Anda di halaman 1dari 2

I Gede Made Pradnya Nara Dwipa

06

X MIPA 4

1. BENAR.Karena Sultan Agung menaruh perhatian besar pada kebudayaan Mataram. Ia memadukan
kalender hijriyah yg dipakai di pesisir utara dengan kalender saka yg masih dipakai di pedalaman.
Hasilnya adalah terciptanya kalender Jawa Islam sebagai upaya pemersatu rakyat Mataram. Selain itu
Sultan Agung juuga dikenal sebagai penulis naskah berbau mistik, berjudul Sastra Gending.

2.Berdasarkan perjanjian ini, wilayah Mataram dibagi menjadi 2. Wilayah di sebelah timur Sungai Opak
(yang melintasi daerah Prambanan sekarang) dikuasai oleh pewaris takhta Mataram, yaitu Sunan
Pakubuwana III, dan tetap berkedudukan di Surakarta. Wilayah di sebelah barat (daerah Mataram yang
asli) diserahkan kepada Pangeran Mangkubumi yang sekaligus diangkat menjadi Sultan
Hamengkubuwana I yang menetap di Yogyakarta. Di dalamnya juga terdapat klausul bahwa pihak VOC
dapat menentukan siapa yang menguasai kedua wilayah itu jika diperlukan.

3.Keberadaan Kesultanan Cirebon menjelang akhir abad ke-17 adalah Kesultanan Cirebon mengalami
kemunduran yang sangat drastis karena campur tangan VOC dalam pemerintahan kesultanan.

Kesultanan Cirebon mengalami kemunduran sejak terjadi perebutan kekuasaan pada tahun 1681. pihak
VOC ikut campur dengan membuat perjanjian pada tanggal 7 Januari 1681 untuk mengamankan
kolonialismenya pada bidang perdagangan. meninggalnya Panembahan Sepuh pada tahun 1697
semakin membuat Kesultanan Cirebon terpecah belah. 

4.1.VOC menguasai monopoli perdaganga di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara

2.Makassar harus melepas seluruh daerah bawahannya, seperti Sopeng,Luwu,Waje,Bone

3.Aru palaka dikukuhkan sebagai Raja Bone

4.Makassar harus menyerahkan seluruh benteng bentengnya


5.Makassar harus membayar biaya perang dalam bentuk hasil bumi kepada VOC setiap tahunn

5.Ayam jantan (jago) dari timur adalah julukan yang diberikan oleh Belanda kepada Sultan Hasanuddin,
julukan ini diberikan berdasarkan fakta yang dialami oleh armada dagang Belanda ketika berada
disekitar laut Sulawesi, laut Maluku dan bahkan Kalimantan yg tidak pernah aman karena gangguan
armada Sultan Gowa itu.

Anda mungkin juga menyukai