Puji syukur atas atas kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia Nya
sehingga makalah yang berjudul “Gizi dalam Kehamilan” dapat diselesaikan.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi persyaratan
mengikuti kepaniteraan klinik senior di SMF Obgyn RSU dr. Pirngadi Medan.
Penulisan laporan kasus ini tentunya tidak lepas dari kekurangan serta
kesulitan, akan tetapi berkat bantuan, dorongan, dan dukungan dari berbagai pihak
akhirnya penulisan laporan kasus ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Untuk
itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak
yang telah memberikan bantuan baik secara moril maupun materil.
Medan, Desember
2019
Hormat Saya,
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
kebutuhan energi dan zat gizi lainya meningkat selama kehamilan. Peningkatan
energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin,
tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat
cukup berat. Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat
pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa
sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat,
cukup bulan dengan berat badan normal. Dengan kata lain bayi yang dilahirkan
sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil.
Jika ibu hamil tidak mendapat gizi yang cukup selama hamil, maka bayi
yang dikandungnya akan kekurangan gizi. Meski sudah cukup bulan, bayi tersebut
lahirnya BBLR (berat bayi lahir rendah). Saat menyusui juga akan kekurangan ASI.
1
melalui plasenta, untuk ibu hamil harus mendapat gizi yang cukup untuk diri dan
janinnya.
Seorang wanita yang saat mulai hamil berat badannya tergolong normal,
memasuki trimester kedua ia akan membutuhkan tambahan kalori 350 kkal per hari.
penambahan berat badan sekitar 10-12 kg, dimana pada trimester I kurang dari 1
kg, trimester II sekitar 3 kg, dan trimester III sekitar 6 kg. Ibu hamil yang memiliki
berat badan normal kemungkinan tidak memiliki masalah dalam konsumsi makan
setiap hari, namun penambahan berat badannya harus tetap dipantau agar selama
Selain melihat penambahan berat badan selama hamil, status gizi ibu
hamil dapat juga dilihat dari ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) dan kadar
Hemaglobin (Hb) dalam darah. Ukuran LILA yang normal adalah 23,5 cm, ibu
hamil dengan ukuran LILA dibawah ini menunjukan adanya kekurangan energi
yang kronis.
kerusakan permanen pada pertumbuhan setelah bayi lahir, tetapi juga hingga ia
dewasa. Selain itu juga berpengaruh pada kemampuan anak untuk belajar. Lebih
jauh lagi studi ini menemukan bahwa janin yang terganggu pertumbuhannya bisa
2
Bayi yang dilahirkan dengan BBLR umumnya kurang mampu meredam
tekanan yang baru, sehingga dapat berakibat pada terhambatnya pertumbuhan dan
perkembangan, selain itu juga akan meningkatkan risiko kesakitan dan kematian
bayi karena rentan terhadap infeksi saluran pernapasan bagian bawah, pertumbuhan
yang terhambat, cacat bawaan, bayi lahir mati, anemia pada bayi, asfiksian intra
menderita sakit, dan tidak ada gangguan gizi pada masa pra hamil maupun saat
hamil, ibu akan melahirkan bayi besar yang sehat dari pada dengan kondisi
berkembang sanagat pesat masalah gizi yang timbul sangat kompleks, sehingga
masalah ini sangat memprihatikan dimana tingkat kematian ibu maternal masih
sangat tinggi. Pada umumnya ibu hamil di lingkungan masyarakat kita masih
banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan sehingga tidak dapat memenuhi
nutrisi yang baik ditunjang lagi oleh pendidikan yang rendah, umur, pekerjaan,
pengalaman, paritas, budaya, status sosial ekonomi yang berdampak pada ibu hamil
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
fetus di dalam tubuhnya. Dalam kehamilan dapat terjadi banyak gestasi (misalnya,
terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita
kehamilan) dan kemudian janin (sampai kelahiran). Seorang wanita yang hamil
untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida . Seorang wanita yang
Kehamilan biasanya terbagi dalam periode, yang dikenal sebagai trimester, yaitu:
terjadi perkembangan janin yang cepat. Pada masa ini risiko keguguran juga
termasuk tinggi.
