Anda di halaman 1dari 36

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN

KEKURANGAN ENERGI KRONIK DI PRAKTEK MANDIRI


BIDAN ZULYATI

DISUSUN OLEH :
1. Richa Shafira (P07124122027)
2. Sauti Ario (P07124122031)

Pembimbing :
Lia Lajuna, SKM. MPH.
Isnaini Putri, SST. M. Kes.

Preseptor :
Zulyati, SY. SST

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH
JURUSAN KEBIDANAN BANDA ACEH
PRODI D-III KEBIDANAN
TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan kelompok ini dibuat berdasarkan data yang di dapatkan di PMB


Bd. Zulyati, SY. SST, pada Tanggal 24 Oktober 2023 dengan judul “Asuhan Ke
bidanan Pada Ibu Hamil dengan Kekurangan Energi Kronis di PMB Zulyati”.

Laporan ini disetujui oleh :

Preseptor Pembimbing I Pembimbing II

Bd, Zulyati, SY. SST Lia Lajuna, SKM. MPH. Isnaini Putri, SST. M, Kes

KATA PENGANTAR

i
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menganugerahkan begitu banyak
limpahan nikmat sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini secara
maksimal. Shalawat dan salam tak lupa pula kita junjungkan kepada Nabi kita
Muhammad SAW yang telah begitu banyak mengajarkan kebaikan dan
menyebarkan ilmu yang bermanfaat kepada semua umatnya.

Alhamdulillah kami telah dapat menyelesaikan laporan yang berjudul


“Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan Kekurangan Energi Kronik di
PMB Zulyati”. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada dosen
Pembimbing kami (Ibu Lia Lajuna, SKM. MPH) dan (ibu Isnaini Putri, SST. M.

Kes) dan juga kepada Preseptor kami (Bd. Zulyati, SY. SST) yang telah bersedia
membimbing kami .

Selain itu terima kasih juga kami ucapkan kepada keluarga dan teman-
teman yang telah mendukung dan memotivasi kami dalam menyelesaikan
laporan ini. Berkat bantuan dan dorongan tersebut, kami dapat menyelesaikan
tugas ini secara lancar dan maksimal.

kami menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan ini. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran demi tercapainya kualitas laporan ini yang lebih
baik di kemudian hari. Dan kami berharap laporan ini dapat memberikan manfaat
bagi semua pembaca.

Aceh Besar, 24 Oktober 2023

Penulis

DAFTAR ISI

ii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................
B. Tujuan........................................................................................
1. Tujuan Umum........................................................................
2. Tujuan Khusus.......................................................................
C. Manfaat......................................................................................
1. Bagi Mahasiswa.....................................................................
2. Bagi Pasien............................................................................

BAB II TINJAUAN TEORI


A. Konsep dasar kehamilan Trimester III.......................................
1. Pengertian Kehamilan...........................................................
2. Nutrisi dalam kehamilan........................................................
3. Ketidaknyamanan dalam kehamilan trimester III...................
4. Tanda-tanda bahaya pada kehamilan trimester III................
B. Konsep dasar Kekurangan Energi Kronis (KEK).......................
1. Definisi Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil.
2. Tanda dan gejala KEK pada ibu hamil...............................
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi KEK pada ibu hamil....
4. Dampak KEK pada ibu hamil.............................................
5. Pencegahan KEK pada ibu hami.......................................
6. Penatalaksanaan KEK pada ibu hamil...............................
7. Pengukuran LiLa................................................................
BAB III TINJAUAN KASUS
Pengkajian Data ibu Antenatal Care..........................................
Dokumemntasi SOAP................................................................
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................
B. Saran..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia,
kekurangan gizi akan mengakibatkan kegagalan pertumbuhan fisik dan
perkembangan kecerdasan, menurunkan produktivitas kerja dan
menurunkan daya tahan tubuh yang berakibat meningkatnya angka
kesakitan dan kematian. Kecukupan gizi sangat diperlukan oleh setiap
individu, sejak janin yang masih di dalam kandungan, bayi, anak-anak,
masa remaja, dewasa, sampai usia lanjut. Ibu atau calon ibu merupakan
kelompok rawan, karena membutuhkan gizi yang cukup sehingga harus
dijaga status gizi dan kesehatannya, agar dapat melahirkan bayi yang
sehat (Purwati, 2021).
Kekurangan Energi Kronik merupakan keadaan dimana ibu menderita
kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang
mengakibatkan timbulnya gangguan Kesehatan pada ibu. KEK dapat
terjadi pada Wanita Usia Subur (WUS) dan pada ibu hamil. Seseorang
dikatakan menderita risiko KEK bila Lingkar Lengan Atas (LILA) < 23,5
cm. Wanita Usia Subur (WUS) dengan kelompok usia 20 sampai 35
tahun merupakan kelompok yang memiliki risiko paling tinggi mengalami
Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada kehamilan (Purwati, 2021).
Data KEK dari tahun ke tahun di Indonesia mengalami penurunan,
tahun 2010 menunjukan bahwa prevalensi KEK mengalami penurunan
yakni sebesar 28% dan ditahun 2013 menunjukan bahwa prevalensi KEK
ada peningkatan yakni sebesar 38,5% dan Ditahun 2018 kembali terjadi
penurunan yakni sebesar 36,3%. Meskipun terjadi penurunan di tahun
2018 angka tersebut masih cukup tinggi. Provinsi Sulawesi Tenggara
menempati urutan 3 setelah Maluku dan Maluku utara dengan jumlah
KEK terbanyak pada wanita usia subur di Indonesia dengan presentasi
30% pada wanita hamil dan 21 % wanita tidak hamil (Anjelika et al.,
2021).

1
Status gizi dan kesehatan ibu hamil di Indonesia masih
memprihatinkan. Masalah gizi pada ibu hamil di Indonesia menunjukkan
angka yang memprihatinkan, terdapat 17,3% ibu hamil dengan
kekurangan energi kronik (KEK), 23,7% ibu hamil dengan anemia, 7,8%
ibu dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) dalam kategori kurus, 30,5% ibu
termasuk pendek dengan tinggi badan kurang 150 cm (Simbolon et al.,
2022). Jumlah ibu hamil yang mengalami KEK yang terbanyak terdapat di
Nusa Tenggara Timur sebesar 36,8% sedangkan di Provinsi Kalimantan
Selatan sebesar 17,5% (Kemenkes RI, 2018).
Berdasarkan data yang di peroleh dari Dinas Kesehatan Aceh Besar,
diketahui bahwa kasus KEK pada tahun 2018 adalah sebanyak 516 org
(6%), tahun 2019 sebanyak 454 org (5%). Sedangkan jumlah kasus KEK
di Puskesmas Montasik pada tahun 2018 sebanyak 21 orang (6%), 20
orang (6%) pada tahun 2019. Angka tersebut menunjukkan adanya
peningkatan kasus. Adapun jumlah kasus KEK tertinggi berada di wilayah
kerja Puskesmas Darul imarah dengan jumlah kasus 123 orang (10,6%),
kemudiani Puskesmas Baitussalam sebanyak 53 orang (10,5%) dan
kasus terendah berada di wilayah kerja Puskesmas Darul Kamal yaitu
sebanyak 3 orang (1,9%) sedangkan Puskesmas Montasik sebanyak 29
orang (Martina & Muharrina, 2020). Kasus KEK pada tahun 2020 pada
ibu hamil di Aceh sebesar 8,5% dan ditemukan sebanyak 24,7% ibu hamil
yang berisiko mengalami KEK di Puskesmas Baitussalam pada tahun
2021 (Adhelna, 2022).
Salah satu upaya yang dilakukan untuk memperbaiki gizi pada ibu
hamil KEK adalah dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
Bentuk makanan tambahan untuk ibu hamil KEK menurut Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 51 Tahun 2016 tentang Standar Produk
Suplementasi Gizi adalah biskuit yang mengandung protein, asam
linoleat, karbohidrat, dan diperkaya dengan 11 vitamin dan 7 mineral
(Praja & Karyus, 2020).
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa dapat memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan kekurangan energi kronis di PMB Zulyati, SY, S.ST.

2
2. Tujuan khusus
a. Kemampuan melakukan pengumpulan data subjektif pada ibu
hamil dengan Kekurangan Energi Kronis di PMB Zulyati, SY.
S.ST.
b. Kemampuan melakukan pengumpulan data objektif pada ibu
hamil dengan Kekurangan Energi Kronis di PMB Zulyati, SY.
S.ST.
c. Kemampuan melakukan analisa data ibu hamil dengan
Kekurangan Energi Kronis di PMB Zulyati, SY. S.ST.
d. Mampu mengelola ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis di
PMB Zulyati, SY. S.ST.
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
kekurangan energi kronis (KEK).
2. Bagi Pasien/Klien
Dapat memahami tentang masalah yang dialaminya dan
menambah pengetahuan ibu tentang informasi dan edukasi mengenai
asuhan yang telah diberikan pada ibu hamil dengan Kekurangan
Energi Kronis (KEK) yang dijelaskan oleh petugas kesehatan atau
bidan.

3
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Konsep dasar kehamilan Trimester III


1. Pengertian kehamilan
Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang hampir selalu
terjadi pada setiap wanita. Kehamilan terjadi setelah bertemunya
sperma dan ovum, tumbuh dan berkembang di dalam uterus selama
259 hari atau 37 minggu atau sampai 42 minggu. Kehamilan dibagi
menjadi tiga trimester yaitu trimester I berlangsung pada minggu ke-1
sampai minggu ke-12, trimester II pada minggu ke13 sampai minggu
ke 27, trimester III pada minggu ke-28 sampai minggu ke-40.
kehamilan merupakan proses fisiologis yang memberikan
perubahan pada ibu maupun lingkungannya. Dengan adanya
kehamilan maka seluruh sistem genetalia wanita mengalami
perubahan yang mendasar untuk mendukung perkembangan dan
pertumbuhan janin dalam rahim selama proses kehamilan
berlangsung (Hutahaean, 2013).
Kehamilan merupakan proses yang alamiah perubaha-perubahan
yang terjadi pada wanita selama kehamilan adalah normal dan
bersifat fisiologis bukan patologis (Nugroho, 2014).
2. Nutrisi dalam kehamilan
Kebutuhan energi pada trimester I meningkat secara minimal.
Kemudian sepanjang trimester II dan III kebutuhan energi terus
meningkat sampai akhir kehamilan. Energi tambahan selama
trimester II diperlukan untuk pemekaran jaringan ibu seperti
penambahan volume darah, pertumbuhan uterus, dan payudara, serta
penumpukan lemak. Selama trimester III energi tambahan digunakan
untuk pertumbuhan janin dan plasenta (Nur’aini et al., 2021).
Menurut (Nur’aini et al., 2021) beberapa nutrisi yang dibutuhkan
oleh ibu selama kehamilannya :
a. Karbohidrat

4
Janin memerlukan 40 gram glukosa setiap harinya yang
nantinya akan digunakan sebagai sumber energi. Glukosa sangat
dibutuhkan karena akan membantu dalam sintesis lemak, glikogen
dan pembentukan struktur polisakarida. Karbohidrat merupakan
sumber kalori utama yang berfungsi dalam pertumbuhan dan
perkembangan janin selama kehamilan.
b. Protein dan Asam amino
Selain untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, protein
dan asam amino juga berperan dalam pembentukan plasenta
dan cairan amnion, pertumbuhan jaringan maternal seperti
pertumbuhan mammae ibu dan jaringan uterus, dan
penambahan volume darah
c. Lemak
Asam lemak Eicosapentanoic Acid (EPA) dan Docosa
hexanoic Acid (DHA) memainkan peranan penting untuk
pertumbuhan dan perkembangan fetus, khususnya untuk mata
dan otak. Lemak merupakan sumber tenaga yang vital dan untuk
pertumbuhan janin dan plasenta. Pada kehamilan yang normal,
kadar lemak dalam aliran darah akan meningkat pada akhir
trimester III.
d. Vitamin
1) Vitamin yang larut dalam lemak :
a) Vitamin A. Vitamin A dari ibu dibutuhkan oleh janin yaitu
kurang dari 25 mg/hari, sedangkan vitamin A yang
dibutuhkan pada trimester III yaitu berkisar 200 mg/hari.
b) Vitamin D. Kebutuhan vitamin D selama kehamilan belum
diketahui pasti tetapi diperkirakan 10 mg
c) Vitamin E. untuk ibu hamil kebutuhannya sekitar 15 mg
(22,5 IU) dan ibu menyusui sekitar 19 mg (28,5 IU).
Vitamin E dibutuhkan sebagai anatioksidan alamiah dan
sebagai pembentukan eritrosit untuk, mencegah anemia.
d) Vitamin K. Fungsi vitamin K belum begitu optimal pada
masa kehamilan dalam fetus.
2) Vitamin larut dalam air :

5
a) Vitamin C. Kebutuhan vitamin C untuk ibu hamil yakni
sebanyak 70 mg perhari. Untuk mencegah kekurangan
vitamin C selama proses kehamilan diperlukan tambahan
vitamin C sebanyak 10 mg perhari dengan peningkatan
sebanyak 33
b) Thiamin. Thiamin meningkat selama kehamilan sebanyak
25% namun tetap diperlukan tambahan thiamin sebanyak
0,4 mg/hari.
c) Niasin dan Riboflavin. Niasin diperlukan selama kehamilan
yaitu 2 mg/hari dan 0,3 mg/hari dari riboflavin.
d) Vitamin B6. Vitamin B6 diperlukan dalam jumlah yang
besar untuk melakukan metabolisme dengan peningkatan
100%. Vitamin B6 dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu
mengatasi mual.
e) Asam folat. Asam folat merupakan kelompok vitamin B
paling utama selama masa kehamilan kerena dapat
mencegah cacat tabung syaraf (neural tube defects)
seperti Spina Bifida. Ibu hamil harus meningkatkan asupan
folat hingga 0,4-0,5 mg per hari.
f) Mineral
g) Kalsium. Pada usia 20 minggu laju penyaluran kalsium dari
ibu ke fetus mencapai 50 mg/hari dan mencapai
puncaknya apabila mendekati kelahiran yaitu 330 mg/hari.
h) Magnesium. Magnesium dibutuhkan untuk perkembangan
jaringan lunak. Konsentrasi magnesium meningkat selama
kehamilan dengan RDA 320 mg dan 50% dari magnesium
diserap oleh ibu.
i) Phospor. RDAnya sama dengan wanita yang tidak hamil
yaitu 1250 mg/hari untuk wanita yang hamil dibawah 19
tahun dan 700 mg/hari untuk wanita diatas 19 tahun.
j) Zat Besi (Fe). Berperan dalam produksi dan fungsi sel
darah merah. RDA wanita hamil yakni 30 mg/hari.

6
k) Seng. Seng diperlukan untuk mengembangkan jaringan
tisu, terutama otak dan jenis kelamin. RDA wanita hamil
mencapai 15 mg/hari.
l) Sodium. Selama kehamilan naik 5000-10000 Meq/hari
sehubungan dengan peningkatan volume darah maternal.
3. Ketidaknyamanan dalam kehamilan trimester III
a. Oedema ekstremisitas bawah
Hal ini terjadi akibat gangguan sirkulasi vena dan peningkatan
tekanan vena pada ekstremitas bagian bawah, hal ini disebabkan
oleh tekanan uterus yang membesar. Penekanan ini terjadi saat
ibu berbaring terlentang atau miring ke kanan. Oleh karena itu, ibu
hamil trimester III disarankan untuk berbarik kearah kiri.
Cara mengatasinya:
1) Meningkatkan periode istirahat dan berbaring pada posisi
miring kiri
2) Meninggikan kaki apabila duduk serta memakai stoking
3) Meningkatkan asupan protein
4) Menurunkan asupan karbohidrat karena dapat meretensi
cairan di jaringan
5) Menganjurkan untuk minum 6-8 gelas cairan sehari untuk
membantu diuresis natural
6) Menganjurkan ibu untuk cukup berolahraga dan sebisa
mungkin jangan berlama-lama dalam sikap statis atau berdiam
diri dalam posisi yang sama (Syaiful et al., 2019).
b. Sering buang air kecil
Sering buang air (BAK) sering disebabkan oleh karena uterus
membesar, yang disebabkan karena terjadi penurunan bagian
bawah janin sehingga menekan kandung kemih. Ibu hamill
dilarang untuk menahan BAK, upayakan untuk mengosongkan
kandung kemih pada saat terasa ingin BAK. Perbanyak minum
pada siang hari untuk menjaga keseimbangan hidrasi. Apabila
BAK pada malam hari tidak mengganggu tidur maka tidak
dianjurkan mengurangi minum dimalam hari, tetapi bila iya, batasi
minum setelah makan malam, di samping itu ibu hamil harus

7
membatasi minum yang mengandung diuretic seperti teh, kopi,
cola dengan caffeine.
c. Sesak nafas
Sesak nafas ini biasanya mulai terjadi pada awal trimester II
sampai pada akhir kehamilan. Keadaan ini disebabkan oleh
pembesaran uterus dan pergeseran organ–organ abdomen,
pembesaran uterus membuat pergeseran diafragma naik sekitar 4
cm. Peningkatan hormon progesterone membuat hiperventilasi.
Cara mengatasinya:
1) Bantu cara mengatur pernapasan
2) Posisi berbaring dengan semifowler
3) Latihan napas melalui senam hamil
4) Tidur dengan bantal yang tinggi
5) Hindari makan terlalu banyak (Syaiful et al., 2019).
d. Sakit punggung dan pinggang
Sakit punggung dan pinggang pada ibu hamil terjadi pada ibu
hamil trimester II dan III, dapat disebabkan karena pembesaran
payudara yang dapat berakibat pada ketegangan otot, dan
keletihan. Posisi tubuh membungkuk ketika mengangkat barang
dapat merangsang sakit punggung, hal ini berkaitan dengan kadar
hormon yang meningkat menyebabkan cartilage pada sendi besar
menjadi lembek, di samping itu posisi tulang belakang
hiperlordosis.
e. Konstipasi atau sembelit
Konstipasi atau sembelit selama kehamilan terjadi karena
peningkatan hormone progesterone yang menyebabkan relaksasi
otot sehingga usus kurang efisien, konstipasi juga dipengaruhi
karena perubahan uterus yang semakin membesar, sehingga
uterus menekan daerah perut.
Cara mengatasi konstipasi atau sembelit adalah minum air
putih yang cukup minimal 6-8 gelas/ hari, makanlah makanan
yang berserat tinggi seperti sayuran dan buah-buahan, lakukanlah
olahraga ringan secara teratur seperti berjalan.
f. Nyeri Pinggang

8
Nyeri pinggang merupakan nyeri punggung yang terjadi pada
area lumbosakral. Nyeri punggung bawah biasanya akan
meningkat intensitasnya seiring pertambahan usia kehamilan
karena nyeri ini merupakan akibat pergeseran pusat gravitasi
wanita tersebut dan postur tubuhnya. Perubahan-perubahan ini
disebabkan oleh berat uterus yang membesar.
Cara mengatasinya:
1) Massage daerah pinggang dan punggung
2) Hindari sepatu hak tinggi
3) Gunakan bantal sewaktu tidur untuk meluruskan punggung
4) Tekuk kaki daripada membungkuk ketika mengangkat apapun.
Lebarkan kedua kaki dan tempatkan satu kaki sedikit didepan
kaki yang lain saat menekukkan kaki, sehingga terdapat jarak
yang cukup saat bangkit dari posisi setengah jongkok (Syaiful
et al., 2019).
g. Sakit Kepala
Sakit kepala terjadi akibat kontraksi otot/spasme otot (leher,
bahu dan penegangan pada kepala), serta keletihan. Selain itu,
tegangan mata sekunder terhadap perubahan okuler, dinamika
cairan syaraf yang berubah. Cara meringankan : teknik relaksasi,
memassase leher dan otot bahu, penggunaan kompres panas/es
pada leher, istirahat, dan mandi air hangat.
h. Gangguan tidur
Gangguan tidur pada ibu hamil trimester III disebabkan oleh
perubahan fisik dan perubahan emosi selama kehamilan.
Perubahan fisik yang terjadi seperti rasa mual dan muntah pada
pagi hari, meningkatnya frekuensi berkemih pada malam hari,
pembesaran uterus, nyeri punggung, dan pergerakan janin jika
janin tersebut aktif. Sedangkan perubahan emosi meliputi
kecemasan, rasa takut, dan depresi.
Gangguan tidur pada ibu hamil trimester III yang
berkepanjangan dapat mengganggu kesehatan fisik dan psikis.
Oleh karena itu upaya mengatasinya sebagai berikut:
1) Lakukan relaksasi napas dalam

9
2) Pijat punggung
3) Topang bagian tubuh dengan bantal
4) Minum air hangat.
i. Kram kaki
Kram kaki merupakan kontraksi otot yang memendek atau
kontraksi sekumpulan otot yang terjadi secara mendadak dan
singkat, yang biasanya menyebabkan nyeri. Kram kaki dapat
disebabkan oleh kurang mengkonsumsi kalsium, kurang aliran
darah ke otot, kelelahan dan dehidrasi, serta kurangnya gizi
selama kehamilan. Pada ibu hamil trimester III terjadi karena,
berat badan atau rahim ibu yang bertambah besar sehingga
terjadi gangguan asupan oksigen yang membuat aliran darah
tidak lancar dan menimbulkan rasa nyeri pada kaki. Kram kaki
yang dirasakan biasanya menyerang pada malam hari selama 1-2
menit. Hal itu terjadi juga karena bayi mengambil sebagian besar
gizi ibu sehingga meninggalkan sedikit untuk ibunya (Hutahean,
2013).
Cara mengatasinya:
1) Saat kram terjadi, yang harus dilakukan adalah melemaskan
seluruh tubuh terutama bagian tubuh yang kram. Dengan cara
menggerak-gerakan pergelangan tangan dan mengurut bagian
kaki yang terasa kaku
2) Pada saat bangun tidur, jari kaki ditegakkan sejajar dengan
tumit untuk mencegah kram mendadak
3) Kompres hangat pada kaki
4) Memperbanyak minum air putih
5) Ibu sebaiknya istirahat yang cukup
j. Varises
Varises biasanya menjadi lebih jelas terlihat seiring dengan
usia kehamilan, peningkatan berat badan, dan lama waktu yang
dihabiskan dalam posisi berdiri. Tekanan femoralis makin
meningkat seiring dengan tuanya kehamilan (Hutahean, 2013).
Cara mengatasinya:
1) Hindari menggunakan pakaian ketat.

10
2) Hindari berdiri lama.
3) Sediakan waktu istirahat untuk mengelevasi kaki secara
teratur.
4) Lakukan latihan ringan dan berjalan secara teratur
menggunakan bantalan karet.
5) Lakukan latihan kegel untuk mengurangi varises vulva atau
haemoroid untuk meningkatkan sirkulasi.
6) Lakukan mandi hangat yang menenangkan.
k. Kesemutan dan baal pada jari
Perubahan pusat gravitasi menyebabkan wanita mengambil
postur dengan posisi bahu terlalu jauh kebelakang sehingga
menyebabkan penekanan pada saraf median dan aliran lengan
yang akan menyebabkan kesemutan dan baal pada jari-jari
(Syaiful et al., 2019).
Cara mengatasinya:
1) Mengatur pola nafas.
2) Merilekskan badan.
3) Berikan kompres hangat.
4. Tanda-tanda bahaya pada kehamilan trimester III
Pada kehamilan trimester III ada beberapa tanda bahaya yang
perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya komplikasi ataupun
kegawatdaruratan. Berikut tanda-tanda bahaya kehamilan trimester
III, yaitu: (Promkes, 2019)
a. Perdarahan pervaginam
Yaitu keluarnya bercak maupun darah yang mengalir. Ibu
hamil harus waspada jika mengalami pendarahan, hal ini bisa
menjadi tanda bahaya yang dapat mengancam baik pada janin
maupun pada ibu. Jika mengalami pendarahan hebat pada saat
usia kehamilan muda, bisa menjadi tanda mengalami keguguran.
Namun, jika mengalami pendarahan pada usia hamil tua, dapat
disebabkan oleh plasenta previa ( plasenta menutupi jalan lahir)
atau solusio plasenta (lepasnya plasenta sebelum waktunya).
b. Beberapa bagian tubuh membengkak

11
Selama masa kehamilan ibu hamil sering mengalami
perubahan bentuk tubuh seperti bertambahnya berat badan. Ibu
hamil akan mengalami beberapa pembengkakan seperti pada
tangan, kaki dan wajah karena hal tersebut. Namun, jika
pembengkakan pada kaki, tangan dan wajah disertai dengan
pusing kepala, nyeri ulu hati, kejang dan pandangan kabur segera
bawa ke dokter untuk ditangani, karena bisa saja ini pertanda
terjadinya pre-eklampsia.
c. Gerakan janin tidak terasa
Pergerakan janin yang kurang aktif atau bahkan berhenti
merupakan tanda bahaya selanjutnya. Hal ini menandakan jika
janin mengalami kekurangan oksigen atau kekurangan gizi. Jika
dalam dua jam janin bergerak di bawah sepuluh kali, segera
periksakan kondisi tersebut ke dokter.
d. Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya
Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22
minggu, ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses
persalinan berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi
pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun
kehamilan aterm. Jika ibu hamil mengalami pecah ketuban
sebelum waktunya segera periksakan diri ke dokter, karena
kondisi tersebut dapat membahayakan kondisi ibu dan bayi. Hal
ini dapat mempermudah terjadinya infeksi dalam kandungan.

B. Konsep dasar Kekurangan Energi Kronis (KEK)


1. Definisi Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil
Kekurangan Energi Kronis merupakan keadaan dimana ibu
menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis)
yang mengakibatkan timbulnya gangguan Kesehatan pada ibu. KEK
dapat terjadi pada Wanita Usia Subur (WUS) dan pada ibu hamil.
Seseorang dikatakan menderita risiko KEK bila Lingkar Lengan Atas
(LILA) < 23,5 cm. (Purwati, 2021).
Kekurangan Energi Kronis (KEK) sering diderita oleh wanita usia
subur (WUS). WUS adalah wanita yang berada pada masa

12
kematangan organ reproduksi dan organ reproduksi tersebut telah
berfungsi dengan baik, yaitu pada rentang usia 15 – 49 tahun
termasuk wanita hamil, wanita tidak hamil, ibu nifas, calon pengantin,
remaja putri, dan pekerja wanita. KEK menggambarkan asupan
energi dan protein yang tidak adekuat. Salah satu indikator untuk
mendeteksi resiko KEK adalah dengan melakukan pengukuran lingkar
lengan atas (LILA). Nilai ambang batas yang digunakan < 23,5 cm
yang menggambarkan risiko kekurangan energi kronis pada kelompok
wanita usia subur (Musaddik et al., 2022).
Kekurangan energi kronis (KEK) merupakan suatu keadaan
dimana status gizi seseorang berada pada kondisi yang kurang baik.
Menurut World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa
prevalensi KEK secara global 35-75% secara signifikan meningkat
pada trisemester ketiga dibandingkan trimester pertama dan kedua
kehamilan. Ibu hamil yang mengalami KEK akan berdampak terhadap
kesehatan, keselamatan ibu dan bayi serta kualitas bayi yang
dilahirkan (Yurinda et al., 2020).
2. Tanda dan gejala Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu
hamil
Menurut Farid (2019), tanda-tanda dan gejala klinis Kekurangan
Energi Kronik pada ibu hamil, meliputi :
a. Berat badan <40 kg atau tampak kurus dan LILA kurang dari 23,5
cm
b. Tinggi badan <145 cm
c. Ibu menerita anemia dengan Hb<11 gr% pada trimester 1 dan 3
d. Berat badan tidak bertamah secara normal pada trimester 2 dan 3
e. Lelah,letih,lesu,lemah,lunglai
f. Bibir tampak pucat
g. Nafas pendek
h. Denyut jantung meningkat
i. Susah buang air besar
j. Nafsu makan berkurang
k. Kadang kadang pusing

13
l. Mudah mengantuk
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kekurangan Energi Kronis
(KEK) pada ibu hamil
Menurut Yurinda et al (2020) berikut faktor-faktor yang
mempengaruhi Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil:
a. Pengetahuan
Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ibu akan
memengaruhi dalam pengambilan keputusan dan juga akan
berpengaruh pada perilakunya. Ibu dengan pengetahuan gizi yang
baik kemungkinan akan memberikan gizi yang cukup pada
bayinya. Hal ini lebih penting lagi apabila ibu memasuki masa
ngidam, yang biasanya perut enggan dimasuki makanan apapun
yang bergizi, karena rasa mual yang dirasakan, justru akan
memilih makanan dengan rasa segar dan asam. Walaupun dalam
kondisi yang demikian apabila seorang ibu memiliki pengetahuan
yang baik maka ibu tersebut akan berusaha untuk memenuhi
kebutuhan gizinya dan juga bayinya
b. Pendidikan
Tingkat pendidikan seseorang berpengaruh terhadap
penerimaan informasi gizi. Makin tinggi pendidikan makin tinggi
pula kesadaran ibu untuk mendapatkan gizi yang baik sehingga
tidak menimbulkan kekurangan energi kronis pada kehamilan.
c. Umur
Semakin muda dan semakin tua umur seseorang ibu yang
sedang hamil akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang
diperlukan. Umur muda perlu tambahan gizi yang banyak karena
selain digunakan pertumbuhan dan perkembangan dirinya sendiri,
juga harus berbagi dengan janin yang sedang dikandung.
Sedangkan untuk umur tua perlu energi yang besar juga karena
fungsi organ yang melemah dan diharuskan untuk bekerja
maksimal, maka memerlukan tambahan energi yang cukup guna
mendukung kehamilan yang sedang berlangsung. Sehingga usia
yang paling baik adalah lebih dari 20 tahun dan kurang dari 35
tahun, dengan diharapkan gizi ibu hamil akan lebih baik

14
d. Paritas
Paritas merupakan jumlah anak lahir hidup, jika jumlah anak
yang dilahirkan semakin banyak semakin banyak pula darah yang
dikeluarkan saat persalinan karena pada saat kehamilan tidak
memperhatikan kebutuhan nutrisi bagi ibu dan janin. Pada proses
pengeluaran darah saat persalinan dapat megurangi Hb dalam
tubuh ibu karena jumlah darah berkurang. Penurunan Hb ini akan
menjadi kekurangan energi kronis pada kehamilan.
e. Status gizi
Status gizi ibu hamil yang baik sangat menentukan
perkembangan dan pertumbuhan janin yang juga akan
memengaruhi kelancaran proses persalinan. Status gizi ibu hamil
yang baik dapat diperoleh dengan seimbangnya antara asupan
dan kebutuhan gizi. Jika selama masa kehamilan asupan tidak
seimbang dengan kebutuhan gizi, ibu dan janin mengalami
berbagai masalah , antara lain : janin dapat mengalami kecacatan,
berat badan lahir rendah (BBLR) yakni kurang dari 2500 gram,
anemia selama masa kehamilan, perdarahan, dan kematian
neonatal. Ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi akan
menderita kekurangan energi kronis (KEK), sehingga akan
berakibat buruk terhadap keadaaan fisik.
f. Status ekonomi
Status ekonomi dan status sosial mempengaruhi seorang
wanita dalam memilih makanannya.
4. Dampak Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil
Ibu hamil dengan masalah gizi dan kesehatan berdampak
terhadap kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi serta kualitas bayi
yang dilahirkan. Kondisi ibu hamil KEK berisiko menurunkan kekuatan
otot yang membantu proses persalinan sehingga dapat
mengakibatkan terjadinya kematian janin (keguguran), prematur, lahir
cacat, anemia pada bayi, bayi berat lahir rendah (BBLR) bahkan
kematian bayi, ibu hamil KEK dapat mengganggu tumbuh kembang
janin yaitu pertumbuhan fisik (stunting), otak dan metabolisme yang
menyebabkan penyakit menular di usia dewasa (Ismai & Marlina,

15
2021). Bayi yang dilahirkan dengan BBLR umumnya kurang mampu
merendam tekanan lingkungan yang baru, sehingga dapat berakibat
pada terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan bahkan
mengganggu kelangsungan hidup (Purwati, 2021).
Dampak yang ditimbulkan dari ibu hamil dengan Kekurangan
energi kronik apabila dibiarkan dan tidak ditangani akan
mengakibatkan Anemia yaitu kondisi ibu dengan kadar hemoglobin
dibawah 11 g% pada trimester 1 dan 3, berat badan tidak bertambah
secara normal, mengalami kematian saat persalinan, perdarahan
pasca persalinan dan mudah mengalami gangguan kesehatan (Ismai
& Marlina, 2021).
5. Penanganan Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil
Penanganan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Kekurangan
Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil, sebagai berikut (Farid, 2019):
1. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi
seimbang dan harus meliputi enam kelompok, yaitu makanan
yang mengandung protein (hewani dan nabati), susu dan
olahannnya (lemak), roti dan biji-bijian (karbohidrat), buah dan
sayur-sayuran)
2. Menyusun menu seimbang bagi ibu hamil
Ibu hamil membutuhkan tambahan energi/kalori untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin, plasenta, jaringan
payudara dan cadangan lemak. Tambahan energi yang diperlukan
selama hamil yaitu 27.000 – 80.000 Kkal atau 100 Kkal/hari.
Sedangkan energi yang dibutuhkan oleh janin untuk tumbuh dan
berkembang adalah 50-95 Kkal/hari. Kebutuhan tersebut
terpenuhi dengan mengkonsumsi sumber tenaga (kalori/energi)
sebanyak 9 porsi, sumber zat pembangun (protein) sebanyak 10
porsi dan sumber zat pengatur sebanyak 6 porsi dalam sehari.
3. Memberikan ibu makanan tambahan (PMT bagi ibu hamil)
PMT pemulihan bumil KEK adalah makanan bergizi yang
diperuntukkan bagi ibu hamil sebagai makanan tambvahan untuk
pemulihan gizi, PMT Pemulihan bagi ibu hamil dimaksudkan
sebagai tambahan makanan, bukan sebagai pengganti makanan

16
sehari-hari. PMT dilakukan berbasis bahan makanan lokal dengan
menu khas daerah yang disesuaikan dengan kondisi setempat.
Mulai tahun 2012, Kementrian Kesehatan RI menyediakan
anggaran untuk kegiatan PMT 32 pemulihan bagi balita kurang
gizi dan ibu hamil KEK melalui Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK). PMT diberikan kepada ibu yang hamil setiap hari selama
90 hari berturut-turut atau dikondisikan dengan keadaan geografis
dan sumber daya kader masyarakat yang membantu proses
memasak PMT (Panduan Penyelenggaraan PMT (Pemulihan Bagi
Balita Gizi Kurang dan Ibu Hamil).
4. Peningkatan suplementasi tablet Fe pada ibu hamil dengan
memperbaiki sistem distribusi dan monitoring secara terintegrasi
dengan program lainnya seperti pelayanan ibu hamil dll.
5. Rutin memeriksakan kehamilannya minimal 4 kali selama hamil
untuk mendapatkan pelayanan secara maksimal
6. Pengukuran LILA
a. Pengertian Pengukuran
LILA adalah suatu cara untuk mengetahui risiko Kekurangan
Energi Kronis, LILA normal adala 23,5 cm, jika ukuran LILA
kurang dari 23,5 maka interprestasinya adala kurang energi
kronis. Untuk penilaian status gizi ibu hamil, dilakukan dengan
pemeriksaan Ante Natal Care (ANC) rutin kepada ibu hamil,
dengan menimbang berat badan, mengukur LILA, memeriksa
kadar Hb (Farid, 2019).
b. Tujuan pengukuran LILA
Menurut Farid (2019), Berikut beberapa tujuan dilakukannya
pengukuran LiLA, yaitu:
1) Mengetahui risiko KEK pada Wanita Usia Subur (WUS), baik
ibu hamil maupun calon ibu, untuk mencapai wanita yang
mempunyai risiko melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR).
2) Meningkatkan perhatian dan kesadaran masyarakat agar lebih
berperan dalam pencegahan ddan penanggulangan KEK.
3) Mengembangkan gagsan baru di kalangan masyarakat
dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak.

17
4) Meningkatkan peran petugas lintas sektoral dalam upaya
perbaikan gizi WUS yang menderita KEK.
5) Mengarahkan pelayanan kesehatan pada kelompok sasaran
WUS termasuk ibu hamil yang menderita KEK.
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran LILA
Berikut beberapa yang perlu diperhatikan:
1) Pengukuran dilakukan di bagian tengah antara bahu dan siku
lengan kiri (kecuali orang kidal kita ukur lengan Pengukuran
LILA
2) Lengan harus dalam posisi bebas
3) Lengan baju dan otot lengan dalam keadaan tidak Tegang dan
kencang
4) Alat pengukuran dalam keadaan baik dalam arti
5) Tidak kusut atau sudah dilipat sehingga permukaannya
d. Cara mengukur LiLA
1) Tetapkan posisi bahu dan siku
2) Letakkan pita diantara bahu dan siku
3) Tentukan titik tengah lengan
4) Lingkaran pita LILA pada tengah lengan
5) Pita jangan terlalu ketat
6) Pita jangan terlalu longgar
7) Cara pembacaan skala yang benar

18
BAB III
TINJAUAN KASUS

MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU ANTE NATAL CARE

Tanggal masuk : 24 Oktober 2023


Pukul : 20.00 WIB

A. PENGUMPULAN DATA
1. IDENTITAS
Nama Ibu : Ny. D Nama Suami : Tn. R

Umur : 26 tahun Umur : 29 tahun

Suku / Bangsa : Aceh/Indonesia Suku / Bangsa : Aceh/Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA

Alamat Rumah : Blang Krueng Alamat Rumah : Blang Krueng

2. ANAMNESA ( DATA SUBJEKTIF )

Tanggal masuk : 24 Oktober 2023 Pukul : 20.00 WIB

1.Alasan kunjungan ini : Kontrol kehamilan

2.Keluhan utama : Tidak ada

3.Riwayat Mentruasi :

- Menarche : 13 tahun

- Siklus : 28 hari

- Banyaknya : 3 x ganti pembalut

- Dismenorhoe : nyeri

-Teratur / tidak : tidak

-Lamaanya : 7 hari

-Konsisten darah : cair

4.Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu :G : 1 P :0 A :0

-Pernah keguguran : tidak

19
-Pernah di kuret : tidak

-Keguguran terakhir :-

-Jarak antatara kehamilan : -

- Komplikasi pada waktu hamil :-

- Persalinan yang dilalu di bantu oleh :-

- Tempat Persalinan :-

- Komplikasi pada waktu lalu :-

5. Riwayat Kehamilan sekarang :

HPHT : 20 Maret 2023

TTP : 27 Desember 2023

Keluhan-keluhan pada

Trimester I : Mual muntah

Trimester II : Sering BAK

Trimester III :

Imunisasi I : -

Kontrasepsi yang digunakan :-

Riwayat kehamilan kembar :-

Pergerakan anak pertama kali : usia kehamilan 16 minggu

Bila Pergerakan sudah terasa , Pergerakan anak 24 jam terakhir : 20 kali

< 10 x 10 x 20 x > 20 x

Keluhan – keluhan yang di rasakan :

- Rasa lelah : tidak ada


- Mual dan muntah : tidak ada
- Nyeri perut : tidak ada
- Sakit kepala berat : tidak ada
- Penglihatan kabur : tidak ada
- Panas : tidak ada
- Nyeri BAK : tidak ada
- Rasa gatal pada vulva : tidak ada
- Pengeluaran cairan pervagina : tidak ada

20
- Nyeri,kemerahan,tegang pada tungkai : tidak ada
- Oedema : tidak ada
- Diet / makan : tidak ada
- Komposisi makanan : nasi, sayur, lauk
- Perubahan makan yang di alami ( termasuk ngidam , nafsu makan )
 Sebelum hamil : 2-3 x/hari
 Selama hamil : 3 x/hari
Pola eliminasi : BAK : 4-5 x/hari, BAB 1x/ 2 hari/jarang

Aktifitas sehari-hari : mengurus pekerjaan rumah

Pola istirahat dan tidur : tidur siang +/- 30 mnt, tidur malam +/- 7-8 jam

Seksualitas ( perbedaan sebelum hamil ) :

Imunisasi

TT 1 tanggal :

TT 2 tanggal :

Kontrasepsi yang di gunakan : -

6. Riwayat penyakit sistemik yang pernah di derita

Jantung : tidak ada


Ginjal : tidak ada
Asma / TBC paru: tidak ada
Hepatitis : tidak ada
DM : tidak ada
Hipertensi : tidak ada
Epilepsi : tidak ada
HIV / AIDS : tidak ada
Lain-lain : tidak ada

7. Riwayat penyakit Keluarga

Jantung : tidak ada


Hipertensi : tidak ada
Asthma : tidak ada
DM : tidak ada
Lain-lain : tidak ada

8. Riwayat Sosial

21
Status perkawinan : Sah, Kawin 1 kali

Kawin I : Umur : 26 Tahun Dengan Suami umur 29 tahun

Lamanya 5 bulan Anak - orang

Kawin II: Umur :-

Kehamilan ini

Direncanakan Diterima
Tidak direncanakan Tidak terima
Rencana pengasuh anak
Sendiri Baby sister
Orang Tua Dll

Perasaan tentang Kehamilan ini : senang dan bahagia

C. PEMERIKSAAN FISIK ( DATA OBJEKTIF )

1.Keadaan umum : Baik

2.Tanda vital

Tekanan darah : 115/70 mmHg Lila :22,5 cm

Denyut nadi : 86 X / Menit TB :155 cm

Pernapasan : 25 X / Menit BB ( sebelum hamil ) : 44 kg

Suhu : 37,10C BB ( selama hamil ) : 49 kg

3. Muka : Odema : Ada Tidak ada

: Conjungtiva : Merah muda

: Sklera mata : Tidak Ikterik

4.Leher : Struma : Tidak ada pembengkakan

: Vena Jugularis : Tidak ada pembengkakan

5.Dada : Simetris : simetris

: Mammae : membesar

: Benjolan : Ada Tidak ada

: Striae : Ada

22
: Areola : Menghitam

: Papilla : Menonjol

6.Pinggang : Nyeri : Ada Tidak ada

7.Abdomen

Bekas luka : Ada Tidak ada

Pembesaran perut : Normal

Bentuk perut : Bulat

Odema : Ada Tidak ada

Acites : Ada Tidak ada

Pemeriksaan Kebidanan :

Palpasi uterus :

Tinggi fundus uteri : 29 cm

Letak : Kepala

Presentasi : Kepala L1 : pertengahan Px- pusat

Punggung : Kiri L2 : kiri

TBBJ : 2.635 gr L3 : kepala

Posisi Janin : Normal L4: belum masuk PAP(konvergen)

Kontraksi : -

Frekuensi : -

Kekuatan : -

Palpasi supra pubik kandung kemih : -

Auskultasi

DJJ : aktif Tempat : puki bawah

Frekuensi : 145 x/mnt Teratur / tidak : Teratur

8. Genetalia

Inspeksi

23
Vulva dan vagina : Varices : Ada Tidak ada

: Luka : Ada Tidak ada

: Kemerahan : Ada Tidak ada

: Nyeri : Ada Tidak ada

Perineum :Bekas luka / luka perut : Ada Tidak ada

: Lain-lain : Ada Tidak ada

: Bila ada :

9. Ekstremitas

Oedema tangan dan jari : Ada Tidak ada

Odema Tibia : Ada Tidak ada

Betis merah / lembek /keras : Ada Tidak ada

Varices tungkai : Ada Tidak ada

Reflek patella : - kanan : Ada Tidak ada

- Kiri : Ada Tidak ada

D. UJI diagnostik

Pemeriksaan Laboratorium : -

Pemeriksaan Darah :-

Haemoglobin : 11,2 gr% Golongan Darah : AB

Haemotokrit :- Rheusus
Pemeriksaan Urien :-

Protein :-

Albimin :-

24
Dokumentasi SOAP

Hari/Tanggal : Selasa/ 24 Oktober 2023


Pukul : 17.00 WIB
Tempat : PMB Zulyati, SY, SST

S : Ny. D berusia 26 tahun datang ke PMB bersama suaminya untuk


memeriksa kehamilan. Ibu mengatakan ini kehamilan pertamanya dan belum
pernah keguguran. Ibu mengatakan tidak ada keluhan dan mengatakan tidak ada
riwayat penyakit keturunan. Hari Pertama Haid Terakhir : 20 Maret 2023.

O:
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
Pemeriksaan TTV : TD : 115/70 mmHg LiLa : 22,5 cm
N : 86 x/mnt BB : 49 Kg
o
P : 37,1 C TB : 155 cm
S : 25 x/mnt TTP : 27 Desember 2023

Pemeriksaan fisik :
 Mata : Konjungtiva : Merah Muda
: Sklera : Tidak ikterik
 Leher : Tidak ada pembengkakan pada kelenjar tiroid dan vena
Jugularis
 Payudara : Puting : Menonjol
: Areola : Menghitam
: Benjolan : Tidak ada benjolamn
 Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi
L1: Pertengahan Px-pusat (29 cm)
L2: Punggung janin di sebelah kiri
L3: Bagian terendah janin kepala
L4: Belum masuk PAP (konvergen)
 TBBJ : 2.635 gr

25
 DJJ : 145 x/mnt
 Genetalia : Kelenjar bartholini : Tidak ada pembengkakan
: Kelenjar Sken : Tidak ada pembengkakan
 Ekstremisitas : Tidak ada oedema
Bawah : Tidak ada varices
 Reflek patella : Ka (+)
: Ki (+)

Pemeriksaan penunjang
 Hb : 11,2 gr%
 Hepatitis :(-)
 Malaria :(-)
 HIV :(-)

A: G1P0A0 dengan usia kehamilan 33 minggu dengan kekurangan energi


kronis

P:
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
2. Memberi KIE meliputi :
a. Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang mengandung gizi
seimbang untuk mengatasi kek pada ibu contohnya yang
mengandung karbohidrat tinggi seperti (Nasi, roti, gandum, jus
alpukat, eskrim, pisang, roti coklat),protein nabati seperti (tahu,
tempe, dll), protein hewani seperti (ikan, telur, ayam, dll) sayuran
berwarna hijau, seperti bayam, brokoli, dan sawi dan sayuran
berawarna pekat seperti bayam merah dan wortel, terong
belanda. Untuk mempertahankan HB ibu
b. Untuk pemenuhan nutrisi ibu hamil kebutuhan asupan makanan
untuk satu hari yaitu kebutuhan karbohidat, sebanyak 6 P, 1 P = 150
gram yang terdapat dalam 3 centong nasi,kebutuhan protein hewani
4 P, 1 P = 55 gram yang terdapat pada satu butir telur, kebutuhan

26
protein nabati 4 P, 1 P = 50 gram dalam 2 potong sedang tempe,
kebutuhan sayuran 4 P, 1 P = 100 gram dalam satu gelas sayur
tanpa kuah, kebutuhan Buah 4 P, 1 P = 100 gram atau 1 potong
sedang pisang, kebutuhan minyak minyak 5 P, 1 P = 5 gram/ 1
sendok teh. Dan kebutuhan gula 2 P, 1 P = 10 gram atau 1 sendok
makan gula.
c. Menganjurkan ibu untuk minum air putih yang banyak minimal 8
gelas/hari
3. Memberi KIE kepada ibu tentang resiko tinggi kehamilan dengan
kekurangan energi kronis (KEK) yaitu:
a. Perdarahan
b. Anemia
c. Persalinan sebelum waktunya
d. Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
e. Bayi lahir mati
4. Memberikan Biscuit PMT pada ibu hamil sebanyak 2 kotak dalam satu
bulan yang didapat oleh Puskesmas Baitussalam
5. Mengingatkan kader KPM untuk memantau/memastikan bahwa biscuit
PMT yang diberikan pada ibu hamil sudah dikonsumsi
6. Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi tabel Fe 1x sehari pada
malam hari
7. Memberi KIE kepada ibu tentang tanda–tanda bahaya pada trimester III,
meliputi:
a. Keluar darah pervaginam
b. Penglihatan mata kabur
c. Sakit kepala yang hebat dan menetap
d. Nyeri ulu hati
e. Bengkak pada wajah dan tangan
f. Gerakan janin kurang dari 10x/12 jam
8. Menanyakan/mengingatkan ibu kemabli tentang persiapan persalinan,
seperti:
a. Dana d. Yang mendampingi saat bersalin
b. Sarana transportasi e. Perlengkapan ibu dan bayi
c. Pendonor darah

27
9. Memberitahu ibu tanda-tanda persalinan, seperti:
a. Keluarnya lendir bercampur darah
b. Nyeri pinggul dengan efek kram
c. Pecah air ketuban
d. Terjadi kontraksi yang kuat
10. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang untuk memantau kembali LiLA
ibu
11. Ibu mengerti dan mau melakukan apa yang dianjurkan bidan

28
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Berdasarkan data subjektif Ny. D datang ke PMB untuk memeriksa
kehamilannya.
2. Didapati data objektif berdasarkan hasil pemeriksaan semua dalam
batas normal dengan TD: 115/70 mmHg, N: 86x/mnt, R: 25x/mnt, S:
37,1oC, LiLA: 22,5 cm, TB: 155 cm, BB: 49 Kg, mata tidak pucat dan
sklera tidak ikterik, pada leher tidak ada pembengkakan pada kelenjar
tiroid dan vena jugularis, payudara simetris, mammae membesar,
aereola menghitam dan papila menonjol, abdomen tidak ada luka
bekas operasi, L1: pertengahan Px-Pusat (29 cm), L2: punggung janin
di sebelah kiri, L3: kepala, L4: belum masuk PAP, DJJ: 145x/mnt dan
TBBJ: 2.635 gr.
3. Hasil anamnesa diputuskan ibu hamil dengan Kekurangan Energi
Kronis (KEK).
4. Penatalaksaan yang dilakukan berupa:
a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
b. Memberi KIE kepada ibu dengan menganjurkan ibu untuk
memakan makanan yang mengandung gizi seimbang,
menjelaskan porsi makanan dan minuman untuk kebutuhan satu
hari dan menganjurkan ibu untuk minum air putih minimal 8
gelas/hari
c. Memberi KIE kepada ibu tentang resiko tinggi kehamilan dengan
kekurangan energi kronis (KEK)
d. Memberikan biscuit PMT sebanyak 2 kotak dalam sebulan
e. Melakukan kerjasama dengan kader PKM untuk mendapatkan
PMT khusus dari desa
f. Mengajurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi tablet Fe 1x sehari
pada malam hari
g. Memberi KIE kepada ibu tentang tanda–tanda bahaya pada
trimester III

29
h. Menanyakan/mengingatkan ibu kembali tentang persiapan
persalinan
i. Memberitahu ibu tanda-tanda persalinan
j. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang untuk memantau
kembali LiLA ibu
k. Ibu mengerti dan mau melakukan apa yang dianjurkan bidan
B. Saran
1. Bagi Mahasiwa
Diharapkan mahasiswa kebidanan mendapat wawasan dan
pengetahuan tentang asuhan kebidanan yang diberikan pada ibu
hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan dapat melakukan
penatalaksaan pada ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis
(KEK) .
2. Bagi pasien/klien
Diharapkan pasien/klien memahami tentang masalah yang
dialaminya dan mendapat pengetahuan, informasi dan edukasi
mengenai asuhan yang telah diberikan oleh bidan atau petugas
kesehatan lainnya

30
DAFTAR PUSTAKA

Adhelna, S. (2022). Hubungan Kejadia Kurang Energi Kronis (KEK) Dengan


Anemia Pada Ibu Hamil. VI No. 1, 11.
Anjelika, A., Mowuta, H. I., & Demmalewa, J. Q. (2021). Faktor-Faktor yang
Berhubungan dengan Kejadian KEK pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Kolono Kabupaten Konawe Selatan. Jurnal Ilmiah Karya
Kesehatan, 2(01), 25–34.
Farid, T. (2019). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Kekurangan Energi
Kronis (KEK) di Puskesmas Kelayan Timur Banjarmasin. Studi Kasus
Fakultas Kesehatan, Jur: DIII Kebidanan UNISM.
Hutahaean, S. (2013). Perawatan antenatal. Jakarta: Salemba Medika.
Hutahean, S. (2013). Perawatamn Antenatal. salemba medika.
Ismai, H., & Marlina, L. (2021). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan
Kekurangan Energi Kronik (KEK) di Puskesmas Rajapolah. Journal of
Midwifery Information (JoMI), 2(1), 178–182.
Martina, M., & Muharrina, C. R. (2020). Hubungan budaya dengan kejadian
Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas
montasik Kabupaten Aceh Besar tahun 2020. Jurnal Aceh Medika, 4(2),
209–215.
Musaddik, M., Putri, L. A. R., & Muhim, H. I. (2022). Hubungan Sosial Ekonomi
dan Pola Makan dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada
Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Nambo Kota Kendari. Jurnal Gizi
Ilmiah: Jurnal Ilmiah Ilmu Gizi Klinik, Kesehatan Masyarakat Dan Pangan,
9(2), 19–26.
Nugroho, D. (2014). Buku Ajar Askeb I Kehamilan. Nuha Medika.
Nur’aini, F., Avianty, I., & Prastia, T. N. (2021). Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Kurang Energi Kronis (Kek) Pada Ibu Hamil Di Wilayah
Kerja Puskesmas Tegal Gundil Bogor Tahun 2020. Promotor, 4(3), 219–
226.
Praja, M. H., & Karyus, A. (2020). Penatalaksanaan Holistik Pada Ibu Hamil
Dengan Kurang Energi Kronis (KEK) Melalui Pendekatan Kedokteran
Keluarga. Medical Profession Journal of Lampung, 10(3), 496–501.
Purwati, A. E. (2021). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Kekurangan

31
Energi Kronik (KEK). 1 no., 2.
http://www.journal.umtas.ac.id/index.php/prosidingkeperawatan/article/
view/1904
Simbolon, D., Setia, A., Sembiring, A. C., & Wahyudi, A. (2022). Karakteristik
Keluarga, Kesehatan Reproduksi dan Ukuran Lahir Anak pada Ibu Hamil
dengan Riwayat Kurang Energi Kronik. Jurnal Penelitian Kesehatan"
SUARA FORIKES"(Journal of Health Research" Forikes Voice"), 13(3),
828–834.
Syaiful, Y., Ns, S. K., Kep, M., Fatmawati, L., & ST, S. (2019). Asuhan
Keperawatan Kehamilan. Jakad Media Publishing.
Yurinda, C., Mahmudah, N., ST, S., Keb, M., Wahtini, S., ST, S., & Kes, M. H.
(2020). Literature Riview Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kekurangan
Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil. Universitas’ Aisyiyah Yogyakarta.

32

Anda mungkin juga menyukai