Anda di halaman 1dari 4

1.

Pengertian
Anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu clan tnengesankan. biasanya mengenal
orang penting atau terkenal dan berdasarkan keiadian yang sebenarnya. Namun, anekdot juga
dapat njerupakan cerita rekaan yang Iidak harus didasarkan pada kenyataan di masyarakal.
Teks anekdot clapat berupa kritik atau lelucon tentang:
> hukuni. politik, sosinl. ekonomi.
> pendidikan dan budaya.
> lingkungan dan transportasi. serta
>/peristiwa yang metnbuat jengkel dan tidak nyaman.

Setiap teks yang dibuat diharapkan dapat memberikan nilai dan pelajaran kepada pembaca. Dalam
teks anekdot. Cerita yang ditampilkan sengaja dibuat dengan menampilkan kelucuan sikap tokoh dan
keadaan. Kelucuan yang disampaikan biasanya tidak dengan cepat dipahami pembaca karena disusun
secara implisit. Pembaca yang cermat akan cepat mengetahui dan memahami pesan dalam teks nekdot
yang dibaca. Kelucuan dalam anekdot biasanya disampaikan dengan bahasa yang singkat, tetapi mengena.
Anekdot dibuat untuk menyampaikan kritikan
Dalam penyajian secara lisan, anekdot sering ditampilkan dalam acara stand up comedy atau
lawakan tunggal. Anekdot yang ditampilkan oleh para penyaji stand up comedy (komika) biasanya
ditampilkan dalam bentuk monolog. Monolog dilakukan komika dengan cara menjadikan dirinya melalui
humor agar tidak menyakitkan pihak yang disindir.
sebagai tokoh dari beberapa karakter.
Di samping itu, mengonstruksi makna tersirat berarti memberikan kesan, pendapat, atau pandangan
berdasarkan teori. Pada keadaan tertentu, mengonstruksi makna tersirat dapat berarti memberikan
penafsiran terhadap suatu keadaan atau bisa juga disebut menginterpretasi. Dengan demikian,
menginterpretasi berarti melakukan kegiatan penafsiran untuk mendapatkan ntlai atau pelajaran.
Dalam teks anekdot, interpretasi dilakukan agar pembaca atau pendengar dapat mengetahui nilai atau
pelajaran yang terdapat di dalam teks anekdot tersebut. Konsentrasi dan kecerdasan pendengar atau
pembaca akan menentukan sejauh mana mereka dapat mengambil nilai dan pelajaran dalam teks anekdot
tersebut. Secara garis besar terdapat dua macam teknik interpretasi, yaitu sebagai berikut.
1. Teknik secara langsung (attended service)
Teknik secara langsung adalah kegiatan interpretasi yang melibatkan penginterpretasi dan objek
interpretasi secara langsung sehingqa penginterpretasi dapat secara langsung melihat atau mendengar
objek-objek intrepretasi yang dipergunakan.
2. Teknik secara tidak langsung (unattended service)
Teknik secara tidak langsung adalah kegiatan interpretasi yang dilakukan dengan menggunakan
alat bantu Saat memperkenalkan objek interpretasi. Alat bantu tersebut dapat berupa program video.
rangkaian gambar-gambar, dan sebagainya.

Surat Tukang Buah kepada Tukang Sayur


Wajahmu memang manggis
sifatmu juga melon kolis
Tapi hatiku nanas karena
cemburu Terasa sirsak napasku
Hatiku anggur lebur
Ini delima dalam hidupku
Memang ini salakku
Jarang apel di malam minggu
Ya Tuhan ... Aku mohon belimbing-mu
Kalo memang per- pisang-an ini yang
terbaik untukmu
Semangka kau bahagia dengan pria lain
Sawo nara .........
Dari: Durianto
Dosen yang Juga MenJadi Pejabat

Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang
berbincang-bincang,
Tono "Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk,
tidak pernah mau berdiri,"
Udin : " Ah, begitu saja perhatikan Sih Ton, "
Tono : " Ya, Udin tahu, "
Udin : " Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri, "
Tono : " Bukan itu menyebabkan, Din, Sebab dia juga seorang pejabat, "
Udin : " Loh , apa, "
Tono : " Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain, "
Udin : “???”
Sumber: http://radiosuaradogiyafm.blogspot.co.id

Dalam teks anekdot di atas, kritik yang disampaikan ditujukan pada para pejabat yang takut dan
tidak mau turun dari jabatannya atau takut kehilangan jabatan. Tujuan yang ingin disampaikan tentu
bukan hanya menyindir para pejabat yang tidak mau atau takut kehilangan jabatan, tetapi jauh lebih dari
itu yaitu agar para pejabat sadar bahwa jabatan itu ada masanya. Ketika jabatan sudah habis, hendaknya
para pejabat itu dengan legowo bersedia digantikan oleh orang lain.

Jadi makna tersirat yang dimaksud lebih mengarah pada pesan moral yang hendak disampaikan
melalui anekdot. Pesan moral itu dapat diruntut dari kritikan atau sindirian yang disampaikan lewat
anekdot.

2. Struktur Anekdot
Berikut ini adalah struktur yang ada di teks anekdot.
Abstraksi: Bagian awal (paragraf awal) yang berfungsi memberi gambaran tentang isi teks secara umum.
Orientasi : Bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang bagaimana
peristiwa terjadi
Krisis : Bagian kemelut atau masalah.
Reaksi : Bagian yang menunjukkan adanya reaksi untuk menyelesaikan kemelut atau masalah:
Koda : Bagian akhir yang berisi perubahan yang terjadi pada partisipan dan pelajaran yang
dapat dipetik dari cerita

3. Ciri-ciri Teks Anekdot


Berikut ini adalah ciri-ciri yang ada di teks anekdot.
> Hampir menyerupai dongeng.
> Partisipan biasanya orang terkenal atau penting.
> Bersifat humor. menyindir. dan lelucon yang realistis.
> Memiliki tujuan tertentu.

Kaidah Teks Anekdot


Berikut ini adalah kaidah yang ada di teks anekdot.
* Diawali dengan abstraksi dan diakhiri dengan koda.
* Menggunakan konjungsi untuk menyatakan peristiwa atau akibat.
* Menggunakan pertanyaan retorik.
* Menggunakan kata keterangan waktu lampau.
* Menggunakan kata kerja.
* Menggunakan kalimat perintah.
* Urut berdasarkan kejadian waktu (kronologis).
SEMETER 2

3.12 Menghubungkan permasalahan/ isu, sudut pandang dan argumen beberapa pihak dan simpulan
dari debat untuk menemukan esensi dari debat.

4.12 Mengonstruksi permasalahan/isu, sudut pandang dan argumen beberapa pihak,


dan simpulan dari debat secara lisan untuk menunjukkan esensi dari debat.
Debat:
 esensi debat;
 mosi (permasalahan yang didebatkan);
 argumen untuk menguatkan pendapat sesuai dengan sudut pandang yang diambil;
dan
 tanggapan (mendukung dan menolak pendapat disertai argumen).

Kegiatan

 Mengidentifikasipermasalahan, sudut pandang, argumen, pemeran, sikap, pemilihan


topik dan simpulan dari simulasi debat yang menimbulkan pro dan kontra yang
diperankan oleh peserta didik.
 Melaksanakan debat.
 Mengevaluasi pelaksanaan debat.

Indikator
1. Merumuskan esensi debat
2. Mengidentifikasi unsur-unsur debat
3. Merumuskan tata cara debat
4. Merumuskan mosi berdasarkan isu atau permasalahan yang sedang berkembang
5. Menganalisis pendapat tim afirmasi, tim oposisi, dan tim netral dalam debat
6. Menyimpulkan hasil debat

Materi yang akan dijelaskan


a. Pengertian debat
b. Tujuan debat
c. Unsur-unsur debat
d. Peranan unsur manusia dalam debat
e. Tata cara debat
f. Bagian bagian debat
g. Cara menyusun debat
h. Ketentuan permasalahan atau isu dalam debat
i. Menarik kesimpulan dalam debat

3.13 Menganalisis isi debat (permasalahan/ isu, sudut pandang dan argumen
beberapa pihak, dan simpulan).
4.13 Mengembangkan permasalahan/isu dari berbagai sudut pandang yang dilengkapi
argumen dalam berdebat
Materi
Isi debat:
 mosi/ topik permasalahan yang diperdebatkan;
 pernyataan sikap (mendukung atau menolak);
 argumenasi untuk mendukung sikap.
Pihak-pihak pelaksana debat:
 pihak yang mengajukan mosi/topik permasalahan yang diperdebat-kan;
 tim afirmatif (yang setuju dengan mosi);
 tim oposisi yang tidak setuju dengan mosi);
 pemimpin/ wasit debat (yang menjaga tata tertib)’
 Penonton/ juri.

Kegiatan
 Mengidentifikasi isi debat (permasalahan/ isu, sudut pandang dan argumen
beberapa pihak, dan simpulan).
 Memberikan tanggapan (kelebihan dan kekurangan) terhadap pihak-pihak pelaku
debat.
 Melaksanakan debat.
 Mengevaluasi pelaksanaan debat.

Anda mungkin juga menyukai