GIP0A0
DISUSUN OLEH:
1. Weldemina Manteanubun
NIM. P07124121057
2. Fransina S.S.Ngilawana
NIM.P07124121022
Menyetujui:
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa,
atas limpahan rahmat dan karunianya penyusun dapat menyelesaikan
makalah laporan PKK II Tahap II dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada
ibu hamil dengan KEK Di puskesmas pembantu wowonda.
Penyusunan dan pembahasan studi kasus ini mengacu pada teori dan
kasus yang ditemukan di lahan praktek Puskesmas pembantu wowonda.
Kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi diri saya
maupun pemberi pelayanan kebidanan.
Adapaun dapat terselesaikan studi kasus ini atas bimbingan, bantuan
dan dukungan moril, materil dan teknik dari berbagai pihak. Untuk itu
penyusun menyampaikan terimakasih kepada :
1. Sitti S. Hermanses, SST., M.Keb selaku Ketua Prodi Kebidanan
Saumlaki Poltekkes Kemenkes Maluku
2. Marlin I.T Jalyolik, A.Md.Keb selaku Pembimbing Institusi yang telah
memberikan saran
3. masukan utuk terselesainya laporan PKK I ini.
4. Fransina Keljombar, Amd.Keb selaku Pembimbing Lahan yang telah
memberikan saran masukan utuk terselesainya laporan PKK I ini.
5. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah studi
kasus ini yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu
Penyusun menyadari adanya keterbatasan waktu dan kemampuan
sumber daya tentu masih terdapat banyak kekurangan dalam
penyusunannya. Karena itu penyusun menyampaikan permohonan maaf
yang sebesar-besarnya dan untuk mencapai kesempurnaan makalah ini,
maka penyusun siap menerima kritik dan saran yang membangun
sehingga berguna demi perbaikannya penyusunan makalah ini.Akhir kata
semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua.
Penyususn
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Selama kehamilan, proses pertumbuhan tetap berlangsung yaitu
pertumbuhan janin yang dikandung dan berbagai pertumbuhan organ
tubuh yang mendukung proses pertumbuhannya sehingga
peningkatan metabolisme pada ibu hamil berdampak pada
peningkatan suplai vitamin dan mineral disamping energi, protein, dan
lemak. Jika kebutuhan energi, protein, lemak, vitamin, dan mineral
yang meningkat ini tidak dapat dipenuhi melalui makanan yang
dikonsumsi ibu hamil maka ibu hamil akan mengalami kekurangan gizi
yang akan mengakibatkan berat badan bayi lahir rendah, kelahiran
premature (lahir belum cukup bulan), dan lahir dengan berbagai
kesulitan / sampai meninggal.
Antenatal Care (ANC) merupakan pelayanan pemeriksaan
kesehatan rutin ibu hamil untuk mendiagnosis komplikasi obstetri serta
untuk memberikan informasi tentang gaya hidup, kehamilan dan
persalinan. Setiap ibu hamil sangat dianjurkan untuk melakukan
pemeriksaan ANC komprehensif yang berkualitas minimal 6 kali yaitu
minimal 1 kali pada trimester pertama (sebelum usia kehamilan 14
minggu), minimal 2 kali pada trimester kedua (usia kehamilan 14- 28
minggu) dan minimal 3 kali pada trimester ketiga (28-36 minggu dan
setelah 36 minggu usia kehamilan) termasuk minimal 1 kali kunjungan
diantar suami atau anggota keluarga. Kunjungan pertama ANC sangat
dianjurkan pada usia kehamilan 8-12 minggu (Kemenkes RI, 2020).
Asuhan kebidanan sesuai 14 T, meliputi :Timbang b TB, ,Ukur lingkar
lengan atas, Tekanan darah, Periksa tinggi rahim, Periksa letak dan
denyut jantung janin, Status dan imunisasi tetanus, Konseling, Skrining
Dokter, Tablet tambah darah, Test Lab Hemoglobin (HB), Test
golongan darah, Tes Lab protein urine, Test Lab gula darah,
pencegahan Penularan HIV dari ibu ke anak.
