Anda di halaman 1dari 30

LAPORANPRAKTIK PROFESI

ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN

PENDAMPINGAN IBU HAMIL SEBAGAI


UPAYAMENURUNKANKECEMASAN MENGHADAPI
PERSALINAN DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN
YULISMITA KOTA BENGKULU

DISUSUN OLEH :

RIZA SAUDARYANTI
NPM. 2126060033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


PROGRAM PROFESISTIKES TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2022/2023
HALAMAN PENGESAHAN

PENDAMPINGAN IBU HAMIL SEBAGAI UPAYA


MENURUNKAN KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN
YULISMITA SST KOTA BENGKULU
TAHUN AKADEMIK
2022/ 2023

Bengkulu, Oktober 2022

Mengetahui

PerseptorAkademik PerceptorLahan Mahasiswa

Helleri Fivtrawati, S.Tr.Keb, M.Keb Yulismita Riza Saudaryanti

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum warahmatullahi wa barakaatuh


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanallahu WaTta’ala
yang telah memberikan berkah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan reading journal berjudul “Pendampingan Ibu Hamil Sebagai
UpayaMenurunkanKecemasan Menghadapi Persalinan Di Praktik Mandiri
Bidan Yulismita Kota Bengkulu”. Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam
penyusunan laporan reading journal ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan,
partisipasi dan dukungan dari berbagai pihak.Olehkarena itu, pada kesempatan ini
saya ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. HelleriFivtrawati, S.Tr.Keb, M.Kebselaku pembimbing reading journal yang
telahmembimbing dan memberikan saran dalam pembuatan reading journal.
2. ……………….. selakuperseptorlahan yang telahmemberikan saran
dankritikdalamperbaikanlaporanpraktikini
3. Sumber literature dan jurnal ilmiah yang relevan sebagai referensi dalam
pembuatan reading journal.
Penulis menyadari dalam penyusunan reading journal ini masih belum
sempurna, sehingga saran dan masukan untuk perbaikan ini sangat penulis
harapkan.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakaatuh

Bengkulu, Oktober 2022

Penulis

DAFTAR ISI

iii
Halaman

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.....................................................................................................v
LAMPIRAN..............................................................................................................vi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Skala 2
C. Kronologi.......................................................................................................3
D. Solusi 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. AsuhanKebidanan.........................................................................................5
B. TabelReading Journal...................................................................................7
C. HasilAsuhanKebidanandanReading Journal................................................8
D. Teori..............................................................................................................9

BAB III. SIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan....................................................................................................14
B. Saran 14

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

iv
Halaman

Tabel 1 Reading Jurnal.................................................... 7

DAFTAR LAMPIRAN

v
Lampiran 1 Jurnal

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Selama masa kehamilan terjadi penambahan hormon estrogen

sebanyak sembilan kali lipat dan progesteron sebanyak dua puluh kali lipat

yang dihasilkan sepanjang siklus menstruasi normal (Dewi, 2022). Adanya

perubahan hormonal ini menyebabkan emosi perempuan selama kehamilan

cenderung berubah-ubah, sehingga tanpa ada sebab yang jelas seorang wanita

hamil merasa sedih, mudah tersinggung, marah atau justru sebaliknya merasa

sangat bahagia.

Persalinan merupakan proses yang alami, tapi sewaktu-waktu dapat

bergeser menjadi tidak normal jika tidak dirawat dengan baik (Sukmadewi,

2016). Merawat kehamilan membutuhkan pengetahuan dan ketrampilan yang

cukup sehingga menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi menghadapi

persalinan (Gitanurani, 2017). Kekuatan adalah kemampuan untuk

memberikan kinerja yang konsisten dan hampir sempurna dalam aktivitas

tertentu , sementara efikasi diri adalah keyakinan individu terhadap

kemampuannya untuk menghadapi situasi tertentu (Salomonsson et al., 2013).

Kecemasan menghadapi persalinan berhubungan erat dengan efikasi

diri. Respon perilaku merupakan hasil dari respon fisiologis dan emosional.

Empat fase dari respon perilaku individu terhadap kecemasan dan stress. yaitu:

perilaku mengubah lingkungan penuh kecemasan dan stress sehingga individu

dapat terbebas darinya; perilaku yang dapat membuat individu mengubah

1
2

lingkungan eksternal; perilaku intrapsikis yang membuat individu mampu

bertahan melawan lonjakan emosi yang tidak menyenangkan; dan perilaku

intrapsikis yang membantu individu menyesuaikan diri kembali secara

internal. (Hadi, Wijayati, Usman, & Rosyanti, 2017)

Wanita yang tidak yakin dengan kemampuan dirinya menghadapi

persalinan mengalami tingkat kecemasan yang tinggi (Andersson et al., 2004).

Trauma psikologis persalinan merupakan prediktor yang paling berpengaruh

terhadap status efikasi diri dan temperamen ibu terhadap bayi dalam 3-12

bulan postpartum (Stire, 2014). Rasa sakit saat persalinan merupakan sumber

ketakutan ibu hamil (Striebich et al., 2018), sehingga edukasi tentang

persiapan persalinan menjadi hal yang sangat penting.

B. Skala

Menurut WHO (World Health Organization) (2018), rasio kematian

ibu di negara berkembang adalah 239 per 100.000 kelahiran hidup. Di lain

sisi, Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2012 mencatat

setidaknya ada 359 ibu meninggal per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan

pada tahun 2016 tercatat AKI sebanyak 4912 dengan presentase 28,7% dari

seluruh ibu hamil di Indonesia dilaporkan mengalami kecemasan.

C. Kronologi

Pada ibu hamil primigravida, kecemasan merupakan masalah utama

dalam menghadapi proses persalinan yang berkaitan erat dengan emosi ibu.

Hal ini disebabkan oleh ketidakstabilan kondisi psikologis ibu (Sari &
3

Novriani, 2017). Berdasarkan hasil survey terhadap 5 orang ibu hamil

primigravida trimester III yang ada di Puskesmas Sonder, melalui hasil

wawancara diperoleh bahwa semua responden mengalami kecemasan

menjelang persalinan anak pertama (Menajang et al., 2017).

Kecemasan selama kehamilan merupakan salah satu faktor risiko yang

dapat berpengaruh pada kesehatan jiwa ibu hamil sehingga dapat juga

berpengaruh terhadap keselamatan dirinya dan juga janin. Salah satu gejala

yang paling sering sering dialami ibu hamil dalam menghadapi kehamilan dan

proses persalinan setelah usia kehamilan menginjak 28 minggu atau pada

masa trimester III adalah rasa cemas (Khadijah, 2021).

D. Solusi

Pengetahuan, dukungan suami, perubahan fisik dapat mempengaruhi

kecemasan yang terjadi pada ibu hamil. Dukungan suami merupakan salah

satu faktor yang sangat penting dalam masa kehamilan maupun persiapan

persalinan. Dukungan suami dalam meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam

menghadapi proses persalinan dapat meliputi aspek produktif dan reproduktif.

Aspek produktif suami sebagai pemberi nafkah dan mempersiapkan segala

kebutuhan ketika persalinan. Sedangkan untuk reproduktif suami ikut andil

dalam merawat, menjaga, dan sigap ketika persalinan berlangsung. Banyak

ibu meninggal akibat terlambat dalam mendapatkan pertolongan pertama.


4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Asuhan Kebidanan

Hari/tanggal : Senin/ 10 Oktober 2022


Tempat : PMB Yulismita
Jam : 08.00 WIB
Pengkaji : Riza Saudaryanti
Identitas

Nama : Ny.H

Umur : 24Tahun

JenisKelamin : perempuan

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : IRT

S:
Ibu mengatakan :

- Ibu mengeluh mulas-mulas dan nyeri perut bagian

bawah dari vagina keluar lendir berwarna kecoklatan,

bercampur sedikit darah, ibu mulas-mulas dan nyeri

perut yang menjalar kepinggang

- Ibumerasa cemas dan takut dalam menghadapi

persalinannya.

