Anda di halaman 1dari 6

Novel

Pengertian novel
Novel itu sendiri diambil dari bahasa Italia “Novella” yang berarti baru, berita, atau cerita pendek
mengenai sesuatu yang baru. Kalau dilihat dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Novel adalah
karangan prosa panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di
sekelilingnya dan menonjolkan watak serta sifat setiap pelaku. Mengacu pada KBBI, novel adalah
genre prosa yang berarti termasuk dalam karya sastra. Untuk disebut sebagai novel, sebuah karya
sastra harus memenuhi ciri-ciri berikut :
1. Umumnya, terdiri atas 100 halaman (35.000 kata).
2. Tema dan alur cerita di dalam novel cukup kompleks.
3. Berbentuk narasi didukung deskripsi dan percakapan.
4. Alurnya berkembang.
5. Tokohnya banyak dan memiliki lebih dari satu karakter.
6. Latar bergerak dan beragam.
7. Ceritanya disertai perubahan nasib tokoh.
Struktur novel
Sesuai dengan pengertian novel, karya sastra satu ini menerapkan struktur yang membedakannya
dengan karya sastra lainnya. Dalam menulis novel, ada beberapa struktur yang harus diperhatikan
antara lain sebagai berikut :
1. Abstrak
Abstrak merupakan rangkuman isi cerita yang ada di bagian awal novel. Abstrak ini
sebenarnya opsional. Bebas mau dicantumkan atau tidak. Biasanya, abstrak ditulis untuk
menjelaskan gambaran awal dan situasi yang dialami oleh tokoh utama dalam novel.
2. Orientasi
Pada bagian ini akan dijelaskan latar novel. Latar yang dimaksud itu meliputi waktu
kejadian, suasana, hingga tokoh-tokoh yang ada dalam novel. Penulis biasanya juga akan
menjelaskan tentang keseharian atau aktivitas yang dijalani tokoh utama pada bagian
orientasi.
3. Komplikasi
Struktur novel selanjutnya adalah komplikasi. Pada bagian komplikasi akan
dijelaskan tentang urutan kejadian cerita. Komplikasi biasanya juga akan mengandung urutan
sebab akibat terjadinya peristiwa. Singkatnya, komplikasi itu awal mula munculnya konflik
dalam cerita.
4. Evaluasi
Puncak konflik dari sebuah cerita masuk ke dalam bagian evaluasi. Pada bagian ini,
pembaca akan disuguhkan klimaks dari masalah yang terjadi pada tokoh novel sehingga bisa
turut merasakan ketegangannya.
5. Resolusi
Setelah mengalami ketegangan atau puncak konflik, biasanya akan dimunculkan
solusi-solusi atau pemecahan masalah yang terjadi. Nah, bagian ini disebut dengan resolusi.
Dengan kata lain, resolusi adalah cara penyelesaian konflik dalam cerita. Resolusi juga sering
disebut sebagai ending atau akhir nasib tokoh dalam novel. Apakah berakhir sedih, bahagia,
atau bahkan menggantung.
6. Koda
Struktur novel yang terakhir adalah koda atau penutup. Koda adalah penutup cerita
yang membuat pesan-pesan moral. Koda juga sifatnya opsional, gengs, seperti abstrak.
Penulis novel boleh mencantumkan koda atau pun tidak pada novel karangannya. Saat penulis
tidak mencantumkan koda, maka pembaca bisa menebak sendiri pesan moral apa yang
tergantung di dalamnya.
Struktur tersebut merupakan struktur novel secara umum. Bisa jadi, ada novel yang
strukturnya tidak melibatkan keseluruhan dari enam poin di atas. Oleh karena itu, struktur ini bisa
berperan sebagai outline saat penulis ingin memulai menulis novel karyanya.
Unsur-unsur dalam Novel
Sama seperti karya prosa pada umumnya, novel juga memiliki unsur-unsur tertentu untuk
membentuk sebuah cerita. Unsur dalam novel sendiri dapat dibedakan menjadi 2 yaitu unsur intrinsik
dan ekstrinsik.
1. Unsur intrinsik novel
Novel memiliki beberapa unsur intrinsik yang dapat diperhatikan oleh penulis. Unsur intrinsik
novel adalah unsur-unsur pembangun yang ada dalam novel. Tujuannya agar novelnya menjadi
semakin kaya dan menarik.
1. Tema
Tema merupakan dasar cerita atau gagasan umum dari sebuah novel. Tema dapat
juga disebut ide utama atau tujuan utama. Berdasarkan dasar cerita atau ide
utama, pengarang akan mengembangkan cerita. Oleh karena itu, dalam suatu
novel akan terdapat satu tema pokok dan sub-subtema. Pembaca harus mampu
menentukan tema pokok dari suatu novel. Tema pokok adalah tema yang dapat
memenuhi atau mencakup isi dari keseluruhan cerita.
2. Tokoh dan Penokohan
Tokoh adalah para pelaku yang ada dalam cerita. Sedangkan penokohan adalah pelukisan
watak tokoh yang digambarkan melalui sifat, perilaku, gerak-gerik, maupun dialog para tokoh.

Tokoh Protagonis Tokoh antagonis Tokoh tritagonis

Tokoh yang mempunyai sifat Tokoh yang mempunyai sifat Tokoh yang jadi penengah
baik dan posistif buruk dan negatif anatara antagonis dan
protgagonis
Biasanya tokoh ini menarik Biasanya menyebabkan Biasanya mempunyai sifat
empati dari para pembaca konflik dan ketegangan bijak

3. Latar
Latar adalah keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana yang ada dalam cerita.
4. Alur dan Plot
Alur adalah proses berjalannya cerita. Sedangkan plot adalah serangkaian peristiwa yang
memiliki hubungan sebab akibat. Alur dibagi menjadi 3 yaitu :
 Alur maju, alur yang biasanya menceritakan dari masa lalu ke masa depan
 Alur mundur, alur yang bercerita kilas balik ke masa lalu dari masa sekarang
 Alur campuran yaitu gabungan dari alur maju dan mundur
5. Sudut Pandang
Cara atau pandangan yang digunakan untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai
peristiwa yang membentuk cerita. Sudut pandang sendiri dibagi menjadi 3 yaitu :
 Sudut pandang orang pertama ada dua bagian, yaitu sudut pandang orang pertama
pelaku utama dan sudut pandang orang pertama pelaku sampingan yang terlibat
dengan tokoh. Biasanya ditandai dengan kata ganti orang pertama, aku, gue, saya, dll
 Sudut pandang orang ketiga biasanya menggunakan nama tokoh, terus kata ganti dia,
-nya. Dalam sudut pandang ini, si penulis menceritakan salah satu peristiwa yang
dialami oleh salah satu tokoh seolah-olah sedang berdialog dengan diri sendiri.
 Sudut pandang campuran, yaitu sudut pandang dari orang pertama dan orang ketiga.
Biasanya ditandai seperti sebuah narator dan menggunakan kata ganti aku dan nama
tokoh.

5. Amanat
Amanat merupakan pesan dari pengarang ke pada pembacanya yang terkandung di dalam
cerita novel.. Dalam menyampaikan maksud pesannya, sang penulis biasanya
mengungkapkannya secara tersirat ataupun tersurat.
a. Tersirat , adalah amanat yang cara penyampaiannya secara langsung sehingga pembaca
bisa langsung menemukannya.
b. Tersurat, adalah amanat yang cara penyampaiannya secara tidak langsung, atau pembaca
perlu membaca cerita dari awal hingga akhir untuk bisa menemukan pesan dari penulis
6. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah suatu corak dalam pemilihan bahasa yang digunakan oleh
penulis di dalam cerita novel. Gaya bahasa ini berguna untuk menciptakan suasana
atau nada untuk mengajak. Selain itu juga dapat berguna untuk merumuskan
dialog yang bisa menggambarkan hubungan atau interaksi yang dilakukan oleh
tokoh-tokoh dalam cerita.
Gaya bahasa dalam novel adalah ciri khas pemilihan kata dan bahasa yang
digunakan oleh penulis. Artinya tiap penulis novel tentu memiliki gaya bahasa
yang berbeda-beda.

2. Unsur ekstrinsik
Selain unsur intrinsik, novel juga memiliki unsur ekstrinsik, lho! Unsur ekstrinsik novel
adalah unsur-unsur pembangun yang berasal dari luar novel. Bagaimana maksudnya? Unsur
ekstrinsik ini bisa dikatakan sebagai subjektivitas pembaca dalam memaknai kisah yang ada di
dalam novel.
1. Nilai-Nilai Kehidupan
Nilai-nilai kehidupan yang dimaksud, antara lain yaitu:

 Nilai moral
Nilai moral adalah nilai yang berkaitan dengan benar atau salahnya suatu tindakan.
Dengan kata lain, hal ini juga bisa disebut sebagai etika.
 Nilai sosial
Nilai sosial adalah nilai yang berkaitan dengan hubungan antarmanusia dalam
kehidupan bermasyarakat
 Nilai budaya
Nilai budaya adalah nilai adat istiadat atau kebiasaan yang berada di dalam
masyarakat. Biasanya dalam novel si penulis memasukkan nilai budaya supaya cerita
yang ia tuliskan mempunyai makna tersendiri bagi si pembaca.
 Nilai estetika
Bentuk kreativitas penulis. Nilai-nilai estetika meliputi keindahan dalam segi bahasa,
penyampaian cerita, pelukisan alam yang begitu nyata, keistimewaan tokoh, dan
penggambaran tentang lingkungan
2. Latar Belakang Pengarang
Beberapa hal yang termasuk dalam latar belakang pengarang, yaitu:

 Riwayat hidup pengarang


 Kondisi psikologis pengarang
 Aliran sastra yang dimiliki pengarang
3. Latar Belakang Masyarakat
Hal-hal yang termasuk dalam latar belakang masyarakat, yaitu:

 Kondisi politik
 Ideologi negara
 Kondisi sosial
 Kondisi perekonomian masyarakat

Kaidah Kebahasaan Novel


Dalam novel, terdapat beberapa kaidah kebahasaan yang umumnya digunakan untuk membangun
cerita pada novel, yakni:
1. Ungkapan
Ungkapan adalah gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak ditafsirkan dengan makna
unsur pembentuknya. Contohnya seperti:

 Buah pena → hasil karangan atau karya tulis


 Naik daun → terkenal
 Tinggi hati → sombong

2. Majas
Majas merupakan pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-
efek tertentu, baik secara lisan maupun tertulis. Majas memiliki beberapa jenis, yakni:

 Majas perbandingan
 Majas penegasan
 Majas pertentangan
 Majas sindiran

3. Peribahasa
Peribahasa merupakan kelompok kata atau kalimat yang susunannya tetap, biasanya berupa kiasan
maksud tertentu yang bisa berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup, atau aturan
tingkah laku.
Contoh: Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing → bersama-sama dalam suka dan duka, baik buruh
sama-sama ditanggung
Bertepuk sebelah tangan → kebaikan yang hanya dari satu pihak
1. Jenis Novel Berdasarkan Genre Cerita
Berdasarkan genre ceritanya, novel terbagi menjadi:

 Romance, memiliki tema cinta dan hubungan antara dua orang atau lebih. Contoh: Pride and
Prejudice karya Jane Austin, Twilight karya Stephenie Meyer.
 Horor, bertema seram dengan tujuan untuk menakuti pembaca, melibatkan makhluk
supranatural atau kejahatan yang sadis. Contoh: The Exorcist karya William Peter Blatty, IT
karya Stephen King.
 Fantasi, membawa pembaca seakan-akan masuk ke dunia yang penuh khayalan. Contoh: The
Lord of The Ring karya J.R.R Tolkien, Harry Potter karya J.K. Rowling.
 Science Fiction, membawa pembaca ke masa depan atau ke dunia yang berbeda, dengan
tekhnologi yang lebih canggih. Contoh: The War of the Worlds karya H.G. Wells.
 Thriller, menampilkan cerita petualangan, misi penyelamatan, kriminal, atau konspirasi yang
rumit. Contoh: Da Vinci Code karya Dan Brown.
 Komedi, bertujuan untuk menghibur pembaca dan membuat mereka tertawa. Contoh: The
Hitchhiker’s Guide to the Galaxy karya Douglas Adams.
 Misteri, mengandung kejanggalan atau peristiwa yang misterius. Contoh: The Adventures of
Sherlock Holmes karya Sir Arthur Conan Doyle.
 Fan Fiction, jenis novel yang dibuat penggemar yang diadaptasi dari cerita yang ada. Contoh:
karya-karya fan-fic di platform Wattpad.
 Sejarah, menceritakan cerita-cerita yang berlatarbelakang sejarah. Contoh: The Name of the
Rose karya Umberto Eco.
 Inspiratif, bertujuan untuk memberikan inspirasi dan motivasi pada pembaca. Contoh:
Chicken Soup for the Soul karya Jack Canfield.
 Petualangan, mengandung cerita petualangan dan masalah di dalamnya. Contoh: The
Adventures of Tom Sawyer karya Mark Twain.
 Psikologi, menggambarkan karakter dan perilaku manusia dari perspektif psikologis. Contoh:
One Flew Over the Cuckoo’s Nest karya Ken Kesey.
 Keluarga, menceritakan hubungan antar anggota keluarga dan dinamika keluarga. Contoh:
Little Women karya Louisa May Alcott.
2. Jenis Novel Berdasarkan Isi dan Tokohnya
Berdasarkan isi dan tokohanya, novel terbagi menjadi:

 Teenlit, novel yang fokus pada kisah remaja dan permasalahan yang dihadapi oleh remaja.
Contoh: Dear Nathan karya Erisca Febriani.
 Chicklit, genre yang ditujukan untuk wanita dewasa. Contoh: Bridget Jones’s Diary karya
Helen Fielding.
 Songlit, novel yang dibuat berdasarkan adaptasi lagu-lagu. Contoh: Laskar Pelangi karya
Andrea Hirata.
 Metropop, genre novel yang menggambarkan kehidupan urban modern. Contoh: Love, Life,
& Everything karya Ananto Dirgantara.

Contoh novel :

1. Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan


Novel ini bercerita tentang kutukan yang dialami oleh Dewi Ayu dan semua anak perempuan
keturunannya. Terlahir cantik justru membuat Dewi Ayu dan semua anak perempuan yang
dilahirkannya mengalami patah hati tiada henti. Kecantikan justru menyimpan banyak luka dan
kesedihan bagi mereka.
2. Laut Bercerita karya Leila S. Chudori

Novel yang satu ini berkisah tentang sejarah perjuangan reformasi. Cerita fiktif ini dibumbui
dengan fakta-fakta sejarah kelam yang terjadi pada era reformasi. Dengan mengambil latar
tahun 2007, Laut Bercerita mengisahkan tentang kehidupan Biru Laut yang merupakan
seorang aktivis. Biru Laut dan teman-teman aktivisnya mengalami rangkaian kisah pilu dan
menakutkan saat menyuarakan isu sosial pada tahun 1991-1998.

Novel ini dibagi ke dalam dua sudut pandang, yaitu sudut pandang kakak beradik Biru Laut
dan Asmara Jati. Berbagai kisah kehilangan akan menyayat hati para pembacanya.

Anda mungkin juga menyukai