V. Media
1. Leaflet
3. 2 menit Terminasi:
Evaluasi kegiatan berupa post Aktif menjawab
tes
Merangkum materi yang telah Mendengarkan
diberikan
Mengucap salam Menjawab salam
VII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. SAP telah dikonsultasikan kepada pembimbing sebelum pelaksanaan kegiatan
b. Tersedianya media
c. Mahasiswa dan peserta berada di tempat sesuai kontrak waktu yang telah
disepakati
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan sesuai rencana
b. Peserta berperan aktif dalam tanya jawab
c. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga selesai
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mampu menjelaskan pengertian lansia
b. Perserta mampu menjelaskan pengertian sehat
c. Peserta dapat menyebutkan 5 dari 7 kunci sehat bagi lansia
KUNCI SEHAT BUGAR BAGI LANSIA
A. Pengertian Lansia
Menurut UU No. 13 Tahun 1998, Lansia adalah seseorang yang mencapai usia
60 tahun ke atas. Sedangkan, menurut WHO, Lansia adalah pria dan wanita yang telah
mencapai usia 60-74 tahun.
Lansia merupakan tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia dan
ditandai oleh gagalnya seorang untuk mempertahankan kesetimbangan kesehatan dan
kondisi stres fisiologis nya. Lansia juga berkaitan dengan penurunan daya kemampuan
untuk hidup dan kepekaan secara individual. Usia lanjut juga dapat dikatakan sebagai
usia emas karena tidak semua orang dapat mencapai usia lanjut tersebut, maka jika
seseorang telah berusia lanjut akan memerlukan tindakan keperawatan yang lebih, baik
yang bersifat promotif maupun preventif, agar ia dapat menikmati masa usia emas serta
menjadi usia lanjut yang berguna dan bahagia.
B. Pengertian Sehat
Menurut WHO, sehat adalah keadaan keseimbangan yang sempurna, baik fisik,
mental, dan sosial, tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan.. Sehat merupakan
keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan hidup produktif
secara sosial dan ekonomi. Kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh
terdiri dari unsur-unsur fisik, mental, dan sosial dimana di dalamnya ada kesehatan jiwa
yang menjadi bagian dari integral kesehatan.
Saat tua, banyak masalah kesehatan yang akan menimpa, tidak terkecuali mata.
Untuk menjaga mata sehat dan menghindari degenerasi makula serta katarak,
selain vitamin A, makan makanan yang banyak mengandung lutein adalah
solusinya. Beberapa makanan tersebut antara lain bayam, brokoli dan daunnya,
jagung, buah kiwi, anggur dan kuning telur.
2. Perbanyak serat
Serat dibutuhkan semua orang, terutama orang tua untuk pencernaan yang lancar.
Asupan serat adalah kunci untuk menjaga fungsi normal usus dan dapat
menurunkan risiko peradangan gastrointestinal. Selain itu, juga dapat
menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi risiko kenaikan gula darah setelah
makan.
Saat usia lanjut, sudah saatnya berhenti makan makanan berlemak dan berminyak
seperti makanan bersantan. Hindari sebisa mungkin konsumsi lemak jenuh karena
merupakan sumber penyakit. Lemak yang baik bisa didapat dari ikan, sayur
seperti kedelai dan minyak kanola karena kaya vitamin E dan K.
5. Konsumsi suplemen
Kebanyakan orang lanjut usia sudah tidak bisa mengonsumsi makanan bertekstur
keras sehingga nutrisi yang diperlukan tidak tercukupi. Untuk menyiasatinya,
tambahan suplemen dengan komposisi kalsium, vitamin B12 dan vitamin D bisa
dikonsumsi karena membantu menjaga kepadatan tulang.
H: Hindari faktor risiko dan kelola penyakit kronis. Berbagai penyakit yang biasa
menyerang di usia lanjut memiliki faktor risiko tersendiri. Cobalah untuk
menghindari masing-masing faktor risiko sehingga berbagai penyakit kronis bisa
dicegah.
A: Agar terus bahagia, kembangkan hobi yang bermanfaat. Apapun hobi yang Anda
senangi akan lebih bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental dibandingkan tidak
memiliki hobi sama sekali. Selain itu, memiliki hobi juga dapat membuat kita
tergabung dalam komunitas dan memiliki banyak teman.
G: Gerakkan badan secara teratur sesuai kemampuan. Lakukan aktivitas fisik yang
Anda senangi minimal 30 menit per hari selama lima kali seminggu. Panduan
latihan fisik pada kelompok usia lanjut (lansia), diantaranya.
1. Dosis latihan fisik berada pada rentang dosis rendah sampai dosis sub maksimal,
frekuensi 3 kali seminggu dengan waktu tempuh maksimal 1 jam.
2. Latihan fisik tidak dilakukan dengan gerakan-gerakan yang eksplosif
(mendadak kuat dan cepat) karena rawan terhadap cedera.
3. Latihan fisik tidak dilakukan pada saat cuaca panas atau terlalu dingin.
4. Kegiatan fisik yang dapat dilakukan adalah : jalan cepat, jogging, bersepeda,
senam kebugaran jasmani, dan berenang.
5. Membiasakan cukup air (mencegah dehidrasi) dan gula sederhana untuk
mencegah terjadinya hipoglikemia.
I: Iman dan takwa harus ditingkatkan. Selain itu penting untuk kelola stres dan terus
berpikiran positif.
Indriani, ririn. 2016. Ini Kunci Sehat Bugar di Usia Lanjut. Jakarta: Suara