Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya penulis
dapat menyelesaiakan makalah ini. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada guru
pembimbing yang telah membantu dalam mengerjakan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada teman-teman yang telah membantu.

Makalah ini berisikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan anekdot, mulai dari pengertian, unsur,
sruktur, hingga contoh dari anekdot yang di dapat dan dirangkum dari berbagai sumber-sumber artikel
lain.

Dalam penulisan makalah ini, maaf jika penulis melakukan kesalahan karena penulis juga memiliki
keterbatasan selaku manusia biasa. Maka dari itu penulis bersedia menerima kritik dan saran dari
pembaca yang budiman sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki makalah penulis di masa datang,
sehingga makalah penulis yang berikutnya dan karya tulis lain dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih
baik. Dengan menyelesaikan makalah ini penulis mengharapkan banyak manfaat yang dapat dipetik dan
diambil dari makalah ini.

Manado, 14 November 2018

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………....………...

KATA PENGANTAR ……………………………………………………….....…….

DAFTAR ISI ………………………………………………………………....……....

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………...………..

A. Latar Belakang ……………………………………………....…….........

B. Rumusan Masalah ……………………………………....………………..

C. Tujuan Penulisan ……………………………………....………………….

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………....………..

A. Pengertian Anekdot …………………………………………………......

B. Ciri Kebahasaan Teks Anekdot...................................................

C. Unsur-unsur Anekdot …………………………………………………......

D. Struktur Anekdot ………………..…………………………………….......

E. Kaidah Anekdot …………………………………………………………......

F. Ciri-ciri Teks Anekdot………………………………………………….......

H. Mengkritisi Teks Anekdot dari Aspek Makna Tersirat...............

I. Mengonstruksi Makna Tersirat dalam Sebuah Teks Anekdot.....

BAB IV PENUTUP..................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, pastinya banyak kejadian yang dialami, yang dimana pada akhirnya
mengakibatkan suatu pandangan seseorang terhadap layanan publik maupun salah seorang masyarakat
atau kelompok yang menuai protes serta kritikan. Untuk itulah dalam keseharian diperlukannya suatu
media yang mengandung suatu kritikan tertentu ysng dapat diterima oleh masyarakat. Hadirnya anekdot
dikehidupan seharia-hari sangatlah bermanfaat karena selain dapat membantu untuk menyampaikan
suatu kritik serta suatu saran, juga dapat menjadi media hiburan serta pembelajaran yang efektif

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulakan beberapa masalah yang
dapat dibahas lebih rincinya di bab pembahasan, rumusan masalah tersebut antara lain:

1. Apa pengertian dari anekdot?

2. Apa saja ciri kebahasaan dari Anekdot?

3. Apa saja unsur-unsur yang dimiliki anekdot?

4. Apa saja struktur yang dimiliki anekdot?

5. Apa saja kaidah yang dimiliki anekdot ?

6. Apa saja ciri - ciri teks anekdot?

7. Seperti apakah contoh dari anekdot?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui pengertian dari anekdot.

2. Untuk mengetahui apa saja ciri kebahasaan yang dimiliki anekdot

3. Untuk mengetahui apa saja unsur-unsur yang dimiliki anekdot.

4. Untuk mengetahui apa saja struktur yang dimiliki anekdot.

5. Untuk mengetahui apa saja kaidah yang dimiliki anekdot.

6. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri yang dimiliki teks anekdot.

7. Untuk mengetahui seperti apakah contoh dari anekdot.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Anekdot

Menurut para ahli, anekdot adalah sebuah cerita singkat yang lucu dan menarik yang menggambarkan
kejadian seseorang atau terhadap gagasan tertentu., Sedangkan pengertian anekdot menurut KBBI
(Kamus Besar Bahasa Indoneisa) yang dituliskan bahwa anekdot adalah cerita lucu karna menarik dan
mengesankan, bisananya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang
sebenarnya. Dengan bentuk dan gambaran yang singkat dan pendek, anekdot mempunyai sifat yang
lentur sehingga memiliki banyak pembaca.

Salah satu cerita lucu adalah anekdot. Anekdot merupakan cerita lucu yang bertujuan untuk
menyampaikan kritik, tetapi dengan cara yang baik. Anekdot termasuk cerita singkat, menarik, lucu dan
mengesankan. Anekdot juga mengangkat tema atau orang-orang penting atau terkenal berdasarkan
kejadian yang sebenarnya. Untuk partisipan (pelaku cerita), tempat kejadian, dan waktu peristiwa dalam
anekdot hanyalah sebuah hasil rekaan.

Isi anekdot adalah sindiran dan kritikan terhadap kejadian yang menyangkut orang banyak atau perilaku
tokoh publik. Fungsi komunikasi teks anekdot adalah untuk menyampaikan kritik terhadap kejadian yang
menyangkut orang banyak atau perilaku tokoh publik.

B. Ciri Kebahasaan Teks Anekdot

- Menggunakan kalimat yang menyatakan masa lalu;


- Menggunakan kalimat retoris;

- Menggunakan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu dan konjungsi yang

menyatakan hubungan sebab-akibat;

- Menggunakan kata kerja aksi; dan

- Menggunakan kalimat seru.

C. Unsur-Unsur Anekdot

Unsur-unsur anekdot dibagi menjadi dua, yaitu unsur intrinsik dan unsur kebahasaannya.

Unsur Intrinsik Anekdot :

• Alur

Alur merupakan kerangka dasar penting dalam anekdot. Alur disebut juga Polt, dalam alur inilah jalan
sebuah cerita anekdot terjadi

• Tema

Tema yang disajikan dalam anekdot cenderung bersipat implisit, karena merupakan cerita singkat.
Anekdot biasanya hanya terdiri atas satu tema utama tanpa disertai sub-subtema.

•Penokohan

Penokohan atau tokoh merupakan salah satu bagian penting dalam anekdot. Tokoh terkenal tokoh yang
muncul adalah tokoh-tokoh yang dikenal publik.

• Sudut Pandang

Sudut pandang juga juga disebut point of view. Sudut pandang merupakan cara suatu anekdot
diceritakan sudut pandang dibagi 2, yaitu Sudut pandang orang ketiga, dan sudut pandang campuran

• Latar
Latar merupakan landasan pijak suatu anekdot. Latar dapat berupa tempat, waktu ataupun Lingkungan
sosial budaya.

• Amanat

Amanat anekdot muncul secara implisit dalam tema.

Unsur Kebahasaanya :

1. Kalimat tanya

2. Kalimat berita

3. Kalimat perintah

D. Struktur Anekdot

Struktur anekdot ada lima, yaitu :

1. Abstraksi : Bagian awal paragraph yang berfungsi memberi gambaran tentang isi teks, biasnya
bagian ini menunjukan hal unik yang aka nada di dalam teks.

2. Orientasi : Bagian yang menunjukkan awal kejadian atau latar belakang bagaimana peristiwa
terjadi, biasanya penulis bercerita dengan detail dibagian ini.

3. Krisis : Bagian dimana terjadi hal atau maslah yang unik atau tidak biasa terjadi.

4. Reaksi : bagian bagaimana cara penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan masalah yang
timbul dibagian krisis tadi.

5. Koda : bagian akhir dari cerita yang memberikan sebuah kesimpulan.

E. Kaidah dalam Teks Anekdot

a. Teks anekdot menggunakan waktu lampau, menggunakan kata kerja, dan menggunakan kata perintah.

b. Kata kias atau konotasi (makna yang tidak sebenarnya).

c. Kalimat sindiran yang diungkapkan dengan pengandaian, perbandingan, dan lawan kata atau
antonim.
d. Pertanyaan retoris (pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban).

e. Kalimat yang menyatakan ajaran, moral, pesan kebaikan.

f. Kalimat yang mengandung unsur lucu/ konyol/ jengkel

g. Konjungsi (kata hubung)

h. Adanya partisipan (tokoh/orang) yang terlibat dalam cerita.

F. Ciri-Ciri Teks Anekdot

a. Ciri-ciri teks anekdot mesti dekat dengan perumpamaan seperti sebuah dongeng

b. Menampilkan suatu karakter hewan dan figure seorang manusia pada umumnya dan seringkali
berkaitan dengan kenyataan.

c. Memiliki sifat kelucuan dan humor.

d. Memiliki sifat dapat menggelitik dan menyindir.

e. Berkaitan dengan orang penting.

f. Bertujuan pada hal tertentu.

H. Mengkritisi Teks Anekdot dari Aspek Makna Tersirat

1).Mendata Pokok - Pokok Isi Anekdot

Contoh 1 :

"Dosen yang Menjadi Pejabat"

Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang berbincang-bincang.

Tono : “Saya heran dengan dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri

Udin : “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.

Tono : “Ya, Udin tahu sebabnya.”

Udin : “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.”

Tono : “Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat.”

Udin : “Loh, apa hubungannya.”


Tono : “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”

Udin : “???”

Contoh 2 :

"Cara Keledai Membaca Buku"

Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya
dengan senang hati. Namun, Timur Lenk memberi syarat, agar Nasrudin mengajari terlebih dahulu
keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada
Nasrudin.

Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu, ia memikirkan apa yang akan
diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima hadiah, namun
jika tidak maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.

Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku
besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu
menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut dan membuka sampulnya.

Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian si Keledai mulai membuka-buka
buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir. Setelah itu, si
keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.

“Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya”, kata Nasrudin. Timur Lenk merasa
ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. Ia kagum dan memberi hadiah kepada Nasrudin.
Namun, ia minta jawaban, “Bagaimana cara mengajari keledai membaca?”

Nasrudin berkisah, “Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaranlembaran besar mirip buku. Aku
sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa
makan biji-biji itu. Kalau tidak ditemukan biji gandumnya, ia harus membalik halaman berikutnya. Itulah
yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik balik halaman buku itu”.9

“Namun, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?” tukas Timur Lenk. Nasrudin menjawab,
Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya”.
Jadi, kalau kita juga membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan?”
kata Nashrudin dengan mimik serius. 9

Dari dua contoh anekdot di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.

1. Siapa yang diceritakan dalam anekdot tersebut?


Jawab: Timur Lenk, Nashrudin, dan Keledai.

2. Masalah apa yang diceritakan dalam anekdot?

Jawab: Usaha seorang manusia untuk mengajari seekor keledai membaca buku. Namun keledai tersebut
hanya membalik lembar demi lembar dari buku tersebut tanpa tahu apa yang ada disetiap lembaran
buku tersebut. Yang keledai tahu hanyalah biji gandum yang memang disisipkan Nashrudin di setiap
halaman buku tersebut.

3. Temukan unsur humor dalam anekdot tersebut!

Jawab: Unsur humor dalam anekdot tersebut adalah cara Nashrudin untuk mengajari keledainya
membaca. Sampai kapanpun keledai tidak akan pernah bisa membaca, tapi Nashrudin berhasil membuat
seolah-olah keledainya dapat membaca dengan seksama.

4. Menurut pendapatmu, selain menceritakan hal yang lucu, adakah pesan tersirat yang hendak
disampaikan pencerita dalam anekdot tersebut?

Jawab: Karena pada dasarnya anekdot adalah cerita yang berkaitan dengan moral sosial dan dituliskan
dengan kondisi atau situasi si pembacanya. Anekdot juga harus ditulis dengan ditambah sisi humornya
untuk membuat para pembaca lebih paham dengan maksud dari cerita tersebut.

5. Mengapa cerita lucu tersebut disebut anekdot?

Jawab: 1) mengangkat cerita tentang orang penting (tokoh masyarakat) atau terkenal.

2) untuk menyampaikan kritik, tetapi tidak dengan cara yang kasar dan menyakiti.

Setelah mendiskusikan hasil kerjamu, kerjakan tugas berikut.

1. Jelaskan batasan anekdot dengan singkat dan jelas!

Jawab: Anekdot merupakan sebuah cerita singkat yang lucu dan menarik, yang mungkin
menggambarkan tentang kejadian tertentu atau orang sebenarnya. Anekdot terkadang bersifat
menghibur, namun anekdot bukanlah hanya suatu lelucon, hal ini karena tujuan utama anekdot adalah
tidak hanya membangkitkan tawa si pembaca, tetapi untuk mengungkapkan kebenaran yang lebih
umum daripada kisah singkat tersebut. Anekdot terkadang bersifat sindiran alami.
2. Sebutkan isi pokok anekdot!

Jawab:

1) Masalah yang dibahas

2) Kritik atau sindiran yang disampaikan

3) Unsur humor

4) Makna yang tersirat

3. Jelaskan fungsi anekdot. Apabila perlu, sertai dengan contoh.11

11Jawab:

1) Fungsi primer, sebagai sarana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan,
kemarahan dan sebagainya.

2) Fungsi Sekunder, sebagai bahan hiburan, sebagai analogi atau contoh dalam menjelaskan sesuatu
sebagai penarik perhatian dan sebagainyah.

I. Mengonstruksi Makna Tersirat dalam Sebuah Teks Anekdot11

1). Membandingkan Anekdot dengan Humor11

Contoh 1 :

"Surat Cinta Tukang Buah dan Tukang Sayur"

Wajahmu memang manggis

sifatmu juga melon kolis

Tapi hatiku nanas karena cemburu

Terasa sirsak napasku

Hatiku anggur lebur

Ini delima dalam hidupku

Memang ini salakku


Jarang apel di malam minggu

Aku ... mohon belimbing-mu

Kalo memang per-pisang-an ini yang terbaik untukmu

Semangka kau bahagia dengan pria lain12

Sawo nara.

Contoh 2 :

"Balasan dari Tukang Sayur"

Membalas kentang suratmu itu

Brokoli-brokoli sudah kubilang

Jangan tiap dateng rambutmu selalu kucai

Jagungmu tak pernah dicukur

Disuruh dateng malem minggu

eh nongolnya hari labu

Ditambah kondisi keuanganmu makin hari makin pare

Kalo mau nelpon aku aja mesti ke wortel

Terus terong aja

cintaku padamu sudah lama tomat

Jangan kangkung aku lagi

aku mau hidup seledri

Cabe dech.

Setelah membaca humor tersebut, jawablah pertanyaan berikut ini.


1. Apakah ide ceritanya diangkat dari kejadian nyata?

Jawab : Tidak, karena cerita tersebut hanyalah Rekaan

2. Apakah masalah yang diangkat dalam humor tersebut berkaitan dengan

tokoh publik (penting) dan kepentingan masyarakat umum?

Jawab : Masalah yang diangkat dalam humor tersebut Tidak berkaitan dengan tokoh publik, tetapi
Berkaitan Dengan masalah kehidupan sehari-hari.

3. Apakah ada makna tersirat yang disampaikan dalam bentuk kritik

atau sindiran di dalamnya?

Jawab : TIDAK ADA makna tersirat yang disampaikan dalam bentuk kritik atau sindiran di dalamnya.

4. Apakah tujuan komunikasi pencerita hanya untuk menghibur atau

ada tujuan lain?13

Jawab : Tujuan komunikasi pencerita hanya UNTUK MENGHIBUR.

5. Jelaskan perbedaan antara Humor dengan Anekdot!

Persamaan humor dan anekdot:

1. bertujuan untuk menghibur pembaca

2. isi ceritanya lucu

3. dapat menyebabkan pembaca/ pendengar tertawa

4. terdapat orientasi/ bagian awal kejadian

5. menggunakan kata kerja (aksi)

6. menggunakan kata sambung

7. menggunakan kalimat tanya


Sedangkan perbedaannya sebagai berikut

1. Dari aspek ide cerita

- Ide cerita anekdot dari : (1) kekurangan/ keburukan seseorang/ orang penting, (2) keadaan masyarakat
yang kurang pas dengan semestinya, (3) peristiwa-peristiwa menarik, konyol dan menjengkelkan, (4)
ungkapan suatu kebenaran yang lebih umum.

- Ide cerita humor dari aktivitas, sifat, tingkah laku baik nyata maupun fiktif/ imajinasi.

2. Dari aspek isi

- Anekdot isinya terstruktrur dengan menggunakan bahasa yang terkesan formal atau sopan

Struktur anekdot terdiri atas: abstrak, orientasi, krisis, reaksi, koda.

- Humor isinya tidak terstruktur dan menggunakan bahasa campuran

Sebuah humor bisa saja terdiri atas: perkenalan, permasalahan, klimaks, peleraian, penyelesaian
masalah.

3. Dari aspek fungsi komunikasi

- Anekdot berfungsi untuk mengritik/ menyindir, sarana dialektika yang tajam sekaligus menghibur,
sarana edukasi yang menyenangkan, dan manjadi dokumen sejarah non formal.

- Humor berfungsi untuk menghibur yang kadang menyelipkan protes sosial.

2). Menganalisis Kritik yang Disampaikan dalam Anekdot14

Contoh :

Kata, frausa, klausa, atau kalimat Makna Idiomatis

Keledai Bodoh
Jadi kalau kita juga membuka-buka buku tanpa Kalau kita membuka buka buku tetapi tidak paham
mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, isinya, berarti kita sama bodohnya dengan keledai
bukan?

Ket :

Frausa : gabungan dua kata atau lebih yang besifat non-predikatif (tidak ada yang berkedudukan sebagai
predikat).

Klausa : satuan gramatikal yang berupa kelompok kata, sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan
predikat dan berpotensi menjadi kalimat

Makna Idiomatis : Idiom ialah ungkapan bahasa berupa gabungan kata (frase) yang maknanya sudah
menyatu dan tidak dapat ditafsirkan dengan unsur makna yang membentuknya. Ungkapan idiomatik
adalah konstruksi yang khas pada suatu bahasa yang salah satu unsurnya tidak dapat dihilangkan atau
diganti.

3). Menyimpulkan Makna Tersirat dalam Anekdot15

Contoh :

"Dosen yang juga Menjadi Pejabat"

Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang

berbincang-bincang.

Tono : “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.”

Udin : “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.”

Tono : “Ya, Udin tahu sebabnya.”

Udin : “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.”

Tono : “Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat.”

Udin : “Loh, apa hubungannya.”

Tono : “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”

Udin : “???”15

Dalam teks anekdot tersebut, kritik yang disampaikan ditujukan kepada para pejabat yang takut dan
tidak mau turun dari jabatannya atau takut kehilangan jabatan. Tujuan yang ingin disampaikan tentu
bukan hanya menyindir para pejabat yang tidak mau atau takut kehilangan jabatannya. Akan tetapi, jauh
lebih dari itu, yaitu agar para pejabat sadar bahwa jabatan itu ada masanya. Ketika masa jabatan sudah
habis, hendaknya para pejabat itu dengan legawa bersedia digantikan oleh orang lain.16

Contoh tugas :

Bacalah kembali anekdot-anekdot di atas, kemudian tentukan makna tersiratnya dengan menggunakan
tabel berikut ini.16

Judul Anekdot Kritikan/Sindiran Makna Tersirat

Dosen yang juga Menjadi Kritik yang disampaikan adalah Menanyakan sebuah informasi,,
Penjabat kritikan pada para pejabat yang sebaiknya juga dikonfirmasi
takut kehilangan jabatannya atau terlebih dahulu. Karena belum
tidak mau diganti oleh pejabat tentu informasi yang kita dapat
baru dan kita asumsikan sendiri itu
benar. Jadi dalam teks ini,,
penulis menyampaikan pesan
untuk berhati-hati memilah
informasi dan
mengkonfirmasinya terlebih
dahulu agar informasi yang kita
dapat,, bisa
dipertanggungjawabkan karena
sudah terbukti.

BAB VI

Penutup

Kesimpulan dan Saran :

• Kesimpulan : Teks anekdot diatas berusaha untuk menyindir seseorang melalui sebuah cerita yang
memiliki unsur intrinsik dan struktur teks. Teks anekdot diatas juga memiliki amanat yang terkandung
didalamnya serta diharapkan kita semua dapat melaksanakan amanat tersebut.
• Saran :

Sebaiknya teks anekdot itu tidak mengandung unsur SARA dan juga tidak mengandung unsur dewasa.
Sebaik-baiknya teks anekdot itu ialah sesuatu yang punya tujuan, seperti menyindir sistem
pemerintahan, bukan asal lucu saja.

Anda mungkin juga menyukai