Anda di halaman 1dari 5

Teks narasi merupakan karangan cerita atau jenis pola pengembangan paragraf yang menyajikan

serangkaian peristiwa dan disusun secara kronologis dengan urutan waktu yang berurutan terdiri dari
awal, pertengahan, dan akhir

Teks narasi bisa ditemukan dalam = fabel, novel, hikayat, cerpen, cerita fantasi

Hari ini kita akan mempelajari tentang cerita fantasi

Apa itu cerita fantasi?

Teks cerita fantasi adalah bahan tertulis yang berbentuk tulisan atau karangan untuk menggambarkan,
menuturkan, atau membayangkan berbagai pengalaman, perbuaan, dan kejadian berupa khalayan,
imajinasi, angan-angan atau hanya rekaan belaka.

Fantasi dibagi menjadi dua, yakni fantasi aktif dan fantasi pasif.
1.Fantasi aktif yaitu fantasi yang dikendalikan oleh pikiran dan kemauan.

Contohnya seorang perancang, pelukis, dan penulis.

2. Semntara fantasi pasif yaitu fantasi yang tidak dikendalikan, jadi seolaholah orang yang berfantasi
hanya pasif sebagai wadah tanggapan-tanggapan, contohnya melamun.

A. Mengidentifikasi unsur Cerita fantasi


Ciri-ciri/Unsur Cerita Fantasi

Unsur-unsur dan ciri-ciri teks cerita fantasi terbagi 6 bagian. Penjelasan singkatnya seperti berikut:

1. Ada keajaiban, kemisteriusan, dan keanehan

2. Ide cerita
Ide cerita terbuka terhadap daya khayal pengarang/penulis, tidak dibatasi oleh realitas yang ada atau
kehidupan nyata. Ide juga berupa irisan antara dunia nyata dan dunia khayal yang diciptakan oleh
penulis. Ide ceritanya terkadang bersifat sederhana namun mampu memberi pesan yang menarik.
Tema cerita fantasi adalah supranatural, ghaib, atau futuristik.

3. Menggunakan berbagai latar (lintas ruang dan waktu) = Alur dan latar cerita fantasi memiliki
khas. Peristiwa yang dialami oleh tokoh terjadi pada dua latar yaitu latar yang masih ada dalam
kehidupan sehari-hari dan latar yang tidak ada pada kehidupan sehari-hari. Rangkaian peritiwa cerita
fantasi menggunakan berbagai latar yang bisa menerobos dimensi ruang dan waktu.

4. Tokoh unik (mempunyai kesaktian) = Tokoh dalam cerita fantasi bisa diberi ciri yang unik yang
tidak ada dalam kehidupan dunia nyata. Tokoh yang memiliki kesaktian-kesaktian.

5. Bersifat Fiksi = Cerita fantasi ini sifatnya fiktif, maksudnya bukan kejadian nyata.
6. Bahasa = Penggunaan sinomin pada cerita dengan emosi yang kuat dan variasi kata yang cukup
menonjol. Bahasa yang digunakan sangat beragam/variatif, ekspresif, dan menggunakan ragam
percakapan (bukan bahasa formal).

Jenis-jenis cerita fantasi terbagi menjadi 2 bagian. Penjelasannya sebagai berikut.

1. Cerita Fantasi Total dan Irisan


Jenis ini disesuaikan dengan keadaan dunia nyata dan jenis ini dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu
fantasi total dan fantasi sebagian (irisan).

Cerita Fantasi Total = Kategori ini berisi fantasi pengarang terhadap objek tertentu. Pada kategori
ini semua yang terdapat pada cerita tidak semua terjadi dalam dunia nyata.

Cerita Fantasi Irisan = Kategori ini berisi cerita fantasi yang mengungkapkan fantasi tetapi masih
menggunakan nama-nama dalam kehidupan nyata, menggunakan nama tempat yang sama pada dunia
nyata, atau peristiwa yang pernah terjadi pada dunia nyata.

2. Cerita Fantasi Sezaman dan Lintas Waktu = Berdasarkan latar cerita, dibedakan menjadi dua
bagian yaitu latar lintas waktu dan latar waktu sezaman. Penjelasannya seperti ini:

Latar Fantasi Sezaman = Maksudnya latar yang digunakan satu masa (fantasi masa kini, masa
lampau, atau masa yang akan datang/futuristik).

Latar Fantasi Lintas Waktu = Maksudnya berarti cerita fantasi yang menggunakan 2 latar waktu
yang berbeda. Misalnya: masa sekarang dengan masa pada zaman prasejarah, masa sekarang dan
masa 50 tahun mendatang/futuristik).

B. Menelaah Struktur dan Bahasa Cerita Fantasi


Struktur Teks Cerita Fantasi

Adapun struktur teks cerita fantasi adalah sebagai berikut.


1. Orientasi (Pembukaan): yaitu dimana pengarang memberikan pengenalan tentang tema,
penokohan, dan sedikit alur cerita kepada para pembaca.
2. Konflik: bagian yang terjadi permasalahan dimulai dari awal hingga menuju puncak masalah.

3. Resolusi: bagian ini merupakan penyelesaian dari permasalahan atau konflik yang sedang
terjadi. Resolusi merupakan bagian penentu yang mengarah pada ending.

4. Koda (penutup): bagian ini merupakan penutup cerita fantasi. Ending dibedakan menjadi 2,
yakni happy ending dan sad ending.

Ragam Alur Cerita : Garis besar rangkaian peristiwa merupakan sebuah cerita atau rangkaian jalinan
(alur/plot) cerita biasanya mengikuti pola seperti bagan di bawah ini. Secara garis besar urutan cerita
digambarkan berikut.
Alur cerita dimulai dengan orientasi hingga kemudian meningkat ke puncak cerita (klimaks). Ketika
di dalam cerita sudah menemukan titik solusi, maka cerita akan mengalami resolusi yang berujung
koda.

Bagian Awal

Sering juga disebut bagian pengenalan (orientasi), fungsinya adalah mengantarkan cerita. Pada
bagian ini dikenalkan latar cerita, tokoh dan watak-wataknya). Bagian ini wajib ada, pasalnya di
bagian inilah cerita mulai diperkenalkan kepada pembaca.

Bagian Tengah

Merupakan rangkaian kejadian/peristiwa hingga ke bagian klimaks atau inti cerita. Saat masalah
utama diceritakan, bagian ini diawali dengan rangkaian kejadian yang menuju ke puncak masalah.
Rangkaian kejadian datang secara bertahap hingga berada di level tertingginya. Bagian tengah adalah
bagian pada cerita yang paling seru dan menarik.

Bagian Akhir

Bagian ini menjawab masalah utama, tentu saja dijawab dalam bentuk rangkaian peristiwa/kejadian
juga. Bagian terakhir adalah kesimpulan dan penutup cerita. Bagian ini biasanya berupa resolusi dan
koda. Cerita di bagian akhir bisa dimenangkan oleh tokoh antagonis ataupun protagonis. Bagian akhir
biasanya bukan benar benar akhir dari cerita. Ada juga cerita fantasi yang memiliki kelanjutan cerita
mereka.

Kaidah/Ciri Kebahasaan Teks Cerita Fantasi


Sedangkan ciri/kaidah kebahasan teks cerita fantasi sebagai berikut.

 Teks cerita fantasi menggunakan sudut padangan penokohan seperti saya, aku, mereka, kami,
dan nama orang.
 Teks cerita fantasi menggunakan kata sifat dan hasil pengamatan panca indera untuk
mendeskripsikan atau menggambarkan tokoh, latar, dan konflik yang ada. Penulis cerita
fantasi dapat menghadirkan pilihan kata/diksi sebagaimana ditemukan pada kaidah
kebahasaan teks paragraf deskripsi.

 Teks cerita fantasi menggunakan kata metafora (kiasan) dan personafikasi (perumpamaan).

 Teks cerita fantasi menggunakan kata penghubung (konjungsi) penanda untuk urutan waktu
seperti pada teks narasi.
 Teks cerita fantasi menggunakan ungkapan atau kalimat langsung untuk menambah cita rasa
dalam isi cerita.

C. Menyajikan Cerita Fantasi


Berikut ini adalah langkah langkah dalam menyajikan cerita fantasi yang baik dan benar.

1. Merencanakan Cerita

 Menemukan Ide Penulisan: Menemukan ide dengan mengamati objek nyata lalu diberi
imajinasi.

 Penggalian Ide Cerita Fantasi dari Membaca: Ide cerita fantasi juga dapat diperoleh melalui
membaca buku pengetahuan/buku ilmiah tentang ruang angkasa, hewan langka, biografi
tokoh dan seterusnya.

 Membuat Rangkaian Peristiwa: Dari ide yang sudah kamu temukan, buatlah rangkaian
peristiwa sehingga tercipta cerita fantasi yang unik.

 Mengembangkan Cerita Fantasi: Setelah rangkaian peristiwa sudah terbentuk, selanjutnya


kembangkanlah watak tokoh, latar, dialog antar tokoh, dan lain sebagainya.

2. Menulis cerita Fantasi

1. Merencanakan
2. Mengembangkan produk
3. Memberi judul yang menarik
4. Menelaah untuk merevisi
5. Memublikasikan

D. Menceritakan Kembali Isi Cerita Fantasi yang


Dibaca/Didengar
Menentukan tokoh, latar, dan urutan peristiwa: tokoh, latar, dan urutan peristiwa cerita fantasi.

Menentukan unsur instrinsik cerita: nama tokoh, watak tokoh, alur cerita, pesan dan moral.

Menceritakan isi cerita fantasi dengan bahasa yang sederhana.

Anda mungkin juga menyukai