Konferensi Asia–Afrika merefleksikan apa yang oleh para penyelenggara dianggap sebagai keengganan
kekuatan Barat untuk berkonsultasi dengan mereka mengenai keputusan yang mempengaruhi Asia
dalam pengaturan ketegangan Perang Dingin; keprihatinan mereka atas ketegangan antara Republik
Rakyat Tiongkok dan Amerika Serikat; keinginan mereka untuk meletakkan fondasi yang lebih kuat bagi
hubungan perdamaian Tiongkok dengan diri mereka sendiri dan Barat; penentangan mereka terhadap
kolonialisme, khususnya pengaruh Prancis di Afrika Utara dan pemerintahan kolonialnya di Aljazair; dan
keinginan Indonesia untuk mempromosikan kasusnya dalam perselisihan dengan Belanda di Nugini Barat
(Irian Barat).
Fungsi KAA
Terdapat beberapa sebuah fungsi dalam KAA, diantaranya ialah sebagai berikut:
Tinjau posisi Asia-Afrika dan orang-orangnya dan berkontribusi untuk mempromosikan dalam
perdamaian beserta kerja sama secara internasional.
Tinjau dalam sebuah posisi Asia-Afrika dan orang-orangnya dan dapat berkontribusi untuk
mempromosikan dalam perdamaian dan kerja sama dengan cara internasional.
Dapat mengembangkan saling pengertian dan kerja sama dengan antara negara-negara Asia-Afrika, dan
mengeksplorasi, mengejar dalam suatu kepentingan bersama dan timbal balik.
Tinjau pertanyaan hubungan sosial, ekonomi dan budaya dalam hubungan dengan negara-negara yang
berpartisipasi.
- Adanya dukungan yang diperoleh yaitu berupa keputusan KAA mengenai perjuangan merebut Irian
Barat dalam forum PBB