Anda di halaman 1dari 4

REFLEKSI KASUS

DI RUANG CENTRAL OPERATION THEATRE (COT)


RUMAH SAKIT PENDIDIKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

OLEH :

NAMA : RASDIANA
NIM : R014 18 2048

Preseptor Klinik Preseptor Institusi

( ) ( Ilkafah, S.Kep., Ns., M. Kep )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
REFLEKSI KASUS

1. Deskripsi

Central Operation Theatre (COT) adalah suatu unit di rumah sakit yang berfungsi

sebagai tempat untuk melakukan tindakan pembedahan secara elektif maupun akut, yang

membutuhkan kondisi steril dan kondisi khusus lainnya. Luas ruangan harus cukup untuk

memungkinkan petugas bergerak sekeliling peralatan bedah. Ruang operasi harus dirancang

dengan faktor keselamatan yang tinggi. Selama seminggu kami melakukan praktik

keperawatan di ruangan tersebut, hal ini merupakan sebuah pengalaman luar biasa untuk

kami. Kami dapat melihat banyak kasus yang memerlukan tindakan pembedahan dan melihat

secara langsung pelaksanaan proses pembedahan. Saya banyak belajar mengenai aktivitas

perawat yang bertugas di ruang operasi.

Selama dinas di ruangan ini, saya mendapatkan banyak pengalaman yang baru seperti

saya pertama kali melihat operasi pengangkatan nodul yang ada pada thyroid, pengangkatan

polip melalui hidung, pemasangan dan pelepasan dj stent, pengangkatan rahim dan tindakan-

tindakan operasi lainnya. Di ruangan ini saya juga mengobservasi tindakan operasi

laparascopy hernia repair, yaitu sayatan yang dilakukan pada area abdomen dengan

menggunakan sebuah alat laparaskop yang dilengkapi dengan kamera dan cahaya.

2. Perasaan saat menghadapi kasus tersebut

Di ruangan ini saya pertama kali melihat secara langsung tindakan laparscopy hernia.

Saya merasa antusias dan sedikit ngeri dengan semua alat-alat yang digunakan. Selain itu saya

juga kadang merasa serba salah jika ingin membantu perawat dalam suatu hal karena takut

menyenggol sesuatu hingga terjatuh. Namun tetap memberanikan diri untuk membantu ketika
ada yang memerlukan bantuan tapi tetap memperhatikan batasan area steril. Hal yang

menakjubkan jetka harus melalukan penjahitan didalam peritoneum hanya dengan alat dan

menurut saya hal ini sangalah tidak mudah. Alat yang digunakan juga sungguh bermacam-

macam dan hal ini tentunya sudah diketahui dengan baik oleh kakak perawat

3. Evaluasi (sisi positif dan negatif dari kasus tersebut)

Saya bisa lebih memperhatikan mengenai cara kerja perawat dan peran perawat di dalam

ruangan operasi tersebut. Ada dua tugas perawat di dalam ruangan operasi, yang pertama

sebagai perawat sirkuler yaitu perawat yang bertugas memperhatikan kondisi pasien selama

operasi berlangsung serta bertugas untuk membantu memobilisasi alat yang dibutuhkan oleh

perawat scrub dan yang kedua perawat scrub yaitu perawat yang steril pada saat

operasi/pembedahan dilakukan, yang memperhatikan semua peralatan steril yang akan

digunakan selama proses pembedahan. Hal utama yang harus dilakukan adalah mengingat

semua alat dan apa saja fungsi dari semua alat tersebut, agar dapat memudahkan selama proses

operasi dilakukan. Beberapa kali di ruangan ini saya mengobservasi perawat sirkuler dan

perawat scrub yaitu mengambilkan beberapa alat yang dibutuhkan meskipun tidak sampai

selesai operasi. Dari pengalaman tersebut, saya mengetahui fungsi alat-alat yang digunakan

seperti pisau dengan ukuran-ukurannya, benang dengan fungsi dan mengenal nama alat-alat

lainnya. Pada saat mengobservasi tindakan ini, perawat scrub juga harus lincah dan tetap fokus

dalam pemberian alat-alat pembedahan, karena jika salah dalam memberikan alat maka akan

mempengaruhi proses operasi seperti proses operasi akan menjadi lebih lama, maka dari itu

kefokusan dan ketelitian juga diperlukan di ruang ini.


4. Analisis

Menurut analisa saya bahwa perawat di ruangan ini sangat profesional dalam melakukan

tugasnya. Kerja sama dan kolaborasi perawat dan dokter yang sangat kompak dalam

melakukan tindakan pembedahan yang terkadang hanya gerakan tangan, perawat sudah

mengetahui apa alat yang dibutuhkan dokter. Hal lain yang saya dapatkan adalah terjalin

keakraban antara dokter dan perawat yang biasanya diselingi dengan candaan ketika

melakukan tindakan untuk mencairkan suasana. Hal ini merupakan pertama kalinya bagi kami

karena sebelumnya kami hanya praktek diruangan perawatan dan baru pertama kali melihat

dan mengobservasi secara langsung proses pembedahan di ruang operasi.

5. Kesimpulan

Kolaborasi dan kekompakan antara semua petugas kesehatan yang bertugas di ruang

COT akan mempengaruhi tingkat keberhasilan dalam suatu tindakan pembedahan. Dalam

kompetensi, kita harus memperhatikan hal-hal sederhana seperti tetap memperhatikan

kesterilan alat-alat, perhatikan kondisi pasien sebelum, pada saat pembedahan, dan setelah

pembedahan. Perawat dituntut untuk selalu fokus terhadap kondisi apapun yang terjadi dan

menguasai kegunaan setiap peralatan yang akan digunakan.

6. Rencana Tindakan

Rencana tindakan selanjutnya adalah lebih memberikan perawatan intensif setelah

operasi selesai atau kepada pasien untuk mempercepat pemulihan pasca operasi, yaitu dengan

membawa pasien ke PACU atau RR dan tetap memperhatikan dan mempertahankan kondisi

pasien agar tetap dalam keadaan stabil.

Anda mungkin juga menyukai