Tujuan
Mengkaji integritas sistem neurologis yang meliputi fungsi saraf kranial, fungsi sensorik, fungsi
motorik, dan refleks
Persiapan Alat
Bagan snellen
Botol kecil berisi zat beraroma
Koin atau klip kertas
Jarum
Senter kecil
Spatel lidah
Botol berisi air panas dan air dingin
Kapas
Garpu tala
Gula
Garam
Palu refleks
prosedur pelaksanaan
Saraf Kranial
1. Olfaktori
Minta pasien mengidentifikasi aroma non-iritatif, seperti kopi dan vanila, dengan mata tertutup
2. Optik
Minta pasien membaca bagan snellen
sentuhkan kapas secara perlahan pada kornea untuk menguji refleks kornea
minta pasien untuk menutup mata, kemudian sentuhkan kapas, jarum, dan klip kertas
secara bergantian pada kulit wajah pasien
kaji kemampuan pasien untuk mengatupkan gigi saat mempalpasi otot maseter dan
temporal
Anjurkan pasien untuk melakukan : kembungkan pipi, senyum, dan menggerakkan alis
mata seperti gerakan naik turun, lalu amati tingkat kesimetrisannya
Minta pasien mengidentifikasi rasa, asin, dan manis, dengan meletakkan garan dan gula di
bagian depan dan pinggir lidah
8. Auditori (pendengaran)
Kaji kemampuan pasien untuk mendengar kata yang diucapkan
Minta pasien untuk mengidentifikasi rasa asam, asin, atau manis pada bagian posterior
lidah
Gunakan spatel lidah untuk menimbulkan refleks gag
Minta pasien menggerakkan lidahnya
12. Hipoglosal
Minta pasien menjulurkan lidah sejajar garis tengah tubuh, kemudian menggerakkannya ke kanan
dan ke kiri
Saraf Sensorik
1. Minta pasien untuk menutup mata
2.Berikan rangsangan dengan urutan yang acak dan tidak dapat diperkirakan guna
mempertahankan perhatian pasien
nyeri superfisial : minta pasien mengidentifikasi sensasi tumpul dan tajam dengan menekan
ujung jarum yang tajam dan ujung klip secara bergantian ke permukaan kulit. Tunggu
selama dua detik di antara dua rangsangan dan perhatikan area yang dirasakan kebas atau
terjadi peningkatan kepekaan
suhu : sentuh kulit pasien dengan botol berisi air panas atau air dingin, kemudian minta
pasien mengidentifikasi sensasi tersebut serta lokasi sensasi terasa
vibrasi : tempelkan garpu tala yang bergetar ke area sendi interfalangeal distal jari tangan,
ibu jari kaki, siku, dan pergelangan tangan. minta pasien mengidentifikasi waktu dan lokasi
vibrasi tersebut terasa
posisi : gerakkan jari atau ibu jari kaki pasien secara bergantian ke atas dan ke bawah,
kemudian minta pasien mengidentifikasi apakah jari kaki sedang naik atau turun
stereognosis : biarkan pasien memegang suatu objek, misal koin atau klip kertas dan beri
pasien waktu beberapa detik untuk mengidentifikasi objek tersebut
3. Jika ditemukan gangguan, tandai area tersebut dengan seksama untuk mengukur luasnya
gangguan yang terjadi
Refleks
Refleks Tendon Dalam
1. Refleks bisep
Tekeuk sedikit siku pasien dan letakkan lengan di atas paha dengan telapak tangan
menghadap ke bawah
Letakkan ibu jari pada fosa antekubital pasien dengan jari yang lainnya melingkari lengan
atas pasien
Ketuk ibu jari anda dengan palu refleks
2. Refleks trisep
3. Refleks patela
Minta pasien duduk dengan tungkai tergantung di tempat tidur atau kursi, minta pasien
berbaring telentang dan sangga mulut dalam posisi fleksi 90 derajat