Kekurangan Energi Kronik (KEK) masih menjadi permasalahan di
Indonesia. Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah kondisi ketika
seseorang mengalami kekurangan gizi yang berlangsung menahun
(kronis) sehingga menimbulkan gangguan kesehatan. Wanita dan
anak-anak merupakan kelompok yang memiliki risiko paling tinggi
mengalami Kekurangan Energi Kronik (KEK). Saat ini Kekurangan
Energi Kronik (KEK) menjadi perhatian pemerintah dan tenaga
kesehatan, karena seorang wanitas usia subur (WUS) yang
mengalami KEK memiliki risiko tinggi untuk melahirkan anak yang juga
akan mengalami KEK di kemudian hari. Disamping hal tersebut,
kekurangan gizi menimbulkan masalah kesehatan morbiditas,
mortalitas, dan disabilitas, juga menurunkan kualitas sumber daya
manusia (SDM) suatu bangsa. Dalam skala yang lebih luas,
kekurangan gizi dapat menjadi ancaman bagi ketahanan dan
kelangsungan hidup suatu bangsa (Sandalayuk, 2019)
Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah salah satu keadaan
malnutrisi. Dimana keadaan ibu menderita kekurangan makanan yang
berlangsung menahun (kronik), kondisi ini di sebabkan karena adanya
ketidakseimbangan asupan gizi antara energi dan protein, sehingga
zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi. Dengan ditandai berat
badan kurang dari 40 kg atau tampak kurus dengan pengukuran LILA
(<23,5 cm). (Aryaneta & Silalahi, 2021)
Prevalensi KEK pada wanita hamil di Indonesia berdasarkan data
Riskesdas tahun 2019 sebesar 17,9% Berdasarkan data tersebut
dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan angka kejadian ibu hamil
dengan KEK di Indonesia.
Asupan zat gizi untuk bayi di dalam kandungan berasal dari
persediaan zat gizi di dalam tubuh ibunya. Oleh karna itu sangat
penting bagi calon ibu hamil untuk mempertahankan status gizi yang
baik sebelum memasuki kehamilan, misalnya tidak kurus dan tidak
anemia, untuk memastikan cadangan zat gizi ibu hamil mencukupi
untuk kebutuhan janinnya. Indikator apakah janin mendapatkan
asupan makanan yang cukup adalah melalui pemantauan adekuat
tidaknya Pertambahan Berat Badan (BB) ibu selama kehamilannya
(PBBH), bila PBBH tidak adekuat, janin berisiko tidak mendapatkan
asupan yang sesuai dengan kebutuhannya, sehingga dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya di dalam
kandungan. Ibu yang saat memasuki kehamilannya kurus ditambah
dengan Pertambahan Berat Badan ibu selama Kehamilan (PBBH )
yang tidak adekuat, berisiko melahirkan bayi dengan Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR) (Kemenkes, 2020).
Menurut WHO presentase tertinggi penyebab kematian ibu adalah
pendarahan (28%), dan infeksi, yang dapat disebabakan oleh anemia
dan kekurangan energi kronis (KEK). Diberbagai negara kejadian ini
berkisar kurang 10% sampai hampir 60% .KEK selama masa
kehamilan memilki dampak negatif pada siklus kehidupan
keturunannnya, ibu hamil dengan KEK umumnya memilki kenaikan
berat badan hamil yang rendah, akibatnya berat badan bayi yang
dilahirkan rendah atau biasa disebut BBLR yang ditandai dengan berat
badan lahir kurang dari 2.500 gram. (Rahmaniar et al, 2019)
Upaya perbaikan status gizi masyarakat akan memberikan
kontribusi nyata bagi tercapainya tujuan pembangunan nasional
terutama dalam penurunan prevalensi Kurang Energi Kronik pada ibu
hamil yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan kualitas sumber
daya manusia. Upaya program yang dilakukan yaitu kegiatan
pemberian suplemen gizi adalah suatu upaya yang dapat dilakukan
dalam rangka mencukupi kekurangan kebutuhan gizi dari konsumsi
makan seharian yang berakibat pada timbulnya masalan kesehatan
dan gizi pada kelompok rawan gizi. Salah satu program suplemen
yang dilaksanakan oleh pemerintah yaitu Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) kepada ibu hamil.
