Anda di halaman 1dari 3

Unsur Intrinsik Dalam Cerita

1. Tema
Unsur intrinsik cerpen yang pertama adalah tema (topik permasalahan). Dalam semua karya
tulis, tema merupakan unsur pertama yang harus dipenuhi oleh seorang pengarang. Karena
tema merupakan sebuah nyawa dalam sebuah karya tulis, termasuk cerpen.
Dengan begitu, tema dapat disebut dengan ide atau gagasas yang melatarbelakangi
keseluruhan cerita dalam sebuah cerpen. Seoerang pengarang diizinkan mengambil berbagai
macam tema, mulai tema yang umum atau tema yang lebih spesifik.

2. Tokoh
Unsur intrinsik cerpen setelah tema yaitu tokoh (pelaku) dalam cerpen tersebut. Tokoh adalan
pelaku fiktif yang dihadirkan oleh seorang pengarang dalam sebuah cerpen. Pada sebuah
cerpen, tokoh dibagi menjadi dua golongan yaitu tokoh utama dan tokoh pembantu.
Dalam sebuah cerpen tokoh utama terdiri dari dua golongan. Yaitu tokoh baik (protagonis)
dan tokoh jahat (antagonis). Kedua tokoh inilah yang menjadi sorotan utama dalam jalannya
cerita sebuah cerpen. Dan biasanya tokoh ini hanya terdiri masing-masing satu dari setiap
karakter, dan dibantu oleh tokoh pembantu.
Adapun watak tokoh dalam sebuah cerpen dibagi menjadi 4 yaitu:
1. Tokoh Protagonis: Adalah seorang tokoh yang memiliki sikap atau karakter baik.
Biasanya tokoh ini menjadi tokoh utama dalam sebuah cerpen.
2. Tokoh Antagonis: Adalah seorang tokoh yang memiliki sikap atau karakter jahat.
Tokoh ini juga termasuk tokoh utama setelah tokoh protagonis, dan tugas tokoh ini
adalah menentang tokoh protagonis.
3. Tokoh Tritagonis: Adalah seorang tokoh yang memiliki sikap atau karakter
penengah. Atau seorang tokoh yang bertugas menjadi penengah antara tokoh
protagonis dengan tokoh antagonis. Dalam sebuah cerpen tokoh ini memiliki sifat arif
dan bijaksana.
4. Tokoh Figuran: Adalah seorang tokoh pembantu dalam sebuah cerpen. Dalam
sebuah cerpen tokoh ini bertugas untuk memberi warna tambahan. Tetapi tokoh ini
tidak sering muncul dalam jalannya cerita.
3. Watak
Watak merupakan penggambaran sifat seorang tokoh dalam cerita atau drama, misalnya
antagonis (tokoh jahat) dan protagonis (tokoh jahat).

4. Alur (Plot)
Unsur instrinsik yang ketiga adalah alur. Alur merupakan urutan jalan cerita dalam cerita atau
cerpen yang disampaikan penulis. Dalam meneritakan cerita terdapat tahapan-tahapan alur
yang digunakan penulis, di antaranya :
Secara garis alur dalam sebuah cerita dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Perkenalan tokoh
2. Mulai munculnya konflik atau permasalahan
3. Peningkatan konflik atau klimaks
4. Penurunan konflik atau antiklimaks
5. Penyelesaian konflik
Tahap-tahap alur tersebut harus terdapat dalam sebuat cerita. Hal ini bertujuan agar cerita
mudah dipahami dan tidak membingungkan orang yang membacanya.
Terdapat 2 macam alur yang sering digunakan oleh para penulils, yaitu:
1. Alur maju: Alur ini menceritakan jalan cerita atau alur yang urut dari awal
perkenalan tokoh, mulai timbulnya masalah atau konflik, hingga puncaknya konflik
dan diakhiri dengan penyelesaian konflik. Intinya adalah pada alur maju ini akan
ditemukan cerita yang runtut sesuai dengan tahapan-tahapannya.
2. Alur mundur: Alur ini oleh penuli digambarkan dengan jalan cerita yang tidak urut.
Bisa saja cerita oleh penulis dimunculkan konflik terlebih dahulu, setelah itu melihat
kembali kejadianatau peristiwa yang manjadi sebab akibat bagaimana konflik itu
terjadi.

5. Konflik
Konflik adalah tahap dimana mulai terjadi pertentangan antara pelaku-pelaku (puncak
permasalahan dalam cerita)

6. Setting (Latar)
Setting atau latar adalah hal-hal yang berkaitan dengan waktu, suasana, dan tempat kejadian
terjadinya cerita tersebut. Setting atau latar sendiri dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Latar tempat, latar tempat menunjukan lokasi atau tempat peristiwa yang terjadi
dalam sebuah cerpen. Biasanya tempat dalam cerpen disebutkan langsung dalam
cerita atau dengan nama tertentu yang bisa berupa inisial.
2. Latar waktu, latar waktu menunjukan kapan terjadinya peritiwa atau kejadian yang
diceritakan dalam sebuah cerpen. Dengan mengetahui kapan terjadinya, maka kita
akan tahu waktu terjadinya.
3. Latar suasana
Setting atau latar biasanya sangat erat hubungannya dengan tema cerpen, misalnya saja jika
cerpen tersebut bertemakan pendidikan maka setting atau latarnya berada di sekolahan, jika
tema bertemakan hal yang menyeramkan setting atau latar yang digunakan dalam tempat-
tempat yang angker.

7. Amanat atau Pesan


Unsur intrinsik yang terakhir adalah amanat atau pesan penulis yang bisa menjadi pelajaran
yang bersifat positif yang ditujukan kepada pembacaa yang bisa diambil dari cerita pendek
tersebut.
Dalam sebuah cerita, pesan moral biasanya bersifat tidak langsung, artinya penulis tidak
langsung menuliskan amanat atau pesan apa yang ingin Ia sampaikan kepada pembaca,
melainkan pembaca harus memahami jalan cerita yang dibacanya untuk mengerti apa pesan
atau amanat yang ingin disampaikan oleh penulis.

Anda mungkin juga menyukai