Anda di halaman 1dari 7

GIZI SEIMBANG UNTUK IBU HAMIL

Ibu hamil harus mengkonsumsi makanan lebih banyak karena harus memenuhi kebutuhan zat gizi
untuk dirinya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan janin/bayinya. Meskipun ibu hamil
membutuhkan zat gizi yang lebih banyak dibandingkan dengan keadaan tidak hamil, tetapi konsumsi
pangannya tetap beraneka ragam dan seimbang dalam jumlah dan proporsinya. Janin tumbuh
dengan mengambil zat-zat gizi dari makanan yang dikonsumsi oleh ibunya dan dari simpanan zat gizi
yang berada di dalam tubuh ibunya. Selama hamil seorang ibu harus menambah jumlah dan jenis
makanan yang dimakan untuk mencukupi kebutuhan pertumbuhan bayi dan kebutuhan ibu yang
sedang mengandung bayinya. Bila makanan ibu sehari-hari tidak cukup mengandung zat gizi yang
dibutuhkan, maka janin atau bayi akan mengambil persediaan yang ada didalam tubuh ibunya,
seperti sel lemak ibu sebagai sumber kalori; zat besi dari simpanan di dalam tubuh ibu sebagai
sumber zat besi janin/bayi. Demikian juga beberapa zat gizi tertentu tidak disimpan di dalam tubuh
seperti vitamin C dan vitamin B yang banyak terdapat di dalam sayuran dan buah-buahan.

Sehubungan dengan hal itu, ibu hamil harus mempunyai status gizi yang baik dan mengonsumsi
makanan yang beranekaragam baik proporsi maupun jumlahnya. Kenyataannya di Indonesia masih
banyak ibu-ibu yang saat hamil mempunyai status gizi kurang, misalnya kurus dan menderita anemia.
Hal ini dapat disebabkan karena asupan makanannya selama kehamilan tidak mencukupi untuk
kebutuhan dirinya sendiri dan bayinya. Selain itu kondisi ini dapat diperburuk oleh beban kerja ibu
hamil yang biasanya sama atau lebih berat dibandingkan dengan sebelum hamil. Akibatnya, bayi
tidak mendapatkan zat gizi yang dibutuhkan, sehingga mengganggu pertumbuhan dan
perkembangannya.

Ibu Hamil

Ibu hamil adalah seorang wanita yang mengandung dimulai dari konsepsi (bertemunya sel
telur dan sel sperma) sampai lahirnya janin/ jabang bayi. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40
minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT). Umur kehamilan terbagi
dalam 3 trimester, yaitu :
Trimester I : Umur kehamilan 0-12 minggu

Trimester II : Umur kehamilan 13-28 minggu

Trimester III : Umur kehamilan 29-40 minggu

Gizi Seimbang

Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman atau
variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan ideal. Gizi seimbang di Indonesia
divisualisasikan dalam bentuk Tumpeng Gizi Seimbang (TGS) yang sesuai dengan budaya Indonesia.
TGS dirancang untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat
sesuai dengan berbagai kebutuhan menurut usia (bayi, balita, remaja, dewasa dan usia lanjut), dan
sesuai keadaan kesehatan (hamil, menyusui, aktivitas fisik, sakit).

Ada 13 Pesan umum Gizi Seimbang, yaitu :

Makan aneka ragam makanan

Makan makanan yang memenuhi kebutuhan energi

Makan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi

Batasi lemak seperempat dari kecukupan energi

Gunakan garam beryodium

Makan makanan sumber zat besi

Beri ASI pada bayi sampai umur enam bulan

Biasakan makan pagi

Minum air bersih, aman dan cukup jumlahnya

Beraktifitas fisik dan olah raga secara teratur

Hindari minum minuman beralkohol

Makan makanan yang aman bagi kesehatan

Baca label pada makanan kemasan.

Sementara itu untuk ibu hamil ada tambahan 4 pesan khusus, yaitu :
a) Biasakan mengkonsumsi aneka ragam makanan;

b) Batasi mengkonsumsi garam;

c) Minum air putih yang banyak dan

d) Batasi minum kopi.

56

TGS (Tumpeng Gizi Seimbang) terdiri dari beberapa potongan tumpeng, yaitu:

1 potongan besar: golongan makanan karbohidrat,

2 potongan sedang dan 2 potongan kecil yang merupakan golongan sayuran dan buah,

2 potongan kecil diatasnya yang merupakan golongan protein hewani dan nabati, dan 1 potongan
terkecil di puncak yaitu gula, garam, dan minyak yang dikonsumsi seperlunya.

Potongan TGS juga dilapisi dengan air putih yang idealnya dikonsumsi 2 liter atau 8 gelas sehari.

Luasnya potongan TGS ini menunjukkan porsi konsumsi setiap orang per hari. Karbohidrat
dikonsumsi 3 – 8 porsi, sayuran 3 – 5 porsi sedikit lebih besar dari buah, buah 2-3 porsi, serta protein
hewani dan nabati 2 – 3 porsi.

Konsumsi ini dibagi untuk makan pagi, siang, dan malam. Kombinasi makanan per harinya perlu
dilakukan.

Dibagian bawah TGS terdapat 4 pilar gizi seimbang yang lain, yaitu: keanekaragaman makanan, pola
hidup aktif dengan berolahraga, menjaga kebersihan dan pantau berat badan.

Prinsip gizi seimbang dinilai akan sangat efektif bila dilakukan mulai ibu hamil hingga anak yang
dilahirkannya berumur 2 tahun. Masa ini termasuk masa kritis yang sangat menentukan kualitas
hidup manusia yang akan datang, sehingga sering disebut masa kehamilan adalah periode window of
opportunity. Kekurangan gizi pada ibu hamil, akan berdampak pada kekurangan gizi terhadap bayi
yang dilahirkannya, dan berlanjut pada anak yang kurang gizi, lambat berkembang, mudah sakit,
kurang cerdas, serta ketika dewasa kegemukan dan beresiko terkena penyakit degeneratif.

Kebutuhan Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil

Menurut Huliana (2001) peningkatan kebutuhan gizi untuk ibu hamil sebesar 15 %, karena
dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim, payudara, volume darah, plasenta, air ketuban dan
pertumbuhan rahim. Makanan yang dikonsumsi ibu hamil dipergunakan untuk pertumbuhan janin
sebesar 40 %, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan ibu sebesar 60 %. Peningkatan kebutuhan
makanan bergizi ini tentu juga akan berdampak pada kenaikan berat badan si Ibu, biasanya kenaikan
berat badan sebelum hamil dan mendekati persalinan berkisar antara 12-15 kilogram.

Pada setiap tahap kehamilan, seorang ibu hamil membutuhkan makanan dengan kandungan zat-zat
gizi yang berbeda-beda. Pada trimester pertama, saat kehamilan mencapai usia 1 – 3 bulan, adalah
masa penyesuaian tubuh ibu terhadap awal kehamilannya. Karena pada tiga bulan pertama ini
pertumbuhan janin masih lambat, penambahan kebutuhan zat-zat gizinya pun masih relatif kecil.
Pada tahap ini ibu hamil memasuki masa anabolisme yaitu masa untuk menyimpan zat gizi sebanyak-
banyaknya dari makanan yang disantap setiap hari untuk cadangan persediaan pada trimester
berikutnya. Dalam keadaaan ini biasanya ibu hamil mengalami mual, muntah-muntah, dan tidak
berselera makan, sehingga asupan makanan perlu diatur. Makanan sebaiknya diberikan dalam
bentuk kering, porsi kecil, dan frekuensi pemberian yang sering.

Memasuki trimester kedua, saat kehamilan berusia 4 – 6 bulan, janin mulai tumbuh pesat
dibandingkan dengan sebelumnya. Kecepatan pertumbuhan itu mencapai 10 gram per hari. Tubuh
ibu juga mengalami perubahan dan adaptasi, misalnya pembesaran payudara dan mulai berfungsinya
rahim serta plasenta. Untuk itu, peningkatan kualitas gizi sangat penting karena pada tahap ini ibu
mulai menyimpan lemak dan zat gizi lainnya untuk cadangan sebagai bahan pembentuk ASI saat
menyusui nanti.

Sedangkan pada tahap trimester ketiga, ketika usia kehamilan mencapai 7 – 9 bulan, dibutuhkan
vitamin dan mineral untuk mendukung pesatnya pertumbuhan janin dan pembentukan otak.
Kebutuhan energi janin didapat dari cadangan energi yang disimpan ibu selama tahap sebelumnya.
Dengan kondisi semacam itu, pola konsumsi ibu hamil mengandung tiga golongan utama makanan
yang sangat diperlukan oleh tubuh. Yaitu sumber zat tenaga yang didapat dari makanan sumber
karbohidrat dan lemak seperti padi-padian, kentang, umbi-umbian, jagung, sagu, tepung-tepungan,
roti, mie, minyak, mentega; sumber zat pembangun berasal dari konsumsi protein seperti telur,
daging, tahu, tempe, ikan, dan kacang-kacangan; kemudian sumber zat pengatur yang berasal dari
vitamin dan mineral didapat dari sayuran dan buah-buahan. Untuk memenuhi ketiga unsur gizi
penting itu, ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi bahan makanan secara proporsional yang meliputi
padi-padian atau serelia, kacang-kacangan, daging, ikan, telur, sayur, buah, susu, dan lemak.

Selama kehamilan membutuhkan penambahan zat-zat gizi sebagai berikut :

a. Kalori

Banyaknya kalori yang dibutuhkan selama kehamilan hingga melahirkan sekitar 80.000 Kkal atau
membutuhkan tambahan 300 Kkal sehari. Kebutuhan kalori tiap trimester sbb:

Trimester I, kebutuhan kalori meningkat secara minimalis.

Trimester II, kebutuhan kalori akan meningkat untuk kebutuhan ibu yang meliputi penambahan
volume darah, pertumbuhan uterus, payudara dan lemak.

Trimester III, kebutuhan kalori akan meningkat untuk pertumbuhan janin dan plasenta.

b. Protein

Ibu hamil membutuhkan sekitar 60 gram setiap harinya atau 10 gram lebih banyak dari kondisi
sebelum hamil. Kebutuhan protein bisa didapat dari nabati maupun hewani. Sumber protein hewani
seperti daging tak berlemak, ikan, telur, susu. Sedangkan sumber nabati seperti tahu, tempe dan
kacang-kacangan. Protein digunakan untuk:

Pembentukan jaringan baru, baik plasenta dan janin.

Pertumbuhan dan diferensiasi sel.

Pembentukan cadangan darah.

Persiapan masa menyusui.

c. Lemak

Lemak dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan janin selama dalam kandungan sebagai
kalori utama. Lemak merupakan sumber tenaga dan untuk pertumbuhan jaringan plasenta. Selain
itu, lemak disimpan untuk persiapan ibu sewaktu menyusui. Kadar lemak akan meningkat pada
kehamilan tirmester III.

d. Karbohidrat
Sumber utama untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama kehamilan untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin adalah karbohidrat. Jenis karbohidrat yang dianjurkan adalah karbohidrat
kompleks seperti roti, serelia, nasi dan pasta. Karbohidrat kompleks mengandung vitamin dan
mineral serta meningkatkan asupan serat untuk mencegah terjadinya konstipasi.

e. Asam Folat

Asam Folat dibutuhkan untuk membangun sel dan sistem syaraf janin. Saat trimester pertama janin
akan membutuhkan 400 mikrogram asam folat per hari. Dan apabila tidak terpenuhi, akan membuat
perkembangan janin tidak sempurna (anenchephaly (tanpa batok kepala), bibir sumbing dan
menderita spina bifida / kondisi dimana tulang belakang tidak tersambung. Kandungan asam folat
bisa diperoleh dari buah-buahan, beras merah, kacang-kacangan dan beragam sayuran hijau.

f. Kalsium

Berfungsi untuk pembentukan gigi dan tulang janin di dalam kandungan dan mencegah osteoporosis
pada ibu hamil. Sumber zat kalsium diantaranya adalah susu dan produk olahan susu lainnya.

g. Zat Besi

Pada ibu hamil berfungsi untuk membentuk sel darah merah (hemoglobin) dan mengurangi resiko
anemia pada ibu hamil. Zat besi yang dibutuhkan ibu hamil setelah usia kehamilan 20 minggu
sebanyak 30 mg per harinya, dan dapat diperoleh pada hati, ikan atau daging.

h. Vitamin A, C dan D

Vitamin A berfungsi untuk memaksimalkan pertumbuhan, imunitas memelihara fungsi mata,


pertumbuhan tulang, kulit. Vitamin C berguna untuk menyerap zat besi, kesehatan gusi dan gigi,
melindungi jaringan dari organ tubuh dari berbagai kerusakan dan memberikan otak berupa sinyal
kimia, hal terjadi karena vitamin C banyak mengandung antioksidan.

Ringkasan :
Gizi Ibu Hamil perlu mengkonsumsi gizi seimbang dari beragam sumber makanan dan disesuaikan
berdasarkan usia kehamilan,

Nutrisi Ibu hamil utama yang dibutuhkan seperti Kalori, Asam Folat, Protein, Kalsium, Zat Besi,
Vitamin A, C dan D.

Anda mungkin juga menyukai