Anda di halaman 1dari 13

Teks

Anekdot
By Salsabila(19)-X Mipa 2
Pengertian Teks Anekdot

Berikut penjelasannya :

Secara sederhana anekdot itu adalah cerita yang terdiri atas rangkaian kalimat-kalimat lucu.  Tapi, nggak semua
cerita lucu bisa dikategorikan sebagai anekdot. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), anekdot
adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau
terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Jadi pada dasarnya, anekdot adalah cerita lucu
yang didasari oleh kejadian nyata.
Biasanya, anekdot tidak memberikan detail cerita sehingga dampak dari cerita yang ditampilkan pun berjangka
pendek. Anekdot bersifat lucu, menghibur, dan biasanya terjadi pada kehidupan sehari-hari. Selain itu, anekdot
juga membicarakan topik secara spesifik dan kadang kala dibuat berdasarkan pengalaman pribadi. Teks
anekdot juga menjadi salah satu cara untuk mengungkapkan kepedulian atau kepekaan fenomena di
masyarakat.

Jadi kesimpulannya teks anekdot adalah jenis teks bergenre naratif yang mengisahkan tentang kejadian lucu,
aneh guyon atau humor yang dilakukan oleh seseorang atau tokoh dalam cerita sebagai wahana untuk
menyampaikan kritikan sindiran, atau satire terhadap sesuatu yang berkembang di masyarakat. Teks anekdot ini
adalah dinamika dari bentuk komunikasi orang dengan cara yang lebih halus, tekstual, namun substantif.
Fungsi dan Tujuan Teks Anekdot

Fungsi Tujuan
1. Fungsi primer : Sebagai 1. Mengkritik secara tidak langsung
dengan cara menyindir, misalnya
sarana atau wahana ekspresi seperti layanan public di bidang
yang berhubungan dengan hukum, politik, dan social.
ketidakpuasan, kejengkelan,
dan kemarahan. 2. Menghibur, yaitu membangkitkan
tawa, menggairahkan, dan menghibur
pembacaan.
2. Fungsi sekunder : Sebagai
bahan hiburan analogi, 3. Menyampaikan pesan, yaitu
mengungkapkan kebenaran dengan
penarik perhatian, dan contoh sebuah kisah singkat yang fikemas
dalam menjelaskan sesuatu. secara ringan.
Ciri-Ciri Teks Anekdot

Teks ini mengisahkan tentang kejadian lucu, aneh, guyon, atau humor yang
dilakukan oleh seseorang atau tokoh dalam cerita.

Teks yang ber-genre naratif dengan memuat unsur-unsur intrinsik cerita di


dalamnya.
Teks yang berisi kritik koma-koma aspirasi atau ekspresi dari seseorang
terhadap suatu hal substantif yang berkembang di masyarakat.

Teks ini menampilkan tokoh atau figure penting yang sengaja dilibatkan sebagai
representasi dari fakta-fakta di kehidupan nyata.
Teks ini bisa berbentuk dialog antara dua tokoh dengan kata lain tidak disajikan
secara narasi sebagaimana cerita atau teks pada umumnya.

Teks ini bersifat kronologis atau berurutan.


Struktur Teks Anekdot

Merupakan gambaran awal atau pengantar dari cerita yang akan


1 Abstrak disampaikan.

Bagian orientasi berupa awal atau dimulainya cerita. di bagian ini terdapat
pengenalan tokoh yang terlibat, latar waktu, dan latar tempat dalam cerita

2 Orientasi eksemplum. Bagian inilah yang menjadi penyebab timbulnya krisis.

Bagian reaksi berisikan kejadian atau pokok permasalahan yang sifatnya unik
lucu, atau menggelitik yang terjadi atau dialami oleh tokoh dalam cerita.

3 Krisis Krisis merupakan bagian inti dari teks anekdot.

bagian reaksi berbicara tentang tanggapan atau solusi yang sifatnya unik,
aneh, atau tidak biasa terhadap permasalahan yang terjadi atau dialami

4 Reaksi tokoh. Bagian ini seringkali mengejutkan, sesuatu yang tidak terduga, atau
mencegangkan.

Bagian koda berisikan penutup cerita atau kesimpulan yang menanadakan berakhirnya
cerita. Di dalamnya dapat berupa persetujuan, komentar, atau penjelasan atas maksud

5 Koda dari cerita yang telah dipaparkan sebelumnya. Bagian ini biasanya ditandai oleh kata-
kata, seperti itulah, akhirnya, demikianlah. Bagian ini bersifat opsional, yaitu boleh ada
dan boleh tidak ada.
Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

Interjeksi & Esklamasi Penanda Waktu Kalimat Perintah


Interjaksi itu adalah kata seru,
Kronologis
Penanda waktu yang umum Kalimat yang bersifat
sedangkan eksklamasi adalah digunakan dalam teks anekdot memerintah dan biasanya
kalimat seru. adalah penanda waktu urutan. menggunakan tanda seru.
Contoh : sebelumnya, lalu, Contoh: jangan berdiam diri dan
a. Contoh interjeksi : wah!, aduh!, kemudian, setelahnya, sesudah, duduk bermalas-malasan saja!
awas! dll.
b. Contoh ekslamasi : betapa kaya
dan mewah nya para pejabat
negara!, betapa busuknya para
pejabat koruptif di negeri ini!
Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

Verba Pertanyaan/Majas Konjungsi


a. Verba aktif transitif, biasanya
Retorika
Pertanyaan retorika adalah a. konjungsi setara, paralel, atau
ditandai dengan prefiks me- dan pertanyaan yang tidak perlu meminta koordinatif. Contoh : sedangkan,
verba transitif pastinya memerlukan jawaban dari orang yang ditanya padahal, atau, jika, dll
objek dan bisa dipasifkan. Contoh: karena mereka atau bahkan si b. konjungsi bertingkat atau
menertawakan, melibatkan, penanyanya sendiri sudah tahu apa subordinative. Contoh: meskipun,
menyibukkan, dll yang akan atau harus dijawab. walaupun yang, setelah, sebelum,
b. Verba aktif intransitive, biasanya Contoh pertanyaan atau majas ketika, saat, dll
ditandai dengan prefiks retorika: c. Konjungsi korelatif, konjungsi ini
ter-/di-/ber-/menjadi dan verba a. Adakah di sini yang ingin hidup memiliki korelator atau konjungsi
intransitive pastinya tidak kaya seperti Bill Gates atau Jack lain yang berpasangan. Contoh:
memerlukan objek namun boleh ma? • baik_____maupun_____
ditambahkan pelengkap. Contoh : b. adakah disini yang tidak tahu • tidak hanya_____namun juga_____
terobsesi, bermimpi, dikasih, dll. siapa itu Nabi Muhammad SAW?
Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

Kalimat Langsung & Kata Ganti Orang Konjungsi Bagian Dua


Kalimat Tidak Langsung Ketiga
Pada umumnya teks anekdot a. Konjungsi penerang. Contoh:
Kalimat langsung merupakan menggunakan nama tokoh yakni, yaitu, bahwa, dll.
petikan dari dialog para tokohnya. utama orang ketiga tunggal, b. konjungsi temporal. Contoh:
Contoh : "Apakah kamu sudah baik dengan menyebutkan akhirnya, selanjutnya, lalu ,
makan?", tanya Abi. langsung nama tokoh faktual dll.
maupun nama yang disamarkan
Sedangkan kalimat tidak
langsung merupakan bentuk
penceritaan kembali dialog
seorang tokoh.
Contoh : Puspa berkata kepadaku
bahwa Ulfa hari ini tidak bisa ikut
belajar kelompok.
Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

Kata Kerja Material Kata Kerja Mental


Kata kerja material adalah kata yang Kata kerja mental adalah kata
menunjukkan suatu aktivitas. Hal ini yang menunjukkan apa yang
terkait dengan tindakan tokohnya dirasakan oleh tokoh dalam
dan alur yang membentuk suatu teks.
rangkaian peristiwa ataupun Contoh : sedih, bahagia, takut,
kegiatan. dll.
Contoh : menulis, melihat,
membaca, berjalan, dll.
Jenis-Jenis Teks Anekdot

Berdasarkan Sifat
Peristiwa
Berdasarkan Tokoh Berdasarkan Tujuan

Anekdot non fiksi Anekdot tokoh terkenal Anekdot kritik

Anekdot fiksi Anekdot sufi Anekdot nasihat

Anekdot binatang Anekdot hiburan


Langkah-Langkah dalam Menyusun Teks Anekdot

Menentukan topik
sebagai masalah yang 1 2 Menentukan tokoh
terkait
akan disorot
Merinci peristiwa dalam
alur anekdot yang Menentukan peristiwa
meliputi abstraksi, 4 3 yang menjadi latar
orientasi, krisis, reaksi, belakang
dan koda
Mengembangkan
kerangka anekdot
menjadi sebuah cerita
5 6 Penyuntingan

yang utuh
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Penyuntingan

Isi Anekdot
1 Saat menyunting isi, penulis harus memperhatikan kejelasan
topik, kelucuan dan kekritisan. Selain itu, teks juga harus
diperhatikan agar tidak mengandung fitnah dan unsur SARA.

Struktur
2 Hal yang harus dicermati saat menyunting teks anekdot yaitu
struktur adalah kelengkapan dan kepaduan teks.

Kaidah Bahasa
Penyuntingan dalam kaidah Bahasa harus mencakup
efektivitas kalimat dan ketepatan pemilihan dalam kata-kata.
3 Dimana, dengan kalimat yang efektif maka bisa mewakili
gagasan secara tepat, sesuai dengan maksud oleh penulis.

Ejaan
Terkadang penulisan kata yang tidak baku diperlukan untuk

4 membangun kalimat percakapan dalam anekdot. Akan tetapi


secara keseluruhan anekdot perlu menggunakan ejaan yang
baku. Ejaan meliputi penggunaan kata baku, tanda baca, dan
penulisan huruf baik huruf kapital, huruf miring, atau cetak
tebal.
Sekian dari saya,
Salsabila
Terimakasih Banyak

Anda mungkin juga menyukai