Anda di halaman 1dari 45

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY .R.

GIP0A0

DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK ( KEK )


DI PUSKESMAS PEMBANTU WOWONDA

DISUSUN OLEH:

1. Weldemina Manteanubun
NIM. P07124121057
2. Fransina S.S.Ngilawana
NIM.P07124121022

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN


PRODI KEBIDANAN SAUMLAKI
T.A 2022.2023
LEMBAR PERSETUJUAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN KEK
DI PUSKKESMAS PEMBANTU WOWONDA

Menyetujui:

Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

Marlin I.T Jalyolik, A.Md.Keb Fransina keljombar ,A.Md.Keb


Nip. 197518062006042021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa,
atas limpahan rahmat dan karunianya penyusun dapat menyelesaikan
makalah laporan PKK II Tahap II dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada
ibu hamil dengan KEK Di puskesmas pembantu wowonda.
Penyusunan dan pembahasan studi kasus ini mengacu pada teori dan
kasus yang ditemukan di lahan praktek Puskesmas pembantu wowonda.
Kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi diri saya
maupun pemberi pelayanan kebidanan.
Adapaun dapat terselesaikan studi kasus ini atas bimbingan, bantuan
dan dukungan moril, materil dan teknik dari berbagai pihak. Untuk itu
penyusun menyampaikan terimakasih kepada :
1. Sitti S. Hermanses, SST., M.Keb selaku Ketua Prodi Kebidanan
Saumlaki Poltekkes Kemenkes Maluku
2. Marlin I.T Jalyolik, A.Md.Keb selaku Pembimbing Institusi yang telah
memberikan saran
3. masukan utuk terselesainya laporan PKK I ini.
4. Fransina Keljombar, Amd.Keb selaku Pembimbing Lahan yang telah
memberikan saran masukan utuk terselesainya laporan PKK I ini.
5. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah studi
kasus ini yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu
Penyusun menyadari adanya keterbatasan waktu dan kemampuan
sumber daya tentu masih terdapat banyak kekurangan dalam
penyusunannya. Karena itu penyusun menyampaikan permohonan maaf
yang sebesar-besarnya dan untuk mencapai kesempurnaan makalah ini,
maka penyusun siap menerima kritik dan saran yang membangun
sehingga berguna demi perbaikannya penyusunan makalah ini.Akhir kata
semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua.

Saumlaki, Juni 2023


Hormat Saya,

Penyususn
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………. 1


LEMBAR PERSETUJUAN ………………………………………………………
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………………….
B. Tujuan Penulisan
C. Manfaat Penulisan
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar
B. Konsep Dasar Pendokumentasian SOAP
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tinjauan Kasus
B. Catatan Perkembangan
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Selama kehamilan, proses pertumbuhan tetap berlangsung yaitu
pertumbuhan janin yang dikandung dan berbagai pertumbuhan organ
tubuh yang mendukung proses pertumbuhannya sehingga
peningkatan metabolisme pada ibu hamil berdampak pada
peningkatan suplai vitamin dan mineral disamping energi, protein, dan
lemak. Jika kebutuhan energi, protein, lemak, vitamin, dan mineral
yang meningkat ini tidak dapat dipenuhi melalui makanan yang
dikonsumsi ibu hamil maka ibu hamil akan mengalami kekurangan gizi
yang akan mengakibatkan berat badan bayi lahir rendah, kelahiran
premature (lahir belum cukup bulan), dan lahir dengan berbagai
kesulitan / sampai meninggal.
Antenatal Care (ANC) merupakan pelayanan pemeriksaan
kesehatan rutin ibu hamil untuk mendiagnosis komplikasi obstetri serta
untuk memberikan informasi tentang gaya hidup, kehamilan dan
persalinan. Setiap ibu hamil sangat dianjurkan untuk melakukan
pemeriksaan ANC komprehensif yang berkualitas minimal 6 kali yaitu
minimal 1 kali pada trimester pertama (sebelum usia kehamilan 14
minggu), minimal 2 kali pada trimester kedua (usia kehamilan 14- 28
minggu) dan minimal 3 kali pada trimester ketiga (28-36 minggu dan
setelah 36 minggu usia kehamilan) termasuk minimal 1 kali kunjungan
diantar suami atau anggota keluarga. Kunjungan pertama ANC sangat
dianjurkan pada usia kehamilan 8-12 minggu (Kemenkes RI, 2020).
Asuhan kebidanan sesuai 14 T, meliputi :Timbang b TB, ,Ukur lingkar
lengan atas, Tekanan darah, Periksa tinggi rahim, Periksa letak dan
denyut jantung janin, Status dan imunisasi tetanus, Konseling, Skrining
Dokter, Tablet tambah darah, Test Lab Hemoglobin (HB), Test
golongan darah, Tes Lab protein urine, Test Lab gula darah,
pencegahan Penularan HIV dari ibu ke anak.
Kekurangan Energi Kronik (KEK) masih menjadi permasalahan di
Indonesia. Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah kondisi ketika
seseorang mengalami kekurangan gizi yang berlangsung menahun
(kronis) sehingga menimbulkan gangguan kesehatan. Wanita dan
anak-anak merupakan kelompok yang memiliki risiko paling tinggi
mengalami Kekurangan Energi Kronik (KEK). Saat ini Kekurangan
Energi Kronik (KEK) menjadi perhatian pemerintah dan tenaga
kesehatan, karena seorang wanitas usia subur (WUS) yang
mengalami KEK memiliki risiko tinggi untuk melahirkan anak yang juga
akan mengalami KEK di kemudian hari. Disamping hal tersebut,
kekurangan gizi menimbulkan masalah kesehatan morbiditas,
mortalitas, dan disabilitas, juga menurunkan kualitas sumber daya
manusia (SDM) suatu bangsa. Dalam skala yang lebih luas,
kekurangan gizi dapat menjadi ancaman bagi ketahanan dan
kelangsungan hidup suatu bangsa (Sandalayuk, 2019)
Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah salah satu keadaan
malnutrisi. Dimana keadaan ibu menderita kekurangan makanan yang
berlangsung menahun (kronik), kondisi ini di sebabkan karena adanya
ketidakseimbangan asupan gizi antara energi dan protein, sehingga
zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi. Dengan ditandai berat
badan kurang dari 40 kg atau tampak kurus dengan pengukuran LILA
(<23,5 cm). (Aryaneta & Silalahi, 2021)
Prevalensi KEK pada wanita hamil di Indonesia berdasarkan data
Riskesdas tahun 2019 sebesar 17,9% Berdasarkan data tersebut
dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan angka kejadian ibu hamil
dengan KEK di Indonesia.
Asupan zat gizi untuk bayi di dalam kandungan berasal dari
persediaan zat gizi di dalam tubuh ibunya. Oleh karna itu sangat
penting bagi calon ibu hamil untuk mempertahankan status gizi yang
baik sebelum memasuki kehamilan, misalnya tidak kurus dan tidak
anemia, untuk memastikan cadangan zat gizi ibu hamil mencukupi
untuk kebutuhan janinnya. Indikator apakah janin mendapatkan
asupan makanan yang cukup adalah melalui pemantauan adekuat
tidaknya Pertambahan Berat Badan (BB) ibu selama kehamilannya
(PBBH), bila PBBH tidak adekuat, janin berisiko tidak mendapatkan
asupan yang sesuai dengan kebutuhannya, sehingga dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya di dalam
kandungan. Ibu yang saat memasuki kehamilannya kurus ditambah
dengan Pertambahan Berat Badan ibu selama Kehamilan (PBBH )
yang tidak adekuat, berisiko melahirkan bayi dengan Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR) (Kemenkes, 2020).
Menurut WHO presentase tertinggi penyebab kematian ibu adalah
pendarahan (28%), dan infeksi, yang dapat disebabakan oleh anemia
dan kekurangan energi kronis (KEK). Diberbagai negara kejadian ini
berkisar kurang 10% sampai hampir 60% .KEK selama masa
kehamilan memilki dampak negatif pada siklus kehidupan
keturunannnya, ibu hamil dengan KEK umumnya memilki kenaikan
berat badan hamil yang rendah, akibatnya berat badan bayi yang
dilahirkan rendah atau biasa disebut BBLR yang ditandai dengan berat
badan lahir kurang dari 2.500 gram. (Rahmaniar et al, 2019)
Upaya perbaikan status gizi masyarakat akan memberikan
kontribusi nyata bagi tercapainya tujuan pembangunan nasional
terutama dalam penurunan prevalensi Kurang Energi Kronik pada ibu
hamil yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan kualitas sumber
daya manusia. Upaya program yang dilakukan yaitu kegiatan
pemberian suplemen gizi adalah suatu upaya yang dapat dilakukan
dalam rangka mencukupi kekurangan kebutuhan gizi dari konsumsi
makan seharian yang berakibat pada timbulnya masalan kesehatan
dan gizi pada kelompok rawan gizi. Salah satu program suplemen
yang dilaksanakan oleh pemerintah yaitu Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) kepada ibu hamil.
Data yang diperoleh dari klinik dr Juliana CH. Ratuanak pada
tahun 2022, cakupan ibu hamil sebanyak 36 orang. Capaian
kunjungan pertama pada ibu hamil (K1) sebesar 20%, sedangkan
cakupan K4 15%.Salah satu upaya penurunan Angka Kematian Ibu
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) adalah pemerintah telah
membuat kebijakan agar setiap ibu mampu mengakses pelayan
kesehatan yang berkualitas, pada ibu hamil mendapatkan pelayan
Antenatal Care yang berkualitas dan terpadu (14 T) dan diberikan
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K).
(Kemenkes RI, 2017).
Berdasarkan uraian diatas kami tartaric mengambil judul Asuhan
Kebidanan Kahamilan Pada Ny .R.GIP0A0 Hamil 40 Minggu 1 Hari
Dengan KEK di Puskesmas Pembantu wowonda

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Dapat melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan KEK
menggunakan 7 langkah manajemen varney
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian data asuhan kebidanan pada Ny.R.
GIP0A0 Hamil 40 minggu 1 hari
b. Melakukan interpretasi data asuhan kebidanan pada Ny.
R.GIP0A0 Hamil 40 minggu 1 hari
c. Menentukan diagnosis atau masalah potensial asuhan
kebidanan pada Ny.R.GIP0A0 Hamil 40 minggu 1 hari
d. Menentukan tindakan segera asuhan kebidanan pada pada
Ny. R.GI P0A0 Hamil 40 minggu 1 hari
e. Membuat perencanaan tindakan asuhan kebidanan pada pada
Ny. R.GIP0A0 Hamil 40 minggu 1 hari
f. Melaksanakan rencana tindakan asuhan kebidana pada pada
Ny. R.GIP0A0 Hamil 40 minggu 1 hari
g. Melakukan evaluasi asuhan kebidanan pada Ny.R.GIP0A0
Hamil 40 minggu 1 hari

C. Manfaat Penulisan
1. Bagi institusi pendidikan
Hasil laporan ini diharapkan dapat memberi masukan dan
informasi bagi peserta didik serta sebagai bahan bacaan atau
literature bagi mahasiswa Prodi Kebidanan Saumlaki.
2. Bagi Puskesmas
Hasil laporan ini diharapkan dapat memberi informasi dan
masukan bagi Puskesmas Pembantu wowonda untuk
meningkatkan pelayanan agar pelayanan bertambah lebih baik
3. Bagi penulis
Hasil laporan ini dapat menambah pegetahuan serta wawasan
penulis tentang kehamilan dan sebagai upaya penceegahannya
dan sebagai aplikasi langsung ke lapangan.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Konsep dasar kehamilan


1. Pengertian kehamilan
Ibu hamil adalah seorang wanita yang sedang mengandung yang
dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.Kehamilan adalah
waktu transisi,yaitu masa antara kehidupan sebelum memiliki
anak yang sekarang berada ddalam kandungan dan kehidupan
nanti setelah anak itu lahir.
Kehamilan merupakan penyatuan dari spermatozoa dan ovum
dan dilanjutkan dengan nidasi. Bila dihitung dari saat fertilasi
hingga lahirnya bayi,kehamilan normal akan berlangsung dalam
waktu 40 minggu 9 bulan menurut kalender intranasional.
Maka,dapat disimpulkan bahwa kehamilan merupakan
bertemunya sel telur dan sperma didalam atau diluar rahim dan
berakhir dengan keluarnya bayi dan plasenta melalui jalan lahir.

2. Tanda-tanda kehamilan

a. Amenorhea: Tidak datangnya haid


b. Odema pada wajah dan tungkai: Preeklampsia
c. Penglihatan kabur
d. Mual muntah : Hiperemsis
e. Pergerakan janin berkurang
f. Nyeri perut yang hebat: Perdarahan hamil mudah
( abortus,mola),Perdarahan hhamil tua (plasenta previa,dan
sulition plasenta).
g. Keluarnya darah/cairan dari jalan lahir
h. Demam
i. Kejang
j. perubahan payudara
k. sering BAK
l. nyeri punggung
m. indra penciuman yang lebih sensitif
n. perubahan suasana hati
o. o.kenaaikan berat badan

3. Perubahan fisiologis dan psikologis pada ibu hamil

B. Perubahan psikologis pada ibu hamil


Trimester I
1. Takut akan kehamilannya,berangan-angan bahwa dirinya tidak
hamil
2. Tidak menaruh perhatian pada kehaamilannya
3. Khawatir akan kehilangan kecantikannya
4. Mencari perubahan tubuh yang dapat menunjukkan bahwa dirinya
hamil
5. Merasa lelah,mual,kurang libido

Trimester II
1. Bahagia dan bersemaangat
2. Libido meningkat
3. Menerima kehamilannya
4. Merasa bahagia pertama kali merasakan adanya gerakan janinnya
5. Merasa sehat,bebas dari rasa tidak nyaman

Trimester III
1. Rasa tidak sabar menunggu kelahiran bayi
2. Merasa takut menghadapi persalinannya
3. Memandang bayinya sebagai bagiaan yang terpisah dari dirinya
4. Merasa takut bayinya akan cacat
5. Merasa dirinya jelek dan aneh
6. Secara aktif mempersiapkan dirinya menjadi ibu
7. Merasa perlu melindungi bayinya
C. Perubahan fisiologis pada ibu hamil

Trimester I
1. Perubahan payudara: Rasa nyeri,lembek dan rasa geli
2. Sering kencing dan tidak bisa ditunda
3. Rasa letih,lesuh ,lemah
4. Mual dan muntah
5. Hiersaliva
6. Hidung tersumbat dan kadang-kadang terjadi mimisan
7. Keputihan

Trimester II
1. Pigmentasi bertambah,jerawat,kulut berminyak
2. Tai lalat bertambah di leher,dada,wajah dan lengan
3. Kedua telapak tangan memerah
4. Sering pingsan
5. Perubahan kulit pada abdomen: Linea nigra atau striae
gravidarum
6. Sembelit
7. Varices pada tungkai

Trimester III
1. Sesak nafas
2. Insomnia
3. Rasa kwatir dan lemas
4. Rasa tidak nyaman dan tertekan pada perineum
5. Kontraksi Braxto his
6. Kram betis
7. Edema kaki sampe
D. Ketidaknyamanan dan cara mengatasi pada ibu hamil

Ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester I

1. Mual muntah pada pagi hari


Mual muntah terjadi 50% wanita hamil. Mual kadang-kadang
sampai muntah yang terjadi pada ibu hamil biasanya terjadi pada
pagi hari sehingga disebut morning sickness meskipun boisa juga
terjadi pada siang atau sore hari. Mual muntah ini lebih sering
terjadi pada saat lambung dalam keadaan kosong sehingga lebih
sering terjadi pada pagi hari.Sampai saat ini penyebap secara pasti
belum dapat dijelaskan namun ada beberapa anggapan bahwa
mual muntah dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya:
 Perubahan hormonal
 Adaptaasi psikologia/faktor emosional
 Faktor neurologis
 Gulah darah rendah mungkin tidak makan dalam beberapa jam
 Kelebihan asam lambung
 Peristaltik lambat

Upaya yang di lakukan untuk meringankan atau mencegah dengan


melakukan beberapa hal, pada pagi hari sebelum bangun dari
tempat tidur,makan biskuit dan minum segelas air. Ibu hamil juga
harus menghindari makanan pedas dan berbau tajam. Ibu hamil
dianjurkan untuk makan sedikit tapi sering, cara ini dapat
mempertahankan kadar gula darah. Makan 2 jam sekali sedikit-
sedikit lebih baik dari pada makan tiga kali sehari dalam jumlah
banyak.Saat makan jangan lupa minum air,atau diantara waktu
makan dapat membantu mempertahankan hidrasi tubuh. Ibu hamil
sangant dianjurkan makan permen atau minum manis ( minum jus
buah ) atau minum susu sebelum tidur dapat mencegah
hipoglikemi. Upaya mengurangi diet lemak,diet tinggi lemak dapat
memperparah mual muntah,hindari makanan yang di goreng,saat
bangun pagi atau sore hari secara perlahan bangun dari tempat
tidur,dan hindari gerakan mendadak.

2. Sering BAK

Ibu hamil trimester I sering mengalami keluhan sering buang air


kecil ( BAK) Apabila sering BAK ini terjadi pada malam hari akan
menggangu tidur sehingga ibu hamil tidak dapat tidur dengan
nyenyak

Faktor penyebap

 Uterus membesar sehingga menekan kanndung kemih


 Eksresi sodium ( Natrium ) yang mmeningkat
 Perubahan fisiologis ginjal sehingga produksiurin meningkat
Cara meringankan atau mencegah,upayakan untuk tidak menahan
BAK, kosongkan kandung kencing pada saat terasa ingin BAK.
Perbanyak minum pada siang hari untuk menjaga keseimbangan
hidrasi.Apabila BAK pada malam hari tidak menggangu tidur maka
tidak dianjurkan mengurangi minum di malam hari.Ibu hamil
dianjurkan untuk membatasi minum yang mengandung
diuretiksepertiteh,kopi,cola dengan coffeine.saat tidur posisi
berbaring miring kekiri dengan kaki di tinggikan adalah lebihh baik.
Ibu amil harus secara rutin membersihkan dan mengeringkan alat
kelamin setiap selesai BAK untuk mencegah infeksi saluran kemih

3. Gatal dan kaku pada jari

Faktor penyebap

a. Penyebap gatal-gatal ini belum diketahui secara


pasti,kemungkinan penyebapnya adalah hypersensitive
terhadap antigen plasenta
b. Perubahan gaya berat yang disebapkan karena pembesaaran
rahim membuat beruba nya postur wanita dimana posisi bahu
dan kepala lebih kebelakang. Hal untuk menyeimbangkan
lengkungan punggung dan berat tubuh yang cenderung
condong kedepan. Hal ini dapat menekan syarat di lengan
sehingga mengakibatkan rasa gatal dan kaku pada jari.
Cara meringankan/mencegah
a. Kompres dingin atau mandi berendam atau dengan shower.
b. Posisi tubuh yang baik pada saat berdiri, duduk maupun kekita
mengambil sesuatu jangan dengan membungkuk tetapi tulanng
belakang tetap diusahakan dalam posisi tegak
4. Pica atau ngidam

Pica atau ngidam sering terjadi pada ibu hamil trimester I tetapi bisa
juga di alami oeh ibu hamil sampai juga melahirkan .Ibu hamil
sering menginginkan makanan yang aneh-aneh ,misalnya yang
asam-asam,pedas-pedas.Keinginan ibu hamil seperti keinginan
yang harus penuhi,kalu tidak dapat dipenuhi,ibu hamil sangat
kecewa,kadang-kadang sampai menangis

Faktor penyebabnya:

a. Mengidam berkaiitan dengan persepsi atau anggapan


individu,wanita hamil tentang sesuatu yang menurutnya bisa
mengurangi rasa mual dan muntah.Jadi keinginan ibu ibu hamil
yang satu dengan yaang lain bisa berbeda-beda.
b. Pada ibu hamil indra pengecap menjadi lebih tumpul atau
kurang perasa sehingga selalu mencari-cari makanan yang
merangsang.

Cara menringankan atau mencegah:

a. Menjelaskan tentang bahaya makan makanan yang tidak sehat


b. Mengatkan pada ibu hamil,tidak perlu khawatir apabila
makanan yang dinginkan adalah makanan yang bergizi.

Tidak nyaman ibu hamil pada trimester II

1. Edemaa
Kadang-kadang kita temui edema pada ibu hamil trimester II.
Edema ini biasa terjadi pada kehamilan trimester II dan III

Faktor penyebab:

a. Pembesaran uterus pada ibu hamil mengakibatkan tekanan


pada vena pelvik sehingga menimbulkan gangguan sirkulasi.
Hal ini terjadi terutama pada waktu ibu hamil duduk atau berdiri
dalam waktu yang lama.
b. Tekanan pada vena cava inferior pada saaat ibu berbaring
terlentang
c. Kongesti sirkulasi pada ekstremitas bawah
d. Kadar sodium ( natrium ) meningkat karena pengaruh dari
hormonal. Natrium bersifat retensi cairan.
e. Pakaian ketat

Untuk meringankan aatau mencegah dapat dilakukan beberapa


cara antara lain

a. Hndari pakian ketat


b. Hindari makanan yang berkadar garam tinggi
c. Hindari duduk/berdiri dalam jangka waktu lama
d. Makan makanan tinggi protein
e. Iatirahat dan naikan tungkai selama 20 menit berulang-ulang
f. Berbaring atau duduk dengan kaki ditinggikan
g. Hindari berbaring terlentang
h. Hindari kaos kaki yang ketat
2. Gusi berdarah

Pada ibu hamil sering terjadi gusi bengkak yang disebut epulis
kehamilan. Gusi yang hiperemik dan lunak cenderung menimbulkan
gusi menjadi mudah berdarah terutama pada saat menyikat gigi.
Gusi berdarah ini paling parah terjadi pada kehamilan trimester II.

Beberapa faktor penyebap gusi berdarah adalah:

a. Estrogen berpengaruh terhadap peningkatan aliran darah ke


rongga mulut danpergamtian sel-sel pelapis ephitel gusi lebih
cepat
b. Terjadi hipervaskularisasi pada gusi dan penyebaran pembuluh
darah halus sangat tinggi.
c. Ketebalan permukaan epithelial berkurang sehingga
mengakibatkan jaringan gusi menjadi rapuh dan mudah berdarah

Cara mengurangi atau mencegah:

a. .Minum suplemen vit C mengurangi incident gusi berdarah.


b. Berkumur dengan air hangat,air garam.
c. Jaga kebersihan gigi.
d. .Periksa ke dokter gigi secara teratur

3. Insomnia ( sulit tidur )

Insomnia dapat terjadi pada wanita hamil maupun wanita yang tidak
hamil. Insomnia ini biasanya dapat terjadi mulai pada pertengahan
masa kehamilan. Insomnia dapat disebabkan oleh perubahan fisik
yaitu pembesaran uterus,dapat juga di sebabkan oleh karena
perubahan psikologis misalnya perasaan takut,gelisah atau khawatir
karena kelahiran.adakalahnya ditambahi oleh BAK dimalam
hari/nochturia
Cara meringankan atau mencegah

a. Mandi air hangat sebelum tidur


b. Minum minuman hangat ( susu hangat,teh hangat) sebelum tidur
c. Sebelum tidur jangan melakukan aktivitas yang dapat membuat
susah tidur
d. Tidur dengan posisi rileks,lakukan relaksasi
4. Keputihan /leukorhea
Ibu hamil sering mengeluh mengerluarkan lendir dari vagina yang
lebih banyak sehingga membuat perasaan tidak nyaman karena
pakian dalam sering menjadi basah sehingga harus ganti pakian
dalam. Kejadian keputihan ini bisa terjadi pada ibu hamil trimester
pertama, kedua maupun ketiga
Faktor penyebab:
a. Meningkatkan kadar hormon estrogen pada ibu hamil trimester I
dapat menimbulkan prduksi lendir serviks meningkat
b. Pada ibu hamil terjadi hyperplasia pada mukosa vagina

Cara mringankan dan mencegah

a. Jaga kebersihan dengan mandi setiap hari


b. Bersikan alat kelamin dan keringkan setiap sehabis BAB dan
BAK
c. Membersikan alat kelamin ( cebok ) dari arah depan ke belakang
d. Ganti celana dalam apabila basah
e. Pakai celana dalam yang terbuat dari katun sehingga menyerap
keringat dan membuat sirkulasi udarah yang baik
f. Tidak dianjurka memakai semprot atau douch.

5. Keringat bertambah

Ibu hamil sering mengeluh kepanasan, mengeluarkan keringat yang


banyak.Keringat yang banyak menyebabkan rasa tidak
nyaman,kadang-kadang mengganggu tidur sehingga ibu hamil
merasa lelah karena kurang istirahat.

Faktor penyebab:

a. Karena perubahan hormon pada kehamilan sehingga


eningkatkan aktivitas kelenjar keringat
b. Penambahan berat badan dan meningkatnya metabolisme pada
ibu hamil

Cara meringankan atau mencegah

1. Mandih/berendam secara teratur


2. Memakai pakian yang longgar dan tipis,terbuat dari katun
supaya menyerap keringat.
3. Perbanyak minum air putih untuk menjaga hidrasih
6. Nafas sesak
Sesak nafas ini biasanya mulai terkjadi pada awal trimester II
sampai pada akhir kehamilan. Ibu hami dapat terserang nafas sesak
oleh karena pembesaran uterus dan pergeseran organ-organ
obdomen. Pembesaran uterus membuat pergeseran diafragma naik
sekitar 4cm. Adakalanya terjadi peningkatan hormon progesteron
membuat hyperventilasi. Bidan juga dapat melatih ibu hamil untuk
membiasakan dengan pernapasan norma. Ibu hamil juga harus tetap
mengatur sikap tubuh yang baik,Saat berdiri tegak dengan kedua
tangan di rentangkan di atas kepala kemudian meraik nafas
panjang.

7. Ptyalism ( Air ludah berlebihan )

Ibu hamil sering merasakan saliva keluar lebih banyak dari biasa, hal
ini kadang-kadang dapat menimbulkan rasa mual sehingga ibu hamil
merasa tidak nyaman. Ptyalism biasanya dirasakan ibu hamil mulai 2
sampai 3 minggu usia kehamilan dan berhenti pada akhir kehamilan.
Faktor penyebab:

 Meningkatnya keasaman mulut atau meningkatnya asupan pati


sehingga menstimulasi ( merangsang ) kelenjar saliva ( kelenjar
ludah ) untuk meningkatkan sekresi.
 Ibu hamil mengurangi makan dengan maksud untuk mengurangi
mual dapat menyebabkan peningkatan jumlah saliva di mulut.

Carameringankan atau mencegah

 Kunyah permen karet


 Jaga kebersihan mulut

Tidak nyaman trimester III

 Sering kencing
 Konstipasi
 Sulit tidur
 Nyeri punggung

 Pengertian KEK pada ibu hamil

Pengertian KEK pada ibu hamil menurut WHO adalah kondisi


seseorang yang memiliki nilai indeks massa tubuh (BMI) kurang dari
18,5. WHO menentukan standar nilai BMI 18,5, 17,0, dan 16,0
sebagai kekurangan energi kronis ringan, sedang, dan
berat.Kekurangan energi kronis merupakan salah satu masalah
malnutrisi yang sering terjadi di masa kehamilan. Ibu hamil dengan
KEK mengalami kekurangan kalori dan protein yang dapat
menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Kondisi KEK saat hamil
dapat meningkatkan berbagai risiko komplikasi kehamilan dan
menyebabkan kematian bayi.
Ibu hamil kekurangan energi kronik (KEK) dengan LILA <23,5 cm
adalah keadaan dimana ibu hamil mengalami kekurangan gizi (kalori
dan protein) yang berlangsung lama atau menahun disebabkan
karena ketidak seimbangan asupan gizi, sehingga zat gizi dibutukan
tubuh tidak tercukupi. Hal tersebut mengakibatkan pertumbuhan tubuh
baik fisik ataupun mental tidak sempurna seperti seharusnya
(Yosephin, 2019).

Kekurangan Energi Kronik Suatu keadaan dimana Ibu hamil


menderita kekurangan makanan yang berlangsung selama menahun
(kronis), sehingga menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu hamil.
Hal tersebut bisa terjadi bila LILA kurang dari 23,5 cm yang
menunjukkan ibu hamil tersebut berisiko KEK dan juga terdapat
beberapa yang menjadi kriteria :

a. Berat badan ibu sebelum hamil <42 kg.

b. Berat badan ibu pada kehamilan trimester III <45 kg.

c. Ibu menderita anemis (Hb <11 gr %).

d. Tinggi badan ibu <145 cm.

e. Indeks masa tubuh (IMT) sebelum hamil <17,00.

(Paramashanti, 2019)

Ibu hamil KEK berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah
atau BBLR (berat kurang dari 2500 gr). Bayi yang dilahirkan BBLR
akan mengalami hambatan perkembangan, kemunduran pada fungsi
intelektualnya, dan mempunyai risiko kematian. Masalah BBLR terkait
dengan anemia ibu hamil (Hb <11 gr%) dan KEK yang
menggambarkan kekurangan gizi dalam jangka panjang dalam jumlah
maupun kualitasnya. Ada hubungan yang saling terkait antara KEK
dengan anemia, dan bayi berat lahir rendah. Ibu hamil dengan KEK
berisiko 2 kali untuk melahirkan BBLR dibandingkan dengan ibu yang
tidak KEK (Yosephin,2019).

 Penyebab KEK pada ibu hamil

Kekurangan energi kronis terjadi karena kapasitas fisik yang terbatas


akibat mengalami kekurangan asupan makanan sehat dalam jangka
waktu lama. Sesuai pengertian kekurangan energi kronis pada ibu
hamil menurut WHO, ibu hamil dengan KEK akan memiliki indeks
massa tubuh (BMI) kurang dari 18,5 kg/m2. Faktor yang
mempengaruhi KEK pada ibu hamil dapat berupa makan terlalu
sedikit atau pola makan yang tidak seimbang sehingga menyebabkan
kekurangan nutrisi dalam jangka waktu lama. Gangguan kesehatan
pada masa kehamilan juga bisa menyebabkan terjadinya malnutrisi
yang berujung pada kekurangan energi kronis. Salah satu gangguan
kehamilan yang berpotensi menyebabkan KEK saat hamil adalah
hiperemesis gravidarum (HG).

Hiperemesis gravidarum memiliki gejala yang serupa dengan morning


sickness. Hanya saja, gejala yang dialami bisa lebih berat dan parah.
Ibu hamil yang mengalami masalah ini dapat mengalami mual dan
muntah berkali-kali, serta tidak dapat mempertahankan makanan di
dalam tubuh. Jika berlangsung hingga berbulan-bulan, hiperemesis
gravidarum dapat mengakibatkan malnutrisi penyebab KEK saat hamil
dan mengganggu kesehatan janin.

Terhadap ibu dapat menyebabkan resiko dan komplikasi antara lain


:Anemia,Pendarahan,Berar badan tidak bertambah secara normal

Terhadap janin :dapat mengakibatkan keguguran atau abortus,bayi


lahir mati,kematian neonatal,cacat bawaan,anemia pada bayi,bayi
dengan berat badan laahir rendah ( BBLR )
 Tanda dan Gejala KEK pada ibu hamil
- Gejala kekurangan energi kronis pada ibu hamil dapat ditandai
dengan:
- Ukuran lingkar lengan atas (LILA) kurang dari 23,5 cm
- Terus-menerus merasa letih
- Sering kesemutan
- Wajah pucat
- Penurunan berat badan dan lemak
- Penurunan laju metabolisme
- Penurunan kalori yang terbakar pada saat istirahat (resting
metabolic rate/RMR)
- Penurunan kebiasaan aktivitas fisik
- Penurunan kapasitas kerja fisik.
- Tinggi badan kurang daari 145 cm
- Jika hamil cenderung melahirkan bayi secara prematur
 Dampak KEK pada ibu hamil

Kekurangan energi kronis dapat berdampak pada banyak hal, seperti


perilaku dan kehidupan sosialnya. Hal ini disebabkan karena kondisi
fisik yang tidak memadai akibat KEK pada ibu hamil mengganggu
aktivitas dan kapasitas fisik dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Selain itu, kekurangan energi kronis dapat meningkatkan risiko
berbagai komplikasi kehamilan yang memengaruhi janin, seperti:

- Lahir mati
- Kelahiran prematur
- Gangguan pertumbuhan janin
- Terhambatnya perkembangan otak janin
- Berat bayi lahir rendah
- Anemia pada bayi.

Kekurangan energi kronis dapat meningkatkan risiko kematian pada ibu


hamil dan mengganggu kesehatan janin karena kondisi ini bisa
menyebabkan persalinan menjadi lebih sulit. Terlebih lagi, bayi yang
lahir dari ibu dengan kekurangan gizi, memiliki risiko lebih tinggi untuk
mengalami masalah yang sama. Salah satunya karena kondisi ini dapat
menyebabkan air susu yang dihasilkan ibu tidak dapat mencukupi
kebutuhan bayi. Lebih jauh lagi, kekurangan gizi pada anak berpotensi
mengakibatkan berbagai gangguan tumbuh kembang anak. Termasuk
di antaranya perkembangan kognitif yang buruk, perawakan yang lebih
pendek, serta meningkatnya risiko morbiditas dan mortalitas.

 Cara mengatasi KEK pada ibu hamil dan Pencegahannya

Cara mengatasi KEK ini dengan cara mengonsumsi makanan bergizi


seimbang dengan pola makan yang sehat (Paramashanti, 2019). Untuk
mengatasi resiko KEK pada ibu hamil sebelum kehamilan wanita usia
subur sudah harus mempunyai gizi yang baik dengan LILA tidak kurang
dari 23,5 cm, apabila LILA ibu sebelum hamil kurang dari angka
tersebut, sebaiknya kehamilan ditunda sehingga tidak berisiko
melahirkan BBLR. Kondisi KEK pada ibu hamil harus segera
ditindaklanjuti sebelum usia kehamilan mencapai 16 minggu.
Pemberian makanan tambahan yang tinggi energi dan tinggi protein
melalui pemberian PMT ibu hamil selama 90 hari dan dipadukan
dengan penerapan porsi kecil tapi seringakan berhasil menekan angka
kejadian BBLR di Indonesia. Penambahan 200-450 kalori dan 12-20
gram protein dari kebutuhan ibu adalah angka yang mencukupi untuk
memenuhi kebutuhan gizi janin. Makan makanan yang bervariasi dan
cukup mengandung energi dan protein termasuk makanan pokok
seperti nasi, ubi, dan kentang setiap hari dan makanan yang
mengandung protein seperti daging, ikan, telur, kacang-kacangan atau
susu sekurang-kurangnya sehari sekali. Minyak dari kelapa atau
mentega dapat ditambahkan pada makanan untuk meningkatkan
pasokan energi. PMT dan pemberian zat besi pada ibu hamil yang
menderita KEK dapat meningkatkan konsentrasi Hb (Yosephin, 2019).

Kurang energi kronis pada ibu hamil umumnya terjadi sebelum masa
kehamilan dimulai. Oleh karena itu, selain penanganan, Anda juga
melakukan upaya pencegahan supaya tidak terjadi kekurangan energi
kronis pada ibu hamil. Penanganan KEK pada ibu hamil memerlukan
perubahan pada pola konsumsi makanan yang dilakukan selama ini
dan bukan merupakan hal yang instan. Upaya ini juga perlu dilakukan
secara berkesinambungan. Beberapa penanganan KEK pada ibu hamil
yang bisa dilakukan dengan perubahan pola konsumsi makanan
adalah: Pemberian makanan tambahan (PMT) pada ibu hamil,
Ketersediaan pangan yang memadai di rumah tangga, Penyuluhan
mengenai pentingnya memenuhi kebutuhan nutrisi kehamilan,
Perubahan kebiasaan atau pola makan agar sesuai dengan kebutuhan
tubuh, Mengatasi gangguan kehamilan yang menyebabkan malnutrisi.

Adapun makanan tambahan untuk ibu hamil kurang energi kronis yang
bisa rutin dikonsumsi adalah biskuit ibu hamil, makanan tinggi kalori,
makanan tinggi protein hingga makanan yang mengandung
zatbesi,seperti:Telur,Ikan,Daging,Makarel,Kentang,Nasi,Beras
merah,Umi-umbian,Kacang kacangan,Susu

Apabila kurang energi kronis pada ibu hamil telah menyebabkan kondisi
kritis, maka ibu hamil memerlukan perawatan intensif untuk
mengatasinya. Pencegahan KEK pada ibu hamil bisa dilakukan dengan
menjaga pola makan dengan baik, bahkan sebelum hamil. Pastikan
untuk makan makanan yang mengandung nutrisi penting yang
dibutuhkan selama kehamilan.
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA Ny. R. GIP0A0


DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK ( KEK )
DI PUSKESMAS PEMBANTU WOWONDA

Tanggal Pengkajian : 02 November 2023


Pukul : 09.10 WIT

A. DATA SUBJEKTIF

LANGKAH I :
PENGUMPULAN DATA DASAR

1. BIODATA

Identitas ibu/suami

Nama : NY.R / Tn .S
Umur : 20 / 20
Suku/Bangsa : Maluku
Agama : Katolik
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan : IRT/ PETANI
Alamat : Desa wowonda

2. KELUHAN UTAMA

Ibu datang untuk memeriksa kehamilanya , Ibu mengatakan ini


kehamilan pertama ,belum pernah melahirkan dan tidak pernah
keguguran ,ibu Mengatakan HPHT : tanggal 25-01-2023 , ibu
mengatakan mengalami pusing serta napsu makan yang berkurang
3. RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU DAN SEKARANG

1. Tidak ada riwayat penyakit jantung, DM, TBC, Asma, Malaria


baik dari ibu maupun suami
2. Tidak ada riwayat keturunan kembar baik dari ibu maupun
suami

4. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

1. Tidak ada riwayat penyakit jantung, DM, TBC, Asma, Malaria


2. Tidak ada riwayat keturunan kembar baik dari ibu maupun
suami
5. RIWAYAT MENSTRUASI

Menarche : 14 Tahun
Siklus : 28-30 hari
Banyaknya : 3x ganti pembalut
Lama haid : 5-6 hari
Keluhan : kram perut, dan munculnya jerawat
HPHT : 25-01-2023
HPL : 01-11-2023
6. RIWAYAT OBSTETRI YANG LALU
Tidak ada

7. RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG


ANC pertama kali usia kehamilan : 14 Minggu
Periksa berapa kali : 5x periksa
Keluhan selama hamil :
Trimester I : Ibu mengatakan mengalami mual dan muntah
Trimester II : Ibu mengatakan mengalami pusing dan napsu
makan yang berkurang
Trimester III : Ibu mengatakan mengalami pusing dan napsu
makan yang berkurang
Pergerakan janin yang pertama pada umur kehamilan : 16 minggu
Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir :.> 10 kali
Status imunisasi Tetanus Toxsoid (TT) : ibu mengatakan sudah
mendapatkan TT sebanyak 2 kali

8. RIWAYAT PERNIKAHAN
Usia pertama menikah : 19 Tahun
Pernikahan ke : Pertama
Berapa lama menikah : 1 Tahun
Status pernikahan : Nikah Sah

9. RIWAYAT KELUARGA BERENCANA


Ibu mengatakan tidak pernah mengunakan alat kontrasepsi KB

10. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI

1. Nutrisi :
Sebelum hamil
Jenis : Nasi, ikan, sayur, buah-buahan, kadang minum susu
a. Frekuensi : 3 kali sehari
b. Porsi : 1 piring
c. Minum air : 8 gelas dalam 1 hari
Selama hamil
Jenis :nasi.ikan sayur,air putih
a. Frekuensi : 1-2 kali sehari
b. Porsi : ½ piring
c. Minum air : 8 gelas
d. Keluhan : napsu makan berkurang
2. Eliminasi :
a. BAB : 2x sehari, konsistensi lembek
b. BAK : 5-6x sehari, warna kuning muda, bau khas
3. Personal higien :
a. Mandi : 2x sehari pakai sabun mandi
b. Gosok gigi : 2x sehari pakai pasta gigi
c. Keramas : 3x seminggu pakai sampo
4. Istirahat :
a. Tidur siang : 2 jam (pkl 14.00-15.00)
b. Tidur malam : 6-7 jam (pkl 22.00-06.00)
5. Kebutuhan seks
Sebelum hamil : 2x seminggu
Selama hamil : 1x seminggu

11. DATA PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL


1. Menikah satu kali dengan suami sekarang lamanya 1 tahun
2. Kehamilan sekarang direncanakan
3. Ibu, suami dan keluarga sangat senang dengan kehamilan
sekarang
4. Pengambilan keputusan dalam keluarga di tentukan bersama-
sama
5. Ibu, suami dan keluarga merupakan penganut agama kristen
yang taat

B. DATA OBJEKTIF

1. Pemeriksaan fisik

a. Keadaan umum : Baik


b. Kesadaran : composmentis
c. Tinggi badan : 152 cm
d. Berat badan : sekarang : 43 kg, BB sebelum : 44 kg, kenaikan BB
selama hamil : 4 kg
e. Lila : 20,9 cm
f. Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 100/60 MmHg
Nadi : 88x/m
Suhu : 36,6⁰c
Pernapasan : 20x/m
-
Pemeriksaan fisik
a. Kepala : rambut bersih, tidak mudah rontok, tidak ada benjolan,
tidak nyeri bila ditekan.
b. Wajah :
- ekspresi wajah tampak senang
- tidak ada cloasma gravidarum
- tidak ada odema
c. Mata :
- Mata simetris dan tidak strabismus, tidak odema
- Konjungtiva merah muda
- Sclera putih

d. Hidung :

- Tidak ada secret


- Tidak ada polip
- Tidak nyeri bila ditekan
e. Mulut dan gigi :
Mukosa bibir lembab, tidak pecah-pecah, tidak ada caries gigi,
kebersihan cukup

f. Leher :

- Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid


- Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
- Tidak ada pembesaran vena jugularis
g. Payudara :
- Bentuk simetris dan membesar
- Hiperpigmentasi areola mammae
- Puting susu menonjol
- Tidak ada benjolan
- Sudah ada pengeluaran colostrum

h. Abdomen : tampak strie dan linea nigra, tidak ada luka bekas
operasi.perut tampak membesar sesuai usia kehamilan

Leopold I :
Teraba bagian besar, lunak pada bagian fundus, 3 jari di bawah
processus xypoideus
Pemeriksaan Mc. Donald (medline) : 33 cm

Leopold II :
Teraba bagian datar dan memanjang pada sisi perut bagian
kanan, dan teraba bagian kecil janin pada sisi perut bagian kiri
Leopold III :
Teraba bagian bulat keras dan melenting pada perut bagian
bawah
Leopold IV :
Jari-jari kedua tangan tidak lagi bersentuhan divergent
Rumus :
divergent – TFU x 155 ( 12 -33 x 155 ) = 3.255gram
TBJ : 3.255 gram (Jhonson dan Thausac)
Genetalia : tidak ada keputihan, tidak gatl,tidak keluar lendir
bercampur darah
Ekstremitas : tidak ada varices, refleks patella (+) kiri dan kanan.

Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan laboratorium, tanggal : 02 november 2023


HB : 11 gr%
Protein urine : tidak di lakukan
Reduksi urinne : tidak di lakukan
LANGKAH II :
MEREMUSKAN DIAGNOSIS/ MASALAH KEBIDANAN
A. DIAGNOSIS KEBIDANAN
GIP0A0, usia kehamilan 40 minggu 1 hari, punggung kanan,
presentasi kepala, divergent, janin tunggal hidup intra uterin dengan
kekurangan energi kronoik
1. GIP0A0
Data dasar :
a. Data subjektif :
Ibu mengatakan hamil anak pertama, belum pernah
melaahirkan, dan tidak pernah keguguran
b. Data objektif :
Tampak linea nigra dan strie albikans
Hiperpigmentasi pada areola mammae
Teraba bagian janin saat di palpasi
Perut membesar susuai usia kehamilan
c. Analisis dan interpretasi data :
Pada saat pemeriksaan kulit perut tampak adanya linea nigra
dan striae livide yang menandakan kehamilan pertama
terdapatnya denyut jantung janin dan teraba bagian-bagian
janin pada saat palpasi merupakan salah satu tanda-tanda
pasti kehamilan.
2. Hamil 40 minggu 1 hari
a. Data subjektif :
HPHT 25-01-2023
Ibu mengatahkan hamil 9 bulan
Perkirakan janin dirasakan ibu pada bulan juni 2023
b. Data objektif :
TFU menurut Leopold 3 jari di bawah processus xypoideus
TFU menurut Mc. Donald 33 cm
c. Analisis dan interpretasi data : Apabilah di hitung berdasarkan
HPHT sampai tanggal periksa tanggal 02 november2023
maka usia kehamilan ibu adalah 40 minggu 1 hari
3. Punggung kanan
a. Data subjektif :
Ibu mengatakan pergerakan janin lebih banyak di rasakan
pada perut sebelah kanan
b. Data objektif :
Pada palpasi menurut leopold II teraba bagian kecil pada
perut sebelah kiri dan teraba tahanan yang besar dan
memanjang pada perut sebelah kanan.
DJJ terdengar pada sisi perut sebelah kanan
c. Analisis dan interpretasi data :
Pergerakan janin lebih banyak di rasakan pada perut sebelah
kanan dan pada saat palpasi menurut leopold teraba tahanan
yang besar pada sebelah kanan dan teraba bagian kecil janin
pada perut bagian kiri. Di tunjang DJJ jelas terdengar pada
sisi perut sebelah kanan ibu, sehingga di simpulkan bahwa
punggung janin berada pada sebelah kanan
4. Presentasi/letak kepala
a. Data subjektif : -
b. Data objektif : - leopold III : teraba bagian yang bulat, keras
dan melenting
c. Analisis dan interpretasi data :

Saat palpasi di bagian atas simpisis teraba bagian yang bulat


keras dan melenting dapat di simpulkan kepala. Sedangkan
pada fundus uteri teraba bagian yang lunak, agak bulat, dan
tidak melenting adalah bokong. Maka di simpulkannya leopold
III adalah presentasi kepala
5. Janin tunggal
a. Data subjektif :
Tidak ada riwayat keturunan kembar
b. Data objektif :
- DJJ terdengar satu tempat, dengan puntum maksimum
pada bagian bawah umbilkus sebelah kanan
- TFU sesuai usia kehamilan (33 cm)
c. Analisa dan interpretasi data :
TFU 3 jari di bawa processus xypoideus ,usia kehamilan 40
minggu 1 hari, bunyi DJJ terdengar pada satu sisi perut ibu
menandakan janin tunggal
6. Hidup
a. Data subjektif:
Ibu merasakan pergerakan janin aktif dan kuat pada usia
kehamilan ± 5 bulan sampai sekarang dan merasakan
pergerakan janin 10 kali dalam sehari
b. Data objektif:
DJJ 145x/menit
c. Analisis dan interpretasi data:
Adanya gerakan janin dan denyut jantung janin ( DJJ )
menandakan bawah janin hidup.janin dalam keadaan
sehat,bunyi jantungnya teratur dan frekuensinya antara 120-
160 x/m dan pembesaran uteruss menandakan janin tumbuh
7. Intrauterin
a. Data subjektif:
Ibu merasakan pergerakan janin kuat terutama di sebelah
kanan bawah perut ibu dan tidak pernah merasakan nyeri
perut yang hebat selama kehamilan
b. Data objektif:
- TFU sesuai usia kehamilan
- Saat dilakukan palpasi dapat teraba bagian-bagian janin
- Terdengar DJJ
- Perut membesar sesuai usia kehamilan
c. Analisis dan interpretasi data:
Terabanya janin pada saat palpasi abdominal, terdengar DJJ,
dirasakannya gerakan janin baik dari ibu maupun pemeriksa
merupakan tanda kehamilan intrauterin.
8. Kekurangan energi kronik
a. Data subjektif :
Ibu mengeluh mengalami pusing dan napsu makan yang
berkurang
b. Data objektif

- Tekanan darah : 10/60 mmHg


- HB : 11gram%
- Lila : 20,9 cm

c. Analisis dan interpretasi data


Dari hasil pengukuran lila 20,9 cm maka ibu mengalam
Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah salah satu keadaan
malnutrisi. Dimana keadaan ibu menderita kekurangan
makanan yang berlangsung menahun (kronik), kondisi ini di
sebabkan karena adanya ketidakseimbangan asupan gizi
antara energi dan protein, sehingga zat gizi yang dibutuhkan
tubuh tidak tercukupi. Dengan ditandai berat badan kurang
dari 40 kg atau tampak kurus dengan pengukuran LILA (<23,5
cm). (Aryaneta & Silalahi, 2021)

LANGKAH III :
MENGANTISIPASI DIAGNOSIS MASALAH POTENSIAL KEK
 Untuk ibu
- Perdarahan
- Ketuban pecah dini
- Berat badan ibu tidak bertambah secara normal
- Terkena penyakit infeksi
 Terhadap persalinan
- Persalinan sulit dan lama
- Persalinan premature
 Untuk janin
- Mempengaruhi proses pertumbuhan
- Keguguran
- Abortus
- Bayi lahir mati
- Kematian neonatal
- Terhambatnya perkembangan otak janin
- Cacat bawaan
- Asfiksia
o Data subjektif
Ibu mengeluh merasakan pusing dan napsu makan yang berkurang
o Data objektif
 Tekanan darah : 100/60 mmHg
 HB : 11 gram%
 Lila : 20,9 cm
 Pemeriksaan abdomen
Leopold I : teraba bagian bulat,lunak, tidak melenting 3 jari di
bawah processus xypoideus
Mc.donald ( 33 cm )
Leopold IV : jari-jari kedua tangan tidak lagi bersentuhan divergent
TBJ : TFU-12X155 : 3.255 graam
Analisis dan interpretasi data
Kadar hemoglobin yang kurang atau di baawah batas normal
pada ibu hamil dengan KEK hal ini disebabpkan oleh asupan gizi
pada ibu hamil yang sangat kurang sehingga menyebabkan terjadi
anemia pada ibu hamil yang berisiko.Lila adalah antropometri
yang dapat menggambarkan keadaan status gizi ibu hamil dan
untuk mengetahui resiko KEK atau gizi kurang

LANGKAH IV :
MENETAPKAN KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA KEK
 Untuk ibu
- Pemberian makanan tambahan (PMT) pada ibu hamil
- Ketersediaan panggan yang memadai di rumah tangga
- Penyuluhan mengenai pentingnya memenuhi kebutuhan nutrisi
kehamilan
- Mengatasi gangguan kehamilan yang menyebabkan Maal Nutrisi
 Untuk bayi
- Afiksia : lakukan resusitasi bbl

LANGKAH V :
MENYUSUN RENCANA ASUHAN SECARA MENYELURUH
1. Informasikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga
Rasional: informasi tentang hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga
penting agar ibu dan keluarga mengetahui perkembangan
kehamilannya dan keadaan dirinya.
2. Jelaskan kembali tanda bahaya kehamilan.
Rasional: penjelasan tentang tanda bahaya selama hamil yang dapat
dirasakan ibu meliputi : perdarahan dari jalan lahir, sakit kepala lebih
dari biasanya, penglihatan kabur, bengkak pada tangan/wajah, nyeri
abdomen (epigastrium), pergerakan janin berkurang dari biasanya
penting agar ibu dan keluaraga dapat mengantisipasi kemungkinan
adanya komplikasi
3. Jelaskan tentang kebutuhan nutrisi
Rasional: pada saat hamil diperlukan kalori lebih banyak.pemasukan
kalori pada ibu hamil membutuhkan tambahan antara 300-500 kalori.
Sehingga kebutuhan kalori ibu hamil sekitar 2.300-2.800 tiap hari.
Zat gisi yang dibutuhkan antara lain; kalsium, protein, vitamin c,
makanan berserat, asam volat, zat besi. Dengan terpenuhinya
kebutuhan gizi ibu selama hamil bertujuan untuk memenuhi
kesehatan ibu selama hamil,pertumbuhan dan perkembangan janin
serta persiapan ibu menghadapi persalinan.
4. Jelaskan tentang pentingnya kebutuhan istirahat atau tidur
Rasional: pada bulan-bulan terakhir kehamilan ibu lebih sulit tidur
karena bayi menendang dan bergerak sepanjang malam. Insomnia
harus segera di atasi jika tidak dapat diatasi maka dapat
menimbulkan stres baru. Stres dapat berpengaruh kepada janin yang
di kandungnya. Peningkatan denyut jantung dapat terjadi pada janin
jika, ibunya mengalami stres ringan namun janin akan menjadi
hiperaktif jika ibunya mengalami stres berat. Kebutuhan istirahat/tidur
pada malam hari 6-8 jam dapat meringankan beban kerja jantung.
5. Persiapan menghadapi persalinan dan kelahiran bayi
Rasional: persiapkan untuk menghadapi persalinan meliputi
persiapan tempat persalinan, tenaga yang akan menolong, vinansial,
transportasi dan perlengkapan bayi, serta kesiapan menghadapi
adanya komplikasi saat persalinan kelak penting di sampaikan
sehingga pada waktunya ibu dan keluarga telah siap.
6. Diskusikan dengan ibu tentang jadwal kunjungan ulang
Rasional : jadwal kunjungan ulang, jika ibu ada keluhan perlu di
diskusikan bersama untuk memperoleh kesepakatan kapan tepatnya
ibu kembali untuk cek kehamilannya sesuai dengan kesiapan dan
kebutuhan ibu. kunjungan ulang bertujuan untuk memantau
perkembangan kehamilan secara teratur, berkesinambungan serta
menilai efektifitas asuhan yang telah diberikan.
7. Menganjurkan ibu untuk mengonsumsi makanan bergizi, seimbang,
dan harus meliputi 6 kelompok yaitu makanan yang mengandung
protein ( hewani dan nabati), susu dan olahannya (lemak) roti dan
biji-bijian (karbohidrat) buah dan sayur-sayuran
8. Peningkatan suplementasi tablet Fe pada ibu hamil dengan
memperbaiki system distribusi dan monitoring secara terintergrasi
dengan program lainnya seperti pelayanan ibu hamil
9. Rutin memeriksa kehamilannya minimal 4 kali selama hamil untuk
mendapatkan pelayanan secara maksimal

LANGKAH VI:
PELAKSANAAN ASUHAN DENGAN EFISIEN YANG AMAN

Tanggal 02 November 2023 Jam 09.10 WIT

1. Menginformasikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga tentang


perkembangan kehamilannya, keadaan yang dialami ibu saat ini
semuanya baik ; ibu mengerti
2. Menjelaskan kepada ibu tanda-tanda bahaya trimester III yaitu
perdarahan pervaginam lewat jalan lahir, kontaraksi di awal trimester
III, sakit kepala dan sakit perut, gangguan penglihatan ketuban
pecah sebelum waktunya, gerakan janin berkurang ; ibu mengatakan
sudah paham tentang tanda bahaya kehamilan.
3. Menganjurkan kepada ibu untuk makan makanan bergizi yaitu nasi.
Sayur, ikan, buah-buahan dan susu ibu hamil, memberitahu ibu agar
menghindari makanan seperti makanan instan, kaleng, pemanis
buatan; ibu mengerti dan mau melakukannya.
4. Menganjurkan kepada ibu untuk tetap istirahat yang cukup seperti
tidur siang selama 1-2 jam, tidur malam selama 7-8 jam dan jangan
terlalu melakukan pekerjaan yang berat ; ibu bersedia untuk istirahat
yang cukup
5. Menganjurkan ibu untuk terus menjaga kebersihan diri seperti mandi,
dan membersihkan badan, kulit kepala, gigi, mulut, agar ibu terhindar
atau mencegah timbulnya penyakit; ibu bersedia menjaga
kebersihan diri.
6. Menganjurkan kepada ibu untuk mengkomsumsi tablet fe, dan
challact 1x sehari. Minum pada malam hari dengan air putih,
mengigatkan kepada ibu untuk istirahat yang cukup jangan
melakukan aktifitas yang berlebihan; ibu mengerti
7. Mendokumentasikan semua hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
pada buku KIA ibu dan buku register puskesmas; telah
didokumentasikan
8. Menganjurkan ibu untuk datang kembali apabila ibu ada keluhan; ibu
bersedia datang kembali apabila ada keluhan

LANGKAH VII :
MENGEVALUASI KEEFEKTIFAN ASUHAN

Tanggal 02 November2023 Jam 10.10 WIT


Keadaan ibu dengan kekurangan energi kronik belum teratasi dan
keadaan janin baik di tandai dengan
1. Tanda vital berada dalam batas normal:
- Tekanan darah : 100/60 mmHg
- Nadi : 82x/menit
- Suhu : 36,6 ⁰c
- Pernapasan : 20x/menit
- HB : 11 %
- DJJ terdengar kuat dan jelas di kuadran kanan bawah perut ibu
dengan frekuesi 145 x/m secara teratur
2. Ibu merasa tenang dengan kehamilan yang di alaminya dan
senantiasa berdoa kepada tuhan yang maha esa
3. Ibu telah mengerti apa itu kekurangan energi kronik yang di alaminya
4. Ibu telah cara menghitung pergerakan janin
5. Ibu mengerti tentang tanda-tanda bahaya selama hamil
6. Ibu bersedia mengkomsumsi makanan bergizi
7. Ibu bersedia untuk istirahat dan mengurang aktifitas di rumah
8. Ibu bersedia untuk tetap menjaga kebersihan diri
9. Ibu bersedia mengkomsumsi tablet fe dan challact
10. Ibu bersedia kembali periksa apabila ada keluhan
BAB IV
PENUTUP

Setelah penulis melaksanakan asuhan kebidanan selama 2 hari di


Puskesmas pembantu wowonda Ny “R” dengan Kekurangan Energi
Kronis di Puskesmas pembantu wowonda melalui bab ini, penulis menarik
kesimpulan dan saran sebagai berikut :

A. Kesimpulan

1. Asuhan kebidanan pada Ny “R” dengan Kekurangan Energi Kronis


dilakukan dengan teknik pendekatan menejemen asuhan
kebidanan yang dimulai dari pengkajian analisa data dasar, pada
langkah ini dilakukan pengkajian dengan pengumpulan semua data
yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap,
mulai dari anamnesa riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan USG dan keterangan
tambahan yang manyangkut atau berhubungan dengan kondisi
klien.

2. Diagnosa/masalah potensial yang ditegakkan pada Ny“R” dengan


Kekurangan energi Kronis di Puskesmaspembantu wowonda
dengan pengumpulan data seperti riwayat kesehatan, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan laboratorium, maka ditetapkan diagnosa
kebidanan pada Ny“R” dengan Kekurangan Energi Kronis pada
masa kehamilan.

3. Perumusan masalah potensial pada Ny “R” dengan Kekurangan


Energi Kronis, berpotensi terjadi perdarahan pada ibu dan
pertumbuhan janin terhambat (PJT), Cacat bawaan, BBLR dan
kematian janin. Namun masalah potensial itu tidak akan terjadi
apabila penanganan lebih cepat.
4. Hasil identifikasi tidak didapatkan data perlunya tindakan
segera/kolaborasi pada Ny ”R” dengan Kekurangan Energi Kronis
di Puskesmas pembantu wowonda dengan hasil bahwa kasus ini
tidak ada data yang mendukung perlunya tindakan segera.

5. Hasil rencana tindakan asuhan kebidanan telah disusun pada Ny


“R” dengan Kekurangan Energi Kronis di Puskesmas pembantu
wowonda dengan hasil susunan asuhan berdasarkan diagnosa
atau masalah potensial yang dapat terjadi.

6. Asuhan telah diberikan pada Ny “R” dengan Kekurangan Energi


Kronis di Puskesmas pembantu wowonda dengan hasil yaitu
asuhan yang telah diberikan ditandai dengan hasil yaitu semua
tindakan yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik
tanpa adanya hambatan.

7. Hasil valuasi tindakan yang telah dilaksanakan pada Ny”R” dengan


Kekurangan Energi Kronis di Puskesmas pembantu wowonda
dengan hasil yaitu asuhan yang telah diberikan berhasil dengan
ditandai perubahan nafsu makan, yang semula kurang menjadi
membaik, pola makan lebih teratur, tekanan darah normal dan
hemoglobin membaik.

B. Saran

1. Bagi ibu
a. Diharapkan agar ibu menjaga pola makan setia hari dan jenis
makanan yang dikonsumsi.
b. Pentingnya ibu mengkonsumsi obat yang diberikan sesuai
dengan jadwal.
2. Bagi bidan
a. Petugas kesehatan dapat mengenali dan mendeteksi secara
dini Kekurangan Energi Kronis.
b. Petugas kesehatan khususnya bidan perlu menjelaskan
keadaan ibu kepada keluarga ibu kondisi yang dialami oleh
ibu serta diharapkan memberikan dorongan moril pada
keluarga.

3. Bagi instutusi pendidikan

a. Agar menerapkan asuhan kebidanan dalam pemecahan


masalah dapat lebih ditingkatkan dan dikembangkan
mengingat metode ini sangat bermanfaat dalam membina
tenaga bidan guna menciptakan sumber daya manusia yang
lebih profesional.

b. Perlu adanya persamaan presepsi antara pendidikan dan


petugas kesehatan dilahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes dkk,2019 asuhan kebidanan kehamilan.

Keseindah dkk,2020 asuhan kebidanan kehamilan. Jakarta


selatan:medika

Kemenkes RI, dkk 2020 pedoman layanan antenatal


terpadu.jakarta :kementrian kesehatan RI

Fitria Habiba Arzinah,dkk 2018 buku praktis gizi ibu


hamil.malang:media nusa creative

Fakriyah,dkk 2021 buku ajar kekurangan energi kronik ( KEK )


,yogyakarta: CV mine

Kemenkes RI ,dkk 2020 buku ajar kekurangan energoi kronik

( KEK), jakarta: kementrian kemenkes RI

Yosephin dkk,2019 ibu hamil dengan kekurangan energi


kronik,yogyakarta: jurnal kesehatan

Anda mungkin juga menyukai