Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kesehatan adalah suatu hal dalam kehidupan yang dapat membuat keluarga
bahagia. Masa penting pada pertumbuhan anak terdapat pada masa
kehamilan ibu, masa ibu menyusui, bayi dan anak usia 1-6 tahun itu sendiri.
Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami
dimanaparacalon ibu harus sehat dan mempunyai kecukupan gizi sebelum
dan setelah hamil. Agar kehamilan berjalan sukses, keadaan gizi ibu pada
waktu konsepsi harus baik dan selama hamil mendapatkan tambahan protein,
minimal sepertizat besi dan kalsium, vitamin, asam folat dan energi.
Kekurangan atau kelebihanmakanan pada masa hamil dapat berakibat
kurang baik bagi ibu, janin yangdikandung serta jalannya persalinan. Oleh
karena itu, perhatian terhadap gizi danpengawasan berat badan (BB) selama
hamil merupakan salah satu hal penting dalampengawasan kesehatan pada
masa hamil. Selama hamil, calon ibu memerlukan lebihbanyak zat-zat gizi
daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamildibutuhkan untuk
dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatasjanin akan
tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus,lemah,
pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain (Lestari, 2013)

Setelah masa kehamilan ibu masuk kedalam masa menyusui. Ibu menyusui
memiliki kebutuhan yang banyak akan asupan gizi yang terkandung didalam
setiap makanan yang dikonsumsinya dengan memperhatikan kebutuhan yang
diperlukan oleh tubuhnya.Gizi yang baik dikonsumsi ibu, berpengaruh juga
terhadap keadaan bayinya, karena makanan yang dikonsumsi merupakan
asupan gizi yang didapat bayi dari ibu. Selain itu ibu pada masa ini juga
mengalami masa nifas. Nifas merupakan suatu keadaan yang dimulai dari
setelah kelahiran placenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali
seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas umumnya berlangsung selama 6
minggu akan tetapi seluruh alat genitalia baru akan pulih kembali seperti
sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan. Untuk menunjang pemulihan
alat-alat tersebut maka diperlukan pemenuhan nutrisi dan juga cairan yang
dapat membantu mengoptimalkan kerja sel-sel dalam tubuh.

Selanjutnya masa penting dalam pertumbuhan anak adalah pada masa bayi
dan anak usia 1- 6 tahun. Nutrisi sangat penting dalam tumbuh kembang
anak selain kebutuhan sandang, papan, dan kesehatan, baik makronutrien
(karbohidrat, lemak dan protein) maupun mikronutrien (vitamin dan
mineral).Dalammenciptakansumberdayamanusia yang bermutu,
perluditatasejakdiniyaitudenganmemperhatikankesehatan bayi dan
anak.Salah satu unsure pentingdarikesehatanadalahmasalahgizi,
kekurangangizipadabayi dan anakdapatmenimbulkanefek negative
sepertiotakmengecil,
beratbadandantinggibadantidaksesuaidenganumurdanrawanterhadappenyakit
.

Kecukupannutrisidanzatgizi, dibutuhkanuntukmendukung proses


pertumbuhananak, anakharusmempunyaitubuh yang
sehatuntukmelawanberagamradikalbebas yang
menyeranganakdenganantioksidan, denganmemberikanasupannutrisi yang
seimbang. Anakharusmendapatkanunsur-unsurgiziseimbang, yang
dapatmenutupikekuranganasupangizi, yang
tidakdidapatkarenakesulitananakuntukmakan, sertapolamakan yang
tidaksehat (Gizi.net, 2008).Denganmendapatgiziseimbang,
masalahakibatkekurangangizimaupunkelebihangizipadaanakakandapatditeka
n.

Berdasarkanpemahamantersebut,
makapenulisakanmembahastentangkebutuhangizipada ibu hamil, ibu
menyusui, bayi dananak usia 1-6 tahun.

1. Rumusan Masalah
2. Bagaimana kebutuhan asupan gizi yang harus diperhatikan untuk ibu hamil?
3. Bagaimana kebutuhan asupan gizi yang harus diperhatikan untuk ibu
menyusui?
4. Bagaimana kebutuhan asupan gizi yang harus diperhatikan untuk bayi dan anak
usia 1-6 tahun?
1. Tujuan Makalah
2. Untuk mengetahui kebutuhan asupan gizi yang harus diperhatikan untuk ibu
hamil
3. Untuk mengetahui kebutuhan asupan gizi yang harus diperhatikan untuk ibu
menyusui
4. Untuk mengetahui kebutuhan asupan gizi yang harus diperhatikan untuk bayi
dan anak usia 1- 6 tahun
BAB II
PEMBAHASAN
1. Gizi Ibu Hamil
2. Status Gizi pada Ibu Hamil
Makanan dengan gizi seimbang adalah makanan yang cukup mengandung
karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber
zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur.Kebutuhan
nutrien akan meningkat selama hamil, namun tidak semua kebutuhan nutrien
meningkat secara proporsional. Pada dasarnya menu makanan ibu hamil,
tidak banyak berbeda dari menu sebelum hamil. Oleh karena itu, diharapkan
tidak ada kesulitan dalam pengaturan menu selama hamil. Selama hamil
calon ibu memerlukan lebih banyak zat gizi daripada wanita yang tidak hamil,
karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang
dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap
persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi
rusak, rambut rontok, dan lain-lain. Demikian pula, bila makanan ibu kurang,
tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada
masa sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan
abortus, Bayi lahir prematur, atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat
persalinan dapat mengakibatkan persalinan lama, perdarahan, infeksi dan
kesulitan lain yang mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya, makanan
yang berlebihan dapat mengakibatkan berat badan yang berlebihan, bayi
besar dan dapat pula mengakibatkan terjadinya preeklamsi (keracunan
kehamilan). Bila makanan ibu kurang kemudian diperbaiki setelah bayi lahir,
kekurangan yang dialami sewaktu dalam kandungan tidak dapat sepenuhnya
diperbaiki.

Faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil antara lain :

1. Umur
2. Berat Badan
3. Suhu Lingkungan
4. Pengetahuan ibu hamil dan keluarga tentang gizi dalam makanan
5. Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan
6. Aktivitas
7. Status Kesehatan
8. Status Ekonomi
Hal yang perlu diperhatikan ibu hamil dalam mengatur menu makanan selama
hamil, antara lain:

1. Menghindari mengkonsumsi makanan kaleng, makanan manis yang berlebihan,


susu berlemak dan makanan yang sudah tidak segar.
2. Ibu hamil sebaiknya makan teratur sedikitnya tiga kali sehari.
3. Hidangan yang tersusun dari bahan makanan bergizi.
4. Mempergunakan aneka ragam makanan yang ada.
5. Memilih dan membeli berbagai macam bahan makanan yang segar.
6. Mengurangi bahan makanan yang banyak mengandung gas, seperti sawi, kool,
kubis dan lain-lain.
7. Mengurangi bumbu yang merangsang, seperti pedas, santan kental.
8. Menghindari merokok dan minum -minuman keras.
9. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Wanita yang tengah mengandung memerlukan 2.500 kalori per harinya.
Sedang wanita menyusui memerlukan 3.000 kalori per harinya.Dalam
proporsi, wanita hamil dianjurkan mengonsumsi 10 persen kalori dari protein,
35 persen kalori dari lemak, dan 55 sumber kalori lainnya dari karbohidrat.

Berikut jenis makanan yang baik untuk wanita hamil:

1. Sayuran dan buah- Buahan


Dalam satu hari wanita hamil dianjurkan banyak makan sayur- sayuran.
Adapun porsi yang banyak digunakan adalah 3 kali untuk buah-buahan dalam
sehari dan 4kali sayur-mayur dalam sehari. Jenis buah dan sayur yang terbaik
untuk dikonsumsi antara lain strowberi, melon, lemon, jeruk, pepaya, tomat,
kacang-kacangan, brokoli. Buah dan sayuran memberi vitamin, mineral, dan
tambahan energi untuk wanita hamil.

1. Whole grain
Banyak wanita hamil menghindari nasi. Cobalah beralih ke makanan dari
wholegrain, roti gandum, pasta, gandum, atau sereal. Karena dianjurkan
makan sedikit demi sedikit, Anda bisa memakannya dalam 6 porsi sehari.
Makanan jenis ini banyak mengandung zat besi, vitamin B, mineral, serta
serat.

1. Produk susu
Wanita hamil dianjurkan setidaknya memakan 4 porsi atau jenis makanan
yang berasal dari produk susu. Adapun jenis yang baik adalah susu, keju, dan
yoghurt. Semua jenis makanan ini mengandung vitamin A, B, D. Vitamin A
sangat baik untuk memerangi infeksi dan masalah penglihatan, serta
mengandung kasium yang baik untukpertumbuhan tulang dan gigi anak kelak.
Pada wanita hamil setidaknya dibutuhkan 1000 mg kalsium per hari.

1. Protein
Wanita hamil punya keistimewaan dan harus mengonsumsi setidaknya 60
gram protein per hari. Adapun kandungan protein bisa diperoleh dari daging,
ayam, ikan, telur, kacang-kacangan, dll. Protein mengandung antibodi yang
baik untuk ibu dan janinnya.

1. Folic Acid
Asam folic dibutuhkan untuk membantu menyehatkan organ dalam seperti
jantung pada proses kelahiran. Paling tidak dibutuhkan 400 mikrogram per
harinya. Adapun sumber asam folic terbaik adalah buah-buahan macam
jeruk, legume, dan bayam.

1. Zat besi
Makanan kaya zat besi juga dibutuhkan untuk meningkatkan daya tahan
tubuh. Perbanyak makan daging merah, roti, kacang hijau, dan sereal agar
bisa meningkatkan kandungan besi dalam tubuh.

1. Asam Folat
Berguna dalam pembelahan sel, mencegah terjadinya anemia dan
menurunkan risiko neural tube deffects(NTD). Kebutuhan asam folat yang
direkomendasikan adalah 600 μg per hari.Biasanya, bumil akan mendapat
suplemen asam folat 400 μg per hari. Lalu, sumber asam folat lainnya dapat
diperoleh dari bahan makanan, seperti hati ayam dan sapi, telur, asparagus,
brokoli, kacang-kacangan, kangkung, dan jeruk. Jika bumil kekurangan asam
folat ini menyebabkan penutupan sum-sum tulang belakang atau sumbing
tulang belakang(spina bifida), termasuk juga kerusakan kongenital yang
terjadi di saluran sumsum tulang belakang dan tulang punggung akibat dari
tidak tertutup sebelum lahir (myelomeningocele).

1. Zat Besi
Berfungsi untuk pembentukan sel darah merah, bahan pembentuk sel darah
merah, dan mengoptimalkan fungsi otot. Umumnya, bumil memerlukan zat
besi sebanyak 27 mg per hari. Namun, memasuki trimester kedua dan ketiga,
bumil biasanya diberikan suplemen zat besi sebesar 30 mg per hari. Bagi
bumil yang kekurangan zat besi akan menyebabkan anemia.

1. Seng
Fungsinya mencegah bayi terlahir prematur, kelainan bawaan, perkembangan
otak agar normal, mencegah gangguan pertumbuhan organ tubuh janin,
perkembangan otak agar normal, kekebalan janin, proses pertumbuhan
janin.Kebutuhan zat besi ini sebanyak 11-13 mg per hari. Dalam kehamilan,
seng berperan dalam pembentukan Asam Ribonukleat (RNA) dan Asam
Dioksiribosa Nukleat (DNA) janin.

1. Kalsium
Diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin, serta melindungi ibu
hamil dari osteoporosis.Bumil memerlukan kalsium antara 1000 sampai 1300
mg. Suplementasi pada bumil diperlukan apabila tidak mengonsumsi susu
atau produk susu.

1. Vitamin D
Berguna untuk mencegah gangguan tulang dan membantu penyerapan
kalsium. Bumil musti mengonsumsi vitamin D Sebanyak 5 μg perhari (200 IU).
Bila kekurangan vitamin D selama hamil, dapat menyebabkan gangguan
perkembangan enamel gigi dan kekurangan kalsium pada janin.

1. Protein
Disebut sebagai zat pembangun, yang di dalamnya mengandung asam amino
esensial, berguna bagi pembentukan otak janin. Kebutuhan bumil biasanya
ditambahkan 25 g dari kebutuhan sehari-hari

3. Makanan yang Harus Dihindari


Beberapa makanan dan zat lain yang harus dihindari selama kehamilan:

1. Kopi dan teh


Kafein pada kopi dapat meningkatkan risiko keguguran dan bayi berberat
badan rendah. Bila ibu hamil sudah terbiasa minum kopi, sebaiknya porsinya
dikurangi menjadi tidak lebih dari 2 cangkir per hari. Teh yang dikonsumsi
berlebihan juga dapat mengganggu penyerapan zat gizi pada
usus.Mengonsumsi kafein dalam dosis tinggi setiap hari selama masa
kehamilan, baik itu kopi, teh, minuman bersoda, atau berenergi, sejak dulu
diasosiasikan dengan peningkatan risiko keguguran.

1. Alkohol dan rokok


Konsumsi alkohol dan merokok berbahaya bagi janin karena apa yang
dikonsumsi ibu juga dikonsumsi janin, padahal kondisi fisiknya masih sangat
rentan.
1. Makanan mentah/setengah matang
Makanan mentah dan setengah matang dapat membawa bibit penyakit
penyebab eriosis dan toksoplasmosis yang berbahaya bagi janin. Makanan
tersebut antara lain: keju segar, susu segar(non-pasteurisasi), telur
mentah/setengah matang, salad dan sate kambing/ayam yang kurang
matang.

1. Ikan tertentu yang kaya merkuri


Beberapa ikan tertentu yang mengandung merkuri tinggi seperti mackerel
(biasanya dalam kaleng), kerang dan ikan pari sebaiknya dihindari.

1. Hindari Mengkonsumsi Makanan Cepat Saji


Hindari mengkonsumsi makanan cepat saji karena makanan tersebut hanya
akan membuat janin semakin tidak sehat. Saat trimester pertama tersebut
otak janin mulai dibentuk, untuk itu si calon ibu membutuhkan asupan gizi
yang baik agar pembentukan otak janinnya sempurna. Makanan cepat saji
mengandung sangat sedikit zat gizi yang dibutuhkan baik oleh ibu maupun
janin. Usahakan untuk mengkonsumsi makanan segar seperti sayur dan buah
segar yang mengandung banyak gizi, mineral dan antioksidan serta serat.

1. Keju lembut
Sebaiknya hindari jenis keju seperti Brie, Camembert, goat dan feta
(keduanya dari susu kambing), queso blanco, Blue (bintik- bintik biru), atau
jenis yang berserat. Karena jenis tersebut mungkin tidak mengalami proses
pasteurisasi dan terkontaminasi Listeria, yaitu bakteri yang bisa memicu
keracunan makanan. Ini bahkan bisa mengakibatkan keguguran atau bayi
lahir prematur.

1. Telur
Telur memiliki sumber protein tinggi berkualitas dan kandungan nutrisi penting
seperti choline. Namun telur juga berisiko terkontaminasi bakteri Salmonella,
yaitu bakteri berbahaya bagi perempuan hamil. Jadi, pastikan untuk
mendapatkan telur yang „aman‟. Belilah telur yang disimpan dalam lemari
pendingin, dan jangan mengambil telur yang retak atau berkulit kotor. Hindari
memakan telur setengah matang, saus salad yang mengandung telur mentah,
eggnog yang tidak dipasteurisasi, es krim buatan non pabrik, serta jangan
mencicipi kue yang belum matang.
1. Gizi Ibu Menyusui
2. Status Gizi Ibu Menyusui
Status gizi ibu memberikan peranan yang penting terhadap kuantitas dan
kualitas produksi ASI. Misalnya jika ibu kekurangan kalsium akan
menyebabkan kebutuhan kalsium bayi diambil dari cabang kalsium pada
jaringan ibu. Jika hal ini dibiarkan terus berlanjut maka akan mengakibatkan
ibu mengalami osteophorosis dan kerusakan gigi. Kuantitas produksi ASI di
pengaruhi oleh keadaan gizi ibu, ibu dengan gizi baik akan memproduksi ASI
sekitar 600 – 800 ml pada bulan pertama, sedangkan ibu dengan gizi kurang
hanya memproduksi ASI sekitar 500 – 700 ml.

Status gizi ibu menyusui di pengaruhi oleh prinsip, dan faktor yang mesti
diperhatikan dalam pemenuhannya.

Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang
sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil
baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot
serta kebiasaan makan yang memuaskan. Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat
dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting adalah makanan yang menjamin
pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan bayinya.

Faktor- faktor yang mempengaruhi produksi ASI

1. Pengaruhmakananeratkaitannyadengan volume ASI yang diproduksi per hari.


2. Protein, denganadanyavariasiindividumakadianjurkanpenambahan 15-20 gram
protein sehari.
3. Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan
kecuali jika kekurangan satu atau lebih zat gizi.
4.
5. Psikologi
6. Kesehatan
7. Pengetahuan dan Pendidikan tentang pantangan, kesukaan, kebutuhan
8. Sosial ekonomi
9. Bayi tidak mau menyusu
10.Masalah pada payudara
Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi air susu
dan jumlah nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh
tambahan zat makanan 800 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI
dan untuk aktivitas ibu itu sendiri.

2. Kebutuhan Gizi Pada Ibu Menyusui


Kebutuhan gizi pada ibu yang sedang menyusui sangatlah harus
dipertimbangkan karena menyangkut gizi anak sebelum lahir dan semasa
bayi. Selain itu, ibu yang memiliki gizi yang cukup juga dapat membantu
pemulihan yang lebih cepat pasca persalinan. Selain itu, produksi ASI juga
dapat bertambah. Apabila gizi ibu tidak di penuhi dengan baik semasa hamil
dan menyusui tentu akan menimbulkan dampak negative terhadap status gizi
ibu,kesehatan ibu dan anak karena ASI yang akan dihasilkan akan berkualitas
rendah.
Zat gizi yang dibutuhkan antara lain:

1. Energi
Karena kondisi ibu yang sedang hamil, maka membutuhkan tambahan
masukan energi untuk mencukupi kebutuhan untuk ibu dan janin. Untuk itu
dibutuhkan sebesar 700 kkal/jari (6 bulan pertama menyusui). Untuk 6 bulan
kedua dibutuhkan sekitar rata-rata 500 kkal/ hari dan pada tahun kedua
dianjurkan tambahan sebanyak 400 kkal/hari.

1. Protein
Tambahan protein dibutukan sebesar 16 g/hari untuk 6 bulan pertama. Pada
6 bulan kedua dibutuhkan protein sekitar 12 g/hari dan untuk tahun kedua
dibutuhkan sebesar 11g/hari.

1. Zat besi
Terdapat sebanyak 0,3 mg/ hari dikeluarkan dalam bentuk ASI. Oleh karna itu
perlu ditambahkan dengan basal loss sehari-hari. Rata-rata kebutuhan zat
besi untuk 6 bulan pertama menyusui adalah 1,1 mg/hari. Sehingga
memerlukan tambahan zat besi sebesar 5 mg/ hari.

1. Kalsium
Diperlukan tambahan dalam jumlah yang cukup besar sekitar 400 mg, karena
dalam proses produksi ASI, tubuh juga menjaga konsenterasi kalsiun dalam
ASI relative konstan baik dalam kondisi intake kalsium cukup atau kurang.
Jika intake kalsium tidak mencukupi maka kebutuhan kalsium dalam produksi
ASI akan diambil dari deposit yang ada pada tubuh ibu, termasuk dalam
tulang.

1. Vitamin D
Penting untuk kesehatan gigi dan pertumbuhan tulang.

1. Vitamin B-6
Memetabolisme lemak dan protein, memfasilitasi pertumbuhan sel,
mendukung syaraf dan sistem kekebalan. Vitamin B-6 sangat dibutuhkan bagi
produksi sel darah merah dan putih.

1. Folic Acid (Asam folat)


Mensintesis DNA dan membantu dalam pembelahan sel.

1. Vitamin B-12
Mendukung sistem saraf dan produksi sel darah merah.

1. Zinc (Seng)
Mendukung sistem kekebalan tubuh yang sehat dan penting
dalam penyembuhan luka.

Tabel 2. 1 Tabel Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui

Zat gizi 0-6 bulan 7-12 bulan

Energi (kkal) + 700 + 500

Protein (g) + 16 + 12

Vitamin (RE) + 350 + 300

Tiamin (mg) + 0,3 + 0,3

Riboflavin (mg) + 0,4 + 0,3


Niasin (mg) +3 +3

Vitamin B-12 (µg) + 0,3 + 0,3

Asam folat (µg) + 50 + 40

Vitamin C (mg) + 25 + 10

Kalsium (mg) + 400 + 400

Fosfor (mg) + 300 + 200

Magnesium (mg) + 40 + 30

Besi (mg) +2 +2

Seng (mg) + 10 +10

Iodium (µg) + 50 + 50

Selenium (µg) + 25 + 20
Kandungan vitamin dan mineral dapat memastikan bahwa ibu dan bayi
memperoleh nutrisi yang mereka butuhkan untuk pertumbuhan
dan perkembangan yang sehat. Semua gizi tersebut dapat didapatkan pada:

1. Sayur-sayuran
Sayuran merupakan sumber utama makanan yang kaya zat besi, serat, asam
folat, beta-carotene, vitamin C, lycopene, flavonoids dan beta-glucans.
Makan-makanan kaya zat besi membantu memelihara tingkat energi Anda
sekaligus mampu mencegah anemia. Folate atau asam folat sangat penting
dalam pembentukan sel darah merah. Jika Anda suka sayuran mentah, coba
makan bayam, selada, tomat, ketimun, dan jamur. Jika Anda memilih sayuran
yang telah dimasak, pertimbangkan gambas, kacang polong, jagung, kentang,
dan labu. sebaiknya makan 3-5 hidangan sayuran setiap hari.

1. Buah-buahan
Buah yang sehat dan warnanya terang bagus dikonsumsi setelah makan.
Kandungan vitamin A, B, K, dan C dalam buah baik untuk membangun sistem
kekebalan tubuh ibu dan bayi. Asupan buah juga membantu tubuh
penyerapan zat besi. Konsumsi buah-buahan seperti blueberry dan
strawberry sangat disarankan karena mengandung anti oksidan dan serat
tinggi. Buah dapat dimakan dalam keadaan alami, beku atau dijus. Usahakan
makan 3-5 porsi buah setiap hari.

1. Kacang-kacangan
Kacang mengandung banyak protein dan merupakan sumber lemak sehat.
Protein penting memperbaiki sel-sel vital dalam tubuh. Banyak kacang-
kacangan yang juga mengandung vitamin B, E, C, folat, kalium, kalsium,
magnesium dan fosfor. Tingkat cukup kalsium diperlukan untuk membangun
tulang yang sehat dan gigi. Kacang juga baik untuk camilan termasuk kenari,
kacang pinus, kemiri, hazelnut, kacang Brasil dan pistachio.

1. Ikan
Ikan tinggi omega 3 yang penting bagi pertumbuhan bayi. Tapi ingat, menurut
US Environmental Protection Agency (EPA), ibu menyusui tidak boleh makan
ikan hiu, ikan todak, makarel raja, atau ikan ubin karena tingkat kandungan
merkurinya sangat tinggi. Ikan salmon pollock tuna dan ikan patin masih
aman dikonsumsi  12 ons seminggu karena termasuk jenis ikan rendah
merkuri.

Hal yang paling penting dalam memenuhi gizi adalah menjaga pola makanan
bergizi untuk ibu menyusui, terutama makanan yang banyak mengandung
protein, vitamin, mineral, dan cairan.

Tabel 2. 2 Tabel Contoh Makanan Serta Nilai Gizi yang Dikandungnya

Makanan Jumlah energi

175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g


3/4 gelas nasi seberat 100 g karbohidrat

2 buah kentang berukuran sedang 175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g


seberat 200 g karbohidrat
175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g
2 iris roti seberat 80 g karbohidrat

175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g


5 biskuit kraker seberat 50 g karbohidrat

1 potong daging ukuran sedang 95 Kalori, 10 g protein, dan 6 g


seberat 50 g lemak

1 butir telur ayam negeri seberat 60 95 Kalori, 10 g protein, dan 6 g


g lemak

95 Kalori, 10 g protein, dan 6 g


50 g udang basah lemak

1 buah tahu ukuran besar seberat 80 Kalori, 6 g protein, 3 g lemak,


100 g dan 8 g karbohidrat

80 Kalori, 6 g protein, 3 g lemak,


2 potong sedang tempe seberat 50 g dan 8 g karbohidrat

80 Kalori, 6 g protein, 3 g lemak,


2 1/2 sdm kacang hijau seberat 25 g dan 8 g karbohidrat
Syarat gizi seimbang untuk ibu menyusui

1. Tinggi kalori dan protein


2. Cukup vitamin dan mineral
3. Mudah dicerna dan tidak merangsang
4. Tinggi cairan : 800 – 1000 ml/hr
5. Tinggi konsumsi cairan dan buah segar
6. Susunan menu bervariasi dan seimbang
7. Dampak Kekurangan Gizi Ibu Menyusui
Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguankesehatan pada
ibu dan bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbang anak, bayi
mudah sakit, mudah terkenainfeksi. Kekurangan zat-zat esensial
menimbulkan gangguan pada mata ataupun tubuh.
4. Pengaruh Status Gizi Ibu Pada Sukses Menyusui
Bila kebutuhan energi wanita usia reproduksi sebesar 2100 kcal / hari,
seorang ibu menyusui memerlukan asupan rata-rata 2700 kcal dalam
kesehariannya. Tambahan sebesar 500 – 700 kkal tersebut tak lain
diperlukan untuk keperluan Biosintesis ASI. Ekstra energi tersebut tidak
semuanya harus di dapatkan dari intake makanan yang di konsumsi ibu
menyusui sehari-hari. 200 kcal ternyata telah tersedia di tubuh ibu berupa
cadangan deposit yang telah di bentuk sejak dimulainya proses masa
kehamilan. Sisa 300 – 500 kcal / hari lah yang baru di harapkan diperoleh dari
intake makanan keseharian sang ibu. Jadi tidak tepat bila dikatakan seorang
ibu menyusui harus makan dengan porsi besar-besaran agar tidak kelaparan
dan produksi ASI lancar.

Saat menyusui minuman keras sebisa mungkin dihindari. Selain itu merokok
selama menyusui dapat membahayakan bayi dan mengurangi produksi susu.
Penggunaan pil KB selama menyusui harus dihindari sebab dampak jangka
panjang hormon dalam pil masih belum diketahui. Pil KB juga diketahui
mengurangi produksi susu. Namun, pil POP (Progesteron Only Pil / low-dose)
tidak mempengaruhi produksi susu, dan pada kasus khusus pil ini boleh di
gunakan (misalnya pada kasus ibu Diabetes yang tidak boleh hamil). Namun,
kebanyakan wanita sebaiknya menggunakan metode KB alamiah, kondom,
atau IUD daripada menggunakan KB hormonal.

1. Gizi Bayi dan Anak Usia 1-6 tahun


2. Gizi Bayi
3. Status Gizi Bayi
Bayi memerlukan karbohidrat dengan bantuan amilase untuk mencerna
bahan makanan yang berasal dari zat pati. Protein yang diperlukan berasal
dari ASI ibu yang yaitu dengan kadar 4 – 5 % dari total kadar kalori dalam
ASI. Lemak yang diperlukna 58% dari kalori total dalam susu matur. Mineral
yang diperlukan dalam masa ini terdiri dari kalsium, pospor, klor, kalium, dan
natrium yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan si bayi.
Sedangkan untuk vitamin bervariasi sesuai dengan diet ibu. Setelah umur 6
bulan, setiap bayi membutuhkan makanan lunak yang bergizi yang disebut
dengan Makanan Pendamping Asi (MP – ASI). MP-ASI merupakan makanan
peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MP –
ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai
dengan kemampuan pencernaan bayi.
Pada keadaan biasa, MP-ASI dibuat dari makanan pokok yang disiapkan
secara khusus untuk bayi, dan diberikan 2-3 kali sehari sebelum anak berusia
12 bulan. MP-ASI harus bergizi tinggi dan mempunyai bentuk yang sesuai
dengan umur bayi. Sementara itu ASI harus tetap diberikan secara teratur
dan sering.

1. Kebutuhan Gizi
 Energi
Kebutuhan energi pada usia 6 – 12 bulan adalah 650 kkal per hari. Fungsi
energi ialah untuk menunjang keseluruhan proses pertumbuhan dan
perkembangan anak.

 Lemak
Lemak berperan penting dalam proses tumbuh kembang sel-sel saraf otak
untu kecerdasan anak. Lemak yang diperlukan adalah asam lemak esensial
(asam linoleat/omega 6, asam linolenat/omega 3) serta asam lemak non-
esensial (asam oleat/omega 9, EPA, DHA, AA).

 Protein
Komponen dasar dari protein, yakni asam amino, terutama berfungsi sebagai
pembentuk struktur otak. Beberapa jenis asam amino tertentu, yaitu taurin,
triptofan, dan fenilalanin merupakan senyawa yang berfungsi sebagai
penghantar atau penyampaipesan ( neurotransmitter ).

 Vitamin A
Berperan untuk menjaga kesehatan mata, menjaga kelembutan kulit,
membantu daya tahan tubuh, dan membuat pertumbuhan optimal bagi anak.

 Vitamin B Kompleks
Beberapa jenis vitamin B yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang otak
adalah ,vitamin B1, vitamin B6, dan asam folat (vitamin B9). Bila
kebutuhannya tidak terpenuhi, maka akan timbul gangguan terhadap
pertumbuhan dan fungsi otak dan sistem saraf.

 Vitamin C
Berfungsi untuk pembentukan kolagen (tulang rawan), meningkatkan daya
tahan tubuh, dan menyerap kalsium yang diperlukan untuk pembentukan
tulang dan gigi yang kuat.
 Kalsium
Penting dalam pembentukan tulang dan gigi, kontraksi otot, membantu
penyerapan vitamin B12.

 Asam Folat
Penting pada masa pertumbuhan anak, memproduksi sel darah merah, dan
sel darah putih dalam sumsum tulang, berperan dalam pematangan sel darah
merah dan mencegah anemia.

 Kholin
Senyawa ini merupakan pembentuk sejenis neurotransmitter yang disebut
asetilkolin. Kholin juga merupakan bagian dari lesitin, yaitu suatu fosfolipid
yang banyak terdapat di otak sebagai pembentuk membran (dinding) sel
saraf.

 Yodium, Zat Besi, dan Zink


Yodium dibutuhkan untuk pembentukan hormon tiroksin (sejenis hormon yang
diperlukan dalam pembentukan protein yang membantu proses tumbuh
kembang otak). Zat besi dibutuhkan dalam proses pembentukan mielin. Zat
besi disimpan di dalam berbagai jaringan otak selama 12 bulan pertama sejak
bayi lahir. Seng merupakan bagian darai sekitar 300 jenis enzim yang
membantu pembelahan sel. Kekurangan zat seng di dalam otak dapat
menyebabkan gangguan fungsi otak yang disebut ADHD (Attention Deficit
Hyperactive Disorder).

1. Standar Kebutuhan Gizi Bayi Setiap Hari


ASI merupakan gizi bayi terbaik, sumber makanan utama dan paling
sempurna bagi bayi usia 0-6 bulan. ASI eksklusif menurut WHO (World Health
Organization) adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan cairan lain baik
susu formula, air putih, air jeruk, ataupun makanan tambahan lain. Sebelum
mencapai usia 6 bulan sistem pencernaan bayi belum mampu berfungsi
dengan sempurna, sehingga ia belum mampu mencerna makanan selain ASI.
Setelah masa tersebut, bayi harus diperkenalkan dengan makanan
pendamping ASI. Contohnya bubur susu, bubur saring, dan nasi tim.

Pada usia 6 – 12 bulan kapasitas pencernaan, enzim pencernaan, dan


kemampuan metabolisme bayi sudah siap untuk menerima makanan lain
selain ASI. Kebutuhan gizi bayi tidak tercukupi dari ASI saja. Sekitar 70%
kebutuhan gizi bayi tercukupi dari ASI dan 30% dari makanan pendamping
ASI.

Agar bayi memiliki memori yang memudahkan dia mengonsumsi aneka


bahan makanan bergizi, maka perlu dikenalkan tekstur dan rasa sejak dini.
Pendisiplinan pemberian makan secara teratur juga membentuk kebiasaan
yang baik Disiplin ini penting untuk pertumbuhan fisik dan pembentukan pola
hidupnya kelak.

Adapun standar kebutuhan gizi bayi setiap hari adalah sebagai berikut :

 Kalori: 100-120 per kilogram berat badan


Bila berat badan bayi 8 kilogram maka kebutuhannya: 8 x 100 /120 = 800/960
kkal

 Protein: 1,5-2 gram per kilogram berat badan


Bila berat badan bayi 8 kilogram maka kebutuhannya 8 x 1,5/2 = 12/16 : 4 =
3/4 gram

 Karbohidrat: 50-60 persen dari total kebutuhan kalori sehari


Bila kebutuhan kalori sehari 800 kkal, maka 50%-nya = 400 : 4 = 100 gram

 Lemak: 20 persen dari total kalori


Bila kebutuhan kalori sehari 800 kkal, maka 20%-nya = 160 : 40 = 40 gram

1. Makanan Pendamping ASI


Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang
mengandung gizi diberikan pada bayi atau anak yang berumur 6 -24 bulan
untuk memenuhi kebutuhan gizinya (Depkes, 2006).

 Jenis-jenis MP-ASI
Jenis makanan pendamping ASI (MP-ASI) baik tekstur, frekuensi, dan porsi
makan harus disesuaikan dengan tahap perkembangan dan pertumbuhan
bayi. Kebutuhan energi dari makanan adalah sekitar 200 kkal per hari untuk
bayi usia 6 – 8 bulan, 300 kkal per hari untuk bayi usia 9 -11 bulan dan 550
kkal per hari untuk bayi 12 bulan (1 tahun).
1. Umur 6 – 8 bulan, kenalkan MP-Asi dalam bentuk lumat dimulai dari bubur
susu sampai nasi tim lunak, 2 kali sehari. Setiap kali makan diberikan.
 6 bulan : 6 sendok makan.
 7 bulan : 7 sendok makan.
 8 bulan : 8 sendok makan
1. Untuk umur 9 – 12 bulan, berikan MP-ASI dimulai dari bubur nasi sampai nasi
tim sebanyak 3 kali sehari. Setiap kali makan berikan sesuai umur:
 9 bulan : 9 sendok makan.
 10 bulan : 10 sendok makan.
 11 bulan : 11 sendok makan.
 pada usia 12 bulan berikan nasi lembek 3 kali sehari.
1. Beri ASI terlebih dahulu kemudian makanan pendamping ASI.
2. Pada MP-ASI, tambahkan telur/ ayam/ ikan/ tahu/ tempe/ daging sapi/ wortel/
bayam/ kacang hijau/ santan/ minyak pada bubur nasi atau nasi lembek..
3. Bila menggunakan makanan pendamping ASI dari pabrik, baca cara
menyiapkannya, batas umur, dan tanggal kadaluarsa.
4. Beri makanan selingan 2 kali sehari di antara waktu makan, seperti bubur
kacang hijau, biskuit, pisang, nagasari, dan sebagainya.
5. Beri buah-buahan atau sari buah, seperti air jeruk manis dan air tomat saring.
6. Bayi mulai diajarkan makan dan minum sendiri menggunakan gelas dan
sendok.
 Tujuan Pemberian MP-ASI
Dalam pemberian makanan pendamping ASI menurut sholihin (1999):

1. Untuk menambah energi.


2. Membantu dalam proses pertumbuhan pada bayi.
3. Sebagai makanan pelengkap.
4. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah, mencium, dan menelan
serta melakukan adaptasi pada makanan yang mengandung energi tinggi.
5. Guna melengkapi zat-zat gizi yang belum di penuhi oleh ASI guna menunjang
proses pertumbuhan supaya tetap optimal.
 Manfaat Pemberian MP-ASI
Setelah usia 6 bulan, ASI hanya memenuhi sekitar 60-70% kebutuhan gizi
bayi. Sehingga bayi mulai membutuhkan makanan pendamping ASI (MP-
ASI). Pemberian makanan padat pertama ini harus memperhatikan kesiapan
bayi, antara lain keterampilan motorik, keterampilan mengecap, dan
mengunyah serta penerimaan terhadap rasa dan bau. Untuk itu pemberian
makanan pada pertama perlu dilakukan secara bertahap. Misalnya, untuk
melatih indera pengecap, berikan bubur susu satu rasa dahulu, baru
kemudian dicoba dengan multirasa (Depkes, 2000).
1. Buah dan Sayuran Pemenuhan Gizi Bayi 6 – 12 bulan
Makanan tepat untuk bayi berusia 6 – 12 bulan:

 Wortel, mengandung betakaroten dan antioksidan yang tinggi. Didalam tubuh,


betakarotin dikonversi mnjadi vitamin A.
 Ubi Jalar, merupakan salah satu makanan yang bisa mencegah beberapa kanker
dan melindungi dari radikal bebas karena mengandung potasium, vitamin C,
serat, dan sumber betakaroten yang sangat baik dan antioksidan.
 Pisang, kaya akan karbohidrat yang menyediakan energi dan mengandung serat
yang bermanfaat untuk kesehatan pncernaan bayi.
 Alpukat, mengandung lebih banyak nutrisi dibandingkan dengan buah lainnya.
Selain itu memiliki kandungan protein tinggi dan kaya akan lemak tak jenuh
yang bisa mencegah penyakit jantung.
 Telur, putih telur kaya akan protein dan kuning telur mengandung zinc, vitamin
A, D, E, dan B12. Kuning telurnya juga mengandung kolin yang bermanfaat
bagi kesehatan dan perkembangan otak bayi.
 Yoghurt, mengandung probiotik yaitu bakteri baik untuk kekuatan, kesehatan,
tulang, dan gigi.
2. Gizi Anak Usia 1- 6 tahun
3. Status Gizi Anak Usia 1-6 Tahun
Anak usia 1- 3 tahun bersifat konsumen pasif dan usia 3-6 tahun bersifat
konsumen aktif. Konsumen pasif artinya pada usia 1-3 tahun makanan yang
dikonsumsi tergantung pada apa yang disediakan oleh ibu, sedangkan
konsumen aktif artinya anak dapat memilih makanan yang disukainya
(fauziah, 2009). Konsumsi pangan yang kurang akan berdampak terhadap
kurangnya zak gizi dalam tubuh. Secara umum terdapat dua kriteria untuk
menentukan kecukupan konsumsi pangan, yaitu konsumsi energi dan protein.

Kebutuhan energi biasanya dipenuhi dari konsumsi pangan pokok,


sedangkan kebutuhan protein dipenuhi dari sejumlah substansi hewan,
seperti ikan, daging, telur dan susu. Angka kecukupan gizi (AKG) dapat
digunakan untuk menilai tingkat kecukupan zat gizi individu.

1. Kebutuhan Gizi
Menurut badriah (2011) kecukupan energi sehari anank dapat dilihat sebagai
berikut.

Golongan Umur Kecukupan Gizi (kkal/kg BB)


Pria Wanita

1 – 3 tahun 100 100

4 – 6 tahun 90 90
 Karbohidrat
Dianjurkan 60 – 70% energi total berasal dari karbohidrat. Sumber makanan
karbohidrat adalah padi-padian ( gandum dan beras atau serealia, umbi-
umbian (kentang, singkong, ubi jalar) jagung, kacang-kacang kering dan gula.

 Protein
Berikut tabel kecukupan protein anak pra sekolah sesuai umur

Golongan umur Kecukupan protein (g/kg BB)

1-3 tahun 2

4-6 tahun 1,8


Sumber makanan protein adalah kacang-kacangan, bijain, ikan, telur, susu
dan hasil olahannya ( santoso dan ranti 2004)

 Lemak
Dianjurkan 15-20% enenrgi total berasal dari lemak, disamping itu untuk bayi
dan anak-anak 1-2% energi total bersal dari asam lemek esensial (asam
linoleat). Asam lemak esensial dibutuhkan untuk pertumbuhandan untuk
kesehatan kulit.

 Vitamin dan mineral


Dapat diperoleh dari sayur, buah, garam dan hati, berikut tabel kebutuhan
vitamin dan mineral usia 1-6 tahun:

Perkiraan Kebutuhan

Zat Gizi RDA 1-3 4-6 Satuan Gizi 1-3 tahun 4-6 tahu
Vitamin A(RE) 400 500 Biotin (ug) 20 25

Vit D(ug) 10 10 Klorida (mg) 350 500

Vitamin E (mg) 6 7 Copper (mg) 0,7-1,0 1,0-1,5

Vitamin K (ug) 15 20 Mangaan (Mg) 1,0-15 15-20

Vitamin C(mg) 90 45 Flouride 5-15 1,4-2,5

Thiamin (mg) 0,7 0,9 Kromium(ug) 20-80 30-120

Riboflavin (mg) 0,8 1,1 Sodium (mg) 225 300

Niasin (mg equiv) 9 12 Potassium (mg) 1000 1400

Vitamin B6 (mg) 1,0 1,1

Folat 50-75

Vitamin B12 (ug) 0,7 1,0

Kalsium(ing) 800 800

Fosfor (Mg) 800 800

Magnesium SO 120

Zat besi (mg) 10 10

Seng (mg) 10 10

Yodium 70 90
 Air kebutuahan air sehari pada anak
Golongan umur Kebutuhan sehari (ml/kg BB/hari)
2-3 tahun

4-5 tahun 100-110


Berikut pola pemberian makanan anak pra sekolah per hari:

Golongan Umur Bahan Makanan Berat (gram) URT

1-3 tahun Nasi 250 1,5 gelas

Meizena 10 2 sdm

Daging 50 2 Potong Kecil

Telur 50 1 Butir

Tempe 50 2 Potong

Sayuran 100 1 Gelas

Pisang 100 2 Buah

Biskuit 20 2 biji

Susu bubuk 30 6 sdm

Minyak 20 2 sdm

Gula Pasir 30 2,5 Gelas

4-5 tahun Nasi 300 2,5 gelas

Daging 1000 2 potong

Telur 50 1 butir
Tempe 50 2 potong sedang

Kacang hijau 10 1 sdm

Buah 200 2 buah pisang

Sayuran 100 2 mangkok

Gula pasir 25 2,5 sdm

Minyak 10 1 sdm

Susu 400 2 gelas


Makanan selingan/snack untuk balita usia 4-5 tahun menurut notowidjojo
(2011 diberikan 2 kali, yaitu selingan pertama diantara sarapan dan mkan
siang, selingan kedua dinatara makan siang dan makan malam, tujuannya
adalah untuk mencukupi gizi anak. Kemudain untuk frekuensi makan yang
ideal menurut suryansyah (2012) adalah 3 kali sehari dengan jam makan
yang tertur sepeprti jam 8, jam 12 dan jam 18.

1. Faktor yang mempengaruhi pola pemberian makanan


2. Faktor ekonomi à berkaitan dnegan kualitan dan kuantitas makanan yang akan
dikonsumsi.
3. Faktor sosio budaya à pantangan berkaitan dengan makanan yang akan
dimakan
4. Agama à boleh tidaknya makanan tersebut diamakan dalam agama
5. Pendidikan à pemilihan makanan terhadap pengetahuan yang dimilikinya
6. Lingkungan à keluarga, lingkungan sekolah, lingkunagn sekitar, media dsb.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Asupan gizi untuk ibu hamil dan sebelum hamil tidak jauh berbeda, hanya saja
pada ibu hamil calon ibu memerlukan lebih banyak zat gizi daripada wanita
yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan
janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap
persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak,
rambut rontok, dan lain-lain.
3. Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi air susu
dan jumlah nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh
tambahan zat makanan 800 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan
untuk aktivitas ibu itu sendiri
4. Untuk usia < 6 bulan asupan yang baik untuk bayi adalah ASI, kemudian
setelah 6 bulan perlu ditambah MP-ASI (Makanan Pendamping- ASI) berupa
makanan pokok yang bergizi tinggi yang cocok di setiap umur bayi dan
diberikan 2-3 kali sehari.
5. Dan pada anak usia prasekolah 1-6 tahun perlu diberikan makanan pokok
bergizi tinggi dengan frekuensi 3 kali sehari dan 2 kali selingan diantaranya,
untuk memenuhi kebutan diri dan tumbuh kembangnya.
1. Saran
2. Untuk para wanita, ibu hamil, suami dan keluarga harus menyiapkan semua
asupan dengan gizi yang baik untuk ibu sebelum hamil, selama hamil, selama
menyusui dan memperhatikan kebutuhan asupan gizi dari bayi, anak-anak
sampai dewasa, ini bertujuan untuk menghindari adanya gizi buruk dan
terwujudnya anak sehat penerus bangsa.
3. Untuk pemerintah khususnya tenaga kesehatan untuk terus aktif mengentaskan
gizi buruk dengan upaya promotif yang lebih serius dan upaya preventif yang
diimplementasikan dengan nyata.
4. Untuk seluruh masyarakat juga diharapkan dapat berperan serta dan
mendukung semua upaya yang dilakukan oleh pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai