Anda di halaman 1dari 21

KEBUTUHAN GIZI SEIMBANG BAGI

WANITA SEPANJANG DAUR KEHIDUPAN

1. Seli Mawarti (18070041)


2. Lutfiatul Markhumah (18070043)
3. Lutfatul Laely Hidayah (18070048)
4. Anisa Fadlilah Muslih (18020049)
Gizi Seimbang utuk Ibu Hamil
• Ketika seorang wanita dinyatakan hamil,
perubahan fisiologis paling nyata adalah
bertambahnya berat badan. Berat wanita hamil
umumnya bertambah sekitar 6-12 kg. Selama 3
bln pertama, pertambahan berat badan paling
lambat 1,5 kg. Pada trimester II & III
pertambahan berat badan mencapai 4 ons/mgg
sehingga pada akhir kehamilan beratnya
bertambah 12 kg. Berat badan selama hamil
adalah cerminan output dari produk kehamilan
dan perubahan dalam tubuh ibu itu sendiri.
Seperti bertumbuhnya janin, plasenta, dan cairan
amnion.
• Kebutuhan energi untuk kehamilan yang normal
perlu bertambah kira-kira 80.000 kalori selama +/-
280 hari. Hal ini perlu tambahan ekstra +/- 300
kalori selama masa hamil (Nasution, 1988).
2. Makanan Ibu Hamil
Tri Wulan II
Tri Wulan I
Pada triwulan II nafsu makan ibu biasanya
• Pada triwulan I biasanya sudah meningkat, kebutuhan akan seperti
nafsu makan ibu kurang : nasi, roti, singkong, mie, dll lebih banyak
dan sering timbul rasa dibandingkan pada saat tidak hamil.
mual dan ingin muntah. Begitu pula dengan kebutuhan zat
Namun makanan ibu hamil pembangun dan pengatur seperti lauk
harus tetap diberikan pauk, sayuran, dan buah-buahan. Untuk
seperti biasa. Berilah memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan
makanan dalam porsi kecil tambahan konsumsi makanan berupa :
tetapi sering dan yang
segar-segar, misalnya : •Nasi 1/2 piring
susu, telur, dan buah- •Ikan 1/2 potong
buahan. Ataupun makanan •Tempe 1 potong
ringan seperti biskuit atau •Sayuran 1 1/2 mangkok
selera ibu masing-masing.
•Susu 1 gelas
•Air 2 gelas
Tri Wulan III
• Janin mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat
pesat. Umumnya nafsu makan ibu sangat baik dan ibu sering
merasa lapar. Namun ibu jangan terlalu berlebihan dalam
makan karena dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang
terlalu banyak. Bahan makanan yang banyak mengadung lemak
dan hidrat arang, seperti makanan yang manis dan gorengan
hendaknya dikurangi.
• Bahan makanan sumber zat pembangun dan penyalur perlu
diberikan lebih banyak karena untuk pertumbuhan janin yang
pesat serta untuk persiapan ibu menuju persalinan. Pada masa
ini lambung menjadi tersedak, dam ibu akan merasa penuh,
oleh karena itu berikanlah makanan dalam porsi kecil asal
sering agar gizi yang diperlukan terpenuhi.
Gizi Masa Nifas
• Untuk mengembalikan alat
kandungan ke keadaan sebelum
hamil diperlukan kandungan gizi
sebanyak 2800 kalori dan protein
64 gr/hari. Karena berguna untuk
proses kesembuhan sehabis
melahirkan dan untuk menyusui
maka makanan tersebut harus
seimbang dan dalam porsi yang
cukup serta teratur, tidak terlalu
asin, pedas atau berlemak, non
alkohol, nikotin, serta bebas bahan
pengawet pewarna.
Makanan yang dikonsumsi harus mengandung :
1)Sumber tenaga (energi)
Untuk pembakaran tubuh, pembentukan jaringan baru, serya
penghematan protein. Zat gizi sumber karbohidrat terdiri atas beras,
sagu, jagung, tepung terigu, dan ubi. Sumber zat lemak diperoleh daru
hewani dan nabati.
2)Sumber pembangun (protein)
Untuk pertumbuhan serta pengganti sel-sel yang rusak atau mati.
Diperoleh dari protein hewani (daging, susu, telur, keju, ikan), dan
protein nabati (kacang-kacangan). Sumber protein terlengkap
terdapat dalam susu, telur, dan keju karena didalamnya mengandung
zat kapur, zat besi, dan vitamin B.
3)Sumber pengatur dan pelindung (vitamin, mineral, air)
Untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan pengatur
kelancaran metabolisme dalam tubuh. Busui minum air sedikitnya 3
liter/hari. Sumber zat pengatur diperoleh dari semua jenis sayuran
dan buah-buahan segar.
Gizi Ibu Menyusui
• Seorang ibu menyusui membutuhkan 300-500 kalori
tambahan/hari untuk dapat menyusui bayunya
dengan sukses. 300 kalori yang dibutuhkan bayi
datang dari lemak yang ditimbun selama kehamilan.
Artinya, seorang ibu menyusui tidak perlu makan
berlebihan tetapi cukup menjaga agar konsumsi
gizinya seimbang, dan asal si ibu menuruti rasa
laparnya. Proses menyusui sendiri dapat membantu
ibu mengurangi berat badan dan kembali ideal.
• Ibu menyusi biasanya cepat merasa haus. Karenanya
harus minum sebanyak mungkin : air, susu sapi, susu
kedelai, jus buah, atau sup. Hindari minuman
ringan,teh, dan kopi.
Gizi Seimbang Masa Balita
1)Usia bayi 0-6 bulan
Tidak diperlukan makanan lain selain ASI eksklusif karena
sangat idealbagi bayi yang masih tergantung pada air susu
ibu untuk mempertahankan hidupnya. Pada masa itu
saluran pencernaan bayi masih peka, sehingga hanya asi
yang mampu dicerna dan diserap usus.
Manfaat dari asi secara eksklusif adalah sebagai berikut :
• ASI mengandung semua zat gizi yang diperlukan bayi
• ASI meningkatkan daya tahan tubuh
• ASI meningkatkan kecerdasan
• Menyusui meningkatkan jalinan kasih sayang. (Roesli,
2000)
2) Usia bayi 6-12 bulan
• Untuk bayi 6-9 bulan mulai diperkenalkan
dengan makanan lembik berupa bubur tim
saring. Bubur tepung dan lambat laun
pindah ke makanan lembik seperti tim
saring.
• Untuk bayi 9-12 bulan beri makanan lunak
beeupa bubur nasi lengkap / bubur tum
tanpa disarung. Jangan beri bayi makanan
yang terlalu banyak mengandung
lemak/margarin/mentega karena akan
memperberat kerja pencernaannya
3) Usia balita • Usia 4-6 tahun
Pada usia ini anak rentan
• Usia 1-3 tahun terhadap gangguan gizi dan
Pada usia ini anak balita menyukai infeksi. Sehingga pemberian
makanan dengan tinggi kadar gula makanan yang bergizi tetap jadi
sebaiknya sebagai ortu kita dapat perhatian ortu. Pendidikan nilai
membatasi makanan tersebut gizi pada makanan tidak ada
agar gigi susu tidak rusak dan salahnua mulai diajarkan pada
berlubang. Sebagai orang tua mereka dan ini adalah masa
bijaklah alam pemilihan makanan yang tepat untuk menganjurkan
untuk memenuhi nutrsi pada anak yang baik-baik-baik pada anak
usia 1-3 tahun. karena pada periode ini anak
sudah mengingat sesuatu yang
dilihat dan didengar dari ortu
dan lingkungan.
Gizi Usia Sekolah
Peranan gizi bagi anak sekolah terdiri beberapa
aspek yaitu :
• Aspek gizi dalam pertumbuhan fisik
• Tumbuh kembang sel jaringan tubuh melalui 3
tahapan :
•Tahap pembelahan sel yang umumnya berlangsung
dengan cepat.
•Tahap tumbuhnya sel sel sehingga mencapai
ukuran tertentu.
•Tahap maturity adalah sel jaringan yang telah
mencapai ukuran normal, selanjutnya akan
memasuki tahap peatangan sehingga masing-
masing sel itu dapat melaksanakan fungsinya.
1)Aspek gizi dalam pertumbuhan otak dan kecerdasan
• Hubungan antara tumbuh kembang otak tingkat kecerdasan
dan keadaan gizi anak pada usia awal kehidupannya, banyak
menarik perhatian para ahli gizi dan kesehatan. Otak juga
merupakan jaringan tubuh yang sangat sempurna struktur dan
fungsinya, akan tetapi daya kerja otak dan kebugarannya
sangat dipengaruhi oleh kecukupan pasokan zat gizi yang
diperlukan untuk terlaksanakannya berbagai fungsi otak.
2)Aspek gizi dalam produktifitas kerja
• Karena manusia itu harus menyerap energi dari luar yaitu
makanan, dengan demikian apabila energi yag diperoleh dari
makanan tidak cukup, maka orang akan bekerja dibawah
kapasitas seharusnya.
3)Aspek gizi dan daya tahan terhadap infeksi
Penyakit infeksi yang menyerang anak menyebabkan
gizi anak menjadi buruk. Memburuknya keadaan gizi
anak akibat infeksi dan beberapa hal antara lain :
• Turunnya nafsu makan anak akibat rasa tidak
nyaman yang dialami sehingga masukan gizi
berkurang.
• Penyakit infeksi sering dibarengi dengan diare dan
muntah yang menyebabkan penderita kehilangan
cairan dan zat gizi seperti berbagai mineral dsb.
• Naiknya metabolisme basal akibat demam
menyebabkan termobilisasinya cadangan energi
dalam tubuh.
• Pentatalaksanaan mengatasi kekurangan zat
gizi pada anak sekolah.
• 1. Memberi bekal sekolah.
• 2. Makanan disekolah.
• 3. Menyediakan makanan ringan yang
bergizi dirumah dan disekolah, dan diberikan
pendidikan gizi oleh guru.
Gizi Menarche
• Agar menarche tidak menimbulkan keluhan-keluhan
sebaiknya remaja wanita mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang, sehingga status gizinya baik.
Status gizi dikatakan baik apabila nutrisi yang
diperlukan baik protein,lemak,karbohidrat,mineral dan
vitamin maupun air digunakan oleh tubuh sesuai
dengan kebutuhan (krummel,1996 dalam path 2004)
• Asupan energi bervariasi sepanjang siklus haid, terjadi
peningkatan asupan energy pada fase luteal
dibandingkan fase folikuler peningkatan 500 kkal/hari.
Kesimpulannya bahwa estrogen mengakibatkan efek
peningkatan dan penurunan terhadap nafsu makan
(Krummel,1996 dalam Path 2004).
I. Gizi Lansia
Proses yang tidak dapat dihindari, dicegah atau ditolak,
kecuali bagi mereka yang ditakdirkan meninggal pada usia
muda. Kekuatan fisik dan daya tahan tubuh pada lansia
telah menurun,serta mekanisme kerja organ tubuh mulai
terganggu. Kemunduran tersebut disebabkan oleh
perubahan yang secara alami terjadi pada lansia,antara
lain :
1. Besar otot berkurang, karena jumlah dan besar serabut
otot berkurang.
2. Metabolisme basal menurun.
3. Kemampuan bernafas menurun karena elastis paru-
paru berkurang.
4. Kepadatan tulang menurun karena berkurangnya
mineral, sehingga lebih mudah cidera.
5. Sistem kekebalan tubuh menurun hingga peka
terhadap penyakit dan alergi.
6. Sistem pencernaan terganggu yang disebabkan
antara lain oleh tanggalnya gigi, kemampuan
mencerna dan menyerap zat gizi kurang efesien dan
gerakan pristaltik usus menurun.
7. Indra pengecap dan pembau sudah kurang
sensitive (kurang peka) yang menyebabkan selera
makan menurun.
Kebutuhan Energi
• Energi bagi lansia wanita (51-75 tahun) adalah 1800
kkal (1400-2200)dan bagi laki-laki 2400 kkal (2000-
2800 kkal) untuk lansia 75 tahun ke atas adalah 1600
kkal (1200-2000) untuk wanita dan 2050 kkl (1650-
2450kkal) untuk laki-laki.
• Kebutuhan energi orang berbeda-beda tergantung
ukuran tubuh dan aktivitasnya. Umumnya orang
dewasa membutuhkan sekitar 1000 sampai 2700 kal
perharinya. Sedangkan untuk lansia membutuhkan
energinya yaitu 1960 kal untuk laki-laki dan 1700kal
untuk wanita lansia.
• Kebutuhan Protein
• Beberapa penelitian merekomendasikan, untuk lansia
sebaiknya konsumsi protein nya ditingkatkan sebesar 12-
14% dari porsi orang dewasa. Sumber protein yang baik
diantaranya adalah pangan hewani dan kacang-kacangan.
• Kebutuhan Lemak
• Konsumsi lemak pada lansia tidak boleh lebih dari 35% dari
total energi yang dibutuhkan. Resiko aterlosklerosis pada
lansia meningkat, sehingga membatasi konsumsi kolesterol,
lemak jenuh (hewani) dan meningkatkan konsumsi lemak
nabati (vegetable oil seperti minyak kelapa dan minyak
zaitun)
Kebutuhan Vitamin dan Mineral
• Kebutuhan vitamin dan mineral bagi lansia
menjadi penting untuk membantu
metabolisme zat zat gizi yang lain sayuran dan
buah hendakmya dikonsumsi secara teratur
sebagai sumber vitamin, mineral dan serat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai