OLEH :
NAMA : RASDIANA
NIM : R014 18 2048
I. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS KLIEN
a. Nama Klien : Ny. H
b. Tgl lahir/ Umur : 17 Juli 1983/ 56 tahun
c. Status :Menikah
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : SD
f. Alamat : Makassar
g. No CM : 127285
h. Diagnosa Medis : Rinosinusitis kronik
i Tindakan : FESS
a. Nama : Ny. F
b. Umur : 44 tahun
c. Agama : Islam
d. Pendidikan : SMP
e. Pekerjaan : Wiraswasta
f. Hubungan dengan : Anak
klien
Asal klien
□ Rawat Jalan
□ Rawat Inap
□ Rujukan
A. PRE OPERASI
1. Keluhan Utama: Nyeri pada kening sejak kurang lebih 3 bulan lalu, hilang timbul.
Riwayat Penyakit : □ DM □ Asma □ Hepatitis □ Jantung □ Hipertensi □ HIV
2
□ lainnya : Apendisitis
Riwayat Operasi/anestesi : □ Ada
3. Ket: riwayat operasi Appendectomy 1 □ Tidak ada
tahun lalu
4. Riwayat Alergi : □ Ada, sebutkan.................. □ Tidak ada
5. Jenis Operasi: Terencana (bersifat electif)
6. TTV: TD : 130/ 80 mmHg, N: 80 x/I dan RR: 20 x/i
7. TB/BB: 159 kg/ 59 cm
8. Golongan Darah: 0 Rhesus:+
RIWAYAT PSIKOSOSIAL/SPIRITUAL
Status Emosional: □ Tenang □ Bingung □ Kooperatif □ Tidak Kooperatif
9.
□ Menangis □ Menarik diri
10. Tingkat Kecemasan: □ Tidak Cemas □ Cemas
11. Skala Cemas::
□ 0 = Tidak Cemas
□ 1 = Mengungkapkan kerisauan
□ 4 = Respon simpate-adrenal
□ 5 = Panik
Keterangan : klien mengungkapankan rasa khawatir terhadap efek anastesi dari post operasi
yang akan dilakukannya. Selain itu, klien mengatakan khawatir dengan tidakan operasi yang
akan dilakukan pada hidungnya.
Tidak nyeri Nyeri Nyeri Sedang Nyeri Berat Sangat Nyeri Nyeri Tak
□ 0-1 Ringan □ 4-5 □ 6-7 □ 8-9 Tertahankan
□ 2-3 □ 10
13. Survey Sekunder, lakukan secara head to toe secara prioritas:
Normal
Jika Tidak Normal, Jelaskan
Ya Tidak
Kepala √ kepala tidak memar, tidak ada benjolan
simetri, kulit kepala bersih, rambut bersih
dan tidak berbau. Kedua mata simetris,
refleks pupil baikdan konjungtiva normal
(merah/ tidak anemis)
Leher √ Tidak ada pembesar kelenjar tiroid.
Tampak normal
Dada √ Payudara tampak simestris. Terdengar
bunyi vesikuler pada lapang paru. Nampak
tidak ada memar
Terdengar bunyi jantung SI dan SII reguler
Abdomen √ Tidak ada massa, saat dipalpasi tidak
terdapat pembesaran hepar Nampak luka
bekas operasi abdomen
Genitalia √ Nampak kebersiahan area pubis dan tidak
ada perdarahan
Integumen √ Nampak kebersihan pada kulit, tidak ada
eritema, turgor kulit baik dan tidak ada
edema
Ekstremitas √ Nampak kedua ektemitas atas simetris dan
kedua ektremitas bawah simetris. Tidak
terdapat memar ataupun benjolan
16. EKG
Tidak dilakukan
17. Rontgen:
Foto Thorax PA/AP (17/09/2019)
- Gerakan bronchovascular dalam batas normal
- Tidak tampak proses spesifik pada kedua lapang paru
- Cor: ukuran dalam batas normal, aorta normal
- Kedua sinus dan diagfragma dalam batas normal
- Tulang-tulang intak
- Jaringan lunak sekitar baik
Kesan : tidak tampak kelainan radiologic pada foto thorax ini
18. USG:
Tidak dilakukan
19. Lain-lain :
Kondisi sebelum diantar ke ruang instalansi bedah :
Premedikasi : antibiotik profilaksis (Ceftriacxone 1 gr/ iv) sebelum ke ruangan operasi
dan terpasang cairan infus RL 28 tpm
Klien puasa sejak jam 03.00 Wita sebelum ke ruang operasi
B. INTRA OPERASI
1. Anastesi dimulai jam : 11.45 WITA
2. Pembedahan dimulai jam : 12.00 WITA
3. Jenis anastesi :
□Spinal □ Umum/general anastesi □ Lokal □ Nervus blok □……………
4. Posisi operasi :
□Terlentang □ litotomi □ tengkurap/knee chees □ lateral: □ kanan □ kiri
□ lainnya......
5. Catatan Anestesi:
Premidaikasi : pemberian midazole 3 mg dan fentanyle 130 mg
Pre oksigenasi : O2 8 lpm via fask mask, 3-5 menit
Induksi : propofol 100 mg dengan ventilator mekanik
Intubasi atrovorium 30 mg, lidocine 1% 80 mg, laryngoscope, identifikasi place
vuculis, xylocoine spacy 1%, insersi ETT, kembangkan cuff, cek bunyi pernafasan
kanan dan kiri, ronkhi (-), wheezing (-), fiksasi ETT di sudut kanan mulut pada
kedalaman 20 cm
Maintenance : O2 60% 2 lpm, Isoflurane 1,5 % v/v
6. Pemasangan alat-alat :
Airway: □ Terpasang ETT no : 8 □ Terpasang LMA no:. .. □ OPA □ O2 Nasal
7. TTV :
Nadi 88x/mnt, Teraba □ kuat, □ Lemah, □ teratur, □ tidak teratur, RR 20 x/mnt,
TD 100/70 mmHg, Saturasi O2 100%
Tidak nyeri Nyeri Ringan Nyeri Sedang Nyeri Berat Sangat Nyeri Nyeri Tak
□ 0-1 □ 2-3 □ 4-5 □ 6-7 □ 8-9 Tertahankan
□ 10
II. ANALISA DATA
SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM
Pre Operasi Klien akan Ansietas / cemas
DS: menjalani operasi
Klien mengatakan khawatir dengan kondisinya
dan lamanya pemulihan kesadaran setelah post
operasi akibat efek anastesi
klien mengatakan khawatir dengan tidakan
operasi yang akan dilakukan pada hidungnya.
DO:
Skala ansietas: 2 (cemas diungkapkan dengan
tingkat perhatian tinggi pada kondisi diri
sendiri)
TTV : TD : 130/ 80 mmHg, N: 80 x/I dan RR:
20 x/i
Intra operasi
Faktor risiko Proses
Tindakan invasive (penggunaan endoskopi) pembedahan Risiko infeksi
Terpasang tampon pada hidung sebelah kiri dan operasi pembedahan
kanan.
Suhu dingin diruang operasi
Pre operasi :
No. Diagnosa Tujuan/ Sasaran Intervensi
Keperawatan (NOC) (NIC)
(Nanda)
1. Ansietas Setelah dilakukan tindakan Mengkaji tingkat
berhbungan keperawatan selama 1x10 menit kecemasan klien,
dengan status ansietas klien teratasi dengan kriteria Jelaskan tindakan yang
terkini hasil akan dilakukan terhadap
wajah tidak tampak tegang, klien
ekpsresi tenang dan rileks Beri dukungan dan
klien mengatakan rasa cemas dan dampingi klien selama
takut berkurang operasi atau di dalam
ruangan operasi,
Ajarkan teknik relaksasi
dan distraksi.
Intra Operasi :
No. Diagnosa Tujuan/ Sasaran Intervensi
Keperawatan (NOC) (NIC)
(Nanda)
1 Risiko infeksi Setelah dilakukan tindakan operasi, Mencuci tangan sebelum
tidak terjadi transmisi agen infeksius. masuk ruang operasi
Dengan kriteria hasil : Pertahankan teknik aseptik
Alat dan bahan yang digunakan tidak dan antiseptik.
terkontaminasi agen infeksius.
