“GIZI KESUBURAN”
Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt, berkat rahmat dan karunia
Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Gizi Kesuburan” ini
tentang Konsep Gizi Kesuburan. Kami pun mengucapkan terima kasih kepada
pihak yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini menjadi lebih baik
lagi.
Hormat kami
PENYUSUN
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang 1
b. Rumusan Masalah 2
c. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN
a. Kesimpulan 21
DAFTAR PUSTAKA 22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Konsumsi gizi yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh
seorang anak karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal
menyangkut keterbatasan ekonomi keluarga. Sedangkan faktor internal adalah
faktor yang terdapat dalam diri anak yang secara psikologis muncul sebagai
problema makan. Intake gizi yang baik berperan penting di dalam mencapai
pertumbuhan badan yang optimal. Dan pertumbuhan badan yang optimal ini
mencakup pula pertumbuhan otak yang sangat menentukan kecerdasan seseorang.
Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya
pengetahuan seseorang mengenai gizi yang harus dipenuhi oleh tubuhnya. Justru
banyak diantaranya mengonsumsi makanan yang tanpa tahu kandungan gizi
didalamnya, apakah itu dapat memenuhi kebutuhan atau tidak. Dan tidak pula
mengimbanginya dengan makanan sehat yang mengandung banyak gizi.
1
Pada saat pasangansuami istri memutuskan untuk mempunyai anak, perlu segera
mempersiapkan diridiantaranya mengatur asupan nutrisi yang adekuat untuk
meningkatkan fungsi reproduksi sehingga dapat menunjang fertilitas atau
kesuburan (Neil, 2001), dengan cara menghindari diet makanan pengendali berat
badan, memilih makanan sehat dan seimbang, memilih makanan segar segar,
mengolah makanan dengan baik, makanan bervariasi, dan menghindari makanan
yang mengandung zat pengawet.
1.3 Tujuan
A. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan gizi dengan kesuburan
B. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengertian gizi dan fertilisasi
2. Untuk mengetahui pedoman pemberian makanan pada masa fertilisasi
2
3. Untuk mengetahui hubungan gizi dan fertilisasi
4. Untuk mengetahui peranan antara gizi dan kesuburan wanita
5. Untuk mengetahui menu seimbang untuk kesuburan wanita saat
fertilisasi
6. Untuk mengetahui penyebab infertilisasi
3
BAB II
PEMBAHASAN
Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan
secara langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral, dan air. Gizi yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh, terlebih pada balita
yang masih dalam masa pertumbuhan. Dimasa tumbuh kembang balita yang
berlangsung secara cepat dibutuhkan makanan dengan kualitas dan kuantitas yang
tepat dan seimbang.
Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu,
ubi jalar, kentang, sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan yang
mengandung lemak juga dapat menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat tenaga
menunjang aktivitas sehari-hari.
Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati
adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah
telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan, seperti keju. Zat pembangun
4
berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan
seseorang.
B. Fertilitas
Fertilitas adalah kemampuan seorang istri menjadi hamil dan suami bisa
menghamili. Fertilitas adalah kesuburan, kesuburan disini yang dimaksud adalah
dapat bekerjanya secara optimal dari organ-organ reproduksi baik dari pihak pria
maupun wanita sehingga dapat melakukan fungsi fertilisasi dengan baik. Salah
satu faktor yang mempengaruhi fertilitas adalah asupan zat gizi.
Infertilitas adalah pasangan yang telah kawin dan hidup harmonis serta
berusaha selama satu tahun tetapi belum hamil (Manuaba, 1998).
5
2.3 Pengaruh Zat Gizi Terhadap Fertilisasi
6
menstruasi normal kadar testosteronnya lebih rendah dari pada wanita gemuk
yang mengalami amenore. Seberapa gemuk yang akan menyebabkan siklus
anovulasi tidak diketahuui dengan pasti, yang jelas bahwa diet dan berat badan
sangat memengaruhi fungsi menstruasi.
Pilih makanan yang belum disuling: nasi, roti, sereal dan kripsi biji-bijian,
makanlah makanan segar sepeti susu dan sayuran, baik yang mentah atau yang
telah dimasak. Telur adalah sumber protein terbaik dan juga mengandung
berbagai macam gizi, karena diperlukan untuk pembuahan.kacang-kacangan dan
biji-bijian dari tanaman juga sangat bergizi, kacang polong. Ikan dikonsumsi
sesekali seminggu. Untuk daging bervariasi, sayuran dan buah merupakan sumber
vitamin dan mineral yang sangat baik. Memasak lebih baik dikukus, pengaturan
gizi ini dilakukan sejak wanita berusia 19 tahun sampai 27 tahun.
7
2.4 Zat Gizi Pendukung Fertilisasi
A. Karbohidrat
B. Lemak
C. Protein
Protein berfungsi untuk memelihara sel dan jaringan. Salah satu yang
bermanfaat sebagai zat penyubur pada pria adalah kelompok asam amino
misalnya asam amino esensial, arginim dan triptofan. Arginin dapat
mencegah kemandulan, memperkuat tahan hidup sperma dan membantu
membuka aliran pada alat kelamin sehingga meningkatkan libido. Selain itu
triptofan dapat memacu produksi serotonin dan bersifat menenangkan saraf
sehingga meningkatkan libido. Contoh makanan sumber protein adalah
untuk asam amino yang terdapat pada kuning telur, susu, daging segar, ikan,
tempe, tahu. Untuk agrinin terdapat pada cokelat gandum, kacang –
8
kacangan, seafood. Sedangkan untuk triptofan terdapat pada cokelat, kalkun
dan susu.
D. Vitamin E
Vitamin E sangat penting bagi sistem reproduksi pria dan wanita. Bagi
wanita, vitamin E menjaga sistem endokrin dan produksi hormon-hormon
yang baik. Bagi pria, vitamin E mendukung produksi sperma dan hormon-
hormon seks serta mencegah kerusakan DNA sperma. Sebuah riset
menunjukkan bahwa kerusakan yang ekstensif pada DNA sperma dapat
menyebabkan infertilitas. Kerusakan DNA tersebut terutama disebabkan
oleh radikal bebas. Vitamin E sebagai antioksidan dapat mencegah
kerusakan DNA sperma. Asupan vitamin E yang disarankan adalah 400 UI
per hari. Sumber utama vitamin E adalah kecambah, kedelai, hati, dan
sayuran berwarna hijau tua.
E. Vitamin C
F. Vitamin B
9
meningkatkan kualitas sperma sedangkan vitamin B7 dapat meningkatkan
kesuburan wanita. Jenis vitamin B lainnya seperti asam folat juga penting
untuk proses penyatuan sperma dan sel telur (konsepsi). Asupan vitamin B7
dan B12 yang disarankan adalah 1,3 dan 2,4 mikrogram per hari. Sumber
vitamin B7 adalah wortel, telur, ayam, ikan, pisang, brokoli dan beras
merah. Sedangkan sumber vitamin B12 adalah hati, susu dan ikan.
G. Zat besi
Zat besi penting untuk transportasi darah dan oksigen di dalam tubuh.
Kaum wanita memerlukannya untuk menjaga keseimbangan proses ovulasi.
Sebuah studi menunjukkan bahwa 40% anggota kelompok wanita yang
mengalami masalah ovulasi menjadi subur setelah menambah konsumsi zat
besi. Asupan zat besi yang disarankan bagi pria dan wanita dewasa masing-
masing adalah 8 mg dan 18 mg per hari. Zat besi paling baik diperoleh dari
sumber alami seperti kangkung, bayam, hati dan daging.
H. Selenium
I. Zinc
Zinc atau seng adalah mineral yang sangat penting bagi kesuburan.
Mineral ini terdapat pada lebih dari 200 enzim dan protein dan penting
sekali bagi pria untuk membantu menjaga fungsi organ seksual dan produksi
sperma. Kekurangan zinc menyebabkan penurunan hormon testosteron,
penyusutan testis dan pengurangan produksi sperma yang sehat. Kerang
mengandung paling banyak zinc dibandingkan makanan lainnya. Namun
10
berhati-hatilah bagi Anda yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya karena
kerang dari teluk Jakarta dicurigai banyak tercemar logam berat seperti
timbal dan cadmium. Alih-alih bertambah sehat, Anda justru bisa menjadi
sakit karenanya. Zinc juga terdapat pada hati, daging sapi, kepiting,daging
kambing, telur dan ayam. Jumlah asupan zinc yang disarankan adalah 15
mikrogram per hari.
J. Kalsium
1. Makanan yang belum disuling, seperti nasi, roti, sereal, atau biji – bijian.
2. Makanan yang segar, seperti sayuran baru setiap hari.
3. Memperbanyak mengonsumsi kacang – kacangan, seperti kacang polong,
kedelai.
4. Telur merupakan sumber protein yang terbaik karena mengandung nutrisi
untuk pertumbuhan anak.
5. Mengonsumsi ikan segar minimal seminggu sekali.
11
6. Mengonsumsi vitamin B, seperti B7, B12, asam folat karena berpengaruh
terhadap kesuburan.
7. Mengonsumsi zat besi karena perempuan anemia biasanya cenderung
berkurang kesuburannya.
8. Memasak makanan dengan cara dikukus.
9. Makanan rendah lemak, cukup protein, memperbanyak buah dan sayuran.
Pengaturan pola makan ini harus sudah dimulai sejak usia 19 – 27 tahun,
dan dilengkapi dengan olahraga teratur serta menghindari stress. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan, yaitu :
A. Glandula Andrenal
12
gizi ini akan menyebabkan gangguan pada Glandula andrenal sehingga
dapat menurunkan libido.
B. Testis
Hormon seks memerlukan kolesterol, dalam jumlah yang cukup. Zat gizi
yang diperlukan agar tidak mengalami infertilisasi, yaitu bitamin B
kompleks, vitamin C, E dan magnesium.
13
menstruasi.Asupan gizi yang kurang juga akan menyebabkan berbagai
keluhan dan ketidaknyamanan pada saat menstruasi.
Dari hasil penelitian ternyata diet rendah lemak dan diet tinggi lemak
tidak memperlihatkan perbedaan kadar hormon. Namun pada diet rendah
lemak akan menyebabkan 3 efek utama yaitu : panjang siklus menstruasi
memanjang yaitu menungkat rata-rat 1,3 hari, lamanya waktu menstruasi
meningkat rata-rata 0,5 hari, dan fase folikuler meningkat rata-rata 0,9 hari.
C. Diet Vegetarian
D. Kegemukan / Obesitas
14
Banyak pula mitos yang berkembang di masyarakat bahwa vitamin tertentu
dapat menambah kesuburan. Misalnya, pasangan suami-istri dianjurkan banyak
makan kecambah karena mengandung vitamin E yang baik untuk
kesuburan.Pendapat itu hanya separuh benar. Meskipun vitamin E diperlukan
untuk kesuburan, vitamin tersebut bukanlah satu-satunya yang Anda butuhkan.
Anda memerlukan kombinasi sejumlah vitamin lain dan mineral untuk menjaga
fertilitas. Mengkonsumsi berlebihan unsur gizi tertentu tapi kurang
mengkonsumsi unsur lainnya justru merugikan fertilitas (dan kesehatan) Anda.
Dalam kondisi apa pun, pola makan dengan gizi seimbang harus tetap
dipertahankan.
15
Infertilisasi didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk mengandung
setelah paling tidak 1 tahun dalam hubungan yang normal dan tidak menggunakan
kontrasepsi apapun. Fertilisasi disebabkan oleh banyak faktor. Masalah – masalah
infertilisasi total atau sebagian pada pria adalah 40% sampai 50%, faktor pada
wanita antara 40% sampai 50% dan faktor yang tidak diketahui sekitar 10%
sampai 20% dari kasus yang ditemui.
A. Infertilisasi Disengaja
16
2. Endometriosis, endometriosis adalah pertumbuhan abnormal jaringan
implan diluar uterus, yang normalnya hanya tumbuh di uterus.
Endrometriosis dapat menghalangi proses konsepsi dan perlekatan
embrio di dinding uterus.
3. Kelainan Hormon, kekurangan hormon lutein dan hormon perangsang
folikel dapat menyebabkan sel telur tidak dapat dilepaskan (ovulasi).
Kelainan kelenjar hipotalamus-pituitari juga dapat menyebabkan
anomali hormonal yang menghalangi ovulasi.
4. Tumor Pituitari, tumor yang biasanya jinak ini dapat merusak sel-sel
pelepas hormon di kelenjar pituitari yang membuat siklus menstruasi
terhenti pada wanita atau produksi sperma menurun pada pria.
5. Kelebihan Prolaktin (Hiperprolaktinemia), prolaktin adalah hormon
yang merangsang produksi ASI. Kelebihan hormon prolaktin dapat
mengganggu ovulasi. Bila seorang wanita banyak mengeluarkan ASI
meskipun tidak sedang menyusui, kemungkinan dia menderita
hiperprolaktinemia.
6. Polycystic Ovary Syandrome (PCOS), sindroma ini ditandai
banyaknya kista ovarium dan produksi androgen (hormon laki-laki)
berlebihan, terutama testosteron. Akibatnya, sel telur sulit matang dan
terjebak di folikel (tidak ovulasi).
7. Menopause Prematur, menopause prematur terjadi bila wanita
berhenti menstruasi dan folikel ovariumnya menyusut sebelum usia 40
tahun. Kelainan imunitas, radioterapi, kemoterapi dan merokok dapat
memicu kelainan ini.
8. Tumor Rahim (Uterine Fibroids), tumor jinak di dinding rahim ini
sering dijumpai pada wanita usia 30-40 tahun. Tumor ini dapat
menyebabkan infertilitas bila menghalangi tuba falopi dan perlekatan
telur yang sudah dibuahi di dinding rahim.
9. Adesi, adesi (adhesion) adalah sekelompok jaringan skar yang saling
berkait sehingga menyatukan dua permukaan organ yang normalnya
17
saling terpisah. Adesi yang melibatkan tuba falopi karena infeksi atau
pembedahan dapat menghalangi fungsi ovarium dan tuba falopi.
10. Kelainan Kelenjar Tiroid, kelainan ini menyebabkan kelebihan
atau kekurangan hormon tiroid yang mengacaukan siklus menstruasi.
11. Kelainan Anatomi Bawaan, kelainan bawaan pada organ
reproduksi dapat menyebabkan infertilitas. Kelainan yang disebut
Mullerian agenesis ditandai dengan tidak berkembangnya vagina atau
rahim. Wanita dengan kelainan ini masih dapat punya anak melalui
bayi tabung dengan “menyewa” rahim wanita lain.
C. Faktor Lingkungan
1. Faktor usia
Ketika seorang wanita semakin berumur, maka semakin kecil pula
kemungkin wanita tersebut untuk hamil. Kejadian infertilitas
berbanding lurus dengan pertambahan usia wanita. Wanita yang sudah
berumur akan memiliki kualitas oosit yang tidak baik akibat adanya
kelainan kromosom pada oosit tersebut.
Disamping itu wanita yang sudah berumur juga cenderung memiliki
gangguan fungsi kesehatan sehingga menurunkan pula fungsi
kesuburannya. Kejadian abortus juga meningkat ketika kehamilan
terjadi pada ibu yang sudah berumur. Wanita dengan rentang usia 19-
27 tahun memiliki kemungkinan hamil 2 kali lebih besar dari pada
wanita dengan rentang usia antara 35-39 tahun.
2. Faktor berat badan dan aktivitas olahraga yang berlebihan
Walaupun sebagian besar hormon estrogen dihasilkan oleh ovarium,
namun 30% estrogen tersebut dihasilkan juga oleh lemak tubuh
melalui proses aromatisasi dengan androgen sebagai zat pembakalnya.
Disamping berat badan yang berlebih maka berat badan yang sangat
rendah juga dapat mengganggu fungsi fertilitas seorang wanita. Zat
gizi yang cukup seperti karbohidrat, lemak dan protein sangat
diperlukan untuk pembentukkan hormon reproduksi, sehingga pada
wanita kurus akibat asupan gizi yang sangat kurang akan mengalami
18
defisiensi hormon reproduksi yang berakibat terhadap peningkatan
kejadian infertilitas pada wanita tersebut.
3. Frekuensi hubungan seksual
4. Gizi dan nutrisi : terutama kekurangan protein dan vitamin tertentu
5. Stress psikis : mengganggu siklus menstruasi, menurunkan libido dan
kualitas spermatozoa.
Makanan sumber zat tenaga antara lain : beras, jagung, gandum, ubi kayu,
ubi jalar, kentang, sagu, roti, dan mie. Minyak, margarine dan santan yang
mengandung lemak juga dapat menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat tenaga
menunjang aktivitas sehari – hari. Makanan sumber zat pembangun yang berasal
dari bahan makanan nabati adalah kacang – kacangan, tempe, tahu. Sedangkan
yang berasal dari hewani adalah telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan
seperti keju. Zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan kecerdasan seseorang. Makanan sumber zat pengatur adalah semua
sayur – sayuran dan buah – buahan. Makanan ini mengandung berbagai vitamin
dan mineral, yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ – organ
tubuh.
19
Contoh Menu Sehari
Waktu Menu
Nasi Putih
Sarapan Pagi Telur Dadar
Apel
Selingan Siang Risoles
Nasi Putih
Sayur Bening
Makan Siang
Ayam Goreng
Jus Jeruk
Selingan Sore Bubur Kacang Hijau
Nasi Putih
Udang Asam Manis
Makan Malam Tumis Tauge
Pisang
Susu
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan
secara langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral, dan air. Gizi yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh, terlebih pada balita
yang masih dalam masa pertumbuhan. Dimasa tumbuh kembang balita yang
berlangsung secara cepat dibutuhkan makanan dengan kualitas dan kuantitas yang
tepat dan seimbang.
Fertilitas adalah kemampuan seorang istri menjadi hamil dan suami bisa
menghamili. Sedangkan Infertilitas (pasangan mandul) adalah pasangan suami
istri yang telah menikah selama satu tahun dan sudah melakukan hubungan
seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi, tetapi belum memiliki anak.
21
Daftar Pustaka
http://artiasofftiyani.blogspot.com/2013/07/makalah-gizi-dalam-
fertilitas.html
http://syavillanp.blogspot.com/2014/07/makalah-gizi-dan-fertilitas.html
http://www.academia.edu/27805912/gizi_kesehatan_reproduksi_fetilisasi
https://madaniyogyakarta.wordpress.com/2013/03/18/hubungan-gizi-dengan-
infertilitas/
22