Anda di halaman 1dari 4

RESUME KASUS

DI RUANG COT RSP UNIVERSITAS HASANUDDIN

OLEH :

NAMA : RASDIANA

NIM : R014 18 2048

Preseptor Klinik Preseptor Institusi

( ) ( Ilkafah, S.Kep., Ns., M. Kep )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
RESUME KASUS

A. Pengkajian
Seorang perempuan bernama Ny. F berusia 49 tahun terdiagnosa hernia
inginalis medialis dextra dan direncanakan akan dilakukan operasi dengan tindakan
laparascopy hernia repair pada tanggal 25 September 2019. Awalnya klien masuk
dengan keluhan benjolan pada selangkangan kanan. Benjolan tersebut dialami sejak
2 tahun lalu, benjolan ersebut hilang timbul dan menghilang ketika klien tidur
terlentang. Benjolan tersebut semakin membesar jika klien berakivitas berat dan
disertai rasa nyeri. Hasil pengkian ditemukan bahwa saat ini klien tidak merasakan
nyeri, mual muntah tidsk ada, buang air besar lancar, buang auir kecil lancar.
Riwaya operasi sebelumnya tidak ada, riwayat sakit hantung dan kencing manis
tidak ada. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan tidak ada nyeri tekan pada abdomen,
bising usus kesan normal, terdengar bunyi timpani. Tampak massa pada inguinal
dextra, hasil valsava test (+) terletak diatas inguinal, thumb test (+) massa, ziema
test jari ke 3 (+). Hasil pemeriksaa laboratorium tanggal 23/9/2019 (WBC:
8,14x10^3u/L, RBC: 4,24x10^6u/L, HGB: 12,8 g/dl, HCT 36,4%, PLT:
348x10^3u/L) hasil pemeriksaan radiologi tanggal 23/9/2019 ditemukan ksan
dengan hasil sligh cardiomegaly, pulmo dalam baas normal. Kesadaran
composmentis, GCS 15.
Pasien dimulai anastesi jam 10:40 wita dan diberikan anastesi umum, posisi
pada saat operasi terlentang. Hasil pemeriksaan TTV pada saat anastesi diperoleh
TD: 130/90 mmhg, N: 85x/menit, R: 20x/menit, S: 36,7oC, SaO2: 100%. Tindakan
pembedahan dimulai jam 11.00 wita, Selama tindakan operasi total cairan infus
masuk 450cc dan total cairan keluar urine 200cc (kateter) dan perdarahan sebanyak
50cc. Insisi 0,5 mm di umbilikus, pasang veres nedle, memasukan kamera trocars
10 mm. Insisidi kuadran kanan dan kiri masing-masing 5mm, mengidentifikasi
pada anulus internus pada inguinal kanan, membebaskan perotoneum sambil
mengontrol perdarahan, memasang mash dilakukan tecker sebanyak 5 buah pada
mash, dilakukan penjahitan pada peritoneum , cuci rongga abdomen dengan NaCl
0,9% hingga kesan jernihTelah selesai dilakukan operasi pada pukul 13.00 wita.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Pre Operatif
a. Ansietas b/d Ancaman status terkini
2. Intra Operatif
a. Resiko perdarahan
b. Risiko Infeksi
3. Post Operatif
a. Nyeri akut berhubungan dengan cedera fisik (post operasi)
b. Risiko Infeksi
C. Tindakan yang Dilakukan
1. Pre Operatif
a. Ansietas b/d Ancaman status terkini
1) Kaji tingkat kecemasan klien
2) Ajarkan teknik relaksasi napas dalam
3) Ajarkan teknik distraksi (Pengalihan) untuk mengurangi kecemasan
4) Ingatkan klien untuk senantiasa istigfar dan membaca bismillah untuk
mengurangi rasa cemas yang dihadapi
2. Intra Operatif
a. Risiko Perdarahan
1) Pantau TTV selama operasi berlangsung
2) Pantau pemasukan dan pengeluaran cairan selama prosedur operasi
dilakukan
3) Pastikan keamanan alat-alat yang digunakan selama prosedur operasi
untuk mencegah adanya cedera.
b. Risiko Infeksi
1) Pertahankan area strerilisasi selama pembedahan
2) Ganti alat perawatan sesuai protokol
3) Pastikan teknik perawatan luka yang tepat
4) Monitor tanda gejala infeksi
5) Inspeksi kondisi luka operasi
6) Inspeksi kulit akan adanya kemerahan, hangat atau draine
3. Post Operatif
a. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera fisik
1) Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
2) Mengbservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamana
3) Mengjarkan tentang teknik non farmakologi: napas dala, relaksasi,
distraksi, kompres hangat/ dingin
4) Meningkatkan istirahat
5) Memonitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama
kali
b. Resiko infeksi
1) Pertahankan area strerilisasi selama pembedahan
2) Ganti alat perawatan sesuai protocol
3) Pastikan teknik perawatan luka yang tepat
4) Monitor tanda gejala infeksi
5) Inspeksi kondisi luka operasi
6) Inspeksi kulit akan adanya kemerahan, hangat atau draine

Anda mungkin juga menyukai