Palpasi area tendon patela
Letakkan tangan non-dominan pada paha pasien bagian distal sementara tangan lainnya
mengetukan palu refleks secara langsung pada tendon patella
4. Refleks brakioradialis
6. Refleks plantar
Gunakan benda yang memiliki ketajaman sedang, seperti ujung bawah palu refleks atau
kunci
Goreskan ujung benda tersebut pada telapak kaki pasien bagian lateral, dimulai dari tumit
terus ke bantalan tumit dan bantalan depan telapak kaki hingga mencapai ibu jari kaki
Persiapan Alat :
Kartu Snellen
Opthalmoskop
Garputala
Spekulum telinga/otoscope
Speculum hidung
Sudip lidah
Sarung tangan
Masker
PEMERIKSAAN MATA
1. INSPEKSI
A. Kelopak Mata
Menganjurkan klien melihat lurus kedepan
Membandingkan mata kiri dan kanan, inspeksi posisi, dan warna
kelopak mata
Menganjurkan klien memejamkan matanya
Amati bentuk dan keadaan kulit pada kelopak mata, serta pada
pinggir kelopak mata dan catat setiap kelainan yang ada
Amati pertumbuhan rambut pada kelopak mata dan posisi bulu mata
Untuk inspeksi kelopak mata bawah, minta klien untuk membuka
mata, perhatikan frekuensi reflek berkedip mata
C. Kornea
Berdiri disisi klien, lalu dengan cahaya tidak langsung Inspeksi
kejernihan dan tekstur kornea.
F. Medan Penglihatan
Tutup mata yang tidak diperiksa
Mengintruksikan pada klien untuk melihat lurus kedepan dan
memfokuskan pada satu titik pandang
Menggerakkan jari pada jarak yang sebanding dengan Panjang
lengan diluar lapang penglihatan
Meminta klien untuk memberi tahu pemeriksa jika ia melihat jari-
jari pemeriksa
Perlahan menarik jari pemeriksa mendekat, usahakan jari-jari agar
selalu ditengah antara pemeriksa dan pasien
Pemeriksaan tajam penglihatan dengan menggunakan Snellen chart
Pemeriksaan penglihatan warna dengan Ichihara
2. PALPASI
Menganjurkan klien untuk memejamkan mata
Mempalpasi kedua mata dengan kedua jari telunjuk diatas kelopak
mata sisi kiri dan kanan.
Memeriksa adanya nyeri tekan dan konsistennya.
3. PEMERIKSAAN TELINGA
A. Inspeksi dan Palpasi telinga luar :
Membantu klien dalam posisi duduk, jika memungkinkan
Posisi pemeriksa menghadap sisi telinga yang dikaji
Mengatur pencahayaan dengan menggunakan lampu
Inspeksi telinga luar terhadap posisi, warna, ukuran, bentuk,
hygiene, adanya lesi/massa, kesimetrisan.
Lakukan palpasi dengan memegang telinga menggunakan jari
telunjuk atau jempol
Mempalpasi kartilago telinga luar secara sistemis yaitu dari jaringan
lunak ke jaringan keras dan catat jika ada nyeri
Melakukan penekanan pada area tragus kedalam tulang dibawah
daun telinga, membandingkan telinga kiri dan kanan
Menginpeksi lubang pendengaran eksternal dengan cara memegang
daun telinga dan perlahan-lahan menarik daun telinga keatas dan
belakang sehingga lurus dan mudah diamati
Memeriks adanya peradangan, pendarahan dan kotoran/serumen
pada lubang telinga.
PEMERIKSAAN HIDUNG
1.Inspeksi bagian luar
Pemeriksaan duduk berhadapan dengan klien
Atur penerangan
Mengamati bentuk dan tulang hidung bagian luar dari sisi
depan,samping dan atas
Mengamati keadaan kulit hidung terhadap warna dan adanya
pembengkakan
Mengamati kesimetrisan lubang hidung
Mengobservasi pengeluaran dan pelebaran nares