Anda di halaman 1dari 17

OBAT ANTI PERDARAHAN

Kelompok II Eugenia VI
1. Fitriana Sindi
2. Humaira Tadzkiyyatus Shalihah Adz-Zahra
3. Aisyah Wiranda
Pengertian Obat Anti Perdarahan

 Obat anti perdarahan disebut juga hemostatik. Hemostatis merupakan proses


penghentian perdarahan pada pembuluh darah yang cedera.
 Obat haemostatik (Koagulansia ) adalah obat yang digunakan untuk
menghentikan pendarahan. Obat haemostatik ini diperlukan untuk mengatasi
perdarahan yang meliputi daerah yang luas.
 Pemilihan obat hemostatik harus dilakukan secara tepat sesuai dengan
patogenesis perdarahan. Dalam proses hemostasisk berperan faktor-faktor
pembuluh darah (vasokonstriksi), trombosit (agregasi), dan faktor pembekuan
darah.
Macam – Macam Obat Anti Perdarahan
Obat anti perdarahan terbagi menjadi dua, yaitu Obat hemostatik lokal dan
obat hemostatik sistemik.
 Hemostatik Lokal
1. Hemostatik Serap
Hemostatik golongan ini berguna untuk mengatasi perdarahan yang
berasal dari pembuluh darah kecil saja.
Contoh Obat: Spon, gelatin, oksisel (selusel oksida), human fibrin foam.
2. Astringent (Stypstic)
Kelompok ini digunakan untuk menghentikan perdarahan kapiler tetapi
kurang efektif bila dibandingkan dengan vasokontriktor yang digunakan
lokal.
Contoh Obat : Feri kloida, nitras argenti, asam tanat.
3. Koagulan
Kelompok ini pada penggunaan lokal menimbulkan hemostatik dengan 2
cara yaitu dengan mempercepat perubahan protrombin menjadi trombin dan
secara langsung menggumpalkan fibrinogen.
Contoh Obat: russell’s viper venom yang sangat efektif sebagai hemostatik lokal
dan dapat digunakan umpamanya untuk alveolkus gigi yang berdarah pada pasien
hemofilia.
4. Vasokonstriktor
dapat digunakan untuk menghentikan perdarahan kapiler suatu permukaan.
Contoh obat : Epinefrin dan norepinefrin
 Obat Hemostatik Sistemik
1. Faktor anti hemofilik (faktor VIII) dan Cyroprecipitated Antihemophilic
Factor.
Kedua zat ini bermanfaat untuk mencegah atau mengatasi perdarahan pada
penderita hemofilia A (defisiensi faktor VIII) dan penderita yang darahnya
mengandung inhibitor faktor VIII.
kadar faktor hemofilik 20 – 30% dari normal yang diberikan IV biasanya
digunakan untuk mengatasi perdarahan pada penderita hemophilia.
2. Kompleks Faktor X
Sediaan ini mengandung faktor II, VII, IX, X serta sejumlah kecil protein
plasma lain dan digunakan untuk pengobatan hemophilia B, atau bila
diperlukan faktor –faktor yang terdapat dalam sediaan tersebut untuk mencegah
perdarahan. Akan tetapi karena ada kemungkinan timbulnya hepatitis,
preparat ini sebaiknya tidak diberikan pada penderita nonhemofilia.
3. Vitamin K
Digunakan untuk mencegah atau mengatasi perdarahan akibat defisiensi
vitamin K. Pada orang normal vitamin K tidak mempunyai aktivitas
farmakodinamik, tetapi pada penderita defisiensi vitamin K, vitamin ini
berguna untuk meningkatkan biosintesis, beberapa faktor pembekuan darah
yang berlangsung di hati
4. Asam Aminokaproat
digunakan untuk mengatsai perdarahan fibrinolisis berlebihan, digunakan
untuk mengatas hematuria yang berasal dari kandung kemih, bermanfaat
untuk pasien hemophilia sebelum dan sesudah ekstraksi gigi dan perdarahan
lain karena trauma didalam mulut.
5. Asam Traneksamat
Digunakan untuk Hipermenorhea, perdarahan pada kehamilan dan
pemasangan AKDR, mengurangi perdarahan selama dan setelah operasi.

6. Karbazokrom Na Sulfonat (ADONA)


Digunakan untuk Pendarahan disebabkan menurunnya resistensi kapiler
dan meningkatnya permeabilizas kapiler, Pendarahan abnormal selama/
pasca operasi akibat penurunan resistensi kapiler pendarahan otak
Obat Anti Perdarahan dalam Kasus Kebidanan
Obat Anti Perdarahan dalam Kasus Kebidanan

1. Ergometrine
Ergometrine adalah jenis obat yang disebut alkaloid
ergot. Obat ini diberikan bersamaan dengan
oxytocin untuk membantu mencegah dan
mengendalikan perdarahan setelah melahirkan.
Penggunaan Ergometrine menyebabkan pembuluh
darah dan rahim berkerut. Pengerutan tersebut
membantu plasenta (ari-ari) didorong keluar. Kedua
tindakan ini mengurangi aliran darah ke rahim, yang
membantu mengurangi kehilangan darah saat
plasenta keluar dari dinding rahim.
2. Oksitosin
Oxytocin digunakan untuk membantu pasien menjalani persalinan, serta
menghentikan pendarahan saat persalinan. Obat ini juga kadang
digunakan untuk merangsang keluarnya air susu ibu (ASI).
3. Prostaglandin
 Prostaglandin adalah zat dengan struktur
kimia menyerupai hormon. Perannya
terbilang penting karena prostaglandin
dibutuhkan dalam sistem
reproduksi serta proses penyembuhan
luka.
 Tidak seperti hormon, prostaglandin
diproduksi tubuh hanya pada kondisi-
kondisi tertentu. Secara alami, tubuh
akan memproduksi prostaglandin ketika
dibutuhkan.
STUDI KASUS

Tanggal pemeriksaan :  09 – 04 – 2014


Waktu                     :  02.00 WIB
Tempat                 :  PKM Sukamakmur

Identitas/Biodata
Nama                  : Ny. M                    Nama suami       : Tn. Z
Umur                  : 26 tahun                    Umur                 : 30 tahun
Pendidikan          : SMA                          Pendidikan         : SMA
Pekerjaan           : IRT                            Pekerjaan           : SWASTA
Suku/bangsa       : Aceh/Indonesia         Suku/Bangsa       : Aceh/Indonesia
Alamat               : Lamtanjong               
Subjektif :
Ibu M datang ke PKM Sukamakmur dengan keluhan ingin melahirkan. Sakit
perut menjalar ke pinggang. Keluar lendir bercampur darah. Ini merupakan
kehamilan yang  ke 2. Gerakan anak masih dirasakan. Setelah dianamnesa
lebih dalam, didapatkan data bahwa ibu tidak mengkonsumsi tablet FE selama
trimester 2 dan 3. Ibu juga mengatakan bahwa ibu mengalami atonia uteri
pada persalinan anak pertamanya yang disebabkan karena janin memiliki berat
badan 3800 Gram. Haid terakhir ibu tanggal 28 – 07 – 2013.

Objektif :
KU : Baik
BB            :  61 Kg
      TD         :  110/70 mmHg
Nadi           :  78x / menit
Respirasi     :  28x / menit
Suhu           :  36,8 º C
  
Pemeriksaan Kebidanan
Leopold 1     :  3 Jari dibawah Processus Xifoideus
Leopold 2       :  Puka
Leopold 3       :  Presentasi Kepala
Leopold 4       :  Divergen
TFU                :  33 cm
TBBJ               :  3300 Gram
DJJ                 :  148x / menit
HIS                 :  3x / 10 menit, 40 detik
VT                  :  Pembukaan  :  5 cm
Porsio             :  Tebal
Penurunan      :  3/5
Ketuban        :  Utuh
Pemeriksaan Penunjang  :  HB  :  9,6 gr%

A :  Ny.M umur 26 tahun G2 P1 A0 37 minggu kala 1 fase aktif


Waktu : 06.00 WIB
KALA II
Ibu melahirkan anak keduanya secara normal di PKM Sukamakmur pada pukul 06.20
wib dengan BB 3500 kg, Pb : 48 cm, menangis spontan.
KALA III
Waktu : 06. 20 Wib
Terdapat tanda-tanda pelepasan plasenta. Pukul 06.30 Plasenta Lahir Lengkap.
KU baik
TD          : 100/70 mmHg
Nadi       :  78x / menit
Suhu      :  36,5 º C
TFU        :  Setinggi pusat.
KALA IV
S : Ibu mengatakan lemas, tidak merasakan mules, dan merasa banyak darah yang
keluar dari jalan lahir.
O : KU : lemah
TD          : 100/60 mmHg
Nadi       :  86x / menit
Suhu      :  36,5 º C
TFU        :  Setinggi pusat.
HIS         : Teraba lembek, setelah 15 detik plasenta lahir uterus tidak
berkontraksi
Perdarahan  :  550 cc
Kemih    :  kosong
A : Ny.M 26 tahun P2A0 kala IV persalinan dengan atonia uteri
Penatalaksanaan :     
1. Menghentikan perdarahan dengan tindakan Kompresi Bimanual Internal
(KBI) selama 5 menit.
2. Uterus tidak berkontraksi dalam waktu 5 menit, bidan mengajarkan keluarga
untuk melakukan Kompresi Bimanul Eksternal (KBE) 
3. Memberikan ergometrin 0,2 mg secara intra muscular di paha ibu
4. Memasang infus dengan jarum ukuran 18 dengan cairan infus RL 500
+ drip 2 ampul oksitosin guyur dalam waktu 10 menit
5. Mengulangi tindakan KBI (evaluasi : uterus tidak berkontraksi,
keadaan  ibu semakin lemah)
6. Merujuk ibu ke RS, tindakan KBI tetap dilakukan selama perjalanan
rujukan. Terpasang infus RL 500 cc / jam hingga tiba ditempat rujukan dan
memberikan minum untuk rehidrasi.
7. Setelah melakukan 3 kali tindakan KBI selama perjalanan rujukan, akhirnya
uterus ibu mulai berkontraksi dan perdarahan berhasil dihentikan.
8. Ketika tiba di RS, ibu hanya dilakukan pemantauan perdarahan oleh
pihak rumah sakit.
TERIMA KASIH
WASALAMUALAIKUM

Anda mungkin juga menyukai