Disusun Oleh :
Kelompok 9
TINGKAT 1B
Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
kita nikmat iman dan nikmat islam kepada kita. Tak lupa shalawat serta salam kita curahkan
kepada Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Gizi Dalam Kesehatan
Reproduksi, makalah ini berisi mengenai Pendidikan Kesehatan Dalam Gizi.
Dalam menyusun makalah ini kami tentunya mendapat bimbingan, koreksi, serta saran,
untuk itu rasa terimakasih kami ucapkan kepada :
Dengan segala kerendahan hati penyusun mengucapkan terimakasih kepada pihak yang
membantu menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan
dalam menyusun makalah ini, penyusun mohon maaf atas segala kekurangan dan tidak lupa
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................1
D. Manfaat............................................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Menyusun Menu...........................................................................................2
D. Menyajikan Makanan…………………………………………….……...3
PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................5
B. Saran...............................................................................................................5
Daftar Pustaka
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Konteks pendidikan kesehatan tentang gizi pada umumnya dapat dipahami
melalui pendekatan melalui keluarga. Pentingnya gizi (dalam hal ini pangan) sebagai
kebutuhan pokok dalam keluarga, harus dapat diterapkan secara proposional,
khususnya dalam kaitan pengelolaan sumber daya keluarga serta aktivitas keluarga.
Kedudukan pangan keluarga sebagai salah satu kebutuhan pokok dalam keluarga
jangan sampai dikalahkan oleh gengsi keluarga, misalnya hal-hal yang berhubungan
dengan gizi secara umum biasanya dipandang telah diketahui oleh setiap orang.
Berkaitan dengan hal tersebut, pengetahuan umum tentang gizi meliputi : fungsi
makanan, susunan makanan, kombinasi makanan yang dapat menghindari
pemborosan, cara mengelola dan memilih serta cara menilai kesehatan yang
berhubungan dengan factor gizi, harus benar-benar diketahui oleh keluarga.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaiimana cara menyusun makanan dengan baik?
2. Bagaimana memilih bahan makanan dengan benar?
3. Bagaimana mengolah bahan makan atau menu dengan benar?
4. Bagaimana cara menyajikan makanan dengan baik dan benar?
5. Apa tindak lanjut hasil pendidikan kesehatan gizi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara menyusun makanan dengan baik
2. Untuk mengetahui cara memilih bahan makanan dengan benar
3. Untuk mengetahui cara mengolah bahan makanan atau menu dengan benar
4. Untuk mengetahui cara menyajikan makanan dengan baik dan benar
5. Untuk mengetahui apa tindak lanjut hasil pendididkan kesehatan gizi
D. Manfaat
Dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan pendidikan tentang kesehatan gizi
dan tingkah lanjut hasil pendidikan kesehatan gizi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Menyusun Menu
Pemberian makanan yang baik harus memperhatikan kemampuan tubuh untuk
mencerna, umur, jenis aktivitas, dan kondisi tertentu seperti sakit, hamil, menyusui. Secara
alami, komposisi zat gizi untuk setiap jenis makanan memiliki keunggulan dan kelemahan
tertentu. Beberapa makanan mengandung tinggi karbohidrat tetapi kurang mineral atau
vitamin.
Beberapa makanan lain mengandung banyak vitamin A tetapi tidak atau kurang
mengandung vitamin C . dengan mengonsumsi makanan sehari-hari yang beraneka ragam,
kekurangan zat gizi pada jenis makanan yang satu akan dilengkapi oleh keungggulan zat
gizi pada jenis makanan lain, sehingga akan tetap mendapatkan masukan zat gizi yang
seimbang.
Langkah-langkah menyusun menu:
1. Inventarisasi jenis hidangan pagi, siang, malam dan selingan untuk
mendapatkan variasi menu yang lebih banyak, tetapkan siklus menu untuk
5, 7, 10 atau 30 hari.
2. Jika diperlukan variasi menu dapat ditukar 60 hari sekali.
D. Menyajikan Makanan
Cara penyajian suatu makanan berbeda-beda untuk setiap orang walaupun sebenarnya
mempunyai nilai gizi yang sama. Makanan yang dihidangkan dengan cukup menarik dan
ditempatkan ditempat yang bersih maka akan mengguggah selera bagi siapapun yang
melihatnya. Berbeda sekali dengan makanan yang disajikan ditempat kotor dan tidak
menarik. Selain kurang menarik juga akan mengurangi kadar gizi nya karena kemungkinan
telah terkontaminasi dengan bakteri yang berasal dari piring kotor tersebut. Hal penting
ysng perlu diperhatikan dalam hal ini adalah penyusunan dan penyajian menu tidak boleh
melupakan konsep gizi seimbang.
3
E. Tindak Lanjut Hasil Pendidikan Kesehatan Gizi
1. Obserfasi / pemantauan status gizi
A. Pengukuran langsung
Pengukuran langsung bias dilakukan dengan pengukuran antroprometri,
klinis,biokimia, dan biofisik. Pengukuran atroprometri digunakan untuk memantau
dimensi dan konsumsi tubuh pada berbagai tingkat umur, biasanya digunakan untuk
mengukur ketidak seimbangan asupan protein dan energi yang terlihat dalam
pertumbuhan dan perkembangan anak. Metode klinis digunakan untuk mendeteksi
tanda-tanda kekurangan zat gizi dengan melakukan pemeriksaan fisik riwayat
penyakit. Pemeriksaan laboraturium digunakan untuk mendukung pemeriksaan
klinis. Sedangkan pemeriksaan biofisik dengan melihat kemampuan fungsi dan
perubahan struktur jaringan.
B. Pengukuran tidak langsung
Pengukuran tidak langsung dapat dilakukan dengan survey konsumsi, statistic
vital dan factor ekologi. Survey konsumsi dilakukan untuk melihat jumlah dan
macam zat gizi yang dikonsumsi. Dengan menggunakan statistic vital bias
menganalisis data statistic kesehatan seperti angka kesakitan dan angka kematian
karena penyakit tertentu. Pengukuran dengan factor ekologi digunakan untuk
mengetahui penyebab malnutrisi.
2. Kolaborasi dan rujukan
Adapun departemen yang berkecimpung didalam upaya perbaikan gizi keluarga
adalah departemen kesehatan, pertanian, agama, dalam negeri, dan badan koordinasi
keluarga berencana nasional, dan departemen pendidikan nasional. Peran pemerintah
dalam hal rujukan dan kolaborasi yaitu menetapkan suatu kebijakan dengan
mengeluarkan intruksi presiden no.8 tahun 1999 tentang penggerakan nasional
penanggulangan masalah pangan dan gizi. Dengan adanya intruksi ini setiap institusi
wajib saling bahu membahu mengatasi permasalahn gizi nasional sehingga akan tercipta
SDM yang lebih berkopeten dengan didukung oleh sumber gizi yang memadai.
Sedangkan partisipasi masyarakat sendiri juga menjadi hal yang penting. Usaha
perbaikan gizi keluarga dan masyarakat yang telah direncanakan tidak mungkin akan
tercapai tanpa partisipasi masyarakat sebagai objek dan subjek gizi yang diterapkan.
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menentukan makan haruslah menyusun menu makanan dengan segala aspek zat
gizi yang diperlukan oleh tubuh. Selanjutnya dalam memilih bahan makanan juga harus
yang memerhatikan kesegaran dan tidak mengandung pengawet maupun pewarna. Dalam
mengelola makanan harus memerhatikan dengan teknik yang benar. Dan juga dalam
menyajikan nya harus menarik serta bersih jika begitu gizi pun akan terpenuhi. Bila
diperlukan kita juga harus memerhatikan tindak lanjut hasil pendidikan kesehatan gizi
dari observasi atau pemantauan status gizi dan kolaborasi rujukan.
B. Saran
Harapan penulis, semoga pembaca bisa menerapkan dan mengaplikasikan
pendidikan kesehatan tentang gizi dalam kehidupan sehari-hari. Dari menyusun
makanan, memilih bahan makanan, mengolah bahan makanan, menyajikan makanan dan
jika diperlukan melakukan tindak lanjut hasil pendidikan kesehatan gizi.
5
DAFTAR PUSTAKA
Paath, Erna Francin. dkk. 2004. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Proverawati, Atikah, dan Siti Asfuh. 2009. Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika