Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas anugerah-Nya
tugas asuhan keperawatan yang berjudul “Asuhan Keperawatan Hipertensi Pada
Ny. Y di desa Rengaspendawa RT 06 RW 02 ” ini dapat selesai.
Adapun tujuan penyusunan asuhan keperawatan ini adalah untuk
memenuhi tugas stase Gerontik dan syarat untuk dapat mengikuti ujian akhir
stase.
Namun kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan pendahuluan
ini masih terdapat banyak kekurangan, karena itu kami sangat mengharapkan
berbagai kritik dan saran yang membangun sebagai evaluasi demi penyempurnaan
asuhan keperawatan ini selanjutnya.
Semoga laporan Asuhan Keperawatan ini dapat bermanfaat. Terimakasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Tujuan..................................................................................................................3
C. Manfaat................................................................................................................3
BAB II TINJAUAN TEORI PENYAKIT HIPERTENSI.......................................5
A. Pengertian............................................................................................................5
B. Etiologi................................................................................................................5
C. Manifestasi Klinik...............................................................................................7
D. Patofisiologi........................................................................................................7
E. Pathway Hipertensi............................................................................................10
F. Prognosis Hipertensi..........................................................................................11
G. Komplikasi Hipertensi.......................................................................................11
BAB III TINJAUAN TEORI ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK.........12
A. Pengkajian.........................................................................................................12
B. Analisa Masalah................................................................................................12
C. Penegakan Diagnosa..........................................................................................12
D. Perumusan Intervensi........................................................................................12
E. Implementasi......................................................................................................12
F. Evaluasi..............................................................................................................13
BAB IV KESIMPUAN DAN SARAN.................................................................14
A. Kesimpulan........................................................................................................14
B. Saran..................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
HIPERTENSI
A. Pengertian
B. Etiologi
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia
adalah terjadinya perubahan perubahan pada :
1. Elastisitas dinding aorta menurun
2. Katup jantung menebal dan menjadi kaku
3. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun
sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung
memompadarah menurun menyebabkan menurunnya kontraksi
dan volumenya.
4. Kehilangan elastisitas pembuluh darah
Hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas pembuluh darah
perifer untuk oksigenasi dan meningkatnya resistensi
pembuluh darah perifer
Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan
pasti penyebabnya, data- data penelitian telah menemukan
beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya
hipertensi. Faktor tersebut adalah sebagai berikut :
1. Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki
kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika
orang tuanya adalah penderita hipertensi.
2. Ciri perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi
adalah:
a. Umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat )
b. Jenis kelamin (laki-laki lebih tinggi dari perempuan )
c. Kebiasaan hidup
d. Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya
hipertensi adalah :
a) Konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr )
b) Kegemukan atau makan berlebihan
c) Stress
d) Merokok
e) Minum alcohol
f) Minum obat-obatan ( ephedrine, prednison,
epineprin ) Sedangkan penyebab hipertensi
sekunder adalah :
g) Ginjal ; Glomerulonefritis, Pielonefritis, Nekrosis
tubular akut dan Tumor.
h) Vascular ; Aterosklerosis, Hiperplasia, Trombosis,
Aneurisma, Emboli kolestrol, dan Vaskulitis.
i) Kelainan endokrin ; DM, Hipertiroidisme,
Hipotiroidismed
j) Saraf ; Stroke, Ensepaliti.
k) Obat – obatan ; Kontrasepsi oral, Kortikosteroid
C. Manifestasi Klinik
Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi :
1. Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat
dihubungkan dengan peningkatan tekanan darah, selain
penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal
ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa
jika tekanan arteri tidak terukur.
2. Gejala yang lazim
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang
menyertai hipertensi meliputi nyeri kepala dan kelelahan.
Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang
mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan
medis. Menurut Rokhaeni (2001), manifestasi klinis
beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu :
Mengeluh sakit kepala, pusing Lemas, kelelahan, Sesak
nafas,
Gelisah, Mual Muntah, Epistaksis, Kesadaran menurun.
D. Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi
pembuluh darah terletak dipusat vasomotor, pada
medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula
jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda
spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia
simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat
vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang
bergerak ke bawah melalui system saraf simpatis ke
ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion
melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut
saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan
dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan konstriksi
pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan
ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah
terhadap rangsang vasokonstriksi. Individu dengan
hipertensi sangat sensitiv terhadap norepinefrin, meskipun
tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa
terjadi. Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis
merangsang pembuluh darah sebagai respons rangsang
emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan
tambahan aktivitas vasokonstriksi. Medulla adrenal
mensekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi.
Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya,
yang dapat memperkuat respons vasokonstriktor pembuluh
darah. Vasokonstriksi yang mengakibatkan penurunan
aliran ke ginjal, menyebabkan
pelepasan rennin. Renin merangsang pembentukan
angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin
II, suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya
merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal.
Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh
tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume intra
vaskuler. Semua faktor ini cenderung mencetuskan
keadaan hipertensi.
Sebagai pertimbangan gerontologis dimana terjadi
perubahan structural dan fungsional pada system
pembuluh perifer bertanggungjawab pada perubahan
tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan
tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas
jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos
pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan
kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah.
Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang
kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah
yang dipompa oleh jantung (volume sekuncup)
mengakibatkan penurunan curang jantung dan
peningkatan tahanan perifer (Smeltzer, 2001). Pada usia
lanjut perlu diperhatikan kemungkinan adanya “hipertensi
palsu” disebabkan kekakuan arteri brachialis sehingga
tidak dikompresi oleh cuff sphygmomanometer (Darmojo,
1999).
E. Patway Hipertensi
F. Prognosis Penyakit
G. Komplikasi Hipertensi
a. Stroke dapat timbul akibat perdarahan tekanan darah tinggi di otak
atau akibat embolus yang terlepas dari pembuluh non otak yang
terkena tekanan darah.
b. Dapat terjadi infark miokardium apabila arteri koroner yang
aterosklerotik tidak menyuplai cukup oksigen ke miokardium atau
apabila terbentuk trombus yang menghambat aliran darah melalui
pembuluh tersebut.
c. Dapat terjadi gagal ginjal karena kerusakan progresif akibat
tekanan tinggi pada kapiler-kapiler ginjal,glomelurus. Dengan
rusaknya glomelurus, darah akan mengalir ke unit-unit fungsional
ginjal,nefron akan terganggu dan dapat berlanjut menjadi hiposik
dan kematian.
d. Ensefalopati (kerusakan otak)dapat terjadi terutama pada hipertensi
maligna.Tekanan yang sangat tinggi pada kelainan ini
menyebabkan peningkatan tekanan kapiler dan mendorong cairan
ke dalam ruang interstisium di seluruh susunan saraf pusat (Huda
Nurarif & Kusuma H, 2015).
BAB III
TINJAUAN TEORITIS ASUHAN KEPERAWATAN
GORENTIK
A. Pengkajian
Proses pengumpulan data untuk mengidentifikasi masalah
keperawatan meliputi :
1. Fisik ; wawancara
2. Pemeriksaan fisik ; Head to toe, sistem tubuh
3. Psikologis
4. Sosial ekonomi
5. Spiritualyara
Pengkajian dasar meliputi; temperatur, nadi,pernafasan,tekanan
darah,berat badan,tingkat orientasi,memori, pola tidur, penyesuaian
psikososial.
Sistem tubuh meliputi’ Sistem persyarafan,kardiovaskuler,
gastrointestinal,genitovrinarius, sistem kulit,sistem muskuloskletal.
B. Analisis Masalah
Pada tahap ini masalah yang di alami oleh lansia tersebut dianalisis satu
persatu berdasarkan prioritas masalah untuk dapat di selesaikan.
C. Penegakan Diagnosa
Setelah masalah di ananalisis kemudian penegakan diagnosa berdasarkan
masalah yang dialami oleh lansia tersebut.
D. Perumusan intervensi
Untuk menentukan apa yang dapat dilakukan perawat terhadap pasien dan
pemilihan intervensi keperawatan yang tepat.
E. Implementasi
Tahap dimana perawat melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan
intervensi/ perencanaan yang telah ditentukan.
F. Evaluasi
Penilaian terhadap tindakan keperawatan yang diberikan/ dilakukan dan
mengetahui apakah tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai sesuai yang
telah ditetapkan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hipertensi adalah apabila tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan tekanan
darah diastolik > 90 mmHg, atau apabila pasien memakai obat anti hipertensi.
Penyebab Hipertensi adalah :
1. Keturunan
2. Hormonal
3. Metabolik
4. Emosi
5. Kebiasaan Diet
Adapun tanda dan gejala hipertensi adalah :
1. Sakit Kepala
2. Pusing
3. Mudah marah
4. Rasa berat di tengkuk
5. Mudah lelah
6. Mata berkunang-kunang
Akibat lanjut dari hipertensi adalah :
1. Stroke
2. Gagal ginjal
3. Jantung koroner
B. Saran
Dalam upaya meningkatkan asuhan keperawatan klien dengan Hipertensi :
1. Klien diberi support untuk mempercepat penyembuhan
2. Memberikan perawatan dan perhatian kepada klien dalam proses
perawatan.
3. Klien di beri pengertian tentang penyakit yang dialaminya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/45725767/hipertensi-pada-lansia
diakses tanggal 27 Juni 2019
http://www.scribd.com/doc/80375223/LP-Hipertensi-Pada-Lansia
diakses tanggal 27 Juni 2019