DM
Disusun Oleh:
YOGI PRAYOGA
2020/2021
KASUS HARI KE 3 DM (KEP. KRITIS NERS)
Seorang wanita, 23 tahun, masuk ke rumah sakit dengan keluhan utama letih, batuk, mual,
dan muntah selama 4hari. la telah didiagnosis menderita diabetes melitus 8 tahun sebelum masuk
rumah sakit. Sejak saat itu, ia terus menggunakan 24 unit NPH dan 9 unit insulin regular pada
pagi hari dan 11 unit NPH dan 6 unit insulin regular pada sore hari. Empat hari sebelum masuk
rumah sakit, ia mulai batuk, dimulai dengan dahak berwarna jernih kemudian dahak berwarna
kecokelatan. la segera menjadi letih, kemudian merasa mual dan muntah yang intermiten.
Selama beberapa hari sebelum masuk rumah sakit, ia tidak memakai insulin pada sore hari dan
kemudian tidak menggunakan insulin selama sehari sebelum masuk rumah sakit dan pada hari
masuk rumah sakit, "karena ia tidak makan apapun. Pada hari masuk rumah sakit, ibu pasien
mengetahui bahwa anaknya menjadi kurang responsif dan bernapas cepat dan dalam kemudian
membawanya ke unit gawat darurat. Saat masuk, suhu rektal pasien 38,1°C, nadinya 132
kali/menit, frekuensi pernapasannya 32 kali/menit dan dalam, dan tekanan darahnya 98/52
mmHg. Orientasi baik tetapi letargi disertai ronki kasar pada kedua dasar paru. la mengalami
inkontinensia urine. Hasil pemeriksaan laboratorium saat masuk adalah sebagai berikut:
hematokrit 48,6%; sel darah putih 36.400/mm: glukosa 910 mg/d; natrium 128 mEq/l; kalium 6,7
mEq/l; klorida 90 mEq/l; bikarbonat 4 mEq/l: BUN 43 mg/100ml; kreatinin 2,3 mg/dl; keton
serum 4 glukosa dan keton urine 4. GDA menunjukkan hasil berikut: pH darah arteri 7,06; Pao,
112 mmHg: Paco, 13mmHg: bikarbonat 2,5 mEq/l. Foto dada pada saat masuk terlihat infiltrat
positif pada lobus kanan bawah, dan akhirnya biakan dahak memperlihatkan Haemophilus
influenzae dan Streptococcus pneumoniae. Terapi awal terdiri atas beberapa liter infusi salin
normal intravena dan 20 unit insulin regular diberikan secara intravena, dilanjutkan dengan
infusi insulin 5 unit per jam selama 9 jam pertama. Status mental pasien dan tingkat
kesejahteraan pasien membaik dengan cepat. . Pasien dipindah ke ruang Intermediet , pasien
tetap demam selama beberapa hari diobati dengan antibiotik, Setelah 4 hari dipulangkan, lapar
makan dengan baik, gula darahnya terkontrol dengan dosis insulin NPH seperti biasa, dan
batuknya mereda. Tantangan Berpikir Kritis
Jawaban :
1. Jelaskan bagaimana terjadinya Ketoasidosis Diabetik pada kasus di atas !
Jawab :
- Pasien dengan keton serum 4 glukosa, keton urine 4, GDA ph 7,06, PaO2 112
mmHg, PaCo 13 mmHg, pasien di diagnose medis DM sudah 8 tahun. Ketoasidois
terjadi bila tubuh sangat kekurangan insulin. Karena dipakainya jaringan lemak untuk
memenuhi kebutuhan energi, maka akan terbentuk keton. Bila hal ini dibiarkan
terakumulasi, darah akan menjadi asam sehingga jaringan tubuh akan rusak dan bisa
menderita koma. Hal ini biasanya terjadi karena tidak mematuhi perencanaan makan,
menghentikan sendiri suntikan insulin, tidak tahu bahwa dirinya sakit diabetes
mellitus
3. Buat justifikasi muncul tanda dan gejala, hasil pemeriksaan laboratorium dan diagnostic
pada kasus di atas !
Jawab :
- Pasien hasil laboratorium hematocrit 48,6%, Sel darah putih 36,400/mm, clorida 90
mEq/L, BUN 43 mg/100ml, Glukosa 910 mg/d, BIkarbonat 4 mEq/L, kreatinin 2,3
mg/dl, Kalium 6,7 mEq/L, Natrium 128 mEq/L, Pasien dengan keton serum 4
glukosa, keton urine 4, GDA ph 7,06, PaO2 112 mmHg, PaCo 13 mmHg, pasien di
diagnose medis DM sudah 8 tahun.
4. Jelaskan indikasi dan implikasi keperawatan dalam pemberian obat obatan pada kasus di
atas dan tentukan masuk ke diagnosis keperawatan yang mana ?
