Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA KLIEN DENGAN HIPERTENSI


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2.  Tujuan 2
1.3.  Manfaat 3
BAB II TINJAUAN TEORITIS
2.1.    Definisi 4
2.2.    Etiologi 5
2.3.    Gejala Klinis Penderita Hipertensi....................................................................... 5
2.4.    Diagnosis 6
2.5.    Faktor Risiko Terjadinya Hipertensi.................................................................... 6
2.6.    Pencegahan ....................................................................................................8
2.7.    Klasifikasi Hipertensi........................................................................................... 8
2.8.    WOC 9
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KASUS
3.1.    Pengkajian ....................................................................................................10
3.2.    Analisa Data ....................................................................................................15
3.3.    Prioritas Masalah................................................................................................. 16
3.4.    Masalah Keperawatan.......................................................................................... 17
3.5.    Rencana Asuhan Keperawatan Hipertensi........................................................... 18
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan ......................................................................................................27
4.2. Saran 28
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.    Latar Belakang

Di Indonesia, hipertensi juga merupakan masalah kesehatan yang perlu diperhatikan oleh

dokter yang bekerja pada pelayanan kesehatan primer, karena angka prevalensinya yang tinggi

dan akibat jangka panjang yang ditimbulkannya (Slamet Suyono, 2001).

Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dibagi menjadi 2 golongan, yaitu hipertensi primer

yang tidak diketahui penyebabnya atau idiopatik dan hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang

disebabkan oleh penyakit lain (Slamet Suyono, 2001).

Hipertensi primer meliputi lebih kurang 90% dari seluruh pasien hipertensi dan 10%

lainnya disebabkan oleh hipertensi sekunder. Hanya 50% dari golongan hipertensi sekunder

dapat diketahui penyebabnya, dan dari golongan ini hanya beberapa persen yang dapat diperbaiki

kelainannya. Oleh karena itu, upaya penanganan hipertensi primer lebih mendapatkan prioritas.

Banyak penelitian dilakukan terhadap hipertensi primer, baik mengenai patogenesis maupun

tentang pengobatannya.

Menurut WHO (1978), batasan tekanan darah yang masih dianggap normal adalah

140/90 mmHg dan tekanan darah sama dengan atau di atas 160/95 dinyatakan sebagai hipertensi.

Tekanan darah diantara normotensi dan hipertensi disebut borderline hypertension. Batasan

tersebut tidak membedakan jenis kelamin dan usia, sedangkan batasan hipertensi yang

memperhatikan perbedaan usia dan jenis kelamin diajukan oleh Kaplan (1985) sebagai berikut :

pria yang berusia < 45 tahun dinyatakan hipertensi jika tekanan darah pada waktu berbaring

130/90 mmHg atau lebih, sedangkan yang berusia > 45 tahun dinyatakan hipertensi jika tekanan
darahnya 145/95 mmHg atau lebih. Wanita yang mempunyai tekanan darah 160/95 mmHg atau

lebih dinyatakan hipertensi (Slamet Suyono, 2001).

Berdasarkan latar belakang di atas, dengan tinggi persentase penyakit hipertensi pada

lansia, maka kelompok kami tertarik mengangkat masalah dengan judul “Asuhan Keperawatan

Gerontik pada Klien Hipertensi”.

1.2.    Tujuan

1.      Tujuan Umum

Untuk memahami tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan hipertensi.

2.      Tujuan Khusus

a.       Untuk mengetahui tentang konsep dasar teori penyakit hipertensi.

b.      Memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan penyakit hipertensi yang meliputi

pengkajian sampai intervensi dan rasionalisasi.

1.3.    Manfaat

1.      Menambah pengetahuan dan keterampilan kelompok dalam menerapkan asuhan keperawatan

pada pasien dengan hipertensi.

2.      Menambah pengetahuan dan wawasan pembaca.


BAB II

TINJAUAN TEORITIS

Definisi

  Hipertensi adalah apabila tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan tekanan diastolik > 90 mmHg,

atau apabila pasien memakai obat anti hipertensi (Slamet Suyono, 2001 dan Arif Mansjoer,

2001).

  Menurut Tom Smith (1991), hipertensi atau yang lebih dikenal dengan tekanan darah tinggi adalah

suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal.

  Hipertensi menurut WHO adalah hipertensi jika tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg atau

tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg.

  Menurut N.G. Yasmin A (1993) hipertensi adalah peningkatan dari tekanan sistolik standar

dihubungkan dengan usia, tekanan darah normal adalah refleksi dari kardiak out put atau denyut

jantung dan resistensi puerperal.

  Menurut Alison Hull (1996), hipertensi adalah desakan darah yang berlebihan dan hampir konstan

pada arteri. Tekanan dihasilkan oleh kekuatan jantung ketika memompa darah, hipertensi,

berkaitan dengan kenaikan tekanan diastolik, dan tekanan sistolik atau kedua-duanya secara terus

menerus.

Etiologi

Sekitar 90-95% penyakit hipertensi belum dapat diketahui penyebabnya atau biasa

disebut dengan hipertensi primer atau hipertensi esensial. Diperkirakan bahwa pakar-pakar
keturunan hormonal, metabolik, emosi dan kebiasaan diet menjadi pemicu terjadinya hipertensi

esensial. Sedangkan 5-10% hipertensi diketahui penyebabnya yang disebut hipertensi sekunder.

Penyebab hipertensi sekunder : hormonal, kelainan pada ginjal, kelainan intracranial dan

Koartasio aorta.

Gejala Klinis Penderita Hipertensi

Adapun gejala klinis yang dialami oleh para penderita hipertensi biasanya berupa :

1.      Sakit kepala

2.      Pusing

3.      Mudah marah (emosi meningkat)

4.      Susah tidur

5.      Rasa berat di tengkuk

6.      Mudah lelah

7.      Mata berkunang-kunang

8.      Telinga berdengung

Diagnosis

Untuk menentukan derajat hipertensi tidaklah membutuhkan alat-alat canggih, namun

cukup dengan menggunakan sphygmomanometer air rasa yang sederhana saja, digunakan

dengan baik yaitu sesuai dengan pedoman pengukuran tekanan darah.

Untuk menentukan ukuran dalam, menentukan hipertensi setepat mungkin, CUFF

sphygmomanometer bersih dan tidak buram atau tidak miring. Batasan yang diterapkan di
Indonesia untuk menilai hipertensi adalah sesuai dengan menggunakan standar WHO seperti

lazimnya penyakit lain diagnosa hipertensi ditegakkan berdasarkan data anamnesis, pemeriksaan

jasmani, pemeriksaan laboratorium maupun pemeriksaan penunjang. Selain itu data mengenai

penyakit yang diderita dan faktor risiko penyakit hipertensi.

Faktor Risiko Terjadinya Hipertensi

1.      Faktor genetik

Terbukti bahwa faktor ini merupakan faktor predisposisi bagi individu untuk menderita

hipertensi.

2.      Karakteristik

Faktor-faktor yang terdapat pada individu yang terpenting untuk terjadinya hipertensi adalah

umur, jenis kelamin dan ras.

3.      Stress

Peranan stress dalam menimbulkan hipertensi sukar dinilai, sudah lama diketahui bahwa stress

akut dapat meningkatkan darah untuk sementara, stress merupakan sesuatu yang sering

dihubungkan dengan kegiatan.

4.      Obesitas

Obesitas adalah kelebihan berat badan atau kenaikan berat badan di atas beberapa standar yang

ditetapkan, biasanya didefinisikan dalam hubungan tinggi badan.

5.      Merokok
Dalam kasus hipertensi seorang perokok mempunyai risiko yang lebih besar dibandingkan orang

yang tidak merokok.

6.      Garam

Penyakit hipertensi hampir tidak pernah ditemukan pada suku bangsa dengan asupan garam yang

minimal.

7.      Konsumsi alkohol

Perlu diperhatikan oleh penderita penyakit kardiovaskuler adalah konsumsi alkohol, karena

adanya bukti yang saling tolak belakang antara keuntungan dan risiko minum.

8.      Olahraga

Kurangnya olahraga atau aktivitas fisik adalah kontribusi utama pada obesitas, diabetes dan

hipertensi.

Pencegahan

Hal yang perlu diperhatikan penderita hipertensi sebagai tindakan pencegahan antara

lain :

  Diet rendah lemak

  Diet rendah garam

  Hindari makan daging kambing, durian, minuman beralkohol

  Melakukan olahraga secara teratur dan terkontrol

  Jauhi merokok

  Berhenti minum kopi

  Turunkan berat badan ke arah yang ideal

  Hindari stress
  Hindari penyerta seperti DM, kolesterol tinggi.

Klasifikasi Hipertensi

Klasifikasi Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)


Normal tensi < 140 < 90

Hipertensi borderline 140-160 90-95

Hipertensi sedang dan berat > 180 > 105

Hipertensi terisolasi > 140 < 90


Emosi

Merangsang

sistemsaraf

simpatis

Gay

Konsu

msi

alkoho

 
Merokok

Sex : Wanita

Genetik

Perubahan membranpembuluh darah

Umur>50tahun

 WOC
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KASUS

3.1.    Pengkajian

1.      Identitas Klien

Nama : Tn. A

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 65 Tahun

Agama : Islam

Status perkawinan : Menikah

Pendidikan terakhir : SD tidak tamat

Pekerjaan : Tani

Alamat Panti : Panti Sosial Tresna Werdha Bengkulu

2.      Alasan Masuk Panti

Tuan A masuk ke panti sekitar 2 bulan yang lalu, hal ini disebabkan rumah klien dikontrakkan

dengan orang lain. Anak klien pergi meninggalkan klien sebelum klien masuk panti.

3.      Riwayat Kesehatan Terdahulu

Tn. A mengatakan sudah menderita hipertensi sejak satu tahun yang lalu, tetapi selama ini Tn. A

tidak rutin berobat karena tidak punya uang, hanya sesekali minum jamu yang dibeli di pasar.

4.      Riwayat Kesehatan Sekarang


Pada saat pengkajian, Tn. A sering sakit kepala, terutama pada bagian tengkuk, biasanya terjadi

pada saat mengubah posisi dari duduk menjadi berdiri, mata berkunang-kunang, telinga

berdengung, susah tidur dan mudah lelah.

5.      Riwayat Kesehatan Keluarga

Tn. A mengatakan keluarganya ada yang mengalami sakit yang sama seperti dialami klien yaitu

orang tuanya, tetapi sekarang sudah meninggal.

6.      Kebiasaan Sehari-hari

a.       Nutrisi

1)      Makan

uensi makan : 3 x sehari

u makan : Berkurang, klien bisa menghabiskan ½ porsi

s makanan : Nasi + lauk pauk

anan yang tidak disukai : pantangan : makanan bermnyak (goreng-gorengan) dan sayuran.

asaan sebelum makan : merokok dan minum kopi

2)      Minum

uensi minum : Bila haus

yaknya : 7-8 gelas/hari

s : Air putih, kopi

b.      Pola eliminasi

1)      BAK

uensi : 3-5 x / hari (melihat situasi)

na : Kuning
: Khas

2)      BAB

uensi : 1-2 x / hari

sistensi : Encer

na : Kuning kecoklatan

: Khas

han yang berhubungan dengan BAB : Tidak ada keluhan

c.       Pola Tidur dan Istirahat

Setelah masuk panti, pola tidur klien tidak teratur yaitu 3-5 jam/hari.

d.      Kebiasaan klien di rumah

okok : Ya (2 bungkus perhari)

uman keras : Kadang-kadang

rgantungan obat : Kebiasaan konsumsi anti sakit kepala.

7.      Hubungan Sosial

a.       Hubungan antar keluarga

Tn. A sering dikunjungi keluarga setiap 1 minggu sekali.

b.      Hubungan dengan orang lain

Tn. A termasuk orang yang ramah, mudah bergaul dengan penghuni panti yang lain maupun

dengan pegawai dan pengasuh panti.

8.      Pemeriksaan Fisik

a.       Keadaan umum : Composmentis


b.      TTV :

TD : 170/90 mmHg

Nadi : 88 x / menit

RR : 24 x / menit

Suhu : 37,5oC

c.       Kepala

Bentuk : tidak bulat, tidak ada benjolan, keadaan rambut bersih, tidak ada ketombe, rambut

rontok, rambut putih, keluhan sering sakit kepala.

d.      Mata

Bentuk : simetris ka/ki, konjungtiva tidak anemis, reflek pupil (+) positif, sklera tidak ikterik,

penglihatan klien sedikit kabur.

e.       Hidung

Bentuk simetris ka/ki, tidak ada sekret, tidak ada kelainan seperti polip, kebersihan hidung

bersih, tidak ada peradangan maupun perdarahan.

f.       Mulut

Kebersihan mulut baik, tidak ada caries, gigi tidak lengkap, tidak ada gangguan menelan,

mukosa basah.

g.      Telinga

Bentuk simetris ka/ki, tidak ada serumen, sedikit tuli pada sistem pendengaran.

h.      Tonsil

Tidak ada pembengkakan

i.        Leher

Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening.


j.        Dada

1)      Paru

I : dada simetris, retardasi dinding dada tidak ada dan tidak menggunakan otot

bantu pernapasan, RR : 24 x / menit

P : Premitus ka/ki

P : Sonor

A : Vesikuler

2)      Jantung

I : Iktus cordis tidak terlihat

P : IC teraba (1 jari medial LMCS RIC kes/6)

P : Batas jantung jelas, atas region intercosta II

Kiri : 1 jari medial LMCS RIC kes

Kanan : linea sternalis dekstra

A : Aritmia

k.      Abdomen

I : Bentuk simetris, asites (-)

P : Tidak ada pembesaran hepar/limfa, tidak ada pelebaran vena pada abdomen

P : Tympani

A : Bising usus (10 x / menit)

l.        Ekstremitas

Atas : Bentuk simetris ka/ki, fungsi pergerakan baik dan tidak ada keluhan, edema

(-)
Bawah : Bentuk simetris ka/ki, tidak ada bengkak dan gangguan pada bagian sendi

lutut.

3.2.    Analisa Data

No Data Masalah Keperawatan


1 DS : Gangguan rasa nyaman
 Klien mengatakan sering sakit kepala nyeri akut kepala pada Tn.
 Klien mengatakan tengkuknya terasa sakit A
 Klien mengatakan sering pusing
DO :
 Klien terlihat memegang kepala
 Klien tampak meringis
 Klien tampak teringat menahan sakit
 Skala nyeri : 5-7
 TTV :
TD : 170/100 mmHg
RR : 24 x / menit
N : 88 x / menit
Suhu : 37,5oC
2 DS : Intoleransi aktivitas pada
 Klien mengatakan mudah lelah Tn. A
 Klien mengatakan jika bangun dari tidur
terasa kesemutan (pegal-pegal)
DO :
 Klien kelihatan lesu
 Klien kelihatan banyak diam

3.3.    Prioritas Masalah


1.      Gangguan rasa nyaman nyeri akut kepala pada Tn. A berhubungan dengan ketidakmampuan

klien merawat dirinya dengan masalah hipertensi.

No Kriteria Skor Pembenaran


1 Sifat masalah 3/3 x 1 = 1 Masalah bersifat aktual karena
skala : aktual Tn. A mengalami nyeri kepala.
2 Kemungkinan ½x2=1 Adanya keinginan sebagian
masalah dapat diatasi klien untuk merubah nyeri akut
skala : sebagian kepala
3 Potensial masalah 2/3 x 1 = 2/3 Masalah sudah terjadi dan
untuk dicegah sudah berlangsung lama
skala : cukup
4 Menonjol masalah 2/2 x 1 = 1 Klien mengatakan ada masalah
harus segera ditangani
Total Skor 3 2/3
2.      Intoleransi aktivitas pada Tn. A berhubungan dengan ketidakmampuan klien merawat dirinya

dengan masalah kelemahan

No Kriteria Skor Pembenaran


1 Sifat masalah 3/3 x 1 = 1 Masalah bersifat aktual karena
skala : aktual Tn. A mengalami intoleransi
aktivitas.
2 Kemungkinan ½x2=1 Adanya keinginan sebagian
masalah dapat diatasi klien untuk menambah
skala : sebagian gangguan aktivitas
3 Potensial masalah 1/3 x 1 = 1/3 Masalah sudah terjadi dan
untuk dicegah sudah berlangsung lama
skala : rendah
4 Menonjol masalah 2/2 x 1 = 1 Klien mengatakan ada masalah
harus segera ditangani
Total Skor 3 1/3

3.4.    Masalah Keperawatan


1.      Gangguan rasa nyaman nyeri akut kepala pada Tn. A berhubungan dengan ketidakmampuan

klien merawat dirinya dengan masalah hipertensi.

2.      Intoleransi aktivitas pada Tn. A berhubungan dengan ketidakmampuan klien merawat dirinya

dengan masalah kelemahan


3.5.    Rencana Asuhan Keperawatan Hipertensi

N Tujuan Kriteri
Diagnosa Standar Intervensi
o Tupan Tupen a
1 Gangguan rasa Selama Setelah
nyaman nyeri perawatan 3 x perawatan 1 x
akut kepala 24 jam, 45 menit
pada Tn. A diharapkan diharapkan Respon (Klien dapat
1.1.1.      Kaji
berhubungan nyeri akut pada klien mampu : verbal menyebutkan pengetahuan
dengan Tn. A1.       Mengenal pengertian klien
ketidakmampu berkurang/hila masalah hipertensi dengan tentang
an klien ng hipertensi bahasanya hipertensi.
merawat        Menyebutkan sendiri.) 1.1.2.      Beri
dirinya dengan definisi dari Hipertensi adalah reinforceme
masalah hipertensi keadaan dimana nt (+) atas
hipertensi seseorang jawaban
Respon mengalami yang benar
verbal peningkatan 1.1.3.     
tekanan darah di Diskusikan
atas normal (> bersama
140/90 mmHg) klien
tentang
       Menyebutkan hipertensi
penyebab (Klien dapat
1.1.4.      Beri
hipertensi menyebutkan reinforceme
Respon penyebab dari nt (+) atas
verbal hipertensi) jawaban
Penyebab yang benar
hipertensi adalah :
1.       Keturunan 1.2.1.       Kaji
2.       Hormonal pengetahuan
3.       Metabolik klien
       Menyebutkan 4.       Emosi tentang
tanda dan 5.       Kebiasaan diet penyebab
gejala hipertensi
hipertensi (Klien dapat
1.2.2.       Beri
menyebutkan reinforceme
tanda dan gejala nt (+) atas
dari hipertensi) jawaban
Tanda dan gejala yang benar
hipertensi 1.2.3.      
adalah : Diskusikan
1.              Sakit kepala bersama
2.              Pusing klien
3.              Mudah marah tentang
4.              Sukar tidur penyebab
5.              Rasa berat di hipertensi
tengkuk 1.2.4.       Beri
6.              Mudah lelah reinforceme
7.              Mata nt (+) atas
berkunang- jawaban
kunang yang benar

1.3.1.       Kaji
pengetahuan
klien
tentang
tanda dan
gejala
hipertensi.
1.3.2.       Beri
reinforceme
nt (+) atas
jawaban
yang benar
1.3.3.      
Diskusikan
bersama
klien
tentang
tanda dan
gejala
hipertensi
1.3.4.       Beri
reinforceme
nt (+) atas
jawaban
yang benar
2.       Setelah
dilakukan
intervensi
keperawatan
selama 1 x 45
menit
diharapkan Respon Klien dapat                  Kaji
klien mampu verbal menyebutkan pengetahuan
mengambil akibat lanjut dari tentang
keputusan hipertensi pada akibat lanjut
yang tepat Tn. A adalah : dari
untuk merawat 1.              Stroke hipertensi
klien dengan 2.              Gagal jantung                  Beri
      Mengetahui 3.              Jantung reinforceme
akibat lanjut koroner nt (+) atas
dari hipertensi Respon jawaban
verbal yang benar
                

Klien Motivasi
memutuskan klien untuk
untuk merawat mengulangi
dirinya dengan                  Beri
penyakit reinforceme
      Memutuskan hipertensi nt (+) atas
untuk merawat jawaban
klien dengan yang benar
penyakit
                 
hipertensi Motivasi
klien untuk
merawat
dirinya
dengan
penyakit
hipertensi.
                  Beri
reinforceme
nt (+) atas
keputusanny
a untuk
dirawat
3.       Setelah
dilakukan
intervensi
keperawatan
selama 1 x 45
menit
pertemuan Respon Klien dapat                    Kaji
diharapkan verbal menyebutkan cara pengetahuan
klien mampu merawat penyakit klien
merawat hipertensi : tentang
dirinya sendiri 1.              Diet rendah perawatan
dengan lemak diri.
penyakit 2.              Diet rendah                    Beri
hipertensi garam reinforceme
     Menyebutkan 3.              Hindari nt (+) atas
cara makan daging jawaban
menanggulang kambing, durian yang benar
                  
i penyakit 4.              Melakukan
hipertensi olahraga Diskusikan
5.              Hindari bersama
merokok dengan
6.              Berhenti klien
minum kopi tentang
perawatan
dirinya
                   Beri
kesempatan
klien untuk
bertanya
                   Jawab

pertanyaan
klien
                  

Motivasi
klien untuk
mengulangi
kembali
                   Beri
reinforceme
nt (+) atas
jawaban
yang benar
4.       Setelah
dilakukan
intervensi
keperawatan
selama 1 x 45
menit,
diharapkan Respon Lingkungan yang 4.1.1.      Jelaskan
klien mampu verbal kondusif untuk kepada klien
memodifikasi dan klien dengan tentang cara
lingkungan afektif hipertensi : memodifika
untuk dirinya 1.              Lingkungan si
dengan yang bersih lingkungan
hipertensi 2.              Lingkungan bagi
     
yang aman penderita
Mempertahan 3.              Lingkungan hipertensi.
kan yang nyaman 4.1.2.      Motivasi
lingkungan klien untuk
yang kondusif menerapkan
cara
memodifika
si
lingkungan
4.1.3.      Beri
kesempatan
klien untuk
mengajukan
pertanyaan
4.1.4.      Jawab
pertanyaan
klien dan
beri
inforcement
(+)
5.       Setelah
dilakukan
intervensi 1 x
45 menit
pertemuan Respon Yankes yang
5.1.1.      Sebutkan
diharapkan verbal dapat digunakan pada klien
klien mampu antara lain klinik beberapa
menggunakan panti : fasilitas
yankes  Klinik panti kesehatan
    Menjelaskan dibuka setiap hari yang dapat
yankes, Senin jam 08.00- digunakan
manfaat dan 11.30 Wib 5.1.2.     
jadwal. Manfaat dari Diskusikan
yankes : dengan
 Mencegah klien
berulangnya berbagai
kembali keluhan sarana
yang terjadi yankes
selama ini dan tersedia
mencegah yang dapat
komplikasi dari digunakan
hipertensi 5.1.3.      Jelaskan
Psiko  Tempat konsultasi akan
motor  Tempat pentingnya
mengobati fasilitas
penyakit yankes
Jadwal yankes 5.1.4.
:       Motivasi

 Puskesmas setiap klien untuk


hari kerja senin- mengunjung
    Mengunjungi sabtu jam 07.30- i yankes
yankes 11.45 Wib
 RS setiap hari (24
jam)
 Praktek dokter
setiap hari jam
16.00-21.00 wib

Klien dapat
5.2.1.       Motivasi
menunjukkan : klien untuk
1.              Kartu berobat memanfaatk
2.              Obat-obatan an yankes.
yang dipakai 5.2.2.       Beri
reinforceme
nt (+) atas
tindakan
klien
mengunjung
i yankes
2 Intoleransi Selama Setelah
aktivitas pada perawatan 3 x dilakukan
Tn. A 24 jam, intervensi 1 x
berhubungan diharapkan 45 menit,
dengan intoleransi diharapkan Respon (Klien dapat
1.1.1.      Kaji
ketidakmampu aktivitas dapat klien mampu : verbal menyebutkan pengetahuan
an klien berkurang/hila 1.      Mengenal pengertian klien
merawat ng masalah kelemahan tentang
dirinya dengan kelemahan dengan bahasanya kelemahan.
masalah        Menyebutkan sendiri) 1.1.2.      Beri
kelemahan definisi Kelemahan reinforceme
kelemahan adalah suatu nt (+) atas
keadaan jawaban
ketidakcukupan yang benar.
Respon energi secara
1.1.3.     
verbal fisiologis/psikolo Diskusikan
gis pada bersama
seseorang untuk klien
bertahan atau tentang
menyelesaikan kelemahan
       Menyebutkan aktivitas sehari-1.1.4.      Beri
penyebab dari hari yang reinforceme
kelemahan dibutuhkan. nt (+) atas
jawaban
Klien mampu yang benar
Respon menyebutkan 2
verbal dari 3 penyebab
kelemahan. 1.2.1.       Kaji
1.    Penurunan pengetahuan
fungsi muskulos klien tentang
keletal. penyebab
2.    Perubahan kelemahan.
       Menyebutkan fungsi neurologist 1.2.2.       Beri
tanda dan 3.    Nyeri reinforceme
gejala nt (+) atas
kelemahan jawaban
yang benar
1.2.3.      
Diskusikan
Klien dapat bersama
menyebutkan klien
tanda dan gejala tentang
dari kelemahan penyebab
dengan bahasanya kelemahan
sendiri atau
1.2.4.       Motivasi
dengan bantuan klien untuk
perawat. mengulang
1.              Kaki terasa kembali
kesemutan dan 1.2.5.       Beri
pegal-pegal. reinforceme
2.              Bangun tidur nt (+) atas
tidak merasa keberhasilan
segar klien
3.              Pola makan
tidak teratur 1.3.1.       Kaji
4.              Pola istirahat pengetahuan
tidur terganggu klien
tentang
tanda dan
gejala dari
kelemahan.
1.3.2.       Beri
reinforceme
nt (+) atas
jawaban
yang benar
1.3.3.      
Diskusikan
bersama
klien
tentang
tanda dan
gejala dari
kelemahan
1.3.4.       Motivasi
klien untuk
mengulang
kembali
1.3.5.       Beri
reinforceme
nt (+) atas
jawaban
yang benar

2.      Setelah
dilakukan
intervensi
keperawatan
selama 1 x 45
menit
diharapkan Respon Klien mampu
2.1.1.      Kaji
klien mampu verbal menyebutkan pengetahuan
mengambil akibat lanjut dari klien
keputusan kelumpuhan, tentang
yang tepat yaitu tidak bisa akibat lanjut
untuk merawat melakukan dari
klien dengan : aktivitas secara kelemahan.
       Mengetahui mandiri dan harus
2.1.2.      Beri
akibat lanjut dengan bantuan reinforceme
dari kelemahan orang lain. nt (+) atas
jawaban
Respon yang benar
verbal 2.1.3.     
Diskusikan
bersama
klien
Klien tentang
memutuskan akibat lanjut
untuk merawat dari
       Memutuskan dirinya dengan kelemahan
untuk merawat kelemahan 2.1.4.      Beri
klien dengan reinforceme
kelemahan nt (+) atas
jawaban
yang benar

2.2.1.      Motivasi
klien untuk
merawat
dirinya
dengan
kelemahan.
2.2.2.      Beri
reinforceme
nt (+) atas
keputusanny
a untuk
dirawat
3.      Setelah
dilakukan
intervensi
keperawatan
selama 1 x 45
menit, Respon Klien dapat                   Kaji
pertemuan verbal menyebutkan cara pengetahuan
diharapkan merawat dengan klien
klien mampu kelemahan : tentang
merawat 1.              Makanan dan perawatan
dirinya sendiri makanan tinggi diri.
dengan protein, vitamin                   Beri
kelemahan. dan diet rendah reinforceme
       Menyebutkan garam. nt (+) atas
cara 2.              Mengatur pola jawaban
menanggulang makan dengan yang benar
i kelemahan. porsi sedikit tetapi                  
sering Diskusikan
3.              Tidak bekerja bersama
terlalu berat. klien
tentang
perawatan
diri
                   Beri
kesempatan
klien untuk
bertanya
                   Jawab

pertanyaan
klien
                  

Motivasi
klien untuk
mengulang
kembali
                   Beri
reinforceme
nt (+) atas
jawaban
yang benar
4.      Setelah
dilakukan
intervensi
keperawatan
selama 1 x 45
menit,
diharapkan Respon Lingkungan yang                  
klien mampu verbal kondusif untuk Jelaskan
memodifikasi klien dengan kepada klien
lingkungan kelemahan : tentang cara
untuk dirinya 1.              Lingkungan memodifikas
dengan yang bersih i lingkungan
kelemahan. 2.              Lingkungan dengan
      
yang aman kelemahan.
                  
Mempertahan 3.              Lingkungan
kan Motivasi
yang nyaman klien untuk
lingkungan
yang kondusif. menerapkan
cara
memodifika
si
lingkungan
                   Beri
kesempatan
klien untuk
mengajukan
pertanyaan
                   Jawab

pertanyaan
klien dan
beri
reinforceme
nt (+)
5.      Setelah
dilakukan
intervensi
keperawatan
selama 1 x 45 Respon Yankes yang
5.1.1.      Sebutkan
menit, verbal dapat digunakan pada klien
diharapkan antara lain klinik beberapa
klien mampu panti : fasilitas
menggunakan  Klinik panti kesehatan
yankes dibuka setiap hari yang dapat
        Menjelaskan Senin jam 08.00- digunakan
yankes, 11.30 Wib 5.1.2.     
manfaat dan Manfaat dari Diskusikan
jadwal. yankes : dengan
 Mencegah klien
berulangnya berbagai
kembali keluhan sarana
yang terjadi yankes
selama ini dan tersedia
mencegah yang dapat
komplikasi dari digunakan
kelemahan 5.1.3.      Jelaskan
Psiko  Tempat konsultasi akan
motor  Tempat pentingnya
mengobati fasilitas
penyakit yankes
Jadwal yankes 5.1.4.
:       Motivasi
 Puskesmas setiap klien untuk
hari kerja senin- mengunjung
sabtu jam 07.30- i yankes
       Mengunjungi 11.45 Wib
yankes  RS setiap hari (24
jam)
 Praktek dokter
setiap hari jam
16.00-21.00 wib

Klien dapat
5.2.1.         Motivasi
menunjukkan : klien untuk
1.       Kartu berobat memanfaatk
2.       Obat-obatan an yankes.
yang dipakai 5.2.2.         Beri
reinforceme
nt (+) atas
tindakan
klien
mengunjung
i yankes
BAB IV

PENUTUP

4.1.    Kesimpulan

Hipertensi adalah apabila tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan tekanan

darah diastolik > 90 mmHg, atau apabila pasien memakai obat anti hipertensi.

Penyebab hipertensi adalah :

1.      Keturunan

2.      Hormonal

3.      Metabolik

4.      Emosi

5.      Kebiasaan diet.

Adapun tanda dan gejala hipertensi adalah :

1.      Sakit kepala

2.      Pusing

3.      Mudah marah

4.      Rasa berat di tengkuk

5.      Mudah lelah

6.      Mata berkunang-kunang

Akibat lanjut dari hipertensi adalah :

1.      Stroke

2.      Gagal ginjal

3.      Jantung koroner.


4.2.    Saran

Dalam upaya meningkatkan asuhan keperawatan klien dengan hipertensi :

1.      Klien diberi support untuk mempercepat penyembuhan

2.      Memberikan perawatan dan perhatian kepada klien dalam proses perawatan

3.      Klien diberi pengertian tentang penyakit yang dialaminya.


DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer, Arif, 2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid Pertama. Media
Aesculapius, Jakarta.

Suyono, Slamet. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi Ketiga. Balai
Penerbit FKUI. Jakarta.

Hall dan Guyton. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 8. EGC. Jakarta.

Doenges. E. Marilynn, 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. EGC. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai