Anda di halaman 1dari 50

Gizi dalam

Daur
Kehidupan
Astie Trisnawati SKM.,M.kes
KEBUTUHAN GIZI
PADA IBU HAMIL DAN
MENYUSUI, SERTA
KEBUTUHAN GIZI
BAYI DAN BALITA

Sample Footer Text 2/3/20XX 2


IBU HAMIL

Sample Footer Text 2/3/20XX 3


Ibu Hamil

Kehamilan merupakan masa kritis di mana gizi ibu yang baik


adalah faktor penting yang mempengaruhi kesehatan ibu
dan anak. Ibu hamil bukan hanya harus dapat memenuhi
kebutuhan zat gizi untuk dirinya sendiri, melainkan juga
untuk janin yang dikandung. Risiko komplikasi selama
kehamilan atau kelahiran paling rendah bila pertambahan
berat badan sebelum melahirkan memadai.
Kehamilan merupakan suatu proses faali yang menjadi awal kehidupan generasi
penerus. Salah satu kebutuhan esensial untuk proses reproduksi sehat adalah
terpenuhinya kebutuhan energi, protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral serta serat.
Kurangnya asupan zat gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) maupun zat gizi
mikro (asam folat, zat besi, seng, kalsium, iodium, dan lain-lain) dapat menimbulkan
masalah gizi dan kesehatan pada ibu dan bayinya.

Ibu hamil sehat dengan status gizi baik:


1. LiLA ≥ 23,5 cm.
2. IMT Pra hamil (18,5 - 25,0).
3. Selama hamil, kenaikan BB sesuai usia kehamilan.
4. Kadar Hb normal > 11 gr/dL
5. Tekanan darah Normal (Sistol < 120 mmHg dan Diastol < 80 mmHg).
6. Gula darah urine negatif.
7. Protein urine negatif.
Kebutuhan gizi saat hamil

Kebutuhan gizi untuk ibu hamil mengalami peningkatan


dibandingkan dengan ketika tidak hamil. Bila kebutuhan energi
perempuan sebelum hamil sekitar 1.900 kkal/hari untuk usia 19—29
tahun dan 1.800 kkal untuk usia 30—49 tahun, maka kebutuhan ini
akan bertambah sekitar 180 kkal/hari pada trimester I dan 300
kkal/hari pada trimester II dan III. Demikian juga dengan kebutuhan
protein, lemak, vitamin dan mineral, akan meningkat selama
kehamilan
Penting diperhatikan bahwa ibu hamil (bersama remaja
putri dan bayi sampai usia 2 tahun) termasuk kelompok
kritis tumbuh-kembang manusia. Artinya, masa depan
kualitas hidup manusia akan ditentukan pada kelompok ini.
Jika kondisi gizi kelompok ini diabaikan, akan timbul banyak
masalah yang berpengaruh terhadap rendahnya kualitas
hidup manusia. Oleh karena itu, ibu hamil harus memahami
dan mempraktikkan pola hidup sehat bergizi seimbang
sebagai salah satu upaya untuk menjaga agar keadaan
gizinya tetap baik. Hal ini juga berguna untuk mencegah
terjadinya beban ganda masalah gizi (kurus dan pendek
karena kekurangan gizi atau kegemukan karena
Walt Disney kelebihan

gizi) yang dapat berdampak buruk pada kesehatan dan


7
kualitas hidup.
Sample Footer Text 2/3/20XX
Karbohidrat

Karbohidrat adalah zat gizi makro yang


meliputi gula, pati, dan serat. Gula dan
pati merupakan sumber energi berupa
glukosa untuk sel-sel darah merah, otak,
sistem saraf pusat, plasenta, dan janin.
Pemenuhan kebutuhan energi yang
berasal dari karbohidrat dianjurkan
sebesar 50—60% dari total energi yang
dibutuhkan, terutama yang berasal dari
karbohidrat pati dan serat, seperti nasi,
sereal, roti, dan pasta, juga jagung, sagu,
singkong, dan
Sample ubi
Footer Text jalar 8
Prinsip PGS (Pedoman Gizi Seimbang),
asupan zat gizi yang dibutuhkan ibu hamil
sebagai berikut

Protein
Protein merupakan komponen yang penting
untuk pembentukan sel-sel tubuh,
pengembangan jaringan, termasuk untuk
pembentukan plasenta. Kebutuhan protein
untuk ibu hamil sekitar 17 g/hari. Jenis
protein yang dikonsumsi seperlimanya
sebaiknya berasal dari protein hewani, seperti
daging, ikan, telur, susu, yogurt, dan
selebihnya berasal dari protein nabati, seperti
tahu, tempe, kacang-kacangan, dan lain- lain.

Sample Footer Text 2/3/20XX 9


Lemak merupakan zat gizi penting yang berperan meyakinkan pada
perkembangan janin dan pertumbuhan awal pascalahir. Asam lemak omega-
3 DHA penting untuk perkembangan dan fungsi saraf janin selama kehamilan.
Konsumsi PUFA selama kehamilan memengaruhi transfer PUFA ke plasenta dan
ASI. Kebutuhan energi yang berasal dari lemak saat hamil sebaiknya tidak lebih
dari 25% dari kebutuhan energi total per hari. Selain memperhatikan proporsi
energi yang berasal dari lemak, penting juga memerhatikan proporsi asam
lemaknya. Misalnya, proporsi asam lemak jenuh (lemak hewani) adalah 8% dari
kebutuhan energi total, sedangkan sisanya (12%) berasal dari asam lemak tak
jenuh
Vitamin Dan Mineral

Ibu hamil membutuhkan lebih banyak vitamin dan mineral dibandingkan


dengan ibu yang tidak hamil. Vitamin membantu berbagai proses dalam tubuh
seperti pembelahan dan pembentukan sel baru. Contohnya, vitamin A untuk
meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan sel serta jaringan janin; vitamin B
seperti tiamin, riboflavin, dan niasin untuk membantu metabolisme energi,
sedangkan vitamin B6 untuk membantu protein membentuk sel-sel baru;
vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi yang berasal dari bahan
makanan nabati; dan vitamin D untuk membantu penyerapan kalsium.
Mineral berperan dalam berbagai tahap proses metabolisme dalam tubuh,
termasuk pembentukan sel darah merah (besi), dalam pertumbuhan (yodium
dan seng), serta pertumbuhan tulang dan gigi (kalsium).

Sample Footer Text 11


Selama kehamilan ada beberapa zat gizi yang kebutuhannya meningkat dan patut mendapatkan
perhatian karena amat bermanfaat bagi pertumbuhan janin. Di antaranya asam folat, kalsium,
dan zat besi.

1. Asam Folat
Asam folat 2. Kalsium 3. Zat Besi
termasuk Kalsium semakin dibutuhkan ibu Kekurangan zat besi pada ibu hamil
hamil saat memasuki trimester dapat mengganggu metabolisme
kelompok
kedua dan ketiga kehamilan. energi sehingga dapat menyebabkan
vitamin B yang Pada masa inilah janin mulai menurunnya kemampuan kerja organ-
bermanfaat tumbuh dengan pesat, terutama organ tubuh. Buntut-buntutnya dapat
untuk pembentukan tulang dan giginya. memengaruhi perkembangan janin.
mengurangi Kebutuhannya sekitar mg per hari Kekurangan zat besi umumnya
(sama dengan mengonsumsi 2 ditandai dengan wajah pucat, rasa
NTD (Neural
gelas susu atau 125 g keju), jauh lemah, letih, pusing, kurang nafsu
Tubes Defects) lebih banyak dibanding makan, menurunnya kebugaran tubuh,
atau kelainan kebutuhan kalsium selama tidak menurunnya kekebalan dan gangguan
susunan saraf hamil yang hanya mg per hari. penyembuhan luka.
pusat.
Perlu diketahui bahwa penanganan gizi yang
baik selama hamil bertujuan untuk :

 Memperkecil komplikasi
 Kehamilan Melahirkan bayi sehat
 Mempersiapkan ibu memasuki tahap
persalinan dan menyusui.
Menu Keseharian Ibu Hamil

Hal yang perlu diperhatikan ibu hamil dalam mengatur menu makanan selama
hamil, antara lain:
1. Menghindari mengkonsumsi makanan kaleng, makanan manis yang
berlebihan, susu berlemak dan makanan yang sudah tidak segar.
2. Ibu hamil sebaiknya makan teratur sedikitnya tiga kali sehari.
3. Hidangan yang tersusun dari bahan makanan bergizi
4. Mempergunakan aneka ragam makanan yang ada.
5. Memilih dan membeli berbagai macam bahan makanan yang segar.
6. Mengurangi bahan makanan yang banyak mengandung gas, seperti sawi,
kool, kubis dan lain-lain.
7. Mengurangi bumbu yang merangsang, seperti pedas, santan kental.
8. Menghindari merokok dan minum-minuman keras.
Click icon to add picture

Click icon to add picture

Sample Footer Text 2/3/20XX 15


IBU MENYUSUI DAN BAYI

Sample Footer Text 2/3/20XX 16


GIZI PADA IBU MENYUSUI

Menyusui merupakan cara


alamiah mahluk mamalia untuk
memberi makan dan minuman
bagi keturunannya termasuk
manusia, terutama pada masa
awal kehidupan bayi.Ibu-ibu
jaman dahulu hanya mengenal
air susu ibu (ASI) sebagai
makanan bayi, sehingga asi
merupakan makanan utama bagi
bayi.
Sample Footer Text 17
LANJUTAN

• Pada awal abad 19 di negara-negara barat diperkenalkan susu


formula , yaitu susu sapi yang dimodifikasi agar dapat dicerna
bayi.

• Susu formula atau susu botol menjadi sangat populer karena


dianggap suatu kemajuan terutama dikalangan ibu-ibu yang
bekerja.

• Susu botol dianggap sebagai simbol ‘kemoderenan’. Bayi mereka


diberi susu botol dan ASI hampir ditinggalkan karena dianggap
“kuno”
Sample Footer Text 18
LANJUTAN
• Diakhir abad 20 an memasuki abad 21 ilmu kedokteran dan gizi menyatakan
bahwa ASI adalah satu-satunya makanan yang lengkap dan memenuhi gizi
seimbang.

• Keunggulan ASI bagi bayi menyebabkan badan kesehatan anak dunia WHO
dan Unicef pada tahun 1999 mengeluarkan pedoman global tentang ASI,
dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang antara lain menekankan
pentingnya bayi diberi ASI eksklusif.

• Mula-mula ASI Eksklusif ditetapkan bagi bayi 0 sampai 4-6 bulan.

• Tahun 2000 WHO dan Unicef menetapkan ASI Eksklusif untuk bayi 0 sampai
6 bulan bukan 4 bulan tetapi selama 6 bulan. Ketika bayi masuk umur 7
bulan ASI tetap dilanjutkan dan ditambah (didampingi) makanan dan
minuman lain yaitu MP-ASI.Penyusuan dapat disempurnakan sampai anak
berusia
Sample2Footer
tahun.
Text 19
Hal yang paling penting dalam memenuhi gizi
adalah menjaga pola makanan .Berikut adalah Syarat
gizi seimbang untuk ibu menyusui :
     
 Tinggi kalori dan protein
 Cukup vitamin dan mineral
 Mudah dicerna
 Tinggi cairan : 800 – 1000 ml/hr
 Tinggi konsumsi cairan dan buah segar
 Susunan menu bervariasi dan seimbang
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI STATUS GIZI
IBU MENYUSUI

1.Status Gizi Saat Kehamilan


2.Kecukupan Asupan di masa menyusui
3.Pengetahuan Gizi Ibu
4.Tingkat Sosial Ekonomi Ibu
5.Pantangan Makanan/Budaya

Sample Footer Text 21


FAKTOR MEMPENGARUHI KUALITAS &
PRODUKSI ASI

IBU
BAYI

1. Status gizi
2. Asupan Zat Gizi
3. Kecukupan gizi selama
hamil (Cadangan energi ) 1.Pelekatan bayi pada payudara
4. Frekuensi Menyusui 2. Frekuensi menyusu
5. Konsumsi vitamin (jika perlu) 3. BB bayi
6. Stress
Sample Footer Text 22
Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui

Berdasarkan AKG, 2004 :

1. Tambahan kalori ibu menyusui 0 – 6 bln

pertama : 500 kkal, Protein 17 gr untuk

produksi ASI

- 100 CC ASI mengandung 67-77 kkal &

1,2 gr Protein

2. 6 bulan kedua , 550 kkal, protein 17 g.


Sample Footer Text 23
Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui

1. Berdasarkan AKG, 2012 :


Tambahan kalori ibu menyusui 0 – 6 bln
pertama : 330 kkal, Protein 17 gr untuk
produksi ASI

Tambahan Kalori ibu menyusui 6 bulan ke dua : 400 Kal, protein 17


gr.

Sample Footer Text 24


PRODUKSI ASI

Produksi
Produksi ASI/hr
ASI/hr rata-rata
rata-rata 850 cc =
600 kkal
850 cc = 600 kkal
Kira-kira 85 Kalori diperlukan oleh
Kira-kira 85 Kalori
ibu menyusui untuk tiap 100 ml air
susu yang dihasilkan (Nugroho,
diperlukan oleh ibu
2011)
menyusui untuk tiap 100
ml air susu yang
dihasilkan (Nugroho, 2011)

Sample Footer Text 2/3/20XX 25


PRODUKSI ASI

 Produksi
ASI Mature  volumenya
ASI/hr rata-rata 850 cc =
600 kkal
berkisar antara 300-850
Kira-kira 85 Kalori diperlukan oleh
ml/hr
ibu menyusui untuk tiap 100 ml air
 susu
Volume ASI
yang th I adalah
dihasilkan (Nugroho,
2011)
400-700 ml/24 jam
 Volume ASI th II 200-400
ml/24 jam Sesudahnya
200 ml/24 jam
Sample Footer Text 2/3/20XX 26
PRODUKSI ASI

 Tiap 100 cc ASI berkemampuan memasok 67-77 kkal

 Efisiensi konversi energi yang terkandung dalam makanan


menjadi energi susu sebesar 80% dengan kisaran 76-94%.
 Diperkirakan besaran energi yang diperluka untuk
menghasilkan 100 cc susu yaitu sekitar 85 kkal.
 Jika jumlah produksi ASI 850 ml maka berarti mengandung
600 kkal.

Sample Footer Text 2/3/20XX 27


KEBUTUHAN GIZI IBU MENYUSUI

1. Kebutuhan selama menyusui lebih


besar dibanding saat hamil.

2. Selama hamil ibu menyimpan lemak


3 – 4 kg dan dipergunakan utk suplay
energi selama 3 – 4 bln menyusui
Sample Footer Text 2/3/20XX 28
GIZI IBU

Kebutuhan membuat ASI sekitar


700 Kal.
Ibu dengan status gizi baik 
g
memerlukan 200 Kal utk
pembuatan ASI dari cadangan
lemak Ibu, dan sekitar 500 Kal
diperoleh dari makanan yg ibu
makan selama menyusui.

Sample Footer Text 2/3/20XX 29


SUMBER ENERGI PADA ASI

Sample Footer Text 2/3/20XX 30


Prinsip Gizi Bagi Ibu Menyusui

Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air
susu yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi
Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan bayi akan
meningkat, integritas kulit baik, serta kebiasaan makan yang
memuaskan
Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat mengatur nutrisinya, yang
terpenting adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu
yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan bayinya.

Sample Footer Text 2/3/20XX 31


Click icon to add picture

PRINSIP GIZI IBU MENYUSUI

 Ibu menyusui harus mengkonsumsi makanan


beraneka ragam.
 Jika ibu mengkonsumsi aneka ragam makanan
tambahan protein, vitamin dan mineral akan
tersedia secara otomatis.
 Pemberian suplemen vitamin sebaiknya hanya
untuk ibu. Tujuan  memperbaiki keadaan gizi
ibu, dan memastikan kecukupan kandungan
vitamin dalam ASI-nya.

Sample Footer Text 2/3/20XX 32


PRINSIP GIZI IBU MENYUSUI

 Kadar air dalam ASI sekitar 88%.


 Ibu menyusui dianjurkan untuk minum  2-2,5
lt/hr.
 Konsumsi Buah/sari buah maka kebutuhan air dan
vitamin bisa terpenuhi.
 WHO menyatakan bahwa produksi ASI yg ckp
sekitar 850 cc/hr.

Sample Footer Text 2/3/20XX 33


Click icon to add picture

JUMLAH BAHAN MAKANAN SEHARI

Bahan Ibu Tdk Ibu menyusui


Makanan Menyusui
6 bulan pertama 6 bulan kedua

Nasi 5p 3 ¾ gls 6½ p 4 ¾ gls 6½p 4 ¾ gls

Ikan 2p 2 ptg 2½p 2 ½ ptg 2½p 2 ½ ptg

Tempe 3p 3 ptg 3p 3 ptg 3p 3 ptg

Sayur 3p 3 gls 4p 4 gls 4p 4 gls

Buah 4p 4 ptg 4p 4 ptg 4p 4 ptg/bh


/bh
Susu 1p 1 gls 1p 1 gls 1p 1 gls

Gula pasir 2p 2 sdm 4½p 4½ 5p 5 sdm


Sample Footer Text sdm 2/3/20XX 34

Myk 5p 2½ 6p 3 sdm 6p 3 sdm


INISIASI MENYUSU DINI (IMD)/ EARLY INITIATION

Bayi mulai Cara bayi


menyusu melakukan
inisiasi
sendiri menyusu dini
segera dinamakan dg
setelah merangkak
lahir mencari
payudara (the
breast crawl)

Sample Footer Text 2/3/20XX 35


BALITA

Sample Footer Text 2/3/20XX 36


Pertumbuhan Balita

• Selain penyakit, makanan, keadaan sosial-ekonomi,


terdapat pula beberapa faktor lain yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan, yaitu:
• Faktor genetik
• Tidak semua orang mempunyai panjang/tinggi badan yang
sama. Kemampuan untuk menjadi panjang atau pendek
diturunkan menurut ketentuan tertentu, sehingga anak yang
tinggi biasanya berasal dari orang tua yang tinggi pula.

Sample Footer Text www.ppt-to-video.com 2/3/20XX 37


Perubahan pola makan

• Sepanjang usia balita, selera dan kebiasaan makan terus berubah-


ubah. Setelah ulang tahun pertama, pertumbuhan melambat dan
selera makan pun cenderung turun.
• Gabungan antara perubahan-perubahan ini dengan kemampuan
kognitif dan keterampilan motorik yang maju pesat, mengakibatkan
asupan makanan yang berubah-ubah.
• Melihat laju pertumbuhannya, kita mengelompokkan anak usia
prasekolah (balita) menjadi kelompok batita atau bayi di bawah tiga
tahun (toddler), dan kelompok 4-5 tahun. Masing-masing kelompok
usia tidak sama kebutuhan nutrisinya

Sample Footer Text www.ppt-to-video.com 2/3/20XX 38


KEBUTUHAN GIZI

Balita memiliki kebutuhan gizi yang berbeda dari orang dewasa. Mereka butuh
lebih banyak lemak dan lebih sedikit serat.

• Gula & Garam - hindari penggunaan gula dan garam pada menu bayi. Kalau pun ia
sudah berusia di atas 1 tahun, batasi penggunaannya. Konsumsi garam untuk
balita tidak lebih dari 1/6 jumlah maksimum orang dewasa sehari atau kurang dari
1 gram.
• Porsi Makan - Porsi makan anak juga berbeda dengan orang dewasa. Mereka
membutuhkan makanan sumber energi yang lengkap gizi dalam jumlah lebih kecil
namun sering. 
• Kebutuhan Energi & Nutrisi - Bahan makanan sumber energi seperti
karbohidrat,protein, lemak serta vitamin, mineral dan serat wajib dikonsumsi anak
setiap hari.
• Susu Pertumbuhan – Susu sebagai salah satu sumber kalsium, juga penting
dikonsumsi balita. Sedikitnya balita butuh 350 ml/12 oz per hari.

Sample Footer Text www.ppt-to-video.com 2/3/20XX 39


Karbohidrat
Seperti nasi, roti, sereal, kentang, atau mi.
Kenalkan beragam karbohidrat secara bergantian.
Selain sebagai menu utama, karbohidrat bisa diolah sebagai
makanan selingan atau bekal sekolah seperti puding roti atau
donat kentang yang lezat.
Buah dan sayur
Seperti pisang, pepaya, jeruk, tomat, dan wortel
Jenis sayuran beragam mengandung zat gizi berbeda.
Berikan setiap hari baik dalam bentuk segar atau diolah menjadi
jus.
Susu dan produk olahan susu
Susu pertumbuhan
Produk olahan susu seperti keju dan yoghurt
Pastikan balita Ibu mendapatkan asupan kalsium yang cukup dari
konsumsi susunya

Sample Footer Text 2/3/20XX 40


Protein
Seperti ikan, susu, daging, telur, kacang-kacangan
Tunda pemberiannya bila timbul alergi atau ganti
dengan sumber protein lain.
Untuk vegetarian, gabungkan konsumsi susu dengan
minuman berkadar vitamin C tinggi untuk membantu
penyerapan zat besi.
Lemak dan gula
Seperti yang terdapat dalam minyak , santan , dan
mentega, roti, dan kue juga mengandung omega 3
dan 6 yang penting untuk perkembangan otak.
Namun perlu diperhatikan bahwa lemak dan gula
tidak digunakan sebagai pengganti jenis makanan
lainnya (seperti karbohidrat).

Sample Footer Text 2/3/20XX 41


Intake makanan

Sangat dianjurkan untuk memberikan anak-anak di usia


balita dan pra sekolah ini kombinasi dari menu makanan
sedikitnya :1 kali makanan utama dengan 2 kali
makanan selingan (snack) setiap 8 jam atau kurang, dan
untuk di atas 8 jam sebaiknya anak-anak mendapat 2
kali makanan utama dan 2 kali snack atau
kombinasinya.

Sample Footer Text 2/3/20XX 42


Dalam memilih snack/makanan selingan untuk
balita perlu diperhatikan beberapa panduan
sebagai berikut:

 Hindari snack/makanan camilan dengan


kadar gula tinggi,
 Hindari makanan dengan bentuk dan ukuran
yang kecil serta mudah tertelan
 Jangan memaksakan balita untuk memakan
sesuatu yang tidak disukainya

Sample Footer Text 2/3/20XX 43


 Tubuh anak terdiri dari struktur tulang,
otot, peredaran darah, jaringan otak, dan
organ lain.

Perkembangannya sangat dipengaruhi


oleh masukan berbagai makanan
sebagai penunjang pertumbuhan.

Sample Footer Text 2/3/20XX 44


1. Tulang

 Selama masa anak-anak, sejak berusia 2 tahun,


tulang sebagai kerangka tubuhnya adalah tulang
rawan

 Masukan gizi berupa vitamin dan mineral akan


mempercepat pembentukan tulang.

Sample Footer Text 2/3/20XX 45


2. Otot

 Semua gerakan tubuh dilakukan oleh otot. Hal ini


terjadi karena kontraksi ribuan serabut otot.

 Otot semakin besar akibat bekerja atau gerakan


dan asupan gizi yang cukup

 Hal ini berarti otot membutuhkan makanan


bergizi, olahraga, dan hormon

Sample Footer Text 2/3/20XX 46


POLA MAKAN SEHAT PADA
ANAK PRA SEKOLAH
 Perkenalkan jenis makanan baru terutama yang sehat dan
bergizi.
 Terus lanjutkan makanan bervariasi meskipun ada jenis makanan
tertentu yang ditolaknya dulu bisa dicoba kembali dalam sajian
yang berbeda.
 Sediakan camilan sehat di rumah dan batasi makanan berkalori
tinggi serta rendah kandungan nutrisi.
 Libatkan anak selama proses penyiapan makanan.
 Sajikan makanan dalam penampilan yang menggugah selera.
 Tetapkan jadwal makan rutin dan dihadiri oleh seluruh anggota
keluarga.
 Terapkan pola makan sehat juga bagi orang tua sebagai contoh
bagi anak.

Sample Footer Text 2/3/20XX 47


Bila anak terlalu banyak mengonsumsi susu
mengakibatkan kegemukan, yang menyebabkan penyakit
seperti:

 Gangguan penyakit hati (pengerutan jaringan hati,


bahkan kanker hati).

 Penyumbatan atau gangguan saluran pernapasan


ketika tidur, dengan gejala mengompol sampai
mengorok.

 Usia yang lebih pendek daripada generasi orang


tuanya. Kemungkinan ini terlihat dari berbagai risiko
penyakit yang lebih mudah hinggap pada anak-anak
yang kegemukan.
Sample Footer Text 2/3/20XX 48
 Penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti
pembesaran jantung atau peningkatan tekanan darah.
 Gangguan metabolisme glukosa. Misalnya, intoleransi
glukosa.
 Gangguan kedudukan tulang, berupa kaki pengkor atau
tergelincirnya bagian sambungan tulang paha (terutama
pada anak laki-laki).
 Gangguan kulit, khususnya di daerah lipatan, akibat
sering bergesekan.
 Gangguan mata; seperti penglihatan ganda, terlalu
sensitif terhadap cahaya, dan batas pandangannya jadi
lebih sempit.

Sample Footer Text 2/3/20XX 49


Sekian dan terima kasih

Sample Footer Text 2/3/20XX 50

Anda mungkin juga menyukai