Anda di halaman 1dari 6

Kompetensi Dasar

3.5 Mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna tersirat


4.5 Mengonstruksi makna tersirat dalam sebuah teks anekdot baik lisan maupun tulis

Indikator Pencapaian Kompetensi ( IPK )


3.5.1 Memahami makna teks anekdot
3.5.2 Mengidentifikasi aspek makna tersirat dalam teks anekdot
4.5.1 Menyampaikan kritik yang ada dalam teks anekdot
4.5.2 Menyampaikan makna tersirat dalam teks anekdot

Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu memahami makna teks anekdot dengan baik.
2. Peserta didik mampu menyampaikan kritik yang ada dalam teks anekdot dengan benar.
3. Peserta didik mampu menyampaikan makna tersirat yang ditemukan dalam teks anekdot
dengan baik dan tepat.

Materi Pembelajaran
Pengertian Teks Anekdot

Teks anekdot adalah teks yang berisi cerita singkat namun menarik karena memiliki efek lucu dan
menyenangkan. Hanya saja, di dalam kelucuan teks ini terdapat unsur kritik yang halus.

Umumnya teks anekdot ditulis dengan mendasarkan pada peristiwa nyata yang memang
benar-benar terjadi di kehidupan manusia, kemudian diberi rekaan oleh pembuatnya sehingga
memiliki muatan lucu dan menyimpan kritik dibalik ceritanya.

Perbedaan Teks Anekdot dan Humor (Cerita Lucu)

Banyak orang yang gagal paham dan menyamakan kedua teks ini. Padahal, antara teks anekdot
dan humor memiliki perbedaan yang jelas dan mudah untuk dipahami.
Untuk membantu pemahaman Anda, berikut ini perbedaan keduanya:

1. Secara ide cerita humor kental dengan rekaan, sedangkan anekdot umumnya berasal dari
hal yang nyata (meski tetap ada rekaan)
2. Secara isi yang kedua, humor hanya berupa cerita lucu biasa yang berangkat dari
kehidupan sehari-hari, sedangkan anekdot memiliki muatan kritik atau sindiran di
dalamnya. Biasanya isinya membahas masalah yang menyangkut urusan banyak orang.
3. Secara fungsi komunikasi, fungsi humor lebih untuk sekedar hiburan, sedangkan anekdot
fungsinya bukan sekedar hiburan, namun juga ada fungsi kritik atau sindiran kepada orang,
peristiwa, atau fenomena yang perlu dikritisi
Struktur Teks Anekdot

Sebagai salah teks dengan genre cerita, teks anekdot memiliki struktur yang agak mirip-mirip
dengan teks dengan genre cerita lainnya seperti teks cerpen atau teks hikayat. Berikut strukturnya:
1. Abstraksi
Bagian ini berisi penggambaran keadaan awal teks. Jelas posisinya paling awal.
2. Orientasi
Bagian pengenalan dari tokoh-tokoh yang terlibat dalam cerita.
3. Krisis
Bagian yang berisi masalah atau konflik yang terjadi dalam cerita. Baik antara satu tokoh
dengan tokoh lain maupun antara batin tokoh dengan sisi lain batinnya (konflik batin)
4. Reaksi
Bagian yang berisi reaksi terhadap krisis atau konflik yang diceritakan.
5. Koda
Bagian yang berisi penutup atau pemungkas cerita.

Isi Teks

Teks anekdot berisikan sindiran, saran, atau kritikan, kepada suatu objek atau keadaan. Tema yang
diangkat dapat berbagai macam seperti politik,lingkungan,sosial,budaya,dan lain sebagainya.
Bahkan kejadian sehari- hari dalam kehidupan kita dijadikan tema dalam teks anekdot.

Teks anekdot berfungsi untuk menyampaikan makna tersirat (biasanya berupa kritik). Kritik
dalam anekdot seringkali disampaikan dalam bentuk sindiran, tidak disampaikan secara langsung.
Hal itu dilakukan untuk menghindari konflik antara pihak yang menyampaikan sindiran dengan
pihak yang disindir. Tujuannya agar pesan yang ingin disampaikan, kritiknya, dapat diterima oleh
pihak yang dikritisi tanpa menimbulkan ketersinggungan.
ciri-ciri teks anekdot :

1. Menghibur dan mengundang gelak tawa pendengar


2. Tidak menyinggung pembaca atau pendengar yang diceritakan saat kritik halus
3. Menginspirasi pembaca atau pendengar dalam menyampaikan protes atas ketidaksetujuan
dengan cara santun
4. Media penyampaian pandangan, aspirasi dan humor ke publik
5. Menampilkan tokoh-tokoh yang dapat diidentifikasi dalam kehidupan sehari-hari
6. Bersifat humoris, lucu, menggelitik, lelucon tapi menyindir

diakses dari
(https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/14/200000169/teks-anekdot-pengertian-struktur-ci
ri-ciri-dan-kaidahnya?page=all) pada tanggal 25 September 2022 pukul 19.27 Wib.
Contoh Teks Anekdot :

“ Profesi Anak-Anak Penjual Kue “

Bapak Presiden bertanya pada ibu tua penjual kue.


Bapak Presiden : “Sudah berapa lama jualan kue?”
Ibu Tua : “Sudah hampir 30 tahun.”
Bapak Presiden : “Terus anak ibu mana, kenapa tidak ada yang bantu?”
Ibu Tua : “Anak saya ada 4. Yang ke-1 di KPK, ke-2 di POLDA, ke-3 di Kejaksaan,
dan yang ke-4 di DPR. Jadi mereka sibuk sekali, Pak.”

Bapak Presiden kemudian menggeleng-gelengkan kepala karena kagum.


Lalu berbicara ke semua hadirin yang menyertai beliau.
Bapak Presiden : ”Meskipun hanya jualan kue, ibu ini bisa menjadikan anaknya sukses dan
jujur tidak korupsi, karena kalau mereka korupsi, pasti kehidupan Ibu ini
sudah sejahtera dan tinggal di rumah mewah.”
Bapak Presiden : “Apa jabatan anak di POLDA, KPK, Kejaksaan dan DPR?”
Ibu Tua : “Sama ... jualan kue juga.”

Diakses dari: http://radiosuaradogiyafm.blogspot.co.id. dalam Kementerian Pendidikan dan


Kebudayaan. 2017. Buku Siswa Mata Pelajaran Bahasa Indonesia(Wajib)kelas X Jakarta :
Kementerian dan Pendidikan dan Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai