1. Tema
Tema merupakan salah satu unsur intrinsik cerita. Unsur ini juga dikenal dengan istilah topik atau pokok permasalahan.
Pengertian tema adalah pokok atau gagasan utama dalam sebuah cerita yang berisi ide-ide yang melatarbelakangi isi
keseluruhan cerita fantasi.
Tema memiliki sifat umum dan general yang dapat diambil dari lingkungan sekitar, permasalahan yang ada di masyarakat, kisah
pribadi pengarang sendiri, pendidikan, sejarah, perjuangan romansa, persahabatan dan lain-lain. Tema pada cerita fantasi
biasanya tentang cerita magis, supranatural, atau futuristik (cerita tentang masa depan).
3. Alur (Plot)
Unsur intrinsik yang ketiga adalah alur. Alur adalah urutan jalan cerita dalam cerita yang disampaikan oleh penulis. Dalam
menyampaikan cerita, ada tahapan-tahapan alur yang disampaikan oleh sang penulis. Diantaranya:
Tahap perkenalan
Tahap penanjakan
Tahap klimaks
Anti klimaks
Tahap penyelesaian
Tahap-tahap alur tersebut harus ada di dalam sebuah cerita. Hal ini bertujuan agar cerita tidak membingungkan orang yang
membacanya. Ada 3 macam alur yang kerapkali digunakan oleh para penulis, yakni:
Alur progresif (maju). Alur ini menggambarkan jalan cerita yang urut dari awal perkenalan tokoh, situasi lalu
menimbulkan konflik hingga puncak konflik dan terakhir penyelesaian konflik. Intinya adalah, pada alur maju ditemukan
jalan cerita yang runtut sesuai dengan tahapan-tahapannya.
Alur regersif (mundur). Di alur ini, penulis menggambarkan jalan cerita secara tidak urut. Bisa saja penulis menceritakan
konflik terlebih dahulu, setelah itu menengok kembali peristiwa yang menjadi sebab konflik itu terjadi.
Alur campuran yaitu perpaduan antara alur maju dan alur mundur dalam satu cerita.
4. Setting (Latar)
Setting atau latar mengacu pada waktu, suasana, dan tempat terjadinya cerita tersebut. Latar akan memberikan persepsi konkret
pada sebuah cerita. Ada 3 jenis latar dalam sebuah cerita yakni latar tempat, waktu dan suasana.
Latar tempat (berkaitan dengan dimana peristiwa dalam cerita itu terjadi).
Latar waktu (berkaitan dengan kapan peristiwa dalam cerita terjadi).
Latar Suasana (berkaitan dengan perasaan atau suasana kejadian peristiwa dalam cerita itu terjadi).
5. Sudut Pandang (point of view)
Sudut pandang merupakan strategi yang digunakan oleh pengarang cerita untuk menyampaikan ceritanya. Baik itu sebagai
orang pertama, kedua, ketiga. Bahkan acapkali para penulis menggunakan sudut pandang orang yang berada di luar cerita.
Secara umum ada 2 macam-macam sudut pandang yakni sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga sebagai
berikut.
Sudut pandang orang pertama yaitu cara pengarang menyampaikan cerita sebagai orang pertama. Ciri-cirinya adalah
menggunakan kata ganti orang pertama seperti aku, kami dan sebagainya.
Sudut pandang orang ketiga cara pengarang menyampaikan cerita sebagai orang ketiga. Ciri-cirinya adalah menggunakan
kata ganti orang ketiga seperti dia, mereka dan sebagainya.
6. Gaya bahasa
Gaya bahasa merupakan ciri khas sang penulis dalam menyampaikan tulisannya kepada publik. Baik itu penggunaan majasnya,
diksi dan pemilihan kalimat yang tepat di dalam ceritanya.
7. Amanat
Amanat (Moral value) adalah pesan moral atau pelajaran yang dapat kita petik dari cerita tersebut. Di dalam suatu cerita,
moral biasanya tidak ditulis secara langsung, melainkan tersirat dan akan bergantung sesuai pemahaman pembaca akan
tersebut.
Jenis Cerita Fantasi
a. Fantasi Berdasarkan Kesesuaiannya dalam Kehidupan
Berdasarkan kesesuaiannya dengan kehidupan nyata, terdapat dua kategori cerita fantasi, yakni:
1. Cerita fantasi total,
pada cerita kategori ini semua yang terdapat pada cerita semua tidak terjadi dalam dunia nyata. Misalnya, cerita fantasi Nagata
itu total fantasi penulis. Jadi nama orang, nama objek, nama kota benar-benar rekaan pengarang;
2. Cerita fantasi irisan,
yaitu cerita fantasi yang mengungkapkan fantasi tetapi masih menggunakan nama-nama dalam kehidupan nyata,
menggunakan nama tempat yang ada dalam dunia nyata, atau peristiwa pernah terjadi pada dunia nyata.
b. Fantasi Berdasarkan Latar Cerita
Berdasarkan latar cerita, cerita fantasi dibedakan menjadi dua kategori, yaitu:
1. Latar waktu sezaman,
yang berarti berarti latar yang digunakan satu masa, seperti: fantasi masa kini, fantasi masa lampau, atau fantasi masa yang
akan datang/ futuristik;
2. Latar lintas waktu,
berarti cerita fantasi menggunakan dua latar waktu yang berbeda, misalnya: masa kini dengan zaman prasejarah, masa kini
dan 40 tahun mendatang/ futuristik) .
UNSUR-UNSUR ANALISIS
a. Tema Cerita magis
b. Alur Alur Maju, cerita diawali pengenalan tokoh Aladin dan latar belakang keluarganya,
kemudian dilanjutkan dengan dia yang dijebak oleh pamannya untuk masuk ke dalam
sebuah lorong, hingga akhirnya ia menemukan lampu ajaib yang bisa mengabulkan
permohonannya.
c. Tokoh dan Aladin : baik hati, sederhana, tidak tamak, berbakti kepada orang tua
Penokohan Paman : jahat, tamak
Jin : baik, menepati janji, sakti/mempunyai kekuatan sihir
d. Latar/Setting Latar tempat : Persia, lorong gelap
Latar waktu : pada zaman dahulu kala
Latar sosial budaya: orang miskin di Persia
e. Sudut Pandang Orang ketiga
f. Amanat Sebagai manusia kita tidak boleh berprilaku tamak, Selalu rendah hati dan bersyukur
dengan apa yang kita punya
STRUKTUR ANALISIS
a. Orientasi Pada zaman dahulu di Kota Persia, hiduplah seorang anak lelaki miskin baik hati
bernama Aladin. Ia sedang melakukan perjalanan bersama pamannya yang tamak
untuk merantau ke kota.
b. Komplikasi/ Konflik Ditengah perjalanan, pamannya meminta Aladin untuk masuk ke suatu lorong untuk
mengambilkan sebuah lampu. Aladin didorong oleh pamannya hingga terperosok ke
suatu lorong yang gelap. Saat Aladin menyusuri lorong tersebut, kemudian ia
dikagetkan dengan tumpukan emas dan berlian disana. Aladin sangat takjub sekaligus
bingung mengapa harus dia yang mengambil dan bukan pamannya. Saat ia akan
mengambil sebanyak-banyaknya, ia kemudian ingat pesan ibunya bahwa jangan
tamak. Kemudian ia memutuskan untuk mengambil sebuah lampu saja dan satu butir
berlian untuk ibunya. Saat ia akan keluar lorong, alangkah terkejutnya Aladin bahwa
jalan tempat ia terperosok tadi sudah tertutup.
c. Resolusi Aladin merasa sedih dan termenung. Ia duduk di dekat tumpukan emas dan tidak
sengaja menggosok-gosok lampu yang dibawanya. Tiba-tiba keluar jin yang berkata,
“Hahaha hai Aladin. Aku punya tiga permintaan yang bisa aku kabulkan.
Pergunakanlah sebijaknya”. Aladin kebingungan, tetapi juga sangat senang. Akhirnya
ia meminta untuk dipulangkan. Dua permintaan lainnya ia gunakan untuk menolong
keluarganya dan orang disekitarnya. Aladin dan ibunya hidup bahagia selamanya.
KEBAHASAAN ANALISIS