Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA Ny. P DENGAN


ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS TANAH MERAH
TAHUN 2023

Oleh :
YULIANA BETI PARUKU
NIM : 230707263

i
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
ABDI NUSANTARA JAKARTA
TAHUN 2023

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA Ny. P DENGAN


ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS TANAH MERAH
TAHUN 2023

Telah disetujui, diperiksa, dan siap diujikan dihadapan Tim


Penguji

ii
PEMBIMBING I

(Rahayu Khairiah, SKM, SST,Bd. M.Keb)


NIDN.0321078201

LEMBAR PENGESAHAN

TUGAS STASE KEHAMILAN

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA Ny. P DENGAN ANEMIA


RINGAN DI PUSKESMAS TANAH MERAH
TAHUN 2023

Pada Bulan November 2023

Pembimbing Penguji

iii
(Rahayu Khairiah, SKM, SST,Bd. M.Keb) (..........................)
NIDN: 03 21078201 NIDN.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT, yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Kasus yang berjudul “ASUHAN KEBIDANAN
KEHAMILAN PADA Ny. P DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKEMSAS
TANAH MERAHTAHUN 2023”
Dalam penyusunan Laporan ini, penulis banyak mendapatkan
dukungan dari berbagai pihak,baik secara moril maupun materil. Untuk itu
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Ibu Prof. Dr. Maryati Sutarno,SPd, SST, Bd, ARS, MH Ketua Yayasan
Abadi Nusantara Jakarta.
2. Ibu Lia Idealistiana, SKM, SST, MARS. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Abdi Nusantara Jakarta.
3. Ibu Mariyani, M.Keb. selaku Ketua Program Studi Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Abdi Nusantara Jakarta.
4. Ibu Rahayu Khairiah, SKM, SST,Bd. M.Keb sebagai pembimbing yang
telah banyak memberikan masukan, pengarahan, dan bantuan kepada
penulis dalam melakukan perbaikan-perbaikan untuk kesempurnaan
laporan penulis.
5. Kedua orang tua tercinta, Suami tercinta dan anak tersayang serta
keluarga besar yang selalu mendoakan, memotivasi dan membantu
dengan tulus dan kasih sayang serta selalu memberi semangat
kepada penulis.
Dalam penulisan laporan, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Penulis berharap semoga laporan kasus ini dapat berguna bagi
pembaca umumnya dan profesi kebidanan khususnya. Semoga Allah
SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita
semua.
Papua,1 November 2023

iv
YULIANA BETI PARUKU

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................ii


LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................iii
KATA PENGANTAR ...........................................................................iv
DAFTAR ISI ........................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 3
C. Tujuan Penulisan .................................................................... 4
D. Manfaat penulisan................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan................................................................................ 5
B. Anemia .................................................................................... 9
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Laporan Kasus dengan Metode SOAP ................................... 16
B. Laporan Kasus dengan Metode Pathway................................ 22
BAB IV PEMBAHASAN ......................................................................24
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 26
B. Saran ........................................................................................... 26

v
DAFTAR PUSTAKA

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anemia dalam kehamilan masih merupakan masalah gizi utama
di Indonesia, hal ini terbukti prevalensi pada wanita hamil sebanyak
63,5%. Empat tahun terakhir prevalensi anemia tidak menunjukan
penurunan yang cukup bermakna (Olii, 2020).
Penyebab kematian ibu bisa dari penyebab langsung dan
penyebab tidak langsung Penyebab langsung meliputi komplikasi
kehamilan, persalinan dan nifas seperti perdarahan, pre
eklampsia/eklampsia, infeksi, hepatitis, anemia, persalinan macet dan
abortus. Menurut data global WHO penyebab langsung kematian
karena perdarahan (27,1%), diantaranya adalah perdarahan pasca
persalinan (72,6%), Hipertensi (14%), Sepsis (10,7%), dan (7,9%)
kematian karena abortus (El-Kurdy et al., 2017)
Angka Kematian Ibu (AKI) saat ini masih jauh dari target Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs)
yakni 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030. Meskipun telah
banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah, AKI belum turun
secara signifikan. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu
indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan dan menjadi
salah satu komponen indeks pembangunan maupun indeks kualitas
hidup. Tiga terlambat dapat menjadi faktor penyebab kematian ibu
yang merupakan bagian dari keputusan individu, suami atau keluarga
atau keduanya (Abuka & Alemu, 2016).
Dalam masa kehamilan, terjadi beberapa perubahan sistem
tubuh ibu. Ini memicu timbulnya beberapa respon yang seringkali
menimbulkan ketidaknyamanan bagi ibu. Untuk itu upaya pemerintah
melakukan peningkatan pembangunan kesehatan dengan
mengadakan kelas ibu hamil (El-Kurdy et al., 2017). Indonesia masih
di prioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan

1
anak, terutama pada kelompok yang paling rentan kesehatan yaitu ibu
hamil, bersalin dan masa perinatal. Salah satu tujuan program
kesehatan ibu dan anak (KIA) adalah meningkatkan kemandirian
keluarga dalam memelihara kesehatan ibu dan anak.
World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa pada
Tahun 2015, sekitar 830/hari wanita meninggal di seluruh dunia
disebabkan oleh komplikasi kehamilan dan persalinan, sedangkan
secara menyeluruh Angka Kematian Ibu (AKI) sebanyak
303.000/100.000 kelahiran hidup. Hampir semua kematian ibu terjadi
di negara berkembang yaitu lebih dari setengah kematian terjadi di
Afrika Sub-Sahara dan hampir di sepertiga terjadi di Asia Selatan. Ini
termasuk kategori tinggi sebab belum mencapai target Sustainable
Development Goals (SDG’s) yaitu <70 per 100.000 kelahiran hidup
(WHO, 2018).
Masalah kesehatan yang di hadapi bangsa Indonesia sekarang
ini adalah masih tingginya angka kematian ibu dan bayi. Penyebab
kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan, eklamsia dan infeksi.
Perdarahan merupakan penyebab kematian ibu tertinggi dan di ketahui
anemia menjadi salah satu faktor resiko terjadinya perdarahan
tersebut.
Anemia merupakan suatu keadaan menurunnya kadar
hemoglobin, hematokrit, dan jumlah eritrosit dibawah nilai normal.
Pada penderita anemia biasanya disebut dengan kurang darah, kadar
sel darah merah (Hb) dibawah nilai normal. Penyebab biasanya
kurangnya zat gizi untuk pembentukan darah, misalnya zat besi, asam
folat, dan vitamin B12. Tetapi yang biasa terjadi adalah anemia
kekurangan zat besi
Anemia dalam kehamilan adalah Anemia karena kekurangan
zat besi, dan merupakan jenis anemia yang pengobatannya relatif
mudah, bahkan murah. Anemia dalam kehamilan merupakan masalah
internasional karna mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi
masyarakat. Dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber

2
daya manusia. Anemia kehamilan disebut “Danger to Mother and
Child” (potensial membahayakan ibu dan anak).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk
mengambil kasus dengan judul “Bagaimana studi kasus Asuhan
Kebidanan Kehamilan Pada Ny. P Dengan Anemia Ringan Di
Puskesmas Tanah Merah Tahun 2023”.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Dilaksanakannya “Asuhan Kebidanan Kehamilan pada Ny. P
Dengan Anemia Ringan Di Puskesmas Tanah Merah Tahun 2023
sesuai dengan wewenang bidan.
2. Tujuan Khusus
a. Dilaksanakan pengkajian dan Analisa data dasar pada Ny. P
Dengan Anemia Ringan Di Puskesmas Tanah Merah Tahun
2023
b. Dilakisanakan pengidentifikasian diagnosa atau masalah actual
pada Ny. P Dengan Anemia Ringan Di Puskesmas Tanah
Merah Tahun 2023
c. Dilaksanakan pengidentifikasian diagnose /masalah potensial
pada Ny. P Dengan Anemia Ringan Di Puskesmas Tanah
Merah Tahun 2023
d. Dilaksanakan Tindakan segera dan kolaborasi Ny. P Dengan
Anemia Ringan Di Puskesmas Tanah Merah Tahun 2023.
e. Dilaksanakan Penyusunan rencana Tindakan Asuhan
Kebidanan pada Ny. P Dengan Anemia Ringan Di Puskesmas
Tanah Merah Tahun 2023.
f. Dilaksanakan Tindakan Asuhan Kebidanan pada Ny. P Dengan
Anemia Ringan Di Puskesmas Tanah Merah Tahun 2023
g. Dilaksanakan evaluasi Asuhan Kebidan pada Ny. P Dengan
Anemia Ringan Di Puskesmas Tanah Merah Tahun 2023.

3
h. Didokumentasikan evaluasi Asuhan Kebidanan pada Ny. P
Anemia Ringan Di Puskesmas Tanah Merah Tahun 2023.
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
Sebagai salah satu bahan pembelajaran dan sumber
informasi tentang kehamilan dengan kasus hiperetensi khususnya
dalam memberikan Asuhan Kebidanan kehamilan pada Ny. P
Dengan Anemia Ringan Di Puskesmas Tanah Merah Tahun 2023.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Instansi Kesehatan
Diharapkan mampu menerapkan Asuhan Kebidanan kehamilan
pada Ny. P Dengan Anemia Ringan di Puskesmas Tanah
Merah Tahun 2023 dengan baik dan benar, dan untuk sumber
informasi dalam memberikan Asuhan Kebidanan khususnya
pada penanganan anemia sehingga dapat menerapkan asuhan
tersebut untuk mencapai pelayanan yang lebih mutu dan
berkualitas.
b. Bagi Pasien
Dapat menambah wawasan/informasi serta pengetahuan sesuai
dengan asuhan yang diberikan oleh bidan dan mendapatkan
pelayanan yang optimal sehingga masyarakat lebih
mewaspadai hal yang tidak dianjurkan baik segi pola makanan
maupun dari segi psikologi ibu sehingga dapat mencipatkan
asuhan sayang ibu.

4
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Tinjauan Umum tentang Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
a. Kehamilan adalah dimulai pada saat pembuahan yang terjadi
pada 14 Hari sebelum periode menstruasi. Dimulai dari masa
konsepsi sampai dengan melahirkan lamanya kehamilan rata-rata
38 sampai 40 minggu atau 266 sampai dengan 280 hari (Feri
Ahmadi, 2019).
b. Proses kehamilan berawal dari bertemunya sperma dan ovum (sel
telur) yang kita sebut sebagai konsepsi keberhasilan kehamilan
dan proses persalinan dengan bayi yang sehat adalah tanggung
jawab kedua orang tua bayi yang sehat tergantung oleh
kesehatan kondisi kedua orang tua saat sebelum terjadi konsepsi,
saat kehamilan dan persalinan (Irfan Rahmatullah, 2019).
Berdasarkan penegrtian diatas bahwa Kehamilan
merupakan proses pertemuan antara sel telur (ovum) dan sel mani
(spermatozoa). Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan
janin intrauterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai
permulaan persalinan.
3. Perubahan fisiologis dan psikologis pada ibu hamil:
a. Perubahan fisiologi dalam kehamilan
1) Perubahan pada organ reproduksi
a) Vagina dan Vulva
Vagina dan vulva akibat hormon estrogen mengalami
perubahan. Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan
vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiru-biruan
(livide). Tanda ini disebut tanda chadwick, sebagai
persiapan persalinan (Wiknjosastro, 2018).
b) Ovarium

5
Pada permulaan kehamilan, masih terdapat corpus
Luteum sampai terbentuknya plasenta kira-kira kehamilan
16 minggu. Korpus luteum ini mengeluarkan hormon
estrogendan progesteron yang lambat laun fungsi ini akan
diambil alih oleh plasenta. (Hanifa, 2018)
c) Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama
dibawah pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang
kadarnya meningkat. Pada minggu-minggu pertama istmus
uteri mengadakan hipertropi seperti korpus uteri, inilah yang
membuatistmus menjadi panjang dan lebih lunak (tanda
Hegar) (Wiknjosastro, 2017)
d) Serviks
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan
karena hormon estrogen. Serviks uteri mengandung lebih
banyakjaringan ikat yang banyak mengandung kolagen.
Akibat kadar estrogen yang meningkat dan dengan adanya
hipervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi lunak
(Wiknjosastro, 2017)
e) Mammae
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon
somatomammotropin, estrogen dan progesteron.
Dibawahpengaruh hormon tersebut terbentuk lemak
disekitar alveolus, sehingga mammae menjadi lebih besar.
Papilla mammae akan membesar dan lebih tegak dan
tampak lebih hitam, seperti seluruh areola mammae karena
hiperpigmentasi. Glandula montgomery tampak lebih jelas
menonjol di permukaan areola mammae (Wiknjosastro,
2017)

B. Anemia
1. Definisi
Anemia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan

6
menurunnya kadar zat warna merah sel darah merah atau eritrosit
yang disebut Haemoglobin. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi
ibu dimana kadar haemoglobin dibawah 11 gr%.
2. Etiologi
Hiporvolemia menyebabkan terjadinya pengenceran darah
pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma,
kurangnya zat besi dalam makanan, kebutuhan zat besi meningkat.
Penyebab anemia defisiensi antara lain :
a) Perdarahan
Jika perdarahan berlebihan atau terjadi selama periode
waktu tertentu (kronis), tubuh tidak akan dapat mencukupi
kebutuhan zat besi atau cukup disimpan untuk menghasilkan
hemoglobin yang cukup dan atau sel darah merah untuk
mengganti yang hilang.
b) Kurangnya Asupan Makanan
Kekurangan zat besi terjadi karena tidak atau kurang
mengkonsumsi zat besi. Perempuan hamil dan menyusui sering
terjadi kekurangan zat besi, karena bayi memerlukan jumlah
besar zat besi untuk pertumbuhannya. Sehingga ketika asupan
defisiensi besi kurang maka akan mengakibatkan bayi berat lahir
rendah dan persalinan prematur.
c) Gangguan Penyerapan
Kondisi tertentu mempengaruhi penyerapan zat besi dari
makanan pada saluran gastrointestinal (GI) dan dari waktu ke
waktu dapat mengakibatkan anemia.
Bebarapa faktor resiko yang berperan penting dalam
meningkatkan prevalensi anemia defisiensi zat besi antara lain :
1) Umur ibu <20 tahun dan >35 tahun. Wanita yang berumur
kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, mempunyai
resiko yang tinggi untuk hamil. Karena akan membahayakan
kesehatan dan keselamatan ibu hamil maupun janinnya,
berisiko mengalami pendarahan dan dapat menyebabkan ibu

7
mengalami anemia. Usia ibu dapat mempengaruhi timbulnya
anemia, yaitu semakin rendah usia ibu hamil maka semakin
rendah kadar hemoglobinnya dan semakin tua umur ibu hamil
maka presentasi anemia semakin besar.
2) Perdarahan Akut
3) Pendidikan rendah
4) Status ekonomi
5) Pekerja berat
6) Konsumsi tablet tambah darah <90 butir
7) Makan <3 kali dan kurang mengandung zat besi.

3. Kalsifikasi Anemia
Menurut (Sulistyawati and Ayati Khasanah, 2019) klasifikasi anemia
dalam kehamilan adalah sebagai berikut :
a. Anemia Defisiensi Besi
Adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam
darah. Pengobatannya yaitu, keperluanzat besi 90 tablet untuk
wanita hamil,dan dalam laktasi yang dianjurkan adalah
pemberian tablet besi
1) Terapi oral adalah dengan memberikan preparat besi yaitu
ferosulfat, feroglukonat atau Natrium ferobisitrat. Pemberian
preparat besi 60 mg/hari dapat menaikkan kadar Hb
sebanyak1 gr% tiap bulan. Saat ini program nasional
menganjurkan kombinasi 60 mg besi dan 50 nanogram
asam folat untuk profilaksis anemia
2) Terapi parenteral baru diperlukan apabila penderita tidak
tahan akan zat besi per oral, dan adanya gangguan
penyerapan, saluran pencernaan atau masa kehamilannya
tua. penyakit Pemberian preparat parenteral dengan ferum
dextran sebanyak 1000 mg (20 mg) intravena atau 2 x 10 ml/
IM padagluteus, dapat meningkatkan Hb lebih cepat yaitu 2
gr%.
Untuk menegakkan diagnosa anemia defisiensi besi

8
dapat dilakukan dengan anamnesa. Hasil anamnesa
didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata
berkunang-kunang dakeluhan mual muntah pada hamil
muda. Pada pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat
dilakukan minimal 2 kali selama kehamilan yaitu trimester I
dan III. Hasil pemeriksaan Hb, dapat digolongkan sebagai
berikut:
1) Hb 11gr \%: Tidak anemia
2) H b 9-10 gr\% : Anemia ringan
3) H b 7-8 gr^ 0 6 : Anemia sedang
4) Hb < 7g * r ^ 0 / 6: Anemia berat
b. Anemia Megaloblastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan asam
folat, jarang sekali karena kekurangan vitamin B12.
Pengobatannya:
1) Asam folat 15-30 mg per hari
2) Vitamin B12 3 X 1 tablet per hari
3) Sulfas ferosus 3 X 1 tablet perhari
4) Pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya
lamban sehingga dapat diberikan transfusi darah
c. Anemia Hipoplastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh hipofungsi sumsum
tulang, membentuk sel darah merah baru. Untuk diagnostic
diperlukan pemeriksaan-pemeriksaan diantaranya adalah darah
tepi lengkap, pemeriksaan pungsi ekternal dan pemeriksaan
retikulosit
d. Anemia Hemolitik
Adalah anemia yang disebabkan penghancuran atau
pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari
pembuatannya. Wanita dengan anemia hemolitik sukar menjadi
hamil; apabila ia hamil, maka anemianya biasanya menjadi lebih
berat. Gejala utama adalah anemia dengan kelainan-kelainan

9
gambaran darah, kelelahan, kelemahan, serta gejala komplikasi
bila terjadi kelainan pada organ- organ vital. Pengobatannya
tergantung pada jenis anemia hemolitik dan beratnya anemia.
Obat-obat penambah darah tidak memberi hasil. Tranfusi darah,
kadang dilakukan berulang untuk mengurangi penderitaan ibu
dan menghindari bahaya hipoksia
4. Tanda Gejala Anemia
Menurut (Wibowo, Irwinda and Hiksas, 2021) tanda dan
gejala yang ditemukan pada ibu hamil dengan defisiensi besi mirip
dengan gejala anemia pada umumnya, yaitu akibat penurunan
penghantaran oksigen ke jaringan. Pada kondisi awal, pasien akan
memiliki toleransi yang rendah untuk melakukan aktivitas fisik,
sesak saat beraktifitas ringan, serta mudah lelah. Bila derajat
anemia makin parah, tanda dan gejala klinis pun menjadi lebih
jelas, seperti penurunan kinerja dan daya tahan, apatis, gelisah,
gangguan kognitif dan konsentrasi, sesak, berdebar, pusing
berputar, hipotensi ortostatik, serta ditemukan pucat seluruh tubuh,
dan murmur sistolik pada katup mitral jantung.
Gejala anemia dapat dibedakan menjadi akut dan kronis.
Anemia akut akan menyebabkan sesak yang tiba-tiba, pusing, dan
kelelahan yang mendadak. Pada kondisi anemia kronis seperti
defisiensi besi, gejala yang muncul bersifat gradual, dan baru
disadari oleh pasien saat kondisi eritrosit sudah sangat rendah
(Wibowo, Irwinda and Hiksas, 2021).
Menurut (Wibowo, Irwinda and Hiksas, 2021) khusus pada
anemia defisiensi besi, kondisi defisiensi besi yang parah akan
merusak enzim yang memerlukan besi, seperti sitokrom di banyak
jaringan pada tubuh. Hal ini akan terlihat paling signifikan pada kulit
yang menjadi sangat tidak sehat.

5. Patofisiologis
Anemia lebih sering di temukan dalam kehamilan karena

10
keperluan akan zat-zat makanan makin bertambah dan terjadi pula
perubahan-perubahan dalam darah dan sum-sum tulang. Volume
darah bertambah banyak dalam kehamilan, yang lazim disebut
Hidremia atau Hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel-sel
darah kurang dibandingkan dengan plasma, sehingga terjadi
pengenceran darah (hemodilusi).
Pertambahan tersebut berbanding sebagai berikut : plasma
30%, sel darah 18% dan haemoglobin 19%. Hemodilusi dianggap
sebagai penyesuaian diri secara fisiologi dalam kehamilan dan
bermanfaat bagi ibu yaitu dapat meringankan beban kerja jantung
yang harus bekerja lebih berat dalam masa hamil, yang disebabkan
oleh peningkatan cardiac output akibat hipervolemia. Kerja jantung
lebih ringan apabila viskositas darah rendah. Resistensi perifer
berkurang pula, sehingga tekanan darah tidak naik. Kedua pada
peradrahan waktu persalinan, banyaknya unsur besi yang hilang
lebih sedikit di bandingkan dengan apabila darah itu tetap kental.
Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah mulai sejak kehamilan
umur 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara
32 dan 36 minggu.
6. Diagnosis
a) Anamnese
Dengan anamnese akan di dapatkan keluhan yang cepat lelah,
serta pusing, mata berkunang-kunang dan keluhan mual
muntah lebih berat pada kehamilan muda.
b) Pemeriksaan Fisik
Keluhan lemah, kulit pucat, sementara tensi masih dalam batas
normal, pucat pada membran mukosa, dan konjungtiva oleh
kurangnya sel darah merah pada pembuluh darah kapiler serta
pucat pada kuku dan jari tangan.
c) Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan dan pengawasan HB untuk menentukan derajat
anemia dapat dilakukan dengan menggunakan alat sahli.

11
Pemeriksaan darah di lakukan minimal dua kali selama
kehamilan terutama pada trimester satu dan trimester tiga.

7. Faktor-Faktor yang erhubungan dengan anemia dalam


kehamilan ;
Menurut (Nurdina, 2017) faktor-faktor yang berhubungan dengan
anemia dalam kehamilan yaitu :
a. Umur ibu
Menilai bahwa masa reproduksi yang sehat, kurang resiko
dengan komplikasi kehamilan adalah umur 20-35 tahun,
sedangkan kehamilan beresiko adalah < 20 dan> 35 tahun. Hal
ini terkait dengan keadaan biologis dan psikologis dari ibu hamil
(Manuaba, 2010).
Hubungan dengan anemia bahwa pada umur 20 tahun dapat
menyebabkan anemia karena pada umur tersebut
perkembangan biologis dalam hal ini alat reproduksi belum
optimal. Pada usia belia tersebut, psikis yang belum matang
juga menyebabkan wanita hamil mudah mengalami guncangan
mental yang mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap
pemenuhan kebutuhan zat-zat gizi selama kehamilannya.
Selain kehamilan di bawah usia 20 tahun, kehamilan dengan
usia di atas 35 tahun juga merupakan kehamilan beresiko tinggi.
Wanita yang hamil dalam usia yang terlalu tua yaitu>35 tahun
pun akan rentan terhadap anemia. Hal ini terkait dengan
penurunan daya tahan tubuh sehingga mudah terkena berbagai
infeksi selama kehamilan (Amiruddin, 2004).
b. Paritas
Paritas merupakan faktor penting dalam menentukan nasib
ibu dan janin selama kehamilan dan persalinan. Salah satu
faktor yang diduga berhubungan dengan kejadian anemia pada
ibu hamil adalah jumlah bayi lahir hidup atau lahir mati.
Hubungan kadar Hb dengan paritas dalam SKRT 2005
menunjukkan bahwa prevalensi anemia ringan dan berat

12
meningkat seiring dengan meningkatnya paritas. Makin sering
seorang wanita mengalami kehamilan dan melahirkan maka
makin banyak kehilangan zat besi dan menjadi semakin
anemia. Paritas > 4 merupakan paritas yang beresiko
mengalami anemia dalam kehamilan. Anemia bisa terjadi pada
ibu dengan paritas tinggi terkait dengan keadaan biologis ibu
dan asupan zat besi. Paritas lebih beresiko bila terkait dengan
jarak kehamilan yang pendek. Anemia dalam hal ini akan terkait
dengan kehamilan sebelumnya dimana apabila cadangan besi
di dalam tubuh berkurang maka kehamilan akan menguras
persediaan besi di dalam tubuh dan akan menimbulkan anemia
pada kehamilan berikutnya (Nurdina, 2017)
c. Jarak kehamilan
Setiap kehamilan akan menyebabkan cadangan zat besi
berkurang oleh karena itu pada setiap akhir kehamilan
diperlukan waktu 2 tahun untuk mengembalikan cadangan zat
besi ke tingkat normal dengan syarat bahwa selama masa
tenggang waktu tersebut kesehatan dan gizi dalam kondisi yang
baik. Maka sebaiknya jarak persalinan terakhir dengan jarak
persalinan berikutnya minimal 2 tahun. Dengan adanya
tenggang waktu tersebut diharapkan ibu dapat mempersiapkan
keadaan fisiknya dengan cara melengkapi diri dengan
memakan makanan yang mengandung protein dan zat besi
serta bergizi tinggi untukmenghindari terjadinya anemia
disamping itu memberikan kesempatan kepada organ-organ
tubuh untukmemulihkan fungsi faal maupun anatomisnya
(Manuaba, 2010)
d. Status Gizi
Menurut (Nurdina, 2017) status gizi adalah keadaan tubuh
sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi
Status gizi adalah gambaran tentang keseimbangan antara
asupan dan kebutuhan gizi seseorang Apabila asupan tersebut