Jawab :
- Menggunakan insulin 24 unit NPH dan 9 unit insulin regular pada pagi hari dan 11
unit NPH dan 6 unit insulin regular pada sore hari
- cairan infus intravena daan insulin melaui intravena, sejak MRS
Hari : Kamis
Ruang : R.04
1. Identitas
Nama : Ny. D
Umur : 23 Tahun
No. CM : 03040578
Agama : Islam
2. Keluhaan utama :
- Pasien mengeluh cepat letih, batuk, mual dan muntah, pasien sebelum nya telah di
dignosa medis DM sudah 8 tahun sebelum MRS, 4 hari sebelum MRS batuk jernih,
kemudian berwarna kecoklatan. Pasien tidak makan apapun, pernapasan pasien
cepat dan dalam. RR 32x/mnt. Suhu 38,1 derajat C, Td 98/52 mmhg, nadi 132x/mnt.
b. Pengkajian sekunder
K:
- Pasien mengeluh cepat letih, batuk berdahak jernih kemudian kecoklatan, mual
dan muntah selama 4 hari. Pasien di diagnose medis DM sudah 8 tahun.
O:
- infus salin normal intravena , 20 unit insulin regular (IV), sebelu MRS 24 unit
NPH dan 9 unit insulin regular pada pagi hari, dan 11 unit NPH dan 6 unit
insulin pada sore hari.
P:
- Pasien di diagnosa medis diabetes mellitus sudah 8 tshun sebelum masuk rumah
sakit
K:
- Pasien mengeluh cepat letih, batuk, mual dan muntah, pasien sebelum nya telah
di dignosa medis DM sudah 8 tahun sebelum MRS, 4 hari sebelum MRS batuk
jernih, kemudian berwarna kecoklatan. Pasien tidak makan apapun, pernapasan
pasien cepat dan dalam. RR 32x/mnt. Suhu 38,1 derajat C, Td 98/52 mmhg, nadi
132x/mnt.
5. Pemeriksaan penunjang
Hasil pemeriksaan laboratorium saat masuk adalah sebagai berikut: hematokrit 48,6%; sel
darah putih 36.400/mm: glukosa 910 mg/d; natrium 128 mEq/l; kalium 6,7 mEq/l; klorida 90
mEq/l; bikarbonat 4 mEq/l: BUN 43 mg/100ml; kreatinin 2,3 mg/dl; keton serum 4 glukosa dan
keton urine 4. GDA menunjukkan hasil berikut: pH darah arteri 7,06; Pao, 112 mmHg: Paco,
13mmHg: bikarbonat 2,5 mEq/l.
6. Pemeriksaan fisik
7. Terapi obat
letih, napas cepat dan dalam, Proses peradangan pada rongga (D.0149).
DO : pleura
- sputum berlebih
- frekuensi napas berubah Hipersekresi mucus
32x/mnt
Sekret tertahan dislauran nafas
- pola napas berubah cepat dan
dalam
Batuk berdahak jenih kemudian
- foto dada terlihat infiltrate (+)
kecoklatan
pada lobus kanan bawah,
biakan dahak haemophilus
Ronkhi (+)
influenze, Dan strepcococus
pneumonia.
Bersihan jalan napas tidak efektif
2 DS : pasien mengalami peningkatan nadi Gangguan
- pasien kurang responsif suhu meningkat sirkulasi spontan
DO : RR meningkat (D.0007)
- TD 98/52 mmHg TD darah menurun
- Suhu 38,1 derajat C
- RR 32x/mnt Gangguan sirkulasi spontan
- Nadi 132x/mnt
3 DS : perubahan struktur kandung kemih Inkontinensia
- Nokturia urine berlebih
- Residu urine setelah berkemih perubahan otot urinaria (D.0043)
atau keluhan kebocoran sedikit
urine gangguan control berkemih
DO :
- Pasien mengalami tekanan dalam kandung kemih
inkontinensia urine meningkat
- Kandung kemih distensi
- Residu urine 100ml atau lebih. inkontinensi urin berlebih
4 DS : DM Ketidakstabilan
- Mempunyai riwayat penyakit gula darah b.d
DM sudah 8 tahun Faktor imunologi penyakit penyerta
- Penggunaan insulin yang tidak DM (D.0027)
teratur Proses autoimun
- Mengeluh letih
- Mengeluh mual dan muntah Kesalahan deteksi terhadap benda
- Mengeluh lapar asing
DO :
- Gangguan koordinasi Mengenai sel pancreas
- Kadar glukosa dalam raha /
urine tinggi Penurunan jumlah insulin
- Kurang responsive
- Jumlah urine meningkat Gangguan distribusi glukosa
Hipoglikemia
A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
B. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tindakan
Observasi:
Terapeutik:
Intervensi Pendukung
Edukasi:
kolaborasi: