LAPORAN KASUS
Oleh:
CI LAHAN CI INSTITUSI
Diagnosa Masuk : Multiple Cranial Nerve Palsy +Somnolen ecausa susp Space Occupying Lesion
Intracranial
Diagnosis Medis : Cefalgia + Multiple Cranial Nerve Palsy ecausa Space Occupying Lesion Intracranial
Keluhan utama : lemah ekstremias bawah, batuk berlendir, nyeri kepala, mata kanan tertutup
Riwayat keluhan utama : lemah ektremitas bawah dialami sejak 1 buan yang lal, batuk berlendir sejak ±2
minggu yang lalu, Nyeri kepala sejak 6 bulan yang lalu, hilang timbul, tidak berkurang dengan
istirahat.mata kanan tertutup sejak 6 bulan yang lalu.
Riwayat Alergi : Ada/ Tidak
⃝ Makanan laut : ⃝ Udara dingin ⃝ Lainnya :
⃝ Obat : ⃝ Debu
Penggunaan alat bantu : Ya/ Tidak
⃝ Kacamata/lensakontak ⃝ Alat bantu dengar ⃝ Lainnya :
⃝ Gigi palsu ⃝ Kruk/walker/kursiroda
Riwayat Pasien
Riwayat penyakit : Ya/tidak
⃝Hipertensi : ⃝ PPOK : ⃝ Diabetes : 2014 ⃝ Kanker:
⃝ Penyakit jantung : ⃝Asma : ⃝ Hepatitis : ⃝ Stroke:
⃝ TB : ⃝ Gangguan mental : ⃝ Lainnya :
Riwayat operasi : Ya/tidak
Merokok : Ya/ tidak
Konsumsi alcohol : Ya/tidak
Riwayat Penyakit Keluarga
⃝ Hipertensi : ⃝ PPOK : ⃝ Diabetes : ⃝ Kanker:
⃝ Penyakit jantung : ⃝ Asma ⃝ Hepatitis : ⃝ Stroke:
⃝ TB : ⃝ Gangguan mental : ⃝ Lainnya : Tidak ada
Psikososial/Ekonomi
Status pernikahan : ⃝ belum menikah ⃝Menikah ⃝ Janda/duda
Keluarga : ⃝tinggal bersama ⃝ tinggal sendiri
Tempat tinggal : ⃝Rumah ⃝ Panti ⃝ Lainnya :
Pekerjaan : ⃝ PNS ⃝ Wiraswasta ⃝ Pensiunan ⃝ Lainnya :
Status emosi : ⃝Kooperatif ⃝ Tidak kooperatif
Pengalaman hospitalisasi : Ya/tidak
Keterangan : di rawat pada bulan 4 di L3BB (8 hari), bulan 6 di palem (8 hari) di RSWS dan RS Batarasiang
di Pangkep
Sumber informasi : ⃝ Pasien ⃝Keluarga ⃝ Lainnya :
⃝ Takikardi : ⃝ Iregular:
⃝ Tingling: ⃝ Edema:
VASKULAR
KARDIO
⃝ Bradikardi: ⃝ Murmur:
⃝ Mati rasa : ⃝ Nadi tidak teraba:
Catatan : Tidak ada masalah pada sistem kardiovaskuler
⃝ Distensi ⃝ Hipoperistaltik :
⃝ Anoreksia: ⃝ Diare: ⃝ Inkontinensia:
INTESTINAL
GASTRO
GINEKOL
RINARI/
O
N
A
R
R
n
n
C
e
T
k
S
S
s
s
s
s
)
i
i
3
Kondisi mental 1. Stupor 2.Konfusi 3. Apatis 4. Sadar
4
1. Ditempat tidur 2.Kursi roda 3. Jalan dengan 4. Jalan Sendiri 1
Aktivitas
bantuan
1. Tidak mampu 2.Sangat terbatas 3. Agak terbatas 4. Bebas 1
Mobilitas
bergerak bergerak
1. Inkontinen 2.Selalu 3. Kadang-kadang 4. Inkontinen 4
Inkontinensia
urin dan alvi inkontinen urin inkontinen urin
Ket : ⃝ < 12 : resiko tinggi decubitus , ⃝12-15 resiko sedang decubitus,
Skor: 13
⃝16-20 : resiko rendah
Mengendalikan rangsang 0. Perlu pencahar 1. Kadang perlu 2. Mandiri
BAB pencahar
Mengendalikan rangsang 0. Pakai kateter/ 1. Kadang tak 2. Mandiri
BAK tak terkendali terkendali
Membersihkan diri 0. Butuh bantuan 1. Mandiri
Melepas dan memakai 0. Tergantung 1. Tergantung pada 2. Mandiri
BARTEL INDEX (Function
A
K
S
I
I
Dexamethason 50 mg/8 jam/ Dexamethason Dexamethason bekerja
intravena adalah obat dengan cara menembus
kortikosteroid jenis membran sel sehingga akan
glukokortikoid terbentuk suatu kompleks
sintesis yang steroid-protein reseptor. Di
digunakan sebagai dalam inti sel, kompleks
agen anti alergi, steroid-protein reseptor ini
imunosupresan, anti akan berikatan dengan
inflamasi, dan anti kromatin DNA dan
shock yang sangat menstimulasi transkripsi
kuat. mRNA yang merupakan
bagian dari proses sintesa
protein. Sebagai anti
inflamasi, obat ini menekan
migrasi neutrophil,
mengurangi produksi
prostaglandin dan
menyebabkan dilatasi
kapiler. Hal ini akan
mengurangi respon tubuh
terhadap kondisi
peradangan (inflamasi).
Ketorolac 30 mg/12 jam/ Ketorolac adalah Ketorolac adalah golongan
intravena obat dengan fungsi obat nonsteroidal anti-
mengatasi nyeri inflammatory drug (NSAID)
sedang hingga nyeri yang bekerja dengan
berat. memblok produksi substansi
alami tubuh yang
menyebabkan inflamasi.
Ranitidine 50 mg/12 jam/ Ranitidine digunakan Di dalam lambung, ranitidine
intravena untuk mengurangi akan menurunkan produksi
produksi asam asam lambung tersebut
lambung sehingga dengan cara memblok
dapat mengurangi langsung sel penghasil asam
rasa nyeri uluhati lambung
akibat ulkus atau
tukak lambung , dan
masalah asam
lambung tinggi
lainnya
Zinc tab 20mg/24jam/enter Zink sebagai Zink 20 mg dispersable tab
al pelengkap cairan mengandung zink sulfate
rehidrasi untuk monohydrate yang berguna
mengganti cairan untuk mengatasi defisiensi
tubuh dan mencegah zinc ketika mengalami diare
dehidrasi dan
sebagai terapi
tambahan serta
memenuhi
kebutuhan mineral
Kontraindikasi:
hipersensitif
B complex 2 tab/8jam/enteral Vit B complex adalah Vit B complex mampu
sekelompok vitamin memperbaiki pencernaan
yang memainkan dan produksi asam klorida
peran penting dalam yang berfungsi memcah
metabolisme sel lemak, protein dan
tubuh. B complex karbohidrat. Selain itu
juga membantu vitamin ini bekerja dengan
proses metabolisme, cara membangun perisai
meningkatkan fungsi pelindung di sekitar saraf
otak, menurunkan otak dari ancaman
kadar kolestrol. homostein yang dikenal
sebagai racun bagi sel-sel
saraf. Vitamin ini juga
berperan mencegah
pengerasan pembuluh darah
yang dapat mengakibatkan
serangan jantung dan stroke
Paracetamol 50 mg/8 jam/oral Paracetamol adalah Paracetamo mengurangi
salah satu obat yang rasa sakit dengan cara
masuk ke dalam menurunkan produksi zat
golongan analgesic dalam tubuh yang disebut
(pereda nyeri) dan prostaglandin. Prostaglandin
antipiretik (penurun adalah unsur yang
demam). Obat ini dilepaskan tubuh sebagai
dipakai untuk reaksi terhadap kerusakan
menurunkan demam jaringan atau infeksi, yang
dan meredakan rasa memicu terjadinya
sakit ringan hingga peradangan, demam, dan
menengah. rasa nyeri. Paracetamol
menghalangi produksi
prostaglandin, sehingga rasa
sakit dan demam berkurang
N-Ace 12p/12jam/iv Berfungsi untuk Merupakan obat golongan
mengencerkan mukolitik, antidot
dahak yang paracetamol. Mengencerkan
menghalangi saluran dahak dengan cara
pernapasan memanfaatkan gugus
sulfidril bebasnya yang dapat
mengurangi ikatan disulsfida
pada lendir
Citicoline 500 mg/12jam/iv Merupkan vit otak Obat yang bekerja dengan
untuk penyakit cara meningkatkan senyawa
alzheimer dan jenis kimia di otak bernama
dimensia lainnya. phospholipid
Obat ii juga phosphatidylcholine.
digunakan untuk Senyawa ini memiliki efek
mengobati luka untuk melindungi otak,
dikepala, penyakit mempertahankan fungsi
serebrovaskular otak secara norma, serta
seperti stroke, mengurangi jaringan otak
glukoma, hilang yang rusak akibat cedera
ingatan karena faktor
usia, penyakit
parkinson dan ADH
(Attention deficit
hyperactive disorder
Mecobalamin 500mg/24jam/iv Merupakan salah Mecobalamin aktif secara
satu bentuk vitamin neurologis serta vitamin
B12 yang sering yang larut dalam air.
digunakan untuk Senyawa ini merupakan
mengobati neuropati kofaktor dari enzim
perifer dan beberapa methionin sintase yang
jenis anemia. Vit ini berfungsi menstransfer
berfungsi untuk kelompok methyl yang
membantu tubuh berfungsi dalam regenerasi
memproduksi sel metionin dari homosotein.
darah merah
Ceftriaxone 1 mg/12jam/iv Obat antibiotik Ceftriaxone termasuk ke
dengan fungsi untuk dalam kelas antibiotik
mengobati berbagai bernama cephalosporin
macam infeksi yang bekerja dengan cara
bakteri. menghentikan pertumbuhan
bakteri.
Curcuma tab 400mg/8jam/enter Obat untuk Curcuma FCT adalah herbal
al meningkatkan nafsu yang mengandung 20 mg
makan dan menjaga ekstrak curcumin
kesehatan fungsi hati (temulawak)
Pujimin 2 caps/8jam/entral Membantu proses Pujimin adalah salah satu
penyembuhan dan kapsul albumin herbal yang
meningkatkan mempunyai kandungan
kekebalan tubuh albumin protein yang paling
secara ilmiah tinggi dari ekstrak ikan
gabus.
KSR 600mg/12jam/oral Untuk mengobati KSR untuk mencegah
atau mencegah terjadinya hipokalemia
jumlah kalium yang
rendah dalam darah.
CT scan kepala potongan axial tanpa dan dengan kontran dengan hasil sebagai berikut:
- Tampak lesi isodens (44HU) batas relatif tegas, non kalsifikasi kesan berasal dari sphenoid
yang meuas ke ethmoid bilateral dan mendestruksi tulang sekitarnya
- Differensiasi gray and white matter dalam batas norma
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kesan: Suspek massa sinus sphenoid yang meluas ke ethmoid bilateral dan mendestruksi
tulang sekitarnya
Usul : MSCT Scan kepala dengan kontras
Pemeriksaan Hasil Rentang normal Interpretasi
HEMATOLOGI
Koagulasi
PT 12.1 10-14 Normal
INR 1.19 -
APTT 21.9 22.0 – 30.0 Rendah dengan beda
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
0.1
KIMIA DARAH
Elektrolit
Natrium 121 136-145 Rendah
Kalium 4.8 3.5-5.1 Normal
Klorida 92 97-111 Rendah
Fungsi Hati
Bilirubin total 0.82 <1.1 Normal
Bilirubin Direk 0.40 <0.30 Bilirubin direk tinggi
IMUNOSEROLOGI
Penanda Hepatitis
HBs Ag Non Ractive <0.13 (non reaktive) Negatif
Anti HCV Non Reactive <1.00 (no reaktive) Negatif
URINALISIS
Ureum urine 13 12-20 Normal
B. ANALISA DATA DAN RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN (NANDA)
No. RM : 881181
Inisial Pasien : Tn. T
No. Data Fokus Analisis Masalah
1. DS: Batuk berlendir Ketidakefektifan
Pasien mengeluh batuk bersihan jalan napas
Keluarga pasien mengatakan (Domain 11:
batuk dialami sejak ±2 minggu Keamanan/perlindungan
yang lalu dengan warna dahak Kelas 2: Cedera fisik)
putih
DO:
Batuk berdahak
Dahak berwarna putih
DO:
- Tampak pasien tidak bisa tidur
Tampak pasien sering terbangun
dimalam hari
5. DS: Penurunan berat Ketidakseimbangan
Pasien mengatakan berat badan nutrisi:kurang dari
badannya terdahulu 80 kg , kebutuhan tubuh
timbangan terakhir di rumah
sakit pangkep yaitu 54 kg (Domain 2: Nutrisi
DO: Kelas 1: Makan)
Perkiraan Berat badan sekarang
adalah ± 50 kg IMT: 18.3
Nilai LILA; 66,2% = <70%
Status gizi risiko menengah
Terpasang NGT
6. DS: Insersi kateter IV dan Risiko Infeksi
- Keluarga pasien mengatakan resiko dekubitus
terdapat luka bagian belakang (Domain 11:
pasien Keamanan/Perlindungan
- Pasien mengatakan ada luka di Kelas 1: Infeksi)
bagian daun telinga kanan
DO:
- Tampak ada luka kemerahan di
bagian belakang pasien
- Pasien terpasang kateter iv
dengan dua cairan (NaCl 0.3%
dan Ringer Laktat)
- Tampak ada kemerahan di bagian
daun telinga kanan
C. INTERVENSI KEPERAWATAN (NOC DAN NIC)
No. RM : 881181
Inisial Pasien : Tn. T
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan/Sasaran Intervensi
1. Domain 11: NOC: NIC:
Keamanan/Perlindungan Status pernapasan: Monitor pernapasan
Kelas 2. Cedera Fisik Kepatenan jalan napas Monitor kecepatan, irama, kedalaman, dan
Setelah dilakukan intervensi keperawatan kesulitan bernapas
Ketidakefektifan selama 3x24 jam, diharapkan jalan napas Catat pergerakan dada, catat ketidaksimetrisan,
bersihan jalan napas paten dengan kriteria hasil: penggunaan otot-otot bantu napas, dan retraksi
berhubungan dengan - Sekret dapat dikeluarkan pada otot supraclavicules dan interkosta
mucus yang berlebihan - Batuk berkurang Monitor pola napas
Monitor keluhan sesak napas
DS: Manajemen jalan nafas
Pasien mengeluh batuk Posisikan pasien untuk memaksimalkan
Keluarga pasien ventilasi
mengatakan batuk Buang sekret dengan memotivasi pasien untuk
dialami sejak ±2 melakukan batuk atau menyedot lendir
minggu yang lalu Motivasi pasien untuk bernafas pelan, dalam,
dengan warna dahak dan batuk
putih Instruksikan bagaimana agar bisa melakukan
DO: batuk efektif
Batuk berdahak Kolaborasikan dengan terapi mukolitik
Dahak berwarna putih dengan nebulazer yang diberi cairan N-Ace
2. Domain 12: NOC: NIC:
Kenyamanan Nyeri: efek yang mengganggu Manajemen nyeri
Kelas 1. Kenyamanan Fisik Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang
Setelah dilakukan intervensi keperawatan meliputi lokasi, karakteristik, onset/durasi,
Nyeri kronis selama 3x24 jam, diharapkan efek yang frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnya
berhubungan dengan mengganggu dari nyeri dapat berkurang nyeri dan faktor pencetus
kerusakan system saraf dengan kriteria hasil:
Keluhan Utama: - Ketidaknyamanan berkurang Observasi adanya petunjuk nonverbal
DS: - Gangguan pada aktivitas hidup sehari- mengenai ketidaknyamanan terutama pada
Pasien mengeluh nyeri hari berkurang mereka yang tidak dapat berkomunikasi secara
pada kepala - Gangguan dalam rutinitas berkurang efektif
DO: Tentukan akibat dari pengalaman nyeri
P: Muncul tiba-tiba terhadap kualitas hidup pasien (mis. tidur,
Q: Seperti ditusuk- nafsu makan, pengertian, perasaan, hubungan
tusuk performa kerja dan tanggung jawab peran)
R: Kepala Berikan informasi mengenai nyeri, seperti
S: 4 penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan
T: Terus-menerus, dirasakan, dan antisipasi dari ketidaknyamanan
nyeri hanya hilang akibat prosedur)
setelah diberi obat Kendalikan faktor lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon pasien terhadap
ketidaknyamanan (mis. suhu ruangan,
pencahayaan, suara bising)
Pilih dan implementasikan tindakan yang
beragam (mis. farmakologi, nonfarmakologi,
interpersonal) untuk memfasilitasi penurunan
nyeri, sesuai dengan kebutuhan
Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi
(seperti biofeedback, TENS, hypnosis,
relaksasi, bimbingan antisipatif, terapi music,
terapi bermain, terapi aktivitas, acupressure,
aplikasi panas/dingin dan pijatan, sebelum,
sesudah dan jika memungkinkan ketika
melakukan aktivitas yang menimbulkan nyeri,
sebelum nyeri terjadi atau meningkat, dan
bersamaan dengan tindakan penurun rasa nyeri
lainnya)
Gali penggunaan metode farmakologi yang
dipakai pasien saat ini untuk menurunkan nyeri
(seperti terapy obat Citicolin, ketorolax dan
mecobalamin)
Berikan individu penurun nyeri yang optimal
dengan peresepan analgesik
3 Domain 4: NOC: NIC:
Aktivitas/Isirahat Pergerakan Pengaturan Posisi
Kelas 2: Aktivitas/olahraga - Dorong pasien dengan latihan ROM aktif dan
Setelah dilakukan intervensi keperawatan pasif
Hambatan Mobilitas selama 3x24 jam, diharapkan pergerakan - Dorong pasien untuk teribat dalam perubahan
Fisik berhubungan dapat terpenuhi, dengan kriteria hasil: posisi
dengan penurunan - Inspeksi kulit secara teratur terutama diatas
kekuatan otot - Meningkatkan kekuatan dan fungsi tonjolan tulang, massase setiap area kemerahan
bagian tubuh yang terganggu sesuai kebutuhan
DS: - Tidak terjadi footdrop dan kontraktur - Ajarkan anggota keluarga untuk mengatur
- Klien mengatakan lemah posisi pasien dan melakukan ROM pasien
pada ekstremitas bawah secara tepat
- Klien mengatakan dibantu - Dukung pasien/keluarga untuk berpartisipasi
jika akan beraktivitas dalam perubahan posisi (misalnya
seperti makan, mandi dan mengingatkan petugas jika sudah saatnya
berkemih merubah posisi)
DO: -
- Tampak lemah pada Terapi latihan: kontrol otot
ektremitas bawah - Mulai latihan rentang gerak pasif
- Tampak keluarga - Minta keluarga untuk meningkatkan
memberiakn makanan partisipasi dalam aktivitas, latihan dan
melalui NGT perubahan posisi
- Tampak di bantu oleh 2
orang keluarga untuk Kolaborasikan dengan pemberian terapy obat Zink
berubah posisi dan B Complex.
4 4
0 0
Bilateral index:
ketergantungan berat
4. Domain 4: NOC : NIC:
Aktivitas/Istirahat Tidur Peningkatan tidur:
Kelas 1: Tidur/Istirahat Setelah dilakukan intervensi keperawatan - Mulai/terapkan langkah-langkah kenyamanan
selama 1x24 jam, diharapkan tidur pasien seperti pijat, pemberian posisi dan sentuhan efektif
Insomnia b.d sering dapat terpenuhi, dengan kriteria hasil: - Bantu pasien untuk membatasi tidur siang dengan
mengantuk - Jam tidur tidak terganggu menyediakan aktivitas yang meningkatkan kondisi
- Pola tidur tidak terganggu terjaga dengan tepat
DS; - Kualitas tidur tidak terganggu - jelaskan pentingnya tidur yag cukup selama sakit
- Keluarga pasien - Gunakan terapi murotal untuk menenangkan
mengatakan klien sulit pasien
tidur di malam hari
- Keluarga mengatakan
klien sering terbangun
di malam hari
- Psien mengatakan tidak
tau alasan kenapa tidak
bisa tidur
- Pasien mengatakan di
siang hari sering terasa
ngantuk dan ingin tidur
DO:
- Tampak pasien tidak
bisa tidur
- Tampak pasien sering
terbangun dimalam hari
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri kronis berhubungan dengan kerusakan system saraf
Catatan Implementasi
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Jam: 10.00 WITA Jam: 21.00 WITA Jam: 21.00 WITA
Implementasi: Implementasi: Implementasi:
1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif 1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang 1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif
yang meliputi lokasi, karakteristik, meliputi lokasi, karakteristik, onset/durasi, yang meliputi lokasi, karakteristik,
onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnya onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
atau beratnya nyeri dan faktor pencetus nyeri dan faktor pencetus atau beratnya nyeri dan faktor pencetus
Hasil: Hasil: Hasil:
P: Muncul tiba-tiba P: Muncul tiba-tiba P: Muncul tiba-tiba
Q: Seperti ditusuk-tusuk Q: Seperti ditusuk-tusuk Q: Seperti ditusuk-tusuk
R: Kepala R: Kepala R: Kepala
S: 4 S: 3 S: 3
T: Terus-menerus, nyeri hanya hilang T: Terus-menerus, nyeri hanya hilang setelah T: Terus-menerus, nyeri hanya hilang
setelah diberi obat diberi obat setelah diberi obat
2. Observasi adanya petunjuk nonverbal 2. Observasi adanya petunjuk nonverbal 2. Observasi adanya petunjuk nonverbal
mengenai ketidaknyamanan terutama pada mengenai ketidaknyamanan terutama pada mengenai ketidaknyamanan terutama pada
mereka yang tidak dapat berkomunikasi mereka yang tidak dapat berkomunikasi secara mereka yang tidak dapat berkomunikasi
secara efektif efektif secara efektif
Hasil: Keluarga pasien mengatakan pasien Hasil: Keluarga pasien mengatakan pasien tampak Hasil: Keluarga pasien mengatakan pasien
tampak meringis bila nyeri kepalanya muncul meringis bila nyeri kepalanya muncul tampak meringis bila nyeri kepalanya muncul
3. Tentukan akibat dari pengalaman nyeri 3. Tentukan akibat dari pengalaman nyeri 3. Tentukan akibat dari pengalaman nyeri
terhadap kualitas hidup pasien terhadap kualitas hidup pasien terhadap kualitas hidup pasien
Hasil: Aktivitas pasien akan terganggu Hasil: Aktivitas pasien akan terganggu Hasil: Aktivitas pasien akan terganggu
4. Berikan informasi mengenai nyeri, seperti 4. Berikan informasi mengenai nyeri, seperti 4. Berikan informasi mengenai nyeri, seperti
penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan
dirasakan, dan antisipasi dari dirasakan, dan antisipasi dari dirasakan, dan antisipasi dari
ketidaknyamanan akibat prosedur) ketidaknyamanan akibat prosedur) ketidaknyamanan akibat prosedur)
Hasil: Pasien dan keluarga tampak mengerti Hasil: Pasien dan keluarga tampak mengerti Hasil: Pasien dan keluarga tampak mengerti
dengan informasi yang diberikan dengan informasi yang diberikan dengan informasi yang diberikan
5. Pilih dan implementasikan tindakan yang 5. Pilih dan implementasikan tindakan yang 5. Pilih dan implementasikan tindakan yang
beragam (mis. farmakologi, beragam (mis. farmakologi, nonfarmakologi, beragam (mis. farmakologi,
nonfarmakologi, interpersonal) untuk interpersonal) untuk memfasilitasi penurunan nonfarmakologi, interpersonal) untuk
memfasilitasi penurunan nyeri, sesuai nyeri, sesuai dengan kebutuhan (contoh obat; memfasilitasi penurunan nyeri, sesuai
dengan kebutuhan (contoh obat; Citicolin, Citicolin, ketorolax dan mecobalamin) dengan kebutuhan (contoh obat; Citicolin,
ketorolax dan mecobalamin) ketorolax dan mecobalamin)
Hasil: Nyeri hanya dapat hilang bila diberikan Hasil: Nyeri hanya dapat hilang bila diberikan Hasil: Nyeri hanya dapat hilang bila diberikan
obat obat obat
6. Ajarkan penggunaan teknik non 6. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi 6. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi
farmakologi Hasil: Teknik ini dapat dilakukan bila pasien Hasil: Teknik ini dapat dilakukan bila pasien
Hasil: Teknik ini dapat dilakukan bila pasien merasakan nyeri ringan merasakan nyeri ringan
merasakan nyeri ringan 7. Gali penggunaan metode farmakologi yang 7. Gali penggunaan metode farmakologi yang
7. Gali penggunaan metode farmakologi yang dipakai pasien saat ini untuk menurunkan dipakai pasien saat ini untuk menurunkan
dipakai pasien saat ini untuk menurunkan nyeri nyeri
nyeri Hasil: Bila pasien merasakan nyeri maka akan Hasil: Bila pasien merasakan nyeri maka akan
Hasil: Bila pasien merasakan nyeri maka akan diberikan obat berupa ketorolac 30 mg diberikan obat berupa ketorolac 30 mg
diberikan obat berupa ketorolac 30 mg 8. Berikan individu penurun nyeri yang optimal 8. Berikan individu penurun nyeri yang
8. Berikan individu penurun nyeri yang dengan peresepan analgesic optimal dengan peresepan analgesic
optimal dengan peresepan analgesic Hasil: Pemberian injeksi ketorolac 30 mg secara Hasil: Pemberian injeksi ketorolac 30 mg secara
Hasil: Pemberian injeksi ketorolac 30 mg intravena intravena
secara intravena
Catatan Perkembangan
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Jam: 14.00 WITA Jam: 07.00 WITA Jam: 07.00 WITA
S: S: S:
Pasien mengatakan masih merasakan nyeri Pasien mengatakan masih merasakan nyeri Pasien mengatakan masih merasakan nyeri
O: dan hilang timbul dan hilang timbul, nyeri sekaang di siang hari
Aktivitas terganggu bila nyeri muncul O: O:
Hanya fokus pada nyerinya Aktivitas terganggu bila nyeri muncul Aktivitas terganggu bila nyeri muncul
A: Masalah belum teratasi Hanya fokus pada nyerinya Hanya fokus pada nyerinya
P: Lanjutkan intervensi A: Masalah belum teratasi A: Masalah masih belum teratasi
Lakukan pengkajian nyeri komprehensif P: Lanjutkan intervensi P: Lanjutkan intervensi
yang meliputi lokasi, karakteristik, Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang Lakukan pengkajian nyeri komprehensif
onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas meliputi lokasi, karakteristik, onset/durasi, yang meliputi lokasi, karakteristik,
atau beratnya nyeri dan faktor pencetus frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnya onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
Observasi adanya petunjuk nonverbal nyeri dan faktor pencetus atau beratnya nyeri dan faktor pencetus
mengenai ketidaknyamanan terutama pada Observasi adanya petunjuk nonverbal Observasi adanya petunjuk nonverbal
mereka yang tidak dapat berkomunikasi mengenai ketidaknyamanan terutama pada mengenai ketidaknyamanan terutama pada
secara efektif
Tentukan akibat dari pengalaman nyeri mereka yang tidak dapat berkomunikasi secara mereka yang tidak dapat berkomunikasi
terhadap kualitas hidup pasien efektif secara efektif
Pilih dan implementasikan tindakan yang Tentukan akibat dari pengalaman nyeri Tentukan akibat dari pengalaman nyeri
beragam (mis. farmakologi, terhadap kualitas hidup pasien terhadap kualitas hidup pasien
nonfarmakologi, interpersonal) untuk Pilih dan implementasikan tindakan yang Pilih dan implementasikan tindakan yang
memfasilitasi penurunan nyeri, sesuai beragam (mis. farmakologi, nonfarmakologi, beragam (mis. farmakologi, nonfarmakologi,
dengan kebutuhan interpersonal) untuk memfasilitasi penurunan interpersonal) untuk memfasilitasi
Ajarkan penggunaan teknik non nyeri, sesuai dengan kebutuhan penurunan nyeri, sesuai dengan kebutuhan
farmakologi Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi
Berikan individu penurun nyeri yang Berikan individu penurun nyeri yang optimal Berikan individu penurun nyeri yang optimal
optimal dengan peresepan analgesik dengan peresepan analgesik dengan peresepan analgesik
Diagnosa Keperawatan:
Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot
Catatan Implementasi
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Jam: 10.00 WITA Jam: 21.00 WITA Jam: 21.00 WITA
Implementasi: Implementasi: Implementasi:
Memposisikan klien untuk menghindari Memposisikan klien untuk menghindari Memposisikan klien untuk menghindari
kerusakan kulit dan jaringan akibat tekanan kerusakan kulit dan jaringan akibat tekanan kerusakan kulit dan jaringan akibat tekanan
(memberi posisi miring kanan dan miring (memeberi posisi miring kanan dan miring (memeberi posisi miring kanan dan miring
kiri) kiri) kiri)
Mempertahankan kesejajaran tubuh Mempertahankan kesejajaran tubuh Mempertahankan kesejajaran tubuh
fungsional fungsional fungsional
Mengubah posisi setiap 2 jam sesuai Mengubah posisi setiap 2 jam sesuai toleransi Mengubah posisi setiap 2 jam sesuai
toleransi pasien (menganjurkan klien dan pasien (menganjurkan klien dan keluarga klien toleransi pasien (menganjurkan klien dan
keluarga klien untuk mengubah posisi klien untuk mengubah posisi klien miring kiri dan keluarga klien untuk mengubah posisi klien
miring kiri dan miring kanan) miring kanan) miring kiri dan miring kanan)
Mulai latihan rentang gerak pasif Mulai latihan rentang gerak pasif (melakukan Mulai latihan rentang gerak pasif (melakukan
(melakukan latihan ROM pasif) latihan ROM pasif) latihan ROM pasif)
Meminta keluarga untuk meningkatkan Meminta keluarga untuk meningkatkan Meminta keluarga untuk meningkatkan
partisipasi dalam aktivitas, latihan dan partisipasi dalam aktivitas, latihan dan partisipasi dalam aktivitas, latihan dan
perubahan posisi (menganjurkan klien dan perubahan posisi (menganjurkan klien dan perubahan posisi (menganjurkan klien dan
keluarga untuk mengubah posisi dan keluarga untuk mengubah posisi dan keluarga untuk mengubah posisi dan
memberikan latihan ROM pasif pada klien) memberikan latihan ROM pasif pada klien) memberikan latihan ROM pasif pada klien)
Catatan Perkembangan
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Jam: 14.00 WITA Jam: 07.00 WITA Jam: 07.00 WITA
S: S: S:
Klien mengatakan dibantu dalam Pasien mengatakan sudah bisa mengangkat Pasien mengatakan sudah bisa mengangkat
beraktivitas tangan kiri sampai bahu hingga bisa tangan kanan dan kiri sampai bahu hingga
Klien mengatakan masih lemah pada menggenggam bisa menggenggam
ekstremitas bawah O: O:
O: Tampak klien mengangkat tangan kiri sampai Tampak klien mengangkat kedua tangan
Tampak lemah pada ekstremitas bawah ke bahu sampai ke bahu
Klien di bantu makan oleh keluarga Klien masih belum bisa menggerakkan Klien masih belum bisa menggerakkan
Kekuatan otot ekstremitas bawah ekstremitas bawah
4 4 Kekuatan otot Kekuatan otot
0 0 5 4 5 5
0 0 0 0
A: Hambatan mobilitas fisik belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi A: Hambatan mobilitas fisik belum teratasi A: Hambatan mobilitas fisik belum teratasi
Posisikan klien untuk menghindari P: Lanjutkan intervensi P: Lanjutkan intervensi
kerusakan kulita dan jaringan akibat tekanan Posisikan klien untuk menghindari kerusakan Posisikan klien untuk menghindari kerusakan
Pertahankan kesejajaran tubuh fungsional kulita dan jaringan akibat tekanan kulita dan jaringan akibat tekanan
Ubah posisi setiap 2 jam sesuai toleransi Pertahankan kesejajaran tubuh fungsional Pertahankan kesejajaran tubuh fungsional
pasien Ubah posisi setiap 2 jam sesuai toleransi pasien Ubah posisi setiap 2 jam sesuai toleransi
Mulai latihan rentang gerak pasif Mulai latihan rentang gerak pasif pasien
Minta keluarga untuk meningkatkan Minta keluarga untuk meningkatkan partisipasi Mulai latihan rentang gerak pasif
partisipasi dalam aktivitas, latihan dan dalam aktivitas, latihan dan perubahan posisi Minta keluarga untuk meningkatkan
perubahan posisi partisipasi dalam aktivitas, latihan dan
perubahan posisi
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan factor biologis
Catatan Implementasi
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Jam: 10.00 WITA Jam: 21.00 WITA Jam: 21.00 WITA
Implementasi: Implementasi: Implementasi:
1. Identifikasi adanya alergi atau 1. Instruksikan klien mengenai kebutuhan nutrisi 1. Instruksikan klien mengenai kebutuhan
intoleransi makanan yang Hasil: Pasien mengerti dengan informasi yang diberikan nutrisi
dimiliki klien 2. Berikan pilihan makanan sambil menawarkan Hasil: Pasien mengerti dengan informasi yang
Hasil: Pasien tidak memiliki alergi bimbingan terhadap pilihan makanan yang lebih sehat diberikan
pada makanan Hasil: Membantu pasien memilih makanan yang disuka 2. Berikan pilihan makanan sambil
2. Instruksikan klien mengenai 3. Ciptakan lingkungan yang optimal pada saat menawarkan bimbingan terhadap pilihan
kebutuhan nutrisi mengonsumsi makanan makanan yang lebih sehat
Hasil: Pasien mengerti dengan Hasil: Pasien mengerti dengan informasi yang diberikan Hasil: Membantu pasien memilih makanan
informasi yang diberikan 4. Lakukan atau bantu pasien terkait dengan perawatan yang disuka
3. Berikan pilihan makanan mulut sebelum makan 3. Ciptakan lingkungan yang optimal pada saat
sambil menawarkan bimbingan Hasil: Memberi informasi pada pasien mengenai mengonsumsi makanan
terhadap pilihan makanan yang pentingnya kebersihan mulut Hasil: Pasien mengerti dengan informasi yang
lebih sehat 5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah diberikan
Hasil: Membantu pasien memilih kalori dan nutrisi yang dibutuhkan klien 4. Lakukan atau bantu pasien terkait dengan
makanan yang disuka Hasil: Diet TKTP, makan porsi kecil tapi sering perawatan mulut sebelum makan
4. Ciptakan lingkungan yang Hasil: Memberi informasi pada pasien
optimal pada saat mengonsumsi mengenai pentingnya kebersihan mulut
makanan 5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
Hasil: Pasien mengerti dengan menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
informasi yang diberikan dibutuhkan klien
5. Lakukan atau bantu pasien Hasil: Diet TKTP, makan porsi kecil tapi sering
terkait dengan perawatan mulut
sebelum makan
Hasil: Memberi informasi pada
pasien mengenai pentingnya
kebersihan mulut
6. Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan klien
Hasil: Diet TKTP, makan porsi
kecil tapi sering
Catatan Perkembangan
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Jam: 14.00 WITA Jam: 07.00 WITA Jam: 07.00 WITA
S: S: S:
Pasien mengatakan makanannya Pasien mengatakan makanannya dapat dihabiskan Pasien mengatakan makanannya dapat
dapat dihabiskan O: dihabiskan
O: A: Masalah belum teratasi O: Belum ada peningkatan berat badan
A: Masalah belum teratasi P: Lanjutkan intervensi A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi Instruksikan klien mengenai kebutuhan nutrisi P: Lanjutkan intervensi
Instruksikan klien mengenai Berikan pilihan makanan sambil menawarkan Instruksikan klien mengenai kebutuhan
kebutuhan nutrisi bimbingan terhadap pilihan makanan yang lebih sehat nutrisi
Berikan pilihan makanan sambil Ciptakan lingkungan yang optimal pada saat Berikan pilihan makanan sambil
menawarkan bimbingan mengonsumsi makanan menawarkan bimbingan terhadap pilihan
terhadap pilihan makanan yang Lakukan atau bantu pasien terkait dengan perawatan makanan yang lebih sehat
lebih sehat mulut sebelum makan Ciptakan lingkungan yang optimal pada saat
Ciptakan lingkungan yang Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah mengonsumsi makanan
optimal pada saat mengonsumsi kalori dan nutrisi yang dibutuhkan klien Lakukan atau bantu pasien terkait dengan
makanan perawatan mulut sebelum makan
Lakukan atau bantu pasien Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
terkait dengan perawatan mulut menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
sebelum makan dibutuhkan klien
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan
nutrisi yang dibutuhkan klien
Diagnosa Keperawatan:
Insomnia berhubungan dengan sring mengantuk
Catatan Implementasi
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Jam: 10.00 WITA Jam: 21.00 WITA Jam: 21.00 WITA
Implementasi: Implementasi: Implementasi:
Mulai/terapkan langkah-langkah Tetap terapkan langkah-langkah kenyamanan seperti Lanjutkan langkah-langkah kenyamanan
kenyamanan seperti pijat, pijat, pemberian posisi dan sentuhan efektif seperti pijat, pemberian posisi dan sentuhan
pemberian posisi dan sentuhan Bantu pasien untuk membatasi tidur siang dengan efektif
efektif menyediakan aktivitas yang meningkatkan kondisi Bantu pasien untuk membatasi tidur siang
Bantu pasien untuk membatasi terjaga dengan tepat dengan menyediakan aktivitas yang
tidur siang dengan menyediakan jelaskan pentingnya tidur yag cukup selama sakit meningkatkan kondisi terjaga dengan tepat
aktivitas yang meningkatkan - Gunakan terapi murotal (muslim)untuk menenangkan jelaskan kembali pentingnya tidur yag cukup
kondisi terjaga dengan tepat pasien selama sakit
jelaskan pentingnya tidur yag melaanjutkan kolaborasi dengan terapy
cukup selama sakit murotal untuk menenangkan pasien
- Gunakan terapi murotal (
muslim)untuk menenangkan
pasien
Catatan Perkembangan
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Jam: 14.00 WITA Jam: 07.00 WITA Jam: 07.00 WITA
S: S: S:
Keluarga pasien mengatakan Keluarga pasien mengatakan sulit tidur di malam hari Keluarga pasien mengatakan sulit tidur di
sulit tidur di malam hari Keluarga mengatakan klien sering terbangun di malam malam hari
Keluarga mengatakan klien hari Keluarga mengatakan klien sering terbangun
sering terbangun di malam hari Psien mengatakan tidak tau alasan kenapa tidak bisa tidur di malam hari
Psien mengatakan tidak tau Pasien mengatakan di siang hari sering terasa ngantuk Psien mengatakan tidak tau alasan kenapa
alasan kenapa tidak bisa tidur dan ingin tidur tidak bisa tidur
Pasien mengatakan di siang hari O: Pasien mengatakan di siang hari sering terasa
sering terasa ngantuk dan ingin Tampak pasien tidak bisa tidur ngantuk dan ingin tidur
tidur Tampak pasien sering terbangun dimalam hari O:
O: Tampak pasien tidak bisa tidur
Tampak pasien tidak bisa tidur
Tampak pasien sering terbangun Ciptakan lingkungan yang optimal pada saat Tampak pasien sering terbangun dimalam
dimalam hari mengonsumsi makanan hari
Ciptakan lingkungan yang Lakukan atau bantu pasien terkait dengan perawatan Ciptakan lingkungan yang optimal pada saat
optimal pada saat mengonsumsi mulut sebelum makan mengonsumsi makanan
makanan Lakukan atau bantu pasien terkait dengan
A: Masalah insomnia belum teratasi
Lakukan atau bantu pasien perawatan mulut sebelum makan
terkait dengan perawatan mulut P:
sebelum makan A: Masalah insomnia hampir teratasi
Lanjutkan langkah-langkah kenyamanan seperti pijat, P:
A: Masalah insomnia belum teratasi pemberian posisi dan sentuhan efektif
P: Bantu pasien untuk membatasi tidur siang dengan Tetap terapkan langkah-langkah
menyediakan aktivitas yang meningkatkan kondisi kenyamanan seperti pijat, pemberian posisi
Tetap terapkan langkah-langkah terjaga dengan tepat dan sentuhan efektif
kenyamanan seperti pijat, jelaskan kembali pentingnya tidur yag cukup selama Tetap bantu pasien untuk membatasi tidur
pemberian posisi dan sentuhan sakit siang dengan menyediakan aktivitas yang
efektif Kolaborasi dengan terapy murotal untuk menenangkan meningkatkan kondisi terjaga dengan tepat
Bantu pasien untuk membatasi pasien Ingatkan kembali pentingnya tidur yag cukup
tidur siang dengan menyediakan selama sakit
aktivitas yang meningkatkan tetap lakukan kolaborasi dengan terapy
kondisi terjaga dengan tepat murotal untuk menenangkan pasien
jelaskan pentingnya tidur yag
cukup selama sakit
Kolaborasi dengan terapy
murotal untuk menenangkan
pasien
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi berhubungan dengan Supresi respon inflamasi
Catatan Implementasi
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Jam: 10.00 WITA Jam: 21.00 WITA Jam: 21.00 WITA
Implementasi: Implementasi: Implementasi:
Memonitor adanya tanda Memonitor adanya tanda dan gejala infeksi sistemik dan Memonitor adanya tanda dan gejala
dan gejala infeksi sistemik local infeksi sistemik dan local
dan local Mengajarkan anggota keluarga mengenai tanda dan Mengajarkan anggota keluarga
Mengajarkan anggota gejala infeksi dan kapan harus melaporkannya kepada mengenai tanda dan gejala infeksi dan
keluarga mengenai tanda penyedia perawatan kesehatan kapan harus melaporkannya kepada
dan gejala infeksi dan kapan Tetap berikan terapi antibiotic (ceftriaxone 1 gr/12 penyedia perawatan kesehatan
harus melaporkannya jam/IV) dan kompres NaCl 0.9% pada daun telinga Lanjutkan pemberian terapi antibiotic
kepada penyedia perawatan yang kemerahan (ceftriaxone 1 gr/12 jam/IV) dan
kesehatan Ganti balutan pada luka kemerahan tonjolan tulang di kompres NaCl 0.9% pada daun telinga
Berikan terapi antibiotic belakang pasien yang kemerahan
(ceftriaxone 1 gr/12 jam/IV) Mencuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan Ganti balutan pada luka kemerahan di
dan kompres NaCl 0.9% perawatan tonjolsn tulang belakang pasien
pada daun telinga yang Mencuci tangan sebelum dan sesudah
kemerahan kegiatan perawatan
Mencuci tangan sebelum
dan sesudah kegiatan
perawatan
Ganti balutan pada luka
kemerahan di belakang
tonjlan tulang pasien
Catatan Perkembangan
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Jam: 14.00 WITA Jam: 07.00 WITA Jam: 07.00 WITA
S: S: S:
Keluarga klien mengatakan Keluarga klien mengatakan memahami apa yang Keluarga klien mengatakan memahami
memahami apa yang dajarkan apa yang dajarkan
dajarkan O: O:
O: Terdapat kemerahan bagian belakang pasien
Terdapat kemerahan bagian Suhu 36.8oC Terdapat kemerahan bagian belakang
belakang pasien klien tampak lemah pasien
Suhu 37.8oC Suhu 36.8oC
klien tampak lemah A: Masalah risiko infeksi masih beum teratasi klien tampak lemah
P: lanjutkan intervensi
A: Masalah risisko infeksi belum Ajarkan klien dan anggota keluarga mengenai A: Masalah hampir teratasi
teratasi bagaimana menghindari infeksi P: lanjutkan intervensi
P: lanjutkan intervensi Tetap berikan terapi antibiotic (ceftriaxone 1 gr/12 Ajarkan klien dan anggota keluarga
Ajarkan klien dan anggota jam/IV) dan kompres NaCl 0.9% pada daun telinga mengenai bagaimana menghindari
keluarga mengenai yang kemerahan infeksi
bagaimana menghindari Tetap lanjutkan berikan terapi antibiotic
Ganti balutan pada luka kemerahan tonjolan tulang
infeksi (ceftriaxone 1 gr/12 jam/IV) dan
Tetap berikan terapi di belakang pasien
kompres NaCl 0.9% pada daun telinga
antibiotic (ceftriaxone 1 Cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan
perawatan yang kemerahan
gr/12 jam/IV) dan kompres Ganti balutan pada daerah tonjolan
NaCl 0.9% pada daun tulang di belakang pasien
telinga yang kemerahan Cuci tangan sebelum dan sesudah
Ganti balutan pada luka kegiatan perawatan
kemerahan tonjolan tulang
di belakang pasien
Cuci tangan sebelum dan
sesudah kegiatan perawatan
WEB OF CAUTION
Etiologi
Tumor otak
Gangguan
Pusat syaraf di otak
penglihatan
Persepsi nyeri
Nyeri kronis
DAFTAR PUSTAKA
Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & Wagner, C. M. (2013). Nursing
intervension classification (NIC). USA: Elsevier.
Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2018). Diagnosis keperawatan: definisi & klasifikasi 2018-
2020. Jakarta: EGC.
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2013). Nursing outcome classification
(NOC): measurement of health outcomes. USA: Elsevier.
Nurarif, A. H., & Kusuma, H. (2015). Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa medis
& NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: Mediaction.