Anda di halaman 1dari 12

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan kesehatan di Indonesia saat ini belum menunjukkan hasil


yang menggembirakan. Indikator derajat kesehatan yang di capai bangsa
Indonesia jika di bandingkan dengan bangsa lain di dunia sangat jauh berbeda.
Tingginya angka kekurangan gizi pada ibu hamil dan kandungannya sangat tinggi
di Indonesia.

Masa kehamilan merupakan masa dimana seorang wanita memerlukan


berbagai gizi yang lebih banyak dari pada yang diperlukan pada keadaan normal.
Gizi sangat berpengaruh pada kesehatan ibu hamil dan bayinya. Banyak sekali
masalah yang di timbulkan pada ibu hamil dan kandungannya kerena kekurangan
gizi, bahkan bertambah tingginya angka kematian bayi karena masalah tersebut.

Selama kehamilan, ibu akan mengalami penambahan berat badan sekitar


10-12 kg, dimana pada trimester I kurang dari 1 kg, trimester II sekitar 3 kg, dan
trimester III sekitar 6 kg. Ibu hamil yang memiliki berat badan normal
kemungkinan tidak memiliki masalah dalam konsumsi makan setiap hari, namun
penambahan berat badannya harus tetap dipantau agar selama hamil tidak
memiliki komplikasi.

Jika ibu hamil tidak mendapat gizi yang cukup selama hamil, maka bayi
yang dikandungnya akan kekurangan gizi. Meski sudah cukup bulan, bayi tersebut
lahirnya BBLR (berat bayi lahir rendah). Saat menyusui juga akan kekurangan
ASI. Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi protein sekitar 2-2,5 gram/kg. Untuk
pertumbuhan maupun aktivitas janin memerlukan makanan yang disalurkan
melalui plasenta, untuk ibu hamil harus mendapat gizi yang cukup untuk diri dan
janinnya.

Oleh karena itu kita perlu memperhatikan gizi pada ibu hamil agar
pertumbuhan pada kandungan ibu hamil lancar, bayi yang di lahirkan sehat dan
berat bayi normal.

1|Page
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian kehamilan dan gizi?

2. Bagaimana gizi yang seimbang untuk ibu hamil?

3. Bagaimana dampak kekurangan gizi pada ibu hamil?

4. Bagaimana faktor yang mempengaruhi status gizi ibu saat hamil?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui dan memahami tentang kehamilan dan gizi

2. Mengetahui gizi yang dibutuhkan oleh ibu hamil

3. Mengetahui dampak kekurangan gizi pada ibu hamil

4. Mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi status gizi ibu saat hamil

1.4 Manfaat

1. Bisa menambah pengetahuan baru tentang gizi pada ibu hamil dan dampak
yang ditimbulkan apabila seorang ibu hamil kekurangan gizi.

2. Bisa menambah pengetahuan tentang kehamilan dan mengetahui


kebutuhan gizi apa saja yang dibutuhkan oleh ibu hamil.

BAB 2. PEMBAHASAN

2|Page
2.1 Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin


lamanya adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir (Saifuddin,2006 ). Kehamilan adalah pertumbuhan dan
perkembangan janin intra uteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai
permulaan persalinan (manuaba,2008). Kehamilan merupakan prose syang
diawali dengan adanya pembuahan (konsepsi), masa pembentukan bayi
(Monika2009).

Menurut Rustam (2005), Kehamilan memiliki Tanda-tanda sebagai


berikut:

1. Tanda pasti (tanda positif)


 Gerakan janin dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga bagian-
bagian janin.
 Denyut jantung janin: didengar dengan stetoskop-monoral
laennec, dicatat dan didengar dengan alat Doppler, dicatat dengan
feto-elektrokardiogram, dilihat pada ultrasonografi, terlihat
tulang-tulang janin dalam foto-rontgen.

2. Tanda-tanda presumtif
 Amenore (tidak dapat haid).
 Mual dan muntah.
 Mengidam.
 Pingsan.
 Tidak ada selera makan.
 Payudara membesar, tegang.
 Sering kencing.
 Konstipasi.

3. Tanda-tanda mungkin
 Perut membesar.
 Uterus membesar terjadi perubahan dalam bentuk, konsistensi dari
rahim.

3|Page
 Tanda Hegar, yaitu pembuluh darah dalam cervix bertambah dan
karena terjadinyaoedema dari cervix, sehingga cervix menjadi
lunak.
 Tanda Chadwick, yaitu pembuluh darah dinding vaginabertambah
hingga warna selaput lendirnya biru.
 Tanda Piscaseek, yaiutu pertumbuhan uterus tidak rata, uterus
lebih cepat tumbuh di daerah implantasi dan di daerah insersi
plasenta.
 Tanda Ballottment, yaitu teraba benjolan keras.

2.2 Pengertian Gizi

Gizi adalah makanan yang dapat memenuhi kesehatan. Zat gizi adalah
unsur yang terdapat pada makanan dan dapat mempengaruhi kesehatan gizi
suatu proses organisme menggunakan makanan yang di konsumsi secara
normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme, dan pengeluaran zat-zat yang tidak dapat digunakan untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-
organ serta menghasilkan energi.

Namun ada pendapat lain, gizi adalah zat-zat yang diperlukan yang berasal
dari makanan.

a. Makanan
Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau
unsur-unsur atau ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh
tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh.
b. Keadaan gizi
Keadaaan akibat dari keseimbangna antara konsumsi dan penyerapan zat
gizi dan penggunaaan zat-zat gizi terebut atau keadaan fisiologi akibat
tersedianya zat gizi dalam seluler tubuh.
c. Status gizi
Ekspresi dari keadaan seimbang dalam bentuk variabel tertentu atau
perwujudan tertentu atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel
tertentu,
d. Malnutrition

4|Page
Keadaan patologis akibat kekurangan atau kelebihan secara relatif
maupun absolud satu atau lebih zat gizi.
Ada 4 bentuk malnutrisi:
 Under Nutrition
 Spesific Deficiency
 Over Nutrition
 Imbalance
e. Kurang energi protein
Kurang energi protein adalah seseorang yang kurang gizi yang disebabkan
oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari
dan atau gangguan penyekit tertentu.

2.3 Gizi Seimbang Untuk Ibu Hamil

Masa kehamilan merupakan masa yang sangat menentukan kualitas


sumber daya manusia masa depan, karena tumbuh kembang anak sangat
ditentukan kondisinya di masa janin dalam kandungan. Dengan demikian jika
keadaan kesehatan dan status gizi ibu hamil baik, maka janin yang
dikandungnya akan baik juga dan keselamatan ibu sewaktu melahirkan akan
terjamin. Sebaliknya jika keadaan kesehatan dan stats gizi ibu hamil kurang
baik maka akan dapat berakibat janin lahir mati (prenataldeath) dan bayi lahir
dengan berat badan kurang dari normal (low birth weight) yang dikenal
dengan istilah berat badan lahir rendah.

Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu


kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan.
Peningkatan energi dan zat gizi tersebut di perlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan
komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu
yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna.
Bagi ibu hamil, pada dasarnya semua zat gizi memerlukan tambahan, namun
yang seringkali menjadi kekurangan adalah energi protein dan beberapa
mineral seperti zat besi dan kalsium. Kebutuhan energi untukkehamilan yang
normal perlu tambahan kira-kira 80.000 kalori selama masa kurang lebih280
hari. Hal ini berarti perlu tambahan ekstra sebanyak kurang lebih 300 kalori
setiap hari selama hamil (Nasution, 1988).

5|Page
Saat hamil seorang wanita memerlukan asupan gizi lebih banyak
mengingat selain kebutuhan gizi tubuh, waita hamil harus memberikan nutrisi
untuk sang janin. Untuk menjaga kondisi tubuh tetap sehat dan buah hati
berkembang normal wanita hamil harus memiliki pola hidup yang sehat.
Karenanya wanita hamil memerlukan angka kecukupan gizi atau AKG yang
lebih tinggi dibandigkan wanita yang sedang tidak hamil. Kekurangan gizi
selama kehamilan bisa menyebabkan anemia gizi, bayi terlahir dengan berat
badan rendah, bahkan dapat menyebabkan bayi lahir cacat. Maka dari itu ibu
hamil perlu meningkatkan gizinya dengan cara menyusun makan sehari yang
terdiri dari campuran ketiga kelompok bahan makanan. Dari tiap kelompok
dipilih satu atau lebih jenis bahan makanan. Bahan makan yang terdapat
dalam tiap kelompok bahan makan sebagai berikut:

1. Sumber energi atau tenaga: padi-padian, tepung, umbi-umbian, sagu


dan pisang.
2. Sumber zat pengatur: sayur-sayuran dan buah-buahan
3. Sumber zat pembangun: ikan, daging, telur, susu, kacang-kacangan,
tempe, tahu dan oncom.

Tujuan penataan gizi pada ibu hamil adalah menyiapkan:

1. Cukup kalori, protein bernilai biologi tinggi,vitamin, mineral dan


cairan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi ibu, janin serta plasenta.
2. Makanan padat kalori dapat membentuk lebih banyak jaringan
tubuhbukan lemak
3. Cukup kalori dan zat gizi untuk memenuhi pertambahan berat baku
selama hamil
4. Peencanaan perawatan gizi yang memungkinkan ibu hamil
5. Peraatan gizi yang dapt menghilangkan reaksi yang tidak diinginkan.

2.4 Dampak Kekurangan Gizi pada Ibu Hamil

Status gizi iu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi


pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada
masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi
yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Dengan kata lain
kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu
sebelum dan selama hamil.

6|Page
Salah satu cara untuk menilai kualitas bayi dengan cara adalah dengan
mengukur berat bayi pada saat lahir. Seorang ibu hamil akan melahirkan bayi
yang sehat bila tingkat kesehatan dan gizinya berada pada kondisi yang baik.
Namun pada sampai saat ini masih banyak ibu hamil yang mengalami maalah
gizi khusunya gizi kurang seperti kurang energi kronis (KEK) dan anemia
gizi. Hasil SKRT 1995 menunjukkan bahwa 41% ibu hamil menderita KEK
dan 51% yang menderita anemia mempunyai kecenderungan melahirkan bayi
dengan berat badan lahir rendah (BBLR).

Ibu hamil yang menderita KEK dan anemia memiliki resiko kesakitan
yang lebih besar terutama pada trimester III kehamilan dibandingkan dengan
ibu hamil normal akibatnya mereka mempunyai resiko yang lebih besar unutk
melahirkan bayi dengan BBLR, kematian saat persalinan, pendarahan, pasca
persalinan yang sulit karena lemah dan mudah mengalami ganguan
kesehatan. Bayi yang dilahirkan dengan BBLR umumnya kurang mampu
meredam tekanan lingkungan yang baru, sehingga dapat berakibat pada
terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan, bahkan dapat menggangu
kelangsungan hidupnya.

Selain itu juga akan menigkatkan resiko kesakitan dan kematian bayi
karena rentan terhadap infeksi saluran pernafasan bagian bawah, gangguan
belajar, masalah perilaku, dan lain sebagainya. Bila ibu mengalami
kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu
maupun janin, seperti diuraikan berikut ini.

1. Terhadap ibu, gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan
komplikasi pada ibu antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu
tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi.
2. Terhadap persalinan, pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan
dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum
waktunya (premature), pendarahan setelah persalinan, serta persalinan
dengan operasi cenderung meningkat.
3. Terhadap janin, kekurangan gizi pada ibu hamil dapat memepengaruhi
proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus,
bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, bayi
mati dalam kandungan, lahir dengan berat badan lahir rendah.

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengetahui status


gizi ibu hamil antara lain memantau pertambahan berat badan selama

7|Page
hamil, mengukur lingkar lengan atas dan mengukur kadar Hb.
Pertambahan berat badan selama hamil sekitar 10-12 kg, di mana pada
trimester I pertambahna kurang dari 1 kg, trimester II sekitar 3 kg dan
trimester III sekitar 6 kg. Pertambahan berat badan ini juga sekaligus
bertujuan memantau pertumbuhan janin.

Gizi yang baik diperlukan seorang ibu hamil agar pertumbuhan


janin tidak mengalami hambatan dan selanjutnya akan melahirkan bayi
dengan bert normal. Dengan kondisi kesehatan yang baik, sistem
reproduksi normal, tidak menderita sakit dan tidak ada ganguan gizi pada
masa prahamil maupun hamil.ibu dengan kondisi kurang gizi kronis pada
masa hamil sering melahirkan bayi BBLR , vitalitas yang rendah dan
kematian yang tinggi terlebih lagi bila ibu menderita anemia.

2.5 Penilaian Status Gizi

Penilaian status gizi ibu hamil meliputi evaluasi terhadap faktor resiko,
diet, pengukuran antropromentik dan biokimiawi. Penilaian tentang asupan
pangan dapat diperoleh melalui ingatan 24 jam atau metode lainnya. Faktor
resiko diet dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu resiko selama hamil dan
resiko selama perawatan (antenatal). Berikut ini resikonya:
a. Usia di bawah 18 tahun
b. Keluarga prasejahtera
c. Food fadism
d. Perokok berat
e. Pecandu obat dan alkohol
f. Berat <80% atau >120% beat baku
g. Terlalu sering hamil: >8 kali dengan sela waktu <1 tahun
h. Riwayat obstetrik buruk: pernah melahirkan anak mati
i. Tengah menjalani terapi gizi untuk penyakit sistemik

Sementara itu, pertambahan berat tidak adekuat (<1 kg/bulan),


pertambahan berat berlebihan (>1 kg/minggu), Hb <11 gr (terendah 9,5 gr)
dan Ht <33 (terendah 30) termasuk ke dalam resiko kedua. Resiko lain yang
tidak langsung berkaitan dengan gizi adalah:
1. Tinggi badan <150 cm
2. Tungkai terkena polio
3. Hemoglobin <8,5 mg%

8|Page
4. Tekanan darah >140/90 mm Hg, edema, dan albuminuria >2+
5. Presentasi bokong
6. Janin kembar
7. Pendarahan vagina
8. Malaria endemik

2.6 Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi

Berat badan bayi baru lahir ditentukan oleh (di samping faktor genetis)
status gizi janin. Status gizi janin ditentukan antara lain oleh status gizi ibu
waktu melahirkan dan keadaan ini dipengaruhi pula oleh status gizi ibu pada
waktu konsepsi. Status gizi ibu sewaktu konsepsi dipengaruhi oleh:

1. Kedaan sosial dan ekonomi ibu sebelum hamil


2. Keadaan kesehatan dan gizi ibu
3. Jarak kelahiran jika yang dikandung bukan anak pertama
4. Paritas
5. Usia kehamilan pertama

Status gizi ibu pada waktu melahirkan ditentukan berdasarkan keadaan


kesehatan dan status gizi waktu konsepsi juga berdasarkan:
a. Keadaan sosial dan ekonomi waktu hamil
b. Derajat pekerjaan fisik
c. Asupan pangan
d. Pernah tidaknya terjangkit penyakit infeksi

Usia diperlukan untuk menentukan besaran kalori serat zat gizi yang akan
diberikan. Status ekonomi, terlebih jiak yang bersangkutan hidup di bawah
garis kemiskinan (keluarga prasejahtera), berguna untuk pemastian apakan
ibu berkemampuan membeli dan memilih makanan yang bernilai gizi tinggi.
Manfaat riwayat obstetri ialah membantu menentukan besaran kebutuhan
akan zat fgizi karena terlalu sering dapat menguras cadangan zat gizi tubuh.

Riwayat kesehatan dan penggunaan obat membantu dokter dalam


penyiapan gizi khusus. Wanita berpenyakit kronis memerlukan bukan hanya
zat gizi untuk mengatasi penyakitnya, tetapai juga untuk kehamilan yang
sedang ia jalani. Di sampaing itu, obat tertentu termasuk alkohol yang biasa

9|Page
diresepkan untuk meredakan penyakit kronis ini tidak sedikit yang
“berinteraksi” dengan zat gizi. Kecukupan zat gizi selama hamil baru dapat
dipantau melalui parameter keadaan kesehatan ibu dan berat lahir janin.
Meskipun baku penilaian staus gizi wanita yang tidak hamil tidak hamil tidak
dapat diaplikasikan pada ibu hamil, perubahan fisiologi selama hamil dapat
digunakan sebagai petunjuk. Berat badan rendah sebelum konsepsi, serta
pertambahan berat yang tidak adekuat merupakan penilaian langsung yang
dapat digunakan untuk memperkirakan laju pertumbuhan janin. Berat lahir
berkoeelasi positif dengan pertambahan berat total selama hamil.

Pemeriksaan antropometris yang biasa dilakukan ialah pertambahn berat,


pengukuran tinggi, penentuan berat ideal, dan pola pertambahan berat. Berat
pada kunjungna pertama ditimbang, sementara berat sebelumnya jangan
terlewat untuk ditanyakan. Berat sebelum hamil berguna unutk penentuan
prognosis serta keputusan perlu tidaknya dilakukan terapi gizi secara intensif.
Status gizi buruk ditandai oleh berat sebelum hamil 10% di bawah atau 20 %
di atas berat ideal. Berat kini diperlukan untuk menentukan pola pertambahan
berat.

10 | P a g e
BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari makalah dan hasil diskusi ini dapat disimpulkan bahwa pemenuhan
kebutuhan gizi pada ibu hamil dan tumbuh kembang anak sangat ditentukan
kondisinya di masa janin dalam kandungan. Dengan demikian jika keadaan
kesehatan dan status gizi ibu hamil baik, maka janin yang dikandungnya akan
baik juga dan keselamatan ibu sewaktu melahirkan akan terjamin.

Kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu
sebelum dan selama hamil. Salah satu cara untuk menilai kualitas bayi
dengan cara adalah dengan mengukur berat bayi pada saat lahir. Seorang ibu
hamil akan melahirkan bayi yang sehat bila tingkat kesehatan dan gizinya
berada pada kondisi yang baik. Status gizi janin ditentukan antara lain oleh
status gizi ibu waktu melahirkan dan keadaan ini dipengaruhi pula oleh status
gizi ibu pada waktu konsepsi.

3.2 Saran

Kami harap dari apa yang kami sampaikan ibu hamil dapat lebih
memperhatikan gizinya dari yang terkecil. Untuk ibu hamil sebaiknya
melakukan check up rutin kepada ibu hamil agar ibu dan bayi yang
dikandung sehat. Perawat sebaiknya melakukan penyuluhan tentang gizi yang
diperlukan oleh ibu hamil.

11 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Perpustakaan Nasional:Katalog Dalam Terbitan (KDT). 2009. Gizi Dalam


Daur Kehidupan: Buku Ajar Ilmu Gizi edisi 2. Jakarta : EGC

Waryana. 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Rihama

http://www.g-excess.com/pengertian-kehamilan-dan-tanda-tanda-
kehamilan.html (diakses 3 November 2015)

12 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai