Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY “A“ UMUR

31th G 2 P1 A0 UMUR KEHAMILAN 25 MINGGU DENGAN


KEHAMILAN KEK DI PUSKESMAS MRANGGEN II DEMAK

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang
dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar
akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Dengan kata lain kualitas
bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil.
Salah satu cara untuk menilai kualitas bayi adalah dengan mengukur berat bayi pada saat lahir.
Seorang ibu hamil akan melahirkan bayi yang sehat bila tingkat kesehatan dan gizinya berada pada
kondisi yang baik. Namun sampai saat ini masih banyak ibu hamil yang mengalami masalah gizi
khususnya gizi kurang seperti Kurang Energi Kronis (KEK).
Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar terutama yang
trimester III kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil normal. Akibatnya mereka mempunyai resiko
yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan BBLR, kematian saat persalinan, pendarahan, pasca
persalinan, yang sulit karena lemah dan mudah mengalami gangguan kesehatan. Bayi yang
dilahirkan dengan BBLR umumnya kurang mampu meredam tekanan lingkungan yang baru,
sehingga dapat berakibat pada terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan, bahkan dapat
mengganggu kelangsungan hidupnya.
Selain itu juga akan meningkatkan resiko kesakitan dan kematian bayi karena rentan terhadap
infeksi saluran pernafasan bagian bawah, gangguan belajar, masalah perilaku dan lain sebagainya.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mendapatkan pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada keluarga berencana
dengan menggunakan management 7 langkah varney
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melaksanakan pengkajian pada ibu hamil dengan KEK
b. Dapat menentukan diagnosa potensial dan antisipasi pada ibu hamil dengan KEK
c. Dapat menentukan interprestasi data secara tepat pada ibu hamil dengan KEK
d. Dapat menentukan tindakan segera pada ibu hamil dengan KEK
e. Dapat menentukan rencana tindakan pada ibu hamil dengan KEK
f. Dapat mengimplementasikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan KEK
g. Dapat membuat evaluasi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan KEK
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Gizi Buruk
Gizi buruk bukanlah suatu peristiwa yang terjadi seketika. Pada banyak kasus, anak melalui
beberapa tahap gangguan pertumbuhan sebelum sampai pada kondisi gizi buruk. Umumnya, anak
gizi buruk sudah bermasalah sejak dalam kandungan ibunya. Mereka lahir sebagai anak yang
kesekian dari seorang ibu yang mengalami kekurangan gizi atau mengalami KEK (Kekurangan
Energi Kronik). Oleh karena cadangan makanan pada ibu hamil sudah sangat terbatas (tidak seperti
pada anak pertama/ kedua), maka bayi yang lahir dari ibu yang mengalami KEK mengalami
hambatan pertumbuhan sejak dalam kandungan. Hal ini seterusnya berdampak pada berat badan
lahir rendah (BBLR).
Bayi yang lahir dari seorang ibu KEK, juga akan memperoleh ASI dengan kualitas dan kuantitas
yang rendah. Hal ini akan sangat mempengaruhi perkembangan bayi mengingat ASI merupakan
satu-satunya makanan bayi yang terbaik. Apabila ASI tidak cukup, anak menjadi rewel, dan akibatnya
bayi akan diberikan makanan tambahan selain ASI lebih dini. Makanan yang diberikan oleh ibu
seperti ini (karena tingkat pengetahuan, kebiasaan setempat, dan juga kemiskinannya) pada
umumnya hanya terdiri dari sumber karbohidrat semata berupa tepung beras atau bubur yang sangat
lembek. Dengan asupan makanan seperti ini tentu sangat jauh dari kebutuhan gizi yang adekuat bagi
bayi.
Selanjutnya sudah dapat diduga, anak yang tidak mendapat gizi yang memadai akan mempunyai
daya tahan tubuh yang rendah sehingga mengalami penyakit infeksi. Pada kondisi tertentu bayi akan
dengan mudah meninggal dengan penyakit yang dideritanya. Bila bayi terus bertahan (tetap hidup),
maka kemungkinan mengalami gizi buruk sangat besar. Umumnya masa sakit pada anak akan terus
berkepanjangan bila bayi tidak segera dilihat oleh petugas kesehatan. Biasanya petugas kesehatan
hanya memberikan obat terhadap penyakit yang diderita oleh anak dengan penyuluhan singkat.

B. Pengertian KEK
1. Kurang Energi Kronis (KEK)
KEK dapat terjadi pada Wanita Usia Subur (WUS) dan pada ibu hamil. KEK adalah keadaan
dimana ibu menderita keadaan kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang
mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu.
2. Pada Wanita Usia Subur (WUS)
Pemantauan kesehatan dan status gizi pada WUS merupakan pendekatan yang potensial dalam
kaitannya dengan upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak. Kondisi WUS yang sehat dan
berstatus gizi baik akan menghasilkan bayi dengan kualitas yang baik, dan akan mempunyai resiko
yang kecil terhadap timbulnya penyakit selama kehamilan dan melahirkan.
3. Pada Ibu Hamil (Bumil)
Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai resiko kematian ibu mendadak pada masa perinatal
atau resiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR). Pada keadaan ini banyak ibu yang
meninggal karena perdarahan, sehingga akan meningkatkan angka kematian ibu dan anak.

C. Penyebab Masalah KEK


UNICEF telah mengembangkan kerangka konsep makro sebagai salah satu strategi untuk
menanggulangi masalah kurang gizi. Dalam kerangka tersebut ditunjukkan bahwa masalah gizi
kurang dapat disebabkan oleh:
1. Penyebab langsung
Makanan dan penyakit dapat secara langsung menyebabkan gizi kurang. Timbulnya gizi kurang tidak
hanya dikarenakan asupan makanan yang kurang, tetapi juga penyakit. Anak yang mendapat cukup
makanan tetapi sering menderita sakit, pada akhirnya dapat menderita gizi kurang. Demikian pula
pada anak yang tidak memperoleh cukup makan, maka daya tahan tubuhnya akan melemah dan
akan mudah terserang penyakit.
2. Penyebab tidak langsung
Ada 3 penyebab tidak langsung yang menyebabkan gizi kurang yaitu:
a. Ketahanan pangan keluarga yang kurang memadai. Setiap keluarga diharapkan mampu untuk
memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarganya dalam jumlah yang cukup baik jumlah
maupun mutu gizinya.
b. Pola pengasuhan anak kurang memadai. Setiap keluarga dan masyarakat diharapkan dapat
menyediakan waktu, perhatian, dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh kembang dengan
baik, baik fisik, mental dan sosial.
c. Pelayanan kesehatan dan lingkungan kurang memadai. Sistim pelayanan kesehatan yang ada di
harapkan dapat menjamin penyediaan air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang
terjangkau oleh setiap keluarga yang membutuhkan.
Ketiga faktor tersebut berkaitan dengan tingkat pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan keluarga,
makin tinggi tingkat pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan, makin baik tingkat ketahanan pangan
keluarga. Makin baik pula pengasuhan maka akan makin banyak keluarga yang memanfaatkan
pelayanan kesehatan.

D. Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamil


Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi dan zat
gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan
komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat
hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna.
Bagi ibu hamil, pada dasarnya semua zat gizi memerlukan tambahan, namun yang sering kali
menjadi kekurangan adalah energi protein dan beberapa mineral seperti zat besi dan kalsium.
Kebutuhan energi untuk kehamilan yang normal perlu tambahan kira-kira 80.000 kalori selama
masa kurang lebih 280 hari. Hal ini berarti perlu tambahan ekstra sebanyak kurang lebih 300 kalori
setiap hari selama hamil.
Energi yang tersembunyi dalam protein ditaksir sebanyak 5180 kkal, dan lemak 36.337 kkal. Agar
energi ini bisa ditabung masih dibutuhkan tambahan energi sebanyak 26.244 kkal, yang digunakan
untuk mengubah energi yang terikat dalam makanan menjadi energi yang bisa dimetabolisir. Dengan
demikian jumlah total energi yang harus tersedia selama kehamilan adalah 74.537 kkal, dibulatkan
menjadi 80.000 kkal. Untuk memperoleh besaran energi perhari, hasil penjumlahan ini kemudian
dibagi dengan angka 250 (perkiraan lamanya kehamilan dalam perhari). Sehingga diperoleh angka
300 kkal.
Kebutuhan energi pada trimester I meningkat secara minimal. Kemudian sepanjang trimester II
dan III. Kebutuhan energi terus meningkat sampai akhir kehamilan. Energi tambahan selama
trimester II diperlukan untuk pemekaran jaringan ibu seperti penambahan volume darah,
pertumbuhan uterus, dan payudara, serta penumpukan lemak. Selama trimester III energi tambahan
digunakan untuk pertumbuhan janin dan plasenta. Sama halnya dengan energi, kebutuhan wanita
hamil akan protein juga meningkat, bahkan mencapai 68% dari sebelum hamil. Jumlah protein yang
harus tersedia sampai akhir kehamilan diperkirakan sebanyak 925 gram yang tertimbun dalam
jaringan ibu, plasenta, serta janin.
Di Indonesia batas ambang LILA dengan resiko KEK adalah 23,5 cm hal ini berarti ibu hamil
dengan resiko KEK diperkirakan akan melahirkan bayi BBLR. Bila bayi lahir dengan Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR) akan mempunyai resiko kematian, gizi kurang, gangguan pertumbuhan, dan
gangguan perkembangan anak. Untuk mencegah resiko KEK pada ibu hamil sebelum kehamilan
wanita usia subur sudah harus mempunyai gizi yang baik, misalnya dengan LILA tidak kurang dari
23,5 cm. Apabila LILA ibu sebelum hamil kurang dari angka tersebut, sebaiknya kehamilan ditunda
sehingga tidak resiko melahirkan BBLR.
Bahan pangan yang dijadikan sumber protein sebaiknya (2/3 bagian) yang bernilai biologi tinggi,
seperti daging tak berlemak, ikan, telur, susu, dan hasil olahannya. Protein yang berasal dari
tumbuhan (nilai biologinya rendah) cukup 1/3 bagian.
Kenaikan volume darah selama kehamilan akan meningkatkan kebutuhan Fe/ zat besi. Jumlah
Fe pada bayi baru lahir kira-kira 300 mg dan jumlah yang diperlukan ibu untuk mencegah anemia
akibat meningkatnya volume darah adalah 500 mg.

E. Gizi Kurang Pada Ibu Hamil


Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu
maupun janin, seperti diuraikan berikut ini:
1. Terhadap ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia,
pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi.
2. Terhadap persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama,
persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan
operasi cenderung meningkat.
3. Terhadap janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat
menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada
bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan BBLR.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengetahui status gizi ibu hamil antara lain
memantau pertambahan berat badan selama hamil, mengukur Lingkaran Lengan Atas (LILA) dan
mengukur Hb. Pertambahan berat badan selama hamil sekitar 10-12 kg, dimana trimester I
pertambahan kurang dari 1 kg, trimester II sekitar 3 kg, dan trimester III sekitar 6 kg. Pertambahan
berat badan ini juga sekaligus bertujuan memantau pertumbuhan janin. Pengukuran LILA digunakan
untuk mengetahui KEK (Kekurangan Energi Kronis).

F. Gangguan Kehamilan yang Perlu Diwaspadai


1. Muntah-muntah
Normal jika mual dan muntah berlangsung dalam triwulan pertama kehamilan. Namun, jika
muntah-muntah terjadi berlebihan sampai 7 kali dalam sehari, kondisi ibu menjadi lemah, tidak
berselera makan, berat badan menurun, dan nyeri ulu hati. Kemungkinan ibu hamil sedang mengidap
penyakit berat dan memerlukan perawatan RS. Kekurangan makanan dan cairan perlu dikoreksi
dengan pemberian cairan.
2. Kehamilan lewat 5 bulan, tak merasa ada gerakan janin
Jika betul itu dialami, kemungkinan anak sudah mati dalam kandungan. Bayi mati dalam
kandungan jika tidak dikeluarkan, dapat mengganggu ibu, bayi mati di kandungan lama-lama akan
mengering, dan perut ibu semakin susut mengecil.
3. Berat badan naik berlebihan
Jika berat badan ibu hamil naik lebih dari 1 kg/ minggu, terkadang disertai tungkai dan mata
kaki yang membengkak, tekanan darah meninggi, air seni keruh, nyeri kepala, dan penglihatan
berkunang-kunang. Kemungkinan itu merupakan gejala dan tanda pre-eklamsia yang jika dibiarkan
akan menjadi eklamsia.
4. Gangguan ginjal
Ibu hamil dapat menderita gangguan ginjal yang biasanya disertai demam-demam, air seni
keruh, tekanan darah mungkin meninggi, sering mual-mual atau sampai muntah-muntah, nyeri kepala
dan mungkin tidak enak di pinggang.
5. Sering berdebar-debar, sesak nafas dan lekas lelah
Jika tadinya keluhan itu muncul hanya pada saat melakukan aktivitas fisik, namun jika tidak
melakukan aktivitas fisik pun masih berdebar dan sesak napas, kemungkinan ada gangguan jantung
dalam kehamilan (vitium cordis)
6. Anemia
Jika wajah pucat-pasi, merah mata dan telapak tangan pucat, lekas lelah lemah dan lesu,
kemungkinan ibu hamil menderita kurang darah (anemia). Sel-sel darah merah kekurangan unsur
hemoglobin. Pada ibu hamil, anemia sering disebabkan oleh kekurangan zat besi. Anemia yang berat
bisa mengganggu jantung juga. Keluhan sering berdebar pada pasien anemia kemungkinan karena
sudah sampai stadium membebani jantung.
7. Gangguan kelenjar gondok
Jika kelopak mata sembab menonjol, tapi bukan sakit mata, jemari gemetar, sering berdebar-
debar walau tidak habis melakukan aktivitas fisik, badan terasa lebih panas (gerah) dari biasa, dan
banyak berkeringat, kemungkinan ini gejala aktivitas kelenjar gondok di batang leher berlebihan
(hypertyroid)
8. Kencing manis
Ibu hamil dicurigai kencing manis jika bertubuh gemuk, berasal dari keluarga dengan riwayat
kencing manis, mengeluh sering haus terus, banyak berkemih, dan merasa lapar terus. Ibu hamil
dengan kencing manis akan melahirkan anak yang lebih besar dari normal.
9. Ibu hamil dengan infeksi
Ibu hamil dengan demam tinggi dan berlangsung lebih dari 3 hari harus dipikirkan kemungkinan
terjadi infeksi.
10. Kejang-kejang
Ibu hamil dengan kejang-kejang tidak boleh dianggap enteng. Kejang-kejang sendiri bisa
disebabkan oleh infeksi selaput otak (meningitis) atau pada otak sendiri (ancephalitis).

11. Keluar darah dan lendir dari liang rahim


Keluar darah dari liang rahim pada masa kehamilan kurang dari 28 minggu atau 7 bulan,
kemungkinan terjadi keguguran. Keluar darah pada kehamilan tua, kemungkinan ada gangguan pada
ari-ari.
12. Kehamilan terganggu
Jika pada kehamilan muda (6-10 mg) atau kurang dari dua setengah bulan keluar pendarahan
dari liang rahim, disertai nyeri, mules melilit di perut bawah, selain kemungkinan keguguran, dapat
juga sebab kehamilan yang terganggu. (KET)
13. Keluar darah setelah kehamilan 28 minggu
Jika keluar darah setelah kehamilan 28 minggu/ 7 bulan, kemungkinan ada gangguan ciri-ciri.
Kalau bukan luruhnya ari-ari dari perlekatan pada dinding rahim (solusio plasenta).
14. Keluar cairan ketuban
Ketuban / bungkus bayi dalam kandungan tidak boleh pecah sebelum tiba waktunya
persalinan. Jika sampai pecah, berarti cairan ketuban akan tumpah keluar dari liang rahim, dan anak
yang seharusnya terlindungi steril di dalamnye terancam bahaya tercemar oleh bibit penyakit dari
dunia luar.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY “R“ UMUR 30th G2 P1 A0 UMUR KEHAMILAN 27
MINGGU DENGAN KEHAMILAN KEK DI PUSKESMAS BENDOSARI SUKOHARJO

Tanggal/jam masuk : 15 Mei 2013 / 08.00 WIB Bidan :Sri Haryanti


Tempat : Puskesmas Bendosari Sukoharjo
Diagnsa : G2P1A0 dengan hamil 27mg dengan hamil KEK
A. PENGKAJIAN
Tanggal / jam :15 Mei 2013/08.15 WIB
1. Data Subjektif
a. Nama : Ny. R Nama Suami : Tn. “S”
Umur : 30 tahun Umur : 32 tahun
Suku/ Bangsa : Jawa / Indo Suku/ Bangsa : Jawa/Indo
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Tasitu 01/05 Bendosari Sukoharjo
b. Alasan masuk Poli KIA
Ibu mengatakan ingin memeriksa kehamilannya yang kedua dengan keluhan tidak nafsu makan
c. Data kebidanan
 Riwayat Haid
 Menarche : 14 tahun
 Lamanya : + 5 hari
 Siklus : 28 hari
 Banyak : 2x ganti pembalut
 HPHT : 09-11-2012
 Amenorhea : 27 minggu
 HPL : 16-08-2013
 Riwayat kehamilan sekarang
 G2P1A0
 HPHT : 09-11-2012
 HPL : 16-08-2013
 Umur kehamilan : 27 minggu
 ANC : 5x
 Tempat ANC : Puskesmas  2x di bidan
 Frekuensi : 5x 3x di puskesmas
 Imunisasi TT : TT I : UK 4 minggu
TT 2 : UK 8 minggu
 Keluhan pada :
 Trimester I : mual, muntah
 Trimester II : pusing
 Trimester III : -
 Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu :
Jenis Tmpt Jns
Hamil Umur Kompli- BB/ Keada- Perdara- Infek- Keadaan
No persali- melahir- Penolg Kela- Lactasi
ke kehamilan kasi PB an lahir han si sekarang
nan kan min
I I 30 mg Spontan BPS Tak ada Bidan ♂ 3000gr Normal Lancar Tdk ada Tdk Sehat
/50 cm ada 5 th

 Riwayat KB
 Kontrasepsi yang pernah digunakan : KB suntik
 Lamanya : 4,5 th
 Keluhan : -
Rencana KB yang akan datang : ya
 Jenis kontrasepsi : KB suntik
 Tanggapan suami : suami mendukung
 Jumlah anak yang diinginkan : 2

d. Data kesehatan
 Riwayat kesehatan sekarang :
 Keluhan utama : tidak ada
 Riwayat yang diderita sekarang
Ibu tidak menderita penyakit yang memerlukan pemeriksaan khusus (hipertensi, DM, asma, TBC,
jantung)
 Pengobatan yang pernah didapat
SF, kalk, Vit C
 Alergi terhadap obat
Belum pernah alergi terhadap obat.
 Riwayat kesehatan yang lalu :
 Jantung : tidak ada
 TBC : tidak ada
 Ashma : tidak ada
 DM : tidak ada
 Hipertensi : tidak ada
 Hepatitis : tidak ada
 Epilepsi : tidak ada
 Penyakit kelamin : tidak ada
 GO : tidak ada
 HIV-AIDS : tidak ada
 Lain-lain : tidak ada
 Riwayat kesehatan keluarga
 Penyakit / kelainan dalam keluarga
 Jantung : tidak ada
 TBC : tidak ada
 Ashma : tidak ada
 DM : tidak ada
 Hipertensi : tidak ada
 Hepatitis : tidak ada
 Epilepsi : tidak ada
 Penyakit kelamin : tidak ada
 GO : tidak ada
 HIV-AIDS : tidak ada
 Lain-lain : tidak ada
 Keturunan kembar : tidak ada
 Lain-lain : tidak ada
e. Data kebiasaan sehari-hari
 Nutrisi
Sebelum Sesudah
 Fekuensi : 3x  Fekuensi : 3x

 Porsi : 1 piring habis  Porsi : 1½ piring habis


 Jenis : nasi, sayur,  Jenis : nasi, sayur,
Lauk pauk lauk pauk
 Keluhan : tidak ada  Keluhan : tidak ada

 Pantangan : tidak ada  Pantangan : tidak ada


 Konsumsi : tidak  Konsumsi : Fe, kalk, vit. C
suplemen suplemen
 Minum jamu : tidak  Minum jamu : tidak
 Merokok : tidak  Merokok : tidak

 Minum alkohol : tidak  Minum alkohol : tidak

 Eliminasi
Sebelum hamil Sekarang
 Fekuensi BAK : 2-3x/hr  Fekuensi BAK : 5-6x/hr
 warna jernih  warna jernih
 Keluhan : tidak ada  Keluhan : tidak ada
 Frekuensi : 1x/ hr  Frekuensi : 1-2x/ hr

BAB BAB
 Keluhan : tidak ada  Keluhan : tidak ada

 Istirahat
Sebelum hamil Sekarang
 Tidur  Tidur
Siang : + 1 jam Siang : + 1 jam
Malam : + 8 jam Malam : + 8 jam
 Keluhan : tidak ada  Keluhan : tidak ada
 Personal hygine
Sebelum hamil Sekarang
 Mandi : 2 x/ hari  Mandi : 2 x/ hari

 Keramas : 2x seminggu  Keramas : 2x seminggu


 Sikat gigi : 2x / hari  Sikat gigi : 2x / hari
 Ganti pakaian : 2x / hari  Ganti pakaian : 2x / hari
 Keluhan : tidak ada  Keluhan : tidak ada
 Kehidupan seksual
Sebelum hamil Sekarang
 Frekuensi : 2 x seminggu Frekuensi : 1 x seminggu

 Keluhan : tidak ada  Keluhan : tidak ada


f. Data Psikososial
 Status perkawinan
 Kawin 1 kali
 Lama perkawinan : 7 tahun
 Respon ibu/ keluarga terhadap kehamilan
 Tanggapan ibu terhadap kehamilan
Ibu merasa senang dengan kehamilannya.
 Tanggapan dan dukungan keluarga terhadap kehamilan ibu
Keluarga merasa senang dan sangat mendukung kehamilan ibu

 Rencana melahirkan
 Tempat : BPM
 Penolong : Bidan

2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
 Keadan umum : baik kesadaran composmentis
 Vital sign : T : 110/70 N : 84 x/ mnt
o
S : 36 C R : 24x/mnt
 BB : sebelum 45 kg, setelah : 52 kg
 Lila : 23 cm
b. Kepala dan wajah
 Rambut : warna : hitam pertumbuhan rambut : rontok
Lesi : tidak ada. Oedema kepala : tidak ada
Kondisi rambut : kotor, bau
 Pipi : Cloasma : tidak ada
Mata : Conjungtiva tidak anemis,secret tidak ada, sclera tidak icteric
Hidung : tidak ada secret, tidak ada perdarahan, tidak ada polip
 Mulut, lidah : tidak kotor, warna kemerahan, simetris
Gigi : tidak ada karang gigi, tidak ada caries,ada gigi yang sakit
Gusi : warna merah odema tidak ada
Bibir : warna kemerahan, simetris, tidak ada lesi
Kelembaban cukup, tidak ada pembengkakan
c. Leher : simetris, tidak ada masa, tidak ada kekakuan
 Kelenjar tyroid : pembesaran tidak ada
 Kelenjar parotis : pembengkakan tidak ada

d. Dada : bentuk, simetris


 Payudara : pembesaran : normal, tidak ada benjolan, simetris kanan dan kiri warna : coklat, puting susu :
menonjol hyperpigmentasi : tidak ada, pengeluaran : tidak ada, areola : hitam dan kotor, tidak ada
masa, tidak nyeri
 KGB Axila : pembesaran : tidak ada
e. Abdomen :
Pembesaran sesuai umur kehamilan, bentuk normal, terdapat linea nigra, bekas operasi tidak ada.
 Palpasi
Leopold I : TFU 2 jari di atas pusat
Leopold II : Bagian kanan teraba punggung dan pada bagian kiri teraba ekstremitas kaki dan tangan
Leopold III : Bagian terendah kepala belum masuk panggul
Leopold IV : tidak dilakukan
 Auskultasi
Djj (+) : 11,12,11 Frekuensi : 136 x / mnt ) teratur
puntum maksimum : setinggi pusat
TBJ : (28-12) x 155 = 2480 gram
f. Genetalia : tidak dilakukan
g. Eksremitas kaki
 Tidak ada oedem, kuku jari normal
 Reflek patella + / +
h. Pemeriksaan inspekulo : tidak dilakukan
i. Pemeriksaan dalam : tidak dilakukan
j. Pemeriksaan penunjang :
Hb : 11 gr/ dl
Go. Darah : O

B. INTERPRETASI DATA
Tanggal : 15 Mei 2013 / 09.30 WIB
1. Diagnosa Kebidanan
Ibu Ny “R” GIIPIA0 umur 30 tahun, hamil 27 minggu, janin hidup tunggal, intra urin, punggung kanan
(puka), presentasi kepala (preskep), kepala belum masuk panggul, dengan hamil KEK.
Dasar
S :
 Ibu mengatakan umurnya 30 tahun dan hamil 7 bulan.
 Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya yang kedua
O : Keadan umum : baik Kesadaran : composmentis
Vital sign : T : 110/70 N : 84 x/ mnt S : 36oC R :
24x/mnt
HPHT : 09-11-2012
HPL :16-08-2013
Lila : 23 cm
Umur kehamilan : 27 minggu,
asi : Djj (+) : 11, 12, 11 (frekuensi 136 x / mnt) teratur
m maksimum : setinggi pusat
: Leopold I : TFU 2 jari di atas pusat
Leopold II : Bagian kanan teraba punggung dan bagian kiri teraba ekstremitas kaki dan tangan
Leopold III : Bagian terendah kepala belum masuk pinggul
Leopold IV: Tidak dilakukan
: (28-12) x 155 = 2480 gram
2. Masalah : Tidak ada
C. DIAGNOSA POTENSIAL DAN ANTISIPASI
Potensial terjadi bayi baru lahir rendah

D. TINDAKAN SEGERA
Pemantauan gizi ibu hamil

E. INTERVENSI
Tanggal : 15 Mei 2013 / 09.40 WIB
1. Berikan informasi kepada ibu tentang kondisi kehamilannya.
2. Anjurkan ibu untuk makan-makanan yang bergizi untuk gizi ibu hamil.
3. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.
4. Ajarkan ibu untuk membersihkan payudara selama hamil.
5. Anjurkan ibu untuk minum obat sesuai terapi.
6. Anjurkan ibu untuk periksa kehamilan 1 bulan lagi.

F. IMPLEMENTASI
Tanggal : 15 Mei 2013 / 09.50 WIB
1. Memberikan informasi kepada ibu tentang kondisi kehamilannya
a. Memberitahu ibu bahwa janinnya dalam kondisi baik.
b. Memberitahu ibu bahwa bayi tumbuh sesuai denga umur kehamilan, janin hidup tunggal, di dalam
rahim, bagian bawah kepala, punggung kanan, kepala belum masuk panggul.
c. Keadaan ibu baik :
KU : baik
T : 110/70 mmHg N : 84 x / mnt
R : 24 x / mnt Lila : 23 cm
Djj (+) : 11, 12, 11 (136 x / mnt)
2. Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi untuk hamil KEK
a. Membantu ibu untuk mengkonsumsi makanan yang memiliki sumber-sumber protein sebaiknya (2/3
bagian) pangan yang bernilai biologi tinggi, seperti daging tak berlemak, ikan, telur, susu. Bila tidak
ada diganti dengan sayuran, tempe, dan tahu.
b. Menganjurkan ibu untuk minum susu ibu hamil.
3. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
a. Memberitahu ibu untuk bekerja seperti biasa, tetapi bekerja jangan terlalu melelahkan dan jangan
mengangkat barang yang berat.
b. Memberitahu ibu untuk jangan duduk terlalu lama.
c. Memberitahu ibu untuk tidur siang.
4. Mengajarkan ibu untuk membersihkan payudara selama hamil
a. Membersihkan payudara dengan kapas yang telah dibasahi dengan minyak kelapa atau baby oil/
b. Menganjurkan ibu untuk membersihkan payudara sebelum mandi.
5. Menganjurkan ibu untuk minum obat sesuai dengan terapi
TX :
a. SF 1x1 30 tablet
b. Calk 1x1 15 tablet
c. Vit C 1x1 15 tablet
6. Menganjurkan ibu untuk periksa kehamilan 1 bulan lagi
a. Memberitahu ibu untuk memeriksa kehamilan yang teratur sesuai dengan jadwal.

G. EVALUASI
Tanggal / jam : 15 Mei 2013 / 10.00 WIB
Ku : baik
TD : 110 / 70 mmHg N : 84 x / mnt
R :24 x / mnt S : 36o C
1. Ibu sudah mengerti bahwa janinnya dalam kondisi baik dan tumbuh normal, sesuai dengan umur
kehamilan.
2. Ibu sudah mengerti tentang makanan-makanan yang bergizi untuk ibu hamil KEK.
3. Ibu bersedia untuk istirahat yang cukup.
4. Ibu bersedia membersihkan payudara sebelum mandi.
5. Ibu bersedia untuk minum obat sesuai dengan terapi.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil Patologisdengan
tujuh langkah varney, penulis menyimpulkan :
Penulis telah mendapatkan pengalaman nyata dalam penerapan asuhan kebidanan ibu
hamil patologis pada Ny. R dengan menggunakan tujuh langkah varney secara komprehensif.
Hasil pengkajian yang penulis didapatkan yaitu : Ku= baik ,kesadaran= CM, T: 110/70 mmHg, N:
84x/menit, R: 24 x/menit, S: 36oC, HPHT : 09-11-2012, HPL : 16-08-2013, UK : 27 minggu, preskep,
puka, DJJ : 136 x / menit , TFU : 28 cm , TBJ: 2480 gram. Dalam keadaan normal ibu tidak
mmpunyai penyakit menurun (DM), menular (hepatitis), menahun (jantung), perencanaan : Berikan
informasi kepada ibu tentang kondisi kehamilannya, Anjurkan ibu untuk makan-makanan yang bergizi
untuk gizi ibu hamil, Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, Ajarkan ibu untuk membersihkan
payudara selama hamil, Anjurkan ibu untuk minum obat sesuai terapi, Anjurkan ibu untuk periksa
kehamilan 1 bulan lagi, Evaluasi : Ku= baik ,kesadaran= CM, T: 110/70 mmHg, N: 84x/menit, R: 24
x/menit, S: 36oC, Ibu sudah mengerti bahwa janinnya dalam kondisi baik dan tumbuh normal, sesuai
dengan umur kehamilan, Ibu sudah mengerti tentang makanan-makanan yang bergizi untuk ibu hamil
KEK, Ibu bersedia untuk istirahat yang cukup, Ibu bersedia membersihkan payudara sebelum mandi,
Ibu bersedia untuk minum obat sesuai dengan terapi.
Selama melaksanakan asuhan kebidanan penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori
dan praktek.

B. Saran
1. Bagi tenaga kesehatan
Bidan lebih teliti dalam pemeriksaan ibu hamil untuk penemuan deteksi dini kelainan / gangguan pada
kehamilan.
2. Bagi ibu hamil
a. Ibu rutin untuk memeriksakan kehamilannya sampai menjelang persalinan.
b. Ibu makan sesuai dengan diet ibu hamil KEK.

Anda mungkin juga menyukai