Anda di halaman 1dari 10

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Prinsip Gizi Untuk Ibu Hamil

Kehamilan merupakan anugerah yang luar biasa yang dapat membuat


keluarga menjadi bahagia. Perubahan fisik dan psikologis akan terjadi
selama kehamilan. Masa kehamilan ini sangat penting untuk menentukan
kualitas anak. Oleh karena itu, selama kehamilan ibu memerlukan makanan
yang bergizi. Kecukupan gizi selama kehamilan digunakan untuk
pertumbuhan dan perkembangan janinnya maupun aktivitas ibu.

Menurut Huliana (2001), makanan yang dikonsumsi ibu hamil


dipergunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin sebesar 40 persen
sedangkan 60 persen untuk memenuhi kebutuhan ibu. Apabila masukan gizi
pada ibu hamil tidak sesuai kebutuhan maka kemungkinan dapat terjadi
gangguan dalam kehamilan, baik terhadap ibu maupun janin yang
dikandungnya.

Makanan ibu hamil harus sesuai dengan kebutuhan yaitu makanan


yang seimbang dengan perkembangan masa kehamilan. Trimester I,
pertumbuhan janin masih lambat sehingga kebutuhan gizi untuk pertumbuhan
janin belum begitu besar, tetapi ibu mengalami ketidaknyamanan seperti
ngidam, mual dan muntah. Trimester II dan III, pertumbuhan janin
berlangsung dengan cepat sehingga perlu memperhatikan kebutuhan gizinya.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang makanan sehat bagi ibu
hamil, antara lain:

1. Menyediakan energi yang cukup (kalori) untuk kebutuhan kesehatan


tubuh ibu dan pertumbuhan bayi.

2
3

2. Menyediakan semua kebutuhan ibu dan bayi (meliputi protein, lemak,


vitamin, mineral).
3. Dapat menghindarkan pengaruh negatif bagi bayi.
4. Mendukung metabolisme tubuh ibu dalam memelihara berat badan
sehat, kadar gula darah, dan tekanan darah.

2.2 Faktor yang Mempengaruhi Gizi Ibu Hamil

1. Umur
Lebih muda umur seorang wanita yang hamil, lebih banyak energi
yang diperlukan.
2. Berat badan
Berat badan yang lebih ataupun kurang daripada berat badan rata-rata
utuk umur tertentu merupakan faktor untuk menentukan jumlah zat
makanan yang harus diberikan agar kehamilannya berjalan lancar. Di
negara maju pertambahan berat badan selama hamil sekitar 12-14 kg.
Kalau ibu kekurangan gizi, pertambahannya hanya 7-8 kg dengan
akibat akan melahirkan bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
3. Suhu lingkungan
Suhu tubuh dipertahankan pada 36,5ᵒ - 37ᵒ C untuk metabolisme yang
optimum. Dengan adanya perbedaan suhu antara tubuh dan
lingkungannya, maka tubuh melepaskan sebagian panasnya yang
harus diganti dengan hasil metabolisme tubuh. Maka lebih besar
perbedaan suhu tubuh dan lingkungan berarti lebih besar pula
masukan energi yang diperlukan.
4. Aktivitas
Setiap aktivitas memerlukan energi, makin banyak aktivitas yang
dilakukan makin banyak energi yang diperlukan tubuh.
5. Status kesehatan
Pada kondisi sakit asupan energi tidak boleh dilupakan. Ibu hamil
dianjurkan mengonsumsi tablet yang mengandung zat besi atau
makanan yang mengandung zat besi seperti hati, bayam, dan
sebagainya.
4

6. Pengetahuan zat gizi dalam makanan


Di dalam perencanaan dan penyusunan makanan kaum ibu atau wanita
dewasa sangat berperan penting. Banyak faktor yang mempengaruhi
antara lain kemampuan keluarga itu untuk membeli makanan atau
pengetahuan tentang zat gizi. Pada ibu hamil dianjurkan banyak minum
dan makanan yang segar dan terasa sedikit asam, misalnya buah segar,
asinan buah, sayuran, pecel atau selada buah/sayur.
7. Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan
Pada umumnya kaum wanita lebih memberikan perhatian khusus pada
kepala keluarga dan anak-anaknya. Ibu hamil harus mengonsumsi
kalori paling sedikit 3000 kal setiap hari. Ibu hamil harus
memeriksakan kehamilannya kepada petugas kesehatan paling sedikit
empat kali selama masa kehamilannya.
8. Status ekonomi
Baik status ekonomi maupun sosial sangat mempengaruhi seorang
wanita dalam memilih makanannya.

2.3 Kebutuhan Gizi Ibu Hamil

Demi suksesnya kehamila menurut Huliana (2001), keadaan gizi


ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan baik, dan selama hamil
harus mendapat tambahan protein, mineral, vitamin, dan energi.

1. Protein

a. Trimester pertama kurang dari 6 gr / hari sampai dengan trimester


kedua.
b. Trmester terakhir pada waktu pertumbuhan janin sangat cepat sampai
10 gr / hari.
c. Saat bayi sudah lahir, kenaikan protein menjadi 15 gr / hari.
5

2. Energi

Kurang lebih 27.000 Kkal atau 100 Kkal / hari dibutuhkan selama
mengandung. National Research Council (1980) menganjurkan pemberian
2000 Kkal/hari bagi wanita berumur 25 - 50 tahun, dengan tambahan 300
Kkal bagi mereka yang sedang mengandung.

3. Vitamin dan Mineral


Bagi pertumbuhan janin yang baik dibutuhkan berbagai vitamin dan
mineral seperti vitamin C 33%, vitamin A 25%, vitamin D 100%, vitamin
E 25%, vitamin B komplek 40%, tiamin 25%, asam folat 33%, zat besi
300%, kalsium, zink 33%.

2.4 Menu Seimbang Untuk Wanita Hamil

Pemberian makanan yang baik harus memperhatikan kemampuan


tubuh unuk mencerna, umur, jenis aktivitas, dan kondisi tertentu seperti
sakit, hamil, dan menyusui. Secara alami, komposisi zat gizi untuk setiap
jenis makanan memiliki keunggulan dan kelemahan tertentu.

Dengan mengonsumsi makanan sehari-hari yang beraneka ragam,


kekurangan zat gizi pada jenis makanan lain, sehingga akan tetap
mendapatkan masukan zat gizi yang seimbang. Sebagai gambaran
penyusunan menu dan contoh menu makanan dapat dilihat pada tabel
berikut:
6

Tabel 2.1 Contoh pola menu untuk ibu hamil

Pagi Selingan Siang Malam

(Pukul 10.00 atau 16.00)


 Nasi atau  1 buah pisang atau  Nasi atau  Nasi atau
penukarnya  1 mangkuk bubur penukarnya 2 penukarnya 2
1 gelas kacang hijau atau gelas gelas
 Bisukuit susu 1 gelas

 Lauk  Lauk hewani 1  Lauk hewani 2


hewani / porsi porsi
nabati
1 porsi
 Sayur  Sayur 1 porsi  Sayur 1 porsi
1 porsi  Buah 1-2 porsi  Buah 1-2 porsi

2.5 Status Gizi Ibu Hamil

Status gizi pada ibu hamil pada waktu pertumbuhan dan selama
hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Beat
badan ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai umur kehamilan. Hal
ini dikarenakan berat badan yang bertambah normal akan menghasilkan
bayi yang normal juga.

Kekurangan asupan pada trimester I dapat menyebabkan


hiperemisis garvidarum, kelahiran prematur, kematian janin, keguguran,
dan kelainan pada sistem saraf pusat. Sedangkan pada trimester II dan III
7

dapat mengakibatka pertumbuhan dan perkembangan janin terganggu,


berat badan bayi lahir rendah. Selain itu juga, akan berakibat terjadi
gangguan kekuatan rahim saat persalinan dan pendarahan post partum.

Tabel 2.2 Pertambahan berat badan ibu hamil

Kategori berat badan Total kenaikan berat Penambahan berat badan


berdasarkan BMI badan (kg)
Trimester I Trimester III
(kg) (kg)
Normal (BMI 19,8-26) 12,5 – 13 2,3 0,49

Kurus (BMI < 19,8) 11,5 – 16 1,6 0,44

Lebih 7 – 11,6 0,9 0,3


Obesitas (BMI > 29) 6

2.7 Pengaruh Status Gizi Ibu Hamil yang Kurang Terhadap Pertumbuhan
Janin

1. Prinsip diit hyperemesis


 Hiperemesis adalah suatu keadaan pada awal kehamilan ( sampai
Trimester II ) yang ditandai dengan adanya rasa mual dan muntah
yang berlebihan dalam waktu relatif lama. Bila keadaan ini tidak
diatasi dapat menyebabkan dehidrasi dan penurunan berat badan.
 Ciri khas diet hiperemesis adalah penekanan pemberian karbohidart
kompleks terutama pada pagi hari, serta menghindari makanan
yang berlemak dan goreng-gorengan untuk menekan rasa mual dan
muntah. Sebaiknya diberi jarak dalam pemberian makan dan
minum.
8

 Diet pada hiperemesis gravidarum bertujuan untuk :


mengganti persediaan glikogen tubuh dan mengontrol asidosis
secara berangsur memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang
cukup

 Ada 3 macam diet pada hiperemesis gravidarum, yaitu :

1. Diet Hiperemesis I

Diet hiperemesis I diberikan kepada pasien dengan hiperemesis


gravidarum berat. Makanan hanya terdiri dari roti kering, singkong
bakar atau rebus, ubi bakar atau rebus, dan buah-buahan. Cairan
tidak diberikan bersama makanan tetapi 1-2 jam sesudahnya.
Karena pada diet ini zat gizi yang terkandung di dalamnya kurang,
maka tidak diberikan dalam waktu lama.

2. Diet Hiperemesis II

Diet ini diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang. Diet
diberikan secara berangsur dan dimulai dengan memberikan bahan
makanan yang bernilai gizi tinggi. Minuman tidak diberikan
bersamaan dengan makanan. Pemilihan bahan makanan yang tepat
pada tahap ini dapat memenuhi kebutuhan gizi kecuali kebutuhan
energi.

3. Diet Hiperemesis III

Diet hiperemesis III diberikan kepada pasien hiperemesis


gravidarum ringan. Diet diberikan sesuai kesanggupan pasien, dan
minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan pada diet
ini mencukupi kebutuhan energi dan semua zat gizi.

Makanan yang dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, dan III


adalah :
9

 Roti panggang, biskuit, crackers


 Buah segar dan sari buah
 Minuman botol ringan (coca cola, fanta, limun), sirop,
kaldu tak berlemak, teh dan kopi encer

Makanan yang tidak dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, III


adalah makanan yang umumnya merangsang saluran
pencernaan dan berbumbu tajam. Bahan makanan yang
mengandung alkohol, kopi, dan yang mengadung zat tambahan
(pengawet, pewarna, dan bahan penyedap) juga tidak
dianjurkan.

2. Prinsip diet preeklampsia dan eklampsia

 Pre eklampsi adalah suatu kelainan pada ibu hamil dengan umur
kehamilan lebih dari 24 minggu, ditandai dengan gejala berat
badan berlebih, hypertensi (>90/140 mmHg), Proteinuria (>0,3
gr/cc), oedem pada kaki, tangan, muka. Eklampsia adalah
preeklampsia yang disertai kejang dan/atau koma yang timbul
bukan akibat kelainan neurologi.
 Tujuan diet ini adalah untuk:
- untuk mengganti protein yang hilang karena proteinuria
- mencegah atau mengurangi retensi garam atau air
- menjaga agar penambahan berat badan tidak melebihi
normal
- memberikan gizi yang secukupnya sesuai dengan
kemampuan pasien
 Syarat diet ini adalah cukup kalori dan semua
zat gizi, dalam keadaan berat makanan diberikan secara
berangsur sesuai keadaan pasien
 Macam-macam diet ini adalah:
1. Diet preeklampsia I
10

Diberikan pada pasien preeclampsia berat. Diet ini diberikan


sebagai makanan perpindahan dari preeclampsia I atau
kepada pasien yang tidak begitu berat. Makanan berbentuk
saring atau lunak dan diberikan sebagai diet rendah garam I.
makanan ini cukup energi dan zat gizi lainnya.
2. Diet preeklampsia II
Diberikan sebagai makanan perpindahan dari preeclampsia I
makanan ini juga tidak begitu berat dan makanannya
berbentuk lunak dan diberikan sebagai diet rendah garam.
3. Diet preeklampsia III
Diberikan sebagai makanan perpindahan dari preeklamsia II
atau kepada pasien preeklamsiaringan. Makanan ini
mengandung protein tinggi, dan garam
rendah,dibearikandalambentuklunakataubiasa. Makanan ini
cukup semua zat gizi.Karena jumlah energinya sesuai
dengan kenaikan berat badan yang boleh lebih dari 1 kg tiap
bulan.

3. Prinsip diet konstipasi

 Konstipasi adalah kesulitan atau jarang defekasi yang mungkin


karena feses keras atau kering, dapat terjadi sekunder akibat
kebiasan defekasi tidak teratur, faktor psikogenetik, kurang
aktivitas, penggunaan laksatif kronik, dan asupan cairan dan serat
tidak adekuat, gangguan metabolik dan endokrin, dan abnormalita
usus.
 Tujuan diet ini adalah untuk merangsang peristalik usus agar dapat
defekasi dengan normal kembali
 Syarat diet ini adalah cukup kalori dan protein, tinggi vitamin, dan
mineral
 Cara diet ini adalah dengan cara :
- Minum sebelum makan, untuk merangsang gerakan peristaltik
11

- Mengkonsumsi makanan tinggi serat seperti ketan hitam, beras


tumbuk, havermt, dan makanan kaya serat lainnya

2.8 Masalah-masalah gizi pada ibu hamil


1.

Anda mungkin juga menyukai