5
6

O:
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum ibu : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. Tanda vital
TD : 110/70 mmHg, respirasi : 18 x/menit, nadi : 78 x/menit,
suhu : 36°C
d. Tinggi badan : 154 cm
e. Berat badan
BB sebelum hamil : 60 kg

BB sesudah hamil : 71 kg

Kenaikan BB selama hamil : 11 kg

2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala : bersih, tidak ada benjolan.
b. Rambut : lurus, berwarna hitam, tidak ada ketombe dan
tidak rontok.
c. Muka : simetris, keadaan bersih dan tidak ada oedema
d. Mata : simetris, fungsi penglihatan baik, tidak ada
oedema, konjungtiva pucat dan sklera tidak
ikterik.
e. Hidung : simetris, bersih, tidak ada pembesaran polip.
f. Mulut : bersih, tidak ada caries dan tidak ada
stomatitis,bibir tampak kering.
g. Telinga : bersih, tidak ada selumen.
h. Leher: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak
ada pembengkakan vena jugularis.
7

i. Dada : simetris, gerakan dada saat inspirasi dan ekspirasi


seirama, tidak terdengar ronchi dan wheezing dan
jantung normal.
j. Payudara : simetris, terlihat bersih konsistensi lunak,
pembesaran ada, puting susu menonjol,
pengeluaran kolostrum sudah ada, benjolan atau
tumor tidak ada dan tidak ada rasa nyeri.
k. Punggung : posisi tulang belakang lordosis.
l. Ekstremitas atas dan bawah
1) Jari-jari : lengkap
2) Oedema tangan, kaki : tidak ada
3) Kekakuan otot dan sendi : tidak ada
4) Kemerahan : tidak ada
5) Varises : tidak ada
6) Refleks : positif, baik
7) Fungsi ekstremitas : baik
m. Abdomen
1) Inpeksi
Bekas luka : tidak ada
Konsistensi : keras
Pembesaran : sesuai usia kehamilan
Benjolan : tidak ada
Pembesaran liver: tidak ada
Kandung kemih : kosong
Keadaan vesika urinaria : kosong
2) Palpasi
Leopold I : TFU 29 cm
Teraba bulat, lunak, dan tidak
melenting. Kesimpulan : bokong
Leopold II : di perut sebelah kanan ibu teraba
panjang, lurus, keras dan di perut
8

sebelah kiri teraba kecil-kecil.


Kesimpulan : punggung kanan.
Leopold III : teraba keras, bulat, dan melenting.
Kesimpulan : kepala.
Leopold IV : kedua ujung pemeriksa tidak menyatu,
bagian terendah sudah masuk PAP
(4/5).
TBJ : (TFU – 11) x 155
: (32-11) x 155
: 2790 gram
Auskultasi
DJJ +, frekuensi 134 x/menit di puntum maksimum
(perut kanan bawah ibu), irama teratur dan kuat.
n. Genetalia
Tidak ada luka pada perineum, pada vulva dan vagina tidak
ada oedema, warna merah kebiruan, tidak ada fistula, tidak ada
peradangan, pengeluaran pervaginam normal.
o. Rektum
Tidak ada hemoroid.
3. Pemeriksaan dalam
Pukul 05.30 WIB VU tenang, dinding vagina licin, porsio tipis,
pembukaan 4 cm, ketuban (+), presentasi belakang kepala,
penurunan bagian terendah 4/5, tidak ada molase, his timbul 2x
dalam 10 menit lamanya 20, kepala di hodge II.

A:
Ny. H umur 24 thn, G1P0A0 hamil aterm, IU, JTH, preskep dalam kala I fase
aktif
9

P:
Jam Penatalaksanaan Paraf

08.15 WIB - Memberitahukan pada ibu dan keluarga tentang


hasil pemeriksaan, bahwa kondisi ibu saat ini telah
( )
memasuki proses persalinan dengan tanda-tanda
persalinan yaitu mulas-mulas pada perut bagian
bawah keluar lender berwarna kecoklatan
bercampur sedikit darah, kondisi bayinya sehat
dengan posisi normal dan DJJ 134x/menit, proses
persalinannya telah memasuki 4 cm.
- Mempersiapkan ruangan untuk persalinan,
perlengkapan persalinan seperti alat-alat persalinan (
partus set, heating set), alat resusitasi, pakaian bayi,
dan alat penanganan syok serta perdarahan.
- Mendukung dan menganjurkan suami/keluarga
untuk mendampingi ibu saat persalinan.
- Menganjurkan ibu untuk mencoba posisi yang
nyaman selama persalinan dan memastikan ibu
mendapat asupan nutrisi dengan makan dan minum.
7

B. Tabel Reading Journal

Tabel 1 Reading Journal

NamaPenulis Jurnal Judul Populasi Intervensi Comparasion Outcome Time

Ari Sulistyawati Jurnal Abdimas PENDAMPIN 94 ibu hamil Kecemasan Hasilkegiatan menunjukkan ada 2022
Madani, Vol 4 GAN IBU persalinan penurunan kecemasan ibu hamil
No 1, Januari HAMIL berupa penurunan proporsi ibu hamil
2022 (hal 1-6) SEBAGAI dengantingkat kecemasan tinggi yang
UPAYAMEN semula 32.9% (31 orang) menjadi
URUNKANK nol, yang artinya bergeser
ECEMASAN turunmenjaditingkat kecemasan
MENGHADA sedang. Sementara proporsi tingkat
PI kecemasan sedang yang semula
PERSALINA 45.3%(43orang)menjadi 22.3% ( 21
N orang), atau 22.7% bergeser ke
tingkat kecemasan ringan. Setelah
mengikuti kegiataniniibu hamil
mengalami penurunan kecemasan
dan mengalami peningkatan kesiapan
menghadapi persalinan.
8

C. HasilAsuhanKebidanan

HasilasuhankebidanandidapatkanbahwaHasilpemeriksaan data

obyektifdidapatkanbahwaKeadaan umum :Baik, Kesadaran: Composmentis

TD : 110/70 mmHg, respirasi : 18 x/menit, nadi : 78 x/menit, suhu : 36°C.

Penatalaksanaan yang diberikanyaituMemberitahukan pada ibu dan

keluarga tentang hasil pemeriksaan, bahwa kondisi ibu saat ini telah memasuki

proses persalinan dengan tanda-tanda persalinan yaitu mulas-mulas pada perut

bagian bawah keluar lender berwarna kecoklatan bercampur sedikit darah,

kondisi bayinya sehat dengan posisi normal dan DJJ 134x/menit, proses

persalinannya telah memasuki 4 cm.Mempersiapkan ruangan untuk

persalinan, perlengkapan persalinan seperti alat-alat persalinan ( partus set,

heating set), alat resusitasi, pakaian bayi, dan alat penanganan syok serta

perdarahan.Mendukung dan menganjurkan suami/keluarga untuk

mendampingi ibu saat persalinan.Menganjurkan ibu untuk mencoba posisi

yang nyaman selama persalinan dan memastikan ibu mendapat asupan nutrisi

dengan makan dan minum

D. Teori

Persalianan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin

turun kedalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses

pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 mingu),

lahir tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin Persalinan dimulai

dengan persalinan Kala 1, yang ditandai oleh perubahan serviks yang progresif

dan diakhiri dengan pembukaan lengkap. Proses ini terbagi dalam 2 fase, fase
9

laten (8 jam) serviks membuka sampai 3 cm dan fase aktif (7 jam) serviks

membuka dari 3 sampai 10 cm. Lama Kala 1 untuk primigravida sekitar 12

jam sedangkan pada multigravida berlangsungselama 8 jam. Berdasarkan kurve

friedman pembukaan primi 1 cm/ jam dan multi 2cm/jam.

Ibu mengalami gangguan psikologi dalam perjalanan persalinan kala 1

yaitu kecemasan, dimana menurut Mc Nerney and Grenberg menyebutkan

kecemasan merupakan sebagai reaksi fisik, mental, kimiawi dari tubuh

terhadap situasi yang menakutkan, mengejutkan, membingungkan,

membahayakan dan merisaukan seseorang. Secara psikologis kecemasan

meningkat dipengaruhi oleh koordinasi dan gerak reflek. Kesulitan

mendengarkan atau mengganggu hubungan dengan orang lain. Kecemasan

dapat membuat individu menarik diri dan menurunkan keterlibatan dengan

orang lain.

Jumlah mereka yang menderita gangguan kecemasan baik akut maupun

kronik mencapai 5% dari jumlah penduduk, dengan perbandingan wanita dan

pria 2 banding 1, diperkirakan 2%- 4% diantara penduduk dalam

kehidupannya mengalami gangguan cemas. Berdasarkan penelitian dari Iis

Riawati Simamora dari beberapa rumah bersalin di Medan tahun 2008 lebih

dari 50% ibu bersalin mengalami kecemasan dengan hasil penelitian pada ibu

primigravida mengalami kecemasan sedang sebesar 65,6% dan pada

multigravida dengan kecemasan ringan 81,3 %. Efek dari kecemasan dalam

persalinan dapat mengakibatkan kadar katekolamin yang berlebihan pada Kala

1 menyebabkan turunnya aliran darah ke rahim, turunnya kontraksi rahim,


10

turunnya aliran darah ke plasenta, turunnya oksigen yang tersedia untuk janin

serta dapat meningkatkan lamanya Persalinan Kala 1.

Rasa cemas selama persalinan kala I disebabkan oleh ketakutan

melahirkan.Takut akan peningkatan nyeri, takut akan kerusakan atau kelainan

bentuk tubuhnya seperti episiotomi, ruptur, jahitan ataupun seksio sesarea,

serta ibu takut akan melukai bayinya.ndamping persalinan merupakan faktor

pendukung dalam lancarnya persalinan, karena efek perasaan wanita terhadap

persalinan yang berbeda berkaitan dengan persepsinya orang yang

mendukung, dari orang terdekat dapat mempengaruhi kecemasan ibu. Setelah

melalui banyak penelitian kehadiran suami memberi dukungan kepada istri

membantu proses persalinan karena membuat istri lebih tenang. Faktor psikis

dalam menghadapi persalinan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi

lancar tidaknya proses persalinan.

Faktor selain dari psikologis, faktor fisiologis merupakan penyebab

kecemasan. Terjadinya perubahan fisik yang dialami ibu dengan terjadinya

perubahan kardiovaskuler, pernafasan, neuromuskular, Gastrointestinal,

saluran perkemihan dan kulit. Adapun dalam hasil penelitian Susiaty selain

usia kehamilan penyebab kecemasan dapat dihubungkan dengan usia ibu yang

memberi dampak terhadap perasaan takut dan cemas yaitu di bawah usia 20

tahun serta di atas 31 - 40 tahun karena usia ini merupakan usia kategori

kehamilan beresiko tinggi dan seorang ibu yang berusia lebih lanjut akan

menanggung resiko yang semakin tinggi untuk melahirkan bayi cacat lahir

dengan sindrom down


BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil reading jurnalinidapatdisimpulkanbahwapersalinanadalahRasa

cemas selama persalinan kala I disebabkan oleh ketakutan melahirkan.Takut

akan peningkatan nyeri, takut akan kerusakan atau kelainan bentuk tubuhnya

seperti episiotomi, ruptur, jahitan ataupun seksio sesarea, serta ibu takut akan

melukai bayinya. ndamping persalinan merupakan faktor pendukung dalam

lancarnya persalinan, karena efek perasaan wanita terhadap persalinan yang

berbeda berkaitan dengan persepsinya orang yang mendukung, dari orang

terdekat dapat mempengaruhi kecemasan ibu.

B. Saran

Kecemasan selama kehamilan merupakan salah satu faktor risiko yang

dapat berpengaruh pada kesehatan jiwa ibu hamil sehingga dapat juga

berpengaruh terhadap keselamatan dirinya dan juga janin. Salah satu gejala

yang paling sering sering dialami ibu hamil dalam menghadapi kehamilan

dan proses persalinan setelah usia kehamilan menginjak 28 minggu atau pada

masa trimester III adalah rasa cemas


DAFTAR PUSTAKA

Andersson, L., Sundström-Poromaa, I., Wulff, M., Åström, M., & Bixo, M.
(2004). Implications of antenatal depression and anxiety for obstetric
outcome. In Obstetrics and Gynecology (Vol. 104, Issue 3, pp. 467–476).
https://doi.org/10.1097/01.AOG.00001352 77.04565.e9

Dewi, N. W. E. P. (2022). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kecemasan Ibu


Hamil Tm Iiii Dalam Menghadapi Persalinan Pada Masa Pandemi Covid-
19. Jurnal Medika Usada, 5(1), 46–50.
https://doi.org/10.54107/medikausada. v5i1.124

Gitanurani, Y. (2017). Faktor-Faktor YangBerhubungan Dengan


KesiapanPersalinandi Puskesmas Jetis I Bantul Yogyakarta.Keperawatan
Maternitas.http://digilib.unisayogya.ac.id/2566/1/KESIAPAN
PERSALINAN_YANUARITAGITANURANI.pdf

Hadi, I., Wijayati, F., Usman, R. D., &Rosyanti, L. (2017).


GangguanDepresiMayor: Mini Review. HealthInformation : Jurnal
Penelitian, 9(1),34-49. doi: 10.36990/hijp.v9i1.102

Hollins Martin, C. J., &Robb, Y. (2013).Women’s views about the


importanceofeducation in preparation for childbirth.Nurse Education in
Practice, 13(6), 512–518. https://doi.org/10.1016/j.nepr.2013.02.013

Khadijah, S. S. untuk M. G. S. di F. P. S. K. F. P. (2021). Kecemasan Ibu Hamil


Primigravida Trimester III.

Menajang, N., Pondaag, L., & Kundre, R. (2017). Hubungan Dukungan Suami
Dengan Tingkat Kecemasan Pada Ibu Primigravida Trimester Iii Di
Puskesmas Sonder. Jurnal Keperawatan UNSRAT, 5(1), 105173.

Salomonsson, B., Berterö, C., &Alehagen, S.(2013). Self-Efficacy in Pregnant


Womenwith Severe Fear of Childbirth. JOGNN-Journal of Obstetric,
Gynecologic, andNeonatal Nursing, 42(2),
191–202.https://doi.org/10.1111/1552-6909.12024

Sari, F., & Novriani, W. (2017). Persalinan Trisemester Iii. 1, 55–64.

Stire, T. B. (2014). Examiningchildbirthrelated trauma and its effect


onmaternalself-efficacy and appraisal of infanttemperament. ProQuest
DissertationsandTheses,
126.https://search.proquest.com/docview/1529401444?
accountid=14504%0Ahttp://godot.lib.sfu.ca/GODOT/hold_tab.cgi?
url_ver=Z39.88-
2004&rft_val_fmt=info:ofi/fmt:kev:mtx:dissertation&genre=dissertations+
%26+theses&sid=ProQ:ProQuest+Dissertations+%26+Theses+A%26I&a

Striebich, S., Mattern, E., & Ayerle, G. M. (2018). Support for pregnant women
identified with fear of childbirth (FOC)/tokophobia – A systematic review
of approaches and interventions. Midwifery, 61(February), 97–115.
https://doi.org/10.1016/j.midw.2018.02.01 3

Sukmadewi, M. (2016). Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Ibu Hamil Dalam


Menghadapi Persalinan Di Desa Tualang Teungoh Kecamatan Langsa Kota
Kabupaten Kota Langsa Tahun 2014. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 16(1),
6– 13.
L
A
M
P
I
R
A
N

Anda mungkin juga menyukai