13
sesuai maka di sebut gizi baik jika kurang di sebut gizi kurang
dan apabila asupan lebih maka di sebut gizi lebih.
8. Penanganan
a) Perawatan Anemia Kekurangan Zat Besi
Hal ini biasanya melibatkan mengambil suplemen besi untuk
menggantikan kurangnya asupan dari besi dalam diet atau
banyaknya kehilangan besi. Suplemen umum ditentukan adalah
besi sulfat. Diambil sebagai pil dua atau tiga kali sehari.
Alternatif lain adalah glukonat besi. Besi dapat digantikan oleh
mengambil makanan yang kaya akan besi. Ini termasuk sayuran
berdaun hijau gelap, dibentegi besi roti dan sereal, daging,
kacang-kacangan, apricot, plum, kismis. Teh, kopi dan kalsium
ditemukan diproduk-produk susu seperti susu antacid dan lain-
lain. Menggurangi penyerapan besi dari usus dan harus
dihindari. Suplemen vitamin C membantu menyerap besi lebih
baik. Pasien mengecek setelah dua sampai empat minggu
untuk melihat apakah ada tanggapan.
b) Pengobatan Anemia Kekurangan Vitamin B12
Suntikan vitamin B12. Vitamin adalah dalam bentuk suatu zat
yang dikenal sebagai hidroxocobalamine. Suntikan diberikan
pada alternatfe hari selama dua minggu. Jika ada kurangnya
diet vitamin, tablet mungkin diresepkan. Vitamin B12 dapat
ditemukan dalam daging, susu, telur, salmon. Vegetarian atau
vegan mungkin perlu suplemen sebagai tablet atau sereal
berbenteng atau produk kedelai.
c) Anemia Karena Kekurangan Folat
Untuk kekurangan asam folat tablet yang diresepkan.
Folat tablet biasanya diresepkan sepanjang dengan suplemen
vitamin B12. Hal ini karena, folic acid perawatan kadang-kadang
dapat meningkatkan gejala yang menutupi kekurangan vitamin
B12 mendasar. Jika kekurangan vitamin B12 tidak di deteksi
dan ditangani pada tahap ini mungkin ada kerusakan otak saraf

14
dan sum-sum tulang belakang karena kekurangan vitamin B12.
Folat ditemukan dibrokoli, kubis hijau, wheatgerm, kacang-
kacangan, sayuran berwarnah hijau.
d) Pengobatan Anemia Sel Sabit
Pasien dengan anemia sel sabit memerlukan diet sehat,
suplemen asam folat, vitamin D dan seng menghindari pemicu
untuk krisi. Ini termasuk merokok, alkohol, kelelahan, dehidrasi,
suhu dingin dan panas, konstriksi pakaian. Tidak ada obat untuk
anemia sel sabit, tetapi frekuensi dan kualitasnya krisis dan
komplikasi merekadapat dikurangi. Mereka perlu menyelesaikan
vaksinasi melawan flu, pneumococcus meningitis, hepatitis B
dan penyakit lainnya untuk mencengah infeksi.
e) Pengobatan Untuk Diperbesar Limpa
Dalam beberapa bentuk anemia hemolisis mungkin ada
limpa diperbesar. Limpa mungkin pembedahan dihapus untuk
mencengah sel dari sirkulasi atau menghancrkan terlalu cepat.
f) Pengobatan Anemia dan Sum-Sum Tulang
Beberapa obat yang diresepkan untuk merangsang sum-
sum tulang untuk menghasilkan sel lainnya. Ini sangat berguna
dalam aplastic anemia dan leukemia.
Transplantasi sum-sum tulang juga dapat digunakan.
Dalam prosedur ini, tulang sum-sum sel-sel yang diambil dari
donor yang cocok (biasanya dengan pertandingan genetic
misalnya saudara kandung atau hubungan darah) ini kemudian
disuntukkan ke dalam vena. Ini kemudian perjalanan melalui
aliran darah ke sum-sum tulang dan menghasilkan sel darah
baru.
g) Anemia Ringan
Kadar heamoglobin 9–10 gr% masih di anggap ringan
sehinggga hanya perlu diberikan kombinasi 60 mg/hari zat besi
dan 400 mg asam folat peroral sekali sehari.

15
h) Anemia Sedang
Pengobatannya dengan kombinasi 120 mg zat besi dan 500 mg
asam folat peroral sekali sehari.
i) Anemia Berat
Pemberian preparat parenteral yaitu dengan fero dextrin
sebanyak 1000 mg (20 ml) intravena atau 2x10 ml
intramuskuler. Transfuse darah untuk kehamilan lanjut dapat
diberikan walaupun sangat jarang di berikan mengingat resiko
transfusi bagi ibu dan janin.
C. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP)
1. Data Subyektif
Data atau fakta yang merupakan informasi termasuk
biodata, mencakup nama, umur, tempat tinggal, pekerjaan, status
perkawinan, pendidikan serta keluhan-keluhan, di peroleh dari
hasil wawancara langsung pada pasien atau dari keluarga dan
tenaga kesehatan lainnya.
2. Data Obyektif
Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik mencakup
inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi serta pemeriksaan penunjang
seperti pemeriksaan laboratorium dan diagnostik.
3. Analisis
Merupakan keputusan yang ditegakkan dari hasil perumusan
masalah yang mencakup kondisi, masalah dan prediksi terhadap
kondisi tersebut. Penegakkan diagnosa kebidanan dijadikan
sebagai dasar tindakan dalam upaya menanggulangi ancaman
keselamatan pasien/ klien.
4. Penatalaksanaan
Rencana kegiatan mencakup langkah-langkah yang akan
dilakukan oleh bidan dalam melakukan intervensi untuk
memecahkan masalah pasien/ klien.
D. Landasan Hukum Kewenangan Bidan

16
Peraturan mentri kesehatan kesehatan Republik Indonesia Nomor
1464/MENKES/PER/X/2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik
bidan
Pasal 9
Bidan dalam menjalankan praktik berwenang untuk memberikan
pelayanan yang meliputi :
a. Pelayanan kesehatan ibu
b. Pelayanan kesehatan anak, dan
c. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga
berencana
Pasal 10
a. Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud dalam pasal 9
huruf a, diberikan pada masa pra hamil, kehamilan, masa
persalinan, masa nifas, masa menyusui, dan masa antara dua
kehamilan.
b. Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada ayat 1
meliputi:
1) Pelayanan konseling pada masa pra hamil
2) Pelayanan antenatal pada kehamilan normal
3) Pelayanan persalinan normal
4) Pelayanan ibu nifas normal
5) Pelayanan ibu menyusui, dan
6) Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan
c. Bidan dalam memberikan pelayanan sebagaimana dimaksud pada
ayat (b) berwenang untuk :
1) Episiotomy
2) Penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II
3) Penanganan kegawatdaruratan dilanjutkan dengan perujukan
4) Pemberian tablet Fe pada ibu hamil
5) Pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas
6) Fasilitas/bimbingan inisiasi menyusui dini dan promosi air susu
ibu ekskulif

17
7) Pemberian uterotonika pada manajemen aktif kala tiga dan
postpartum
8) Penyuluhan dan konseling
9) Bimbingan pada kelompok ibu hamil
10)Pemberian surat keterangan kematian, dan
11)Pemberian surat keterangan cuti bersalin

18
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL KUNJUNGAN AWAL

Nama Pengkaji : Yuliana Beti Paruku


Hari/tanggal : Rabu, 1 November 2023
Waktu Pengkajian : 10.00 WIB
Tempat Pengkajian : Puskesmas Tanah Merah

DATA SUBJEKTIF
1. Identitas

Jenis Istri Suami


Identitas
Nama Ny. P Tn. K
Umur 22 tahun 28 tahun
Suku/bangsa Mandoba/Indonesia Mandoba/Indoseia
Agama Katholik katholik
Pendidikan SMP SMA
Pekerjaan Pelajar Petani
Alamat Kampung persatuan Kampung persatuan

2. Quick cek

No Jenis Quick cek Hasil Keterangan


Ya Tidak
1 Sakit kepala hebat 
2 Gangguan penglihatan 
3 Pembengkakanpada wajah 
dan Tangan
4 Nyeri abdomen (epigastrium) 
5 Mual dan muntah berlebihan 

6 Pergerakan janin yang tidak 

19
biasa
7 Pengeluaran pervaginam 
8 Demam 

3. Keluhan saat ini


a. Ibu merasa pusing dan mata kunang-kunang terutama saat
bangun tidur
b. Ibu merasa cepat lelah setelah beraktifitas.
4. Riwayat kehamilan sekarang

b. HPHT : 21 Maret 2023

c. Siklus haid : 28 hari -30 hari

d. Taksiran waktu persalinan : 26 Desember 2023

e. Gerakan janin pertama kali : belum terasa

f. Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir : Tidak ada

g. Pemakaian obat dan jamu-jamuan : Tidak ada

h. Kekhawatiran yang berkaitan dengan kehamilan : Ibu merasa


khawatir keluhannya ini akan mengganggu kesehatan janinnya
5. Riwayat Obstetrik
NoTanggal UK Tempat Jenis Penolon Penyulit JK BB PB Riwayat Ket
Partus Partus Partus g Menyusui
1 Hamil ini

6. Riwayat kesehatan

Hasil
No. Jenis Keterangan
Ada Tidak ada
1 Jantung √
2 Hipertensi √
3 DM √
4 Asma √

20
5 Hepatitis √
6 IMS/HIV √
7 TBC √
8 Ginjal kronis √
9 Malaria √
10 Epilepsi √
11 Kejiwaan √
12 Kelainan kongenital √
13 Alergi obat /makanan √
14 Kecelakaan √
15 Tranfusi darah √
16 Golongan Darah √ B+
17 Riwayat Operasi √
18 Obatrutin yang √
dikonsumsi
19 Thalasemia dan √
gangguan hematologi
7. Riwayat sosial ekonomi
a. Status perkawinan: Sah, 1 kali
b. Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan dan kesiapan
persalinan: Ibu sangat senang dengan kehamilan pertamanya ini.
Dan keluarga juga bahagia terlebih lagi suami.
c. Dukungan keluarga : Suami membantu ibu mengerjakan pekerjaan
rumah seperti mencuci baju dan mengantarkan ibu periksa
kehamilan.
d. Pengambil keputusan dalam keluarga: Suami
8. Kebiasaan/pola makan dan minum:
a. Makan: Frekuensi : 3x sehari, porsi : Sedang
Menu : Nasi 1 piring, sayur 1 mangkuk, 1 lauk pauk, buah 1x
sehari, susu 1 gelas sehari.
b. Nafsu makan : Menurun
c. Minum : + 2 liter sehari
d. Kebiasaan merokok, obat-obatan dan alkohol: Suami merokok

21
e. Beban kerja dan aktivitas sehari-hari: Memasak dan menyapu
rumah
f. Seksualitas: frekuensi : 1x seminggu keluhan : Tidak ada

DATA OBJEKTIF
1. Kesadaran : composmentis
2. Keadaan umum : ibu tampak lemah
3. Keadaan emosional : stabil
4. TB : 160 cm
5. BB sebelum hamil : 54 kg
BB saat ini : 68 kg
6. TTV
TD 90/80 mmHg
Nadi : 98x/menit
Respirasi 22x/menit
Suhu 36oC
7. Head to toe
a. Wajah: tidak ada cloasma gravidarum, tidak oedema

b. Kepala dan rambut: kulit kepala bersih, tidak ada benjolan, warna
rambut hitam tidak berketombe.
c. Mata:
simetris : ya/tidak,
konjungtiva : pucat,
sklera : tidak ikterik
kelopak : cekung
d. Hidung: tidak ada benjolan, penciuman baik.
e. Mulut : Bibir kering, gigi bersih tidak ada karies, lidah kering
f. Telinga: tidak ada tanda infeksi, pendengaran baik.
g. Leher:
Pembesaran kelenjar getah bening : ya/tidak,
Pembesaran kelenjar thyroid: ya/tidak

22
h. Payudara: Simetris kiri dan kanan, aerola kecoklatan, puting
susu menonjol, tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri
tekan

i. Abdomen
Bekas luka operasi : Tidak ada
1) Leopolod I : teraba bulat keras dan melenting (kepala)
2) Leopold II : teraba bagian kecil janin, Punggung Kanan
3) Leopold III : teraba bulat, lunak (bokong)
4) Leopold IV : belum masuk PAP
5) DJJ : 140x/mnt (djj teratur, Puka)

6) TBJ : 2015 gr

7) TFU : 25 cm
j. Ekstremitas atas dan bawah : Tidak oedema, tidak ada kekakuan
sendi dan Turgor kulit berkurang
k. Anogenital:
- Tukak/luka : Tidak ada luka
- varises : Tidak ada varises
- kelenjar scene : Tidak ada pengeluaran
- kelenjar bartholin : Tidak ada pembesaran
- haemoroid : Tidak ada haemoroid
l. CVAT: nyeri ketuk : kanan (-) kiri (-)
m. Refleks patella : kanan (+) kiri (+)
7. Pemeriksaan penunjang
a. Golongan darah O
b. Protein Urin : (-)
c. HIV : Tidak ada
d. Rapid test (K/P) : Negatif
e. HB 9,8 gr

ANALISIS

23
Ny. P usia 22 tahun G1P0A0 usia kehamilan 32 minggu dengan
Anemia Ringan.
Janin Tunggal hidup, intrauterine, presentasi kepala.

PENATALAKSANAAN
1. Menjelaskan prosedur yang akan di lakukan kepada ibu.
Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan yang dijelaskan.
2. Menerapkan Standar minimal pelayanan Antenatal yaitu 10T,
terlihat bahwa untuk pencegahan maupun penanganan anemia
terdapat pada T4 yaitu pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet
(Dosis pada kasus ini diberika Fe 2x1 dalam sehari) , selama
kehamilan dan T6 yaitu pemeriksaan Hb.
3. Memberikan He (health Education) tentang :
a. Gizi pada ibu hamil
1) Kebutuhan kalori selama kehamilan meningkat sebesar 300
kalori per hari yang diperoleh dari kacang–kacang, buah
segar, beras merah, sayur–sayuran dan kentang.
2) Kebutuhan protein sebesar 60 gr per hari. Protein dapat
diperoleh dari tahu, tempe, daging, ikan, susu dan telur.
3) Kebutuhan kalsium sebesar 900 mg perhari. Sumber
kalsium yaitu susu, tahu, brokoli, kacang–kacangan.
4) Zat besi diperlukan sebesar 56 mg perhari. Sumber zat besi
yaitu bayam, daging segar, hati, ikan, telur dan kedelai.
5) Kebutuhanasam folat (vitamin B) di sarankan 300 gr per
hari. Sumber asam folat yaitu orange juice, bayam, brokoli,
stroberi juga roti.
6) Vitamin C di perlukan sebanyak 75 mg perhari yang dapat
diperoleh dari buah apel dan jeruk manis.
b. Istirahat
Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu siang 1–2
jam dan 6-8 jam pada malam hari.
Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.

24
4. Mendiskusikan tanda–tanda bahaya kehamilan
b. Perdarahan dari jalan lahir.
c. Sakit kepala yang hebat.
d. Penurunan gerakan janin.
e. Ketuban pecah sebelum waktunya.
f. Gangguan penglihatan.
g. Demam.
h. Muntah terus menerus.
i. Nyeri abdomen.
j. Kejang.
Hasil : ibu mengerti dan telah mengetahui 9 tanda bahaya
kehamilan.
5. Memberikan Vitamin seperti.
a. Sf :2x1
b. Vitamin C :3x1
c. Calsium Laktat : 1 x 1
Hasil : Ibu sudah mengerti dan mau minum obat yang diberikan
sesuai dengan anjuran bidan.
6. Menganjurkan kepada ibu untuk mengonsumsi banyak sayur-
sayuran hijau
7. Menganjurkan ibu untuk follow up 2 minggu kemudian atau bila ada
keluhan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan
janinnya serta kesehatan ibu .
Hasil : ibu bersedia untuk datang 2 minggu kemudian atau kapan
saja bila ada kelu

25
Dokumentasi dalam bentuk Pathway Asuhan Kebidanan

Hari/tanggal : Rabu,1 November 2023


Tempat Praktik : Puskesmas Tanah Merah
Nama : Yuliana Beti Paruku
Program Studi : Pendidikan Profesi Bidan

Kehamilan Trimester III


Nama : Ny. P
Usia : 22 Tahun
GPA : G1P0A0 , Hamil 32 Minggu
dengan Anemia Ringan

Tanda / Gejala / keluhan secara


teori : Berdasarkan pemeriksaan Tanda
Patofisiologi (Sesuai Tanda / / Gejala / keluhan yang dialami
Menurut Nency (2020) Gejala / keluhan yang dialami
1. Hb : 8-10 gr % pasien :
pasien) : 1. Ibu erasa pusing dan mata
2. Kulit Pucat  Pada kehamilan relatif
3. Membran Mukosa Pusat kunang-kunang terutama saat
terjadi anemia karena ibu bangun tidur
(misalnya Konjungtiva) hamil mengalami
4. Pasien merasa : 2. Konjungtiva Pucat
Hemodelusi (Pengenceran) 3. Pola makan tidak teratur (2x
 Pusing, dengan peningkatan
 Cepat Lelah, sehari)
volume 30% sampai 40% 4. TTV :
 Mata Kunang-kunang yang puncaknya pada
 Tidak ada Nafsu Makan,  TD :100/70 MmHg
kehamilan 32 26 sampai 34
Mual dan Muntah  S : 36,8C
minggu. Jumlah
 N : 80x /Menit
peningkatan sel darah 18%
 R : 22x/ Menit
sampai 30% dan
Asuhan yang diberikan :
Rasionalisasi dari asuhan yang
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan diberikan :
kepada Ibu dan keluarga.
2. Informed Consent 1. Memberitahukan hasil pemeriksaan
3. Menerapkan Standar minimal pada ibu dan keluarga bahwa ibu
pelayanan Antenatal yaitu 14T, mengalami anemia ringan agar
terlihat bahwa untuk pencegahan keluarga bisa membantu menjaga
maupun penanganan anemia terdapat kehamilan ibu dan dapat memenuhi
pada T4 yaitu pemberian tablet Fe nutrisi ibu selama hamil
sebanyak 90 tablet ( Dosis pada kasus 2. Agar ibu tahu tujuan diberikan
ini diberika Fe 2x1 dalam sehari) , tindakan dan pemeriksaan juga ibu
selama kehamilan dan T6 yaitu akan merasa nyaman selama
pemeriksaan Hb. pemeriksaan
4. Healt Education pada ibu tentang : 3. Pemberian tablet Fe 90 tablet selama
 Gizi pada ibu hamil seperti kehamilan dapat mencegah anemia.
mengonsumsi makanan yang  Pemeriksaan Hb dilakukan untuk
banyak mengandung protein, mengetahui dan memantau kadar
kalsium, dan zat besi seperti telur, haemoglobin dalam darah seorang
kacang-kacangan, hati, daging ibu hamil sehingga dapat diketahui
sayuran hijau, serta buah-buahan. tingkat anemia . T6 tersebut
 Istirahat yang cukup dan kurangi merupakan program pemerintah
aktivitas berat untuk mencegah terjadinya Anemia
 Tentang tanda bahaya kehamilan pada bumi.

27
Sambungan Rasionalisasi :
4. Healt Education pada ibu hamil :
 makanan yang banyak mengandung protein, kalsium, dan zat besi seperti telur, kacang-
kacangan, hati, daging sayuran hijau, serta buah-buahan dapat membantu pembuatan sel
darah sehingga dapat meningktakan kadar haemoglobin dalam darah.
 Istrahat yang cukup seperti mengurangi aktivitas kerja terutama pekerjaan yang berat
dapat menimbulkan kecabaian dan keletihan.
 Menjelaskan tentang tanda bahaya kehamilan seperti perdarahan jalan lahir, sakit kepala
hebat, bengkak pada wajah dan tangan nyeri perut hebat, demam, penhgeluaran cairan
dari vagina atau KPD dan penurunan gerakan janin. Jadi, apabila ibu mengalami salah
satu dari tanda tersebut maka ibu harus segera mencari bantuan ke puskesmas atau RS
terdekat.
 Hal ini membantu ibu untuk lebih siap menghadapi persalinanbaik fisik atau psikis,
terutama mengenai biaya persalinan, tempat persalinan, penolong persalinan, calon
pendonor darah serta keluarga yang akan mendampingi ibu selama persalinan.

Evaluasi asuhan yang diberikan :


1. Ibu mengatakan mengerti dan paham dengan tujuan pemeriksaan dan ibu merasa
nyaman serta kooperatif selama pemeriksaan.
2. Ibu bersedia Mengonsumsi tablet Fe dengan dosis 2x1 sehari , dengan cara minum
dengan air putih atau air larutan Vit C.
3. Ibu dan keluarga sudah tahu dan mengerti bahwa kondisi ibu sekarang dalam keadaan
anemia ringan
4. Ibu dan keluarga mengerti dan bersedia mengonsumsi makanan yang telah dijelaskan
agar kadar Hb ibu meningkat menjadi normal
5. Ibu bersedia untuk istrirahat cukup dan tidak melakukan aktivitas berat
6. Ibu dan keluarga mengerti dan paham apa saja tanda dan gejala bahaya kemahilan dan
akan segera ke RS terdekat jika muncul salah satu tanda bahaya diatas.
7. Ibu dan keluarga mengerti dan paham apa saja tanda dan Gejala persalinan

28
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini penulis melakukan pengakajian data dasar


yang meliputi identitas klien, data biologis, data psikologis, sosial, ekonomi
dan spiritual. Informasi yang diperoleh mengenai data–data tersebut
penulis dapatkan dengan mengadakan wawacara langsung dari klien dan
keluarganya serta sebagian bersumber dari pemeriksaan fisik. Data
lainnya diperoleh dari petugas yang menangani klien. Dalam
mengumpulkan informasi ini penulis tidak mendapatkan hambatan yang
berarti karena sikap respon klien dan keluarga cukup terbuka.
Berdasarkan teori (Olii, 2020) di katakan bahwa tanda dan gejala
anemia meliputi lemas, pusing cepat letih, mudah mengantuk, pandangan
berkunang-kunang terutama bila mau berdiri dan konjungtiva tampak
pucat. Pada kasus Ny. P data yang di peroleh menunjukkan adanya
persamaan gejala yang terdapat pada tinjauam pustaka yaitu cepat lelah,
pusing, konjungtiva pucat serta di tunjang oleh pemeriksaan darah Hb
klien 9,8 gr%.
Penatalaksanaan yang dilakukan memberitahu ibu tentang hasil
pemeriksaan, Menerapkan Standar minimal pelayanan Antenatal yaitu
10T, terlihat bahwa untuk pencegahan maupun penanganan anemia
terdapat pada T4 yaitu pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet
(Dosis pada kasus ini diberika Fe 2x1 dalam sehari) , selama kehamilan
dan T6 yaitu pemeriksaan Hb, memberikan Health Education seperti gizi
pada ibu hamil, personal hygiene, dan istirahat yang cukup serta
memberikan penjelasan terkai tanda bahaya kehamilan, Memberitahu ibu
tentang persiapan persalinan seperti tempat, pendamping, transportasi,
perlengkapan ibu dan bayi agar ibu dapat mempersiapkan mulai dari
sekarang dan tidak menimbulkan kebingungan dan kekacauan pada saat
persalinan apalagi ini merupakan pengalaman pertama bagi ibu, kemudian
mengatur kunjungan ulang 2 minggu atau jika ada keluhan agar untuk
mengevaluasi asuhan yang telah diberikan dan memantau kehamilan ibu.

29
Dalam kasus ini, semua asuhan yang diberikan sudah sesuai
dengan teori dan penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara
teori dan kasus yang ada.

30
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari studi kasus yang berjudul Asuhan Kebidanan pada
Ny. P Usia 22 tahun G1P0A0 dengan Anemia Ringan di Puskesmas
Tanah Merah. Pada kasus Ny. P penulis melakukan pengkajian dan
upaya pendekatan Manajemen Asuhan dengan dokumentasi pathway
kebidanan.
B. Saran
1. Bagi Pasien
Diupayakan untuk terus melaksanakan anjuran yang diberikan
tenaga kesehatan agar keluhannya dapat teratasi dan tidak datang
kembali dengan keluhan yang sama.
2. Bagi Fasilitas Kesehatan
Pemberian asuhan kebidanan pada kehamilan harus sesuai
dengan teori yang terupdate sehingga tidak ada kesenjangan
antara teori dan praktik.
3. Bagi Mahasiswi Profesi Kebidanan
Dalam pemberian asuhan kebidanan pada kebidanan harus
diberikan sesuai standar kemenkes kebidanan agar penatalaksanaan
yang diberikan pada ibu hamil lebih baik lagi terutama apabila ada
masalah dalam kasus maka diberikan penatalaksanaan yang lebih
kritis lagi.

31
DAFTAR PUSTAKA

Abuka, T., & Alemu, A. (2016). Assessment of Timing of First Antenatal


Care Booking and Associated Factors among Pregnant Women who
attend Antenatal Care at Health Facilities in Dilla town, Gedeo Zone,
Southern Nations, Nationalities, and Peoples Region, Ethiopia, 2014.
Journal of Pregnancy and Child Health, 3(3).
https://doi.org/10.4172/2376-127x.1000258

El-Kurdy, R., Hassan, S. I., Hassan, , Nahed Fikry, & El-Nemer, A. (2017).
Antenatal Education on Childbirth Self-Efficacy for Egyptian
Primiparous Women: A Randomized Control Trial. IOSR Journal of
Nursing and Health Science, 06(04), 15–23.
https://doi.org/10.9790/1959-0604021523

Feri Ahmadi. (2019). Kehamilan Janin & Nutrisi. In CV Budi Utama.

Indriati Fitrianingtyas1, Fenti Dewi Pertiwi2, W. R. 1Konsentrasi. (2018).


FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN
KURANG ENERGI KRONIS (KEK) PADA IBU HAMIL DI
PUSKESMAS WARUNG JAMBU KOTA BOGOR. Jurnal Kesehatan
Masyarakat, 6(2), 169–179. https://doi.org/10.33088/jmk.v6i2.209

Irfan Rahmatullah. (2019). Menjalani Kehamilan dan Persalinan Yang


Sehat. In PT Gramedia Pustaka Utama.

Olii, N. (2020). Pengaruh Agar-agar dan Jus buah Naga terhadap Kadar
Hemoglobin pada Ibu Hamil. Media Kesehatan Masyrakat Indonesia,
16(1), 15–25.
https://journal.unhas.ac.id/index.php/mkmi/article/view/487

32
DOKUMENTASI

33

Anda mungkin juga menyukai