Dukungan tokoh pada gambar terhadap pemerintah Indonesia pada masa awal kemerdekaan
ditunjukkan dengan. . .
a. Menawarkan ibu kota Republik Indonesia dipindahkan sementara ke Siak
b. Memerintahkan rakyat Siak membantu perjuangan pemerintah Indonesia
c. Menyatakan Kerajaan Siak sebagai bagian Republik Indonesia
d. Mengajak raja-raja lokal di Sumatra Timur untuk mendukung perjuangan Republik Indonesia
e. Menjalin kerja sama dengan Sri Sultan Hamnegku Buwono IX dari kesultanan Yogyakarta
61 Pada Desember 1949 S. Parman menjabat sebagai Kepala Staf Gubernur Militer Jakarta Raya.
Keberhasilan S. Parman saat menduduki jabatan tersebut adalah. . .
a. Menggalang kekuatan rakyat Bandung dan Jakarta untuk menghadapi pasukan APRA
b. Membongkar gerakan rahasia yang akan dilakukan Angkatan Perang Ratu Adil
c. Menahan pasukan APRA yang menduduki Markas Divisi Siliwangi di Bandung
d. Mendesak Kapten Westerling meninggalkan wilayah Jakarta dan sekitarnya
e. Menumpas rencana PKI untuk membentuk Angkatan Kelima di Jakarta
62 Dalam pemberontakan PKI di Madiun pada 1948 Gatot Subroto dan pasukannya berhasil
menumpas pemberontakan tersebut. Keberhasilan tersebut menyebabkan. . .
a. Gatot Subroto diangkat sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat
b. Wilayah Madiun dijadikan pusat latihan militer TNI
c. Gatot Subroto diangkat sebagai Panglima Teritorium IV/Dipenogoro
d. Gatot Subroto dipercaya memimpin Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI)
e. Gatot Subroto diangkat sebagai Kepala Tentara dan Teritorium II/Sriwijaya
63 Setelah perang kemerdekaan, A.H Nasution diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Peran penting A.H Nasution saat menjabat sebagai KSAD adalah. . .
a. Menghadapi Agresi Militer Belanda I
b. Membentuk pasukan Divisi Khusus di Jawa Barat
c. Menumpas pemberontakan PKI di Madiun pada 1948
d. Mengoordinasikan operasi penumpasan pemberontakan PRRI dari Jakarta
e. Memimpin operasi Bharatayudha untuk menumpas pemberontakan DI/TII
64 Perhatikan keterangan-keterangan berikut!
1) Menjadi Kepala Staf Operasi Tentara dan Teritorium I/Bukit barisan di Medan setelah
pengakuan kedaulatan Republik Indonesia.
2) Menjadi salah satu korban pemberontakan G 30 S/PKI.
Keterangan tersebut merujuk pada tokoh militer bernama. . .
a. Donald Ignatius Panjaitan
b. Abdul Haris Nasution
c. Gatot Subroto
d. Slamet Riyadi
e. Ahmad Yani
65 Muhammad Yamin merupakan tokoh nasional yang turut berjuang menjaga integrasi bangsa.
Bentuk perjuangan Muhammad Yamin ditunjukkan dengan. . .
a. Membangun benteng-benteng pertahanan
b. Menyumbangkan pemikiran politik dan sastra
c. Menggugah semangat nasionalisme melalui lagu
d. Menempatkan pasukan khusus di wilayah konflik
e. Memimpin pasukan penumpasan pemberontakan
66 Sistem pemerintahan Indonesia pada masa awal kemerdekaan mengalami perubahan dari sistem
presidensial menjadi parlementer. Kondisi tersebut ditandai dengan peristiwa. . .
a. Penggantian UUD 1945 menjadi ketetapan UUD RIS pada1949
11
73 Mata Uang NICA menjadi salah satu mata uang yang beredar di Indonesia pada masa awal
kemerdekaan. Pemberlakuan mata uang NICA pada masa itu menyebabkan. . .
a. NICA mampu mengawasi seluruh aktivitas ekonomi di Indonesia
b. Peredaran mata uang asing di Indonesia makin tidak terkendali
c. Indonesia kesulitan melepaskan diri dari blockade ekonomi Belanda
d. Mata uang warisan pemerintah Jepang tidak berlaku sebagai alat pembayaran
e. Aktivitas ekonomi Indonesia harus bergantung pada kebijakan panglima AFNEI
74 Pada masa awal kemerdekaan pemerintah Indonesia berupaya mengatasi masalah keuangan.
Menteri Keuangan Ir. Surachman merealisasikan upaya tersebut dengan cara. . .
a. Mendirikan Bank Indonesia
b. Mengeluarkan mata uang ORI
c. Menasionalisasi perusahaan asing
d. Membentuk Biro Perancang Keuangan
e. Melaksanakan program pinjaman nasional
75 Kebijakan ini terbentuk pada masa awal kemerdekaan atas inisiatif Menteri Kemakmuran
A.K.Gani. Dalam perlaksanaannya,kebijakan ini mengalami kegagalan karena. . .
a. Renana kebijakan ini perlu mendapat persetujuan PBB
b. Masyarakat Indonesia belum siap dengan rencana kebijakan ini
c. Kondisi ekonomi negara belum stabil akbat Agresi Militer Belanda I
d. Beberapa negara maju belum mengakui kedaulatan Republik Indonesia
e. Situasi politik tidak memungkinkan akibat disetujuinya hasil perundingan Renville
76 Program pinjaman nasional merupakan salah satu kebijakan ekonomi yang dilaksanakan
pemeintah pada masa awal kemerdekaan. Dalam pelaksanaannya, kebijakan ini menuai
keberhasilan karena. . .
a. Belanda tidak mampu mendapatkan simpati rakyat Indonesia
b. Belanda tidak mampu mempertahankan aksi blokade ekonomi
c. Rakyat Indonesia masih percaya dan setia terhadap pemerintah
d. Belanda kewalahan menghadapi perjuangan diplomasi Indonesia
e. Diplomat Indonesia mendapat dukungan dari sebagian besar anggota PBB
77 Seluruh usulan Indonesia dalam perundingan Finek pada 7 januari 1956 ditolak Belanda.
Penolakan tersebut menyebabkan. . .
a. Indonesia belum berhasil keluar dari krisis ekonomi berkepanjangan
b. Pemerintah Indonesia secara sepihak membubarkan Uni Indonesia-Belanda
c. Soemitro Djojohadikusumo mencetuskan program ekonomi Gerakan Benteng
d. Pemerintah Indonesia menasionalisasi seluruh perusahaan Belanda di Indonesia
e. PBB mengadakan perundingan untuk menyelesaikan permasalahan Indonesia-Belanda
78 Sistem ekonomi Ali-Baba merupakan salah satu kebijakan untuk mengatasai masalah ekonomi
pada masa Demokrasi Liberal. Tujuan utama diberlakukannya sistem ekonomi tersebut adalah. . .
a. Membatasi masukinya aliran investasi pengusaha swasta asing ke Indonesia
b. Melenyapkan individualisme di kalangan organisasi pedagang
c. Memberikan bantuan kredit kepada para pengusaha pribumi
d. Meningkatkan kerja sama antara pengusaha pribumi dan nonpribumi
e. Memotong nilai uang yang bernilai Rp2,5 ke atas hingga nilai setengahnya
79 Pada 21 Februari 1957 Presiden Sokarno megeluarkan sebuah konseps politik untuk. . .
a. Mengatasi kekacauan politik dan ekonomi
b. Melakukan refomasi di bidang pemerintahan
c. Meluruskan penyimpangan pada masa Demokrasi Liberal
d. Mendukung sistem Demokasi Terpimpin yang digagas Presiden Soekarno
13
86 Konfrontasi politik merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia dalam membebaskan Irian
Barat. Upaya tersebut dilakukan dengan cara. . .
a. – membatalkan hasil Konferensi Meja Bundar secara sepihak
– membentuk pemerinahan sementara di Irian Barat
– membentuk Front Nasional Pembebasan Irian Barat