27
2.1.1 Trimester I
Idealnya calon ibu berada dalam kondisi sehat optimal. Kebiasaan seperti
merokok, minum beralkohol dan obat-obatan yang tidak perlu sudah seharusnya
4
dihentikan pada masa ini. Tanda utama kehamilan adalah tidak menstruasi sekitar
2-3 minggu setelah konsepsi. Namun ketiadaan menstruasi (amenore) ini bisa juga
disebabkan oleh hal-hal lain. Untuk memastikan perlu dilakukan tes urin sehingga
dokter dapat menaksir perkiraan hari persalinan dihitung semenjak hari pertama
juga perlu diperhatikan, misalnya mual muntah atau biasa disebut morning sickness,
2.1.2 Trimester II
Pada masa ini dibutuhkan energi untuk pertumbuhan janin, plasenta serta
cairan amnion. Dan penambahan berat badan ibu juga harus dipantau agar tidak
mengalami obesitas, untuk menghindari penyulit yang mungkin terjadi pada masa
5
Gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan
Gizi adalah makanan yang dikonsumsi individu dalam satu hari yang
beraneka ragam dan mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur
Gizi menghasilkan tenaga atau energi, sumber : karbohidrat, lemak dan protein
Untuk mengatur metabolisme tubuh, sumber vitamin, mineral dan air (Djaeni,
2006).
Masa hamil adalah masa penting untuk pertumbuhan oprimal janin dan
kesehatan ibu hamil, pertumbuhan janin, saat persalinan, persiapan menyusui dan
tumbuh kembang bayi. Pada dasarnya menu makanan ibu hamil, tidak banyak
berbeda dari menu sebelum hamil. Oleh karena itu, diharapkan tidak ada kesulitan
dalam pengaturan menu selama hamil. Selama hamil calon ibu memerlukan lebih
banyak zat gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil
6
dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas
janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus,
Asupan gizi sangat menentukan kesehatan ibu hamil dan janin yang
dikandungnya. Kebutuhan gizi pada masa kehamilan akan meningkat sebesar 15%
air ketuban dan pertumbuhan janin. Makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil akan
digunakan untuk pertumbuhan janin sebesar 40% dan sisanya 60% digunakan untuk
pertumbuhan ibunya.
Secara normal, ibu hamil akan mengalami kenaikan berat badan sebesar 11-13
kg. Hal ini terjadi karena kebutuhan asupan makanan ibu hamil meningkat seiring
dengan bertambahnya usia kehamilan. Asupan makanan yang dikonsumsi oleh ibu
tubuh yang rusak atau mati, sumber tenaga, mengatur suhu tubuh dan cadangan
makanan.
karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat
pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrien
akan meningkat selama hamil, namun tidak semua kebutuhan nutrien meningkat
secara proporsional.
7
Untuk pertumbuhan janin yang memadai diperlukan zat-zat makanan yang
adekuat, dimana peranan plasenta besar artinya dalam transfer zat-zat makanan
tersebut. Pertumbuhan janin yang paling pesat terutama terjadi pada stadium akhir
kehamilan. Misalnya pada akhir bulan ketiga kehamilan berat janin hanya sekitar
Sehingga dibutuhkan lebih banyak zat-zat makanan pada stadium akhir kehamilan
tersebut.
a. Karbohidrat
Janin mempunyai sekitar 9 g karbohidrat pada minggu ke 33 kehamilan, dan
pada waktu lahir meningkat menjadi 34 g. konsentrasi glikogen pada hati dan otot-
oleh frekuensi glukosuria ibu hamil yang relatif tinggi dan adanya glukosuria pada
kebanyak wanita hamil setelah mendapat 100 gram dextrose per oral. Normalnya,
pada wanita hamil tidak terdapat glukosa. Kebutuhan karbohidrat lebih kurang 65%
b. Protein
pertumbuhan janin, uterus, payudara, hormon, penambahan cairan darah ibu, dan
persiapan laktasi. Kebutuhan protein adalah 9 gram/hari. Sebanyak 1/3 dari protein
8
hewani mempunyai nilai biologis tinggi. Kebutuhan protein untuk fetus adalah 925
gram selama 9 bulan. Efisiensi protein adalah 70%. Terdapat protein loss di urine
+30%. WHO menganjurkan intake protein untuk ibu hamil sekitar 1,01 g/kg.
BB/hari dan kalori sekitar 46 kkal/kg.BB/hari untuk rata-rata wanita dengan berat
badan 55 kg.
