Anda di halaman 1dari 8

Nama : Pandu Mardya Wijaya

Kelas : XI TKJ 3

No Abs : 09

1. Jelaskan perbedaan sistem pemerintahan di Indonesia pada masa kini dengan sistem
pemerintahan pada masa Demokrasi Liberal!
Jawaban: Sistem pemerintahan di Indonesia pada masa kini berbeda dengan masa Demokrasi
Liberal. Pada masa kini, presiden berkedudukan sebagai kepala negara sekaligus kepala
pemerintahan. Jadi, sistem yang dianut adalah sistem presidensial. Pada masa Demokrasi Liberal
presiden hanya bertugas sebagai kepala negara, bukan sebagai kepala pemerintahan. Kegiatan
pemerintahan dijalankan oleh perdana menteri. Adapun perdana menteri dan kabinet bertanggung
jawab kepada parlemen (DPR). Jadi, sistem yang dianut adalah sistem perlementer.
2. Jelaskan keberhasilan Kabinet Natsir! Jawaban: Meskipun memerintah dalam waktu singkat,
Kabinet Natsir tetap menghasilkan prestasi. Prestasi tersebut yaitu menstabilkan kondisi ekonomi
bangsa. Kestabilan ekonomi bangsa terjadi karena naiknya harga komoditas dan peningkatan
pendapatan ekspor. Kabinet Natsir juga berhasil meredam pemberontakan di Ambon pada bulan
November 1950.
3. Deskripsikan latar belakang parlemen melayangkan mosi tidak percaya kepada Kabinet
Sukiman! Jawaban: Saat menjabat sebagai menteri luar negeri pada Kabinet Sukiman, Ahmad
Soebardjo mengambil keputusan kontroversial dengan menandatangani perjanjian Mutual Security
Act (MSA) dengan Duta Besar Amerika Serikat, Merle Cochran. Akibat perjanjian ini anggota
parlemen Sunario (PNI) mengeluarkan mosi tidak percaya terhadap Kabinet Sukiman. Mosi Sunario
kemudian berlanjut dengan mosi tidak percaya parlemen yang ditujukan kepada Kabinet Sukiman.
Akibatnya, pada tanggal 27 Februari 1952 Kabinet Sukiman menyerahkan mandat kepada Presiden
Soekarno.
4. Jelaskan keberhasilan Djuanda saat menduduki jabatan sebagai perdana menteri! Jawaban:
Keberhasilan Djuanda yang bermanfaat bagi kehidupan bangsa Indonesia adalah menentukan garis
kontinental batas wilayah laut Indonesia melalui Deklarasi Djuanda. Dengan Deklarasi Djuanda
tercipta kesatuan wilayah lautan dan daratan Indonesia menjadi satu kesatuan bulat dan utuh.
Akibat Deklarasi Djuanda wilayah Republik Indonesia bertambah luas dari 2.027.087 km² menjadi
5.193.250 km². Selain itu, Kabinet Djuanda berhasil menyelenggarakan Musyawarah Nasional
(Munas) untuk meredakan pergolakan di berbagai daerah. Musyawarah ini
membahas masalah pembangunan nasional dan daerah, pembangunan angkatan perang, serta
pembagian wilayah Indonesia.
5. Jelaskan keterkaitan pemilu 1955 dengan Kabinet Burhanuddin Harahap! Jawaban: Pemilu 1955
diselenggarakan pada masa pemerintahan Kabinet Burhanuddin Harahap. Keberhasilan
penyelenggaraan pemilu 1955 juga menandai berakhirnya masa tugas Kabinet Burhanuddin
Harahap. Bangsa Indonesia berharap agar segera dibentuk kabinet baru yang akan bertanggung
jawab kepada parlemen baru. Keberhasilan penyelenggaraan pemilu 1955 merupakan akumulasi
dari sikap tanggung jawab, responsif, dan proaktif Kabinet Burhanuddin Harahap terhadap
permasalahan bangsa Indonesia.
6. Apa nilai positif yang dapat dipetik dari tokoh-tokoh bangsa menjelang pelaksanaan pemilu
1955? Jawaban: Pemilu 1955 tidak hanya mengajarkan pentingnya nilai demokratis. Tokoh-tokoh
bangsa pada masa itu juga menunjukkan nilai positif yang dapat diteladani. Menjelang pemilu 1955
Presiden Soekarno sering mengingatkan jangan sampai pemilihan umum menjadi pertempuran
politik yang membahayakan keutuhan bangsa. Wakil Presiden Moh. Hatta juga mengingatkan agar
rakyat menggunakan hak pilihnya dengan baik. Tokohtokoh bangsa pada saat itu menunjukkan
persaingan secara sehat. Kondisi ini dibuktikan dengan beberapa menteri dalam Kabinet
Burhanuddin Harahap yang mencalonkan diri sebagai anggota parlemen tidak menggunakan
fasilitas negara dan tidak memengaruhi pejabat di bawahnya.
7. Mengapa pemilu 1955 dikatakan sebagai pemilu paling demokratis? Jawaban: Pemilu 1955
dianggap sebagai pemilu paling demokratis karena faktor-faktor berikut. a. Pada pemilu parlemen
tingkat partisipasi rakyat mencapai 91%, sedangkan partisipasi pemilu Konstituante mencapai
90%. Dari fakta ini dapat disimpulkan bahwa keterlibatan rakyat dapat dijadikan indikator
kesadaran rakyat mengenai hak politik. b. Dalam pelaksanaan pemilu tidak terjadi kasus atau
insiden yang berarti. Meskipun tingkat perbedaan ideologi dan besarnya jumlah partai politik
relatif tinggi, pemilu berlangsung dalam suasana aman dan lancar.
c. Tidak ada unsur paksaan atau politik uang dalam pelaksanaan pemilu.
8. Bagaimana perkembangan karya sastra pada masa Demokrasi Liberal? Jawaban: Karya sastra
yang berkembang pada masa Demokrasi Liberal merupakan kelanjutan dari tema-tema karya
sastra pada periode sebelumnya. Pada masa Demokrasi Liberal mulai berkembang tema-tema
mengenai kegetiran yang terjadi pada masa perang kemerdekaan. Pengalaman tragis selama
pendudukan Jepang dan disusul dengan kedatangan Belanda yang menciptakan revolusi fisik dan
penderitaan, telah melahirkan kisah-kisah patriotik yang lengkap dengan semangat heroisme. Dari
kondisi tersebut sastrawan dapat menjalankan fungsinya dengan menangkap berbagai masalah
kemanusiaan di balik peristiwa getir akibat perang.
9. Mengapa berbagai kebijakan ekonomi yang diterapkan pemerintah pada masa Demokrasi
Liberal mengalami kegagalan? Jawaban: Kegagalan kebijakan ekonomi pada masa Demokrasi
Liberal disebabkan faktor berikut. a. Beban ekonomi dan keuangan berupa utang luar negeri dan
dalam negeri seperti yang ditetapkan dalam Konferensi Meja Bundar (KMB). b. Pemerintah harus
menanggung defisit sebesar Rp5,1 miliar. c. Indonesia hanya mengandalkan ekspor hasil bumi,
yaitu pertanian dan perkebunan. d. Pemerintah Indonesia masih menggunakan konsep ekonomi
warisan pemerintah kolonial Belanda. e. Indonesia belum memiliki pengalaman menata ekonomi
secara baik dan belum memiliki tenaga ahli.
10. Jelaskan perkembangan radio di Indonesia pada masa Demokrasi Liberal! Jawaban: Pada masa
Demokrasi Liberal, corak siaran radio mengalami perubahan. Siaran radio tidak lagi menentang
siaran-siaran pihak Belanda, tetapi digunakan untuk kepentingan nasional. Selain itu, pemerintah
membagi jenis siaran radio menjadi tiga, yaitu programa umum, programa luar negeri, dan
programa tiga.
Halaman 58

1. Jelaskan dampak pembacaan Dekret Presiden 5 Juli 1959 bagi sistem pemerintahan di Indonesia!
Jawaban: Pembacaan Dekret Presiden 5 Juli 1959 berdampak besar bagi sistem pemerintahan di
Indonesia. Kabinet Djuanda dibubarkan dan pada tanggal 9 Juli 1959 diganti dengan Kabinet Kerja.
Kabinet tersebut dipimpin langsung oleh Presiden Soekarno, sedangkan Djuanda bertindak sebagai
menteri pertama dengan dua wakilnya, yaitu J. Leimena dan Subandrio.
2. Bagaimana kedudukan presiden setelah Dekret Presiden 5 Juli 1959? Jawaban: Setelah Dekret
Presiden 5 Juli 1959, sistem pemerintahan yang berlaku adalah presidensial. Dalam sistem ini
presiden berkedudukan sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan serta tidak
bertanggung jawab kepada parlemen.Selain itu, presiden memiliki kekuasaan mutlak dan
cenderung menyimpang dari sistem ketatanegaraan.
3. Mengapa Indonesia memilih keluar dari keanggotaan PBB pada tanggal 7 Januari 1965? Jawaban:
Langkah Indonesia keluar dari PBB diambil karena PBB menerima Malaysia sebagai anggota tidak
tetap Dewan Keamanan PBB. Selain itu, Presiden Soekarno menyayangkan sikap PBB yang tidak
merombak struktur organisasi PBB.
4. Bagaimana susunan Kabinet Kerja sebagai dampak terbitnya Dekret Presiden 5 Juli 1959?
Jawaban: Dalam Kabinet Kerja terdapat sembilan menteri dan 24 menteri muda. Kepala Staf
Angkatan Darat, Angkatan Udara, Angkatan Laut, kepolisian, dan jaksa agung diangkat sebagai
menteri negara ex officio . Dalam kabinet, tidak satu pun menteri berasal dari ketua umum partai
politik.
5. Mengapa Belanda bersikeras menguasai wilayah Irian Barat pasca penandatanganan Konferensi
Meja Bundar (KMB)? Jawaban: Belanda merasa lebih banyak membangun wilayah Irian Barat
dibandingkan pemerintah Republik Indonesia. Selain itu, pemerintah Belanda ingin menguasai
kekayaan sumber daya alam di Irian Barat. Oleh karena itu, Belanda bersikeras menguasai wilayah
Irian Barat.
6. Mengapa Konsep Djuanda akhirnya mengalami kegagalan? Jawaban: Pemerintah memikirkan
penderitaan rakyat dengan berusaha merehabilitasi ekonomi. Konsep rehabilitasi disusun oleh
sebuah tim yang dipimpin oleh Menteri Pertama Djuanda sehingga dikenal dengan Konsep
Djuanda. Dalam konsep ini, Djuanda melakukan pendekatan dengan Amerika Serikat dan
Yugoslavia yang bersedia memberikan bantuan ekonomi teknis. Upaya ini ditolak PKI karena
Djuanda bekerja sama dengan negara revisionis. Pada akhirnya, Konsep Djuanda mengalami
kegagalan karena mendapat kritik tajam dari beberapa partai politik, terutama PKI.
7. Sebutkan dua tujuan kebijakan dalam Deklarasi Ekonomi! Jawaban: Deklarasi Ekonomi
dikeluarkan Presiden Soekarno pada tanggal 28 Maret 1963. Deklarasi Ekonomi memiliki tujuan
berikut.
a. Menciptakan ekonomi yang bersifat nasional, demokratis, dan bebas dari sisa-sisa imperialisme.
b. Mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia dengan cara terpimpin.
8. Perhatikan tokoh berikut!
Jelaskan upaya tokoh pada gambar di atas dalam rangka memperbaiki ekonomi Indonesia pada
masa Demokrasi Terpimpin! Jawaban: Tokoh pada soal adalah Muh. Yamin yang berkedudukan
sebagai ketua Dewan Perancang Nasional (Depernas). Pada masa Demokrasi Terpimpin Depernas
berhasil menyusun ”Rancangan Dasar Undang-Undang Pembangunan Nasional Sementara
Berencana Tahun 1961–1969”.
9. Bagaimana corak perkembangan pers pada masa Demokrasi Terpimpin? Jawaban: Pada masa
Demokrasi Terpimpin konsep pers disesuaikan dengan alat perjuangan. Pada masa ini pers
berfungsi sebagai corong pemerintah dalam menyampaikan berita politik dan pembangunan.
Dengan kata lain, berita koran-koran tersebut harus selaras dengan garis kebijakan pemerintah.
Demikian intensifnya wartawan dalam meliput kebijakan Presiden Soekarno hingga muncul pers
sebagai bayang-bayang Soekarno. Akan tetapi, tidak semua pers mengikuti keinginan pemerintah.
Akibatnya, terjadi pertentangan antara pers pemerintah dan pers oposisi.
10. Deskripsikan secara singkat corak pendidikan tinggi pada masa Demokrasi Terpimpin!
Jawaban: Dalam bidang pendidikan tinggi, mulai tahun 1960 pemerintah mendirikan perguruan
tinggi berbasis agama antara lain Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dan Sekolah Tinggi Teologi.
Seiring bertambahnya perguruan tinggi, sistem penerimaan mahasiswa pun semakin dipermudah.
Langkah ini mengakibatkan jumlah mahasiswa di beberapa universitas semakin meningkat. Pada
tahun 1961 jumlah mahasiswa mencapai seratus ribu orang dengan perguruan tinggi berjumlah
181.
Hal 98

1. Bagaimana tindakan Soeharto setelah resmi memegang mandat Supersemar?


Jawaban: Tindakan pertama yang dilakukan Soeharto untuk menjalankan tugasnya adalah
membubarkan dan melarang kegiatan PKI dan ormas-ormasnya. Selain itu, Soeharto mengangkat
lima menteri koordinator ad interim yang menjadi Presidium Kabinet. Kelima tokoh yang terpilih
untuk menjadi menteri koordinator yaitu Sultan Hamengku Buwono IX, Adam Malik, Dr. Roeslan
Abdulgani, Dr. K.H. Idham Chalid, dan Dr. Leimena.
2. Jelaskan hasil pemikiran para ekonom Universitas Indonesia untuk menciptakan stabilitas
ekonomi! Jawaban: Dari hasil pemikiran para ekonom UI, dirumuskan tiga usaha yang harus
dilakukan pemerintah Orde Baru untuk mewujudkan stabilitas ekonomi Indonesia. Ketiga usaha
tersebut yaitu mengembalikan kepercayaan luar negeri dengan menjadwalkan pelunasan utang
luar negeri, mengendalikan inflasi melalui program impor besar-besaran, dan mengundang
investor, baik asing maupun lokal untuk menanam modal di Indonesia.
3. Bagaimana usaha pemerintah Orde Baru dalam melaksanakan politik luar negeri bebas aktif?
Jawaban: Pemerintahan Orde Baru berusaha mengembalikan politik luar negeri Indonesia menjadi
bebas aktif dengan cara kembali menjadi anggota PBB, dan memperbaiki hubungan dengan
Malaysia. Indonesia kembali melakukan kerja sama dengan Malaysia, salah satunya dalam bidang
pendidikan melalui pengiriman guru-guru Indonesia ke Malaysia.
4. Jelaskan usaha pemerintah Orde Baru melaksanakan Eka Prasetya Pancakarsa! Jawaban: Untuk
melaksanakan Eka Prasetya Pancakarsa pemerintah Indonesia penataran Pedoman melaksanakan
Pelaksanaan dan Pengamalan Pancasila (P4) dan menjadikan Pancasila sebagai asas tunggal.
Pelaksanaan penataran P4 dikoordinasi oleh Badan Pembinaan Pendidikan dan Pelaksana P4
(BP7). Semua pelajar sekolah menengah, PNS, dan pegawai BUMN wajib mengikuti penataran P4.
Pendidikan Pancasila juga menjadi salah satu mata pelajaran wajib di sekolah mulai dari SD hingga
perguruan tinggi.
5. Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah Orde Baru mengadakan program
pos pelayanan terpadu (posyandu). Jelaskan program kegiatan yang terdapat dalam posyandu!
Jawaban: Posyandu memiliki lima program utama yaitu kesehatan ibu anak (KIA), keluarga
berencana (KB), gizi, penanggulangan diare, dan imunisasi. Posyandu lebih memusatkan
kegiatannya pada kesehatan balita dan ibu hamil. Dalam perkembangannya posyandu menjadi
penggerak kesehatan masyarakat di desa-desa.
6. Bagaimana usaha pemerintah Orde Baru melaksanakan Pancasila secara murni dan konsekuen?
Jawaban: Sebagai upaya pelaksanaan Pancasila secara murni dan konsekuen, Presiden Soeharto
mengeluarkan gagasan Eka Prasetya Pancakarsa untuk melaksanakan lima cita-cita yang ada dalam
Pancasila. Tujuannya untuk menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa.
7. Bagaimana konflik antarorganisasi politik yang terjadi di Timor Timur setelah adanya kebijakan
dekolonisasi? Jawaban: Kebijakan dekolonisasi Portugis di Timor Timur menyebabkan munculnya
organisasi-organisasi politik yang memiliki visi berbeda-beda. Fretilin menginginkan kemerdekaan
penuh bagi Timor Timur, UDT menghendaki Timor Timur tetap berada di bawah kekuasaan
Portugis, sedangkan Apodeti menghendaki Timor Timur bergabung dengan Indonesia. Pada
awalnya Fretilin bersekutu dengan UDT untuk melawan Apodeti. Akan tetapi, dalam
perkembangannya, UDT mengalami konflik dengan Fretilin. Akhirnya, UDT bersatu dengan
Apodeti, Kota, dan Trabalista melawan Fretilin yang berhaluan komunis.
8. Jelaskan upaya rehabilitasi pemerintah Orde Baru terhadap pembangunan infrastruktur di Timor
Timur! Jawaban: Pada sektor infrastruktur, pemerintah mengeluarkan dana cukup besar untuk
pembangunan sarana publik seperti perumahan, rumah sakit, gedung sekolah, jalan raya, jembatan,
proyek air minum, dan listrik. Pemerintah juga mengadakan perbaikan terhadap pelabuhan Dili,
bandara Komoro, bandara Dili, dan bandara Baucau.
9. Mengapa pada masa Orde Baru gerakan mahasiswa dikatakan ”mati suri”? Jawaban: Pada tahun
1978 pemerintah Orde Baru melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menerapkan kebijakan
Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan (NKK/BKK). Kebijakan ini
mengarahkan mahasiswa hanya pada kegiatan akademik dan menjauhkan mereka dari aktivitas
politik. Akibatnya, pada periode ini gerakan mahasiswa seperti mati suri.
10. Jelaskan dampak positif kebijakan pemerintah Orde Baru bagi kehidupan bangsa Indonesia
dalam bidang sosial! Jawaban: Kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan mampu
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Angka buta huruf di Indonesia juga mengalami
penurunan. Kebijakan wajib belajar menggugah kesadaran bangsa Indonesia akan pentingnya
pendidikan. Selain itu, penerapan Pancasila sebagai mata pelajaran wajib mampu memupuk rasa
nasionalisme bangsa Indonesia.

Halaman 134

1. Sebutkan ketetapan-ketetapan MPR RI yang dikeluarkan dalam sidang istimewa pada bulan
November 1998! Jawaban: Ketetapan-ketetapan MPR RI yang dikeluarkan dalam sidang istimewa
pada bulan November 1998 sebagai berikut. a. Ketetapan MPR RI No. X/MPR/1998 tentang pokok-
pokok reformasi. b. Ketetapan No. VII/MPR/1998 berisi tentang pencabutan tap MPR dan tentang
referendum. c. Ketetapan MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan negara yang bebas
dari KKN. d. Ketetapan MPR RI No. XIII/MPR/1998 tentang pembatasan masa jabatan presiden dan
wakil presiden Republik Indonesia.
2. Bagaimana peranan pemerintah daerah dalam menjalankan Undang-Undang Nomor 22 Tahun
1999? Jawaban: Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 berisi aturan tentang otonomi daerah.
Berdasarkan UndangUndang tersebut, pemerintah daerah bebas berkreasi dan berekspresi dalam
rangka membangun daerahnya, tentu saja dengan tidak melanggar ketentuan perundang-
undangan.
3. Pemekaran provinsi dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan daerah. Jelaskan langkah
pemerintah agar pemekaran provinsi tidak disalahgunakan oleh pihak asing!
231
Sejarah Indonesia Kelas XII
Jawaban: Pemekaran provinsi dimaksudkan demi kesejahteraan suatu daerah meningkatkan dan
memunculkan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Langkah yang harus dilakukan oleh
pemerintah agar pemekaran provinsi tidak disalahgunakan oleh pihak asing adalah melakukan
pengawasan ketat dan evaluasi yang jelas agar tidak membuka kesempatan bagi pihak asing dan
kelompok tertentu yang ingin merusak persatuan dan kesatuan bangsa.
4. Mengapa pada masa pemerintahan Presiden B.J. Habibie bermunculan banyak media cetak baru?
Jawaban: Presiden B.J. Habibie mengakhiri kontrol ketat terhadap pers yang dilakukan oleh
pemerintah Orde Baru. Pada masa ini bermunculan media cetak baru yang berjumlah hingga 1.397
penerbit di seluruh Indonesia karena Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) tidak lagi
diberlakukan.
Dengan sendirinya, negara tidak lagi menjadi pembina pers secara formal, tetapi hanya sebagai
pengawal jalannya pembangunan nasional.
5. Jelaskan proses pemilu presiden (pilpres) pada masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri!
Jawaban: Proses pemilu presiden (pilpres) 2004 pada masa pemerintahan Megawati–
Soekarnoputri sebagai berikut. a. Setelah pelaksanaan pemilu legislatif, partai yang memiliki suara
lebih besar dapat mencalonkan pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk maju ke pemilu
presiden. b. Apabila dalam pemilu tersebut ada pasangan calon yang memperoleh suara lebih dari
50% mereka langsung diangkat menjadi presiden dan wakil presiden. c. Apabila tidak, akan
diselenggarakan pemilu presiden putaran kedua dengan dua pasangan calon yang perolehan
suaranya menempati urutan nomor satu dan dua.

Hal 158

1. Jelaskan peran Harmoko dalam proses pengunduran diri Presiden Soeharto dari jabatan
Presiden Indonesia! Jawaban: Oleh karena massa telah menduduki gedung DPR/ MPR, Harmoko
selaku ketua DPR/MPR meminta Soeharto turun dari jabatannya sebagai presiden. Harmoko
kembali meminta Presiden Soeharto mengundurkan diri pada tanggal 18 Mei 1998 atau DPR/MPR
akan terpaksa memilih presiden baru. Akhirnya, pada hari Jumat tanggal 20 Mei 1998 pukul 09.00
WIB Presiden Soeharto menyatakan pengunduran dirinya.
2. Mengapa Presiden Abdurrahman Wahid memisahkan Polri dari TNI? Jawaban: Pemisahan TNI
dan Polri bertujuan mendorong kepolisian lebih fokus sebagai pelayan masyarakat dalam bidang
keamanan. Selain itu, kebijakan ini bertujuan melakukan reformasi TNI sebagai penjaga pertahanan
sehingga secara bertahap tidak terlibat dalam kegiatan politik dan berdiri netral sebagai abdi
negara.
3. Sebutkan empat mahasiswa yang menjadi korban dalam tragedi Trisakti! Jawaban: Empat
mahasiswa yang menjadi korban dalam tragedi Trisakti adalah Elang Mulia Lesmana, Heri
Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie.
4. Jelaskan dampak krisis ekonomi yang terjadi pada awal reformasi! Jawaban: Krisis finansial Asia
yang menyebabkan krisis ekonomi di Indonesia pada awal reformasi berdampak pada tingginya
inflasi dan penurunan kurs rupiah. Selain itu, harga-harga kebutuhan pokok mangalami kenaikan
dan bank-bank nasional dalam kesulitan besar. Para investor asing beramai-ramai memindahkan
modalnya ke negara lain karena tidak adanya stabilitas dan kredibilitas politik dalam negeri.
5. Bagaimana bentuk perbedaan sikap terhadap umat Konghucu pada masa Orde Baru dan masa
pemerintahan Abdurrahman Wahid? Jawaban: Pada era Orde Baru kehidupan beragama di
Indonesia diatur melalui Surat Edaran Menteri Dalam Negeri yang menyatakan bahwa agama yang
diakui oleh pemerintah adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha. Adapun Konghucu tidak
diakui dan tidak boleh diajarkan di sekolahsekolah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut,
Presiden Abdurrahman Wahid menerbitkan pemulihan hak-hak sipil penganut agama Konghucu.
6. Jelaskan langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Kabinet Gotong Royong dalam memberantas
praktik KKN di Indonesia! Jawaban: Pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri (Kabinet
Gotong Royong) mengatasi kasus-kasus KKN secara transparan yaitu dengan cara membentuk
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Komisi Pemberantasan Koruspi ini dibentuk pada tahun
2003 untuk mengatasi, menanggulangi, dan memberantas korupsi di Indonesia. Komisi ini
didirikan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002 mengenai
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
7. Mengapa Presiden Joko Widodo menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada awal masa
jabatannya? Jawaban: Pada awal masa jabatannya, Presiden Joko Widodo menaikkan harga BBM
dari Rp6.500,00 menjadi Rp8.500,00 disebabkan kondisi kenaikan harga minyak dunia.
8. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertekad menyelesaikan persoalan di Aceh secara damai,
adil, dan bermartabat. Bagaimana usaha yang dilakukan? Jawaban: Dalam rangka menyelesaikan
persoalan di Aceh secara damai, adil, dan bermartabat, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
melakukan pembicaraan dengan tokoh-tokoh Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Helsinki, Finlandia.
Pembicaraan berjalan lancar, ditandai dengan adanya penandatanganan memorandum
kesepahaman pada tanggal 15 Agustus 2005.
9. Mengapa usaha Presiden Soeharto membentuk Kabinet Reformasi menjelang akhir Orde Baru
mengalami kegagalan? Jawaban: Kegagalan Presiden Soeharto membentuk Kabinet Reformasi
disebabkan para menteri yang dicalonkan dalam Kabinet Reformasi tidak bersedia menjabat dalam
kabinet baru serta mendesak presiden untuk turun dari jabatan.
10. Mengapa pemilu 1999 dapat dikatakan berhasil? Jawaban: Pemilu 1999 dapat dikatakan
berhasil karena terlaksana dengan damai, tanpa ada kekacauan yang berarti. Hanya di beberapa
daerah tingkat II di Sumatra Utara, pelaksanaan pemungutan suaranya terpaksa diundur satu
minggu karena keterlambatan datangnya perlengkapan pemungutan suara.
Halaman164

Anda mungkin juga menyukai