Anda di halaman 1dari 5

Demam Berdarah Dengue (DBD)

Situasi Demam Berdarah di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2014 terjadi
peningkatan kasus dibandingkan tahun 2013. Pada tahun 2014 jumlah kasus mencapai
1.506 kasus (IR sebesar 19/100.000 penduduk) dengan jumlah kematian sebanyak 4
kematian (CFR 0,27%). Sementara pada tahun 2013 jumlah penderita DBD sebanyak
1.450 kasus (IR 19/100.000 penduduk) dengan kematian sebanyak 2 orang (CFR 0.14%).
Jumlah kasus yang tinggi ditahun 2014 juga merupakan karena pengaruh pecahnya
kabupaten yang semula berjumlah 15 kab/kota menjadi 17 kab/kota di sumsel.
Jumlah kasus yang tinggi ditahun 2014 juga merupakan karena pengaruh
pecahnya kabupaten yang semula berjumlah 15 kab/kota menjadi 17 kab/kota di Sumatera
Selatan. Tujuan dari program kegiatan antara lain: Meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan masyarakat untuk hidup sehat agar terhindar dari Penyakit Demam Berdarah
Dengue; terselenggaranya kegiatan PemberantasanSarang Nyamuk (PSN) terutama 3 M
plus secara berkesinambungan; Menurunkan angka kesakitan kurang dari 51/100.000; dan
angka kematian CFR < 1% .
Sedangkan kegiatan yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan
pada tahun 2014 diantaranya: Penyemprotan Sarang nyamuk pada 117 Fokus; Bimtek dan
monev pelacakan & penatalaksanaan penyakit bersumber binatang/ P2B2 DBD pada 12
Kab./Kota; Pengadaan Alat Fogging sebanyak 7 unit dan Pengadaan Uji Dengue IGg/Igm
sebanyak 400 box. Kesenjangan antara target dan capaian indicator program DBD (P2B2)
yang ada diantaranya: PSN 3M plus di masyarakat belum optimal; Pokjanal DBD belum
optimal; Cuaca yang tak menentu serta tingginya curah hujan sehingga meningkatnya
populasi nyamuk aedes; Laporan angka bebas jentik (ABJ) tidak semua kab/kota
melaporkan ke provinsi; Perilaku hidup bersih dalam pengendalian nyamuk DBD yang
masih kurang; Terlambatnya membawa pasien DBD ke pelayanan kesehatan yang ada
karena alasan fasilitas yang jauh; Menganggap enteng demam biasa yang menjadi gejala
klinis DBD; Kurangnya pengetahuan dan perilaku masyarajkat terhadap pengendalian
DBD; dan Terbatasnya dana APBD provinsi untuk medukung kinerja program dalam
pengendalian demam berdarah dengue (DBD).
Tabel dibawah ini menunjukkan penemuan kasus DBD terbanyak untuk tahun 2014
yaitu di kota Palembang sebanyak 622 kasus , Prabumulih 226 kasus, banyuasin 136
kasus. Transportasi yang lancar,kota yang sangat berkembang serta pemukiman penduduk
yang padat menyebabkan kota Palembang selama bertahun-tahun menjadi peringkat teratas
dalam jumlah kasus Demam Berdarah Dengue. Siituasi kasus DBD tahun 2013 dan 2014,
dimana terjadi kenaikan yang tinggi pada bulan Des tahun 2014. Pada tahun 2014 terjadi
peningkatan jumlah kasus DBD mulai dari bulan Juni sampai dengan Desember jika
dibandingkan dengan awal bulan tahun 2013. Curah hujan yang tinggi pada akhir tahun di
provinsi Sumatera Selatan menyebabkan jumlah kasus meningkat pada tahun 2014 akhir.
Insiden rate untuk Provinsi Sumatera Selatan ditahun 2014 sebesar 19/100.000 penduduk
sama dengan tahun sebelumnya, tapi masih dibawah standar nasional yaitu 51/100.000
penduduk. Namun dalam beberapa hal masih terdapat 1 kabupaten yang capaian IR nya
melebihi target nasional, seperti prabumulih. Hal ini menunjukkan masih tingginya kasus
DBD dibeberapa kab/kota provinsi Sumatera Selatan.
Dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 ini distribusi kelompok umur untuk penderita
Demam Berdarah Dengue, yaitu kelompok umur 5-14 tahun dengan proporsi 42 % lebih
banyak jumlahnya sama dengan tahun 2013 (46%). Perlunya promosi mengenai Penyakit
Demam Berdarah serta pemberantasan nyamuk Demam Berdarah Dengue kepada seluruh

[Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan]| Profil Tahun 2014 40


aspek masyarakat terutama kelompok umur sekolah dan pekerja,sehingga bisa diharapkan
menurunnya jumlah kasus Demam Berdarah Dengue yang dimaksud. Proporsi yang tinggi
pada laki-laki untuk terkena Demam Berdarah Dengue dibandingkan perempuan karena
laki-laki mempunyai intensitas pekerjaan yang tinggi dan kurang perduli akan lingkungan
sekitar terutama rumah tangga dalam pencegahan penyakit DBD dan PSN aktif
dibandingkan perempuan terutama ibu rumah tangga.
Tabel 3.9. Distribusi Penemuan Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD)
Perkabupaten / Kota di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014
TOTAL
No KABUPATEN /KOTA I.R. CFR
P M
1 OKU 62 1 19 1,61
2 OKI 60 0 8 0,00
3 Muara Enim 91 0 12 0,00
4 LAHAT 21 0 6 0,00
5 Musi Rawas 8 0 1 0,00
6 Musi Banyuasin 81 1 14 1,23
7 Banyuasin 136 0 18 0,00
8 OKUS 3 0 1 0,00
9 OKUT 79 0 13 0,00
10 Ogan ilir 87 1 22 1,15
11 Empat Lawang 0 0 0 0
12 Palembang 622 1 42 0,16
13 Prabumulih 226 0 135 0,00
14 PagarAlam 43 0 34 0,00
15 Lubuk Linggau 32 0 16 0,00
16 PALI 58 0 34 0,00
17 MURATARA 8 0 5 0,00
Propinsi 1.617 4 20,3 0,25
Sumber: Bidang Bina Pemberantasan Masalah Kesehatan Dinkes Prov.Sumsel.

[Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan]| Profil Tahun 2014 41


Grafik 3.31. Jumlah Kasus DBD Per Bulan
di Provinsi Sumatera Selatan Tahuyn 2013-2014

Sumber: Bidang Bina Pemberantasan Masalah Kesehatan Dinkes Prov.Sumsel.

Grafik 3.32. Angkas IR dan CFR DBD Per Kabupaten/Kota


di Provinsi Sumatera Tahun 2014

Standar program :Angka kesakitan (IR) nasional untuk indonesia tahun 2014 yaitu 51/100.000 penduduk
Sumber: Bidang Bina Pemberantasan Masalah Kesehatan Dinkes Prov.Sumsel.

Grafik 3.33. Distribusi Kelompok Umur Penderita DBD


Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014

Sumber: Bidang Bina Pemberantasan Masalah Kesehatan Dinkes Prov.Sumsel.

[Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan]| Profil Tahun 2014 42


Grafik 3.34. Distribusi Jenis Kelamin
Kasus DBD Provinsi Sumatera
Selatan Tahun 2014

Sumber: Bidang Bina Pemberantasan Masalah Kesehatan Dinkes Prov.Sumsel.

[Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan]| Profil Tahun 2014 43

Anda mungkin juga menyukai