R
DENGAN DIAGNOSA ACUTE DECOMPENSATED HEARTT FAILURE
(ADHF)+DILATED CARDIOMYOPATHY (DCM)+CORONARY ARTERY
DESEASE (CAD)+COMMUNITY ACQUIRED PNEUMONIA (CAP)
PERAWATAN HARI KE- 0 DI RUANG CVCU
RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO
RASDIANA
R014182048
Pernapasan = 26 x/I
Terapi Oksigen : Nasal kanul RM NRM Ventilator Mode : SIMV PS
Irama : Reguler Irreguler
Bentuk Dada : Normal Pegeon Chest Barrel chest Funnel chest
Simetris Asimetris
RESPIRATORY/BREATHING
Ket :
TD : 94/66 mmHg
CARDIOVASKULAR/BLOO
Ket :
- JVP + 2 cm H2O
Kateter Urin : Tidak Ya, Ukuran : 18 fr
Urin : 400 cc/8jam Warna : Kuning cerah Bau : pesin
Distensi kandung kemih : Tidak Ya
BLADDER
Dekubitus : Ya,
Gambarkan
Tidak
Luka : Ya, Lokasi kepala , Luas ………..cm
Gambarkan
Tidak
TERAPI MEDIKASI
- NaCl 0,9% 500 cc/24 jam/Intravena
- Furosemide 40 mg/24jam/oral
- Nitrogliserin 5 mcg/ 24 jam/ oral
- simarc 2 mg/24 jam/Oral
- cefotaxime 2 g/24 jam/ intravena
- N-Ace 200 mg/8 jam/Oral
- Lanzoprazole 3 mcg 24 jam/intravena
Pemeriksaan Penunjang
Tanggal 16/9/2019
Kesan :
HASIL PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan mukus berlebihan
2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan kegagalan ventrikel kiri dalam
memompa darah ke sirkulasi sistemik
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai oksigen ke
jaringan
PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN
Tanggal
Prioritas Diagnosa Keperawatan Tanggal Ditemukan
Teratasi
1 Ketidakefektifan bersihan jalan napas 19 September 2019 -
berhubungan dengan mukus berlebihan
19 September 2019 -
2 Penurunan curah jantung berhubungan
dengan kegagalan ventrikel kiri dalam
memompa darah ke sirkulasi sistemik
Rencana Keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan/ Sasaran Intervensi
NOC NIC
Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen jalan nafas
1. dengan mukus berlebihan 3x24 jam diagnosa dapat teratasi dengan 1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
kriteria : 2. Posisikan pasien untuk meringan sesak nafas
DS: 3. Monitor status pernafasan dan oksigenasi
Klien mengatakan sesak Status pernafasan : Kepatenan jalan
Klien mengeluh batuk berlendir nafas Monitor pernafasan
DO: Frekuensi pernafasan normal (16-24 1. Monitor kecepatan, irama, kedalaman, dan
Pasien tampak sesak x/m) kesulitan bernafas
RR: 26x/mnt (Takipnea) Irama pernafasan reguler 2. Catat pergerakan dada, catat ketidaksemiterisan,
HR : 106x/mnt (Takikardi) Suction dilakukan untuk mengurangi penggunaan otot-otot bantu nafas
Terpasang oksigen nasal kanul 4 L/mnt lendir 3. Monitor suara nafas tambahan seperti ngorok
Terdengar bunyi ronkhi pada medio basal paru Tidak ansietas atau mengi
Tidak ada suara nafas tambahan 4. Monitor pola nafas
Hasil foto thoraks PA/A
Pneumonia bilateral Tidak memakai pernafasan cuping 5. Monitor saturasi oksigen pada pasien
hidung 6. Monitor keadaan pasien agar jadwal suction lebih
Cardiomegaly
Tidak menggunakan otot tambahan terjadwal
7. Monitor keluhan sesak nafas pasien, termasuk
Tidak batuk
kegiatan yang meningkatkan atau memperburuk
sesak nafas tersebut
Penurunan curah jantung b/d perubahan Setelah perawatan selama 3x24 jam, Perawatan jantung
2 kontraktilitas otot jantung diagnosa teratasi dengan kriteria hasil: Monitor TTV pasien
Monitor kondisi fisik dan psikologis klien
DS: Keefektifan pompa jantung Pastikan tingkat aktivitas klien tidak
Pasien mengatakan merasa lemah Tekanan darah dalam rentang membahayakan curah jantung atau
DO: normal memprovokasi serangan jantung
Pasien tampak pucat Fraksi ejeksi dalam rentang normal Dorong adanya peningkatan aktivitas secara
Takipnea (RR: 26x/mnt) Tidak ada dyspnea saat beraktivitas bertahap
CRT <3 detik Tidak ada disritmia Instruksikan klien untuk segera melapor jika ada
TD: 94/66 mmHg nyeri dada
JVP + 2 cm H2O Monitor EKG klien
Hasil Echo: Monitor status pernafasan terkait adanya gejala
- Fungsi sistolik ventrikel kiri dan ventrikel gagal jantung
kanan menurun, EF 15,2 % (BIPLANE), Instruksikan klien mengenai pembatasan
TAPSE 1,4 cm aktivitas
- Dilatasi semua ruang jantung, LV thrombus
- LVH eksentrik
- Akinetik hipokinetik segmental
Hasil foto thoraks PA/AP: Cardiomegaly
3. Intoleransi aktivitas b/d ketidakseimbangan antara Setelah dilakukan tindakan 3 x 24 jam Manajemen Energi
suplai dan kebutuhan oksigen, dengan data: intoleran aktivitas teratasi dengan Kaji status fisiologis klien yang menyebabkan
kriteria hasil : kelelahan
DS: Anjurkan klien mengungkapkan perasaannya
Toleransi saat beraktivitas secara verbal mengenai keterbatasan yang dialami
Pasien mengatakan merasa lemah SpO2 tidak terganggu saat Tentukan jenis dan banyaknya aktivitas yang
DO: beraktivitas dibutuhkan untuk menjaga ketahanan
TTV tidak terganggu saat Monitor intake nutrisi untuk mengetahui sumber
Keadaan umum lemah
beraktivitas energi yang adekuat
Hasil lab (14/9/2019)
Kemudahan bernafas saat Monitor sistem kardiorespirasi klien selama
- GDS: 32 mg/dl
beraktivitas beraktivitas
Hb : 15 g/dL
Dispnea Dispnea saat istirahat maupun Bantu klien memahami kebutuhan untuk
TTV: aktiftas ringan berkurang membatasi aktivitas
TD: 94/66 mmHg Mampu melakukan aktivitas sehari Batasi stimulus lingkungan yang mengganggu
HR: 102c/i hari (ADLs) secara mandiri Tingkatkan tirah baring/pembatasan kegiatan
RR: 26x/i Bantu klien dalam aktivitas sehar-hari yang teratur
S: 36,2’C sesuai kebutuhan
CATATAN PERKEMBANGAN
Diagnosis Keperawatan : Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan mukus berlebihan
Hari/
Implementasi Evaluasi
Tanggal
Senin, 16 Pukul 18:00 WITA Pukul 21:00 WITA
September 2019 Memberikan terapi oksigen S:
(Dinas siang) Hasil: klien mengatakan masih sesak
klien terpasang nasal canul 5 lpm klien mengatakan sesak baik istirahat dan semakin
Memonitor pola nafas : berat jika beraktifitas
Hasil: klien mengatakan masih batuk dan berlendir
Takipneu O:
Memonitor respirasi dan status O2 Terpasang o2 nasal 5 lpm
Hasil : Klien masih tampak batuk
R : 26x/mnt SpO2 100% TTV: TD: 96/69 mmHg, HR: 78 x/i, RR: 30 x/i, P:
Melakukan auskultasi suara nafas 36,2 x/i
Hasil :
terdengar suara ronchi pada basal paru A: Ketidakefektifan bersihan jalan napas belum teratasi
Memosisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
Hasil : P:
pasien merasa nyaman dengan posisi semi fowler Monitor irama, frekuensi dan penggunaan otot bantu
Mengeluarkan sekret batuk pernapasan
Hasil : Pertahankan pemberian O2
Klien mampu batuk spontan Monitor SpO2
Pemberian Bronchodilator
Pertahankan posisi semifowler
Selasa, 17 Pukul 14:00 Pukul 21:00 WITA
Sepember 2019 Memonitor rata – rata, kedalaman, irama dan usaha respirasi S:
(Dinas siang) Hasil : klien nampak kesulitan bernapas, irama reguler. Klien mengatakan sesak berkurang
Memonitor pola nafas : Takipneu Kliem mengaakan lendir sudah agak berkurang dan
Memonitor respirasi dan status O2 mudah keluar
Hasil : R : 29 x/mnt SpO2 100% O:
Menobservasi pergerakan dada, kesimetrisan, penggunaan otot tambahan, Klien masih tampak batuk berlendir
retraksi otot supraclavicular dan intercostal. TTV: TD: 91/65 mmHg, HR: 85 x/i, RR: 24 x/i, S:
Hasil : pergerakan dada simetris 36,2 x/i
Memoonitor suara nafas A: ketidakefektifan bersihan jalan napas belum teratasi
Hasil : suara napas bronkovesikuler P:
Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi Lanjutkan intervensi
Hasil : pasien merasa nyaman dengan posisi semi fowler Monitor Monitor irama, frekuensi dan penggunaan otot
Keluarkan sekret batuk bantu pernapasan
Hasil : pasien mampu batuk spontan Pemberian Bronchodilator
Pemberian terapi inhalasi N-Ace 200/8/jam/inhalasi Pertahankan posisi semifowler
Diagnose : Intoleransi aktivitas b/d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
No.
Jam Implementasi Jam Evaluasi
DX
Kamis, 28 agustus 2019 Pukul 21.30 Jam S:
1. Membantu pasien untuk 06:30 pasien mengatakan sesaknya meningkat
mengidentifikasi aktivitas yang mampu ketika beraktivitas lebih
dilakukan
Hasil: pasien mampu posisi semifowler O:
2. membantu untuk memilih aktivitas pasien nampak sesak
konsisten yang sesuai dengan pasien nampak masih kesulitan megubah
kemampuan fisik, psikologi dan sosial posisinya
hasil: pasien mampu posisi semifowler
lebih lama daripada posisi tidur. A: masalah belum teratasi
3. membantu pasien untuk P: lanjutkan intervensi
mengidentifikasi aktivitas yang disukai 1. Bantu pasien untuk mengidentifikasi aktivitas
hasil: pasien lebih menyukai posisi yang mampu dilakukan
duduk di bantu sanggahan bantal. 2. Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang
4. menyediakan penguatan positif jika sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi
aktif beraktifitas dan sosial
hasil: pengaman tempat tidur selalu 3. Bantu pasien untuk mengidentifikasi aktivitas
terpasang dengan baik. yang disukai
4. Sediakan penguatan positif jika aktif
beraktifitas
Jumat, 29 Maret 2019 Pukul 21.40 07.30
1. Membantu pasien untuk S:
mengidentifikasi aktivitas yang mampu Pasien mengatakan tetap sesak berkurang
dilakukan pasien mengatakan nyaman dengan posisi
Hasil: pasien mampu posisi semifowler
semifowler, pasien mampu minum pasien mengatakan mampu tertidur dalam
sendiri memakai pipet posisi semifowler.
2. membantu untuk memilih aktivitas Pasien mengatakan jika capek duduk, dia
konsisten yang sesuai dengan bisa mengubah posisinya sendiri (posisi
kemampuan fisik, psikologi dan sosial tidur)
hasil: pasien mampu posisi semifowler O:
lebih lama daripada posisi tidur. Pasien pasien bisa mengubah posisi
mampu mengangkat badannya sendiri ( pasien nampak nyaman dengan posisi
dari posisi duduk menjadi posisi tidur) semifowler
A: masalah belum teratasi
3. membantu pasien untuk P: lanjutkan/pertahankan intervensi
mengidentifikasi aktivitas yang disukai 1. Bantu pasien untuk mengidentifikasi aktivitas
hasil: pasien lebih menyukai posisi yang mampu dilakukan
duduk di bantu sanggahan bantal. 2. Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang
Pasien merasa lebih baik dengan posisi sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi
yang seperti itu. dan sosial
4. menyediakan penguatan positif jika 3. Bantu pasien untuk mengidentifikasi aktivitas
aktif beraktifitas yang disukai
hasil: pegaman tempat tidur selalu 4. Sediakan penguatan positif jika aktif
terpasang dengan baik beraktifitas
Diagnosa : Konstipasi berhubungan dengan kelemahan otot abdomen dan asupan serat yang tidak mencukupi
Kamis, 28 agustus Pukul 22.34 07.20 S:
1. Mengkaji kemampuan defekasi, frekuensi, Pasien mengatakan sudah BAB
warna konsestensi. Pasien mengatakan kurang nafsu makan
Hasil : pasien mengatakan belum BAB O
selama 4 hari Pasien nampak sudah BAB dengon
2. Mengkaji adanya bising usus distensi konsitensi encer berwarna hijau
abdomen A: Masalah konstipasi teratasi
Hasil : saat frekuensi masih terdengar P : Lanjutkan intervensi
bunyi pekak pada abdomen dan terdengar 1. Mengkaji kemampuan defekasi, frekuensi,
bunnyi usus perisaltik melambat warna konsestensi.
3. Mengurangi pola diet yang dilakukan 2. Mengkaji adanya bising usus distensi
Hasil : pasien mengatakan tidak nafsu abdomen
makan beerapa hari ini 3. Mengurangi pola diet yang dilakukan
4. Menekankan untuk menghindari mengedan 4. Menekankan untuk menghindari mengedan
saat defekasi saat defekasi
Hasil : pasien menghindari mengedan 5. Kolaborasi pemberian bantuan eliminasi
5. Kolaborasi pemberian bantuan eliminasi seperti pelunak veses
seperti pelunak veses
Hasil : pasien diberikan laxadine 30 ml