Disusun
Oleh:
Vindy Aini Syafira
MAHASISWA KELAS C2
NIM : 210605542
PROGRAM STUDI S1
KEBIDANAN STIKES ABDI
NUSANTARA JAKARTA TAHUN
2023
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
a. Definisi
1) Kekurangan Energi Kronis adalah salah satu keadaan malnutrisi, yaitu
keadaan patologis akibat kekurangan zat gizi dan ambang LiLA pada WUS
dan PUS <23,5 , diperkirakan akan melahirkan bayi dengan BBLR (Supariasa,
2012)
2) Kekurangan Energi Kronis (KEK) merupakan suatu keadaan dimana status
gizi seseorang buruk yang disebabkan karena kurangnya konsumsi pangan
sumber energi yang mengandung zat gizi makronutrien yakni yang diperlukan
banyak oleh tubuh dan makronutrien yang diperlukan sedikit olehtubuh
(Rahmaniar, 2013).
Kondisi kurang energi kronik (KEK) biasanya terjadi pada wanita usia subur
yaitu wanita yang berusia 15-45 tahun. Kekurangan energi kronis dapat diukur
dengan mengetahui lingkar lengan atas dan indeks massa tubuh seseorang. Ibu
yang mempunyai lingkar lengan atas yang kurang dari 23,5 cm dapat dikatakan
ia mengalami kekurangan gizi kronis (Chandradewi, 2015).
a. Tanda dan gejala
Menurut Supariasa (2010), tanda-tanda klinis KEK meliputi :
1) Berat badan <40 kg atau tampak kurus dan LILA kurang
dari 23,5 cm.
2) Tinggi badan <145 cm.
3) Ibu menderita anemia dengan Hb <11 gr%.
4) Lelah, letih, lesu, lemah, lunglai.
5) Bibir tampak pucat.
6) Nafas pendek.
7) Denyut jantung meningkat.
8) Susah buang air besar.
9) Nafsu makan berkurang.
10) Kadang-kadang pusing.
11) Mudah mengantuk.
3. PASAL 49
Pelayanan Kesehatan Ibu Pasal 49 Dalam menjalankan
tugas memberikan pelayanan kesehatan ibu sebagaimana
dimaksud dalam pasal 46 ayat (1) huruf a, Bidan
berwenang:
a. memberikan Asuhan Kebidanan pada masa sebelum
hamil
b. memberikan Asuhan Kebidanan pada masa kehamilan
normal c. memberikan Asuhan Kebidanan pada masa
persalinan dan menolong persalinan normal
d. memberikan Asuhan Kebidanan pada masa nifas
e. melakukan pertolongan pertama kegawatdaruratan ibu
hamil, bersalin, nifas, dan rujukan
f. melakukan deteksi dini kasus risiko dan komplikasi
pada masa kehamilan, masa persalinan, pascapersalinan,
masa nifas, serta asuhan pascakeguguran dan dilanjutkan
dengan rujukan.
Pasal 58
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelimpahan wewenang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 sampai dengan
Pasal 57 diatur dengan Peraturan Menteri.
Paragraf 5
Keadaan Gawat Darurat
Pasal 59
(1) Dalam keadaan gawat darurat untuk pemberian
pertolongan pertama, Bidan dapat melakukan pelayanan
kesehatan di luar kewenangan sesuai dengan
kompetensinya.
(2) Pertolongan pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bertujuan untuk menyelamatkan nyawa Klien.
(3) Keadaan gawat darurat sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) merupakan keadaan yang mengancam nyawa Klien.
(4) Keadaan gawat darurat sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) ditetapkan oleh Bidan sesuai dengan hasil evaluasi
berdasarkan keilmuannya.
(5) Penanganan keadaan gawat darurat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat l4l
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
.
BAB III
PENDOKUMENTASIAN
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA Ny.M
G4P3A1 H 25 MINGGU DENGAN KEKURANGAN ENERGI
KRONIK
I. PENGKAJIAN
Hari / Tanggal
A. SUBJECTIVE DATA
1. Identitas
Istri Suami
RT 19 RT 19
b. Siklus : 28 hari
c. Teratur/tidak : Teratur
g. HPHT : 28-12-2021
5. Riwayat Obstetri
Penyuli
Kehamilan Persalinan Bayi
t Nifas
Peny Cara Tempat/ Penyu Keadaan
No Thn
UK BB PB Seks
ulit Penolong lit lahir
1 2001 36 - Spo Bidan - 3400 48 ♂ Normal
mgg ntan `
2 2004 38 - Spo Bidan - 3600 52 ♂ Normal
mgg ntan
3 2018 Abo - - - - - - - - -
b. Lama : 8 tahun
2. Riwayat Kesehatan
d. Kesehatan ibu
h. Fre
kue
nsi
peri
ksa
keh
ami
lan
Tri
me
ster
I
Trimester II :2x
Keluhan / Umur
No Tindakan Oleh Ket
Masalah Kehamilan
1 Kurang 25 minggu Memberikan KIE tentang Bidan -
a. Nutrisi
Makan
Jenis yang di
konsumsi : nasi,
sayur, lauk pauk
Frekuensi
Porsi makan : setengah piring
Minum
Ibu tinggal
bersama
g. Hubungan sosial ibu dengan mertua,
orang tua, dan keluarga : baik
h. Penentuan pengambilan keputusan dalam keluarga :
suami
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik
c. Berat badan
- Sebelum hamil : 44 kg
- Sekarang : 46 kg
e. LILA : 22 cm
a. Inspeksi
Mulut
Leher
Mamae : Tampak simetris antara kanan dan kiri, tidak
ada massa, terdapat hiperpigmentasi pada
areola, putting susu menonjol, dan tidak ada
nyeri tekan.
: Perut tampak membesar, tidak ada bekas luka
operasi, tidak terdapat bekas luka jahitan, dan
terdapat linea nigra dan striae gravidarum.
Perut : Tidak dilakukan
Leopold IV
TFU
TBJ
Tungkai
a. Auskultasi
b. Perkusi
3. Pemeri
ksaan
Penunja
ng Hb
C. ANALISA DATA
3. Kebutuhan : KIE
PENATALAKSANAAN
f. Transportasi : Roda 2
PENUTUP
A. Simpulan
1. Bagi Pendidikan
Diharapkan dapat menambah referensi tentang deteksi dini atau
komplikasi ibu hamil khususnya ibu hamil dengan KEK.
2. Bagi Tenaga KesehatanPerlunya melakukan pemantauan dan
evaluasi mengenai risiko terjadinya KEK sehingga dapat
mencegah terjadinya komplikasi, agar meningkatkan tatalaksana,
dan memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya ibu hamil
dengan cara konseling untuk mengatasi KEK.
DAFTAR PUSTAKA