FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Penyakit Sekarang
a. Keluhan Utama :
Klien mengeluh Nyeri dada.
b. Riwayat Keluhan Utama :
Klien Mengatakan Pada Tanggal 10-11-20123 Saat Klien Bekerja Tiba Tiba Nyeri Pada
Dada Sebelah Kiri Seperi Di Tusuk. Lalu Klien Dibawa Ke Ugd Pada Pukul 11.43
Dengan Keluhan Sesak Dan Nyeri Pada Dada Serta Pusing Berputar Putar. P:CAD Q:
Seperti di tusuk-tusuk R: dada sebelah kiri S: skala 6 T: hilang timbul tak menentu
Dengan TD: 150/80 nadi 90 x/mnt , rr 27x/mnt, SPO2 90 %, G-C-S : 4-5-6. Setelah
dilakukan pemeriksaan Tn. W di diagnosa CAD NSTEMI dan MRS di Ruang ICCU pada
tanggal 10 November 2013 pukul 16.30 WIB.
2. Riwayat Penyakit Sebelumnya
Klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya, klien juga
tidak pernah menderita Diabetes melitus, Hipertensi, serta penyakit menular sebelumnya.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan dalam riwayat keluarga tidak ada yang menderita penyakit jantung.
Dan penyakit lainnya
1
Genogram :
69 65 62 67 65 60
53 50 48
Keterangan :
: laki-laki
: Perempuan
: meninggal
: klien
: tinggal serumah
2
C. PEMERIKSAAN FISIK
Ekstremitas
Muskuloskeletal
- Pemakaian alat Bantu gerak Klien tidak menggunakan alat bantu gerak
3
stinalGastrointe
Abdomen
- Kontur Abdomen Normal distensi
- Jejas Tidak ya - cm, lokasi -
- Bising usus Tidak ada, 16 x/mt
-Konsep
Meteorismus
Diri Tidak
Tanggapan tentang ya tubuh : klien merasa puas
- Citra diri / body image
Bagian tubuh yang disukai : tangan
Bagian tubuh yang tidak disukai : tidak ada
Persepsi terhadap kehilangan bagian tubuh yang
lainnya : klien merasa takut jika kehilangan
Psikososial
E. TERAPI
Terapi tgl. 11 November 2013
- Inj. Antrain 3x1gr IV
- Inj. Lovenox 3x0,6 unit SC Abdomen
- Acetosal 1x100mg P.O sesudah makan (p.c)
- Ramixal 1x5mg P.O sesudah makan (p.c)
- Clopidogrel 1x75mg P.O sesudah makan (p.c)
- Amlodipine 1x5mg P.O sesudah makan (p.c)
- Infus NaCl 1000cc/24 jam
4
ANALISA DATA
Nama Pasien : Tn. “W”
Umur : 69 tahun
NO DATA ( DS/DO) ETIOLOGI MASALAH
1. DS : Penyempitan lumen Ketidak efektifan
Klien mengatakan sesak arteri koroner pola nafas
DO :
- Keadaan umum lemah Gangguan oksigenasi
- Suhu : 37C
Nadi : 90x/menit Suplai O2 menurun
RR : 27x/menit
5
SPO2 : 99 %
Terpasang O2 nasal 4 lpm
Suara nafas : whizing
Adanya tarikat otot intrakosta
- Hasil BGA
PO2 : 50,3mmHg(71,0 –
104,0)
PCO2 : 35,2mmHg(2,3 – 44,0)
pH : 7,380 (7,370 – 7,450)
BE : - 5.0 (-3 s.d +3)
2. DS : Spasme pem. darah Nyeri
Klien mengatakan nyeri dada
P: CAD Suplai O2 ke jantung
Q: Seperti di tusuk-tusuk menurun
R: dada sebelah kiri
S: skala 6 Gangguan aliran
T: hilang timbul tak menentu koroner
DO :
- keadaan umum lemah Iskemi jaringan otot
- wajah tampak menyeringai jantung
- kesadaran composmentis
- TD : 150/80mmHg Nadi : 90
bpm SPO2 : 99% RR : 27 bpm
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan Suplai O2 menurun ditandai
dengan :
- Klien mengatakan sesak
- RR : 27x/menit
- SPO2 : 99 %
- Terpasang O2 nasal 4 lpm
- Hasil BGA
PO2 : 50,3mmHg(71,0 – 104,0)
PCO2 : 35,2mmHg(2,3 – 44,0)
6
pH : 7,380 (7,370 – 7,450)
BE : - 5.0 (-3 s.d +3)
7
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Pasien : Tn. “W”
Umur : 69 tahun
DIAGNOSA KEPERAWATAN : Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan Suplai O2 menurun
5. Kolaborasi dengan tim medis dalam 5) Agen farmakologis dapat mengurangi nyeri secara
pemberian analgesik adekuat
TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Pasien : Tn. “W”
Umur : 69 tahun
Tanggal/Ja No. Dx. Tindakan Keperawatan
m
11-11-2013
07.00 WIB 1 1) Memberikan terapi O2 nasal tindakan mandiri perawat
R/ terpasang O2 nasal 4 lpm
08.00 WIB 1 2) Mengobservasi tanda-tanda vital
R/ T : 150/80 mmHg S/N/RR : 37C/90/24
08.15 WIB 2 3) Mengkaji skala nyeri klien
R/ skala nyeri 4
08.25 WIB 1 4) Memberikan posisi yang nyaman dengan posisi semi
fowler
R/ klien berada dalam posisi semi fowler dan merasa
nyaman
09.00 WIB 2 5) Melakukan advis dokter dalam pemberian analgesik
R/ injeksi antrain 1gr IV
09.15 WIB 2 6) Mengajarkan teknik relaksasi
R/ klien mampu mempraktikan secara individu teknik
relaksasi
12-11-2013
08.00 WIB 1 1) Mengobservasi tanda-tanda vital
R/ T : 130/90 mmHg S/N/RR : 36.5C/80/22
08.15 WIB 2 2) Mengkaji skala nyeri
R/ skala nyeri klien 3
08.20 WIB 2 3) Mengantar klien ke kamar operasi untuk dilakukan
kateterisasi jantung (PTCA)
R/ keadaan umum cukup
12.00 WIB 2 4) Melaksankan advis dalam pemberian terapi
R/ amlodipine 5mg P.O sesudah makan
Clopidogrel 75mg P.O sesudah makan
13-11-2013
08.00 WIB 1 1) Mengobservasi tanda-tanda vital
R/ T : 110/76 mmHg S/N/RR : 36.5C/87/20
08.15 WIB 2 2) Mengkaji skala nyeri
R/ skala nyeri 2
10
CATATAN PERKEMBANGAN
E VALUAS I
11
Nama Pasien : Tn. “W”
Umur : 69 tahun
BAB III
12
PENUTUP
A. Kesimpulan
Coronary Artherosclerosis Disease (CAD) atau penyakit arteri koroner adalah
penyempitan atau penyumbatan arteri koroner, arteri yang menyalurkan darah ke otot
jantung. Bila aliran darah melambat, jantung tak mendapat cukup oksigen dan zat nutrisi.
Hal ini biasanya mengakibatkan nyeri dada yang disebut angina. Bila satu atau lebih dari
arteri koroner tersumbat sama sekali, akibatnya adalah serangan jantung yang diakibatkan
oleh kerusakan pada otot jantung.
Pada kasus Tn. W didapatkan keluhan utama sesak nafas. Hasil pemeriksaan fisik
didapatkan Tekanan darah 150/80 mmHg, nadi 90x/menit, RR 27x/menit, SPO 2 99% dan
hasil pemeriksaan BGA PO2 50mmHg, PCO2 35,2mmHg. Masalah utama yang muncul
adalah ketidakefektifan pola nafas. Sehingga intervensi yang diberikan diharapkan pola
nafas Tn. W kembali efektif.
B. Saran
1. Sebagai tenaga medis harus selalu siaga dalam perawatan klien dengan CAD karena
penyakit ini merupakan silent killer.
2. Agar terhindar dari penyakit CAD kita harus menghindari faktor risiko terjadinya
CAD.
3. Selalu menjaga pola hidup dengan rutin berolahraga dan menjaga pola makan.
13