Post Operasi :
No. Diagnosa Tujuan/ Sasaran Intervensi
Keperawatan (NOC) (NIC)
(Nanda)
1. Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan Lakukan pengkajian nyeri
berhubungan keperawatan selama 1x2 jam secara komprehensif termasuk
dengan agens nyeri akut klien teratasi dengan lokasi, karakteristik, durasi,
cedera fisik kriteria hasil frekuensi, kualitas dan faktor
Pain Level, presipitasi
pain control, Kaji tipe dan sumber nyeri
comfort level untuk menentukan intervensi
Klien mampu mengontrol Observasi reaksi nonverbal dari
nyeri (tahu penyebab nyeri, ketidaknyamanan
mampu menggunakan tehnik Ajarkan tentang teknik non
nonfarmakologi untuk farmakologi: napas dala,
mengurangi nyeri, mencari relaksasi, distraksi, kompres
bantuan) hangat/ dingin
Klien melaporkan bahwa Tingkatkan istirahat
nyeri berkurang dengan Berikan informasi tentang nyeri
menggunakan manajemen seperti penyebab nyeri, berapa
nyeri lama nyeri akan berkurang dan
Klien mampu mengenali antisipasi ketidaknyamanan
nyeri (skala, intensitas, dari prosedur
frekuensi dan tanda nyeri) Monitor vital sign sebelum dan
Skla nyeri 1-2 sesudah pemberian analgesik
Klien menyatakan rasa pertama kali
nyaman setelah nyeri Berikan analgetik untuk
berkurang mengurangi nyeri: ketorolac per
Tanda vital dalam rentang 8 jam/hari
normal
2. Risiko Setelah dilakukan intervensi Monitor suhu dan warna kulit
hipotermia keperawatan, selama 1x 2 jam, klien
dengan faktor klien dapat terhindar dari Bebaskan klien dri lingkunga
risiko hipotermia yang dingin
pemakaian Kriteria Hasil : Berikan pemanan pasif (misalnya
pakaian yang Suhu tubuh klien normal penutup kepala, selimut, pakaian
tidak adekuat, (36,5-37,5o C) hangat)
trauma luka RR (16-24x/menit) dan nadi Berikan pemanas eksternal aktif
operasi, (60-100x/ menit ) dalam (misalnya pemanas udara)
lingkungan batas normal Monitor tanda vital
bersuhu
rendah
V. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI (meliputi pre, intra dan post operasi)
PRE OPERASI
Diagnosa Keperawatan : Ansietas berhubungan dengan status terkini
Hari/
Implementasi Evaluasi
Tanggal
24 Pukul 11.20 WITA Pukul 11.25 WITA
Septemb Mengkaji kecemasan klien
er 2019 Hasil: klien mengatakan khawatir dengan S : klien mengatakan kecemasan
efek anastesi yang lama dan durasi untuk berkurang
sadar kembali yang lama O: klien nampak tersenyum
Jelaskan tindakan yang akan dilakukan Wajah klien yang tadi tampak
terhadap klien tegang mulai berkurang dan rileks
Hasil :klien mengerti dengan tujuan A : Ansietas teratasi
tindakan yanga akan dilakukan terhadap P : Pertahankan intervensi terutama
dirinya dalam memberikan dukungan pada
Memberi dukungan dan mendampingi klien selama diruangan operasi
klien
Hasil: klien tampak lebih rileks dari
sebelumnya
Mengajarkan klien teknik rileksasi napas
dalan dan distraksi
Hasil : klien mampu melakukan teknik
relaksasi napas dalam dan klien tampak
lebih terbuka dalam berbicara
INTRA OPERASI
Diagnosa Keperawatan : resiko infeksi
Hari/
Implementasi Evaluasi
Tanggal
24 Pukul : 11.40 WITA Pukul 13.25 WITA
Septemb Mencuci tangan sebelum masuk ruang S:-
er 2019 operasi O : Stiker indikator menunjukkan
Hasil : petugas mencuci tangan sebelum kesterilan alat.
tindakan operasi Area insisi dan sekitarnya
Pertahankan teknik aseptik dan antiseptik. didesinfeksi dengan betadine.
Hasil : peralatan yang digunakan tidak Peralatan yang digunakan tidak
terkontaminasi dengan barang yang tidak terkontaminasi dengan barang yang
steril. tidak steril.
Luka ditutup dengan bactigrass dan
kasa steril
A : Tidak terjadi infeksi
P : Pertahankan intervensi dengan
Pertahankan teknik aseptik dan
antiseptik.
POST OPERASI
Diagnosa Keperawatan : nyeri akut berhubungan dengan agens cedera fisikl(luka post operasi)
Hari/
Implementasi Evaluasi
Tanggal
24 Pukul 13.35 WITA Pukul 14.00 WITA
Septemb Melakukan pengkajian nyeri secara S : Klien mengatakan nyeri pada luka
er 2019 komprehensif termasuk lokasi, operasi
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
dan faktor presipitasi O: Tampak meringis kesakitan
Hasil: Skala nyeri 3 (VAS)
P: Luka area operasi Tanda vital
Q: tertusuk tusuk TD: 110/60 mmHg,
R: hidung N: 88 x/m
S: Skala nyeri 3 VAS (nyeri ringan)
P: 22 x/m
T: Dirasakan semenjak selesai dilakukan
S: 36.7 C
operasi
A: Masalah belum teratasi
Memonitor vital
P: Intervensi dilanjutkan
Hasil:
TD: 113/78 mmHg, Kaji nyeri secara komprehensif
N: 95 x/m termasuk lokasi, karakteristik,
P: 24 x/m durasi, frekuensi, kualitas dan
faktor presipitasi
S: 36.0 C
Mengobservasi reaksi nonverbal dari Monitor vital
ketidaknyamanan Observasi reaksi nonverbal dari
Hasil: Klien tampak ekspresi meringis ketidaknyamanan
kesakitan