RISNAWATI R. NOHO_N21021102
UNIVERSITAS TADULAKO
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan saya karunia
nikmat dan kesehatan, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KONSEP
Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari dosen mata kuliah Gizi dan Diet.
Adapun tujuan penulisan makalah ini dibuat untuk menambah wawasan dan pengetahuan
pada mata kuliah yang sedang dipelajari. Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Badariati, S.ST, M.Kes, selaku Dosen Mata Kuliah Gizi dan Diet.
Saya menyadari masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan pada makalah ini, saya
sangat berharap perbaikan, kritik dan saran yang sifatnya membangun apabila terdapat
kesalahan.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi saya
Penulis
Risnawati R. Noho
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makanan bergizi harus dipersiapkan sebelum seorang ibu berencana hamil. Sehingga pada saat
hamil, badan sudah terkondisikan dengan sangat baik untuk pertumbuhan janin. Minggu-minggu
pertama kehamilan adalah masa di mana organ tubuh yang penting terbentuk. Kekurangan gizi
pada saat ini dapat menimbulkan kelainan pada bayi atau bahkan kelahiran prematur. Karena
itu, gizi seimbang penting untuk pertumbuhan janin.
Pertumbuhan sel yang cepat terjadi sejak dua minggu setelah konsepsi dan mulai terbentuk
plasenta. Minggu kedua hingga ke delapan terjadi pembentukan organ-organ seperti jantung,
paru-paru, ginjal, hati dan tulang. Volume darah pun meningkat drastis, hingga sampai akhir
kehamilan volume darah menjadi 4/3 kali volume darah normal. Ini menyebabkan terjadinya
pengenceran darah, sehingga kadar hemoglobin (Hb), albumin, dan zat lain menurun.
Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi dan
zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ
kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu, pengaliran makanan dari
pembuluh darah ibu ke pembuluh darah janin melalui plasenta. Sehingga kekurangan zat gizi
tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna.
Beberapa nutrisi penting yang diperlukan ibu hamil diantaranya adalah Sumber kalori
(Karbohidrat & Lemak), protein, asam folat, Vit B12, zat besi, zat seng, kalsium,vitamin C,
vitamin A, Vitamin D, vitamin B6, vitamin E. Sedangkan nutrisi yang dibutuhkan bagi jani dalam
kandungan diantaranya DHA, gangliosida (GA), asam folat, zat besi, EFA, FE dan kolin.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Masa kehamilan adalah masa pertumbuhan janin, oleh karena itu ibu yang sedang hamil
memerlukan tambahan gizi dalam makanannya. Kesehatan bayi tergantung dari kesehatan
ibunya, terutama pada masa hamil.
Makanan dengan gizi seimbang adalah makanan yang cukup mengandung karbohidrat dan
lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin
dan mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrien akan meningkat selama hamil, namun
tidak semua kebutuhan nutrien meningkat secara proporsional.
Pada dasarnya menu makanan untuk ibu hamil, tidak banyak berbeda dari menu sebelum
hamil. Oleh karena itu, diharapkan tidak ada kesulitan dalam pengaturan menu selama
hamil.Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi dari pada wanita yang
tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang
dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan
ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain.
Demikian pula, bila makanan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih
bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini dapat
mengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir prematur atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat
bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama, perdarahan, infeksi dan kesulitan lain yang
mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya, makanan yang berlebihan dapat
mengakibatkan kenaikan BB yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan
terjadinya preeklampsi (keracunan kehamilan). Bila makanan ibu kurang, kemudian
diperbaiki setelah bayi lahir, kekurangan yang dialami sewaktu dalam kandungan tidak
dapat sepenuhnya diperbaiki.