Anda di halaman 1dari 6

Gizi dan Nutrisi ibu hamil merupakan hal penting yang harus dipenuhi selama kehamilan berlangsung.

Nutrisi dan gizi yang baik ketika kehamilan sangat membantu ibu hamil dan janin tetap sehat. Status gizi
merupakan status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara hubungan dan masukan nutrisi.
Gizi ibu hamil adalah makanan sehat dan seimbang yang harus dikonsumsi selama kehamilan yaitu
dengan porsi dua kali makan orang yang tidak hamil.

Tujuan
1. Pertumbuhan rahim (uterus)
2. Payudaya
3. Volume Darah
4. Plasenta
5. Air Ketuban
6. Pertumbuhan Janin

Kebutuhan Gizi
Kebutuhan gizi pada masa kehamilan akan meningkat sebesar 15% dibandingkan dengan kebutuhan
wanita normal. Peningkatan gizi ini dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim (uterus), payudara
(mammae), volume darah, plasenta, air ketuban dan pertumbuhan janin. Makanan yang dikonsumsi
oleh ibu hamil akan digunakan untuk pertumbuhan janin sebesar 40% dan sisanya 60% digunakan untuk
pertumbuhan ibunya.
Untuk memperoleh anak yang sehat, ibu hamil perlu memperhatikan makanan yang dikonsumsi selama
kehamilannya. Makanan yang dikonsumsi disesuaikan dengan kebutuhan tubuh dan janin yang
dikandungnya. Dalam keadaan hamil, makanan yang dikonsumsi bukan untuk dirinya sendiri tetapi ada
individu lain yang ikut mengkonsumsi makanan yang dimakan. Penambahan kebutuhan gizi selama
hamil meliputi:
a. Energi
Menurut RISKESDAS 2007 Rerata nasional Konsumsi Energi per Kapita per Hari adalah 1.735,5 kkal.
b. Protein
Kebutuhan protein pada trimester I hingga trimester II kurang dari 6 gram tiap harinya, sedangkan pada
trimester III sekitar 10 gram tiap harinya. Menurut Widyakarya Pangan dan Gizi VI 2004 menganjurkan
penambahan 17 gram tiap hari.
Protein digunakan untuk: pembentukan jaringan baru baik plasenta dan janin, pertumbuhan dan
diferensiasi sel, pembentukan cadangan darah dan Persiapan masa menyusui.
c. Lemak
Lemak merupakan sumber tenaga dan untuk pertumbuhan jaringan plasenta. Selain itu, lemak disimpan
untuk persiapan ibu sewaktu menyusui. Kadar lemak akan meningkat pada kehamilan tirmester III.
d. Karbohidrat
Karbohidrat kompleks mengandung vitamin dan mineral serta meningkatkan asupan serat
untuk mencegah terjadinya konstipasi.
e. Vitamin, seperti: Asam folat, Vitamin A, Vitamin B, Vitamin C, Vitamin D, Vitamin E dan Vitamin K.
f. Mineral mencakup zat besi, zat seng, kalsium, yodium, fosfor, flour dan natrium.

Pengaruh gizi pada kehamilan mencakup:


1. Gizi pra hamil (Prenatal): Gizi yang baik akan membuat kehamilan minim komplikasi dan sedikit bayi
prematur.
2. Gizi Pranatal: Kurangnya gizi mempengaruhi terjadinya bayi premature, gangguan kongenital, bayi
lahir mati.
Penilaian Status Gizi Ibu Hamil bisa diketahui dengan:
1. Perubahan berat badan selama kehamilan berlangsung. Pada akhir kehamilan kenaikan berat badan
hendaknya 12,5-18 kg untuk ibu yang kurus. Sementara untuk berat badan ideal cukup 10-12 kg dan
untuk ibu yang tergolong gemuk cukup naik < 10 kg.
2. Hemoglobin merupakan parameter untuk prevelensi anemia.
3. Lingkar Lengan Atas (LILA) dilakukan untuk menegtahui resiko kekurangan energi protein. Ambang
Batas LILA adalah 23,5 cm, yang
artinya wanita tersebut beresiko melahirkan bayi BBLR.
4. Relative Body Weight (RBW) yaitu standar penilaian kecukupan kalori.

Cara mendapatkan gizi seimbang saat kehamilan:


1. Makanlah dengan pola gizi seimbang dan bervariasi, 1 porsi lebih banyak
dari sebelum hamil
2. Tidak ada pantangan makanan selama hamil
3. Cukupi kebutuhan air minum pada saat hamil (10 gelas / hari)
4. Jika mual, muntah dan tidak nafsu makan maka pilihlah makanan yang
tidak berlemak dalam porsi kecil tapi sering. Seperti buah, roti, singkong dan biskuit.

Pesan Khusus
1. Pesan Gizi Seimbang untuk ibu hamil :
a. Biasakan mengonsumsi anekaragam pangan yang lebih banyak Ibu Hamil perlu mengonsumsi aneka
ragam pangan yang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan energi, protein dan zat gizi mikro (vitamin
dan mineral) karena digunakan untuk pemeliharaan, pertumbuhan dan perkembangan janin dalam
kandungan serta cadangan selama masa menyusui. Zat gizi mikro penting yang diperlukan selama hamil
adalah zat besi, asam folat, kalsium, iodium dan zink.
- Kebutuhan protein selama kehamilan meningkat. Peningkatan kebutuhan ini untuk
pertumbuhan janin dan untuk mempertahankan kesehatan ibu. Sangat dianjurkan untuk
mengonsumsi pangan sumber protein hewani seperti ikan, susu dan telur.
- Kebutuhan zat besi selama kehamilan meningkat karena digunakan untuk pembentukan sel dan
jaringan baru. Selain itu zat besi merupakan unsur penting dalam pembentukan hemoglobin
pada sel darah merah. Kekurangan hemoglobin disebut anemia atau disebut penyakit kurang
darah dapat membahayakan kesehatan ibu dan bayi seperti Berat Bayi Lahir Rendah kurang dari
2500 g (BBLR), perdarahan dan peningkatan risiko kematian. Ikan, daging, hati dan tempe adalah
jenis pangan yang baik untuk ibu hamil karena kandungan zat besinya tinggi.
- Ibu hamil juga disarankan untuk mengonsumsi satu tablet tambah darah perhari selama
kehamilan dan dilanjutkan selama masa nifas. Kebutuhan asam folat selama kehamilan juga
meningkat karena digunakan untuk pembentukan sel dan sistem saraf termasuk sel darah
merah.
- Sayuran hijau seperti bayam dan kacang-kacangan banyak mengandung asam folat yang sangat
diperlukan pada masa kehamilan. Buah berwarna merupakan sumber vitamin yang baik bagi
tubuh dan buah yang berserat karena dapat melancarkan buang air besar sehingga mengurangi
resiko sembelit (susah buang air besar).
- Kebutuhan kalsium meningkat pada saat hamil karena digunakan untuk mengganti cadangan
kalsium ibu guna pembentukan jaringan baru pada janin. Apabila konsumsi kalsium tidak
mencukupi maka akan berakibat meningkatkan risiko ibu mengalami komplikasi yang disebut
keracunan kehamilan (pre eklampsia). Selain itu ibu akan mengalami pengeroposan tulang dan
gigi. Perhatian khusus agar diberikan pada ibu hamil usia remaja oleh karena masih dalam
periode pertumbuhan yang memerlukan kalsium lebih banyak. Sumber kalsium yang baik adalah
sayuran hijau, kacang–kacangan dan ikan teri serta susu.
- Iodium merupakan bagian hormon tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3) yang berfungsi untuk
mengatur pertumbuhan dan perkembangan bayi. Iodium berperan dalam sintesis protein,
absorsi karbohidrat dan saluran cerna serta sintesis kolesterol darah. Zat iodium memegang
peranan yang sangat besar bagi ibu dan janin. Kekurangan iodium akan berakibat terhambatnya
perkembangan otak dan sistem saraf terutama menurunkan IQ dan meningkatkan risiko
kematian bayi. Disamping itu kekurangn iodium dapat menyebabkan pertumbuhan fisik anak
yang dilahirkan terganggu (kretin). Dampak pada perkembangan otak dan system syaraf ini
biasanya menetap. Sumber iodium yang baik adalah makanan laut seperti ikan, udang, kerang,
rumput laut. Setiap memasak diharuskan menggunakan garam beriodium. Mengatasi
“Hiperemesis Gravidarum” (rasa mual dan muntah berlebihan) dapat dilakukan dengan
menganjurkan makan dalam porsi kecil tetapi sering, makan secara tidak berlebihan dan hindari
makanan berlemak serta makanan berbumbu tajam (merangsang).
- Batasi mengonsumsi makanan yang mengandung garam tinggi Pembatasan konsumsi garam
dapat mencegah hipertensi selama kehamilan. Selama ibu hamil diusahakan agar tidak
menderita hipertensi. Hal ini disebabkan karena hipertensi selama kehamilan akan
meningkatkan risiko kematian janin, terlepasnya plasenta, serta gangguan pertumbuhan.
- Minumlah air putih yang lebih banyak Air merupakan cairan yang paling baik untuk hidrasi
tubuh secara optimal. Air berfungsi membantu pencernaan, membuang racun, sebagai
penyusun sel dan darah, mengatur keseimbangan asam basa tubuh, dan mengatur suhu tubuh.
Kebutuhan air selama kehamilan meningkat agar dapat mendukung sirkulasi janin, produksi
cairan amnion dan meningkatnya volume darah. Ibu hamil memerlukan asupan air minum
sekitar 2-3 liter perhari (8 – 12 gelas sehari).
- Batasi minum kopi Kafein bila dikonsumsi oleh ibu hamil akan mempunyai efek diuretic dan
stimulans. Oleh karenanya bila ibu hamil minum kopi sebagai sumber utama kafein yang tidak
terkontrol, akan mengalami peningkatan buang air kecil (BAK) yang akan berakibat dehidrasi,
tekanan darah meningkat dan detak jantung juga akan meningkat. Pangan sumber kafein
lainnya adalah coklat, teh dan minuman suplemen energi. Satu botol minuman suplemen energi
mengandung kafein setara dengan 1-2 cangkir kopi. Disamping mengandung kafein, kopi juga
mengandung inhibitor (zat yang mengganggu penyerapan zat besi) Konsumsi kafein pada ibu
hamil juga akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan janin, karena metabolisme
janin belum sempurna. Menurut British Medical Journal (2008) konsumsi kafein bagi ibu hamil
tidak melebihi 100 mg/hari atau1-2 cangkir kopi/hari. Oleh karenanya dianjurkan kepada ibu
hamil, selama kehamilan ibu harus bijak dalam mengonsumsi kopi sebagai sumber utama kafein,
batasi dalam batas aman yaitu paling banyak 2 cangkir kopi/hari atau hindari sama sekali.
SUMBER PUSTAKA
1. Atmarita, Fallah. 2004. Analisis situasi gizi dan kesehatan masyarakat. Dalam Soekirman et al., editor.
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII “Ketahanan Pangan dan Gizi di Era Otonomi Daerah dan
Globalisasi”; Jakarta 17-19 Mei 2004. Jakarta : LIPI.
2. Aritonang, E., 2010. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil,Bogor : IPB Press.
3. Kementrian Kesehatan dan JICA (Japan International Cooperation
Agency). Jakarta.1997.Buku Kesehatan Ibu dan Anak.
4. RISKESDAS] Riset Kesehatan Dasar. 2007. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
Departemen Kesehatan, Republik Indonesia
5. Tambunan V. 2004. Angka kecukupan energi, protein, lemak dan serat makanan. Prosiding
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII. Jakarta, 17-19 Mei 2004. Jakarta: LIPI.
6. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG
PEDOMAN GIZI SEIMBANG
7. Buku KIA revisi tahun 2021

Anda mungkin juga menyukai