Oleh karena itu tiap-tiap negara dapat membuat rekomendasi yang khusus yang
sesuai dengan pola makanan di negara tersebut dan keadaan masyarakatnya. Jumlah
protein yang dianjurkan dalam diet harus disesuaikan dengan nilai hayati protein
yang dimakan. Makin rendah nilai hayati protein, makin besar jumlah protein dalam
diet yang diperlukan. Nilai hayati protein, makin besar jumlah protein dalam diet
yang diperlukan. Nilai hayati protein nabati lebih rendah dari protein hewani.
c. Lemak
Selama hamil, terdapat lemak sebanyak 2-2,5 kg dan peningkatan terjadi mulai
dibutuhkan untuk proses laktasi yang akan datang. Sebagian besar dari 500 g lemak
tubuh janin ditimbun antara minggu 35-40 kehamilan. Pada stadium awal
kehamilan tidak ada lemak yang ditimbun kecuali lipid esensial dan fosfolipid
untuk pertumbuhan susunan saraf pusat (SSP) dan dinding sel saraf. Sampai
pertengahan kehamilan hanya sekitar 0,5% lemak dalam tubuh janin, setelah itu
jumlahnya meningkat, mencapai 7,8% pada minggu ke-34 dan 16% sebelum lahir.
Pada bulan terakhir kehamilan sekitar 14 g emak per hari ditimbun. Transport
asam lemak melalui plasenta sekitar 40% dari lemak ibu, sisanya disintesa oleh
9
janin. Baik lemak maupun protein meningkat dengan cepat pada tiga bulan terakhir
ditimbun pada daerah subkutan, oleh karena itu pada bayi atern 80% jaringan lemak
karena pemberian yang hanya pada trisemester III tidak dapat mengejar kebutuhan
ibu/fetus dan juga untuk cadangan fetus. Kebutuhan zat besi meningkat sehingga
suplemen untuk mengganti penggunaan zat besi oleh sum-sum tulang, fetus, dan
plasenta. Ibu hamil yang mengalami anemia akibat kekurangan zat besi akan
bayi saat dilahirkan (BBLR), kematian bayi saat dilahirkan, dan kematian bayi
sebelum dilahirkan. Sumber zat besi diperoleh dari hati, sumsum tulang, telur,
e. Kalsium (Ca)
10
30-40 g/hari untuk janin, wanita hamil perlu tambahan 600 mg/hari dan total
kebutuhan ibu hamil selama kehamilan adalah 1200 mg/hari. Kalsium dapat
diperoleh dengan mengonsumsi susu, keju, ikan teri, rebon kering, kacang kedelai
f. Asam Folat
sehingga kebutuhan asam folat pada ibu hamil akan menigkat. Anemia akibat
kekurangan oksigen. Bila hal ini berlangsung lama akan berdampak pada kerusakan
oragna-organ tubuh. Rendahnya kadar asam folat pada wanita hamil menyebabkan
(retardasi mental). Kebutuhan asam folat pada wanita hamil sebanyak 280 µg per
hari selama kehamilan trisemester I, 660 ug pada trisemester II, dan 470 ug per hari
pada trisemester III bisa didapat dari sayuran hijau, hati, dan ayam.
g. Kolin
Kolin merupakan salah satu vitamin B kompleks yang dibutuhkan oleh ibu
hamil, terutama pada minggu kedelapan belas kehamilan. Vitamin ini dapat
sedang tumbuh pesat. Kolin bisa didapat dari kuning telur, daging tanpa lemak, ragi,
h. Vitamin E
11
Vitamin E berfungsi sebagai anti-oksidan yang dapat melindungi tubuh dari
radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan kromosom atau jaringan sel bayi,
terutama paling rawan terjadi pada tahap-tahap awal kehamilan. Vitamin E dapat
ditemukan pada gandum, sayuran hijau, biji-bijian, kedelai, minyak biji kapas, dan
minyak jagung.
i. Vitamin A
Kebutuhan ibu hamil akan vitamin A harus dipenuhi yaitu sekitar 500 SI.
perlambatan pertumbuhan janin serta rendahnya berat badan bayi saat dilahirkan.
susu, ikan laut, sayuran, dan buah berwarna hijau atau kuning.
j. Vitamin B1
daging. k. Iodine Iodine adalah salah satu mineral yang dibutuhkan ibu hamil.
iodine pada masa kehamilan akan mengakibatkan kretin (tubuh kerdil) yang
anak yang mengalami down syndrome. Bahan makanan sumber iodine adalah
garam dapur yang sudah difortifikasi (diperkaya) iodine, bahan makanan yang
12
l. Zinc (Seng)
Kebutuhan ibu hamil akan zinc (seng) meningkat 5 mg karena tingkat zinc yang
rendah akan menyebabkan kenaikan tingkat kelahiran tidak normal. Zinc berperan
(penglihatan, penciuman, dan pengecap). Sumber zinc dapat diperoleh dari daging,
1. Umur
Lebih muda umur ibu hamil, maka energi yang dibutuhkan akan lebih banyak
2. Berat badan
Berat badan lebih atau kurang dari berat badan rata-rata untuk umur tertentu,
merupakan faktor yang dapat menentukan jumlah zat makanan yang harus di
3. Suhu lingkungan
4. Pengetahuan ibu hamil dan keluarga tentang zat Gizi dalam makanan
dan penyusunan makanan yang sehat dan seimbang bagi ibu hamil yaitu
13
gizi. Dengan demikain, tubuh ibu akan menjadi lebih efisien dalam menyerap
Pada umumnya, kaum ibu atau wanita lebih memperhatikan keeluarga dari
6. Aktivitas
Semakin banyak aktivitas yang dilakukan maka semakain banyak energi yang
7. Status kessehatan
Pada saat kondisi tidak sehat maka asupan energi tetap harus diperhatiakn.
8. Status ekonomi
Saat hamil seorang calon ibu membutuhkan gizi untuk dirinya sendiri dan
janin dalam kandungannya. Oleh karena itu tentu perlu makan yang lebih banyak
dan makan makanan yang bergizi. Tidak ada pantangan bagi ibu hamil. Makanlah
makanan yang bervariasi agar terpenuhi segala kebutuhan akan zat gizi dari
Oleh sebab itu wanita hamil menunjukkan kenaikan berat badan yang cukup
banyak, baik bagi komponen janin maupun bagi dirinya sendiri, maka sangat
a. Energi
14
Umumnya seorang ibu hamil akan bertambah berat badannya sampai 12,5 kg,
tergantung dari berat badan sebelum hamil. Rata-rata ibu hamil memerlukan
b. Protein
tubuh janin ibu hamil memerlukan asupan protein 60 gr per hari, yang berasal
d. Asam folat
NTD (Nueral Tubes Defects) atau kelainan susunan saraf pusat. Sangat
pusat akan dimulai di awal kehamilan. Sumbernya antara lain brokoli, gandum,
e. Zat besi
Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat mengganggu metabolisme energi
mengandung zat besi antara lain daging, hati, telur, kacang-kacangan dan
sayuran hijau.
15
f. Kalsium
Kalsium semakin dibutuhkan ibu hamil saat memasuki trimester kedua dan
ketiga kehamilan. Pada masa ini lah proses pembentukan tulang dan giginya.
diantaranya telur, susu, ikan teri, ikan salmon, sarden, sayuran bewarna hijau,
ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk ibu hamil. Status gizi juga
kebutuhan dan masukan nutrient. Gizi ibu hamil adalah makanan sehat dan
seimbang yag harus dikonsumsi ibu selama masa kehamilannya, dengan porsi dua
kali makan orang yang tidak hamil. Kesehatan ibu hamil dapat terwujud dengan
berperilaku hidup sehat selama kehamilan yaitu merawat kehamilan dengan baik
melalui asupan gizi yang baik, memakan tablet zat besi, melakukan senam hamil,
perawatan jalan lahir, menghindari merokok dan makan obat tanpa resep.
Melakukan kunjungan minimal empat kali untuk mendapat informasi dari petugas
A. Faktor Langsung
16
(1) Keterbatasan ekonomi, yang berarti tidak mampu membeli bahan makanan
(2) Produk pangan, dimana jenis dan jumlah makanan di negara tertentu atau daerah
tertentu biasanya berkembang dari pangan setempat untuk jangka waktu yang
sampai membuat kadar gizi yang terkandung dalam bahan makanan menjadi
dipengaruhi oleh adat atau tradisi. Misalnya, masih ada kepercayaan bahwa ayah
adalah orang yang harus diutamakan dalam segala hal termasuk pembagian
makanan keluarga.
(5) Pengetahuan gizi yang kurang, prasangka buruk pada bahan makanan tertentu,
salah persepsi tentang kebutuhan dan nilai gizi suatu makanan dapat mempengaruhi
(6) Pemenuhan makanan berdasarkan pada makanan kesukaan saja akan berakibat
dipandang pantas atau tidak untuk dimakan. Tahayul dan larangan yang beragam
masyarakat yang masih percaya ibu hamil tidak boleh makan ikan.
17
(8) Selera makan juga akan mempengaruhi dalam pemenuhan kebutuhan gizi.
Selera makan dipicu oleh sistem tubuh (misal dalam keadaan lapar) atau pun dipicu
a) Tablet Tambah Darah (TTD) yang mengandung zat besi (Fe) yang dapat
oksigen dan zat nutrisi makanan bagi ibu dan janin. TTD mengandung 200 mg
ferrosulfat yang setara dengan 60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat.
Tablet Tambah Darah diminum satu tablet tiap hari di malam hari selama 90
hari berturut-turut, karena pada sebagian ibu yang hamil merasakan mual,
muntah, nyeri pada lambung, diare, dan susah buang air besar. Usaha lain untuk
menambah asupan zat besi adalah daging segar, ikan, telur, kacangkacangan,
b) Kalsium merupakan zat yang dibutuhkan untuk perkembangan tulang dan gigi
bayi, jika asupan kalsium kurang maka kebutuhan kalsiun diambil dari tulang
ibu. Kebutuhan akan 6 kalsium bagi ibu hamil adalah 950 mg tiap harinya.
Asupan Kalsium bisa didapat dari minum susu, ikan, udang, rumput laut, keju,
yoghurt, sereal, jus jeruk, ikan sarden, kacangkacangan, biji-bijian, dan sayur
c) Vitamin juga diperlukan untuk menjaga kesehatan ibu yang hamil. Beberapa
vitamin ibu hamil yang dibutuhkan adalah vitamin C (80 mg) yang berfungsi
18
untuk membantu penyerapan zat besi, vitamin A (6000 IU), vitamin D (4 mcg).
Vitamin ini dapt diperoleh dari cabe merah, mangga, pepaya, wortel, ubi,
(2) Faktor budaya. Masih ada kepercayaan untuk melarang memakan makanan
tertentu yang jika dipandang dari segi gizi, sebenarnya sangat baik bagi ibu hamil.
(3) Faktor fasilitas kesehatan. Fasilitas kesehatan sangat penting untuk menyokong
status kesehatan dan gizi ibu hamil, dimana sebagai tempat masyarakat memperoleh
informasi tentang gizi dan informasi kesehatan lainnya, bukan hanya dari segi
Agar ibu hamil dan janin tetap mendapat asupan gizi, berikut beberapa saran yang
biasa dilakukan :
a. Jangan biarkan perut kosong, usahakan makan dalam porsi kecil tapi
sering.
c. Saat bangun pagi, jika belum nafsu makan, makanlah biscuit dengan teh
d. Bila ibu merasa sering kembung, hindari makanan yang dapat memicu
kembung.
19
e. Batasi mengkonsumsi masakan bersantan, ketan, nangka, sayur asem,
h. Umumnya ibu hamil butuh darah lebih banyak, untuk itu makanlah
makanan yang mengandung zat besi, seperti sayuran hijau, tahu, tempe,
i. Penting pula bagi ibu hamil untuk makan buah-buahan segar, bagus untuk
Kecukupan gizi bagi ibu hamil sangat penting. Bila gizi ibu kurang, tumbuh
kembang janin akan terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum
hamil telah buruk pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan abortus, Bayi lahir
prematur, atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat persalinan dapat mengakibatkan
persalinan lama, perdarahan, infeksi dan kesulitan lain yang mungkin memerlukan
namun sangat penting artinya karena pada waktu inilah janin dan plasenta dibentuk.
Kegagalan kenaikan berat badan ibu pada trisemester I dan II akan meningkatkan
bayi BBLR. Hal ini disebabkan adanya KEP akan mengakibatkan ukuran plasenta
kecil dan kurangnya suplai zat-zat makanan ke janin. Bayi BBLR mempunyai
resiko kematian lebih tinggi dari pada bayi cukup bulan. Kekurangan gizi pada ibu
20
lebih cenderung mengakibatkan BBLR atau kelainan yang bersifat umum daripada
menyebabkan kelainan anatomik yang spesifik. Kekurangan gizi pada ibu yang
lama dan berkelanjutan selama masa kehamilan akan berakibat lebih buruk pada
pertumbuhan organ-organ tubuh, yaitu dengan cara mengukur banyaknya DNA dari
organ berbagai indeks dari banyaknya sel dan kandungan protein untuk indeks dari
besarnya sel. Pertumbuhan organ tubuh pada awalnya dimulai dengan pembelahan
sel, kemudian diikuti dengan pembesaran sel. Kalau terdapat gangguan gizi pada
saat pembelahan sel, maka secara bermakna akan mempengaruhi besarnya organ,
Akibat lain dari KEP adalah kerusakan struktur SSP terutama pada tahap
Dikaitkan bahwa masa rawan pertumbuhan sel-sel saraf adalah trisemester III
kehamilan sampai sekitar dua tahun setelah lahir. Kekurangan gizi pada masa dini
dari perkembangan otak akan menghentikan sintesis protein dan DNA. Akibatnya
adalah berkurangnya pertumbuhan otak, sehingga lebih sedikit sel-sel otak yang
berukuran normal. Dampaknya akan terlihat pada struktr dan fungsi otak pada masa
suplementasi makanan kepada ibu hamil akan mengurangi kematian perinatal dan
b. Anemia Gizi
21
Anemia gizi merupakan masalah gizi dengan prevalensi tinggi pada ibu
hamil, terutama dinegara berkembang. Anemia gizi terjadi akibat kekurangan Fe,
asam folat dan vitamin B12. Anemia gizi dapat mengakibatkan antara lain,
plasenta, cadangan zat besi yang berkurang pada bayi-bayi dilahirkan sudah dalam
keadaan anemia. Sehingga mortalitas dan morbiditas ibu dan kehamilan perinatal
c. Defisiensi Yodium
merupakan faktor utama terjadinya kretin endemik. Pemberian yodium pada wanita
didaerah endemik dapat mengurangi angka kejadian kretin endemik. Akibat lain
dari defisiensi yodium bisa mengakibatkan janin diresorpsi, abortus, lahir mati, atau
bayi lahir lemah, masa hamil yang lebih lama atau partus lama.
pertumbuhan janin, kehamilan serotinus atau partus lama. Bayi yang dilahirkan
dengan defisiensi Zn, gejalanya mungkin baru akan nampak setelah anak berada
e. Defisiensi Vitamin A
f. Defisiensi Thiamin
22
Defisiensi thiamin yang berat dapat mengakibatkan penyakit beri-beri
congenital.
g. Defisiensi Kalsium
Jantung detak dan irama normal, tekanan darah normal sesuai dengan
usia
mental stabil
semangat
23
Gusi merah normal, tidak ada pendarahan
Status gizi pada ibu hamil pada waktu pertumbuhan dan selama hamil dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Berat badan ibu hamil harus
memadai, bertambah sesuai umur kehamilan. Hal ini di karenakan berat badan yang
sistem saraf pusat. Sedangkan pada trismeter II dan III dapat mengakibatkan
Janin terganggu, berat badan bayi lahir rendah. Selain itu, juga akan berakibat
terjadi gangguan kekuatan rahim saat persalinan dan pendarahan post partum.
24
Penambahan berat badan status gizi ibu sebelum hamil
Penambahan berat
Katagori berat (BMI) Total kenaikan BB (kg)
TM 1 (kg) TM 11 (kg)
Obesitas(BMI >19,8) 6 - -
25
BAB III
KESIMPULAN
fetus di dalam tubuhnya. Dalam kehamilan dapat terjadi banyak gestasi (misalnya,
dalam kasus kembar, atau triplet/kembar tiga). Kehamilan manusia terjadi selama
40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari
pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia
kelahiran).
Masa hamil adalah masa penting untuk pertumbuhan oprimal janin dan
kesehatan ibu hamil, pertumbuhan janin, saat persalinan, persiapan menyusui dan
tumbuh kembang bayi. Pada dasarnya menu makanan ibu hamil, tidak banyak
berbeda dari menu sebelum hamil. Oleh karena itu, diharapkan tidak ada kesulitan
dalam pengaturan menu selama hamil. Selama hamil calon ibu memerlukan lebih
banyak zat gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil
dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas
janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus,
26
DAFTAR PUSTAKA
6. Rini Hastuti, Saktya. 2014. Bayi Lahir Prematur dan Dampaknya terhadap
Kedisabilitasan. (Online), (http://solider.or.id/2014/10/24/bayi-lahirprematur-
dan- diakses 8 februari 2019dampaknya-terhadap-kedisabilitasan)
8. Rusilanti, 2006. Menu Bergizi Untuk Ibu Hamil. Jakarta: Kawan Pustaka
27
10. Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: ECG
11. Yulaikhah, Lily. 2006. Kehamilan: Seri Asuhan Kebidanan. Jakarta: ECG
28