Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia. Masa kehamilan
merupakan periode yang sangat menentukan kualitas SDM di masa depan, karena
tumbuh kembang anak sangat ditentukan oleh kondisinya saat masa janin dalam
kandungan. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR),lahir premature, sehingga bisa berdampak pada rendahnya status
gizi pada bayi.

Bayi merupakan salah satu kelompok rawan gizi. Kekurangan gizi pada masa
bayi dapat menimbulkan gangguan tumbuh kembang secara fisik, mental, social,
dan intelektual yang sifatnya menetap dan terus dibawa sampai anak menjadi
dewasa. Selain itu kekurangan gizi dapat menyebabkan terjadinya penurunan atau
rendahnya daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi. Badan kesehatan dunia
WHO dan UNICEF menyatakan terjadinya gagal tumbuh akibat kurang gizi pada
masa bayi mengakibatkan terjadinya penurunan IQ 11 point lebih rendah
dibanding anak yang tidak kurang gizi.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang di maksud dengan 1000 hari pertama kehidupan?


b. Bagaimana dampaknya?
c. Apa penyebabnya?
d. Bagaimana langkah-langkah pemenuhan nutrisi 1000 hari kehidupan?
Bagaimana cara menjaga nutrisi?
1.3 Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk menjelaskan hubungan kejadian balita stunting dengan 1000 HPK
untuk mengetahui apa itu 1000 hari kehidupan?
b. Tujuan Khusus
1) untuk mengetahui penyebabnya
2) untuk mengetahui langkah-langkah pemenuhan nutrisi 1000
harikehidupan
3) untuk mengetahui apa dampaknya
4) Untuk mengetahui bagaimana cara menjaga nutrisi

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

1,000 Hari Pertama Kehidupan ialah usia 0-24 bulan (1.000 hari pertama
kehidupan) merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat,
sehingga sering diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis.
Periode emas dapat diwujudkan apabila pada masa ini bayi memperoleh asupan
gizi yang sesuai untuk tumbuh kembang optimal. Sebaliknya apabila pada masa
ini bayi tidak memperoleh asupan makanan sesuai kebutuhan gizinya, maka
periode emas akan berubah menjadi periode kritis yang akan mengganggu
tumbuh kembang, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya.

Untuk mencapai tumbuh kembang optimal, di dalam Global Strategy for Infant
and Young Child Feeding, WHO/UNICEF merekomendasikan empat hal
penting yang harus dilakukan yaitu; pertama memberikan air susu ibu kepada
bayi segera dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir, kedua memberikan hanya
air susu ibu (ASI) saja atau pemberian ASI secara eksklusif sejak lahir sampai
bayi berusia 6 bulan, ketiga memberikan makanan pendamping air susu ibu
(MP-ASI) sejak bayi berusia 6 bulan sampai 24 bulan, dan keempat meneruskan
pemberian ASI sampai anak berusia 24 bulan atau lebih. Rekomendasi tersebut
menekankan, secara sosial budaya MP-ASI hendaknya dibuat dari bahan pangan
yang murah dan mudah diperoleh di daerah setempat (indigenous food). Untuk
mencapai target di atas, dilakukan sejumlah kegiatan yang bertumpu kepada
perubahan perilaku dengan cara mewujudkan Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi).
Melalui penerapan perilaku keluarga sadar gizi, keluarga didorong untuk
memberikan ASI eksklusif pada bayi sejak lahir sampai berusia 6 bulan dan
memberikan MP-ASI yang cukup dan bermutu kepada bayi dan anak usia 6-24
bulan. Bagi keluarga mampu, pemberian MP-ASI yang cukup dan bermutu
relatif tidak bermasalah. Namun, pada keluarga miskin, pendapatan yang rendah
menimbulkan keterbatasan pangan di rumah tangga yang berlanjut kepada
rendahnya jumlah dan mutu MP-ASI yang diberikan kepada bayi.

2.2 Faktor penyebab

a. Kemiskinan
Kemiskinan dan rendahnya pendidikan dipandang sebagai akar penyebab
kekurangan gizi. Oleh karena kedua masalah gizi tersebut terkait erat dengan
masalah gizi dan kesehatan ibu hamil dan menyusui, bayi yang baru lahir dan
anak usia di bawah dua tahun (baduta). Apabila dihitung dari sejak hari pertama
kehamilan, kelahiran bayi sampai anak usia 2 tahun, maka periode ini merupakan
periode 1000 hari pertama kehidupan manusia. Periode ini telah dibuktikan secara
ilmiah merupakan periode yang menentukan kualitas kehidupan. Oleh karena itu

2
periode ini disebut sebagai periode emas, periode kritis, dan window of
opportunity.
b. Masalah Gizi
Indonesia merupakan negara yang cukup rawan terjadi bencana, dimana bayi
dan ibu hamil termasuk korban bencana yang rentan terhadap masalah gizi.
Masalah gizi yang biasa timbul adalah kurang gizi pada bayi dan anak berumur di
bawah dua tahun (baduta), bayi tidak mendapatkan air susu ibu karena terpisah
dari ibunya, dan semakin memburuknya status gizi kelompok masyarakat yang
sebelum bencana memang dalam kondisi bermasalah. Kondisi ini diperburuk
dengan bantuan makanan yang sering terlambat, tidak berkesinambungan, serta
terbatasnya ketersediaan pangan lokal. Masalah tersebut diperburuk lagi dengan
kurangnya pengetahuan dalam penyiapan makanan buatan lokal khususnya untuk
bayi dan baduta.
Anak usia 0-12 bulan merupakan kelompok yang rawan ketika harus mengalami
situasi darurat, mengingat kelompok anak ini sangat rentan dengan perubahan
konsumsi makanan dan kondisi lingkungan yang terjadi tiba-tiba.
Intervensi gizi terhadap bayi yang menjadi korban bencana dapat dilakukan
dengan cara bayi tetap diberi ASI. Apabila bayi piatu, bayi terpisah dari ibunya
atau ibu tidak dapat memberikan ASI, upayakan bayi mendapat bantuan ibu
susu/donor. Apabila tidak memungkinkan bayi mendapat ibu susu/donor, bayi
diberikan susu formula dengan pengawasan atau didampingi oleh petugas
kesehatan.
c. Status Gizi Ibu Hamil
Sejumlah hal yang mempengaruhi status gizi ibu hamil, yaitu status sosial
ekonomi, status kesehatan ibu, jarak kelahiran jika yang dikandung bukan anak
pertama, paritas dan usia kehamilan pertama. Status gizi ibu menjadi lebih
penting karena selain tingginya berbagai keadaan kurang gizi, persentase
kehamilan pada usia muda cukup tinggi. Kelompok umur 21-35 tahun merupakan
umur ideal seorang ibu untuk menjalani proses kehamilan dan persalinan. Usia
yang rentan terhadap kelainan kehamilan adalah usia remaja atau usia di atas 35
tahun. Kelahiran prematur pada umumnya terjadi pada ibu hamil usia remaja. Hal
tersebut dapat terjadi karena kurang matangnya organ reproduksi, gizi buruk,
kurang perawatan selama periode prakelahiran, atau karena kondisi ekonomi-
sosial yang rendah.
Sedangkan pada ibu yang berusia di atas 35 tahun juga harus diwaspadai karena
semakin bertambah umur maka akan mudah terjadinya kekurangan gizi yang
akan berpengaruh terhadap berat badan selama kehamilan dan juga pada bayi
yang akan dilahirkan. Pada usia ini juga kadang-kadang dapat menimbulkan
down syndrome yaitu keterbelakangan mental.
Kesehatan dan gizi ibu hamil merupakan kondisi yang sangat diperlukan bagi
janin untuk menjadi sehat. Jika tidak, maka dari awal kehidupan manusia akan
bermasalah pada kehidupan selanjutnya. Masa kehamilan merupakan periode
yang sangat menentukan kualitas anak yang dilahirkan. Keadaan gizi ibu yang
kurang baik sebelum hamil dan pada waktu hamil cenderung untuk melahirkan
bayi dengan BBLR, bahkan kemungkinan bayi meninggal dunia. Bayi yang

3
dilahirkan dengan berat badan rendah berpotensi menjadi bayi dengan gizi kurang
bahkan menjadi buruk. Gizi buruk pada bayi berdampak pada penurunan tingkat
kecerdasan atau IQ. Lebih jauh lagi dampak yang diakibatkan adalah
meningkatnya kejadian kesakitan bahkan kematian.
d. Langkah-langkah yang dilakukan untuk memenuhi nutrisi 1000 hari pertama
kehidupan pada masa pra kehamilan:
a) Berusaha mencapai dan mempertahankan berat badan yang ideal.
b) Mengkonsumsi makanan yang cukup dan seimbang.
c) Mengkonsumsi makanan sumber asam folat dan suplemen asam folat
selama 3 bulan prakehamilan.
d) Olahraga teratur.
e) Menghindari rokok, kafein dan minuman beralkohol.

A. Masa Kehamilan

Meningkatkan asupan asam folat. Asam folat ini berperan dalam pembentukan
sistem saraf dan sel-sel. Jika asupannya kurang memadai dapat menimbulkan kelainan
bawaan pada bayi seperti: anenchepaly (lahir tanpa batok kepala), spina bifida (tulang
belakang tidak tersambung), anemia makrositik, dan lain-lain. Untuk memenuhinya
dapat diasup baik dari sumber makanan dan suplemen. Sumber Asam folat contohnya
sayuran hijau, daging tanpa lemak, biji-bijian, kacang tanah, jeruk. Meningkatkan
asupan Kalsium. Kalsium berperan dalam pembentukan gigi, tulang, hati, saraf dan
otot pada bayi. Sumber utama Kalsium adalah susu dan olahannya seperti : whole
milk, skimmed milk, yoghurt, keju, serta beberapa bahan makanan nabati dalam
sayuran hijau tua. Meningkatkan asupan Vitamin D. Vitamin D berperan dalam
meningkatkan penyerapan Kalsium dalam tubuh, mengurangi resiko infeksi selama
kehamilan, dan mengurangi gejala preeklampsia. Sumber vitamin D contohnya
kuning telur, susu dan olahannya, mentega. Memenuhi kebutuhan Yodium.
Kekurangan Yodium selama hamil mengakibatkan janin menderita hipotiroidisme
yang selanjutnya dapat berkembang menjadi kretinisme di kemudian hari. Sumber
Yodium contohnya makanan laut seperti ikan, udang, kerang. Menghindari rokok,
kafein dan minuman beralkohol Cukup istirahat dan menjaga perasaan gembira Pada
masa kehidupan pertama bayi

B. Setelah bayi lahir

Lakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) segera setelah melahirkan serta upayakan bayi
mendapatkan kolostrum (ASI yang pertama kali keluar dan berwarna jernih
kekuningan).
Berikan hanya ASI eksklusif selama 6 bulan pertama keidupan bayi. Setelah bayi
berusia 6 bulan berikan MP-ASI (Makanan Pendamping ASI). Pada usia ini alat
pencernaan bayi sudah lebih matang untuk mencerna makanan non-ASI. Bahan
makanan yang digunakan untuk membuat MP-ASI ini hendaknya merupakan bahan
makanan yang biasa dimakan dalam keluarga yang dibuat sesuai dengan kemampuan

4
mengunyah dan menelan bayi. dalam pembuatannya sebaiknya hindari penambahan
gula dan garam < 1 tahun. MP-ASI yang ideal adalah yang mengandung: (1) makanan
pokok (2) sayuran dan kacang-kacangan, (3) lauk nabati, (4) lauk hewani, (5) buah-
buahan. Pada awal pengenalannya hendaknya bayi dikenalkan pada makanan tunggal
agar ia mengenal rasa asli dari makanan tersebut dan untuk memudahkan evaluasi jika
muncul gejala alergi, secara bertahap berikan secara majemuk dengan menyampurkan
sejumlah bahan makanan. Menjaga nutrisi 1.000 hari pertama Dengan berfokus pada
periode seribu hari pertama kehidupan direkomendasikan bahwa perlu adanya:

 peningkatan kepatuhan terhadap pemberian makan bayi dan anak (terutama


ASI Eksklusif 6 bulan), ASI adalah makanan terbaik untuk mendukung
pertumbuhan karena menyediakan nutrisi pertumbuhan lengkap seimbang
untuk mengejar pertumbuhan optimal si kecil.

 untuk pertumbuhan optimal si kecil dibutuhkan pemenuhan nutrisi esensial


yaitu nutrisi untuk pertumbuhan fisik (karbohidrat, protein, lemak,
multivitamin, dan multimineral) dan nutrisi untuk pertumbuhan otak.

 kualitas diet meliputi jumlah kelompok makanan, makanan sumber hewani


dan makanan fortifikasi pada anak umur 6–11 bulan.

 peningkatan kualitas asupan makanan ibu hamil.

 peningkatan cakupan program gizi sesuai standar (kapsul vitamin A untuk


balita, tablet Fe untuk ibu hamil)

 pemeriksaan ANC yang cukup dan tepat waktu.

 pemberian obat cacing pada balita dan perempuan hamil.

C. Dampaknya jika pada masa 1000 hari tersebut tidak diperhatikan


Menurut hipotesis barker: Jika terjadi kekurangan gizi Pada janin dan anak 0-3 tahun

 JANGKAPENDEK:

o Perkembangan otak terganggu.


o Pertumbuhan otot dan organ organ tubuh terganggu
o Programing metabolisme glukosa,lemak,protein,hormonal dll yang terjadi di
dalam sel tubuh akan terganggu

 JANGKA PANJANG:

-kognitif dan kemampuan belajar terganggu.


-imunitas dan produktifitas kerja menurun.
-obesitas,diabetes,penyakit jantung, hipertensi, stroke, kanker.

5
Bahkan dampak kekurangan gizi pada ibu hamil akan memberikan dampak
buruk pada skor IQ buah hati. Ibu yang menderita kekurangan zat yodium selama
kehamilan akan menghambat perkembangan otak dan janin dan mengakibatkan
kehilangan 10 IQ poin. Kekurangan energi protein pada ibu hamil yang di sebabkan
oleh kekurangan makanan bergizi dan infeksi akan menyebabkan gangguan fungsi
kognitif dan perkembangan bayi juga akan mengalami kehilangan skor IQ sebesar 10
poin.
Dampak merugikan setiap hari yang terjadi menurut penelitian cornell university 2003
adalah: -300 ibu meninggal ketika melahirkan karena kekurangan zat besi
-4.000 anak balita meninggal akibat kekurangan vitamin A
-50.000 bayi lahir dengan kapasitas perkembangan mental dan kecerdasan yang
berkurang karena kurang yodium dan kurang zat besi. Jika hal itu terjadi maka
generasi masa depan bangsa indonesia akan menjadi bangsa yang rapuh dan menjadi
generasi yang tidak berkualitas.

6
BAB III
PENUTUP

1.1. KESIMPULAN
Jadi 1,000 Hari Pertama Kehidupan ialah usia 0-24 bulan (1.000 hari pertama
kehidupan) merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sehingga
sering diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis. Periode emas dapat
diwujudkan apabila pada masa ini bayi memperoleh asupan gizi yang sesuai untuk
tumbuh kembang optimal. Sebaliknya apabila pada masa ini bayi tidak memperoleh
asupan makanan sesuai kebutuhan gizinya, maka periode emas akan berubah menjadi
periode kritis yang akan mengganggu tumbuh kembang, baik pada saat ini maupun
masa selanjutnya, Faktor penyebabnya ada kemiskinan, masalah gizi, status gizi ibu
hamil.Dampaknya jika 1000 hari pertama tidak di penuhi jangka pendek
perkembangan otak tergangu, pertumbuhan otot dan organ tubuh tergangu, jangka
panjang kognitif dan kemampuan belajar tergangu , bida obesitas, penyakit jantung,
hipertensi, stroke dan kanker.

1.2. SARAN
Kami menyadari bahwa makalah kami belum sempurna, oleh karena itu saran dan
kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah
penulisan makalah yang akan datang.

7
DAFTAR PUSTAKA

Arisma. 2008. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC


Direktorat Bina Gizi Masyarakat. 2012. Kerangka Kebijakan Gerakan Sadar Gizi
dalam Rangka 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.
Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat. 2006. Pedoman Umum Pemberian
Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Lokal. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.

8
Dokumentasi Kegiatan

Validasi Data Stunting

9
Sosialisasi Stunting

Rempug stunting

10

Anda mungkin juga menyukai