Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KONSEP IBU HAMIL DAN MENYUSUI

RISNAWATI R. NOHO_N21021102

PRODI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TADULAKO

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan saya karunia

nikmat dan kesehatan, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KONSEP

NUTRISI IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI”

Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari dosen mata kuliah Gizi dan Diet.

Adapun tujuan penulisan makalah ini dibuat untuk menambah wawasan dan pengetahuan

pada mata kuliah yang sedang dipelajari. Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu

Badariati, S.ST, M.Kes, selaku Dosen Mata Kuliah Gizi dan Diet.

Saya menyadari masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan pada makalah ini, saya

sangat berharap perbaikan, kritik dan saran yang sifatnya membangun apabila terdapat

kesalahan.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi saya

sendiri umumnya dan bagi para pembaca makalah ini.

Palu, 30 Agustus 2022

Penulis

Risnawati R. Noho
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makanan bergizi harus dipersiapkan sebelum seorang ibu berencana hamil. Sehingga pada saat
hamil, badan sudah terkondisikan dengan sangat baik untuk pertumbuhan janin. Minggu-minggu
pertama kehamilan adalah masa di mana organ tubuh yang penting terbentuk. Kekurangan gizi
pada saat ini dapat menimbulkan kelainan pada bayi atau bahkan kelahiran prematur. Karena
itu, gizi seimbang penting untuk pertumbuhan janin.
Pertumbuhan sel yang cepat terjadi sejak dua minggu setelah konsepsi dan mulai terbentuk
plasenta. Minggu kedua hingga ke delapan terjadi pembentukan organ-organ seperti jantung,
paru-paru, ginjal, hati dan tulang. Volume darah pun meningkat drastis, hingga sampai akhir
kehamilan volume darah menjadi 4/3 kali volume darah normal. Ini menyebabkan terjadinya
pengenceran darah, sehingga kadar hemoglobin (Hb), albumin, dan zat lain menurun.
Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi dan
zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ
kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu, pengaliran makanan dari
pembuluh darah ibu ke pembuluh darah janin melalui plasenta. Sehingga kekurangan zat gizi
tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna.
Beberapa nutrisi penting yang diperlukan ibu hamil diantaranya adalah Sumber kalori
(Karbohidrat & Lemak), protein, asam folat, Vit B12, zat besi, zat seng, kalsium,vitamin C,
vitamin A, Vitamin D, vitamin B6, vitamin E. Sedangkan nutrisi yang dibutuhkan bagi jani dalam
kandungan diantaranya DHA, gangliosida (GA), asam folat, zat besi, EFA, FE dan kolin.

B. Rumusan Masalah

 Konsep Nutrisi Ibu Hamil dan Menyusui

C. Tujuan

 Memahami Konsep Nutrisi Ibu Hamil dan Menyusui


BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Konsep Nutrisi Ibu Hamil dan Menyusui

Masa kehamilan adalah masa pertumbuhan janin, oleh karena itu ibu yang sedang hamil
memerlukan tambahan gizi dalam makanannya. Kesehatan bayi tergantung dari kesehatan
ibunya, terutama pada masa hamil.

Makanan dengan gizi seimbang adalah makanan yang cukup mengandung karbohidrat dan
lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin
dan mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrien akan meningkat selama hamil, namun
tidak semua kebutuhan nutrien meningkat secara proporsional.

Pada dasarnya menu makanan untuk ibu hamil, tidak banyak berbeda dari menu sebelum
hamil. Oleh karena itu, diharapkan tidak ada kesulitan dalam pengaturan menu selama
hamil.Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi dari pada wanita yang
tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang
dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan
ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain.
Demikian pula, bila makanan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih
bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini dapat
mengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir prematur atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat
bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama, perdarahan, infeksi dan kesulitan lain yang
mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya, makanan yang berlebihan dapat
mengakibatkan kenaikan BB yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan
terjadinya preeklampsi (keracunan kehamilan). Bila makanan ibu kurang, kemudian
diperbaiki setelah bayi lahir, kekurangan yang dialami sewaktu dalam kandungan tidak
dapat sepenuhnya diperbaiki.

Faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil antara lain:


faktor sosial, psikologis, ekonomi, pengetahuan, mitos, kebudayaan, dan keyakinan serta
usia.

B. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil berdasarkan Trimester

1. Trimester I (minggu 1 – 13) kebutuhan gizi masih tetap seperti biasa


2. Trimester II (minggu 13 - 26), dimana pertumbuhan janin cepat, ibu memerlukan
tambahan kalori sebesar ± 285 dan protein lebih tinggi dari biasanya menjadi 1,5 gr / kg BB
3. Trimester III (27– lahir), kalori sama dengan trimester II tetapi protein naik menjadi 2
gr / kg BB.

C. Dampak Kekurangan Gizi pada Ibu Hamil

1. Anemia gizi besi


Kekurangan zat besi banyak terdapat di Indonesia sehingga ibu hamil dinajurkan agar
mengkonsumsi tambahan zat besi atau makanan yang mengandung zat besi. Seperti hati
ayam dan lain-lain.

2. Kenaikan BB yang rendah selama hamil


Di negara maju rata-rata kenaikan BB selama hamil 12-14 kg. Bila ibu hamil kurang gizi
kenaikan BB hanya 7-8 kg berakibat melahirkan bayi BBLR. Tapi, berdasarkan
perkembangan terkini juga disampaikan bahwa ternyata penambahan BB selama kehamilan
tidak terlalu mempengaruhi BB janin, karena ada kalanya ibu yang penambahan BB nya
cukup ternyata BB janinnya masih kurang dan ada juga ibu yang penambahan berat
badannya kurang selama kehamilan tapi BB janinnya sesuai.
3. Ngidam (pica) dan mual muntah berlebihan selama kehamilan (hiperemesis gravidarum)
memerlukan penanganan khusus. Namun, biasanya hiperemesis ini hanya terjadi pada awal-
awal kehamilan saat kebutuhan gizi janin belum terlalu besar.
Diet pada hiperemesis:
a. Tinggi karbohidrat dan rendah lemak
b. Makan sedikit kuah ( minum di pisahkan dari waktu makan )
c. Mudah dicerna dan bau tidak merangsang
d. Porsi kecil tapi sering
e. Makanan yang menyegarkan

D. Peningkatan Berat Badan Selama Kehamilan


Kenaikan berat badan rata – rata selama kehamilan adalah 9 – 13,5 kg. Kenaikan bervariasi
pada masing-masing wanita dan bergantung pada faktor besar bayi, keadaan plasenta,
cairan amnion, penambahan sirkulasi darah, penambahan jaringan cadangan ibu baik dalam
bentuk protein maupun lemak, untuk keperluan melahirkan maupun menyusui.
Penambahan berat badan per trimester lebih penting daripada penambahan berat badan
keseluruhan. Pada trimester pertama kenaikan hanya sedikit antara 0,7 – 1,4 kg. Pada
trimester selanjutnya akan terjadi kenaikan berat badan yang dikatakan teratur yaitu 0,35
– 0,4 kg per minggu.
E.  Kebutuhan Nutrisi Selama Kehamilan
Asupan gizi yang buruk akan menimbulkan berbagai dampak bagi kesehatan ibu juga bayi
yang dikandungnya. Misalnya sang ibu bisa menderita anemia dan kurang gizi, sedangkan
pada bayi bisa berupa berat badan lahir rendah, prematur bahkan keguguran. Berikut
nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu selama kehamilan :
1. Kalori/energi
Seorang wanita selama kehamilan memiliki kebutuhan energi yang meningkat, Asupan
kalori harus ditambahkan yaitu sebesar 2200 kkal. Energi ini digunakan untuk pertumbuhan
janin, pembentukan plasenta, pembuluh darah, dan jaringan yang baru. Selain itu,
tambahan kalori dibutuhkan sebagai tenaga untuk proses metabolisme jaringan baru.
Namun dengan adanya pertambahan kebutuhan kalori ini tidak lantas menjadikan anda
terlalu banyak makan. Tubuh anda memerlukan sekitar 80.000 tambahan kalori pada
kehamilan. Dari jumlah tersebut, berarti setiap harinya sekitar 300 tambahan kalori
dibutuhkan ibu hamil. Memang cukup sulit untuk mengetahui berapa kalori yang telah
dikonsumsi setiap harinya. Untuk jangka pendek, gunakanlah rasa lapar anda sebagai
panduan kebutuhan kalori. Monitorlah berat badan anda untuk membantu menilai apakah
anda mengkonsumsi makanan sejumlah kalori yang tepat. Mungkin saja anda membutuhkan
bantuan dokter ataupun ahli gizi untuk membantu anda dalam mencukupi kebutuhan kalori
selama kehamilan.
2. Protein
Anda membutuhkan protein lebih banyak selama kehamilan dibandingkan waktu-waktu lain
di seluruh hidup anda. Hal ini dikarenakan protein diperlukan untuk pertumbuhan jaringan
pada janin. Ibu hamil membutuhkan sekitar 75 gram protein setiap harinya, lebih banyak 25
gram dibandingkan yang lain. Menambahkan protein ke dalam makanan merupakan cara
yang efektif untuk menambah kalori sekaligus memenuhi kebutuhan protein. Produk hewani
seperti daging, ikan, telur, susu, keju, dan hasil laut merupakan sumber protein. Selain itu
protein juga bisa didapat dari tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan, biji-bijian,
tempe, tahu, oncom, dan lainnya.
3. Folat (Asam Folat)
Folat merupakan vitamin B yang memegang peranan penting dalam perkembangan embrio.
Folat juga membantu mencegah neural tube defect, Kekurangan folat juga dapat
meningkatkan kehamilan kurang umur (prematur), bayi dengan berat badan lahir rendah
(bayi berat lahir rendah/BBLR), dan pertumbuhan janin yang kurang. Sebenarnya, asam
folat sangat diperlukan terutama sebelum kehamilan dan pada awal kehamilan. Namun, ibu
hamil tetap harus melanjutkan konsumsi folat. 600 mg folat disarankan untuk ibu hamil.
Folat dapat didapatkan dari suplementasi asam folat. Sayuran berwarna hijau (seperti
bayam, asparagus), jus jeruk, buncis, kacang-kacangan dan roti gandum merupakan sumber
alami yang mengandung folat.
4. Zat besi
Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, yaitu protein di sel darah merah yang
berperan membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selama kehamilan, volume darah
bertambah untuk menampung perubahan pada tubuh ibu dan pasokan darah bayi. Hal ini
menyebabkan kebutuhan zat besi bertambah sekitar dua kali lipat. Jika kebutuhan zat besi
tidak tercukupi, ibu hamil akan mudah lelah dan rentan infeksi. Risiko melahirkan bayi
tidak cukup umur dan bayi dengan berat badan lahir rendah juga lebih tinggi. Kebutuhan
zat besi bagi ibu hamil yaitu sekitar 27 mg sehari. Selain dari suplemen, zat besi bisa
didapatkan secara alami dari daging merah, ikan, unggas, sereal sarapan yang telah
difortifikasi zat besi, dan kacang-kacangan
5. Zat zenk
Dari beberapa studi dilaporkan bahwa ibu hamil yang memiliki kadar seng rendah dalam
makanannya berisiko melahirkan prematur dan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah.
Sedangkan uji klinis suplementasi zat seng tidak didapatkan kejelasan mengenai
keuntungan mengkonsumsi seng dalam jumlah yang lebih tinggi. Namun mengkonsumsi zat
seng dalam jumlah cukup bagi merupakan langkah antisipatif yang dapat dilakukan. Pada
umumnya, wanita tidak membutuhkan tambahan suplemen. Namun anda dapat
mengkonsumsi suplemen (sekitar 25 mg zat seng sehari) jika anda dalam kondisi yang
kurang sehat.
6. Kalsium
Janin mengumpulkan kalsium dari ibunya sekitar 25 sampai 30 mg sehari. Paling banyak
ketika trimester ketiga kehamilan. Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk
menguatkan tulang dan gigi. Selain itu, kalsium juga digunakan untuk membantu pembuluh
darah berkontraksi dan berdilatasi. Kalsium juga diperlukan untuk mengantarkan sinyal
saraf, kontraksi otot, dan sekresi hormon. Jika kebutuhan kalsium tidak tercukupi dari
makanan, kalsium yang dibutuhkan bayi akan diambil dari tulang ibu. Kebutuhan kalsium
ibu hamil adalah sekitar 1000 mg per hari. Sumber kalsium dari makanan diantaranya
produk susu seperti susu, keju, yogurt. Selain itu ikan teri juga merupakan sumber kalsium
yang baik.
7. Vitamin C
Vitamin C yang dibutuhkan janin tergantung dari asupan makanan ibunya. Vitamin C
merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan dan dibutuhkan untuk
membentuk kolagen dan menghantarkan sinyal kimia di otak. Wanita hamil setiap harinya
disarankan mengkonsumsi 85 mg vitamin C per hari. Anda dapat dengan mudah
mendapatkan vitamin C dari makanan seperti tomat, jeruk, strawberry, jambu biji, dan
brokoli. Makanan yang kaya vitamin C juga membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.
8. Vitamin A
Vitamin A memegang peranan penting dalam fungsi tubuh, termasuk fungsi penglihatan,
imunitas, serta pertumbuhan dan perkembangan embrio. Kekurangan vitamin A dapat
mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah. Vitamin A dapat ditemukan
pada buah-buahan dan sayuran berwarna hijau atau kuning, mentega, susu, kuning telur,
dan lainnya.
9. Cairan
Air adalah substansi utama dalam sel, darah, limf, dan cairah vital tubuh lain. Air juga
membantu memepertahankan suhu tubuh, masukan cairan yang cukup memperbaiki buang
air besar yang kadang-kadang menjadi masalah selama hamil. Cairan dibutuhkan untuk
meningkatkan volume darah dan air ketuban. Minumlah setidaknya 6 hingga 8 gelas ( 1500-
2000 ml ) per hari, baik itu berupa air mineral, jus, teh atau pun sup. Minuman yang
mengandung sakarin sebaiknya di hindari, minuman yang mengandung aspartam, dapat di
pakai dalam jumlah ringan.
10. Natrium (garam)
Natrium merupakan unsure utama cairan ekstra seluler, karena itu kebutuhan cairan
selama hamil meningkat. Efek estrogen yakni menahan air dan efek progestron adalah
melepaskan natrium menimbulkan suatu gambaran yang membingungkan tentang
keseimbangan cairan elektrolit selama hamil. Konsumsi natrium tetap dalam batas normal.

F. Makanan yang Harus Dihindari


Ada beberapa jenis makanan yang harus dihindari, dan di kurangi konsumsinya selama
hamil. beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan oleh calon ibu maupun ibu yang sedang
hamil adalah:
1. Hindari makanan daging maupun telur hewan yang dimasak setengah matang atau dalam
kondisi mentah. Bakteri maupun parasit biasanya belum akan mati sebelum berada dalam
suhu mendidih atau di atas 90 derajat celcius, sehingga akan dapat membahayakan janin
maupun ibu.
2. Untuk makanan sayuran, sebaiknya dimasak hingga matang. Kalau ingin mengkonsumsi
lalapan mentah, sebaiknya sayuran dibersihkan terlebih dahulu dengan baik dan benar,
dengan menggunakan air yang mengalir. Sayuran mentah biasanya masih menyisakan bahan
pupuk kimia maupun kotoran hewan bila menggunakan pupuk organik. Tentunya berbahaya
untuk keselamatan janin.
3. Hindari makanan keju maupun produk susu yang berasal dari kambing ataupunproduk
susu lain yang tidak melalui proses pasteurisasi. Dikhawatirkan membawa bakteri yang
sangat berbahaya terhadap plasenta dan pertumbuhan janin.
4. Hindari mengkonsumsi makanan, seperti hati atau daging ayam maupun makanan yang
merupakan sumber salmonella.
5. Hindari makanan yang pedas selama masa kehamilan, terutama bagi Anda yang senang
dengan makanan pedas. Makanan atau masakan pedas dapat memberi efek kurang baik bagi
perkembangan janin.
6. Kurangi atau hindari makanan yang banyak mengandung gula atau terlalu banyak garam.
mengkonsumsi garam dapat menimbulkan pembengkakan kaki atau memperberat
pembengkakan kaki pada ibu hamil.
7. Hindari dan jangan makan buah-buahan yang panas, seperti durian atau nanas, dapat
mengganggu pertumbuhan janin, dan bahkan bisa menyebabkan keguguran.
8. Jangan minum minuman beralkohol maupun yang mengandung kafein, seperti kopi
karena akan mempengaruhi kesehatan maupun perkembangan janin. Begitu juga dengan
rokok, sebaiknya hindari atau jauhi asap rokok karena juga dapat mengganggu kesehatan
janin.
Bila terjadi gangguan masa kehamilan maka dapat diatur sebagai berikut :
Trimester I : Pada umur kehamilan 1-3 bulan kemungkinan terjadi penurunan berat badan.
Hal ini disebabkan adanya gangguan pusing, mual bahkan muntah. Untuk itu dianjurkan
porsi makanan kecil tetapi sering. Bentuk makanan kering atau tidak berkuah.
Trimester II : Nafsu makan ibu membaik, makan makanan yang diberikan: 3 x sehari
ditambah 1 x makanan selingan. Hidangan lauk pauk hewani seperti : telur, ikan, daging,
teri, hati sangat baik dan bermanfaat untuk menghindari kurang darah.
Trimester III : Makanan harus disesuaikan dengan keadaan badan ibu. Bila ibu hamil
mempunyai berat badan kelebihan, maka makanan pokok dan tepung-tepungan dikurangi,
dan memperbanyak sayur-sayuran dan buah-buahan segar untuk menghindari sembelit. Bila
terjadi keracunan kehamilan/edema (bengkak-bengkak pada kaki) maka tidak menambah
garam dapur dalam masakan sehari-hari.
G.  Kebutuhan Nutrisi Selama Menyusui
1. Kalori
Salah satu faktor yang paling penting dalam diet wanita menyusui adalah kalori.
Pemasukkan kalori yang tidak cukup bisa mengurangi volume air susu.Bagaimanapun juga
kualitas sisa susu secara umum tidak terganggu. Ibu menyusui harus menambah pemasukan
kalorinya mencapai 200 kkal melabihi kebutuhan kehamilan (itulah 500 kkal bertambah dari
kebutuhan kehamilan). Hasil ini jika ditotal menjadi sekitar 2500 sampai 2700 kkal/hari
untuk kebanyakan wanita.
Berdasarkan pada pilihan diet, ibu menyusui bisa menggunakan panduan piramid makanan
umum atau piramid makanan vegetarian untuk memperkirakan masukan selama diet. Dia
perlu bekerja keras untuk memasukkan variasi makanan-makanan dari beberapa kelompok
makanan. Pemasukkan kalorinya harus cukup memenuhi energi untuk menopang masa
menyusui masa menyusut setalah berat badan harus tidak lebih dari 16 minggu untuk ibu
menyusui
2. Protein
Pemasukan protein cukup penting selesai menyusui, karena protein adalah komponen yang
penting dari susu ibu. Pemasukkan 65 gr/hr selama 6 bulan menyusui dan 62 gr/hr
