Gizi Seimbang
Berbagai gangguan gizi dan masalah psikososial, dapat dicegah melalui
penunjang dari orang tua, ibu atau pengasuh dalam keluarga untuk selalu
menyediakan makanan dengan gizi seimbang bagi anggota keluarganya.
Perlu diketahui bahwa yang dimaksud dengan gizi seimbang adalah
makanan yang dikonsumsi individu dalam satu hari yang beraneka ragam
dan mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur sesuai
dengan kebutuhan tubuhnya.
2. Status ekonomi
Ekonomi seseorang mempengaruhi dalam pemilihan makanan
yang akan dikonsumsi sehari-harinya. Seorang dengan
ekonomi yang tinggi kemudian hamil kemungkinan besar
sekali gizi yang dibutuhkan tercukupi ditambah lagi adanya
pemeriksaan membuat gizi ibu semakin terpantau.
3. Pengetahuan zat gizi dalam makanan
Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ibu akan
mempengaruhi dalam pengambilam keputusan dan juga akan
berpengaruh pada perilakunya. Ibu dengan pengetahuan gizi
yang baik, kemungkinan akan memberikan gizi yang cukup
bagi bayinya.
4. Status kesehatan
Status kesehatan seseorang kemungkinan sangat
berpengaruh terhadap nafsu makannya. Seorang ibu dalam
keadaan sakit otmatis akan memiliki nafsu makan yang
berbeda dengan ibu yang dalam keadaan sehat. Namun ibu
harus tetap ingat, bahwa gizi yang ia dapat akan dipakai untuk
dua kehidupan yaitu bayi dan dirinya sendiri.
5. Aktivitas
Aktivitas dan gerakan seseorang berbeda-beda. Seorang
dengan gerak yang aktif otomatis memerlukan energi yang
lebih besar daripada mereka yang hanya duduk diam saja.
Semakin banyak aktivitas yang dilakukan, energi yang
dibutuhkan semakin banyak.
6. Suhu lingkungan
Adanya perbedaan suhu antara tubuh dengan lingkungan,
maka mau tidak mau tubuh harus menyesuaikan diri demi
kelangsungan hidupnya yaitu tubuh harus melepaskan
sebagian pansnya diganti dengan hasil metabolisme tubuh,
makin besar perbedaan antara tubuh dengan lingkungan
maka akan semakin besar pula panas yang dilepaskan.
7. Berat badan
Berat badan seorang ibu yang sedang hamil akan
menentukan zat makanan yang diberikan agar kehamilannya
dapat berjalan dengan lancer.
8. Umur
Semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu yang
sedang hamil, akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi
yang diperlukan.
Kebutuhan akan unsur unsur gizi dalam masa dewasa sudah agak
konstan,kecuali bila terjadi kelainan kelainan pada tubuhnya seperti
sakit dan sebagainya sehingga sehingga membutuhkan zat gizi yang lebih
dari biasanya.
Baik remaja maupun dewasa, gizi yang tidak bermutu atau tidak
sehat,sesuai dengan pedoman gizi sehat berdasarkan asupan gizi
seimbang,akan terjadi berbagai gangguan penyakit. Mungkin mengalami
proses pertumbuhan yang tidak sempurna, sehingga berakibat berisiko
tinggi terhadap kesulitan pada waktu melahirkan. Sementara remaja yang
sangat kurus ( KEK ) berisiko melahirkan bayi dengan BBLR, sehingga
bisa mengarah pada resiko kematian dan gangguan tumbuh kembang
pada anak. Di samping masih banyak ganguan gangguan lainnya akibat
malnutrisi tersebut.
g. Berikan ASI saj pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan
MP ASI sesudahnya.
a. Gizi Lebih
Kegemaran makan makanan berlemak,berenergi tinggi
( yang di dalam sistem pencernaan kelebihannya di ubah menjadi
lemak pula ),kurang berserat,pendek kata gizi kurang sehat,sering
di jumpai pada orang orang dewasa.Pola hidup modern,yakni
serba malas bergerak,misalnya lebih baik naik melalui lift daripada
anak tangga,bepergian lebih suka dengan motor atau kendaraan
lainnya daripada jalan kaki atau bersepeda ria.Akibatnya terjadilah
penimbunan lemak daalm tubuh,karena energi yang telah menjadi
lemak tidak di bakar.Terjadilah obesiti.Obesiti adalah faktor risiko
terhadap hipertensi,jantung koroner,stroke dan lain lain.
b. Hipertensi
Kegemukan, banyaknya timbunan lemak di dalam
tubuh,menyebabkan jantung harus bekerja keras memompa darah,
karena pembuluh darah dan jantung sendiri di selimuti lemak.
Sebagian akibat adaalh hipertensi.
c. Jantung Koroner
Laki laki kegemukan,utamanya laki- laki dewasa,ada
kecenderungan kolestrol dan lemak lemak darah lainnya seperti
trigliserida dan alin lain meninggi. Kolestrol LDL ( Law density
lipoproteine ) memiliki kecenderungan mudah melekat pada dinding
dalam dari pembuluh darah,yang daapat menyebabkan
penyempitan pembuluh darah bahkan penyumbatan. Bila terjadi
pada pembuluh koroner
( jantung ),maka bisa terjadi infark, dan jiwapun bisa terancam.
Disamping itu masih ada beberapa gangguan lagi akibat obesiti ini
seperti halnya,kecenderungan mudahnya terserang diabetes
mellitus,bahkan dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker
( Dedeh , dkk. 2010 ).
DAFTAR PUSTAKA