Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN INDIVIDU KELUARGA BINAAN

(ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. R UMUR 34 TAHUN IBU HAMIL DENGAN


ANEMIA RINGAN)

Oleh:

NAMA : IRMA TRISNAWATI

NPM : 07210400031

PROGAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS INDONESIA MAJU
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN INDIVIDU KELUARGA BINAAN

(ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. R UMUR 34 TAHUN IBU HAMIL DENGAN


ANEMIA RINGAN)

Telah disahkan

Jakarta, Agustus 2022

Disetujui Oleh,

Menyetujui

Pembimbing Praktek Komunitas

(Fanni Hanifa, S.ST., M.Keb.)


KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulilah penulis ucapkan kepada Allah swt, telah di berikan kekuatan
kemudahan serta semangat nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Individu
Keluarga Binaan yang berjudul ”ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY.R USIA 34
TAHUN G3P1A0 TRIMESTER III DENGAN ANEMIA RINGAN ”
Dalam penyusunan Laporan Individu Keluarga Binaan ini penulis banyak mendapatkan
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik institusi, tempat penelitian, keluarga dan teman
teman terdekat lainnya. Oleh karna itu melalu kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih
kepada
1. Drs. H. Jakub Chatib Selaku ketua yayasan universitas indonesia maju (UIMA)
2. Prof. Dr.dr. M. Hafizurrachman, MPH., SH selaku pembina yayasan universitas
indonesia maju (UIMA).
3. Dr. Astrid Novita, SKM, MKM selaku Rektor universitas indonesia maju (UIMA)
4. Susaldi, S.ST, M. Biomed selaku PJS Wakil Rektor I bidang akademik Universitas
Indonesia Maju (UIMA).
5. Dr. Rindu, SKM, M.Kes selaku pjs wakil rektor II Bidang Sumber Daya dan Keuangan
Universitas Indonesia Maju (UIMA).
6. Hidayani, Amd.Keb SKM, MKM selaku Kepala Departemen Kebidanan Universitas
Indonesia Maju (UIMA).
7. Retno Sugesti, S.ST., M.Kes selaku koordinator program studi kebidanan program
sarjana terapan Universitas Indonesia Maju (UIMA)
8. Fanni hanifa, S.ST , M.Keb selaku pembimbing dalam praktek komunitas
9. Rekan angkatan 2021 program studi kebidanan program sarjana terapan kebidanan
departemen kebidanan universitas indonesia maju (UIMA)
10. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam pembuatan Laporan Individu
Keluarga Binaan proposal skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Individu Keluarga Binaan proposal
skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun. Akhir kata, penulis berharap semoga hasil penelitian dalam Laporan
Individu Keluarga Binaan skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, Juli 2022

Penulis
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................................. i

LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1

Latar Belakang .............................................................................................................. 1


Tujuan Umum Dan Khusus ........................................................................................... 2
Manfaat .......................................................................................................................... 3

BAB II TINJUANAN TEORI ............................................................................................... 4

Gizi pada balita ........................................................................................................... 4


Indicator pengukuran .................................................................................................. 8

BAB III TINJAUAN KASUS ................................................................................................ 13

Kunjungan ke 1 ........................................................................................................... 13
Kunjungan Ke 2 ........................................................................................................... 14
Kunjungan Ke 3 .......................................................................................................... 15

BAB IV PEMBAHASAN ...................................................................................................... 18

BAB V PENUTUP.................................................................................................................. 19

Kesimpulan ................................................................................................................. 19
Saran ............................................................................................................................ 20

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 22

FOTO DOKUMENTASI ...................................................................................................... 22


BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Anemia adalah suatu keadaan yang mana kadar hemoglobin (hb) dalam tubuh di bawah nilai
normal sesuai kelompok orang tertentu (Irianto,2014). Anemia pada ibu hamil berdampak buruk
bagi ibu maupun janin, kemungkinan dampak buruk terhadap ibu hamil maupun janin. Dampak
buruk bagi ibu hamil yaitu proses persalinan yang membutuhkan waktu lama dan mengakibatkan
perdarahan serta syok akibat kontraksi. Dampak buruk bagi janin yaitu terjadinya premature ,
bayi lahir dengan berat rendah, kecacatan bahkan kematian bayi (fikawati, 2015)1

Pada tahun 2019 WHO melaporkan bahwa anemia pada wanita hamil di negara berkembang
sebesar 45% lebih tinggi dibandingkan negara maju yaitu 13%. Prevalensi anemia kehamilan di
Negara maju seperti Amerika sekitar 17% dan Turki 28%, sedangkan di Negara berkembang
seperti Negara di Asia yaitu Laos 57,1%, Filiphina 56,2%, India 54% dan prevalensi tertinggi
adalah wilayah Afrika sebesar 60%. Menurut Black et al (2013), bahwa 56% wanita hamil di
negara berpenghasilan rendah dan menengah mengalami anemia pada kehamilan2

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 dilaporkan angka kejadian
anemia pada ibu hamil di Indonesia secara Nasional adalah sebesar 48,9%. Angka ini meningkat
jika dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu sebesar 37,1%. Ibu hamil dengan anemia paling
banyak terjadi pada kelompok umur 15-24 tahun sebesar 84,6%. Hal ini tentunya perlu
mendapatkan perhatian khusus, karena artinya hampir separuh ibu hamil di Indonesia mengalami
anemia2

Data Puskesmas Cikuesik Kabupaten Pandeglang menunjukan bahwa jumlah ibu hamil
dengan anemia pada tahun 2019 sebanyak 278 orang (61,5%) dari 452 ibu hamil, tahun 2020
sebanyak 283 orang (63,02%) dari 449 ibu hamil dan tahun 2021 sampai dengan bulan desember
sebanyak 260 orang (57,77%) dari 450 ibu hamil (Puskesmas Cikuesik, 2021).2

Anemia selama kehamilan dilaporkan memiliki dampak negatif pada kesehatan ibu dan anak
dan meningkatkan risiko kematian ibu dan perinatal. Dampak kesehatan yang negatif bagi ibu
antara lain adalah kelelahan, kapasitas atau kinerja kerja yang buruk, gangguan fungsi kekebalan
tubuh, peningkatan risiko penyakit jantung, dan kematian ibu. Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa anemia selama kehamilan berkontribusi pada 23% penyebab tidak langsung kematian ibu
di negara berkembang. Anemia pada kehamilan dikaitkan dengan peningkatan risiko kelahiran
prematur, bayi berat lahir rendah (BBLR). Prematur dan BBLR masih menjadi penyebab utama
kematian neonatal di negara berkembang. Selain itu anemia dalam kehamilan juga berdampak
pada peningkatan risiko kematian intrauterin (IUFD), intrauterine growth restriction (IUGR),
asfiksia, stunting, dan lahir mati (Stephen et al, 2018).2

Tingginya kejadian anemia pada ibu hamil sebagian besar disebabkan oleh defesiensi zat
besi, namun prevalensi anemia megaloblastik ternyata tidak bisa dianggap ringan. Menurut
penelitian Fatmawati (2019) bahwa, angka kejadian anemia defisiensi besi adalah sebesar 60%
dan anemia megaloblastik sebesar 29%. Hal ini menunjukkan bahwa kejadian anemia
megaloblastik ternyata cukup besar. 2

Anemia megaloblastik adalah kondisi anemia akibat produksi sel darah merah yang tidak
efektif dan hemolisis intrameduler. Penyebab tersering dari anemia megaloblastik ini adalah
defisiensi folat (vitamin B9) dan defisiensi cobalamin atau vitamin B12 (Socha et al, 2020).
Anemia megaloblas adalah penyakit yang disebabkan oleh gangguan sintesis DNA. Sel yang
terkena adalah sel yang turn over atau pertukarannya paling cepat, terutama sel prekursor
hematopoe dan sel epitel gastrointes (Nugroho dan Sartika, 2018). 2

Selama ini, karena kejadian anemia pada ibu hamil sebagian besar disebabkan oleh defesiensi
zat besi, maka perhatian pemerintah terfokus pada penanganan anemia defisiensi besi.
Kementerian Kesehatan RI telah melaksanakan suatu program pemberian tablet zat besi pada ibu
hamil di Puskesmas dan Posyandu secara gratis dengan mendistribusikan tablet zat besi 300 mg
dan 0,5 asam folat untuk semua ibu hamil sebanyak 1 tablet perhari selama 90 hari. Dalam 1
tablet zat besi berisi 200 mg fero sulfat dan 0,25 mg asam folat (setara dengan 60 mg besi dan
0,25 mg asam folat). Setiap ibu hamil dianjurkan minum tablet tambah darah dengan dosis satu
tablet setiap hari selama masa kehamilannya sampai 40 hari setelah melahirkan. Jumlah tablet zat
besi yang dikonsumsi ibu hamil adalah minimal 90 tablet selama kehamilan (Kemenkes RI,
2019). 2

Pemerintah melaksanakan program pencegahan dan pengobatan anemia pada kehamilan


dengan asumsi tingginya anemia yang disebabkan karena defesiensi besi, akan tetapi hal ini tentu
saja akan berbeda bila terjadi pergeseran fokus penanganan penyebab atau jenis anemia yang
dialami oleh ibu, yaitu anemia megaloblastik. Anemia megaloblastik yang disebabkan oleh
defisiensi vitamin B9 (asam folat) dan B12 (cobalamin) dapat diakibatkan oleh perubahan pola
konsumsi ibu (Isselbacher & Braunwald, 2015). 2

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang Pengaruh konsumsi makanan terhadap jenis anemia pada ibu hamil
di Wilayah Kerja Puskesmas Cikeusik Kabupaten Pandeglang tahun 2022.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Melakukan pengkajian dan analisis serta memberikan konseling asuhan kebidanan
keluarga binaan pada Ny. R G3P2A0 34 tahun usia kehamilan 32 minggu dengan anemia
ringan
2. Tujuan khusus
a. Dapat melaksanakan pengkajian data subyektif pada Ny.R G3P2A0 34 Tahun usia
kehamilan 32 minggu dengan anemia ringan
b. Dapat melaksanakan pengkajian data obyektif pada Ny.R G3P2A0 34 Tahun usia
kehamilan 32 minggu dengan anemia ringan
c. Dapat melakukan analisis data kepada Ny.R G3P2A0 34 Tahun usia kehamilan 32
minggu dengan anemia ringan
d. Dapat melakukan penatalaksanaan KIE kepada Ny.R G3P2A0 34 Tahun usia
kehamilan 32 minggu dengan anemia ringan

C. MANFAAT
1. Bagi masyarakat
Diharapakn ibu hamil dan ibu yang sedang mempersiapkan kehamilan untuk menerapkan
pola hidup sehat , makan-makanan yang bergizi seimbang dan meminum tablet
penambah darah
2. Bagi mahasiswa
Diharapkan agar faham menangani kasus yang terjadi di komunitas dan cara penyelesaian
masalah tersebut berdasarkan dengan pengalaman yang sudah di dapatkan di lapangan.
3. Bagi institusi
Diharapkan dapat meningkatkan potensi mahasiswa dalam menyelesaikan masalah yang
terjadi di komunitas melalui pembelajaran dan peningkatan kualitas atau sebagai bahan
referensi bacaan.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Anemia Pada Ibu Hamil


Anemia adalah suatu kondisi dimana jumlah sel darah merah tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan normal tubuh. Ketersediaan ion besi di lingkungan ekstraseluler dalam
jumlah yang kurang akan berpengaruh terhadap pembentukan hemoglobin baru. Ketidak
seimbangan antara eritrosit yang hilang dengan produksi atau pembentukan hemoglobin baru
dapat disebabkan oleh eritropoesis yang tidak efektif. Pada tingkat biologis, hal ini dapat terjadi
karena adanya defisiensi nutrisi, peradangan, atau kelainan hemoglobin secara genetik.
Sedangkan kehilangan eritrosit secara berlebih dapat disebabkan akibat hemolisis, dan atau
kehilangan darah (Chaparro dan Suchdev, 2019).2
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), anemia dalam kehamilan
adalah kadar hemoglobin (Hb) atau nilai hematokrit (Hct) kurang dari seperlima persentil dari
distribusi Hb atau Hct dalam populasi referensi yang sehat berdasarkan tahap-tahap kehamilan.
Klasifikasi dari populasi yang mendapatkan suplementasi zat besi adalah sebagai berikut: Hb
dengan satuan g/dl dan Hct dengan satuan persentase. Kadar hemoglobin di bawah 11 g/dl dan
hematokrit di bawah 33% pada trimester pertama, kadar Hb di bawah 10,5 g/dl dan Hct di bawah
32% pada trimester kedua, serta kadar Hb di bawah 11 g/dl dan Hct dibawah 33% pada trimester
ketiga. 2
Sedangkan menururt WHO (2011), klasifikasi anemia pada kehamilan terbagi menjadi
tiga yaitu: anemia ringan apabila kadar Hb diantara rentang 10-10,9 g/dl; anemia sedang apabila
kadar Hb 7-9,9 g/dl; dan anemia berat apabila kadar Hb dibawah 7 g/dl.epatuhan dosis, waktu dan cara

mengkonsumsi tablet Fe dengan Kejadian Anemia pada Ibu hamil 1

B. Tanda dan Gejala Anemia


Tanda-tanda anemia pada ibu hamil:
1. Lesu, lelah, letih, lemah, lunglai (5L)
2. Kelopak mata pucat
3. Lidah dan bibir pucat
4. Mata berkunang-kunang
5. Pusing (Kemenkes RI, 2020)3

C. Penyebab Anemia
Penyebab anemia pada ibu hamil: Pola makan yang kurang beragam dan bergizi seimbang, ibu
hamil setiap kali makan harus mengonsumsi makanan yang mengandung protein, karbohidrat dan zat
gizi mikro (vitamin dan mineral) Kurangnya asupan makanan kaya zat besi seperti hati, ikan, telur,
daging, sayuran dan buah berwarna Kehamilan yang berulang dalam waktu singkat (jarak kehamilan
berikutnya < 2 tahun) Ibu hamil mengalami Kurang Energi Kronis (KEK) dengan Lingkar Lengan
Atas (LiLA) < 23.5 cm Mengalami infeksi yang menyebabkan kehilangan zat besi, seperti kecacingan
dan malaria (terutama daerah endemik malaria) 3
D. Dampak Anemia
Akibat anemia pada ibu hamil:
1. Menurunnya fungsi kekebalan tubuh
2. Meningkatkan risiko terjadinya infeksi
3. Menurunkan kualitas hidup sehingga akan berdampak pada:
• Keguguran/abortus
• Pendarahan yang dapat mengakibatkan kematian ibu
• Bayi lahir prematur (lahir kurang dari 9 bulan)
• Bayi lahir dengan berat badan rendah (BB <2500gram) dan Pendek (PB<48cm)
• Bila kondisi Berat bayi bisa lahir mati3
E. klasifikasi anemia berdasarkan derajatnya
Klasifikasi Anemia Menurut Kadar Hemoglobin Klasifikasi anemia dalam kehamilan
menurut WHO, yaitu tidak anemia apabila kadar hemoglobin 11 g/dL, anemia ringan apabila
kadar hemoglobin 9 - 10 g/dL, anemia sedang ringan apabila kadar hemoglobin 7 - 8 g/dL,
dan anemia berat apabila kadar hemoglobin3
G. Diagnosis Anemia
Pemeriksaan kadar hemoglobin berdasarkan rekomendasi WHO adalah dengan
menggunakan pemeriksaan darah lengkap. Diagnosis anemia palingrg sering menggunakan
konsentrasi hemoglobin yang rendah atau hematokrit rendah. Selain itu, anemia juga dapat
didiagnosis menggunakan hitung sel darah merah, mean corpuscular volume, hitung retikulosit
darah, blood film analysis, atau Hb elektroforesis (Chaparro dan Suchdev, 2019). 2
Pada diagnosis anemia, parameter yang diukur oleh dokter adalah hematokrit dan
hemoglobin dalam darah. Patokan jumlah hematokrit normal pada orang dewasa berbeda-beda di
setiap laboratorium, akan tetapi umumnya berkisar di 40-52% untuk pria dan 35-47% untuk
wanita. Hemoglobin normal pada orang dewasa pria berkisar di 14-18 gram/dl dan 12-16 gram/dl
untuk wanita. Pada pemeriksaan darah lengkap, dapat juga diperiksa:
1. Bentuk dan ukuran sel darah. Tes ini bertujuan untuk melihat struktur sel darah merah
guna menentukan apakah struktur dan warna sel darah merah tersebut nomal atau tidak,
terutama pada pasien anemia sel sabit.
2. Kandungan vitamin B12 dan asam folat. Jika dokter menduga penyebab anemia adalah
kekurangan vitamin B12 dan asam folat, maka dokter akan memeriksa kandungan kedua
zat tersebut dalam tubuh penderita untuk memastikannya.
3. Kandungan zat besi dalam darah. Apabila ada dugaan anemia diakibatkan oleh
kekurangan zat besi, dokter akan melakukan pemeriksaan kadar protein besi dalam darah
yang disebut serum ferritin. Kadar serum ferritin yang rendah mengindikasikan bahwa
anemia yang diderita disebabkkan oleh kekurangan zat besi.
4. Pemeriksaan tambahan lain untuk menentukan penyebab utama terjadinya anemia.
Beberapa kasus anemia didasari oleh masalah kesehatan tertentu, seperti luka pada suatu
organ, sehingga diharuskan untuk dilakukannya pemeriksaan guna memastikannya.
Pemeriksaan sumsum tulang dapat dilakukan untuk menilai fungsi sumsum tulang dalam
meregenerasi sel darah. 2
Pada saat melakukan diagnosis, dokter juga akan menanyakan beberapa hal kepada pasien
untuk membantu mengetahui penyebab utama anemia, yaitu:
1. Pola makan.
Pola makan untuk menentukan apakah pasien mengonsumsi makanan dengan kandungan
zat besi, vitamin B-12, dan asam folat yang tinggi.
2. Pengobatan yang sedang dijalani.
Beberapa jenis obat dapat menyebabkan terjadinya perdarahan pada lambung atau
usus,misalnya aspirin atau ibuprofen.
3. Siklus menstruasi.
Jarak menstruasi yang terlalu dekat, durasi yang panjang dan jumlah perdarahan yang
banyak dapat menyebabkan anemia.
4. Riwayat dalam keluarga.
Untuk mencari informasi apakah ada anggota keluarga yang mengalami anemia,
perdarahan gastrointestinal, atau kelainan pada darah.
5. Jadwal donor darah.
Dokter akan menanyakan apakah pasien melakukan donor darah secara rutin.
F. Penatalaksanaan Anemia
Untuk mengatasi anemia dalam kehamilan, berikut beberapa hal yang perlu
dilakukan, yaitu:
a. Makan-makanan bernutrisi
Dokter mungkin menyarankan agar Anda mengonsumsi makanan bernutrisi dan
bergizi tinggi, khususnya yang kaya zat besi dan asam folat setiap hari.
Mulanya Anda hanya akan membutuhkan tambahan 0,8 mg zat besi per hari di
trimester pertama, hingga 7,5 mg per hari pada trimester ketiga.Sementara itu,
peningkatan asupan asam folat per trimeser biasanya berkisar dari 400 – 600 mcg per
hari, tergantung anjuran dokter. Melansir dari laman American Pregnancy Association,
makanan yang termasuk tinggi zat besi untuk mengatasi anemia pada ibu hamil, yaitu:
 Daging (sapi atau unggas) rendah lemak yang dimasak matang
 Makanan laut seperti ikan, cumi, kerang, dan udang yang dimasak matang
 Telur yang dimasak matang
 Sayuran hijau, misalnya bayam dan kangkung
 Kacang polong
 Produk susu yang telah dipasteurisasi
 Kentang
 Gandum
Sementara makanan tinggi folat untuk anemia pada ibu hamil meliputi:
 Sayuran daun hijau, seperti bayam, brokoli, seledri, buncis, lobak hijau, atau selada
 Keluarga jeruk
 Alpukat, pepaya, pisang
 Kacang-kacangan, seperti kacang polong, kacang merah, kacang kedelai, kacang
hijau
 Biji bunga matahari (kuaci)
 Gandum
 Kuning telur
b. Mengonsumsi vitamin C lebih banyak
Kondisi ini diatasi dengan mengonsumsi sayur dan buah tinggi vitamin C, seperti
jeruk, stroberi, kiwi, brokoli, kembang kol, tomat, dan paprika. Vitamin C membantu
tubuh menyerap zat besi dari makanan secara lebih efisien. Kebutuhan vitamin C harian
juga dapat dipenuhi dengan minum suplemen vitamin C, tetapi sebaiknya konsultasikan
dulu ke dokter agar pengobatan terkontrol dengan baik. Namun, mencukupi asupan gizi
dari makanan saja mungkin tidak akan cukup buat ibu hamil. Maka, Anda perlu
melakukan langkah selanjutnya untuk mengurangi risiko.
c. Sebagai langkah awal pengobatan anemia pada ibu hamil, dokter akan menyarankan
Anda untuk mulai minum suplemen zat besi, vitamin B12, dan asam folat sebagai
tambahan vitamin prenatal.
Minum dosis pertama suplemen sebaiknya di pagi hari agar tidak memperparah
sensasi mual muntah karena morning sickness, ditambah akibat anemia pada ibu hamil.
Jika harus diminum setelah makan, tunggu satu jam dulu baru telan vitamin Anda agar
tidak merasa mual.
Ibu hamil juga bisa minum suplemen sebelum tidur untuk mengurangi risiko mual
setelahnya. Jangan lupa minum banyak air setelah menelan vitamin untuk mengurangi
anemia pada wanita hamil.
CDC merekomendasikan, ibu hamil yang memiliki anemia untuk mengonsumsi
suplemen besi sebanyak 30 mg per hari sejak cek kandungan pertama kali untuk
mencegah anemia defisiensi besi. Sementara untuk suplemen folat anemia pada wanita
hamil, WHO dan Kemenkes RI merekomendasikan minum dosisnya sebanyak 400
mcg/hari.Sebaiknya hal ini dilakukan sesegera mungkin begitu akan merencanakan
kehamilan dan terus dilanjutkan sampai 3 bulan setelah melahirkan.2
BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA

RINGAN

Kunjungan Pertama

No. Registrasi : 01

Tanggal Pengkajian : 20 Juli 2022

Waktu Pengkajian : 14. 00 Wib

Tempat Pengkajian : kp.Tugu

Pengkaji : Irma Trisnawati

A. Data Subjektif

Nama Klien : Nn. R

Umur : 34 tahun

Agama : Islam
Suku :Sunda

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : IRT

Alamat : Kpencegap.Tugu Desa Tugu Kec.Cimanggu

1. Alasan Datang

Melakukan kunjungan rumah untuk SMD

2. Keluhan utama

Ibu mengaku Hamil 8 bulan, Sering Pusing , gampang lelah

F. Riwayat obstetric
G3P2A0

- HPHT /TP : 11- 12-2021. TP : 15-09-2022

- Usia kehamilan : 32 minggu

- Menarche : 12 tahun

- Siklus : 27 – 30 hari/bulan, teratur, lama 7 hari

- Banyaknya : Ganti pembalut 3-4 kali/hari 3 hari awal pertama, hari

berikutnya 2-3 kali ganti pembalut

- Dismenorhoe : ada

- Fluor Albus : ya kadang-kadang, bening, sebelum dan setelah


menstruasi

tidak gatal, tidak berbau.

4. Riwayat ginekologi
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit ginekologi seperti kista, mioma,
endometritis, dll.

G. Riwayat Kehamilan dan persalinan lalu

No Anak ke Usia Tahun Jenis Penolong Tempat BB/JK


kehamilan persalinan persalinan bersal
1 1 Aterm 2009 Normal Bidan PMB 2800/♂

2 2 Aterm 2015 Normal Bidan PMB 3000/♀

3 3 Hamil ini 2022


6. Riwayat kesehatan

a. Riwayat kesehatan pasien

Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit terdahulu maupun sekarang. dan
pasien mengatakan tidak pernah mengalami operasi apapun.

b. Riwayat kesehatan keluarga

Pasien mengatakan dirinya dan keluarga nya tidak sedang dan tidak pernah menderita
penyakit menular, menurun dan menahun seperti Hipertensi, DM, Jantung, Hepatitis,
TBC, dll.

7. Riwayat psikososial

Suami dan keluarga menerima kehamilan ibu

8. Pola kebiasaan sehari-hari

a) Pola istirahat

- Tidur malam : 8 jam, tidur siang : jarang dilakukan

b) Pola aktivitas

Melakukan aktifitas rumah dam berjualan

c) Pola eliminasi
- Frekuensi BAK 4x-5x sehari, Warna Kuning jernih, Bau Khas.

- Frekuensi BAB 1x sehari, Warna Kecoklatan, Bau Khas.

d) Pola nutrisi

- Frekuensi : 3 kali sehari

- Macam : nasi, lauk, jarang makan buah dan sayur, mineral

- Jumlah : porsi sedikit

- Keluhan : tidak ada.

e) Pola personal hygiene

Mandi 2x sehari, Keramas 3x seminggu, Sikat gigi 2x sehari, Ganti baju 2x sehari.

B. Data Objektif

1. Pemeriksaan Umum

Keadaan umum :Baik

Kesadaran :Composmentis

2. Pemeriksaan Umum

Tekanan Darah :100/70 mmHg

Denyut nadi : 80 kali/menit

Frekuensi nafas : 21 kali/menit

Suhu tubuh : 36,5⁰C

Frekuensi pernapasan : 20X/menit

3. Pemeriksaan Antropometri

Berat badan : 68 kg

Tinggi badan : 163 cm

LILA : 25 cm
IMT : 25,8 kg/m2

Satatus TT : TT5

4. Pemeriksaan Fisik

Wajah : Simetris, Pucat

Mata : Simetris, conjungtiva Anemis, sklera tidak ikterik

Mulut : Bersih, gigi tidak ada caries dan tidak berlubang

Leher : Kelenjar tiroid tidak ada pembesaran, Kelenjar Limfe


tidak

ada pembesaran, vena jogularis tidak ada pembesaran.

Dada : Bentuk simetris

Abdomen : tidak ada luka bekas operasi

Palpasi

a) Leopold I : Pada fundus teraba bagian lunak, agak

bulat dan tidak melenting (bokong) TFU

27cm. TBJ 2480

b) Leopold II : teraba bagian keras memanjang seperti

papan disebelah kanan, dan teraba

bagiam-bagian kecil di sebelah kiri

(punggung kanan).

c) Leopold III : teraba bulat, keras dan melenting (

Presentasi kepala)

d) Leopold IV : Konvergen ( bagian terendah janin belum masuk PAP)


DJJ : Punctum maximum (perut bagian kanan) 144x/menit ,
irama teratur, intensitas kuat

Ekstremitas Atas : simetris, tidak ada kelainan

Ekstremitas Bawah : simetris, tidak ada oedema

Anogenitalia : tidak dilakukan peeriksaan

Golongan Darah :B

5. Pemeriksaan Penunjang

Hb : 10 gr %

C. Analisis Data

Ny. R G3P1A0 34tahun Usia kehamilan 32 minggu dengan anemia ringan

D. Penatalaksanaan

1. Melakukan Informed consent

- Informed consent telah dilakukan

2. Menjelaskan hasil pemeriksaan TTV,TD : 100/70, Nadi : 80x/menit, pernafasan :


20x/menit usia kehmilan ibu 32 minggu,TFU 27CM, TBJ 2480,DJJ 144X/Menit,
HB 10gr%

- ibu mengatakan telah mengerti dengan penjelasan yang telah disampaikan


oleh bidan

3. Menjelaskan kepada ibu tentang Anemia

-Klien mengerti dan memahami penjelasan dari bidan

4. Menjelaskan tentang gizi seimbang. Dan memotivasi ibu untuk makan gizi
seimbang yang mengandung zat besi seperti daging, sayur-sayuran, seafood dan
mengkonsumsi makanan yang kaya akam vitamin C seperti buah-buahan
mangga,jeruk,papaya kiwi strawberry
- Klien mengerti dan Akan mengkonsumsi makanan gizi seimbang sesuai anjuran
bidan

5. Menganjurkn ibu untuk sering beristirahat di siang hari setelah beraktifitas


minimal 1 jam

- Klien mengerti dan akan mengikuti anjuran bidan untuk beristirahat

6. Memberikan Tablet FE dengan dosis 1X1 dan kalk 1x1 diminum dengan air putih
diminum malam hari sebelum tidur

- klien sudah di beri konseling FE dan mengerti dan akan meminum tablet FE
dan kalk 1x1 sebelum tidur

7. melakukan kiontrak waktu untuk 3kali kunjungan

- Klien mengerti dan bersedia di lakukan kunjungan

8. Menjadwalkan kunjungan ulang pada tanggal 27 Juli 2022

- Klien mengerti dan bersedia di lakukan kunjungan

9. Melakukan pendokumentasian

- Pendokumentasian telah dilakukan

Cimanggu,20 juli 2022

Irma trisnawati
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA
RINGAN
Kunjungan II
No. Registrasi :
Tanggal Pengkajian : 27 juli 2022
Waktu Pengkajian : 14. 00 Wib
Tempat Pengkajian : kp.Tugu
Pengkaji : Irma Trisnawati
E. Data Subjektif
Nama Klien : Ny. R
Umur :34 tahun
Agama : Islam
Suku :Sunda
Pendidikan : SMP
Pekerjaan :IRT
Alamat : Kp.Tugu Desa Tugu Kec.Cimanggu

8. Alasan Datang
Melakukan Kunjungan Rumah
9. Keluhan utama
Masih sering pusing dan lemas
10. Riwayat obstetric
G3P2A0
- HPHT/TP : 11- 12-2021. TP : 15-09-2022
- usia kehamilan : 33 minggu
- Menarche : 12 tahun
- Siklus : 27 – 30 hari/bulan, teratur, lama 7 hari
- Banyaknya : Ganti pembalut 3-4 kali/hari 3 hari awal pertama, hari
berikutnya 2-3 kali ganti pembalut
- Dismenorhoe : ada
- Fluor Albus : ya kadang-kadang, bening, sebelum dan setelah menstruasi
tidak gatal, tidak berbau.
11. Riwayat ginekologi
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit ginekologi seperti kista, mioma,
endometritis, dll.
12. Riwayat Kehamilan dan persalinan lalu
N Anak ke Tahun Usia Penolong Jenis Tempat BB/JK
O kehamila persalinan persalina
n n
1 1 2009 Aterm Bidan Normal PMB 2800/♂

2 2 2015 Aterm Bidan Normal PMB 3000/♀

3 3 2022 - - - - -

13. Riwayat kesehatan


a. Riwayat kesehatan pasien
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit terdahulu maupun sekarang. dan
pasien mengatakan tidak pernah mengalami operasi apapun.
b. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan dirinya dan keluarga nya tidak sedang dan tidak pernah menderita
penyakit menular, menurun dan menahun seperti Hipertensi, DM, Jantung, Hepatitis, TBC,
dll.
14. Riwayat psikososial
Ibu dan keluarga senanhg dengan kehamilan ibu
15. Pola kebiasaan sehari-hari
f) Pola istirahat
- Tidur malam : 8 jam, tidur siang : 1 jam
g) Pola aktivitas
Melakukan aktifitas rumah dan berjualan
h) Pola eliminasi
- Frekuensi BAK 4x-5x sehari, Warna Kuning jernih, Bau Khas.
- Frekuensi BAB 1x sehari, Warna Kecoklatan, Bau Khas.
i) Pola nutrisi
- Frekuensi : 3 kali sehari
- Macam : nasi, lauk, sayur dan buah kadang-kadang, minum: air mineral
- Jumlah : porsi sedang
- Keluahan : tidak ada.
j) Pola personal hygiene
Mandi 2x sehari, Keramas 3x seminggu, Sikat gigi 2x sehari, Ganti baju 2x sehari.
F. Data Objektif
6. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum :Baik
Kesadaran :Composmentis
7. Pemeriksaan Umum
Tekanan Darah : 90/70 mmHg
Denyut nadi : 80 kali/menit
Frekuensi nafas : 20 kali/menit
Suhu tubuh : 36,5℃
8. Pemeriksaan Antropometri
Berat badan : 68 kg
Tinggi badan : 163 cm
LILA : 25 cm
IMT : 25,8 kg/m2
Satatus TT : TT5
9. Pemeriksaan Fisik
Wajah : Simetris, dan agak pucat
Mata : Simetris, conjungtiva anemis, sklera tidak ikterik
Mulut : Bersih, gigi tidak ada caries dan tidak berlubang
Leher : Kelenjar tiroid tidak ada pembesaran, Kelenjar Limfe
tidak ada pembesaran, vena jogularis tidak ada
pembesaran.
Dada : Bentuk simetris
Abdomen : tidak ada luka bekas operasi
Palpasi
a) Leopold I : Pada fundus teraba bagian lunak, agak
bulat dan tidak melenting (bokong) TFU
27cm. TBJ 2480
b) Leopold II : Teraba bahian keras memanjang seperti papan disebelah
kanan dan teraba bagian-bagian kecil di sebelah kiri
(punggung kanan).
c) Leopold III : teraba bulat, keras dan melenting (Presentasi kepala)
d) Leopold IV : Konvergen ( bagian terendah janin belum masuk PAP)
DJJ : Punctum maximum (perut bagian kanan) 144x/menit ,
irama teratur, intensitas kuat
Ekstremitas Atas : simetris, tidak ada kelainan
Ekstremitas Bawah : simetris, tidak ada oedema
Anogenitalia : tidak dilakukan peeriksaan
Golongan darah :B
10. Pemeriksaan Penunjang
Hb : 10 gr %
G. Analisis Data
Ny. R 34 tahun G3P1A0 usia kehamilan 32 minggu dengan anemia ringan
H. Penatalaksanaan
1. .Melakukan Informed consent
- Informed consent telah dilakukan
2. Menjelaskan hasil pemeriksaan TTV,TD : 90/60, Nadi : 80x/menit, pernafasan : 20x/menit
usia kehmilan ibu 32 minggu,TFU 27CM, TBJ 2480,DJJ 144X/Menit, HB 10gr%
- ibu mengatakan telah mengerti dengan penjelasan yang telah disampaikan oleh bidan
3. Memberikan KIE tentang Anemia Pada Ibu Hamil iyaitu tentang pengertian, tanda dan gejala,
penyebab, dampak, dan Penatalaksanaan anemia.

E : Klien mengerti dan memahami penjelasan dari bidan


4. Menjelaskan tentang gizi seimbang. Dan memotivasi ibu untuk makan gizi seimbang yang
mengandung zat besi seperti daging, sayur-sayuran, seafood dan mengkonsumsi makanan yang
kaya akam vitamin C seperti buah-buahan mangga,jeruk,papaya kiwi strawberry
E : Klien mengerti dan Akan mengkonsumsi makanan gizi seimbang sesuai anjuran bidan
5.Menganjurkn ibu untuk sering beristirahat di siang hari setelah beraktifitas minimal 1 jam
- Klien mengerti dan akan mengikuti anjuran bidan untuk beristirahat
6. Memberikan Tablet FE dengan dosis 1X1 dan kalk 1x1 diminum dengan air putih diminum
malam hari sebelum tidur
- klien sudah di beri konseling FE dan mengerti dan akan meminum tablet FE dan kalk 1x1
sebelum tidur
7.Menginformasikan kepada ibu bahwa akan dilakukan kunjungan kedua pada tanggal 03
agustus 2022.
- Klien mengerti dan bersedia di lakukan kunjungan
8. Melakukan pendokumentasian
- Pendokumentasian telah dilakukan
Cimanggu,20 juli 2022

Irma trisnawati
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA
RINGAN
Kunjungan III
No. Registrasi :
Tanggal Pengkajian : 02 Agustus 2022
Waktu Pengkajian : 14. 00 Wib
Tempat Pengkajian : kp.Tugu
Pengkaji : Irma trisnawati
E. Data Subjektif
Nama Klien : Ny. R
Umur :34 tahun
Agama : Islam
Suku :Sunda
Pendidikan : SMP
Pekerjaan :IRT
Alamat : Kp.Tugu Desa Tugu Kec.Cimanggu

8. Alasan Datang
Melakukan Kunjungan Ulang
9. Keluhan utama
Pusing kadang-kadang, sudah tidak lemas
10. Riwayat obstetric
G3P2A0
- HPHT/TP : 11-12-2021/15-09-2022
Usia kehamilan : 34 Minggu
- Menarche : 12 tahun
- Siklus : 27 – 30 hari/bulan, teratur, lama 7 hari
- Banyaknya : Ganti pembalut 3-4 kali/hari 3 hari awal pertama, hari
berikutnya 2-3 kali ganti pembalut
- Dismenorhoe : ada
- Fluor Albus : ya kadang-kadang, bening, sebelum dan setelah menstruasi
tidak gatal, tidak berbau.
11. Riwayat ginekologi
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit ginekologi seperti kista, mioma,
endometritis, dll.
12. Riwayat kehamilan dan persalinan lalu
No Anak ke Tahun Usia Penolong Jenis Tempat BB/JK
kehamilan persalinan persalina
n
1 1 2009 Aterm Bidan Normal PMB 2800/♂

2 2 2015 Aterm Bidan Normal PMB 3000/♀

3 3 2022

13. Riwayat kesehatan


a. Riwayat kesehatan pasien
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit terdahulu maupun sekarang. dan pasien
mengatakan tidak pernah mengalami operasi apapun.
b. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan dirinya dan keluarga nya tidak sedang dan tidak pernah menderita
penyakit menular, menurun dan menahun seperti Hipertensi, DM, Jantung, Hepatitis, TBC, dll.
13. Riwayat psikososial
keluarga selalu mensupport ibu
14. Pola kebiasaan sehari-hari
f) Pola istirahat
- Tidur malam : 8 jam, tidur siang : 1 jam
g) Pola aktivitas
Melakukan aktifitas rumah dan berjualan
h) Pola eliminasi
- Frekuensi BAK 4x-5x sehari, Warna Kuning jernih, Bau Khas.
- Frekuensi BAB 1x sehari, Warna Kecoklatan, Bau Khas.
i) Pola nutrisi
- Frekuensi : 3 kali sehari
- Macam : nasi, lauk, tahu tempe, buah dan sayur, minum air mineral dan
susu ibu hamil
- Jumlah : porsi sedang
- Keluahan : tidak ada.
j) Pola personal hygiene
Mandi 2x sehari, Keramas 3x seminggu, Sikat gigi 2x sehari, Ganti baju 2x sehari.
F. Data Objektif
6. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum :Baik
Kesadaran :Composmentis
7. Pemeriksaan Umum
Tekanan Darah : 90/70 mmHg
Denyut nadi : 80 kali/menit
Frekuensi nafas : 21 kali/menit
Suhu tubuh : 36,5℃
8. Pemeriksaan Antropometri
Berat badan : 68 kg
Tinggi badan : 163 cm
LILA : 25 cm
IMT : 25,8 kg/m2
Satatus TT : TT5
9. Pemeriksaan Fisik
Wajah : Simetris, dan agak pucat
Mata : Simetris, conjungtiva tidak anemis sklera tidak ikterik
Mulut : Bersih, gigi tidak ada caries dan tidak berlubang
Leher : Kelenjar tiroid tidak ada pembesaran, Kelenjar Limfe tidak
ada pembesaran, vena jogularis tidak ada pembesaran.
Dada : Bentuk simetris
Abdomen : tidak ada luka bekas operasi
Palpasi :
a) Leopold I : Pada fundus teraba bagian lunak, agak
bulat dan tidak melenting (bokong) TFU
28cm. TBJ 2635 Gram
b) Leopold II : Teraba bagian keras memanjang seperti papan disebelah kanan
dan teraba bagian-bagian kecil di sebelah kiri (punggung kanan).
c) Leopold III : teraba bulat, keras dan melenting (Presentasi kepala)
d) Leopold IV : Konvergen ( bagian terendah janin belum masuk PAP)
DJJ : Punctum maximum (perut bagian kanan) 144x/menit , irama
teratur, intensitas kuat
Ekstremitas Atas : simetris, tidak ada kelainan
Ekstremitas Bawah : simetris, tidak ada oedema
Anogenitalia : tidak dilakukan peeriksaan
Golongan darah :B
10. Pemeriksaan Penunjang
Hb : 11gr %
G. Analisis Data
Ny. R 34 tahun G3P1A0 usia kehamilan 32 minggu dengan anemia ringan
H. Penatalaksanaan

1. Melakukan Informed consent

- Informed consent telah dilakukan


2. Menjelaskan hasil pemeriksaan TTV,TD : 90/60, Nadi : 80x/menit, pernafasan : 20x/menit
usia kehmilan ibu 32 minggu,TFU 28CM, TBJ 2635,DJJ 144X/Menit, HB 10,5 gr%

- ibu mengatakan telah mengerti dengan penjelasan yang telah disampaikan oleh bidan

3. Memberikan pujian kepada ibu karena sudah mau melakukan anjuran yang telah
disampaikan

- Klien senang dan berterimakasih

4. Memberikan motivasi kepada ibu untuk melanjutkan penatalaksanaan anemia yang telah
disampaikan

- Klien mengerti dan akan mengikuti anjuran bidan untuk istirahat cukup, makan-makanan
bergizi dan berprilaku hidup bersih dan sehat

5. Memberikan Tablet FE dengan dosis 1X1 dan kalk 1x1 diminum dengan air putih diminum
malam hari sebelum tidur
- klien sudah di beri konseling FE dan mengerti dan akan meminum tablet FE dan kalk 1x1
sebelum tidur
6. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa kontrak waktu selesai
E : Klien mengerti
7. Melakukan pendokumentasian
- Pendokumentasian sudah dilakukan

BAB IV
PEMBAHASAN

Pada BAB ini penulis menjelaskan tentang manajemen Asuhan Kebidanan Komunitas Pada
Ny. R 34 Tahun G3P2A0 Usia kehamilan 34 minggu dengan Anemia ringan akan dilakukan
pembahasan mengenai kesenjangan dan perbandingan antara teori dan praktek dilapangan
dengan manajemen pola pikir SOAP, yang dilakukan pada tanggal periode juli-agustus 2022.

Dari data subjektif didapatkan bahwa Ibu mengaku Hamil 8 bulan, Sering Pusing ,
gampang Lelah. Hal ini sesuai dengan tanda dan gejala anemia yang diungkapakn oleh
kementrian Kesehatan RI Tahun 2020, bahwa salah satu tanda anemia pada ibu hamil adalah
Lesu, lelah, letih, lemah, lunglai (5L), Kelopak mata pucat , Lidah dan bibir pucat, Mata
berkunang-kunang, Pusing (Kemenkes RI, 2020).3 Dari hasil kajian pola nutrisi ibu hamil
mengatakan makan 3 kali sehari dalam porsi sedikit, dengan nasi, ikan, jarang makan buah
dan sayur. Hal ini menunjukan kesesuaian dengan teori yang disampaikan oleh kemenkes RI
Tahun 2020, Penyebab anemia pada ibu hamil: Pola makan yang kurang beragam dan bergizi
seimbang, ibu hamil setiap kali makan harus mengonsumsi makanan yang mengandung protein,
karbohidrat dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral) Kurangnya asupan makanan kaya zat besi seperti
hati, ikan, telur, daging, sayuran dan buah berwarna Kehamilan yang berulang dalam waktu singkat
(jarak kehamilan berikutnya < 2 tahun) Ibu hamil mengalami Kurang Energi Kronis (KEK) dengan
Lingkar Lengan Atas (LiLA) < 23.5 cm Mengalami infeksi yang menyebabkan kehilangan zat besi,
seperti kecacingan dan malaria (terutama daerah endemik malaria) (Kemenkes RI, 2020)
Dari Data Objektif yang didapatkan, Wajah ibu hamil tampak pucat, conjungtiva anemis.
Hal ini sesuai dengan teori Lesu, lelah, letih, lemah, lunglai (5L), Kelopak mata pucat , Lidah
dan bibir pucat, Mata berkunang-kunang, Pusing (Kemenkes RI, 2020) selain itu pada
kunjungan ke 1 dari data objectif didapatkan hasil pemeriksaan penunjang (HB: 10gr%) ini
sesuai dengan Klasifikasi Anemia Menurut Kadar Hemoglobin Klasifikasi anemia dalam
kehamilan menurut WHO, yaitu tidak anemia apabila kadar hemoglobin 11 g/dL, anemia
ringan apabila kadar hemoglobin 9 - 10 g/dL, anemia sedang ringan apabila kadar
hemoglobin 7 - 8 g/dL, dan anemia berat apabila kadar hemoglobin (Rachmi, 2019)1,3
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Setelah Penulis melakukan asuhan kebidanan Pada Ny.R usia 34 Tahun Ibu hamil dengan

Anemia Ringan maka di dapatkan kesimpulan :

1. Penulis Telah mampu melakukan pengkajian data subjektif dan objektif Pada Ny.R

usia 34 Tahun Ibu hamil dengan Anemia Ringan

2. Penulis Telah mampu melakukan Interpretasi data Pada Ny.R usia 34 Tahun Ibu

hamil dengan Anemia Ringan

3. Penulis Telah mampu melakukan penatalaksanaan Anemia Pada Ny.R usia 34 Tahun

Ibu hamil dengan Anemia Ringan

4. Penulis Telah mampu melakukan Telaah kasus dengan teori Pada Ny.R usia 34

Tahun Ibu hamil dengan Anemia Ringan


Sehingga dapat disimpulkan bahwa asuhan keluarga binaan yang sudah diberikan kepada

Ny.R sudah dilakukan sesuai dengan Standar kewenangan Bidan dan tidak ditemukan

kesenjangan.

B. SARAN

1. Bagi Penulis

Bagi penulis sendiri dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama

kuliah dan menambah pengetahuan penulis tentang laporan seminar kasus.

2. Bagi Klien Diharapkan klien lebih memperhatikan lagi tentang Pola hidup sehat di masa

kehamilan seperti pemeriksaan kehamilan, makan makanan yang begizi seimbang

sehingga dapat mencegah dan mengatasi masalah anemia sedini mungkin.

3. Bagi Institusi

Sebagai bahan bacaan di perpustakaan dan bermanfaat untuk dijadikan perbandingan

untuk laporan selanjutnya


DAFTAR PUSTAKA
1. fikwati. kepatuhan konsumsiTTD pada ibu hamil penderita anemia di Kabupaten Kulon Progo dan
Bantul. anemia. 2015;

2. rukmaini. pengaruh konsumsi terhaadap jenis anemia paa ibu hamil. 2021.

3. Kemenkes RI. Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Bagi Ibu Hamil Pada Masa Pandemi
Covid-19. 2020.

Anda mungkin juga menyukai