PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Leukemia berasal dari bahasa yunani yaitu leukos yang berarti putih
dan haima yang berarti darah. Jadi leukemia dapat diartikan sebagai suatu
penyakit yang disebabkan oleh sel darah putih. Proses terjadinya leukemia
adalah ketika sel darah yang bersifat kanker membelah secara tak terkontrol
penanganan kanker pada anak di Indonesia masih lambat. Itulah sebabnya lebih
dari 60% anak penderita kanker yang ditangani secara medis sudah memasuki
stadium lanjut.
leukemia(Sindo, 2007).
satunya adalah anak-anak, dengan mengetahui lebih jauh tentang apa dan
bagaimana leukemia ini membuat seorang perawat menjadi lebih percaya diri
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
a. Umum
kesehatan leukemia
leukemia
LANDASAN TEORI
A. Pengertian
terkontrol dan pada sel-sel darah merah namun sangat jarang (Danielle Gale,
adalah jenis kanker yang paling umum terjadi pada anak-anak dan remaja. Sel-
sel darah putih abnormal terbentuk di sumsum tulang, menyebar melalui aliran
B. Etiologi
Menurut Handayani (2008) ada beberapa faktor yang terbukti dapat
adalah 20 kali lebih banyak daripada normal. Pada anak kembar identik
yang akan berisiko tinggi bila kembaran yang lain mengalami leukemia.
2. Radioaktif
Sinar radioaktif merupakan faktor eksternal yang paling jelas dapat
C. Manisfestasi Klinis
sebagai berikut :
g. Nyeri abdomen
h. Lumphedenopathy
i. Hepatosplenomegaly
j. Abnormal WBC
dapat diwaspadai oleh orangtua dengan melihat apakah bibir anak pucat
atau tidak.
2. Perdarahan
Perdarahan pada anak dapat berupa lebam di kulit, mimisan ataupun
perdarahan.
3. Mudah terinfeksi
Sel leukosit yang diproduksi sumsum tulang bukanlah leukosit yang
normal, sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. Hal ini menyebabkan
yang menurun.
5. Nyeri tulang/sendi
Nyeri yang dirasakan pada anak merupakan manifestasi dari adanya
tulang maupun sendi. Selain nyeri, leukemia pada anak juga menyebabkan
kehitaman pada kulit. Gejala ini merupakan salah satu tanda adanya
yang sangat tinggi, yaitu lebih dari 100.000/µL. Hiperleukositosis ini dapat
perdarahan pada paru, otak maupun ginjal. Anak – anak yang memiliki
gejala di atas, perlu segera diperiksa oleh dokter spesialis anak untuk
Pada anak, adanya leukemia sering kali terdeteksi secara tidak sengaja,
yaitu baru diketahui ketika anaknya berobat untuk keluhan lain seperti demam,
atau batuk dan pilek. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter
ternyata ditemukan gejala lain, seperti anak tampak pucat, atau adanya
pembesaran organ yang tidak diketahui oleh orangtua sebelumnya. Hal ini
D. Klasifikasi Leukemia
Menurut Perpustakaan Nasional (2008), Tambayong (2000), dan
pertambahan usia. AML sekunder kadang terlihat pada orang yang diobati
anak. Akan tetapi, ALL terjadi pada orang dewasa, dengan peningkatan
beraturan dari sel darah putih mieloid. CML dapat mengenai semua
darah, sumsum tulang, nodus limfe dan limfa.CLL adalah kasus di jumpai
menunjukkan prognosis yang lebih baik daripada anak laki-laki. Anak kulit
hitam mempunyai frekuensi remisi yang lebih sedikit dan angka kelangsungan
kasus leukemia pada anak. Resiko terkena penyakit ini meningkat pada anak
sulit dari ALL dalam hal menginduksi remisi (angka remisi 70%). Remisinya
lebih singkat pada anak-anak dengan ALL. Lima puluh persen anak yang
F. Pathofisiologi
a. Normalnya tulang marrow diganti dengan tumor yang malignan,
imaturnya sel blast. Adanya proliferasi sel blast, produksi eritrosit dan
trombositipenia.
b. Sistem retikuloendotelial akan terpengaruh dan menyebabkan gangguan
jaringan.
PATHWAY
G. Komplikasi
a. Pedarahan dan infeksi merupakan penyebab utama kematian
b. Pembentukan batu ginjal, anemia dan masalah gastrointestinal
c. Perdarahan berhubungan dengan tingkat trombostopenia: terjadi dengan
H. Pemeriksaan Penunjang
paling baik; jumlah lekosit lebih dari 50.000/mm3 adalah tanda prognosis
diagnosis.
5. Pemindaian tulang atau survei kerangka untuk mengkaji keterlibatan tulang.
6. Pemindaian ginjal, hati, limpa untuk mengkaji infiltrat leukemik.
7. Jumlah trombosit menunjukkan kapasitas pembekuan.
(Betz, Cecily L. 2002. hal : 301-302).
I. Penatalaksanaan
1. Pengobatan
Protokol pengobatan bervariasi sesuai jenis leukemia dan jenis obat
yang diberikan pada anak. Proses induksi remisi pada anak terdiri dari tiga
dan organ vital lain. Terapi rumatan diberikan selama beberapa tahun setelah
2. Kemoterapi
Terapi definitive leukemia akut adalah dengan kemoterapi sitotoksik
Tetapi dengan metode ini beberapa sel normal juga ikut rusak dan ini
pada mulut (akibat kerusakan pada mukosa mulut), dan kegagalan sumsum
tulang akibat matinya sel sumsum tulan. Salah satu konsekuensi mayor dari
kemoterapi meliputi tiga fase yaitu fase induksi, fase proflaksis, fase
konsolidasi :
1. Fase Induksi
Dimulai 4-6 minggu setelah diagnose ditegakkan. Pada fase
saraf pusat.
3. Konsolidasi
Pada fase ini kombinasi pengobatan dilakukan untuk
dikurangi.
Penatalaksanaan medis dalam pemberian kemoterapi dan radioterapi:
1. Prednison untuk efek antiinflamasi
2. Vinkristin (oncovin) untuk antineoplastik yang menghambat
pertumbuhan tumor)
4. Metotreksat sebagai antimetabolik untuk menghalangi metabolism asam
leukemia akut.
dosis tinggi, disimpan, dan kemudian diinfusikan kembali. Selain itu, dapat
jug bersifat alogenik, yaitu sumsum tulang berasal dari donor yang cocok
tulang penderita dan hal tersebut tidak dapat pulih kembali. Sumsum tulang
4. Resusitasi
keadaan sakit berat dan renta terhadap infeksi berat dan atau perdarahan.
dalam situasi ini adalah tindakan yang tepat walaupun demam yang terjadi
ternyata merupakan akibat dari penyakit itu sendiri dan bukan akibat
BAB III
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
PADA ANAK DENGAN LEUKEMIA
adalah suatu metode yang sistematis yang diberikan kepada individu, keluarga
1. Pengkajian
hari, penurunan selera makan, sakit kepala, dan perasaan tidak enak badan
Hal:1140)
meliputi :
1. Biodata
pendidikan.
a. Riwayat kehamilan/persalinan.
4. Riwayat Imunisasi
Riwayat imunisasi yang di dapatkan oleh klien yaitu BCG, DPT (I,
II, III), Polio (I, II ,III), Campak, Hepatitis, dan riwayat penyakit yang
a. Pertumbuhan Fisik
a) Berat badan
b) Tinggi Badan
Umur 1 tahun : 75 cm
Atau
4 tahun : 2 x TB lahir
13 tahun : 3 x TB lahir
6. Pemeriksaan fisik
b) Tanda-tanda vital
TD : Tekanan Darah
N : Nadi
P : Pernapasan
S : Suhu
c) Antropometri
TB : Tinggi badan
BB : Berat badan
LK : Lingkar kepala
LD : Lingkar dada
LP : Lingkar perut
d) Sistem pernafasan
e) Sistem cardiovaskuler
Anemis atau tidak, bibir pucat atau tidak, denyut nadi, bunyi
f) Sistem pencernaan
g) Sistem muskuloskeletal
h) Sistem integumen
i) Sistem endokrin
j) Sistem penginderaan
k) Sistem reproduksi
l) Sistem neurologis
a) Fungsi cerebral
e) Fungsi kranial :
penglihatan perifer.
mengikuti cahaya.
7. Pemeriksaan diagnostic
b) PT/PTT : memanjang
h) Biopsi sumsum tulang : SDM abnormal biasanya lebih dari 50% atau
Lebih dari sel blast, dengan prekusor eritroid, sel imatur, dan
megakariositis menurun.
keterlibatan
2. Diagnosa Keperawatan
Menurut Wong, D.L (2004 :596 – 610) , diagnosa pada anak dengan
leukemia adalah:
tubuh
b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan akibat anemia
c. Resiko terhadap cedera : perdarahan yang berhubungan dengan
menderita leukemia.
2. Intervensi
pasien dan atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat. Berdasarkan
diagnosa yang ada maka dapat disusun rencana keperawatan sebagai berikut
(Wong,D.L,2004):
tubuh.
Intervensi :
organisme
seluler
Intervensi :
atau di butuhkan
pemilihan intervensi
Intervensi :
adanya anemia
melakukan injeksi
Perdarahan
aspirin
Tujuan :
Intervensi :
berhasil
Intervensi :
3) Gunakan sikat gigi berbulu lembut, aplikator berujung kapas, atau jari
4) Berikan pencucian mulut yang sering dengan cairan salin normal atau
pecah-pecah (fisura)
kejang
magnesia
Intervensi :
1) Dorong orang tua untuk tetap rileks pada saat anak makan
anak meningkat
yang adekuat
normal
Intervensi :
sedasi
Intervensi :
daerah perianal
kulit
kering
7) Pilih pakaian yang longgar dan lembut diatas area yang teradiasi
Intervensi :
3) Anjurkan untuk menjaga agar rambut yang tipis itu tetap bersih,
5) Dorong hygiene, berdan, dan alat alat yang sesuai dengan jenis
kelamin , misalnya wig, skarf, topi, tata rias, dan pakaian yang
menarik
menderita leukemia
staff
hidup
keperawatan yang telah dibuat untuk mencapai hasil yang efektif. Dalam
diberikan baik mutunya. Dengan demikian tujuan dari rencana yang telah
4. Evaluasi
D.L, (2004 hal 596-610) hasil yang diharapkan pada klien dengan leukemia
adalah :
d. Anak menyerap makanan dan cairan, anak tidak mengalami mual dan
muntah
tidak nyaman
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Leukemia atau kanker sel darah putih adalah jenis kanker yang paling
umum terjadi pada anak-anak dan remaja. Sel-sel darah putih abnormal
terbentuk di sumsum tulang, menyebar melalui aliran darah dan mendesak sel-
sel sehat.
gastrointestinal, dll.
yang diberikan pada anak. Proses induksi remisi pada anak terdiri dari tiga fase
B. Saran
layanan keperawatan.
Abdoerrachman MH, dkk, 1998, Ilmu Kesehatan Anak, Buku I, penerbit Fakultas
Kedokteran UI : Jakarta.
Salemba Medika
Handayani, Wiwik & Hariwibowo, Andi Sulistyo. 2008. Buku Ajar Asuhan
Mentari Galuh Forestry. 2014. Diakses pada tanggal 15 Maret 2018, dari
https://www.scribd.com/doc/219410713/Laporan-Pendahuluan-Leukemia-
Pada-Anak
http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/mengenal-leukemia-pada
anak (diakses tanggal 23 Februari 2018)