DISUSUN OLEH
LUSINAH
NPM 07210400305
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN
Disusun Oleh :
LUSINAH
NPM 07210400305
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas Rahmat dan nikmatnya,
Program Studi Kebidanan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil Ny “K” dengan anemia ringan
di Kp. Kadu dampit Rt 14/ 03 Desa Senangsari Kecamatan Pagelaran Tahun 2022 ini tepat
pada waktunya. Laporan Individu Keluarga Binaan Komunitas Mahasiswa Program Studi
Kebidanan diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhu tugas Asuhan Kebidanan
tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
(LUSINAH)
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...iv
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………...1
1. Tujuan Umum…………………………………………………….2
2. Tujuan Khusus……………………………………………………2
2. Bagi Penulis……………………………………………………....3
3. Bagi Pasien……………………………………………………….3
2.1.1 Kehamilan………………………………………………………4
a. Pengertian Anemia…………………………………………..9
b. Klasifikasi Anemia………………………………………….10
d. Etiologi anemia……………………………………………...13
e. Patofisiologi Anemia………………………………………..14
BAB IV PEMBAHASAN……………………………………………………………..27
4.2 Pembahasan……………………………………………………………27
BAB V PENUTUP……………………………………………………………………29
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………29
5.2 Saran…………………………………………………………………..29
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Tingginya angka kematian ibu di Indonesia masih merupakan masalah yang menjadi
prioritas di bidang kesehatan. Penyebab kematian langsung dapat bersifat medik maupun
non medic. Faktor non medic diantaranya keadaan kesejahteraan ekonomi, prilaku.
Faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi status kesehatan ibu, dimana status kesehatan
ibu merupakan factor penting penyebab kematian ibu (Sarwono Prawia, 2018). Kematian
ibu di Indonesia secara umum disebabkan oleh beberapa factor yang salah satunya yaitu
anemia.( Depkes RI, 2018).
Anemia pada ibu hamil di Indonesia masih tergolong tinggi. Berdasarkan data
Riskesdas dari tahun 2013-2018 proporsi anemia pada ibu hamil meningkat dari 37,1%
menjadi 48,9% sedangkan target RPJMN tahun 2019 sebesar 28%, Di Indonesia, angka
anemia pada kehamilan menunjukkan nilai yang cukup tinggi, yaitu angka anemia
kehamilan 3,8% pada trimester I,13,6% trimester II, dan 24,8% trimester III, sekitar 70%
ibu hamil di Indonesia mengalami anemia akibat kekurangan gizi (Manuaba, 2010).
Di provinsi Banten angka kejadian anemia masih sangat tinggi dengan prevalensi 37,1
%. Angka kejadian anemia berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Tanggerang
Tahun 2017 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2016 dengan jumlah 4329
jiwa menjadi 5390 jiwa yang mengalami anemia (Dinas Kesehatan Kota, 2017). Penyebab
kematian ibu dapat digolongkan pada kematian obstetik langsung dan tidak langsung.
Kematian obstetric langsung disebabkan oleh komplikasi kehamilan antara lain
pendarahan (28.1%), eklampi (24,4%), infeksi (11%) dan partus lama (5,2%). Sedangkan
kematian tidak langsung disebabkan oleh penyakit atau komplikasi lain yang sudah ada
sebelum kehamilan/ persalinan sebesar (5-10%) antara lain anemia dan kekurangan
energy kronis(Depkes, 2004).
Penyebab anemia umumnya adalah kekurangan zat besi, kurang gizi, kehilangan darah
saat persalinan yang lalu, dan penyakit-penyakit kronik (Almatesier 2011). Sedangkan
menurut Ani (2016), anemia yang sering terjadi dalam kehamilan adalah animea yang
terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah saat memasuki trimester III, ibu hamil
membutuhkan banyak nutrisi untuk menyiapkan persalinan. Nutrisi tersebut tidak hanya
bermanfaat dalam mengatasi beban yang kian berat namun juga menyiapkan energy yang
akan digunakan buat persalinan kelak. Oleh karena itu pemenuhan tablet Fe selama hamil
sangat mempengaruhi kualitas bayi yang akan di lahirkan dan akan berdampak juga
terhadap keselamatan ibu.
Hal ini sesuai dengan teori yang di temukan oleh proverawati (2011) tanda dan gejala
awal anemia biasanya tidak ada atau tidak spesifik (misalnya kelelahan, kelemahan,
pusing) gejala dan tanda lain mungkin termasuk pucat dan jika terjadi anemia berat akan
mengalami bradikardi atau hipotensi. Sedangkan menurut pujiastutik (2012) penanganan
anemia yaitu mengkonsumsi makanan bergizi seimbang dengan asupan zat besi yang
cukup makan-makanan yang banyak mengandung zat besi, mengatur jarak kehamilan,
mengkonsumsi tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan.
2. Tujuan Khusus
2. Bagi Penulis
Untuk menambah wawasan penulis dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada kasus
Anemia
3. Bagi Pasien
Membantu dalam hal memberikan pengertian secara jelas perawatan pada kasus
Anemia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Kehamilan
a. Pengertian
Rahim atau uterus yang semula besarnya sejempol atau beratnya 30 gram
akan mengalami hipertrofi dan hiperplasia, sehingga menjadi seberat 1000
gram saat akhir kehamilan. Otot rahim mengalami hiperplasia dan hipertrofi
menjadi lebih besar, lunak, dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena
pertumbuhan janin.
c) Pada usia kehamilan 36 minggu, tinggi fundus uteri sekitar satu jari di bawah
prosesus xifoideus, dan kepala bayi belum masuk pintu atas panggul
d) Pada usia kehamilan 40 minggu, fundus uteri turun setinggi tiga jari di
bawah prosesus xifoideus, oleh karena saat ini kepala janin telah masuk
pintu atas panggul.
2) Vagina
3) Ovarium
4) Payudara
5) Traktus urinarus
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada
hamil tua, terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering berkemih. Desakan
tersebut menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh.
6) Metabolisme
Diukur setiap kali ibu datang atau berkunjung. Deteksi tekanan darah yang
cenderung naik diwaspadai adanya gejala hipertensi dan preeklamsi.
Apabila turun di bawah normal kita pikirkan kearah anemia. Tekanan darah
normal berkisar systole/diastole: 110/80-120/80 mmHg.
Tabel 2.1
Untuk memenuhi kebutuhan volume darah pada ibu hamil dan nifas,
karena masa kehamilan kebutuhan meningkat seiring dengan pertumbuhan
janin.
5) Pemberian imunisasi TT
6) Pemeriksaan HB
Untuk mengetahui adanya protein dalam urine ibu hamil. Protein urine ini
untuk mendeteksi ibu hamil kearah preeklamsi
a) Defenisi Konseling
- Keterbukaan
- Empati
- Dukungan
- Sikap dan respon positif
- Setingkat atau sama derajat
c) Tujuan konseling pada antenatal care
2.1.2 Anemia
a. Pengertian Anemia
b. Klasifikasi anemia
Sering terjadi pada masa nifas. Solusio plasenta dan plasenta previa
dapat menjadi sumber perdarahan serius. Pada awal kehamilan, anemia
akibat perdarahan sering terjadi pada kasus-kasus abortus, kehamilan
ektopik, dan mola hidatidosa (Sarwono:2005). Perdarahan yang masih
memerlukan penggantian yang segera dengan darah lengkap dalam
jumlah yang cukup untuk memulihkan dan mempertahankan perfusi
organ-organ penting secara memadai, setelah hipovelemia teratasi dan
tindakan hemostasis sudah tercapai, maka anemia yang masih tersisa
harus diobati dengan pemberian zat besi (Taufan Nugroho, 2012).
d) Anemia Megaloblastik
e) Anemia Hemolitik
2) Merasa pusing dan lemah (dizness dan weaknes) oleh kurangnya oksigen
dan energi menyebabkan ibu meras lemah dan capek
4) Merasa tidak enak badan (malaise) dan nafas pendek karema menurunnya
suplay darah
8) Kulit pucat
d. Etiologi Anemia
Kehilangan darah terjadi melalui operasi, penyakit dan donor darah. Pada
wanita kehilangan darah terjadi melalui menstruasi dan wanita hamil
mengalami perdarahan saat dan setelah melahirkan. Perdarahan patologi
akibat penyakit/infeksi parasit seperti cacingan dan saluran pencernaan
berhubungan positif terhadap anemia. Perdarahan gastroitestinal oleh
adanya luka di saluran gastrointestinal (gastritis, tukak lambung, kanker
kolon dan polip pada kolon). Ibu hamil yang mengalami anemia dengan
perdarahan gastrointestina umumnya akan mengalami anemia sedang
namun cukup besar proporsi untuk mengalami anemia berat.
Direkomendasikan wanita hamil yang terinfeksi parasit usus dan cacingan
untuk meakukan skrinning rutin (Kefiyaew, 2014).
e. Patofisiologi Anemia
Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama kehamilan, yaitu pada
trimester I dan trimester III. Dengan pertimbangan bahwa sebagian besar ibu
hamil mengalami anemia, maka dilakukan pemberian preparat Fe sebanyak 90
tablet pada ibu-ibu hamil di puskesmas (Manuaba, 2011).
1) Anemia ringan
Anemia ringan dengan kadar Hb 9-10gr%, ibu hamil dengan anemia ringan
produktifitas kerjanya akan menurun tai ibu hamil dengan kondisi ini bisa
melewati kehamian dan persalinan tapna akibat atau komplikasi apapun.
2) Anemia sedang
3) Anemia berat
Anemia berat dengan kadar Hb <7gr% Tiga stadium anemia berat yang
berbeda Telah diakui - kompensasi, Dekompensasi, dan yang terkait
dengan Kegagalan peredaran darah Jantung Dekompensasi biasanya terjadi
ketika Hb Jatuh di bawah 5,0 g/dl. Curah jantung dibesarkan bahkan saat
istirahat, volume stroke menjadi ebih besar dan detak jantung meningkat.
Palpitasi dan sesak bahkan saat istirahat merupakan gejala dari perubahan
ini. Ini Mekanisme kompensasi tidak memadai untuk mengatasi penurunan
Hblevels. Oksigen kurang berakibat anaerob metabolisme dan akumulasi
asam laktat yang akhirnya terjadi peredaran darah membatasi hasil kerja.
Jika tidak diobati, Ini menyebabkan edema paru dan kematian.
Bila Hb <5 g / dl dan sel yang dikemas Volume (PCV) di bawah 14 [12].
Kehilangan darah Bahkan 200 ml di tahap ketiga menghasilkan Shock dan
kematian pada wanita ini. Bahkan hari ini perempuan di daerah pedesaan
terpencil di Indonesia, India sampai di rumah sakit hanya pada saat ini
Dekompensasi panggung Data yang tersedia dari India menunjukkan
bahwa angka morbiditas ibu lebih tinggi pada wanita dengan Hb di
bawah 8.0 g / dl. tingkat kematian ibu menunjukkan kenaikan tajam saat
tingkat hb ibu Jatuh di bawah 5,0 g / dl. Anemia langsung menyebabkan 20
persen kematian ibu di India dan Secara tidak langsung menyumbang 20
lainnya Persen kematian ibu (Shaikh sabina dkk, 2015).
g. Pengaruh Anemia pada kehamilan dan janin
Gangguan His, kala satu da pat berlangsung lama, dan terjadi partus
terlantar, kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering
melakukan tindakan opersai kebidanan, kala uri dapat diikuti retensio
plasenta, dan perdarahan postpartum karena atonia uteri, kala empat dapat
terjadi perdarahan postpartum sekunder dan atonia uteri.
1) Pencegahan anemia
Nutrisi yang baik adalah cara terbaik untuk mecegah terjadinya anemia jika
sedang hamil atau mencoba hamil. Makan-makananan yang tinggi
kandungan zat besi (seperti sayuran berdaun hijau, daging merah, sereal,
telur, dan kacang tanah) dapat membantu memastikan bahwa tubuh
menjaga pasokan besi yang diperlukan untuk berfungsi dengan baik.
Pemberian vitamin untuk memastikan bahwa tubuh memiliki cukup asam
besi dan folat. Pastikan tubuh mendapatkan setidaknya 27mg zat besi setiap
hari. Selama kehamilan ibu hamil juga mengkonsumsi suplemen zat besi.
2) Penanganan anemia
a) Anemia Ringan
b) Anemia Sedang
c) Anemia Berat
b) Tatalaksana khusus
BAB III
TINJAUAN KASUS
Informasi terkait Ny”K” yaitu dari hasil pendataan di rumah Ny“K” yang
beralamat Kp. Kadu dampit Rt 14 /03 Desa Senangsari Kecamata Pagelaran. Penulis
melakukan kunjungan pertama pada tanggal 15 Juli 2022 di rumah pasien dengan
maksud dan tujuan untuk memberi asuhan kebidanan sekaligus menjadi responden
dalam penyusunan Asuhan Keluarga Binaan.
A) Subjektif
Identitas istri:
Nama : Ny. K
Umur : 41 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : IRT
Alamat : Kp, Kadu Dampit
Identitas Suami :
Nama : Tn. E
Umur : 45 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Kp, Kadu Dampit
- Ibu
mengata
kan
sering
pusing,
badan
terasa
lemas,
dan
pandang
an
sering
berkuna
ng-
kunang
Ny. “K” mengatakan ini hamil ke 3, anak pertama lahir tahun 2011
dengan persalinan normal dan berat badan saat lahir yaitu 3000 gr, PB 50 cm,
jenis kelamin laki-laki. Anak ke 2 lahir pada tahun 2018 dengan persalinan
normal, berat pada saat lahir yaitu 3200 gr, Pb 50 cm berjenis kelamin Laki-
laki.
Ny, “K” mengatakan pertama kali menstruasi saat usia 18 tahun, siklus
haid teratur, jumlah darah saat menstruasi yaitu 3 kali mengganti pembalut
dalam sehari dengan lama haid 5-6 hari, tidak ada keluhan yang dirasakan ibu
saat haid. Ibu mengatakan hari pertama haid terakhirnya yaitu pada tangga 20
Januari 2022 dan Taksiran persalinan nya yaitu tanggal 27 Oktober 2022
(menurut hasil pemeriksaan buku KIA). Ny “K” mengatakan kehamilan yang
sekarang sampai saat ini sering merasa pusing, agak lemas, dan sering
kunang-kunang.
b) Riwayat penyakit yang diderita Ny “K” tidak ada riwayat pemyakit yang di
derita
B) OBJEKTIF
K/U : Baik
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda vital (TTV)
TD : 90/60 mmHg
N : 80 x/m
RR : 20 x/m
T : 36,0 C
BB : 45 kg
TB : 153 cm
LILA : 24 cm
Pemeriksaan Fisik
C) ASSESMENT
Ny”K” usia 41 Tahun G3P2A0 hamil 24 minggu dengan suspek anemia, janin
tungal hidup intra uterin
D) PLANNING
A) SUBJEKTIF
B) OBJEKTIF
- Seklera ikterik
Tanda-tanda vital:
Tensi : 90/60 mmHg
Nadi : 80x/mnt
Suhu : 35℃
Respirasi : 24x/mnt
Hasil laboratorium : Hb 9 gram%
Pemeriksaan abdomen : Tfu 21 cm, djj 142 x/mnt, lelpold : teraba bagian bulat
melenting di bagian bawah perut ibu
C) ASESMEEN
Ny”K” usia 41 Tahun G3P2A0 hamil 26 minggu dengan anemia ringan, janin
tunggal hidup intra uterin
D) PLANNING
- Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
- Menganjurkan kepada ibu untuk makan makanan yang mengandung zat besi,
protein, dan nabati yang di dapatkan dari kacang-kacangan, bayam, kentang,
telur serta daging
- Ibu mengerti dan mau melaksanakan atas anjuran yang di berikan bidan
A) SUBJEKTIF
B) OBJEKTIF
Pemeriksaan abdomen:
Lelopod : Tfu sesuai usia kehamilan, DJJ 148 x/mnt, teraba bulat melenting di
bagian bawah perut ibu
C) ASSESMENT
D) PLANNING
BAB IV
PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
Berdasarkan data diatas masalah aktual adalah ibu dengan keadaan anemia,
pada tahap pengkajian ini data di peroleh melalui observasi dan wawancara yang di
lakukan dengan cara kunjungan rumah yang dilakukan 3 kali kunjungan dengan waktu
yang berbeda, dimana penegakan diagnosa ini di dapat dari data objektif dari hasil
pemeriksaan penunjang hasil pemeriksaan laboratorium yang di dapatkan Hb 9 gr/dl.
Setelah di lakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada Ny ‘K” Rencana
asuhan yang diberikan pada Ny.”K” yaitu dengan memberikan dan menjelaskan
tentang kesehatan yang meliputi pengetahuan anemia, asupan zat besi, pemberian
suplemen zat besi, vitamin Bkomplks, asam folat, atau vitamin C dan mineral lainnya.
Menganjurkan ibu untuk memeriksan HB kembali 2 minggu yang akan datang. Nutrisi
yang baik adalah cara terbaik untuk mecegah terjadinya anemia jika sedang hamil.
Makan-makanan yang tinggi kandungan zat besi (seperti sayuran berdaun hijau,
daging merah, sereal, telur, dan kacang tanah serta merebus buah beat) dapat
membantu memastikan bahwa tubuh menjaga pasokan zat besi yang diperlukan untuk
berfungsi dengan baik. Pemberian vitamin untuk memastikan bahwa tubuh memiliki
cukup asam besi dan folat.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
2. Bagi Penulis
DAFTAR PUSTAKA
Prawihardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo, 2014
Rukiyah, Ai Yeyeh. Asuhan Kebidanan 1 Kehamilan Jakarta: CV Trans Info Medika. 2013
Fatimah, St. dkk. pola konsumsi dan kadar hemoglobin pada ibu hamil di kabupaten Maros,
Sulawesi Selatan.Makassar: bagian gizi fakultas kesehatan masyarakat Universitas
Hasanuddin. 2011
Saifudin, dkk, 2016, Kehamilan, Reposituri Surabaya.ac.ai
Manuaba, dkk, 20214, Perubahan fisiologis pada ibu hamil, perpustakaan.poltekkes-
malang.ac.id
Ratih, Rini Hariani. Pengaruh Pemberian Zat Besi (Fe) terhadap Peningkatan Hemoglobin Ibu
Hamil Anemia. Pekanbaru: Jomis( journal of Midwifery Science), Vol 1. No.2, Juli 2017
SATUAN ACARA KEGIATAN
KELUARGA BINAAN
Praktik Komunitas
Disusun Oleh
NAMA : LUSINAH
NPM : 07210400305
A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah di lakukan konseling pada ny”k”, ny”k” dapat mengetahuai apa itu anemia.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah di berikan konseling ibu d harapkan mampu:
a. Keluarga dapat mengetahui pengertian anemia ringan.
b. Keluarga dapat mengetahui penyebab anemia ringan
c. Keluarga dapat mengetahui tanda dan gejala anemia ringan
d. Keluarga dapat mengetahui cara memantau anemia ringan
e. Keluarga dapat mengetahui pelaksanaan anemia ringan
B. Pelaksanaan
Tempat
Rumah pasien
Waktu
Jum’at, 15 juli 2022
C. Metode dan Media
Metode : konseling dan tanya jawab
Media : -
D. Langkah Kegiatan
No Tahap Waktu Kegiatan konseling Kegiatan
Kegiatan
Peserta
1 Orientasi 5 menit 1. Mengucapkan salam Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan Memperhatikan
kegiatan yang akan Brain storming mengenai
dilakukan anemia
2 Kegiatan 10 menit 1. Menjelaskan pengertian Mendengarkan
anemia ringan
2. Menjelaskan penyebab
anemia ringan
3. Menjelaskan tanda dan Memperhatikan.
E. Evaluasi
a. keluarga mampu menjelaskan pengertian anemia ringan
b. keluarga mampu menyebutkan penyebab anemia ringan
c. keluarga mampu menyebutkan tanda dan gejala anemia ringan
d. keluarga mampu menyebutkan memantau anemia ringan
e. keluarga mampu menyebutkan Penatalaksanaan anemia ringan
F. Materi :
1. Pengetian Kehamilan
Rahim atau uterus yang semula besarnya sejempol atau beratnya 30 gram
akan mengalami hipertrofi dan hiperplasia, sehingga menjadi seberat 1000
gram saat akhir kehamilan. Otot rahim mengalami hiperplasia dan hipertrofi
menjadi lebih besar, lunak, dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena
pertumbuhan janin.
c) Pada usia kehamilan 36 minggu, tinggi fundus uteri sekitar satu jari di bawah
prosesus xifoideus, dan kepala bayi belum masuk pintu atas panggul
d) Pada usia kehamilan 40 minggu, fundus uteri turun setinggi tiga jari di
bawah prosesus xifoideus, oleh karena saat ini kepala janin telah masuk
pintu atas panggul.
2) Vagina
3) Ovarium
4) Payudara
5) Traktus urinarus
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada
hamil tua, terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering berkemih. Desakan
tersebut menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh.
6) Metabolisme
2) Tekanan darah
Diukur setiap kali ibu datang atau berkunjung. Deteksi tekanan darah yang
cenderung naik diwaspadai adanya gejala hipertensi dan preeklamsi.
Apabila turun di bawah normal kita pikirkan kearah anemia. Tekanan darah
normal berkisar systole/diastole: 110/80-120/80 mmHg.
2. Definisi Anemia
1) Penyebab Anemia
3) Akibat Anemia
Gangguan His, kala satu da pat berlangsung lama, dan terjadi partus terlantar,
kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering melakukan
tindakan opersai kebidanan, kala uri dapat diikuti retensio plasenta, dan
perdarahan postpartum karena atonia uteri, kala empat dapat terjadi
perdarahan postpartum sekunder dan atonia uteri.
G. Daftar Pustaka
Fatimah, St. dkk. pola konsumsi dan kadar hemoglobin pada ibu hamil di kabupaten
Ratih, Rini Hariani. Pengaruh Pemberian Zat Besi (Fe) terhadap Peningkatan
Hemoglobin Ibu Hamil Anemia. Pekanbaru: Jomis( journal of Midwifery Science), Vol
1. No.2, Juli 2017
JOB SHEET
C. PETUNJUK
1. Memberikan informasi dengan baik dan benar
2. Melakukan pendokumentasian
3. Baca dan pelajari lembar kerja dengan baik
4. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
5. Bekerja secara hati-hati dan teliti.
D. KESELAMATAN KERJA
Patuhi prosuder pekerjaan
Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau oleh petugas
Berikan informasi dengan baik dan benar.
E. PROSEDUR PELAKSANAAN
Periksa dan pastikan semua alat, perlengkapan dan bahan-bahan yang diperlukan
sudah tersedia sesuai dengan job sheet.
PROSEDUR TINDAKAN
No Langkah dan Key point Ilustrasi gambar
1 Sapa klien dengan ramah dan
perkenalkan diri anda dan
tanyakan kedatanggannya
Key point:
● Mempersilahkan ibu
● Menanyakan informasi
3 Menyiapkan alat dan bahan
secara baik dan benar
Key point:
4 ● Memberikan pelaksanaan
konseling
● Menjelaskan pengertian
anaemia ringan
● Menjelaskan tentang
● Menjelaskan tentang
● Menjelaskan tentang
penatalaksanaan anemia
ringan
F. Daftar Pustaka/Referensi
DAFTAR TILIK
PENILAIAN
0 1 2
PERSIAPAN TEMPAT
1 Menyediakan tempat yang nyaman untuk melakukan
konseling
PERSIAPAN ALAT
PERSIAPAN PASIEN
4 Perkenalkan diri
PELAKSANAAN KONSELING
EVALUASI
TOTAL SKOR
17
LAMPIRAN
KUNJUNGAN KELUARGA BINAAN