Anda di halaman 1dari 35

TEKS CERITA SEJARAH

Oleh :
PUTRI ALDASARI MIPA8’18
1. PENGERTIAN 2. CIRI‐CIRI
T
E 3. JENIS‐JENIS 4. PERBEDAAN
K
S 5. FUNGSI 6. STRUKTUR

S 7. INFORMASI PENTING
E 8. UNSUR PEMBANGUN
J
A 9. NILAI‐NILAI
R
A 10. KEBAHASAAN
H
11. PENYUSUNAN
PENGERTIAN

Teks cerita sejarah adalah teks yang


menjelaskan dan menceritakan tentang fakta
dan kejadian masa lalu yang menjadi latar
belakang terjadinya sesuatu yang mempunyai
nilai sejarah.
CIRI‐CIRI

1 Menampilkan latar masa lalu

2 Disajikan secara kronologis

3 Berbentuk teks cerita ulang

4 Sering menggunakan konjungsi temporal

Isinya dapat berupa fakta, dapat juga berupa fiksi


5
dengan latar cerita berupa fakta
JENIS‐JENIS
Secara umum teks cerita sejarah dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu
Teks Cerita Sejarah Nonfiksi 1
Teks cerita sejarah nonfiksi disusun berdasarkan fakta sejarah. Cerita sejarah
nonfiksi terbagi menjadi empat, yaitu biografi, autobiografi, cerita perjalanan, dan
catatan sejarah.

Teks Cerita Sejarah Fiksi 2


Teks cerita sejarah fiksi merupakan peristiwa sejarah masa lalu disampaikan
dalam sebuah cerita fiksi dengan tokoh dan cerita imajinatif dengan latar dan
waktu peristiwa sejarah yang dipakai berupa fakta. Terdapat 4 jenis cerita sejarah
fiksi, yaitu novel, cerpen, legenda, dan roman.
PERBEDAAN

Teks Cerita Sejarah Nonfiksi 1

1 Tersusun oleh fakta yang objektif.

Gambaran kehidupan tokoh ditulis lebih lengkap


2
berdasarkan fakta.
.
3 Menyajikan kehidupan sesuai data dan fakta.
PERBEDAAN

Teks Cerita Sejarah Fiksi 2

1 Jalan cerita disusun berdasarkan dunia nyata.

2 Gambaran kehidupan batin seorang tokoh lebih dalam.

3 Mengembangan karakter tokoh tidak sepenuhnya


terungkap.

4 Menyajikan kehidupan sesuai pandangan pengarang.


FUNGSI
Nugroho Notosusanto menyatakan bahwa
terdapat empat fungsi sejarah, yaitu:

1 Fungsi
Rekreatif 2 Fungsi Inspiratif

3
Fungsi Instruktif 4 Fungsi
Edukatif
1 Fungsi Rekreatif
Fungsi rekreatif berarti bisa memberikan rasa gembira dan senang kepada si
pembaca tersebut.

2 Fungsi Inspiratif
Fungsi inspiratif berarti bisa memberikan inspirasii, imajinasi dan
keberlangsungan untuk lebih baik lagi

3 Fungsi Instruktif
Fungsi instruktif yaitu sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran.

4 Fungsi Edukatif
Fungsi edukatif adalah dapat dijadikan petunjuk dan pelajaran kehidupan
dalam berperilaku
STRUKTUR

Pengenalan Situasi Cerita (Orientasi) 1


Dalam bagian ini, pengarang mengenalkan setting cerita baik waktu, tempat,
maupun peristiwa dan juga mengenalkan para tokoh.
 

Pengungkapan Peristiwa 2
Dalam bagian ini disajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah,
pertentangan, ataupun kesukaran-kesukaran bagi para tokohnya.
 
Menuju Konflik 3
Terjadi peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan, ataupun keterlibatan
berbagai situasi yang menyebabkan bertambahnya kesukaran tokoh.
Puncak Konflik (Komplikasi) 4
Pada bagian ini ditentukannya perubahan nasib beberapa tokohnya.

Penyelesaian (Evaluasi, Resolusi) 5


Pada bagian ini dinyatakan wujud akhir dari kondisi ataupun nasib akhir
yang dialami tokoh utama.

Koda 6
Pada bagian ini berisi komentar pribadi penulis tentang peristiwa atau
kejadian sejarah yang diceritakan. Bagian ini boleh ada atau tidak.
 
INFORMASI PENTING
Adapun langkah‐langkah menemukan informasi
penting teks cerita sejarah sebagai berikut.

Membaca teks cerita atau novel sejarah secara 1


saksama

Mengidentifikasi pokok isi dalam teks cerita atau 2


novel sejarah

Mencatat pokok‐pokok isi dalam teks cerita atau 3


novel sejarah
UNSUR
PEMBANGUN
Unsur pembangun teks cerita sejarah
dapat dibedakan menjadi :
1
Unsur Intrinsik
2
Unsur Ekstrinsik
1
Unsur Intrinsik

Yaitu unsur-unsur yang secara langsung membangun sebuah


teks cerita sejarah. Unsur intrinsik terdiri dari :
 
Tema 1
Tema adalah ide pokok sebuah cerita. Dalam teks cerita sejarah tema yang
biasa ditulis adalah tokoh – tokoh agama, pejuang, asal mula suatu tempat,
dan lain sebagainya.

Alur (plot) 2
Alur (Plot) serangkaian peristiwa dalam cerita yang mempunyai hubungan
sebab akibat. Alur dapat dibedakan menjadi 3, yaitu : alur maju (progresif),
alur mundur (regresif), dan alur campuran
2
Alur (plot)

Alur maju (Progresif), merupakan alur peristiwa-peristiwa atau kejadian


dalam cerita yang bergerak secara urut dari awal hingga akhir dan
memiliki jalan cerita yang rapi. Biasanya alur yang digunakan ini pada
novel autobiografi dan biografi.

Alur mundur (Regresif), merupakan alur peristiwa-peristiwa atau


kejadian dalam cerita yang bergerak terbalik atau dari yang sudah
berlalu. Pada alur cerita ini tidak diawali dengan pengantar.

Alur campuran, adalah perpaduan antara alur maju (Progresif)


dengan alur mundur (Regresif) namun kadang jalannya acak dan
tidak rapi. Alur ini biasanya digunakan untuk novel misteri atau fantasi
novel.
2
Alur (plot)

Cerita alur sendiri terdiri dari beberapa tahapan yang


akhirnya menjadi cerita yang menarik, tahapan tersebut
di antaranya:
1   Pengenalan (Eksposisi), pada tahapan ini pengarang akan
mengenalkan tokoh-tokoh yang terdapat pada cerita novel, serta karakter-
karakternya beserta lingkungannya.
2
Pertentangan (Konflik), pada tahapan ini tokoh utama mulai
mengalami masalah atau konflik dengan tokoh antagonis, tokoh lain,
lingkungan tempat tinggalnya, maupun dengan dirinya sendiri.
3
Peningkatan Konflik, pada tahapan ini biasanya konflik yang
terjadi semakin melebar dan menjadi lebih tinggi tingkatannya, serta
konflik yang terjadi dengan beberapa tokoh dalam cerita.
2
Alur (plot)

4
Klimaks atau puncak konflik, pada tahapan ini terjadi dari puncak
masalah dan konflik sehingga dikendalikan kejutan-kejutan yang tidak
diduga-duga oleh pembaca.

5
Antiklimaks atau penurunan konflik, pada tahapan ini konflik atau
masalah berangsur terselesaikan, sehingga konflik mereda.

6
Ending, pada tahapan ini munculah penyelesaian masalah dari konflik
yang terjadi, sehingga konflik yang terjadi oleh tokoh utama terselesaikan.
Ada dua penyelesaian dalam novel cerita, yaitu happy ending (berakhir
dengan bahagia), dan sad ending (berakhir dengan kesedihan).
3
Penokohan

Penokohan adalah pelukisan gambaran


jelas tentang sesorang dalam sebuah
cerita. Dalam teks cerita sejarah tokoh yang
biasa digunakan adalah pahlawan nasional
atau tokoh penting disuatu daerah.
Berdasarkan watak atau karakternya, tokoh
dibagi menjadi tiga, antara lain:
3
Penokohan

Tokoh protagonis merupakan tokoh utama yang menjadi pusat perhatian


dalam cerita. Tokoh utama digambarkan sebagai seseorang yang baik yang
selalu mendapatkan masalah.

Tokoh antagonis merupakan tokoh yang menjadi musuh dari tokoh utama
atau tokoh protagonis dalam cerita yang memiliki sifat yang buruk dan selalu
menimbulkan konflik.

Tokoh tritagonis merupakan tokoh yang menjadi penengah antara tokoh


protagonis dan juga tokoh antagonis yang memiliki sifat dan sikap netral,
kadang bisa berpihak pada tokoh protagonis, dan kadang berpihak pada
tokoh antagonis.
3
Penokohan

Berikut cara yang dilakukan pengarang untuk


menggambarkan watak atau karakter dari tokoh novel:

Penggambaran visual melalui bentuk lahiriah seperti keadaan fisik,


1 berpakaian, tingkah laku, dan sebagainya.

Penggambaran dengan jalan pikiran. 2


Penggambaran dilakukan dengan melalui reaksi dari tokoh terhadap
3 suatu hal atau kejadian tertentu.

Penggambaran suatu lingkungan dan keadaan sekitar tokoh.


4
4
Sudut pandang
Sudut pandang merupakan cara pandang pengarang dalam
menempatkan dirinya pada cerita. Sudut pandang ini dapat
dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:
Sudut pandang orang pertama-sebagai pelaku utama 1
Pengarang dalam sudut pandang yang berperan sebagai tokoh utama dalam cerita

Sudut pandang orang pertama-sebagai pelaku sampingan 2


Pengarang dalam sudut pandang ini sebagai pelaku di luar tokoh utama. Pada sudut
pandang ini pengarang berperan ganda

  Sudut orang ketiga-serba tahu 3


Pada sudut pandang ini pengarang menempatkan dirinya menjadi pelaku cerita sekaligus
penciptanya.

Sudut pandang orang ketiga-sebagai pengamat


4
Pada sudut pandang ini pengarang menempatkan dirinya sebagai pengamat cerita saja..
5
Latar
Latar yaitu tempat dan waktu yang melatarbelakangi kejadian
dan peristiwa dalam cerita. Latar terdiri dari beberapa macam,
di antaranya : latar waktu, latar tempat dan latar suasana.

6
Gaya bahasa

Gaya bahasa adalah suatu corak dalam pemilihan bahasa


yang digunakan oleh penulis di dalam teks cerita sejarah.
Gaya bahasa berguna untuk menciptakan suasana dan
untuk merumuskan dialog yang bisa menggambarkan
hubungan atau interaksi yang dilakukan oleh tokoh-tokoh
dalam cerita.
7
Amanat

Amanat pesan merupakan dari pengarang


kepada pembacanya yang terkandung di dalam
cerita novel. Amanat dibagi menjadi dua yaitu :

 
Amanat tersirat adalah amanat yang cara penyampaiannya
secara langsung sehingga pembaca dapat langsung
menemukannya.
 
Amanat tersurat adalah amanat yang cara penyampaiannya tidak
langsung, atau pembaca perlu membaca cerita dari awal hingga
akhir untuk bisa menemukan pesan dari penulis.
1
Unsur Ekstrinsik

Dalam pengkajian mengenai Teks Cerita Sejarah, maka


unsur ekstrinsik dapat dijabarkan sebagai berikut:

Rekaman kebesaran, ketinggian, dan kegemilangan pemerintah.


1

Dari segi corak penceritaan, teks cerita sejarah mengandung dua 2


corak penceritaan yaitu fakta sejarah dan mitos.

Unsur bias, ciri sikap bias oleh pengarang atau penyalin terhadap 3
suatu perisitwa juga merupakan satu ciri teks cerita sejarah.
4
Unsur keagamaan, dalam teks cerita sejarah, unsur agama sangat
kuat. Misalnya di Innesia banyak sejarah yang merujuk tentang
perkembangan agama di Indonesia.

Unsur politis, dalam teks cerita sejarah biasanya terdapat


5
konflik
tentang perebutan kekuasaan atau daerah kekuasaan yang
berhubungan dengan politik.

6
Unsur ekonomi, teks cerita sejarah biasanya menceritakan kehidupan
ekonomi pada zaman itu, misalnya berdagang, mencari ikan dan
bertani.
7
Unsur sosial, dalam teks cerita sejarah, biasanya terdapat jenjang
social, misalkan antara raja dan rakyat atau antara penguasa dan
rakyat.
NILAI‐NILAI

1 Identifikasi Nilai‐Nilai Teks Cerita Sejarah

Berikut langkah‐langkah dalam mengidentifikasi nilai‐nilai dalam teks cerita sejarah

Membaca cerita dalam teks cerita sejarah secara


saksama 1
Menganalisis perbuatan tokoh dalam cerita 2
Menemukan nilai yang terkandung dalam cerita 3
Menyimpulkan nilai yang terkandung dalam cerita
dengan bahasa sendiri 4
Keterkaitan Nilai Teks Cerita Sejarah dengan
2 Kehidupan Masa Kini

Berikut cara mengaitkan nilai teks cerita sejarah dengan kehidupan


masa kini

Pembaca mengambil intisari nilai dalam sebuah


teks cerita sejarah 1

Setelah itu, pembaca mengonstruksi nilai tersebut


dalam cerita dengan keadaan masyarakat zaman 2
sekarang
Konversi Nilai‐Nilai Teks Cerita Sejarah Menjadi
1 Teks Eksplanasi

Berikut langkah‐langkah dalam mengonversi nilai‐nilai dalam teks


cerita sejarah

Mengetahui terlebih dahulu struktur teks eksplanasi 1

Setelah itu, pokok isi teks cerita sejarah


dikembangkan menjadi isi dari teks eksplanasi 2

Susunlah sebuah teks eksplanasi sesuai dengan


struktur teks eksplanasi yang tepat 3
KEBAHASAAN

Keterangan 1
Keterangan mempunyai beberapa
jenis sebagai berikut.

Keterangan tempat 1 Keterangan cara 5


Keterangan waktu 2 Keterangan penyerta 6
Keterangan alat 3 Keterangan perbandingan 7
Keterangan tujuan 4 Keterangan sebab 8
Kata Sifat 2

Kata sifat adalah kata yang menerangkan nomina atau kata benda. Ciri kata
sifat adalah dapat digabung dengan kata lebih dan sangat. Kata sifat sering
ditemukan untuk menggambarkan tokoh, tempat atau suasana

Bahasa Kias 3

Kata kias adalah penyimpangan penggunaan bahasa, oleh penutur dari


pemahaman bahasa yang dipakai sehari‐hari , penyimpangan bahasa standar
atau penyimpangan makna suatu kata atau serangkaian kata agar
memperoleh beberapa arti khusus atau efek khusus. Makna kias terdapat
pada makna simbolik maupun ungkapan .
PENYUSUNAN
1
Membuat Teks Cerita Sejarah Pribadi

Berikut cara membuat teks cerita sejarah dengan wawancara


1
Bertanya atau menggali informasi mengenai suatu peristiwa sejarah

2 Mengumpulkan cerita‐cerita mengenai sejarah tersebut

Menentukan cerita sejarah yang akan ditulis 3

4
Membuat urutan peristiwa dalam cerita sejarah
PENYUSUNAN
1
Membuat Teks Cerita Sejarah Pribadi

Berikut cara membuat teks cerita sejarah dengan lebih imajinatif


1
Menentukan tema
2 Menentukan pusat pengisahan atau sudut pandang

Menentukan penokohan dalam cerita 3


4 Menyajikan teks cerita sejarah dengan alur yang menarik

Menyunting teks cerita sejarah yang selesai dibuat 4


PENYUSUNAN
1
Menyunting Teks Cerita Sejarah

Berikut cara membuat teks cerita sejarah dengan wawancara


1
Membaca secara keseluruhan naskah teks cerita sejarah.

2 Mencermati kesalahan penggunaan ejaan, kesalahan


penulisan, ataupun tanda baca.

Memperbaiki kesalahan yang ditemukan dalam naskah teks 3


cerita sejarah yang Anda buat
SUMBER REFERENSI

https://cerdika.com/teks-cerita-sejarah/ 1

2 https://www.dosenpendidikan.co.id/contoh-teks-cerita-sejarah/

https://www.yuksinau.id/teks-cerita-sejarah/ 3
4 http://kampoengilmu.com/unsur-intrinsik-novel/

http
://www.ssbelajar.net/2013/09/fungsi-sejarah-menurut-nugroho-notosusa
5
nto.html?m=1
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai