Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pengkajian
Pertumbuhan pada Anak dengan Memakai Form WHO NCHS CDC2000.
Adapun tujuan dibuat makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan pembaca
mengenai pengkajian pertumbuhan pada anak dengan memakai form WHO NCHS CDC2000.
Penulis menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak tidak mungkin penulisan makalah ini akan
berhasil dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah ikut memberikan bantuan dan fasilitas dalam
menyelesaikan makalah ini, khususnya dosen pembimbing, orang tua, teman-teman dan pihak
lain yang telah membantu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, baik dalam penulisan
maupun penyajiannya. Hal ini mengingat segala keterbatasan ilmu pengetahuan dan kemampuan
yang penulis miliki. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun untuk kesempurnaan dan bahan masukan bagi penulis dalam penulisan makalah
dimasa yang akan datang. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri.
Padang,
Februari 2010
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan anak tidak hanya ditentukan oleh faktor genetik (nature) atau merupakan
produk lingkungan (nurture) saja. Model biopsikososial pada tumbuh kembang anak
mengakui pentingnya pengaruh kekuatan intrinsik dan ekstrinsik. Tinggi badan misalnya
adalah fungsi antara faktor genetik (biologik), kebiasaan makan (psikologik) dan
terpenuhinya makanan bergizi (sosial) pada anak.
Telah disepakati bersama bahwa penyimpangan tumbuh kembang dapat terjadi apabila
terdapat hambatan atau gangguan dalam prosesnya sejak intra uterin hingga dewasa.
Penyimpangan dapat memberikan manifestasi klinis baik kelainan dalam pertumbuhan
dengan atau tanpa kelainan perkembangan. Walaupun terdapat kombinasi pengaruh faktor
biologik, psikologik dan sosial pada perkembangan anak, pengaruh masing-masing faktor
secara terpisah perlu diperhatikan. Pengaruh biologik pada perkembangan anak meliputi
genetika, paparan teratogen dalam rahim (misalnya Hg dan alkohol) dan gangguan pada
postpartum (misalnya meningitis, trauma/cedera pada kelahiran), serta maturasi telah diteliti
secara luas dan mendalam.
Kelainan pertumbuhan anak yang dijumpai adalah antara lain perawakan pendek (short
stature), perawakan tinggi (tall stature), yang diklasifikasikan sebagai variasi normal dan
patologis, malnutrisi dan obesitas, sehingga diperlukan suatu kiat dalam pengukuran
antropometri sebagai salah satu cara penilaiannya. Gangguan perkembangan yang dapat
menimbulkan manifestasi klinik yang bermacam-macam antara lain gangguan motorik kasar,
gangguan wicara, gangguan belajar, gangguan psikologis, gangguan makan, gangguan buang
air besar, kecemasan dll.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
PENILAIAN PERTUMBUHAN ANAK
A. ANTROPOMETRI
Pengertian istilah nutritional
anthropometry
mula-mula
muncul
dalam
Body
measurements and Human Nutrition yang ditulis oleh Brozek pada tahun 1966 yang telah
didefinisikan oleh Jelliffe (1966) sebagai : Pengukuran pada variasi dimensi fisik dan
komposisi besaran tubuh manusia pada tingkat usia dan derajad nutrisi yang berbeda.
Pengukuran antropometri ada 2 tipe yaitu pertumbuhan, dan ukuran komposisi tubuh yang
dibagi menjadi pengukuran lemak tubuh dan massa tubuh yang bebas lemak. Penilaian
pertumbuhan merupakan komponen esensial dalam surveilan kesehatan anak karena hampir
setiap masalah yang berkaitan dengan fisiologi, interpersonal, dan domain sosial dapat
memberikan efek yang buruk pada pertumbuhan anak. Alat yang sangat penting untuk
penilaian pertumbuhan adalah kurva pertumbuhan (growth chart) pada gambar terlampir,
dilengkapi dengan alat timbangan yang akurat, papan pengukur, stadiometer dan pita
pengukur.
Langkah-langkah Manajemen Tumbuh Kembang Anak, yaitu :
Pengukuran antropometri : berat, tinggi, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar lengan,
tebal kulit.
Penggunaan kurva pertumbuhan anak (KMS,NCHS)
Penilaian dan analisa status gizi & pertumbuhan anak
Penilaian perkembangan anak, dan maturasi
Intervensi (preventif, Promotif, Kuratif, Rehabilitatif).
Perlu ditekankan bahwa pengukuran antropometri hanyalah satu dari sejumlah teknik-teknik
yang dapat untuk menilai status gizi.
Pengukuran dengan cara-cara yang baku dilakukan beberapa kali secara berkala pada berat
dan tinggi badan, lingkaran lengan atas, lingkaran kepala, tebal lipatan kulit (skinfold)
diperlukan untuk penilaian pertumbuhan dan status gizi pada bayi dan anak.
1. Pengukuran Berat Badan dan Tinggi Badan
a. Berat Badan
Pengukuran berat badan ini digunakan untuk menilai hasil peningkatan atau penurunan
semua jaringan yang ada pada tubuh. Adadpun cara untuk menentukan berat badan dapat
dilakukan dengan melihat grafik. (Gambar Grafik Terlampir)
Penilaian berat badan berdasarkan umur menurut WHO dengan baku NCHS dengan cara
persentil dengan penilaian sebagai berikut : persentil ke 50-3 dikatakan normal dan
kurang atau sama dengan tiga masuk kategori malnutrisi (abnormal). Pada penilaian berat
badan berdasarkan tinggi badan menurut WHO dengan cara prosentase dari median
dengan penilaian sebagai berikut : antara 80-80% malnutrisi sedang dan kurang dari 80%
adalah malnutrisi akut (wasting). Sedangkan meurut penilaian berat badan berdasarkan
tingggi badan baku NCHS denngan cara persentil dengan penilaian sebagai berikut :
percentile ke 75-25 dikatakan normal, percentile ke 10-5 dikatakan malnutrisi sedang dan
kurang dari percentile ke 5 dikatakan malnutrisi berat.
b. Tinggi Badan
Pengukuran ini merupakan bagian dari pengukuran antropometrik yang digunakan untuk
meniai status perbaikan gizi, disamping factor genetic. Pengukuran ini dapat dilakukan
sangat miudah dalam menilai gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak cara
pengukuran dapat dilihat pada gambar. (Gambar Grafik Terlampir)
Penilaian tinggi badan berdasrkan umur menurut WHO dengan baku NCHS dengan cara
prosentasi dari median dengan penilaian sebagai berikut ; lebih dari atau sama dengan
90% adalah normal dan kurang dari 90% malnutrisi kronis (abnormal).
Berat dan Tinggi Badan terhadap umur :
Pengukuran antropometri sesuai dengan cara-cara yang baku, beberapa kali secara
berkala misalnya berat badan anak diukur tanpa baju, mengukur panjang bayi
dilakukan oleh 2 orang pemeriksa pada papan pengukur (infantometer), tinggi badan
Cara canggih yang lebih tepat untuk menetapkan obesitas pada anak dengan kalkulasi
skor Z (atau standard deviasi) dengan mengurangi nilai berat badan yang dibagi
dengan standard deviasi populasi referens. Skor Z =atau > +2 (misalnya 2SD diatas
Underweight
At risk of overweight
Overweight
(Dikutip dari : . Lahti-Koski Marjaana, Gill Tim. Defining Childhood Obesity. Dalam:
Obesity in Childhood and Adolescence. Penyunting: Kiess W, Marcus C.,Wabitsch M,
KargerAG, Basel. Brussel 2004: 1-17)
B. PENGGUNAAN DAN INTERPRETASI KURVA PERTUMBUHAN ANAK
1. Baku (standard) NCHS
Penggunaan kurva pertumbuhan (growth chart) atau tabel NCHS sebagai baku secara
teratur merupakan alat yang paling tepat untuk menilai status gizi pada pertumbuhan
anak. Perlu difahami akan pengertian persentil dan standard deviasi, sebagai patokan
sebelum menggunakannya dilapangan.
Dalam pemantauan pertumbuhan anak pada plot berat atau tinggi badan anak pada kurva
NCHS perlu diikuti secara berkala untuk melihat alur pertumbuhannya meyimpang atau
tidak. Bukan dimana posisi titik plot itu saja akan tetapi bagaimana hubungan titik-titik
tersebut selama kurun waktu tertentu.
Pertumbuhan tidak statis akan tetapi suatu proses perobahan, seorang bayi pada persentil
5 berat badan terhadap umurnya bisa tumbuh normal, atau gagal tumbuh atau baru
sembuh dari gangguan pertumbuhan, tergantung kurva pertumbuhannya.
Bayi dan anak-anak pada umumnya akan tumbuh dalam 1-2 jalur pertumbuhan kanalisasi
yang dikendalikan oleh faktor genetik terhadap ukuran tubuhnya.
Terdapat 4 variasi kurva pertumbuhan tinggi badan terhadap umur yang harus
diklasifikasikan dalam menentukan pertumbuhan anak yang pendek yaitu konstitusional,
familial, patologis yang terjadi prenatal atau postnatal.
Faktor-faktor yang perlu dikoreksi pada plot dan interpretasi
Pada bayi premature dengan mengoreksi usia sejak lahir dikurangi berapa minggu
prematuritasnya, pada lingkaran kepala sampai usia 18 bulan, berat badan sampai usia 24
bulan sedangkan panjang badan sampai usia 40 bulan).
Terdapat buku panduan penggunaan KMS bagi petugas kesehatan yang di terbitkan oleh
Depkes.RI. tahun 1997. dalam buku tersebut disebutkan bahwa grafik pertumbuhan KMS
dibuat berdasarkan baku WHO/NCHS yang disesuaikan dengan keadaan di Indonesia.
Kurva garis merah dibentuk dengan menghubungkan angka-angka 70% median, grafik
berwarna kuning di atas merah pada batas 75%-80% median, daerah hijau muda adalah
8590% median daerah hijau tua 95 100% median.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA