Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah bertujuan untuk meningkatkan keterampilan

dan kemahiran berbahasa siswa. Keterampilan berbahasa ini mencakup empat komponen

yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain yakni keterampilan menyimak, berbicara,

membaca, dan menulis. Apabila seseorang menguasai keempat keterampilan ini maka akan

mudah baginya untuk mengemukakan gagasan dan perasaan secara lisan maupun tertulis,

akan semakin berkembang daya inisiatif dan kreatifitas, selain itu pengetahuan yang dimiliki

akan semakin luas. Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan berbahasa adalah melalui

kegiatan menulis.

Menulis merupakan kegiatan menuangkan ide, perasaan, gagasan melalui tulisan.

Keterampilan menulis ini merupakan keterampilan yang kompleks, keterampilan ini tidak

terpisahkan dalam seluruh proses belajar yang dilakukan siswa selama pembelajaran di

sekolah. Keterampilan menulis ini bukanlah sesuatu yang muncul secara otomatis sejak lahir

diwariskan dari orang tua, melainkan diperlukan latihan secara bertahap. Jadi, siswa perlu

melatih keterampilan menulis dengan salah satunya membuat teks anekdot.

Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak pernah terlepas dari penggunaan bahasa maupun

tanda baca. Namun ada satu pendidikan mengenai Bahasa Indonesia yang menarik untuk

dipelajari lebih lanjut yaitu Anekdot. Anekdot menarik karena mengandung unsur komedi

(humor) pada isinya, namun tidak menghilangkan maksud dari penyampaian pesan pada

Anekdot tersebut. Mungkin banyak yang belum mengetahui istilah Anekdot itu sendiri.

1
2

Bahkan bagi kaum awam, Anekdot sangat asing untuk mereka. Sebenarnya Anekdot sendiri

merupakan salah satu bagian dari bahasa Indonesia yang menjadi salah satu materi

pembelajaran di sekolah-sekolah khususnya di Sekolah Menengah Atas.

Istilah Anekdot bertujuan untuk menceritakan suatu kejadian yang tidak biasa dan lucu.

Anekdot mirip dengan Recount jika dilihat tujuannya untuk memaparkan suatu kejadian atau

peristiwa yang sudah lewat. Perbedaan utama adalah bahwa Anekdot biasanya menceritakan

suatu kejadian yang tidak biasa untuk tujuan menghibur atau melucu. Karena perbedaan inilah

maka struktur generik dari Anekdot berbeda dengan struktur generik Recount. Jenis teks

Anekdot terkait dengan penguasaan jenis teks ini adalah mampu berkomunikasi secara lisan

dan tulis, secara interaksional ataupun monolog, dalam bentuk atau terkait dengan teks

Anekdot, dengan menggunakan struktur skematik (generik) serta ragam bahasa yang mampu

diterima dan dipahami. Dalam pembuatan Anekdot selalu memperhatikan struktur-struktur

penulisan agar apa yang dibuat dapat sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia. (Rina,2015)

1.2 Rumusan Masalah

Beberapa rumusan masalah yang dijabarkan mengenai Anekdot:

1. Apa pengertian Anekdot ?

2. Apa yang menjadi unsur dalam Anekdot ?

3. Apa tujuan penulisan Anekdot ?

4. Bagaimana ciri-ciri Anekdot ?

5. Bagaimana struktur Anekdot ?


3

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk dapat mengetahui dan memahami

pengertian Anekdot, untuk dapat mengetahui unsur, tujuan penulisan, ciri-ciri serta struktur

Anekdot
4

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Umum Anekdot

a) Wikipedia menyebut bahwa anekdot adalah sebuah cerita singkat dan lucu atau menarik,

yang mungkin menggambarkan kejadian atau orang sebenarnya. Anekdot bisa saja

sesingkat pengaturan dan provokasi dari sebuah kelakar.

b) Pengertian anekdot menurut ahli (Mega Book Pelajaran SMA/MA IPA Kelas X, XI, &

XII Oleh Tim Guru Eduka), sebuah teks yang berisi pengalaman seseorang yang tidak

biasa, yang disampaikan dengan tujuan menghibur pembaca maupun pendengar.

c) Anekdot adalah sebuah cerita singkat dan lucu atau menarik, yang mungkin

menggambarkan kejadian atau orang sebenarnya (Cuddon, J. A. (1992) Penguin

Dictionary of Literary Terms and Literary Theory Ed. London : Penguin Book_Hal 42).

d) Pengertian anekdot menurut ahli (Kemendikbud, 2013: 111) Teks anekdot ialah sebuah

cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang

penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya (Kemendikbud, 2013:

111)

e) Anekdot adalah sebuah cerita singkat yang lucu dan menghibur yang mungkin

merupakan pengalaman dari seseorang. Teks Anekdot bertujuan untuk menghibur

pembacanya. Teks Anekdot tidak hanya berisi tentang peristiwa – peristiwa menarik,

konyol dan menjengkelkan, melainkan juga berisi tentang ungkapan suatu kebenaran

yang lebih umum.


5

f) Anekdot merupakan sebuah cerita singkat yang lucu dan menarik, yang mungkin

menggambarkan tentang kejadian tertentu atau orang sebenarnya. Anekdot terkadang

bersifat menghibur, namun anekdot bukanlah hanya suatu lelucon, hal ini karena tujuan

utama anekdot adalah tidak hanya membangkitkan tawa si pembaca, tetapi untuk

mengungkapkan kebenaran yang lebih umum daripada kisah singkat tersebut. Anekdot

terkadang bersifat sindiran alami.

Dari beberapa definisi ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa anekdot adalah cerita singkat

yang bersifat humor sekaligus mengandung kritik / sindiran halus yang biasanya di tujukan

kepada orang-orang penting. Teks ini bentuk lain dari sindiran yang biasanya menggunakan

majas. Hal ini dimaksudkan untuk tidak menyinggung perasaan orang lain, tapi membuat orang

lain mengerti apa maksud kita dalam sisipan lelucon anekdot.


6

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Anekdot

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indoneisa) yang dituliskan bahwa anekdot adalah

cerita lucu yang menarik dan mengesankan, bisananya mengenai orang penting atau terkenal

dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Dengan bentuk dan gambaran yang singkat dan

pendek, anekdot mempunyai sifat yang lentur sehingga memiliki banyak pembaca.

Anekdot adalah cerita lucu atau menggelitik yang memberikan suatu pelajaran tertentu.

Kisahnya biasanya melibatnya tokoh tertentu yang bersifat faktual atau terkenal. Anekdot

tidak semata-mata menyajikan hal-hal lucu, guyonan atau humor akan tetapi, terdapat pula

tujuan lain dibalik cerita lucu yakni berupa pesan yang diharapkan bisa memberikan pelajaran

atau kesadaran tertentu pada khalayak. Dalam beberapa hal anekdot memiliki kesamaan

dengan teks lainnya disamping terdapat pula perbedaan-perbedaan. Karakteristik utama

anekdot yakni lucu-lucu dan kandungan pelajaran atau penyadaran akan sesuatu kebenaran

tidak dimiliki oleh teks lainnya. Evaluasi anekdot berkaitan dengan kelemahan dan kelebihan

anekdot berdasarkan struktur dan kaidahnya. Evaluasi terhadap anekdot juga dapat

berdasarkan tema, penggunaan bahasa, atau aspek-aspek lain. Untuk bisa memahami

pelajaran atau kandungan hikmah dalam suatu anekdot, seseorang memerlukan interprestasi

atau penafsiran secara cepat dan benar.

3.2 Unsur-Unsur Anekdot

Unsur-unsur pada Anekdot dibedakan menjadi dua, yaitu unsur intrinsik dan unsur

kebahasaannya.
7

3.2.1 Unsur Intrinsik Anekdot :


a) Alur
Alur merupakan kerangka dasar yang penting dalam anekdot. Alur juga di

sebut plot. Dalam alur inilah cerita sebuah anekdot terjadi. Berdasarkan urutan

waktunya, alur di bagi menjadi alur maju (Progesif) , alur mundur (Flashback) dan

alur campuran(perpaduan antara alur maju dan alur mundur. Contoh: Anekdot

berjudul Si Kambing dan Si Anjing menggunakan alur campuran.


b) Tema
Tema yang di sajikan dalam anekdot cenderung implisit, karena merupakan

cerita singkat. Anekdot biasanya terdiri atas satu tema utama, tanpa di sertai sub -sub

tema. Meskipun demikian, bukan tidak mungkin sebuah anekdot memiliki satu atau

dua sub tema. Contoh: Tema tentang Alam, Sosial, Budaya, Teknologi, dll.
c) Penokohan
Penokohan atau tokoh merupakan salah satu bagian penting dalam anekdot

dalam ''anekdot terkenal''. Tokoh-tokoh yang dikenal adalah tokoh-tokoh yang

dikenal publik. Sementara itu dalam anekdot jenis lain tokoh dapat berupa tokoh

imajinatif. Contoh: Walikota Denpasar, tokoh-tokoh inspriratif, dll.


d) Sudut pandang
Sudut pandang juga disebut ''poin of view''. Sudut pandang merupakan cara

suatu anekdot diceritakan. Sudut pandang dibedakan menjadi tiga yaitu:


- Sudut pandang orang pertama (menggunakan kata ganti “aku” dan “saya” sebagai

kata ganti orang pertama tunggal, atau menggunakan kata “kami” sebagai kata

ganti orang pertama jamak), contoh: Dihadapaku wanita itu duduk.


- Sudut pandang orang ketiga (dengan kata ganti orang ketiga tunggal seperti “dia”

atau “ia” dan juga dapat menggunakan kata ganti orang ketiga jamak seperti

“mereka”), contoh: Mereka berlima menunggangi kuda putih yang berlari kian

kencang menuju Ayodya.


- Sudut pandang campuran (dapat menggunakan sudut pandang orang pertama

sekaligus menggunakan sudut pandang orang ketiga dalam sebuah cerita).


8

Contoh: Mereka jalan bersama secara beriringan, namun aku hanya berjalan

seorang diri.
e) Latar
Latar merupakan landasan pijak suatu anekdot. Latar dapat berupa tempat

waktu ataupun lingkungan social budaya. Dalam sebuah Anekdot, latar akan sangat

berpengaruh dalam isi Anekdot tersebut karena tanpa latar yang jelas, sebuah

Anekdot akan terlihat ambigu. Contoh: Pada pagi hari disuatu desa.
f) Amanat
Amanat anekdot muncul secara implisit dalam tema. Amanat adalah pesan

yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Amanat ini semakin jelas pada

bagian klimaks atau puncak cerita. Contoh: Jangan meniru pekerjaanku (memberi

amanat bahwa kita tidak boleh meniru pekerjaan orang lain terlebih tanpa seijinnya.)

3.2.2 Unsur Kebahasaan Anekdot


Unsur kebahasaan yang dimaksud di sini adalah unsur-unsur yang menyangkut

penggunaan bahasa dalam pembuatan anekdot. Dengan mengatahui unsur

kebahasaannya, maka akan mudah dalam penyusunan anekdot yang sesuai dengan

kaidah-kaidah Bahasa Indonesia. Adapun unsur kebahasaan anekdot sebagai berikut:


a) Diawali dengan abstraksi dan diakhiri dengan koda.
Sebuah anekdot harus memenuhi struktur anekdot agar dapat disebut

anekdot yaitu terdapat struktur abstrak atau pendahuluan cerita dan diakhirnya

dengan koda atau bagian akhir cerita. Contoh: Sebuah anekdot yang dibuat dengan

pengenalan pendahuluan, klimak sampai akhir cerita.


b) Menggunakan konjungsi untuk menyatakan peristiwa atau akibat.
Anekdot dalam pembuatannya harus menggunakan konjungsi atau kata

penghubung, yang berfungsi sebagai penghubung antara satu kalimat dengan

kalimat lainnya, sehingga pembaca menjadi tertarik untuk membaca anekdot

tersebut. Contoh: kemudian, setelah itu, dll.


c) Menggunakan pertanyaan retorik.
9

Pertanyaan retorik adalah kalimat tanya tetapi tidak memerlukan jawaban

karena jawabannya telah diketahui dan merupakan kalimat lengkap. Pertanyaan

retorik diselipkan untuk menambah unsur lucu sehingga lebih menarik dan

menggelitik. Contoh: Apakah kamu ingin mati hari ini ?


d) Menggunakan kata keterangan waktu lampau.
Dengan memanfaatkan kata keterangan waktu lampau, pembaca seolah

dibawa pada masa lalu untuk dapat mengingat suatu kejadian namun tetap dalam

konteks yang lucu sesuai dengan struktur anekdot. Contoh: Saya menemukannya

semalam.

e) Menggunakan kata kerja.


Kata kerja yang dimaksud adalah kata kerja yang bersifat dalam situasi

mengerjakan sesuatu, seolah-olah tokoh sedang melakukan pekerjaan. Contoh:

Pergi, baca, dll.


f) Urut berdasarkan kejadian waktu (kronologis).
Anekdot harus dibuat berdasarkan kronologis kejadian sesuatu dengan

urutannya, hal ini dilakukan agar pembaca tidak bingung dengan maksud dari

penulis. Contoh: Diceritakannya suatu peristiwa dari pagi sampai malam.

3.3 Tujuan Penulisan Anekdot

Tujuan penulisan anekdot adalah bagian yang paling penting. Seperti teks lainnya,

teks anekdot juga pasti mempunyai tujuan yang ditujukan kepada para pembaca terhadap

setiap cerita singkat lucu dan menyindir nya. Karena tak akan mungkin sebuah kisah dan

cerita diungkap tanpa maksud dan tujuan tertentu. Tujuan yang ingin dicapai merupakan

latar belakang penulis atau pengarang untuk membuat teks anekdot yang lucu dan bisa

menyindir. Anekdot kadangkala berisikan sindiran alami dengan menyertakan kisah lucu di
10

dalamnya. Unsur lucu di dalam anekdot terkadang bukanlah lelucon, karena tujuan

utamanya bukan untuk memberikan tawa. Anekdot lebih menitikberatkan untuk

mengungkapkan pada kebenaran yang lebih umum dibanding kisah nyata itu sendiri. Selain

itu juga untuk menggambarkan suatu sifat karakter dengan ringan sehingga mampu

menghentak dalam pemahaman yang langsung pada intinya. Berikut ini tujuan teks anekdot:

a) Menghibur pembaca.

Anekdot memiliki tujuan untuk menghibur. Selain sebagai sarana pembelajaran

anekdot juga berperan dalam menghibur pembaca karena isinya yang bersifat lucu dan

menggelitik yang akan membangkitkan antusias pembaca.

b) Membangkitkan tawa para pembaca.

Tujuan kedua yaitu membangkitkan tawa para pembaca. Tentu sebuah ankedot

mengandung unsur lucu sehingga dengan membaca anekdot, penulis berharap dalam

membangkitkan tawa pembaca.

c) Sarana untuk mengkritik dan menyindir.

Anekdot juga bisa bertujuan untuk menyindir suatu tokoh. Anekdot akan berisi

sindirin maupun kritik pada tokoh-tokoh tertentu yang diinginkan penulis. Sehingga

ketika dibaca langsung mengena pada kritikan tersebut.

d) Menggambarkan karakter-karakter dengan singkat dan langsung pada intinya.

Tujuan lain dari anekdot adalah menggunakan karakter-karakter tertentu sehingga

apa yang ingin disampaikan penulis akan langsung tertuju pada inti dari anekdot tersebut

tanpa perlu bertele-tele.


11

3.4 Ciri- Ciri Anekdot

Kaidah anekdot yaitu berupa lelucon ataupun cerita menggelitikdi dalamnya

terkandung kebenaran tertentu yang bisa menjadi bahan pelajaran bagi khalayak ramai.

Adapun ciri-ciri teks anekdot yaitu :

a) Bersifat humor atau lucu.

Hal ini memang sudah dipastikan, bahwa setiap teks anekdot haruslah memiliki

unsur yang lucu, karena memang dari pengertiannya saja, semua orang telah mengetahui

bahwa anekdot merupakan cerita yang lucu. Jika tak ada unsur lucu dari cerita tersebut,

maka jelaslah itu bukan anekdot. Contoh: KUHP diplesetkan menjadi sebuah makna

yang berbeda yaitu Kasih Uang Habis Perkara, Kitab Pencerdas Otak merupakan plesetan

dari kertas contekan pelajar.

b) Bersifat menggelitik, bisa membuat pembaca merasa terhibur.

Hampir sama dengan poin pertama, selain lucu, haruslah memiliki cerita yang lebih

menggelitik dan membuat pembacanya teringat akan kisah seseorang yang ditulisnya itu.

Bersifat lama dalam ingatan pun haruslah menjadi pemikat utama dari penulis. Contoh:

Seorang masinis menghentikan kereta ketika melihat piring merah dikibas-kibaskan, dia

berpikir itu tanda darurat, namun ternyata tanda merah tersebut hanya dagang ketupat

yang mengeringkan piring dagangan.

c) Bersifat menyindir.

Diambil dari pengertiannya yang bersifat menyindir seseorang, memang sudah

kewajiban penulis, untuk dapat menyindir orang yang tersebut, agar si pembaca menjadi

tertarik membacanya. Contoh: menyindir aparat penegak hukum.


12

d) Bisa jadi mengenai orang penting.

Untuk menyindir seseorang perlu mengetahui siapa yang akan dijadikan sasaran.

Untuk membuat anekdot lebih menarik, maka dibuatlah sindiran yang mengena pada

orang-orang penting. Contoh: menyindir aparatur Negara mengenai sistem kerjanya.

e) Memiliki tujuan tertentu

Memiliki tujuan dalam menulis anekdot menjadi hal yang sangat penting, karena

dengan menulis anekdot disertai gambar, seseorang akan tersadar akan perbuatannya,

ataupun akan mengubah perbuatan yang tak layak itu. Contoh: berisi amanat yang mudah

dipahami pembaca, agar mudah dimengerti.

f) Cerita yang disampaikan hampir mirip dongeng.

Agar menampilkan banyak kesan yang menghibur. Sebuah dongeng memiliki

banyak penggalan kata yang membuat si pembaca tertarik untuk membacanya lebih

dalam. Agar seseorang tertarik untuk membacanya lebih lanjut, memang sangat perlu

untuk membuat anekdot seperti dongeng. Contoh: anekdot tentang Si Kambing dan Si

Anjing.

g) Ceritanya factual

Isi cerita diambil dari kejadian yang sebenarnya terjadi di masyarakat. Contoh:

sanksi/denda digantikan dengan uang (hal itu saat ini memang benar-benar terjadi di

masyarakat).

3.5 Struktur Anekdot


13

Struktur dalam anekdot adalam suatu ketentuan yang harus diikuti untuk dapat membuat

anekdot yang sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia. Struktur anekdot ada lima,

yaitu:
14

a) Abstraksi
Bagian awal yang menunjukkan atau menggambarkan bahasan teks secara umum.

Jadi, bagian ini digunakan untuk memberikan gambaran yang sangat jelas mengenai isi

teks Anekdot. Contoh: Suatu hari yang cerah di sebuah kota metropolitan.
b) Orientasi
Bagian yang menunjukkan latar belakang kejadian yang hendak ditulis dalam teks

anekdot. Kondisi dimana kejadian berawal yang berfungsi menggiring pembaca

sehingga terbawa pada isi Anekdot. Contoh: Datanglah seorang laki-laki kerumah sakit

dengan kedua telinganya yang terkena luka bakar.


c) Krisis
Bagian dimana terdapat permasalahan utama (konflik) dalam cerita teks. Biasanya

dalam bagian ini penulisan akan menyisipkan amanat sehingga selain mengena

langsung pada inti cerita pembaca juga akan dengan cepat mengetahui maksud

penyusunan Anekdot tersebut. Contoh: “Begini dok, tadi saya sedang menyetrika baju,

nah pada saat saya sedang menyetrika, tiba-tiba telpon saya berdering. Karena reflek,

pada saat itu sektrika yang saya pegang saya tempelkan ke telinga kiri saya dok.” kata

pasien.
d) Reaksi
Bagian yang menunjukkan reaksi atau tanggapan tokoh terhadap permasalahan

maupun konflik yang tengah terjadi, sehingga nantinya menyelesaikan masalah yang

timbul pada bagian krisis.Contoh: Kata dokter, “Oh jadi begitu pak, saya paham keluhan

anda, terus kalau telinga bapak yang kanan kenapa ?”

e) Koda
Bagian yang menunjukkan kesimpulan akhir dari teks anekdot. Contoh: “Nah itu

dia dok, si bego itu nelpon lagi.” kata pasien.

3.6 Contoh Anekdot

KUHP dalam Anekdot


15

Seorang dosen fakultas hukum suatu universitas sedang memberikan kuliah hukum pidana.

Suasana kelas biasa-biasa saja.

Saat sesi tanya jawab tiba, Ali bertanya kepada pak dosen. “Apa kepanjangan KUHP, pak?”

Pak dosen tidak menjawab sendiri, melainkan melemparkannya kepada Ahmad. “Saudara

Ahmad, coba dijawab pertanyaan saudara Ali tadi,”pinta pak dosen. Dengan tegas Ahmad

menjawab, “Kasih Uang Habislah Perkara, Pak…!”

Mahasiswa lain tentu tertawa, sedangkan pak dosen hanya menggeleng-gelengkan kepala

seraya menambahkan pertanyaan kepada Ahmad,” Saudara Ahmad, dari mana saudara tahu

jawaban itu?”Dengan tegas Ahmad mejawab pertanyaan pak dosen tadi, “Peribahasa Inggris

mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik, Pak…!”

Semua mahasiswa dikelas itu tercengang. mereka berpandang-pandangan. Lalu tertawa

terbahak-bahak. Gelak tawa mereda. Kelas kembali berlangsung normal.

Contoh lain:

Beo Nakal
16

Sassi, Shafira dan Citra bertetangga dan selalu bersama-sama pergi ke kantor. Sebelum mencapai

jalan raya untuk naik kendaraan umum, mereka harus melewati sebuah gang yang salah satu

rumahnya memelihara burung beo.

Setiap kali ketiga perempuan ini melewati depan rumah orang yang memelihara beo, si burung

beo selalu menyebutkan tiga warna. Sassi curiga bahwa beo tersebut mengetahui warna celana

dalam mereka bertiga.

Untuk membuktikan itu benar atau engga mereka janjian untuk menggunakan warna celana

dalam yang sama.

Keesokan harinya mereka lewat gang tersebut, si beo berkata “Hitam, hitam, hitam.” Ketiga

perempuan tersebut terpana dan kagum. Hari berikutnya dengan tepat si beo menebak warna

celana dalam mereka dengan berkata, “Pink, pink, pink.”

Citra mempunyai ide yang sedikit konyol. “Bagaimana kalau besok kita tidak menggunakan

celana dalam ? Mau bilang apa coba si beo usil itu ?” Keesokan harinya ketika mereka lewat, si

beo mondar-mandir di dalam sangkarnya seperti kebingungan.

Citra dan kawan-kawannya mulai tertawa karena bisa ngerjain burung beo yang usil itu. Tapi

tertawa mereka tidak berlangsung lama, karena si beo berkata, “lurus, lurus, keriting.”
17

Contoh kedua:

Alam Indonesia

Akhir pekan ini saya menghadiri sebuah seminar yang bertemakan “Jagalah Indonesiaku”. Yang

paling membuat aku tertarik adalah narasumbernya yang pandai dan juga ganteng. Narasumber

itu berbicara begini “Kalau membahas Indonesia tentunya tidak akan terlepas dengan pesona dan

keindahan alam yang dimilikinya”. Pembicaraan yang membahas tentang contoh teks anekdot

lucu tentang lingkungan, flora, dan fauna memang tidak akan ada matinya.

Indonesia memang surganya bagi mereka yang gemar travelling karena wisata alam yang

dimiliki Indonesia sangat luar biasa sekali. Tapi coba saja perhatikan akhir-akhir ini, banyak

yang bilang negeri ini sedang terancam. Memangnya terancam apa ? Apakah Indonesia

diancam ? Apakah Indonesia akan dibunuh ?

Berdasarkan penuturan narasumber hutan merupakan paru-paru dunia. Akan tetapi kenapa hutan

terus saja ditebang secara liar oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab ? Kalau hutan

banyak yang mati artinya paru-parunya juga mati ? Terus kalau dunia tidak memiliki paru-paru

maka akan mati dong ? Benar kan ?


18

Selain itu satwa asli Indonesia juga akan terancam punah karena habitatnya telah dirusak oleh

manusia yang tidak bertanggung jawab. Contohnya saja orang utan yang ada di Kalimantan. Kini

mereka kehilangan tempat tinggal mereka. Hal ini dikarenakan hutan mereka dijadikan sebagai

perkebunan kelapa sawit yang luasnya hingga berhektar-hektar.

Andai saja orang utan bisa ngomong. Tentunya dia akan menuntut HAM kepada Komnas HAM

(Hak Asasi Monyet).


19

BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

Dari semua penjelasan pada bab II dan bab III dapat disimpulkan bahwa:

4.1.1 Pengertian Anekdot

Anekdot adalah cerita lucu karna menarik dan mengesankan, bisananya

mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya.

Dengan bentuk dan gambaran yang singkat dan pendek, anekdot mempunyai sifat

yang lentur sehingga memiliki banyak pembaca.

4.1.2 Unsur-Unsur Anekdot

Unsur anekdot ada 2 yaitu unsur intrinsik dan unsur kebahasaan. Unsur

intrinsic antara lain alur, tema, penokohan, sudut pandang, dan amanat. Sedangkan

unsur kebahasaan terdiri dari jenis-jenis kalimat dan konjungsi.

4.1.3 Tujuan Penulisan Anekdot

Tujuan dari pembuatan anekdot yaitu untuk membangkitkan tawa, untuk

membuat orang terhibur., untuk menggambarkan suatu karakter, sikap dengan ringan

dan singkat sehingga dapat mengarah langsung pada intinya.

4.1.4 Ciri- Ciri Anekdot

Ciri-ciri dari anekdot dibedakan atas bersifat menggelitik, bisa membuat

pembaca merasa terhibur, bersifat menyindir, bisa jadi mengenai orang penting,

memiliki tujuan tertentu, cerita yang disampaikan hampir mirip dongeng, ceritanya

factual.
20

4.1.5 Struktur Anekdot

Struktur anekdot ada 5 yaitu abstrak (pengenalan), orientasi (pengenalan tokoh

dan keterangan), krisis (klimaks/urutan cerita). reaksi (tindakan), koda (akhir cerita).

4.2 Saran

Dalam kehidupan sehari-hari tentu masyarakat akan menggunakan Bahasa Indonesia,

di kalangan pelajaran Anekdot sudah tidak asing lagi. Dalam melatih daya pikir dalam

pengembangan bahasa akan lebih baik, jika pembelajaran Anekdot ini disisipkan untuk

setiap pembelajaran Bahasa Indonesia, karena saat menyusun sebuah Anekdot, selain

mengasah kebahasaan mahasiswa juga memberikan pandangan umum dan luas mengenai

masyarakat namun tetap dalam konteks menghibur tanpa menghilangkan maksud dari

penulisan Anekdot tersebut.

Selain itu diharapkan pembaca juga lebih banyak membaca banyak referensi buku

untuk menambah lebih banyak ilmu khusunya mengenai anekdot.


21

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Pengertian Anekdot, Struktur Ciri Dan Contoh. (Serial Online) [Cited 2017

Oktober] Available from: URL: http://www.siswamaster.com/2016/05/pengertian-teks-

anekdot-struktur-ciri-dan-contohnya.html

Ayashira.2015. Makalah Anekdot. (Serial Online) [Cited 2017 Oktober] Available from:
URL: https://rxayashira.wordpress.com/2015/12/10/makalah-anekdot/
Rina, D. 2015. Penulisan Anekdot. (Serial Online) [Cited 2017 Oktober]
Available from: URL: http://www.wordpress.com/2015/12/04/penulisan-
anekdot/

Sukarai, N.2015. Anekdot. Denpasar: Universitas Mahasaraswati.


22

Anda mungkin juga menyukai