Data yang diperoleh dari klinik dr Juliana CH. Ratuanak pada
tahun 2022, cakupan ibu hamil sebanyak 36 orang. Capaian
kunjungan pertama pada ibu hamil (K1) sebesar 20%, sedangkan
cakupan K4 15%.Salah satu upaya penurunan Angka Kematian Ibu
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) adalah pemerintah telah
membuat kebijakan agar setiap ibu mampu mengakses pelayan
kesehatan yang berkualitas, pada ibu hamil mendapatkan pelayan
Antenatal Care yang berkualitas dan terpadu (14 T) dan diberikan
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K).
(Kemenkes RI, 2017).
Berdasarkan uraian diatas kami tartaric mengambil judul Asuhan
Kebidanan Kahamilan Pada Ny .R.GIP0A0 Hamil 40 Minggu 1 Hari
Dengan KEK di Puskesmas Pembantu wowonda
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Dapat melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan KEK
menggunakan 7 langkah manajemen varney
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian data asuhan kebidanan pada Ny.R.
GIP0A0 Hamil 40 minggu 1 hari
b. Melakukan interpretasi data asuhan kebidanan pada Ny.
R.GIP0A0 Hamil 40 minggu 1 hari
c. Menentukan diagnosis atau masalah potensial asuhan
kebidanan pada Ny.R.GIP0A0 Hamil 40 minggu 1 hari
d. Menentukan tindakan segera asuhan kebidanan pada pada
Ny. R.GI P0A0 Hamil 40 minggu 1 hari
e. Membuat perencanaan tindakan asuhan kebidanan pada pada
Ny. R.GIP0A0 Hamil 40 minggu 1 hari
f. Melaksanakan rencana tindakan asuhan kebidana pada pada
Ny. R.GIP0A0 Hamil 40 minggu 1 hari
g. Melakukan evaluasi asuhan kebidanan pada Ny.R.GIP0A0
Hamil 40 minggu 1 hari
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi institusi pendidikan
Hasil laporan ini diharapkan dapat memberi masukan dan
informasi bagi peserta didik serta sebagai bahan bacaan atau
literature bagi mahasiswa Prodi Kebidanan Saumlaki.
2. Bagi Puskesmas
Hasil laporan ini diharapkan dapat memberi informasi dan
masukan bagi Puskesmas Pembantu wowonda untuk
meningkatkan pelayanan agar pelayanan bertambah lebih baik
3. Bagi penulis
Hasil laporan ini dapat menambah pegetahuan serta wawasan
penulis tentang kehamilan dan sebagai upaya penceegahannya
dan sebagai aplikasi langsung ke lapangan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2. Tanda-tanda kehamilan
Trimester II
1. Bahagia dan bersemaangat
2. Libido meningkat
3. Menerima kehamilannya
4. Merasa bahagia pertama kali merasakan adanya gerakan janinnya
5. Merasa sehat,bebas dari rasa tidak nyaman
Trimester III
1. Rasa tidak sabar menunggu kelahiran bayi
2. Merasa takut menghadapi persalinannya
3. Memandang bayinya sebagai bagiaan yang terpisah dari dirinya
4. Merasa takut bayinya akan cacat
5. Merasa dirinya jelek dan aneh
6. Secara aktif mempersiapkan dirinya menjadi ibu
7. Merasa perlu melindungi bayinya
C. Perubahan fisiologis pada ibu hamil
Trimester I
1. Perubahan payudara: Rasa nyeri,lembek dan rasa geli
2. Sering kencing dan tidak bisa ditunda
3. Rasa letih,lesuh ,lemah
4. Mual dan muntah
5. Hiersaliva
6. Hidung tersumbat dan kadang-kadang terjadi mimisan
7. Keputihan
Trimester II
1. Pigmentasi bertambah,jerawat,kulut berminyak
2. Tai lalat bertambah di leher,dada,wajah dan lengan
3. Kedua telapak tangan memerah
4. Sering pingsan
5. Perubahan kulit pada abdomen: Linea nigra atau striae
gravidarum
6. Sembelit
7. Varices pada tungkai
Trimester III
1. Sesak nafas
2. Insomnia
3. Rasa kwatir dan lemas
4. Rasa tidak nyaman dan tertekan pada perineum
5. Kontraksi Braxto his
6. Kram betis
7. Edema kaki sampe
D. Ketidaknyamanan dan cara mengatasi pada ibu hamil
2. Sering BAK
Faktor penyebap
Faktor penyebap
Pica atau ngidam sering terjadi pada ibu hamil trimester I tetapi bisa
juga di alami oeh ibu hamil sampai juga melahirkan .Ibu hamil
sering menginginkan makanan yang aneh-aneh ,misalnya yang
asam-asam,pedas-pedas.Keinginan ibu hamil seperti keinginan
yang harus penuhi,kalu tidak dapat dipenuhi,ibu hamil sangat
kecewa,kadang-kadang sampai menangis
Faktor penyebabnya:
1. Edemaa
Kadang-kadang kita temui edema pada ibu hamil trimester II.
Edema ini biasa terjadi pada kehamilan trimester II dan III
Faktor penyebab:
Pada ibu hamil sering terjadi gusi bengkak yang disebut epulis
kehamilan. Gusi yang hiperemik dan lunak cenderung menimbulkan
gusi menjadi mudah berdarah terutama pada saat menyikat gigi.
Gusi berdarah ini paling parah terjadi pada kehamilan trimester II.
Insomnia dapat terjadi pada wanita hamil maupun wanita yang tidak
hamil. Insomnia ini biasanya dapat terjadi mulai pada pertengahan
masa kehamilan. Insomnia dapat disebabkan oleh perubahan fisik
yaitu pembesaran uterus,dapat juga di sebabkan oleh karena
perubahan psikologis misalnya perasaan takut,gelisah atau khawatir
karena kelahiran.adakalahnya ditambahi oleh BAK dimalam
hari/nochturia
Cara meringankan atau mencegah
5. Keringat bertambah
Faktor penyebab:
Ibu hamil sering merasakan saliva keluar lebih banyak dari biasa, hal
ini kadang-kadang dapat menimbulkan rasa mual sehingga ibu hamil
merasa tidak nyaman. Ptyalism biasanya dirasakan ibu hamil mulai 2
sampai 3 minggu usia kehamilan dan berhenti pada akhir kehamilan.
Faktor penyebab:
Sering kencing
Konstipasi
Sulit tidur
Nyeri punggung
(Paramashanti, 2019)
Ibu hamil KEK berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah
atau BBLR (berat kurang dari 2500 gr). Bayi yang dilahirkan BBLR
akan mengalami hambatan perkembangan, kemunduran pada fungsi
intelektualnya, dan mempunyai risiko kematian. Masalah BBLR terkait
dengan anemia ibu hamil (Hb <11 gr%) dan KEK yang
menggambarkan kekurangan gizi dalam jangka panjang dalam jumlah
maupun kualitasnya. Ada hubungan yang saling terkait antara KEK
dengan anemia, dan bayi berat lahir rendah. Ibu hamil dengan KEK
berisiko 2 kali untuk melahirkan BBLR dibandingkan dengan ibu yang
tidak KEK (Yosephin,2019).
- Lahir mati
- Kelahiran prematur
- Gangguan pertumbuhan janin
- Terhambatnya perkembangan otak janin
- Berat bayi lahir rendah
- Anemia pada bayi.
Kurang energi kronis pada ibu hamil umumnya terjadi sebelum masa
kehamilan dimulai. Oleh karena itu, selain penanganan, Anda juga
melakukan upaya pencegahan supaya tidak terjadi kekurangan energi
kronis pada ibu hamil. Penanganan KEK pada ibu hamil memerlukan
perubahan pada pola konsumsi makanan yang dilakukan selama ini
dan bukan merupakan hal yang instan. Upaya ini juga perlu dilakukan
secara berkesinambungan. Beberapa penanganan KEK pada ibu hamil
yang bisa dilakukan dengan perubahan pola konsumsi makanan
adalah: Pemberian makanan tambahan (PMT) pada ibu hamil,
Ketersediaan pangan yang memadai di rumah tangga, Penyuluhan
mengenai pentingnya memenuhi kebutuhan nutrisi kehamilan,
Perubahan kebiasaan atau pola makan agar sesuai dengan kebutuhan
tubuh, Mengatasi gangguan kehamilan yang menyebabkan malnutrisi.
Adapun makanan tambahan untuk ibu hamil kurang energi kronis yang
bisa rutin dikonsumsi adalah biskuit ibu hamil, makanan tinggi kalori,
makanan tinggi protein hingga makanan yang mengandung
zatbesi,seperti:Telur,Ikan,Daging,Makarel,Kentang,Nasi,Beras
merah,Umi-umbian,Kacang kacangan,Susu
Apabila kurang energi kronis pada ibu hamil telah menyebabkan kondisi
kritis, maka ibu hamil memerlukan perawatan intensif untuk
mengatasinya. Pencegahan KEK pada ibu hamil bisa dilakukan dengan
menjaga pola makan dengan baik, bahkan sebelum hamil. Pastikan
untuk makan makanan yang mengandung nutrisi penting yang
dibutuhkan selama kehamilan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. DATA SUBJEKTIF
LANGKAH I :
PENGUMPULAN DATA DASAR
1. BIODATA
Identitas ibu/suami
Nama : NY.R / Tn .S
Umur : 20 / 20
Suku/Bangsa : Maluku
Agama : Katolik
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan : IRT/ PETANI
Alamat : Desa wowonda
2. KELUHAN UTAMA
Menarche : 14 Tahun
Siklus : 28-30 hari
Banyaknya : 3x ganti pembalut
Lama haid : 5-6 hari
Keluhan : kram perut, dan munculnya jerawat
HPHT : 25-01-2023
HPL : 01-11-2023
6. RIWAYAT OBSTETRI YANG LALU
Tidak ada
8. RIWAYAT PERNIKAHAN
Usia pertama menikah : 19 Tahun
Pernikahan ke : Pertama
Berapa lama menikah : 1 Tahun
Status pernikahan : Nikah Sah
1. Nutrisi :
Sebelum hamil
Jenis : Nasi, ikan, sayur, buah-buahan, kadang minum susu
a. Frekuensi : 3 kali sehari
b. Porsi : 1 piring
c. Minum air : 8 gelas dalam 1 hari
Selama hamil
Jenis :nasi.ikan sayur,air putih
a. Frekuensi : 1-2 kali sehari
b. Porsi : ½ piring
c. Minum air : 8 gelas
d. Keluhan : napsu makan berkurang
2. Eliminasi :
a. BAB : 2x sehari, konsistensi lembek
b. BAK : 5-6x sehari, warna kuning muda, bau khas
3. Personal higien :
a. Mandi : 2x sehari pakai sabun mandi
b. Gosok gigi : 2x sehari pakai pasta gigi
c. Keramas : 3x seminggu pakai sampo
4. Istirahat :
a. Tidur siang : 2 jam (pkl 14.00-15.00)
b. Tidur malam : 6-7 jam (pkl 22.00-06.00)
5. Kebutuhan seks
Sebelum hamil : 2x seminggu
Selama hamil : 1x seminggu
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan fisik
d. Hidung :
f. Leher :
h. Abdomen : tampak strie dan linea nigra, tidak ada luka bekas
operasi.perut tampak membesar sesuai usia kehamilan
Leopold I :
Teraba bagian besar, lunak pada bagian fundus, 3 jari di bawah
processus xypoideus
Pemeriksaan Mc. Donald (medline) : 33 cm
Leopold II :
Teraba bagian datar dan memanjang pada sisi perut bagian
kanan, dan teraba bagian kecil janin pada sisi perut bagian kiri
Leopold III :
Teraba bagian bulat keras dan melenting pada perut bagian
bawah
Leopold IV :
Jari-jari kedua tangan tidak lagi bersentuhan divergent
Rumus :
divergent – TFU x 155 ( 12 -33 x 155 ) = 3.255gram
TBJ : 3.255 gram (Jhonson dan Thausac)
Genetalia : tidak ada keputihan, tidak gatl,tidak keluar lendir
bercampur darah
Ekstremitas : tidak ada varices, refleks patella (+) kiri dan kanan.
Pemeriksaan penunjang
LANGKAH III :
MENGANTISIPASI DIAGNOSIS MASALAH POTENSIAL KEK
Untuk ibu
- Perdarahan
- Ketuban pecah dini
- Berat badan ibu tidak bertambah secara normal
- Terkena penyakit infeksi
Terhadap persalinan
- Persalinan sulit dan lama
- Persalinan premature
Untuk janin
- Mempengaruhi proses pertumbuhan
- Keguguran
- Abortus
- Bayi lahir mati
- Kematian neonatal
- Terhambatnya perkembangan otak janin
- Cacat bawaan
- Asfiksia
o Data subjektif
Ibu mengeluh merasakan pusing dan napsu makan yang berkurang
o Data objektif
Tekanan darah : 100/60 mmHg
HB : 11 gram%
Lila : 20,9 cm
Pemeriksaan abdomen
Leopold I : teraba bagian bulat,lunak, tidak melenting 3 jari di
bawah processus xypoideus
Mc.donald ( 33 cm )
Leopold IV : jari-jari kedua tangan tidak lagi bersentuhan divergent
TBJ : TFU-12X155 : 3.255 graam
Analisis dan interpretasi data
Kadar hemoglobin yang kurang atau di baawah batas normal
pada ibu hamil dengan KEK hal ini disebabpkan oleh asupan gizi
pada ibu hamil yang sangat kurang sehingga menyebabkan terjadi
anemia pada ibu hamil yang berisiko.Lila adalah antropometri
yang dapat menggambarkan keadaan status gizi ibu hamil dan
untuk mengetahui resiko KEK atau gizi kurang
LANGKAH IV :
MENETAPKAN KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA KEK
Untuk ibu
- Pemberian makanan tambahan (PMT) pada ibu hamil
- Ketersediaan panggan yang memadai di rumah tangga
- Penyuluhan mengenai pentingnya memenuhi kebutuhan nutrisi
kehamilan
- Mengatasi gangguan kehamilan yang menyebabkan Maal Nutrisi
Untuk bayi
- Afiksia : lakukan resusitasi bbl
LANGKAH V :
MENYUSUN RENCANA ASUHAN SECARA MENYELURUH
1. Informasikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga
Rasional: informasi tentang hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga
penting agar ibu dan keluarga mengetahui perkembangan
kehamilannya dan keadaan dirinya.
2. Jelaskan kembali tanda bahaya kehamilan.
Rasional: penjelasan tentang tanda bahaya selama hamil yang dapat
dirasakan ibu meliputi : perdarahan dari jalan lahir, sakit kepala lebih
dari biasanya, penglihatan kabur, bengkak pada tangan/wajah, nyeri
abdomen (epigastrium), pergerakan janin berkurang dari biasanya
penting agar ibu dan keluaraga dapat mengantisipasi kemungkinan
adanya komplikasi
3. Jelaskan tentang kebutuhan nutrisi
Rasional: pada saat hamil diperlukan kalori lebih banyak.pemasukan
kalori pada ibu hamil membutuhkan tambahan antara 300-500 kalori.
Sehingga kebutuhan kalori ibu hamil sekitar 2.300-2.800 tiap hari.
Zat gisi yang dibutuhkan antara lain; kalsium, protein, vitamin c,
makanan berserat, asam volat, zat besi. Dengan terpenuhinya
kebutuhan gizi ibu selama hamil bertujuan untuk memenuhi
kesehatan ibu selama hamil,pertumbuhan dan perkembangan janin
serta persiapan ibu menghadapi persalinan.
4. Jelaskan tentang pentingnya kebutuhan istirahat atau tidur
Rasional: pada bulan-bulan terakhir kehamilan ibu lebih sulit tidur
karena bayi menendang dan bergerak sepanjang malam. Insomnia
harus segera di atasi jika tidak dapat diatasi maka dapat
menimbulkan stres baru. Stres dapat berpengaruh kepada janin yang
di kandungnya. Peningkatan denyut jantung dapat terjadi pada janin
jika, ibunya mengalami stres ringan namun janin akan menjadi
hiperaktif jika ibunya mengalami stres berat. Kebutuhan istirahat/tidur
pada malam hari 6-8 jam dapat meringankan beban kerja jantung.
5. Persiapan menghadapi persalinan dan kelahiran bayi
Rasional: persiapkan untuk menghadapi persalinan meliputi
persiapan tempat persalinan, tenaga yang akan menolong, vinansial,
transportasi dan perlengkapan bayi, serta kesiapan menghadapi
adanya komplikasi saat persalinan kelak penting di sampaikan
sehingga pada waktunya ibu dan keluarga telah siap.
6. Diskusikan dengan ibu tentang jadwal kunjungan ulang
Rasional : jadwal kunjungan ulang, jika ibu ada keluhan perlu di
diskusikan bersama untuk memperoleh kesepakatan kapan tepatnya
ibu kembali untuk cek kehamilannya sesuai dengan kesiapan dan
kebutuhan ibu. kunjungan ulang bertujuan untuk memantau
perkembangan kehamilan secara teratur, berkesinambungan serta
menilai efektifitas asuhan yang telah diberikan.
7. Menganjurkan ibu untuk mengonsumsi makanan bergizi, seimbang,
dan harus meliputi 6 kelompok yaitu makanan yang mengandung
protein ( hewani dan nabati), susu dan olahannya (lemak) roti dan
biji-bijian (karbohidrat) buah dan sayur-sayuran
8. Peningkatan suplementasi tablet Fe pada ibu hamil dengan
memperbaiki system distribusi dan monitoring secara terintergrasi
dengan program lainnya seperti pelayanan ibu hamil
9. Rutin memeriksa kehamilannya minimal 4 kali selama hamil untuk
mendapatkan pelayanan secara maksimal
LANGKAH VI:
PELAKSANAAN ASUHAN DENGAN EFISIEN YANG AMAN
LANGKAH VII :
MENGEVALUASI KEEFEKTIFAN ASUHAN
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Bagi ibu
a. Diharapkan agar ibu menjaga pola makan setia hari dan jenis
makanan yang dikonsumsi.
b. Pentingnya ibu mengkonsumsi obat yang diberikan sesuai
dengan jadwal.
2. Bagi bidan
a. Petugas kesehatan dapat mengenali dan mendeteksi secara
dini Kekurangan Energi Kronis.
b. Petugas kesehatan khususnya bidan perlu menjelaskan
keadaan ibu kepada keluarga ibu kondisi yang dialami oleh
ibu serta diharapkan memberikan dorongan moril pada
keluarga.