direkomendasikan selama 6 bulan kedua. Seperti dimasa kehamilan, itu sangat penting
bahwa cukup mengkonsumsi protein non kalori untuk mencegah protein sebagai sumber
energi.
3. Kalsium
Kalsium juga nutrisi penting dalam produksi susu, dan diharapkan meningkatkan keperluan
diluar kehamilan. Keperluan selama menyusui sama dengan kebutuhan selama kehamilan :
1200 mg/hr. Pemasukkan kalsium yang cukup dari sumber makanan mengharuskan
penggunaan kalsium yang melengkapi.
4. Zat besi
Zat besi dibutuhkan masa menyusui tindakan pada hakekatnya berbeda dari wanita yang
tidak hamil, karena zat besi bukan sesuatu yang penting dalam komponen susu ibu
bagaimanapun juga sebagaimana disebutkan sebelumnya pemberian suplemen yang terus
menerus untuk mengisi kehilangan simpanan maternal yang dikarenakan kehamilan.
5. Cairan-cairan
Cairan yang sangat penting selama menyusui karena ketidakcukupan pemasukan cairan bisa
mengurangi volume susu. Direkomendasikan pemasukan air sekitar 8-10 gelas tiap hari bisa
kita temui dengan mengkonsumsi air, jus, susu dan sup.
Dalam pendidikan gizi pada waktu menyusui hendaknya ditekankan pada ibu mengenai hal-
hal seperti berikut :
a. Bahwa wanita menyusui memerlukan jauh lebih banyak zat-zat gizi untuk diri sendiri dan
untuk keperluan bayi.
b. Bahwa dalam penyusunan hidangan terutama yang diperhatikan adalah bukanbanyaknya,
tetapi mutu dari makanan yang cukup mengandung protein, vitamin, dan zat besi.
c. Bahwa sesungguhnya tidaklah benar makanan yang bermutu tinggi selalu mahal
harganya.
d. Mempelajari cara memasak bahan-bahan dan banyaknya makanan yang dihidangkan.
e. Pada waktu pendidikan gizi hendaknya sebanyak mungkin bersifat demontrasi.
f. Tidak berguna dan tidak bijaksana untuk menganjurkan seseorang memakan sesuatu
dimana keluarga tidak mungkin memperoleh karena tidak mampu atau karena tidak ada
bahannya di daerah itu.
H. Prinsip Gizi Bagi Ibu Menyusui
Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat
dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat
badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan
memuaskan.
Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting adalah
makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan bayinya.
I. Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Menyusui
Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan jumlah
nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan 800
Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu sendiri.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
Kehamilan adalah suatu kejadian yang hampir selalu ditunggu-tunggu. Saat ini pun ibu pada
umumnya sudah mengerti bagaimana seharusnya ia lebih menjaga kondisi tubuh demi untuk
kelancaran kehamilan dan perkembangan janin dalam kandungan. Jika sebelumnya ia
makan hanya untuk dirinya sendiri, kini ia harus mencukupi kebutuhan gizinya untuk
janinnya pula. Normalnya, sang ibu mengalami peningkatan berat badan selama kehamilan
berlangsung. Kenaikan berat badan yang optimal akan berdampak baik pada kehamilan
maupun output persalinannya kelak.
Makanan dengan gizi seimbang dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak sebagai sumber
zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat
pengatur. Sebagai sumber tenaga yang menghasilkan kalori, karbohidrat dapat diperoleh
dari serealia, umbi-umbian. Sementara protein sebagai sumber zat pembangun dapat
diperoleh dari daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan sebagai sumber zat pengatur,
vitamin dan mineral dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayur-sayuran.
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, Lowdermilk, Jensen. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC
Gibshon, Jhon. 2002. Fisiologi anatomi. Jakarta: EGC
gizikuseimbang.blogspot.com/2009/03/gizi-seimbang-bagi-wanita-hamil.html
3. lenteraimpian.wordpress.com/2010/03/17/gizi-seimbang-ibu-hamil/
Wiryo, H. 2002. Peningkatan gizi bayi, anak, ibu hamil dan menyusui dengan bahan makanan lokal.
Jakarta: Sagung Seto.

Anda mungkin juga menyukai