Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH GIZI MUTAKHIR

“GIZI KESUBURAN”

Dosen pembimbing : Hj. Aprianti, S. Pd., M. Pd

Fathurrahman, SKM., M. Kes

Disusun Oleh :

Atika Larasati P07131117091

Hafizah Maghfirah P07131117095

M. Shadiq Luthfil Hakim P07131117102

Mila Nadiah P07131117104

Nahrina Anhar P07131117111

Novia Belgis Sahara P07131117114

Ramona Dewi P07131117118

Rizma Amelia Janiar P07131117120

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANJARMASIN

PROGRAM DIPLOMA III JURUSAN GIZI

TAHUN 2019 / 2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt, berkat rahmat dan karunia

Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Gizi Kesuburan” ini

tepat pada waktunya.

Harapan kami sebagai penyusun yaitu agar para pembaca memahami

tentang Konsep Gizi Kesuburan. Kami pun mengucapkan terima kasih kepada

pihak yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini menjadi lebih baik

lagi.

Kami juga mengharapkan saran yang membangun demi tersusunnya

makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Hormat kami

PENYUSUN

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang 1

b. Rumusan Masalah 2

c. Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN

a. Pengertian Gizi Dan Fertilisasi 4


b. Pedoman Pemberian Makanan Pada Masa Fertilisasi 5
c. Pengaruh Zat Gizi Terhadap Fertilisasi 6
d. Zat Gizi Pendukung Fertilisasi 8
e. Peranan Antara Gizi Dan Kesuburan Wanita 12
f. Hubungan Gizi Dengan Fertilisasi 13
g. Proses Gizi Mempengaruhi Infertilisasi 15

h. Faktor Penyebab Infertilisasi 15

i. Menu seimbang untuk kesuburan wanita saat fertilisasi 19

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan 21

DAFTAR PUSTAKA 22

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konsumsi gizi yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh
seorang anak karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal
menyangkut keterbatasan ekonomi keluarga. Sedangkan faktor internal adalah
faktor yang terdapat dalam diri anak yang secara psikologis muncul sebagai
problema makan. Intake gizi yang baik berperan penting di dalam mencapai
pertumbuhan badan yang optimal. Dan pertumbuhan badan yang optimal ini
mencakup pula pertumbuhan otak yang sangat menentukan kecerdasan seseorang.
Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya
pengetahuan seseorang mengenai gizi yang harus dipenuhi oleh tubuhnya. Justru
banyak diantaranya mengonsumsi makanan yang tanpa tahu kandungan gizi
didalamnya, apakah itu dapat memenuhi kebutuhan atau tidak. Dan tidak pula
mengimbanginya dengan makanan sehat yang mengandung banyak gizi.

Gizi atau makanan tidak saja diperlukan bagi pertumbuhan, perkembangan


fisik dan mental serta kesehatan, tetapi diperlukan juga untuk fertilitas atau
kesuburan seseorang agar mendapatkan keturunan yang selalu didambakan dalam
kehidupan berkeluarga.

Fertilisasi adalah kemampuan untuk menghasilkan pembuahan (embrio).


Pada wanita, fertilisasi tinggi terjadi pada usia 20 – 30 tahun sedangkan pada pria
masa fertilisasi tertinggi terjadi antara 24 – 35 tahun. Fertilisasi sendiri sebenarnya
dipengaruhi oleh beberapa fakrot yaitu faktor genetika, keturunan, usia, dan status
gizi.

Kehadiran buah hati kan memberikan kebahagiaan dan keharmonisan


dalamkehidupan berke/luarga dan akan menjadi lengkaplah arti sebuah keluarga.

1
Pada saat pasangansuami istri memutuskan untuk mempunyai anak, perlu segera
mempersiapkan diridiantaranya mengatur asupan nutrisi yang adekuat untuk
meningkatkan fungsi reproduksi sehingga dapat menunjang fertilitas atau
kesuburan (Neil, 2001), dengan cara menghindari diet makanan pengendali berat
badan, memilih makanan sehat dan seimbang, memilih makanan segar segar,
mengolah makanan dengan baik, makanan bervariasi, dan menghindari makanan
yang mengandung zat pengawet.

Menurut Neil (2001) untuk meningkatkan kesuburan, pilihan makanan


sangat penting meliputi sumber nabati seperti kacang – kacangan, gandum, dan
beras merah serta sumber hewani seperti daging, telur, ikan, susu. Oleh karena itu,
faktor gizi sangat berperan penting dalam mendukung kesuburan. Kekurangan
nutrisi pada seseorang berdampak pada sistem reproduksi. Pada saat pasangan
suami istri memutuskan untuk mempunyai anak perlu dipersiapkan diri
diantaranya mengatur asupan nutrisi yang dapat meningkatkan fungsi reproduksi
sehingga menunjang reproduksi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian gizi dan fertilisasi?
2. Bagaimana pedoman pemberian makanan pada masa fertilisasi?
3. Bagaimana hubungan gizi dengan fertilisasi?
4. Bagaimana peranan antara gizi dan kesuburan wanita?
5. Bagaimana dan apa saja menu seimbang untuk kesuburan wanita saat
fertilisasi?
6. Apa saja penyebab infertilisasi?

1.3 Tujuan
A. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan gizi dengan kesuburan
B. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengertian gizi dan fertilisasi
2. Untuk mengetahui pedoman pemberian makanan pada masa fertilisasi

2
3. Untuk mengetahui hubungan gizi dan fertilisasi
4. Untuk mengetahui peranan antara gizi dan kesuburan wanita
5. Untuk mengetahui menu seimbang untuk kesuburan wanita saat
fertilisasi
6. Untuk mengetahui penyebab infertilisasi

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gizi dan Fertilisasi


A. Definisi gizi

Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan
secara langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral, dan air. Gizi yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh, terlebih pada balita
yang masih dalam masa pertumbuhan. Dimasa tumbuh kembang balita yang
berlangsung secara cepat dibutuhkan makanan dengan kualitas dan kuantitas yang
tepat dan seimbang.

Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan.


Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat
gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya, dalam pelajaran
ilmu gizi biasa disebut triguna makanan yaitu, makanan yang mengandung zat
tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila terjadi kekurangan atas
kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi
oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Jadi makan makanan yang beraneka
ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun
dan zat pengatur.

Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu,
ubi jalar, kentang, sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan yang
mengandung lemak juga dapat menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat tenaga
menunjang aktivitas sehari-hari.

Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati
adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah
telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan, seperti keju. Zat pembangun

4
berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan
seseorang.

Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-


buahan. Makanan ini mengandung berbagai vitamin dan mineral, yang berperan
untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.

B. Fertilitas

Fertilitas adalah kemampuan seorang istri menjadi hamil dan suami bisa
menghamili. Fertilitas adalah kesuburan, kesuburan disini yang dimaksud adalah
dapat bekerjanya secara optimal dari organ-organ reproduksi baik dari pihak pria
maupun wanita sehingga dapat melakukan fungsi fertilisasi dengan baik. Salah
satu faktor yang mempengaruhi fertilitas adalah asupan zat gizi.

Infertilitas (pasangan mandul) adalah pasangan suami istri yang telah


menikah selama satu tahun dan sudah melakukan hubungan seksual tanpa
menggunakan alat kontrasepsi, tetapi belum memiliki anak (Sarwono,2000).

Infertilitas adalah pasangan yang telah kawin dan hidup harmonis serta
berusaha selama satu tahun tetapi belum hamil (Manuaba, 1998).

2.2 Pedoman Pemberian Makanan pada Fertilisasi

Fertilisasi merupakan kemampuan seorang istri menjadi hamil dan suami


bisa menghamili. Fertilisasi adalah kesuburan, kesuburan disini yang dimaksud
adalah dapat bekerjanya secara optimal dari organ – organ reproduksi baik dari
pihak pria maupun wanita sehingga dapat melakukan fungsi fertilisasi dengan
baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi fertilisasi adalah asupan zat gizi.
Pedoman pemberian makanan pada masa fertilisasi yang dianjurkan kepada
pasutri perlu memperhatikan asupan zat gizi yang baik. Hal ini agar pada saat
fertilisasi dapat berjalan baik tanpa adanya kelainan.

5
2.3 Pengaruh Zat Gizi Terhadap Fertilisasi

Kesuburan seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor keturunan dan faktor


usia, juga dipengaruhi oleh gizi kedua pasangan, faktor gizi ini mempunyai peran
sangat penting dalam mendukung kesuburan. Kekurangan nutrisi pada seseorang
akan berdampak pada penurunan fungsi reproduksi, hal ini dapat diketahui apabila
seseorang dapat mengalami anoreksia nervosa, maka akan terlihat perubahan-
perubahan hormonal tertentu, yang ditandai dengan penurunan berat badan yang
mencolok. Hal ini terjadi karena gonadotropin dalam serum dan urin menurun,
serta penurunan pola sekresinya. Kejadian tersebut berhubungan dengan
gangguan fungsi hipotalamus.

Pada wanita yang anoreksia kadar hormon steroid mengalami perubahan


yaitu meningkatnya kadar tostesteron serum dan penuerunan ekskresi 17-keto-
steroid dalam urin, diantaranya androsteron dan epiandrosteron. Dampakanya
terjadi perubahan siklus ovulasi. Bila anoreksia tidak terlalu berat dapat diberikan
hormon GRH (gonadothropin relating hormone), karenahormon tersebut dapat
mengembalikan siklus haid ke arah normal.

Berhubungan dengan fungsi menstruasi, secara khusus jumlah wanita yang


anovulasi akan meningkat bila berat badannya meningkat. Pada penelitian
ternyata wanita gemuk memiliki risiko tinggi terhadap ovulasi inertil, dan fungsi
ovulasi terganggu, sehingga menjaditidak subur. Keadaan ini terjadi apabila
peningkatan berat badan disebabkan karena asupan gizi yang berlebihan. Bila
siklus berlangsung tanpa ovulasi pada wanita gemuk, menuinjukkan adanya
kelainan pada pengeluaran hormon. Bila kadar SHBG rendah, akan terjadi
peningkatan produksi hormon endrogen baik di ovarium maupun dikelenjar
adrenalin. Kondisi kegemukan berkaitan dengan proses perubahan androgen
menjadi estrogen. Hipotalamus merangsang peningkatan sekresi hormon LH serta
terjadi hiperandrogenisme.

Mekanisme lain adalah gangguan pematangan folikel akibat peningkatan


LH dan kadar testosteron yang rendah. Wanita kegemukan dengan siklus

6
menstruasi normal kadar testosteronnya lebih rendah dari pada wanita gemuk
yang mengalami amenore. Seberapa gemuk yang akan menyebabkan siklus
anovulasi tidak diketahuui dengan pasti, yang jelas bahwa diet dan berat badan
sangat memengaruhi fungsi menstruasi.

Untuk meningkatkan kesuburan pasangan yang terpenting dilakukan adalah


mengkonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang, sebaiknya pasangan
menghindarimakanan yang terlalu diolah atau mengandung bahan-bahan tiruan,
diantaranya keju olahan, daging olahan. Makanan beku, makanan kalengan. Bila
membeli buah-buahan jangan yang kaleng atau hanya sirupnya saja. Untuk
sayuran hindarkan sayuran kaleng,kudapan asin, kacang dan minyak
terhidrogenasi, hindari roti putih, jangan terlalu sering minum susu skim kaleng,
jangan mengkonsumsi makanan yang sudah tidak segar lagi.

Menurut Neil (2001) untuk menambah kesuburan sebaiknya pilih makanan


seperti berikut: daging dan alternatifnya (ikan telur dan kacang-kacangan), buah
dan sayuran (buah, sayuran mentah makanan segar, jus buah/sayuran, buah
kering), dan rotidan sereal yang tidak banyak diolah (roti, bubur, makanan kering,
biji-bijian, gandum, spageti dan beras merah), susu dan hasil olahan susu (susu,
yoghurt, keju).

Pilih makanan yang belum disuling: nasi, roti, sereal dan kripsi biji-bijian,
makanlah makanan segar sepeti susu dan sayuran, baik yang mentah atau yang
telah dimasak. Telur adalah sumber protein terbaik dan juga mengandung
berbagai macam gizi, karena diperlukan untuk pembuahan.kacang-kacangan dan
biji-bijian dari tanaman juga sangat bergizi, kacang polong. Ikan dikonsumsi
sesekali seminggu. Untuk daging bervariasi, sayuran dan buah merupakan sumber
vitamin dan mineral yang sangat baik. Memasak lebih baik dikukus, pengaturan
gizi ini dilakukan sejak wanita berusia 19 tahun sampai 27 tahun.

7
2.4 Zat Gizi Pendukung Fertilisasi

Untuk meningkatkan kesuburan diperlukan pengetahuan tentang berbagai


jenis makanan yang dapat meningkatkan kesuburan dan makanan yang harus
dihindari agar kesuburan tetap terjaga. Berikut ini adalah zat gizi yang dapat
mendukung fertilisasi :

A. Karbohidrat

Sebagai zat pembangkit energi karbohidrat diperlukan untuk


mendukung fertilisasi. Zat ini juga menjaga kebugaran agar fertilisasi dapat
berjalan dengan baik namun karbohidrat yang tidak terpakai dapat tertimbun
menjadi lemak oleh sebab itu asupan karbohidrat juga perlu diperhatikan
agar tidak terjadi obesitas. Obesitas juga dapat menurunkan libido pada pria
dan wanita. Contoh makanan sumber karbohidrat adalah nasi, gandum, roti
dan lain – lain.

B. Lemak

Lemak berfungsi sebagai sumber energi yang menghasilkan 9 kkal


untuk setiap gramnya. Pengaruhnya dalah fertilisasi sebagai peningkat
libido pada pria dan wanita. Contoh makanan sumber lemak adalah buah
alpukat dan cokelat.

C. Protein

Protein berfungsi untuk memelihara sel dan jaringan. Salah satu yang
bermanfaat sebagai zat penyubur pada pria adalah kelompok asam amino
misalnya asam amino esensial, arginim dan triptofan. Arginin dapat
mencegah kemandulan, memperkuat tahan hidup sperma dan membantu
membuka aliran pada alat kelamin sehingga meningkatkan libido. Selain itu
triptofan dapat memacu produksi serotonin dan bersifat menenangkan saraf
sehingga meningkatkan libido. Contoh makanan sumber protein adalah
untuk asam amino yang terdapat pada kuning telur, susu, daging segar, ikan,
tempe, tahu. Untuk agrinin terdapat pada cokelat gandum, kacang –

8
kacangan, seafood. Sedangkan untuk triptofan terdapat pada cokelat, kalkun
dan susu.

D. Vitamin E

Vitamin E sangat penting bagi sistem reproduksi pria dan wanita. Bagi
wanita, vitamin E menjaga sistem endokrin dan produksi hormon-hormon
yang baik. Bagi pria, vitamin E mendukung produksi sperma dan hormon-
hormon seks serta mencegah kerusakan DNA sperma. Sebuah riset
menunjukkan bahwa kerusakan yang ekstensif pada DNA sperma dapat
menyebabkan infertilitas. Kerusakan DNA tersebut terutama disebabkan
oleh radikal bebas. Vitamin E sebagai antioksidan dapat mencegah
kerusakan DNA sperma. Asupan vitamin E yang disarankan adalah 400 UI
per hari. Sumber utama vitamin E adalah kecambah, kedelai, hati, dan
sayuran berwarna hijau tua.

E. Vitamin C

Vitamin C penting bagi pria dan wanita. Bagi wanita, vitamin C


bermanfaat menjaga keseimbangan hormonal, meningkatkan fertilitas,
memperkuat sistem imun, dan membantu penyerapan zat besi. Bagi pria,
vitamin C mencegah penggumpalan sperma dan meningkatkan mobilitas
sperma. Sumber utama vitamin C adalah buah-buahan seperti jambu, sirsak,
pepaya, jeruk, mangga, stroberi dan sayuran seperti cabai dan bayam.
Konsumsi harian vitamin C yang disarankan adalah 750-1000 mg.
Meskipun terlalu banyak mengkonsumsi vitamin C tidak berbahaya karena
vitamin ini larut dalam air sehingga bila berlebihan akan dibuang lewat air
seni, kelebihan vitamin C dapat menurunkan pH tubuh yang kurang
menguntungkan bagi sperma dan telur.

F. Vitamin B

Ada dua jenis vitamin B yang bermanfaat menambah kesuburan, satu


untuk pria dan satunya untuk wanita. Vitamin B12 dapat menambah dan

9
meningkatkan kualitas sperma sedangkan vitamin B7 dapat meningkatkan
kesuburan wanita. Jenis vitamin B lainnya seperti asam folat juga penting
untuk proses penyatuan sperma dan sel telur (konsepsi). Asupan vitamin B7
dan B12 yang disarankan adalah 1,3 dan 2,4 mikrogram per hari. Sumber
vitamin B7 adalah wortel, telur, ayam, ikan, pisang, brokoli dan beras
merah. Sedangkan sumber vitamin B12 adalah hati, susu dan ikan.

G. Zat besi

Zat besi penting untuk transportasi darah dan oksigen di dalam tubuh.
Kaum wanita memerlukannya untuk menjaga keseimbangan proses ovulasi.
Sebuah studi menunjukkan bahwa 40% anggota kelompok wanita yang
mengalami masalah ovulasi menjadi subur setelah menambah konsumsi zat
besi. Asupan zat besi yang disarankan bagi pria dan wanita dewasa masing-
masing adalah 8 mg dan 18 mg per hari. Zat besi paling baik diperoleh dari
sumber alami seperti kangkung, bayam, hati dan daging.

H. Selenium

Studi yang dilakukan universitas Padua, Italia, menunjukkan bahwa


kekurangan selenium dapat menyebabkan infertilitas pada pria. Seperti
halnya vitamin E, sebagai antioksidan selenium berperan mencegah oksidasi
sel-sel sperma. Sumber utama selenium adalah daging merah, hati dan
makanan laut. Asupan harian yang direkomendasikan untuk pria dewasa
adalah 70 mikrogram.

I. Zinc

Zinc atau seng adalah mineral yang sangat penting bagi kesuburan.
Mineral ini terdapat pada lebih dari 200 enzim dan protein dan penting
sekali bagi pria untuk membantu menjaga fungsi organ seksual dan produksi
sperma. Kekurangan zinc menyebabkan penurunan hormon testosteron,
penyusutan testis dan pengurangan produksi sperma yang sehat. Kerang
mengandung paling banyak zinc dibandingkan makanan lainnya. Namun

10
berhati-hatilah bagi Anda yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya karena
kerang dari teluk Jakarta dicurigai banyak tercemar logam berat seperti
timbal dan cadmium. Alih-alih bertambah sehat, Anda justru bisa menjadi
sakit karenanya. Zinc juga terdapat pada hati, daging sapi, kepiting,daging
kambing, telur dan ayam. Jumlah asupan zinc yang disarankan adalah 15
mikrogram per hari.

J. Kalsium

Untuk mempersiapkan kehamilan, Anda perlu cadangan kalsium yang


cukup. Kalsium juga meningkatkan pH tubuh Anda, yang menguntungkan
bagi sperma dan telur yang sudah dibuahi serta sejumlah manfaat lain.
Sumber kalsium yang terbaik adalah susu segar, sayuran hijau dan daging.
Satu gelas susu segar mengandung sekitar 800 mg kalsium. Kalsium pada
makanan lebih mudah diserap tubuh. Namun, suplemen kalsium
memberikan alternatif yang lebih praktis. Wanita yang ingin menambah
kesuburannya harus mengkonsumsi 1000 mg kalsium sehari.

Menurut Neil (2001) untuk menambah kesuburan, diperlukan pengetahuan


tentang berbagai jenis makanan. Pada dasarnya makanan terbagi dalam empat
kelompok makanan yaitu daging dan alternatifnya, buah dan sayuran terutama
yang mentah, roti dan sereal, dan susu dan produk olahannya. Dari keempat
kelompok makanan tersebut, tidak semuanya dapat menghindari kesuburan. Oleh
karena itu, ada beberapa yang harus dihindari. Makanan yang dianjurkan untuk
meningkatkan kesuburan adalah sebagai berikut :

1. Makanan yang belum disuling, seperti nasi, roti, sereal, atau biji – bijian.
2. Makanan yang segar, seperti sayuran baru setiap hari.
3. Memperbanyak mengonsumsi kacang – kacangan, seperti kacang polong,
kedelai.
4. Telur merupakan sumber protein yang terbaik karena mengandung nutrisi
untuk pertumbuhan anak.
5. Mengonsumsi ikan segar minimal seminggu sekali.

11
6. Mengonsumsi vitamin B, seperti B7, B12, asam folat karena berpengaruh
terhadap kesuburan.
7. Mengonsumsi zat besi karena perempuan anemia biasanya cenderung
berkurang kesuburannya.
8. Memasak makanan dengan cara dikukus.
9. Makanan rendah lemak, cukup protein, memperbanyak buah dan sayuran.

Pengaturan pola makan ini harus sudah dimulai sejak usia 19 – 27 tahun,
dan dilengkapi dengan olahraga teratur serta menghindari stress. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan, yaitu :

1. Menghindari makanan olahan yang mengandung bahan – bahan tiruan seperti


keju olahan, daging olahan, sosis, makanan beku, dan makanan instan.
2. Menggunakan sedikit mungkin sayur kalengan, kacang asin, dan minyak
terhidrogenasi.
3. Mengurangi makanan dari tepung seperti kue, biskuit, puding instan, dan sereal
manis.
4. Menghindari minuman kafein karena menyebabkan berkurangnya kesuburan.

2.5 Peranan Gizi terhadap Fertilisasi

Faktor gizi ini mempunyai peran sangat penting dalam meningkatkan


kesehatan reproduksi. Fungsi seks sangat dipengaruhi oleh glandula endokrin
yang menghasilkan hormon reproduksi. Untuk menghasilkan hormon tersebut
diperlukan gizi. Fungsi seks dan reproduksi akan berjalan baik jika memenuhi
kecukupan gizi dan apabila asupan gizi kurang akan muncul gangguan seperti
tidak berkembangnya organ seks, menopouse dini, dan impotensi. Organ seks
yang tidak berkembang secara sempurna akan berdampak terhadap fertilisasi
seseorang. Beberapa perkembangan organ seks yang dipengaruhi oleh gizi yaitu :

A. Glandula Andrenal

Menghasilkan hormon seks dipengaruhi oleh vitamin A, B, C, E, asam


pantotenat, niasin, dan asam lemak tak jenuh. Sehingga jika kekurangan zat

12
gizi ini akan menyebabkan gangguan pada Glandula andrenal sehingga
dapat menurunkan libido.

B. Testis

Menghasilkan testosteron dan sperma. Testosteron bersama dengan


vitamin A, C, E, asam folat menghasilkan sperma. Kekurangan vitamin E
menyebabkan degenerasi organ reproduksi sedangkan kekurangan zink
menyebabkan infertilisasi.

C. Organ Seks Perempuan

Menghasilkan estrogen dan progesteron, sedang pembentukan hormon


ini memerlukan vitamin B, E, asam folat, niasin, dan zink. Zat gizi ini
diperlukan agar tidak terjadi keterlambatan pendewasaan kelamin dan tidak
berkembangnya organ reproduksi.

D. Hormon – hormon Seks

Hormon seks memerlukan kolesterol, dalam jumlah yang cukup. Zat gizi
yang diperlukan agar tidak mengalami infertilisasi, yaitu bitamin B
kompleks, vitamin C, E dan magnesium.

2.6 Hubungan Antara Gizi dan Kesuburan Pada Wanita

Fertilitas atau kesuburan seseorang selain dipengaruhi oleh genetik,


keturunan, usia juga dipengaruhi oleh status gizi nya. Faktor gizi tersebut sangat
penting dalam mendukung kesuburan tersebut. Berikut adalah hubungan antar gizi
dan kesuburan pada wanita.

A. Kekurangan Gizi / Nutrisi

Hal ini akan mempengaruhi peryumbuhan, fungsi organ tubuh, dan


gangguan reproduksi. Perubahan kadar hormon steroid (peningkatan
hormon testosteron) dapat menyebabkan gangguan siklus

13
menstruasi.Asupan gizi yang kurang juga akan menyebabkan berbagai
keluhan dan ketidaknyamanan pada saat menstruasi.

B. Diet Rendah Lemak

Dari hasil penelitian ternyata diet rendah lemak dan diet tinggi lemak
tidak memperlihatkan perbedaan kadar hormon. Namun pada diet rendah
lemak akan menyebabkan 3 efek utama yaitu : panjang siklus menstruasi
memanjang yaitu menungkat rata-rat 1,3 hari, lamanya waktu menstruasi
meningkat rata-rata 0,5 hari, dan fase folikuler meningkat rata-rata 0,9 hari.

C. Diet Vegetarian

Pengaruh diet vegetarian terhadap hormon steroid (hormon seks) telah


diteliti. Ternyata menyebabkan pemendeken fase folikuler (ada di artikel
sebelumnya) dan peningkatan frekuensi gangguan siklus menstruasi.
Prevalensi ketidakteraturan menstruasi pada vegetarian 27,5% sedangkan
pada non vegetarian 4,9%.

D. Kegemukan / Obesitas

Berdasrkan penelitian, wanita gemuk memiliki resiko tinggi terhadap


ovulasi infertil, dan fungsi ovulasi terganggu sehingga menjadi tidak subur.
Disamping berat badan yang berlebih maka berat badan yang sangat rendah
juga dapat mengganggu fungsi fertilitas seorang wanita. Zat gizi yang cukup
seperti karbohidrat, lemak dan protein sangat diperlukan untuk
pembentukkan hormon reproduksi, sehingga pada wanita kurus akibat
asupan gizi yang sangat kurang akan mengalami defisiensi hormon
reproduksi yang berakibat terhadap peningkatan kejadian infertilitas pada
wanita tersebut. Wanita-wanita yang sering mengalami masalah dengan
asupan gizi tersebut sering kali terkait dengan hal-hal dibawah ini:

1. Anoreksia nervosa atau bulimia


2. Vegetarian yang fanatik
3. Pelari maraton dan penari professional

14
Banyak pula mitos yang berkembang di masyarakat bahwa vitamin tertentu
dapat menambah kesuburan. Misalnya, pasangan suami-istri dianjurkan banyak
makan kecambah karena mengandung vitamin E yang baik untuk
kesuburan.Pendapat itu hanya separuh benar. Meskipun vitamin E diperlukan
untuk kesuburan, vitamin tersebut bukanlah satu-satunya yang Anda butuhkan.
Anda memerlukan kombinasi sejumlah vitamin lain dan mineral untuk menjaga
fertilitas. Mengkonsumsi berlebihan unsur gizi tertentu tapi kurang
mengkonsumsi unsur lainnya justru merugikan fertilitas (dan kesehatan) Anda.
Dalam kondisi apa pun, pola makan dengan gizi seimbang harus tetap
dipertahankan.

2.7 Proses Gizi Mempengaruhi Infertilisasi

Kekurangan nutrisi akan berdampak pada penurunan reproduksi karena


kurangya asupan gizi yang baik dan seimbang serta pola hidup yang tidak sehat
baik istri maupun suami sehingga perkembangan dan kualitas reproduksi
menurun seperti pada pria Gangguan spermatogenesis (kerusakan pada sel-sel
testis), misal: aspermia (tdk ada sperma), hypospermia (volume semen < 1,5 ml),
necrospermia (sperma mati) Kelainan mekanis, misal: impotensi, ejakulatio
precox (ejakulasi dini: penyemburan mani keluar segera pada permulaan
senggama, penutupan ductus deferens, hypospadia (kelainan prtumbuhan alat
kelamin luar laki-laki), phymosis (ujung prefusium yaitu kulit ujung luar penis
mengalami penyempitan) dan pada wanita kerusakan pada tuba ,kelainan
hormone ,tumor rahim dan lain-lain.

2.8 Faktor Penyebab Infertilisasi

Infertilisasi (pasangan mandul) adalah pasangan suami istri yang telah


menikah selama satu tahun dan sudah melakukan hubungan seksual tanpa
menggunakan alat kontrasepsi, tetapi belum memiliki anak (Sarwono, 2000).
Pasangan yang telah kawin dan hidup harmonis serta berusaha selama satu tahun
tetapi belum hamil (Manuaba, 1998).

15
Infertilisasi didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk mengandung
setelah paling tidak 1 tahun dalam hubungan yang normal dan tidak menggunakan
kontrasepsi apapun. Fertilisasi disebabkan oleh banyak faktor. Masalah – masalah
infertilisasi total atau sebagian pada pria adalah 40% sampai 50%, faktor pada
wanita antara 40% sampai 50% dan faktor yang tidak diketahui sekitar 10%
sampai 20% dari kasus yang ditemui.

A. Infertilisasi Disengaja

Infertilitas yang disengaja disebabkan pasangan suami istri


menggunakan alat kontrasepsi baik alami (kalender), dengan alat maupun
kontrasepsi mantap. (tubektomi dan vasektomi).

B. Infertilisasi Tidak Disengaja

Pihak suami disebabkan oleh :

1. Gangguan spermatogenesis (kerusakan pada sel – sel testis), misal :


aspermia (tidak ada sperma), hypospermia (volume semen < 1,5 ml),
necrospermia (sperma mati).
2. Kelainan mekanis, misal : impotensi, ejakulatio precox (ejakulasi dini
: penyemburan mani keluar segera pada permulaan senggaman,
penutupan ductus deferens, hypospadia (kelainan pertumbuhan alat
kelamin luar laki – laki), phymosis (ujung prefusium : kulit ujung luar
penis mengalami penyempitan)
Infertilisasi yang disebabkan oleh pria sekitar 35 – 40%.
Pihak wanita disebabkan oleh :
1. Tuba Falopii tersumbat atau rusak, kerusakan ini biasanya disebabkan
oleh salpingitis (peradangan tuba falopi). Selain membuat sulit hamil,
salpingitis juga dapat menyebabkan kehamilan di luar kandungan
(ektopik). Penyakit menular seksual (PMS) klamidia dapat
menyumbat saluran tuba falopi yang menyulitkan keluarnya sel telur.
Sekitar 70% sumbatan tuba falopi disebabkan oleh infeksi klamidia.

16
2. Endometriosis, endometriosis adalah pertumbuhan abnormal jaringan
implan diluar uterus, yang normalnya hanya tumbuh di uterus.
Endrometriosis dapat menghalangi proses konsepsi dan perlekatan
embrio di dinding uterus.
3. Kelainan Hormon, kekurangan hormon lutein dan hormon perangsang
folikel dapat menyebabkan sel telur tidak dapat dilepaskan (ovulasi).
Kelainan kelenjar hipotalamus-pituitari juga dapat menyebabkan
anomali hormonal yang menghalangi ovulasi.
4. Tumor Pituitari, tumor yang biasanya jinak ini dapat merusak sel-sel
pelepas hormon di kelenjar pituitari yang membuat siklus menstruasi
terhenti pada wanita atau produksi sperma menurun pada pria.
5. Kelebihan Prolaktin (Hiperprolaktinemia), prolaktin adalah hormon
yang merangsang produksi ASI. Kelebihan hormon prolaktin dapat
mengganggu ovulasi. Bila seorang wanita banyak mengeluarkan ASI
meskipun tidak sedang menyusui, kemungkinan dia menderita
hiperprolaktinemia.
6. Polycystic Ovary Syandrome (PCOS), sindroma ini ditandai
banyaknya kista ovarium dan produksi androgen (hormon laki-laki)
berlebihan, terutama testosteron. Akibatnya, sel telur sulit matang dan
terjebak di folikel (tidak ovulasi).
7. Menopause Prematur, menopause prematur terjadi bila wanita
berhenti menstruasi dan folikel ovariumnya menyusut sebelum usia 40
tahun. Kelainan imunitas, radioterapi, kemoterapi dan merokok dapat
memicu kelainan ini.
8. Tumor Rahim (Uterine Fibroids), tumor jinak di dinding rahim ini
sering dijumpai pada wanita usia 30-40 tahun. Tumor ini dapat
menyebabkan infertilitas bila menghalangi tuba falopi dan perlekatan
telur yang sudah dibuahi di dinding rahim.
9. Adesi, adesi (adhesion) adalah sekelompok jaringan skar yang saling
berkait sehingga menyatukan dua permukaan organ yang normalnya

17
saling terpisah. Adesi yang melibatkan tuba falopi karena infeksi atau
pembedahan dapat menghalangi fungsi ovarium dan tuba falopi.
10. Kelainan Kelenjar Tiroid, kelainan ini menyebabkan kelebihan
atau kekurangan hormon tiroid yang mengacaukan siklus menstruasi.
11. Kelainan Anatomi Bawaan, kelainan bawaan pada organ
reproduksi dapat menyebabkan infertilitas. Kelainan yang disebut
Mullerian agenesis ditandai dengan tidak berkembangnya vagina atau
rahim. Wanita dengan kelainan ini masih dapat punya anak melalui
bayi tabung dengan “menyewa” rahim wanita lain.
C. Faktor Lingkungan
1. Faktor usia
Ketika seorang wanita semakin berumur, maka semakin kecil pula
kemungkin wanita tersebut untuk hamil. Kejadian infertilitas
berbanding lurus dengan pertambahan usia wanita. Wanita yang sudah
berumur akan memiliki kualitas oosit yang tidak baik akibat adanya
kelainan kromosom pada oosit tersebut.
Disamping itu wanita yang sudah berumur juga cenderung memiliki
gangguan fungsi kesehatan sehingga menurunkan pula fungsi
kesuburannya. Kejadian abortus juga meningkat ketika kehamilan
terjadi pada ibu yang sudah berumur. Wanita dengan rentang usia 19-
27 tahun memiliki kemungkinan hamil 2 kali lebih besar dari pada
wanita dengan rentang usia antara 35-39 tahun.
2. Faktor berat badan dan aktivitas olahraga yang berlebihan
Walaupun sebagian besar hormon estrogen dihasilkan oleh ovarium,
namun 30% estrogen tersebut dihasilkan juga oleh lemak tubuh
melalui proses aromatisasi dengan androgen sebagai zat pembakalnya.
Disamping berat badan yang berlebih maka berat badan yang sangat
rendah juga dapat mengganggu fungsi fertilitas seorang wanita. Zat
gizi yang cukup seperti karbohidrat, lemak dan protein sangat
diperlukan untuk pembentukkan hormon reproduksi, sehingga pada
wanita kurus akibat asupan gizi yang sangat kurang akan mengalami

18
defisiensi hormon reproduksi yang berakibat terhadap peningkatan
kejadian infertilitas pada wanita tersebut.
3. Frekuensi hubungan seksual
4. Gizi dan nutrisi : terutama kekurangan protein dan vitamin tertentu
5. Stress psikis : mengganggu siklus menstruasi, menurunkan libido dan
kualitas spermatozoa.

2.9 Menu Seimbang Untuk Fertilisasi (Kesuburan)

Pada dasarnya fertilisasi membutuhkan zat – zat yang mendukung proses


kesuburan wanita. Zat – zat tersebut dapat diimbangi dengan pengolahan Triguna
maknan yang tepat. Makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi
kesehatan kesuburan wanita. Makanan beranekaragam yaitu makanan yang
mengandung unsur – unsur zat gizi yang diperlukan bagi tubuh baik kualitas
maupun kuantitasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasanya disebut Triguna
makanan yaitu makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat
pengatur. Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu
pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang
lain. Jadi makan makanan yang beranekaragam akan menjamin terpenuhinya
kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur.

Makanan sumber zat tenaga antara lain : beras, jagung, gandum, ubi kayu,
ubi jalar, kentang, sagu, roti, dan mie. Minyak, margarine dan santan yang
mengandung lemak juga dapat menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat tenaga
menunjang aktivitas sehari – hari. Makanan sumber zat pembangun yang berasal
dari bahan makanan nabati adalah kacang – kacangan, tempe, tahu. Sedangkan
yang berasal dari hewani adalah telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan
seperti keju. Zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan kecerdasan seseorang. Makanan sumber zat pengatur adalah semua
sayur – sayuran dan buah – buahan. Makanan ini mengandung berbagai vitamin
dan mineral, yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ – organ
tubuh.

19
Contoh Menu Sehari

Waktu Menu
Nasi Putih
Sarapan Pagi Telur Dadar
Apel
Selingan Siang Risoles
Nasi Putih
Sayur Bening
Makan Siang
Ayam Goreng
Jus Jeruk
Selingan Sore Bubur Kacang Hijau
Nasi Putih
Udang Asam Manis
Makan Malam Tumis Tauge
Pisang
Susu

20
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan
secara langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral, dan air. Gizi yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh, terlebih pada balita
yang masih dalam masa pertumbuhan. Dimasa tumbuh kembang balita yang
berlangsung secara cepat dibutuhkan makanan dengan kualitas dan kuantitas yang
tepat dan seimbang.

Fertilitas adalah kemampuan seorang istri menjadi hamil dan suami bisa
menghamili. Sedangkan Infertilitas (pasangan mandul) adalah pasangan suami
istri yang telah menikah selama satu tahun dan sudah melakukan hubungan
seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi, tetapi belum memiliki anak.

Kesuburan seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor keturunan dan faktor


usia, juga dipengaruhi oleh gizi kedua pasangan, faktor gizi ini mempunyai peran
sangat penting dalam mendukung kesuburan.

Hubungan antara gizi dan kesuburan wanita dapat dipengaruhi oleh


kekurangan gizi / nutrisi, diet rendah lemak, diet vegetarian atau kegemukan /
obesitas.

Faktor-faktor yang mempengaruhi infertilitas antara lain : factor usia, faktor


berat badan dan aktivitas olah raga yang berlebihan, frekuensi hubungan seksual,
lingkungan, gizi dan nutrisi : terutama kekurangan protein dan vitamin tertentu
dan stres psikis.

Terdapat beberapa cara menghindari infertilisasi seperti : Jauhkan stress,


hindari penyakit kelamin, hindari ketergantungan zat dsb.

21
Daftar Pustaka

http://artiasofftiyani.blogspot.com/2013/07/makalah-gizi-dalam-
fertilitas.html

http://syavillanp.blogspot.com/2014/07/makalah-gizi-dan-fertilitas.html

http://www.academia.edu/27805912/gizi_kesehatan_reproduksi_fetilisasi

https://madaniyogyakarta.wordpress.com/2013/03/18/hubungan-gizi-dengan-
infertilitas/

22

Anda mungkin juga menyukai